Anda di halaman 1dari 7

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Pengertian

Hotel merupakan salah satu industri penunjang ekonomi di Indonesia.


Perkembangan dunia pariwisata membuka peluang bagi industri perhotelan untuk
terus berkembang. Adapun pengertian pariwisata itu sendiri menurut UU No. 9 tahun
1990 adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan
objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di tersebut.

Hotel merupakan salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian


atau keseluruhan bagian untuk jasa pelayanan penginapan, penyedia makanan dan
minuman serta jasa lainnya bagi masyarakat umum yang dikelola secara komersil
(Keputusan Menteri Parpostel no Km 94/HK103/MPPT 1987).

Hotel merupakan Sarana tempat tinggal umum untuk wisatawan dengan


memberikan pelayanan jasa kamar, penyedia makanan dan minuman serta akomodasi
dengan syarat pembayaran. Menurut peraturan pemerintah RI No. 65 Tahun 2001
pasal 1 yaitu : “Hotel adalah bangunan yang khusus disediakan bagi orang untuk
dapat menginap atau istirahat, memperoleh pelayanan dan atau fasilitas lainnya
dengan dipungut bayaran, termasuk bangunan lainnya yang menyatu dikelola dan
dimiliki oleh pihak yang sama kecuali untuk pertokoan dan perkantoran.

1.2. Latar Belakang

Meningkatnya dunia pariwisata saat ini di Indonesia menunjukkan arti


pentingnya sebuah hotel. Semakin banyaknya hotel yang berdiri menunjukkan bahwa
dunia industri perhotelan semakin strategis untuk menarik karyawan-karayawan baru
diberbagai tempat, sekaligus mengurangi tingkat pengangguran. Pengurangan tingkat
pengangguran tentunya membantu pemerintah dalam meminimalisasi tingkat
kemiskinan. Disamping itu, arti pentingya indsutri perhotelan dapat juga dilihat dari
sisi pendapatan pajak yang diberikan hotel terhadap pemerintah.
Industri Perhotelan adalah salah satu industri yang berperan penting dalam
perkembangan ekonomi dan dunia pariwisata di Indonesia. Seperti yang kita ketahui
2

secara umum hotel adalah seluruh atau sebagian bangunan yang digunakan untuk
pelayanan kamar, makanan, dan minuman serta rekreasi yang dikelola dengan tujuan
komersial.
Setiap orang mempunyai aktifitas berpergian yang menjauhkan mereka untuk
sementara dari rumah, baik dalam tujuan bisnis, dinas luar, wisata dan lain-lain.
Semua dilakukan untuk mengisi liburan dan juga tanggung jawab yang biasa
dilakukan sehari-hari. Maka untuk itu hotel dibuat sebagai rumah pengganti bagi
siapapun dan dimanapun yang akan menjadikan mereka sebagai tamu. Hotel akan
memberikan jasa pelayanan atau disebut Hospitality Service yang akan membuat
tamu merasa seperti dirumah sendiri. Usaha perhotelan membentuk dua pihak yang
sederhananya kedua pihak ini adalah pihak pembeli yang mengeluarkan uang dan
menerima pelayanan dan produk hotel, penjual yang memberikan pelayanan dan
produk hotel dan menerima uang.

1.3. Tujuan dan Manfaat Akuntansi Perhotelan

Makalah ini bertujuan untuk mengetahui tentang :

1. Karakteristik hotel dan karakteristik produk sebuah hotel,


2. Departemen-departemen terkait pelaporan keuangan hotel,
3. Contoh laporan keuangan sebuah hotel.

Manfaat dari makalah ini, yaitu diharapkan dapat menambah wawasan bagi
penulis, para pembaca, audiens tentang akuntansi perhotelan Indonesia
khususnya.

