SOAL :
1. Apa yang saudara ketahui tentang Peran Hukum Internasional dalam Penyelesaian Sengketa
Bisnis ? Jelaskan!
2. Berikan pendapat saudara tentang Tujuan akhir dari Penyelesaian Sengketa Hukum Bisnis !
3. Mengapa Arbitrase dipilih dalam penyelesaian sengketa hukum bisnis ? Jelaskan menurut
saudara !
4. Berikan pendapat saudara tentang pendapat Prof. C.F.G. Sunaryati Hartono, S.H dalam Prospek
dan Pelaksanaan Arbitrase di Indonesia dalam Konflik Antar Wewenang Antara Pengadilan dan
Forum Arbitrase !
2. Tujuan akhir dari penyelesaian sengketa hukum bisnis adalah mencapai solusi yang
adil, efisien, dan memuaskan bagi semua pihak yang terlibat. Berikut adalah
beberapa aspek yang menjadi tujuan akhir dalam penyelesaian sengketa hukum
bisnis:
• Keadilan: Penyelesaian sengketa bisnis harus memastikan bahwa
keputusan yang diambil memperhatikan keadilan bagi semua pihak yang
terlibat. Ini berarti memberikan perlakuan yang setara dan adil kepada
setiap pihak, tanpa memihak kepada salah satu pihak.
• Kepastian Hukum: Tujuan lain dari penyelesaian sengketa adalah
memberikan kepastian hukum kepada para pihak. Artinya, keputusan yang
diambil harus didasarkan pada hukum yang berlaku dan prinsip-prinsip
hukum yang jelas, sehingga memberikan kejelasan mengenai hak dan
kewajiban masing-masing pihak.
• Efisiensi: Penyelesaian sengketa harus dilakukan secara efisien, dengan
meminimalkan biaya dan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
sengketa. Ini penting untuk menghindari mengganggu kegiatan bisnis dan
memastikan bahwa solusi dapat dicapai dengan cepat dan efektif.
• Memuaskan: Penyelesaian sengketa harus menghasilkan solusi yang
memuaskan bagi semua pihak yang terlibat. Ini berarti bahwa keputusan
yang diambil harus dapat diterima oleh semua pihak, dan menyelesaikan
sengketa dengan cara yang tidak merugikan salah satu pihak secara
signifikan.
• Pemulihan Hubungan: Dalam beberapa kasus, penyelesaian sengketa juga
harus bertujuan untuk memulihkan hubungan antara para pihak yang
terlibat. Ini termasuk mempromosikan dialog, kerja sama, dan saling
pengertian untuk menghindari konflik di masa depan.
3. Arbitrase adalah cara penyelesaian suatu sengketa perdata diluar peradilan umum
yang didasarkan pada perjanjian arbitrase yang dibuat secara tertulis oleh para
pihak yang bersengketa (Pasal 1 angka 1 UU No. 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase
dan Alternatif Penyelesaian Sengketa).
Dari kedua definisi di atas, dapat kita simpulkan bahwa Arbitrase adalah suatu
penyelesaian suatu sengketa yang dilakukan:
• Didasari pada perjanjian arbitrase yang dibuat secara tertulis oleh para
pihak;
• Diadili oleh seseorang atau beberapa orang arbiter yang dipilih secara
bersama-sama oleh para pihak yang bersengketa, Dan
• Diluar Pengadilan Umum;
Dari penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa Arbitrase hadir sebagai jalan
keluar bahwa untuk menyelesaikan sengketa tidak selamanya melalui Pengadilan
konvensional. Dan juga dalam proses penyelesaiannya, Arbitrase juga
menawarkan efisiensi waktu serta privasi para pihak yang berperkara sangat
terjaga.
Tak hanya itu, yang lebih menggiurkan lagi bahwa para pihak diberikan
kesempatan untuk memilih sendiri arbiternya dan sekiranya hukum mana yang
digunakan untuk menyelesaikan perkaranya tersebut. Apakah hukum nasional?
Atau hukum internasional/dari negara lain?
Berkaca dari para pihak diberikan kebebasan untuk memilih hukum mana yang
akan digunakan, bahwa mekanisme Arbitrase ini sangat cocok digunakan untuk
menyelesaikan sengketa bisnis di era yang sangat terbuka ini.
4. Pendapat Prof. C.F.G. Sunaryati Hartono, S.H tentang prospek dan pelaksanaan
arbitrase di Indonesia dalam konflik antar wewenang antara pengadilan dan
forum arbitrase bisa memberikan pandangan yang berharga terkait
perkembangan sistem penyelesaian sengketa alternatif di Indonesia. Beberapa
aspek yang mungkin diungkapkan dalam pendapat beliau adalah: