Dosen Pengampu
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna, dan masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan didalamnya. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka diajukan beberapa rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Apakah competitive positions perusahaan e-commerce Shopee?
2. Bagaimana strategi bertahan perusahaan e-commerce Shopee?
3. Bagaimana Startegi Brand Awareness perusahaan e-commerce Shopee?
4. Bagaimana strategi bersaing perusahaan e-commerce Shopee?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui competitive positions perusahaan Shopee.
2. Mengidentifikasi strategi bertahan perusahaan e-commerce Shopee.
3. Mengidentifikasi startegi Brand Awareness perusahaan Shopee.
4. Menganalisis strategi bersaing yang diterapkan perusahaan Shopee.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
6
Setelah itu, perusahaan akan memposisikan produk atau jasa mana
yang akan dipilih untuk memenuhi kebutuhan dari target pasar.
3. Menentukan strategi dari analisis yang telah dibentuk
Flesiher dan Bensoussan (2007) menyatakan bahwa salah satu alat
yang dapat digunakan untuk menentukan strategi dari analisis yang
telah dilakukan adalah menggunakan SWOT (Strenghts, Weakness,
Opportunity, dan Threats). Analisis ini digunakan agar dapat
mengetahui potensi dan permasalahan yang mungkin harus dihadapi
oleh setiap perusahaan,
2.4 Strategi Bertahan (Defensive Strategies)
Strategi bertahan pada umunya dipakai oleh suatu perusahaan yang menjadi
pemimpin dalam suatu industri untuk memperkuat posisi perusahaan dengan
jalan mengurangi kemungkinan serangan, mengalihkan serangan ke daerah
yang kurang berbahaya, memperkecil intensitasnya yang digunakan untuk
menyerang pendatang baru yang mencoba masuk ke dalam posisi tersebut.
Menurut Kotler ada enam strategi bertahan yang dapat digunakan oleh para
pemimpin pasar, yaitu:
1. Pertahankan posisi (position defense)
Bentuk pertahan yang paling mendasar dengan membangun benteng
yang kokoh dan sulit direbut di sekitar daerah kekuasaan. Hal ini dapat
dicapai dengan cara berusaha mempertahankan posisi sebuah produk yang
ada dengan memperbaiki kepuasan konsumen serta meningkatkan
“attractiveness” dari produk dengan tujuan untuk menjaga keloyalan
konsumen terhadap produk tersebut.
2. Pertahanan Sisi/Menyamping (Flanking Defense)
Perusahaan tidak saja menjaga daerah kekuasaannya, namun juga
membangun pos-pos pertahanan diluar daerahnya dengan cara menganilisis
kelemahannya kemudian mencoba memperkuat dengan cara mengisi daerah
yang belum dikuasai. Pertahanan yang seperti ini juga tidak ada artinya
apabila dilakukan setengah-setengah.
7
3. Pertahanan Aktif Mendahului (Preemtive Defense)
Manuver pertahanan yang lebih agresif adalah menyerang lawan
sebelum lawan tersebut menyerang. Sistem pertahanan yang seperti ini
mengandung satu pesan bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati.
Thompson dan Strickland (1990) menggunakan istilah preemtive strikes,
yang menurut mereka bertujuan untuk memperoleh posisi menguntungkan
yang tidak dapat diduplikasi oleh lawan. Hal ini dapat dilakukan dengan
berbagai cara, yaikni:
a. Memperluas kapasitas produksi hingga melampaui permintaan
pasar, sehingga lawan tidak berani memperluas kapasitasnya
karena khawatir akan terjadi kondisi penawaran berlimpah
b. Mengikat sumber bahan mentah terbaik (terbesar) dan/atau
pemasok yang terpercaya dan berkualitas tinggi dengan cara
kontrak jangka panjang atau integrasi vertical ke belakang
c. Melayani pelanggan yang prestisius
d. Mencari lokasi-lokasi geografis yang terbaik, misalnya dekat
dengan pasokan bahan mentah, dekat dengan pasar, tempat yang
biaya transportasinya murah, dan sebagainya
e. Berusaha mendapatkan akses yang dominan atau eksklusif
terhadap distributor terbaik dalam suatu daerah yang dimasuki
4. Pertahanan Serangan Balik (Counteroffensive Defense)
Strategi yang digunakan oleh pemimpin pasar dengan cara
menyerang kembali musuh. Pemimpin pasar ini memiliki pilihan strategi
untuk menghadapip serangan secara frontal atau manuver untuk menyerang
lawan, atau melancarkan Gerakan menjepit untuk memutuskan serangan
dari pangkalan operasinya. Namun, perusahaan pemimpin pasar yang
memiliki keunggulan strategi seringkali dapat memulai serangan atau
membalas serangan secara efektif hanya pada waktu-waktu tertentu.
5. Pertahanan Bergerak (Mobile Defense)
Dengan strategi ini perusahaan lebih agresif dan proaktif dalam
melakukan strategi menyamping dengan melakukan
pengembangan/perluasan pasar yang baru dan berbeda melalui penciptaan
8
produk (baik yang berhubungan maupun yang tidak) yang akan digunakan
sebagai basis untuk melakukan penyerangan dan pertahanan diwaktu
mendatang. Pertahanan bergerak ini dilakukan dengan jalan memperluas
daerah penjualan yang di masa depan dapat dipakai sebagai basis
penyerangan atau pertahanan. Perluasan daerah ini dilakukan dengan cara:
a. Perluasan pasar, yang menuntut perusahaan agar mengalihkan
perhatiannya dari produk yang sudah ada ke kebutuhan umum
yang mendasar dan banyak melihatkan Reseaerch and
Development untuk mengembangkan teknologi sehubungan
dengan kebutuhan tersebut
b. Derifikasi pasar ke beberapa industry yang tidak slaing berkaitan
merupakan pilihan lain dalam rangka membangun keunggulan
strategi.
6. Pertahanan Melalui Penciutan (Strategic Withdrawal/Contraction Defense)
Penciutan terencana bukanlah suatu tindakan menyerah, karena
prinsip strategi ini adalah menyerahkan daerah yang lemah kepada lawan
kemudian memfokuskan diri pada daerah lain yang lebih menguntungkan.
Perusahaan besar harus menyadari bahwa tidak mungkin seluruh daerah
penjualan dipertahankan. Strategi ini merupakan konsolidasi kekuatan
bersaing perusahaan di pasar serta memusatkan sumber daya pada posisi-
posisi yang penting.
9
BAB III
PEMBAHASAN
10
(Anggariani Perbawasari, & Budiana, 2008)
b. Celah Konsumen
Di masa pandemi seperi ini, dimana masyarakat dihimbau agar
melakukan social distancing, menciptakan angin segar tersendiri bagi
Shopee. Perilaku masyarakat Indonesia yang sangat aktif dengan media
sosial dan yang tidak lepas dari ponsel, membuat penggunaan aplikasi
Shopee meningkat secara signifikan. Peningkatan yang cukup signifikan ini,
membuat Shopee memunculkan inovasi barunya, yaitu program
#ShopeeDariRumah. Program #ShopeeDariRumah berhasil menciptakan
peningkatkan transaksi sebesar empat kali lipat.
3.2 Strategi Bertahan Perusahaan Shopee
Untuk dapat mempertahankan posisinya, Shopee meluncurkan strategi
bertahannya. Berikut merupakan strategi bertahan yang diterapkan oleh
Shopee:
1. Memakai strategi pemasaran sesuai dengan tren yang ada
Menggunakan hal-hal yang sedang viral atau trenn untuj pemasaran
sangat penitng. Hal ini dikarenakan akan memudahkan masyarakat untuk
mengingat platform tersebut. Menggunakan konten yang sudah diketahui
masyarkat luas merupakan salah satu cara dalam memperoleh kesuksesan
strategi pemasaran
2. Banyaknya promosi untuk pelanggan
Gratis ongkos kirim merupakan salah satu alasan yang disukai
konsumen dalam aplikasi ini. Hingga saat ini, platform ini masih
memberikan promo gratis ongkos kirim untuk para penggunanya. Ongkos
kirim diberikan dengan batas pembelian tertentu. Meski nominalnya tidak
terlihat besar, bagi calon konsumen, ongkir gratis bisa jadi daya tarik yang
memikat.
3. Jaminan harga termurah
Harga adalah pertimbangan pertama konsumen ketika membeli
sesuatu. Hal inilah yang dimanfaatkan Shopee untuk bersaing dengan
platform lain. Shopee menggunakan kampanye “Garansi Harga Termurah,
Uang Kembali 2x Lipat”. Jaminan inilah yang membuat para konsumen
11
tidak berfikir panjang untuk melakukan transaksi disini.
4. Menggunakan Brand Ambassador
Salah satu event yang rutin diikuti oleh Shopee adalah Harbolnas
(Hari Beli Online Nasional). Shopee memberikan promo heboh saat event
tersebut, seperti flash sale, cashback dan lain sebagainya.
6. Menggunakan media yang tepat
Sejak muncul, platform ini memfokuskan bisnis kepada para
pengguna mobile atau aplikasi pada ponsel. Brand ini kemudian dikenal
sebagai salah satu pelopor aktivitas belanja melalui ponsel. Strategi tersebut
diterapkan dengan menggunakan riset yang menyebutkan bahwa Indonesia
berkembang pesat dibandingkan dengan negara negara lain yang berada di
kawasan Asia Tenggara. Sesuai dengan perkiraan, pesanan yang berasal dari
Indonesia semuanya hadir dari ponsel.
Itulah beberapa strategi bertahan yang telah dilakukan oleh Shopee dalam
memikat pelanggan, sehingga daoat mempertahankan posisinya. Penggunaan
strategi marketing yang tepat, akan sangat berpengaruh terhadap pertahanan
posisi dan kesuksesan dalam dunia bisnis.