1.4. Sistematika Akuntansi Perhotelan

Sistematika akuntansi perhotelan secara teori terdiri dari enam system, yaitu sebagai
berikut :

1. Sistem Akuntansi Utama


2. Sistem Akuntansi Penjualan/Piutang Hotel
3. Sistem Akuntansi Pembelian/Utang Hotel
4. Sistem Penggajian dan Pengupahan Hotel
5. Sistem Kas Hotel

1.5. Landasan Hukum Akuntansi Perhotelan


3

Landasan hukum Akuntansi Perhotelan adalah merujuk pada landasan hukum


Standar Akuntansi Pemerintah indonesia yang diatur dalam peraturan pemerintah No.
24 Tahun 2005. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar
Akuntansi Pemerintah terdiri dari :
1. Penyajian Laporan Keuangan
2. Laporan Realisasi Anggaran
3. Laporan Arus Kas
4. Catatan Atas Laporan Keuangan
5. Akuntansi Persediaan
6. Akuntansi Investasi
7. Akuntansi Aset Tetap
8. Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan
9. Akuntansi Kewajiban
10. Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, dan Peristiwa
luar biasa
11. Laporan keuangan Konsolidasi

Standar Akuntansi Pemerintah akan digunakan sebagai pedoman dalam


penyajian laporan keuangan Perhotelan berupa : Neraca, Laporan Realisasi
Anggaran, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Adapun dengan
adanya Landasan Hukum Akuntansi Pemerintah tersebut, maka laporan keuangan
yang dibuat akan menjadi lebih relevan. Auditor nantinya dapat mengaudit laporan
yang telah dibuat dan akan memberikan opini, guna meningkatkan kredibilitas
laporan sebelum disampaikan kepada stakeholder, hal tersebut bertujuan untuk
menciptakan sistem tata kelola perhotelan yang baik.

1.6. Klasifikasi Hotel

Mengacu pada keputusan Menparpostel No. KM 94/HK.103/MPPT-87


tentang Ketentuan Usaha dan Penggolongan Hotel, hotel diklasifikasikan dalam 5
golongan kelas, yaitu :

1. Klasifikasi Hotel Menurut Bintang


2. Klasifikasi Hotel Menurut Melati
3. Klasifikasi Departemen Hotel
4. Klasifikasi Hotel lainnya :
4

 Berdasarkan Jumlah Kamar yang Dimiliki


 Berdasarkan Lokasi Hotel
 Berdasarkan Jenis Tamu
 Berdasarkan Waktu Penginapan
 Berdasarkan Masa Operasi Hotel
 Berdasarkan Jenis Pelayanan yang Diberikan

1.6.1. Klasifikasi Hotel Menurut Bintang

Peringkat bintang menjadi petunjuk untuk kelas layanan yang diberikan.


Makin tinggi peringkat bintang, maka semakin tinggi mutu pelayanan serta semakin
lengkap fasilitas yang diberikan kepada tamunya. Klassifikasi hotel menurut bintang
terbagi menjadi :

 Bintang 1
 Bintang 2
 Bintang 3
 Bintang 4
 Bintang 5

1.6.2. Klasifikasi Hotel Menurut Melati

Yang membedakan klasifikasi bintang dan melati adalah tingkat layanan dan
fasilitas hotel serta administrasi klasifikasi. Secara historis, hotel melati adalah
losmen yang telah beroperasi sebelum klasifikasi hotel bintang diterapkan oleh
pemerintah. Fasilitas dan layanan hotel melati lebih terbatas dibandingkan dengan
hotel berbintang. Hrga kamar yang ditawarkan lebih rendah dari pada hotel
berbintang. Klasifikasi hotel menurut melati terbagi menjadi :

 Melati 1
 Melati 2
 Melati 3

1.6.3. Klasifikasi Departemen Hotel

Departemen atau bagian hotel dapat diklasifikasikan dengan pendekatan


berikut :
5

 Menghasilkan Pendapatan (Revenue Generating)

Departemen yang menghasilkan pendapatan diantaranya kantor depan,


departemen makanan dan minuman serta departemen lain yang lazim disebut
minor operated department, seperti binatu, dry cleaning, spa, dan lainnya.
Departmen yang menghasilkan pendapatan dapat juga disebut operated
department. Departemen-departemen ini secara langsung melayani tamu
(guest direct contact) atau mengadakan kontak langsung dengan tamu ketika
memberikan layanan.

