Anda di halaman 1dari 18

TUGAS MANAJEMEN PEMASARAN

ANALISIS STRATEGI BERSAING PADA E-COMMERCE SHOPEE

Dosen Pengampu

Dr. Ir. Agus Achmad Suhendra, Dipl.TM, MT

Ryan Aditya Manda (1201190303)

Fredicia Angelia Kezia Boanito Sirait (1201193257)

Siwi Lintang Pertiwi (1201190176)

M. Afrizal Navi D. (1201190259)

Aura Syirin Salsabila (1201190198)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan
kesempatan pada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Analisis Strategi Bersaing pada E-
Commerce Shopee” dengan tepat waktu. Makalah “Analisis Strategi Bersaing
pada E-Commerce Shopee” disusun guna memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Pemasaran. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi para pembaca.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna, dan masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan didalamnya. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar – besarnya kepada Bapak Dr.Ir.Agus


Achmad Suhendra, Dipl.TM, MT selaku dosen mata kuliah Manajemen Pemasaran.
Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait
bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua
pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Lumajang, 21 Oktober 2020

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................. 2


Daftar Isi ........................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 5
1.3 Tujuan ........................................................................................................... 5

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA ............................................................................. 6


2.1 Definisi Competitive Positions...................................................................... 6
2.2 Strategi Bertahan ........................................................................................... 7

BAB III PEMBAHASAN ............................................................................... 10

3.1 Competitive Positions Perusahaan E-Commerce Shopee ........................... 10


3.2 Strategi Bertahan Perusahaan Shopee ......................................................... 11
3.3 Strategi Membangun Brand Awareness Perusahaan Shopee ...................... 12
3.4 Strategi Bersaing Perusahaan Shopee ......................................................... 13

BAB IV KESIMPULAN ................................................................................. 16

4.1 Kesimpulan ................................................................................................. 16


4.2 Saran ............................................................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 17

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada era globalisasi seperti sekarang ini persaingan dalam dunia usaha menjadi
sangat ketat. Perusahaan saling berlomba-lomba dalam bersaing untuk
mempertahankan usaha agar tetap kuat di tengah persaingan yang sengit. Menciptakan
pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan yang lama serta meningkatkan
volume penjualan dengan strategi pemasaran melalui internet merupakan tujuan
perusahaan. Menciptakan pelanggan baru atau mempertahankan pelanggan lama dapat
dilakukan dengan berbagai cara, seperti terus meningkatkan kualitas produk serta
mengeluarkan produk dengan inovasi yang lebih baru. Selain itu mempermudah cara
memperoleh produk dengan berbagai teknologi internet juga sebagai salah satu alasan
di mana pelanggan bertahan pada suatu produk (Rahmadhani, 2011).
E-commerce menjadi salah satu bentuk aktivitas transaksi perdagangan berbasis
internet. Dengan adanya e-commerce penjual dapat menawarkan barang dagangan
secara on-line tanpa harus ada toko atau menyediakan tempat nyata. Hal ini
memberikan kemudahan dalam transaksi dan pengiriman secara efektif dan efisien.
Dengan menggunakan e-commerce sebagai salah satu media penjualan maka akan
memperluas daerah pemasaran produk dan memudahkan konsumen untuk memilih
serta memesan produk yang diinginkan, sehingga pendapatan penjual dapat meningkat.
Melihat peluang yang cukup baik dalam industri e-commerce, berbagai perusahaan
yang bergerak dibidang perdagangan elektronik pun semakin bermunculan. Hal
tersebut menyebabkan persaingan dalam perdagangan elektronik semakin ketat,
berbagai perusahaan berlomba untuk menarik konsumen agar melakukan pembelian
pada toko online-nya. Layanan e-commerce memberikan dukungan kepada pelanggan
dapat mengakses serta melakukan pesanan dari berbagai tempat.
E-commerce Shopee merupakan aplikasi mobile commerce berbasis marketplace,
dimana di Indonesia dimulai pada bulan Desember tahun 2015. Prestasi marketplace
ini adalah keberhasilan promosi yang dalam waktu singkat, pengguna shopee tidak
kalah banyak dari para pesaingnya. Tokoh penting dibalik sejarah Shopee adalah Chris
Feng pendiri dan CEO yang juga merupakan lulusan terbaik dari Universitas
Singapura. Shopee memudahkan para penjual serta pembeli dalam berinteraksi melalui
fitur live chatnya. Sarana jual beli ini juga menyediakan banyak produk mulai dari
gadget, fashion, kosmetik, elektronik, otomotif dan lains ebagainya