3.3 Strategi Membangun Brand Awareness Perusahaan Shopee
Perkembangan e-commerce yang semakin pesat membuat persaingan juga
semakin ketat. Hal ini membuat para pelaku bisnis dituntut untuk mampu
bersaing secara kompetitif untuk mempertahankan konsumen. Salah satu
caranya ialah dengan membangun brand awareness atau yang biasa dikenal
dengan kesadaran merek dibenak konsumen. Shopee merupakan salah e-
commerce berbasis marketplace terbesar di Indonesia. Pada awal berdirinya,
kesadaran masyarakat akan merk Shopee masih tergolong rendah. Oleh karena
itulah, Shopee melakukan bebragai strategi, salah satunya membangun brand
12
awareness pada konsumen. Adapun strategi Shopee untuk membangun brand
awareness di media sosial yaitu:
• Menyajikan iklan berdasarkan tren
• Melakukan banyak promosi
• Mengadakan giveaway
• Menggunakan brand ambassador
13
1. Menggunakan Brand Ambassador
Brand ambassador merupakan sebuah alat, ikon, atau individu
pemasaran untuk memperkenalkan suatu produk ke masyarakat dengan
harapan meningkatkan tingkat penjualan suatu produk perusahaan.
Shopee menggunakan strategi brand ambassador dengan
menggunakan artis yang saat itu sedang viral, yaitu Via Vallen dan Didi
Kempot. Shopee bekerja sama dengan Via Vallen untuk menjadi brand
ambassador perusahaan tersebut ketika dia berada di puncak karier pada
tahun 2018. Via Vallen yang saat itu sangat terkenal, kemudian ditawarkan
Shopee untuk bekerja sama, membawa nama perusahaan Shopee, sehingga
perusahaan tersebut menjadi lebih dikenal. Kesurutan ketenaran Via Vallen
memaksa Shopee untuk melepasnya yang kemudian di tahun 2019 akhir,
Shopee mengajak kerja sama Didi Kempot yang saat itu berada di posisi
yang tenar pula.
2. Menggunakan Iklan
Iklan adalah sebuah bentuk komunikasi pemasaran untuk membuat
masyarakat mengenal produk yang dipasarkan. Iklan terbagi menjadi dua
metode, yaitu metode video dan audio. Perusahaan Shopee memanfaatkan
secara maksimal kedua metode iklan tersebut.
a. Video
Iklan berupa video yang Shopee perlihatkan terbukti memberikan
pengaruh yang signifikan dan mampu bertahan lama karena
menggunakan tarian-tarian yang cukup mudah diikuti dan nyaman
dipandang. Contohnya tarian “9.9 super shopping day” yang kerap kali
ditiru oleh segelintir masyarakat.
b. Audio
• Jingle (Nyanyian pendek)
Lagu-lagu pendek yang Shopee rekayasa, hanya mengubah
lirik lagu, memberikan dampak earworm pada masyarakat.
Earworm merupakan fenomena lagu yang terus berkumandang di
telinga. Dengan memanfaatkan fenomena tersebut, Shopee sukses
14
membuat masyarakat menjadi lebih mengenal perusahaannya.
Salah satu lagu yang direkayasa oleh Shopee adalah lagu berjudul
“Baby Shark” dan mengubah liriknya untuk kepentingan strategi
pemasaran.
• Tagline (Slogan)
Menurut KBBI, slogan adalah perkataan atau kalimat pendek
yang menarik atau mencolok dan mudah diingat untuk
memberitahukan atau mengiklankan sesuatu. Shopee
menggunakan slogan yang cukup mudah diingat karena
keunikannya. Slogan terbaru Shopee adalah “11.11 Big Sale”
3. Fitur pasar
a. Harga
Shopee melakukan diskon harga produk secara berkala dan
memberikan voucher kepada pelanggan setianya. Diskon merupakan
cara yang efektif untuk membuat masyarakat tergiur dengan produk
yang ditawarkan di Shopee.
b. Produk
Shopee merupakan satu-satunya perusahaan e-commerce yang
menyediakan fitur untuk pembelian produk luar negeri. Penjualan
barang impor merupakan sebuah nilai tambah yang sangat efektif
karena banyak masyarakat Indonesia yang membeli barang-barang luar
negeri.
15
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
Riadi, Muchlisin. 2019. “Pengertian, Karakteristik dan Manfaat Brand
Ambassador”. https://www.kajianpustaka.com/2019/03/pengertian-karakteristik
dan-manfaat-brand-ambassador.html diakses pada 21 Oktober 2020.
Sriyanto, Agus, Aris Wahyu Kuncoro. 2019. “Pengaruh Brand Ambassador, Minat
Beli, dan Testimoni Terhadap Keputusan Pembelian”. Ekonomika dan Manajemen,
8(1), 21 – 34.
17
MEMBANGUN POSITIONING DI TENGAH PANDEMI COVID-19 DI
INDONESIA”. Komunikasi dan Media, 2(2), 72 – 86.
18