PENDAHULUAN
kalangan
pengusaha
perhotelan
menghendaki
segera
terbitnya
izin
pembangunan hotel akhir akhir ini. Banyaknya hotel yang tidak diikuti dengan tingkat
okupansi tinggi bisa berujung pada perang tarif yang tidak wajar.
BAB II
PEMBAHASAN
hotel. Acuan tersebut pun berbeda-beda tergantung untuk tujuan apa mereka
berwisata. Apakah untuk liburan sekolah, hari raya, atau berbulan madu.
4. Izin Tetap Usaha Hotel berlaku selama perusahaan yang bersangkutan masih
menjalankan usahanya.
5. Penyediaan jasa lainnya di lingkungan hotel yang tidak menjadi bagian dari Izin Tetap
Usaha Hotel wajib diselenggarakan atas dasar izin Usaha Tersendiri.
6. Untuk memudahkan pengawasan maka kepada perusahaan yang memiliki Izin Tetap
Usaha Hotel diberikan Tanda Izin Usaha untuk dipasang di tempat yang muda dilihat
umum.
7. Izin Sementara Usaha Hotel dan Izin Tetap Usaha Hotel diberikan oleh Kanwil
DepBudPar/BKPMD.
8. Salinan Izin sementara Usaha Hotel dan Izin tetap usaha Hotel disampaikan kepada
instansi teknis yang bersangkutan.
9. Untuk permintaan dan pemberian Izin Sementara Usaha Hotel dan Izin Tetap Usaha
Hotel serta pemberian penetapan Golongan kelas hotel tidak dikenakan pungutan.
10. Usaha hotel terbuka untuk PMA dan PMDN.
2.3 Kriteria Penting Wisatawan dalam memilih Hotel
Berikut ini kami akan berbagi mengenai 5 kriteria penting yang menjadi acuan para
wisatawan dalam memilih hotel
1. Kemudahan Akses Lokasi
Ketika membangun sebuah hotel, penentuan lokasi merupakan hal yang sangat vital.
Umumnya, para tamu akan lebih memilih hotel yang disesuaikan dengan tujuan
perjalanan mereka, beberapa kriteria hotel yang menjadi pilihan adalah sebagai berikut:
- Mudah dijangkau dengan alat transportasi yang ada.
- Dekat dengan keramaian atau pusat perbelanjaan.
- Dekat dengan objek wisata.
- Dekat dengan perkantoran.
Paling tidak hotel yang Anda bangun berlokasi di salah satu kriteria tersebut. Namun,
hal yang paling krusial adalah kemudahan untuk para traveler dalam akses ke lokasi
hotel Anda.
2. Pelayanan yang Baik
Analisa PESTLE
Menurut Ward and Peppard (2002, p70) Analisis PEST adalah analisis terhadap
faktor lingkungan eksternal bisnis yang meliputi bidang politik, ekonomi, sosial dan
teknologi. PEST digunakan untuk menilai pasar dari suatu unit bisnis atau unit
organisasi. Arah analisis PEST adalah kerangka untuk menilai sebuah situasi, dan
menilai strategi, arah perusahaan, rencana pemasaran, atau ide. Dimana analisis ini
cukup mempengaruhi perusahaan, karena melalui analisis ini dapat diambil suatu
peluang atau ancaman baru bagi perusahaan.
Faktor-faktor dari lingkungan biasanya dianggap bersama-sama dalam tahap
awal pemikiran strategis, selain hanya menggunakan PEST, pendekatan analisis seperti
faktor legal (hukum) biasanya disertakan dengan faktor-faktor politik dan ecological /
environmental dengan faktor-faktor sosial dalam analisis PEST standar. Monitoring
yang cermat pada faktor-faktor ini dapat menyebabkan peluang bisnis yang signifikan
dan dapat mengidentifikasi potensi ancaman tepat pada waktunya sehingga dapat
mengambil tindakan untuk mengurangi dampak tersebut.
a). Political
Faktor politik seperti kebijakan pemerintah, hukum yang berlaku, dan aturan formal atau
informal dilingkungan perusahaan, contoh kebijakan pajak dan peraturan daerah.
b). Economic
Faktor ekonomi meliputi semua faktor yang mempengaruhi daya beli dari customer dan
mempengaruhi iklim berbisnis suatu perusahaan, contoh standar nilai tukar, suku bunga
dan pertumbuhan ekonomi.
c). Social
Faktor sosial meliputi semua faktor yang dapat mempengaruhi kebutuhan dari
pelanggan dan mempengaruhi ukuran dari besarnya pangsa pasar yang ada. Contoh
tingkat pendidikan masyarakat, tingkat pertumbuhan penduduk, kondisi lingkungan
sosial dan lingkungan kerja.
d). Technological
Faktor teknologi meliputi semua hal yang dapat membantu dalam menghadapi
tantangan bisnis dan mendukung efisiensi proses bisnis perusahaan.
e). Legal
Faktor legal meliputi pengaruh hukum seperti perubahan undang-undang yang ada atau
yang akan datang, contoh lainnya adalah kesehatan dan keselamatan, arahan
pekerjaan, hak asasi manusia, tata kelola perusahaan, dan tanggung jawab lingkungan.
f). Environmental
Faktor lingkungan dapat digunakan ketika melakukan perencanaan strategis
atau mencoba mempengaruhi keputusan pembeli seperti faktor lokasi geografis.