4
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka diajukan beberapa rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Apakah competitive positions perusahaan e-commerce Shopee?
2. Bagaimana strategi bertahan perusahaan e-commerce Shopee?
3. Bagaimana Startegi Brand Awareness perusahaan e-commerce Shopee?
4. Bagaimana strategi bersaing perusahaan e-commerce Shopee?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui competitive positions perusahaan Shopee.
2. Mengidentifikasi strategi bertahan perusahaan e-commerce Shopee.
3. Mengidentifikasi startegi Brand Awareness perusahaan Shopee.
4. Menganalisis strategi bersaing yang diterapkan perusahaan Shopee.

5
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.3 Definisi Competitive Positions


Menurut Fleisher dan Bensoussan (2007), sebuah perusahan akan dapat
bertahan dalam industri diperlukan adanya strategi untuk menghadapi tekanan
yang dapat mempengaruhi eksistensi perusahaan secara berkelanjutan. Salah
satu alat yang dapat digunakan untuk merancang strategi kompetitif ini adalah
dengan competitive positioning analysis. Dengan analisis ini, dapat diharapkan
bahwa setiap perusahaan dapat membuat perancangan strategis yang berkaitan
dengan posisi kompetitifnya. Begitu juga dengan e-commerce Shopee yang
menggunakan strategi competitive positions, agar dapat mempertahnkan
eksistensinya.
Analisa competitive positioning adalah slaah satu alat yang digunakan untuk
mengetahui posisi perusahaan di dalam pasar, sehingga dari hasil analisa
tersebut, perusahaan dapat mengetahui Langkah apa yang harus diambil dan
dilakukan untuk menghadapi tantangan industri, melalui peta struktur
persaingan yang sudah dapat tergambarkan.
a. Tahapan Implementasi Competitive Positioning
Menurut Fleisher dan Bensoussan (2007), terdapat tiga tahap dalam
implementasi dalam implementasi competitive positionng. Ketiga tahapan
tersebut ialah:
1. Mengidentifikasi fokus strategi dan pasar
Dengan menilai strategi bisnis dan pemasaran perusahaan, akan
dapat memberikan gambaran mengenai posisi perusahaan do pasar
dan titik awal yang akan direncanakan pada proyek competitive
positioning
2. Membangun analisis
Pada tahapan membangun analisis, alat yang digunakan adalah
analisis terhadap STP (Segmenting, Targeting, da Positioning). Pada
kegiatan analisis ini, suatu perusahaan awalnya akan membagi pasar
menjadi beberapa grup tertentu, atau yang biasa disebut dengan
segmen, lalu menentukan segmen aman yang akan menjadi target.

6
Setelah itu, perusahaan akan memposisikan produk atau jasa mana
yang akan dipilih untuk memenuhi kebutuhan dari target pasar.
3. Menentukan strategi dari analisis yang telah dibentuk
Flesiher dan Bensoussan (2007) menyatakan bahwa salah satu alat
yang dapat digunakan untuk menentukan strategi dari analisis yang
telah dilakukan adalah menggunakan SWOT (Strenghts, Weakness,
Opportunity, dan Threats). Analisis ini digunakan agar dapat
mengetahui potensi dan permasalahan yang mungkin harus dihadapi
oleh setiap perusahaan,
2.4 Strategi Bertahan (Defensive Strategies)
Strategi bertahan pada umunya dipakai oleh suatu perusahaan yang menjadi
pemimpin dalam suatu industri untuk memperkuat posisi perusahaan dengan
jalan mengurangi kemungkinan serangan, mengalihkan serangan ke daerah
yang kurang berbahaya, memperkecil intensitasnya yang digunakan untuk
menyerang pendatang baru yang mencoba masuk ke dalam posisi tersebut.
Menurut Kotler ada enam strategi bertahan yang dapat digunakan oleh para
pemimpin pasar, yaitu:
1. Pertahankan posisi (position defense)
Bentuk pertahan yang paling mendasar dengan membangun benteng
yang kokoh dan sulit direbut di sekitar daerah kekuasaan. Hal ini dapat
dicapai dengan cara berusaha mempertahankan posisi sebuah produk yang
ada dengan memperbaiki kepuasan konsumen serta meningkatkan
“attractiveness” dari produk dengan tujuan untuk menjaga keloyalan
konsumen terhadap produk tersebut.
2. Pertahanan Sisi/Menyamping (Flanking Defense)
Perusahaan tidak saja menjaga daerah kekuasaannya, namun juga
membangun pos-pos pertahanan diluar daerahnya dengan cara menganilisis
kelemahannya kemudian mencoba memperkuat dengan cara mengisi daerah
yang belum dikuasai. Pertahanan yang seperti ini juga tidak ada artinya
apabila dilakukan setengah-setengah.

7
3. Pertahanan Aktif Mendahului (Preemtive Defense)
Manuver pertahanan yang lebih agresif adalah menyerang lawan
sebelum lawan tersebut menyerang. Sistem pertahanan yang seperti ini
mengandung satu pesan bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati.
Thompson dan Strickland (1990) menggunakan istilah preemtive strikes,
yang menurut mereka bertujuan untuk memperoleh posisi menguntungkan
yang tidak dapat diduplikasi oleh lawan. Hal ini dapat dilakukan dengan
berbagai cara, yaikni:
a. Memperluas kapasitas produksi hingga melampaui permintaan
pasar, sehingga lawan tidak berani memperluas kapasitasnya
karena khawatir akan terjadi kondisi penawaran berlimpah
b. Mengikat sumber bahan mentah terbaik (terbesar) dan/atau
pemasok yang terpercaya dan berkualitas tinggi dengan cara
kontrak jangka panjang atau integrasi vertical ke belakang
c. Melayani pelanggan yang prestisius
d. Mencari lokasi-lokasi geografis yang terbaik, misalnya dekat
dengan pasokan bahan mentah, dekat dengan pasar, tempat yang
biaya transportasinya murah, dan sebagainya
e. Berusaha mendapatkan akses yang dominan atau eksklusif
terhadap distributor terbaik dalam suatu daerah yang dimasuki
4. Pertahanan Serangan Balik (Counteroffensive Defense)
Strategi yang digunakan oleh pemimpin pasar dengan cara
menyerang kembali musuh. Pemimpin pasar ini memiliki pilihan strategi
untuk menghadapip serangan secara frontal atau manuver untuk menyerang
lawan, atau melancarkan Gerakan menjepit untuk memutuskan serangan
dari pangkalan operasinya. Namun, perusahaan pemimpin pasar yang
memiliki keunggulan strategi seringkali dapat memulai serangan atau
membalas serangan secara efektif hanya pada waktu-waktu tertentu.
5. Pertahanan Bergerak (Mobile Defense)
Dengan strategi ini perusahaan lebih agresif dan proaktif dalam
melakukan strategi menyamping dengan melakukan
pengembangan/perluasan pasar yang baru dan berbeda melalui penciptaan

