Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA ARBITRASE INTERNASIONAL BAGI


PERUSAHAAN MULTINASIONAL

Mata Kuliah: HUKUM INTERNASIONAL

Dosen: Fitra Deni Dr., S.H., M.Si.

Albert Danil Anton Umbas

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik


Prodi Hukum
2022

1
KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puji dan syukur atas kehadiratnya Allah SWT, karena berkat rahmat
dan hidayah nya-lah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Hukum Internasional
yang berjudul “Alternatif Penyelesaian Sengketa Arbitrase Internasional Bagi Perusahaan
Multinasional”. Makalah ini kami susun sebagai pelengkap tugas dan mempunyai tujuan
untuk menambah pengetahuan bagi pembacanya dan pihak yang terkait didalamnya. Kami
menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena
itu penyusun sangat membutuhkan saran serta kritik yang membangun untuk dapat
menyempurnakan makalah ini karena kami sadari tidak ada manusia yang sempurna. Dalam
penyusunan makalah ini, kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan sehingga makalah ini dapat
diselesaikan dengan baik.

Jakarta, 21 November 2022

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
Latar Belakang...................................................................................................................................4
Tujuan................................................................................................................................................4
Rumusan Masalah.............................................................................................................................4
BAB II.......................................................................................................................................5
ISI..............................................................................................................................................5
1. Arbitrase....................................................................................................................................5
1.1. Pengertian Arbitrase..........................................................................................................5
1.2. Kelebihan dan Kekurangan Penyelesaian Sengketa melalui Arbitrase...............................6
2. Kasus Sengketa antar Perusahaan Multinasional......................................................................7
1.1. Kasus Antara Apple dengan Samsung....................................................................................7
BAB III......................................................................................................................................8
KESIMPULAN.........................................................................................................................8
Kesimpulan........................................................................................................................................8
Saran..................................................................................................................................................9

3
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan zaman telah banyak membawa banyak perubahan ke dalam aspek


kehidupan seperti teknologi informasi, telekomunikasi, dan perdagangan. Dalam
perdagangan lintas negara, terdapat pelaku- pelaku perdagangan yang memiliki peran
penting dalam menjalankan roda perekonomian dunia. Aktor- aktor tersebut misalnya
negara, organisasi non pemerintah, dan perusahaan multinasional (Multinational
Corporation). Selama ini negara masih dianggap sebagai subjek hukum yang paling utama,
karena hanya negara yang memiliki kedaulatan. Akibatnya, peraturan hukum di bidang
perdagangan internasional pun sampai saat ini hanya terbatas pada negara saja sehingga
subjek hukum lain seolah terabaikan.Oleh karena itu solusi untuk penyelesaian sengketa
khususnya dalam konteks ini yaitu sengketa antar perusahaan multinasional sebaiknya
melalui Arbitrase Internasional.

Tujuan

1.1. Mengetahui pengertian terkait Arbitrase


1.2. Mengetahui penyelesaian sengketa perusahaan multinasional

Rumusan Masalah

1.3. Bagaimana pengertian arbitrase?


1.4. Apa kelebihan dan kekurangan penyelesaian sengketa melalui arbitrase?
1.5. Bagaimana contoh kasus Perusahaan Multinasional dan terkait sengketa?

4
BAB II
ISI

1. Arbitrase

1.1. Pengertian Arbitrase

Arbitrase adalah penyerahan sengketa secara sukarela kepada pihak ketiga yang netral.
Pihak ketiga ini bisa individu, arbitrase terlembaga (institusional), atau arbitrase
sementara (ad hoc). Arbitrase ad hoc merupakan arbitrase yang dibentuk secara khusus
untuk menyelesaikan atau memutuskan perselisihan tertentu. Namun yang perlu
diperhatikan, para pihak harus benar- benar memahami sifat- sifat arbitrase dan
merumuskan sendiri hukum acaranya. Arbitrase institusional adalah badan arbitrase yang
bersifat permanen sehingga akan tetap ada meskipun perselisihan yang ditangani telah
selesai. Penyelesaian sengketa melalui arbitrase mengharuskan adanya persetujuan dari
kedua pihak yang bersengketa untuk membawa sengketanya ke arbitrase. Hal ini harus
terpenuhi lebih dulu sebelum arbitrase dapat menjalankan yurisdiksinya. Dalam
penyelesaian arbitrase ini para pihak bebas memilih hakim (arbiter) yang menurut mereka
netral dan ahli atau spesialis mengenai pokok sengketa yang sedang mereka hadapi.
Putusan arbitrase juga relatif lebih dapat dilaksanakan di negara lain dibanding dengan
sengketa yang diselesaikan melalui misalnya pengadilan Konstitusi dalam arti materiel
(Constitutite in Materiele Zin).

Yaitu berfokus pada perhatian terhadap isinya yang terdiri dari pokok yang sangat
penting dari struktur dan organisasi negara, dimana jika dilihat dari segi isinya bersifat
mendasar dan fundamental dapat diartikan bahwa tidak semua masalah tertuang,
melainkan hal-hal yang bersifat pokok, dasar, atau asas-asas.