PEST analysis terkait dengan pengaruh lingkungan pada suatu bisnis. PEST
merupakan suatu cara atau alat yang bermanfaat untuk meringkas lingkungan eksternal
dalam operasi bisnis. PEST harus ditindaklanjuti dengan pertimbangan bagaimana
bisnis harus menghadapi pengaruh dari lingkungan politik, ekonomi, sosial, dan
teknologi.
Analisa PESTLE
Politik
Indonesia merupakan negara yang memiliki suasana politik yang sangat dinamis.
Indonesia berhasil bertransformasi menjadi negara yang demokratis dalam kurun waktu
hampir dua dasawarsa terakhir. Kondisi ini ditandai oleh adanya kebebasan politik serta
menguatnya ruang-ruang partisipasi publik dalam berbagai proses politik keseharian
melalui berbagai saluran politik yang ada.
Lebih jauh, proses desentralisasi yang eksesif juga mendorong menguatnya
ruang politik lokal. Tata kelola pemerintahan tidak lagi menjadi semata-mata otoritas
pemerintah pusat yang sentralistik. Ada ruang yang lebih luas bagi aktor lokal dalam
menentukan dinamika politik di ranah lokal. Ruang tersebut semakin besar seiring
diberlakukannya desentralisasi asimetris di daerah-daerah kaya sumberdaya alam
seperti Aceh dan Papua.
Singkat kata, politik Indonesia kini tidak lagi monolitik dan tidak lagi terisolasi
hanya dalam satu ruang yang sentralistik. Kecenderungan yang lebih demokratis,
polisentrik dan desentralistik ini membuat politik Indonesia menjadi dinamis dan
seringkali memberikan kejutan-kejutan baru yang sangat menarik untuk dikaji lebih
mendalam dalam studi politik.
Ekonomi
Pakar ekonomi, M Chatib Basri, menyampaikan gambaran peluang dan
tantangan ekonomi di 2016, khususnya bagi UMKM di Indonesia.Kondisi ekonomi
Indonesia tahun 2016 diprediksi lebih baik dibandingkan 2015 lalu. Walaupun dampak
ekonomi di 2015 masih dirasakan pada tahun ini. Namun, semua akan menjadi baik
apabila para pelaku ekonomi tetap bersabar, tidak melakukan PHK besar-besaran dan
menyusun strategi-strategi khusus dalam mempertahankan bisnisnya, ujarnya saat
menyampaikan materi pada acara Seminar Makro Ekonomi yang digelar oleh Yayasan
Dharma Bhakti Astra (YDBA) di Jakarta, Kamis (25/2/2016).
Seminar yang mengangkat tema Peluang dan Tantangan Ekonomi Tahun 2016"
dilaksanakan di auditorium PT Astra International Tbk, diikuti 250 pelaku usaha mikro,
kecil dan menengah (UMKM).Ketua Pengurus YDBA, FX Sri Martono, berharap UMKM
sebagai pelaku bisnis dapat mengambil keputusan yang tepat dalam mengembangkan
bisnis pada era pasar bebas ini.
Secara global ekonomi masih menunjukkan sinyal yang belum terlalu
menggembirakan. Salah satunya karena kondisi perekonomian di kawasan Eropa yang
belum membaik, sehingga memicu penurunan pangsa pasar bagi produk-produk yang
dihasilkan oleh berbagai negara seperti Indonesia, tuturnya.Kondisi ini tentu saja
menjadi tantangan bagi para UMKM agar dapat menjalankan bisnis dengan baik.
UMKM perlu memiliki keberanian dalam menerapkan rencana dan membuat
keputusan yang didukung dengan penguasaan kompetensi dan data serta informasi
yang akurat, ujar Sri Martono.
DAFTAR PUSTAKA
http://enciety.com/news-item/industri-perhotelan-dan-tren-pariwisata-di-indonesia-2/
http://hukum.unsrat.ac.id/wisata/info_depbudpar.htm
http://www.belonomi.com/2015/12/analisis-investasi-bisnis-hotel-dan.html
http://banjarmasin.tribunnews.com/2016/02/25/kondisi-ekonomi-indonesia-2016-inidiprediksi-akan-lebih-baik