 Tidak Menghasilkan Pendapatan (Non-Revenue Generating)

Beberapa departemen hotel tidak menghasilkan pendapatan langsung bagi


hotel antara lain pemasaran, personalia, pemeliharaan, keamanan, teknologi
informasi, administrasi dan umum, akuntansi dan cost control, dan lainnya.
Departemen-departemen tersebut tidak secara langsung melayani tamu hotel
(guest non-direct contact), tetapi mendukung layanan yang diberikan oleh
departemen yang menghasilkan pendapatan. Departemen-depertemen ini juga
lazim disebut non-operated department. Meskipun mengdakan kontak tidak
secara langsung dengan tamu hotel, departemen ini melayani departemen
yang mengadakan kontak langsung dengan tamu. Tamu akan menyampaikan
keluhannya untuk fasilitas kamar yang tidak berfungsi dengan baik kepada
kantor depan hotel, selanjutnya oleh kantor depan disampaikan ke bagian
pemeliharaan, kemudian bagian pemeliharaan akan memberikan layanan
perbaikan fasilitas yang dikeluhkan oleh tamu agar berfungsi dengan baik
kembali.

1.6.4. Klasifikasi Hotel Lainnya

 Berdasarkan Jumlah Kamar yang Dimiliki

Bila dikaji dari jumlah kamar yang dimiliki, maka hotel dapat di klasifikasi
menjadi :

 Hotel Kecil : Jumlah kamar s/d 25 kamar


 Hotel Sedang : Jumlah kamar s/d 100 kamar
 Hotel Menengah : Jumlah kamar s/d 300 kamar
 Hotel Besar : Jumlah kamar > 300 kamar
6

 Berdasarkan Lokasi Hotel

Dari sisi lokasi, hotel dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

 Hotel Bandara (Airport Hotel) : Terletak dekat dengan bandara


 Hotel di Tengah Kota (City Hotel) : Lokasi di tengah kota
 Hotel Komersial (Commercial Hotel): Lokasi hotel di pusat bisnis
 Hotel Pantai (Beach Hotel) : Lokasi di tepi pantai
 Hotel Stasiun (Railway Hotel) : Dekat stasiun kereta api
 Hotel Jalan Raya (Highway Hotel) : Dekat jalan bebas hambatan
 Hotel Pelabuhan (Harbour Hotel) : Dekat pelabuhan laut
 Hotel Pegunungan (Mountain Hotel) : Berada di daerah pegunungan

 Berdasarkan Jenis Tamu

Dikaji dari tujuan kedatangan tamu, hotel dapat dibedakan menjadi :

 Untuk Bisnis
 Untuk Pemeliharaan Kesehatan (Penyembuhan)
 Liburan
 Kompetisi Olahraga
 Tugas Kedinasan

 Berdasarkan Waktu Penginapan

Dikaji dari rata-rata lamanya tamu menginap, maka dapat dibedakan mejadi :

 Transient Hotel : Tamu yang menginap relative singkat s/d 7


hari.
 Residential Hotel : Tamu yang menginap dalam jangka waktu
yang panjang.

 Berdasarkan Masa Operasi Hotel

Dikaji dari masa operasi hotel, maka hotel dapat dikelompokkan menjadi :

 Hotel Musiman (Seasonal Hotel) : Hotel yang berada di negara-negara


yang memiliki 4 musim, yang hanya beroperasi pada musim tertentu.
7

Misalnya hanya beroperasi pada musim dingin, yaitu melayani tamu


yang berolahraga Ski.
 Hotel Beroperasi Sepanjang Tahun (All Year Round) : Hotel yang
beroperasi sepanjang tahun. Hotel yang berada di Indonesia lazimnya
beroperasi sepanjang tahun dikarenakan cuaca di Indonesia
memungkinkan untuk kegiatan operasional hotel.

 Berdasarkan Jenis Pelayanan yang Diberikan

Dikaji dari jenis pelayanan yang diberikan, hotel terbagi menjadi :

 Deluxe Hotel : Hotel yang memberikan pelayanan yang lengkap dan


istimewa kepada tamunya. Pelayanan Deluxe Hotel tercermin dari
harga kamar, fasilitas yang ditawarkan dan kemampuan serta
kompetensi karyawan hotel dalam memberikan pelayanan.
 Economi Hotel : Hotel yang memberikan pelayanan yang terbatas,
misalnya hanya untuk pelayanan kamar dan harga kamar yang
ditawarkan lebih murah serta fasilitas yang ditawarkan hotel sangat
terbatas.

Anda mungkin juga menyukai