5
1.2. Kelebihan dan Kekurangan Penyelesaian Sengketa melalui Arbitrase

Arbitrase sebagai alternatif penyelesaian sengketa dipandang sebagai cara yang efektif dan
adil. Sumbangan badan ini terhadap perkembangan hukum internasional secara umum cukup
signifikan. Namun demikian, forum arbitrase juga memiliki kelemahan yang patut
dipertimbangkan oleh kedua belah pihak sebelum memutuskan menyerahkan perkara mereka.
Kelebihan yang sangat menonjol dari arbitrase antara lain:

• Penyelesaian sengketa melalui arbitrase relatif lebih cepat daripada proses berperkara di
pengadilan, sebab dalam arbitrase tidak dikenal upaya banding, kasasi, atau peninjauan
kembali.Berhubungan dengan waktu penyelesaian sengketa yang cepat, maka akan
berpengaruh pada biaya arbitrase yang tidak semahal biaya peradilan biasa.Kedua hal ini
sangat penting dalam dunia usaha yang bertujuan untuk mencapai efisiensi serta
berorientasi pada profit.
• Sifat kerahasiaan. Persidangan arbitrase dimungkinkan untuk dilaksanakan secara rahasia
apabila para pihak menginginkannya.Kerahasiaan yang dmaksud mencakup proses
persidangan dan hasil putusan arbitrasenya.Dalam Appendix 3 WTO Dispute Settlement
Understanding disebutkan bahwa para pihak dapat memutuskan sendiri apakah perkara
yang mereka ajukan akan dirahasiakan dari publik atau tidak. Hal ini menurut pandangan
penulis sangatlah penting dalam penyelesaian sengketa bagi perusahaan-perusahaan
multinasional. Sebab mereka tetap perlu menjaga citra baik perusahaan masing- masing di
mata publik pada umumnya dan konsumen pada khususnya.
• Putusan arbitrase pada prinsipnya adalah mengikat dan final. Hal ini dikuatkan dalam
pasal 30 ketentuan- ketentuan mengenai arbitrasi oleh Komisi Hukum Internasional yang
menyatakan bahwa keputusan arbitrasi mengikat para pihak yang bersengketa segera
setelah diumumkan. Mayoritas putusan arbitrase dilaksanakan oleh pihak yang
bersengketa, meski tidak ada alat penegakan hukumnya.Dengan demikian, maka
perusahaan multinasional tidak perlu lagi harus mengorbankan waktu dan materi yang
tidak sedikit demi mendapatkan keadilan di berbagai tempat.

Selain kelebihan yang telah dijelaskan sebelumnya, dalam praktik


sesungguhnya arbitrase memiliki kelemahan. Suatu putusan arbitrase akan sama

6
sekali kehilangan kekuatannya jika salah satu pihak atau pihak yang terlibat dalam
sengketa tidak memenuhi syarat bonafiditas (itikad baik).Maka dari itu untuk
meminimalisir hal tersebut harus dilengkapi dengan penyempurnaan pada
kelemahan arbitrase misalnya dengan cara memastikan bonafiditas para pihak,
hukum nasional suatu negara berkenaan denganeksekusi suatu keputusan
arbitrase, dan menetapkan klausula arbitrase secara cermat, ringkas dan jelas
berkenaan dengan forum arbitrase yang akan dipilih untuk menyelesaikan sengketa.

2. Kasus Sengketa antar Perusahaan Multinasional

1.1. Kasus Antara Apple dengan Samsung

Perang paten antara Apple dan Samsung dimulai pada 2011. Pada tahap ini Apple
mengajukan gugatan dan meminta ganti rugi senilai 1 miliar dollar AS atau setara Rp 14
triliun.

Perusahaan yang digugat terus mengajukan banding, lalu kedua perusahaan sama-
sama saling menodongkan berbagai paten yang telah dilanggar. Secara garis besar,
pelanggaran tersebut terkait dengan beberapa paten desain dan utilitas yang merupakan
fungsi dasar sebuah smartphone. Misalnya teknologi tap untuk melakukan zoom, slide
untuk membuka kunci, serta grid atau kotak-kotak aplikasi di Home Screen.

Pada satu tahap, pengadilan pun memutuskan bahwa Samsung memang mencontek
Apple dalam sejumlah hal. Sepakat hentikan pertikaian Ujungnya, pada putusan
pengadilan yang paling akhir sekitar beberapa bulan lalu, nilai yang digugat Apple
menyusut yang semula 1 miliar dollar AS menjadi 539 juta dollar AS atau setara Rp 7,7
triliun. Samsung juga telah mengajukan banding pada awal Juni ini, karena masih
keberatan dengan nilai itu. Kendati demikian, sebelum permintaan banding itu terwujud,
pada akhirnya kedua perusahaan malah sepakat untuk menghentikan pertikaian.

7
BAB III
KESIMPULAN

Kesimpulan

Selain sebagai dokumen nasional dan tanda kedewasaan dari kemerdekaan sebagi
bangsa, konstitusi juga sebagai alat berisi sistem politik dan sisitem hukum yang
hendak diwujudkan. Konstitusi merupakan konsepsi konstitusi yang dibedakan dari arti
perkataan konstitusi itu sendiri, mengenai konsepsi tentang konstitusi yang biasa
disebut sebagai konstitusi dalam arti-arti tertentu.

Saran

Masih banyak yang perlu dikaji dan dipelajari dalam bidang ini, namun keterbatasan
penulis dalam mencari data dan informasi yang lebih valid menjadi salah satu kendala
dalam penulisan karya tulis ini. Namun, ada satu kesimpulan yang dapat kita ambil dari
tulisan ini Konstitusi merupakan kajian dari hukum kenegaraan,

8
DAFTAR PUSTAKA

Prameswari Ni Gusti Nyoman Shanti, 2011 “Alternatif Penyelesaian Sengketa


Arbitrase Bagi Perusahaan Multinasional”.
https://www.garuda.kemendikbud.go.id/.

Fikrie Muhammad, 2018 “Akhir Kisah Perseteruan Paten Apple dan Samsung”
https://kumparan.com/kumparantech/akhir-kisah-perseteruan-paten-apple-dan-
samsung-27431110790535293/

Anda mungkin juga menyukai