8
produk (baik yang berhubungan maupun yang tidak) yang akan digunakan
sebagai basis untuk melakukan penyerangan dan pertahanan diwaktu
mendatang. Pertahanan bergerak ini dilakukan dengan jalan memperluas
daerah penjualan yang di masa depan dapat dipakai sebagai basis
penyerangan atau pertahanan. Perluasan daerah ini dilakukan dengan cara:
a. Perluasan pasar, yang menuntut perusahaan agar mengalihkan
perhatiannya dari produk yang sudah ada ke kebutuhan umum
yang mendasar dan banyak melihatkan Reseaerch and
Development untuk mengembangkan teknologi sehubungan
dengan kebutuhan tersebut
b. Derifikasi pasar ke beberapa industry yang tidak slaing berkaitan
merupakan pilihan lain dalam rangka membangun keunggulan
strategi.
6. Pertahanan Melalui Penciutan (Strategic Withdrawal/Contraction Defense)
Penciutan terencana bukanlah suatu tindakan menyerah, karena
prinsip strategi ini adalah menyerahkan daerah yang lemah kepada lawan
kemudian memfokuskan diri pada daerah lain yang lebih menguntungkan.
Perusahaan besar harus menyadari bahwa tidak mungkin seluruh daerah
penjualan dipertahankan. Strategi ini merupakan konsolidasi kekuatan
bersaing perusahaan di pasar serta memusatkan sumber daya pada posisi-
posisi yang penting.

9
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Competitive Positions Perusahaan E-Commerce Shopee


Dalam membangun sebuah positioning, Shopee menggunakan beberapa
media untuk mendukung program yang dijalankan untuk membangun
positioning
a. Pemilihan Media
Shopee merancang sebuah strategi untuk membangun sebuah
positioning yaitu dengan membanguun interaksi dengan pengguna melalui
pemanfaatan channel hiburan yang dinamai “Shopee Games”. Sesuai
dengan citra yang ingin dibangun oleh Shopee yakni tempat belanja online
yang fun, young, and dinamis, Shopee menghadirkan konten-konten yang
sesuai dengan citra yang ingin dicapainya dengan menyediakan game dalam
aplikasinya. Hal ini bertujuan agar para konsumen dapat saling berinteraksi
antara sesame pengguna, bahkan tidak menutup kemungkinan dengan
brand ambassador yang dimiliki oleh Shopee.
Fitur game yang dimanfaatkan oleh Shopee ini menjadi salah satu
media untuk berinteraksi dan membuat iklan Shopee itu sendiri. Hal ini juga
akan menjadi sebuah keuntungan bagi Shopee. Media channel game ini
akan membantu pembangunan positioning yang diinginkan oleh Shopee.
Selain itu, ini juga dapat membantu menyebarluaskan informasi mengenai
program yang ada di Shopee, sehingga hal ini dapat menciptakan viewer
yang cukup banyak.
Selain itu, Shopee memiliki cara lain untuk menyampaikan
informasinya yaitu dengan memaksimalkan adanya brand ambassador.
Melalui media live streaming yang ada pada aplikasi, Shopee
menyampaikan beberapa informasi terkait aplikasinya. Hal ini dapat
membuat masyarakat Indonesia mengikuti kebiasaan dari idolanya yang
dalam hal ini adalah brand ambassador yang disediakan. Keputusan Shopee
memilih menggunakan media channel sebagai salah satu media untuk
menyampaikan informasi sesuai dengan slaah satu tools cyber branding

10
(Anggariani Perbawasari, & Budiana, 2008)
b. Celah Konsumen
Di masa pandemi seperi ini, dimana masyarakat dihimbau agar
melakukan social distancing, menciptakan angin segar tersendiri bagi
Shopee. Perilaku masyarakat Indonesia yang sangat aktif dengan media
sosial dan yang tidak lepas dari ponsel, membuat penggunaan aplikasi
Shopee meningkat secara signifikan. Peningkatan yang cukup signifikan ini,
membuat Shopee memunculkan inovasi barunya, yaitu program
#ShopeeDariRumah. Program #ShopeeDariRumah berhasil menciptakan
peningkatkan transaksi sebesar empat kali lipat.
3.2 Strategi Bertahan Perusahaan Shopee
Untuk dapat mempertahankan posisinya, Shopee meluncurkan strategi
bertahannya. Berikut merupakan strategi bertahan yang diterapkan oleh
Shopee:
1. Memakai strategi pemasaran sesuai dengan tren yang ada
Menggunakan hal-hal yang sedang viral atau trenn untuj pemasaran
sangat penitng. Hal ini dikarenakan akan memudahkan masyarakat untuk
mengingat platform tersebut. Menggunakan konten yang sudah diketahui
masyarkat luas merupakan salah satu cara dalam memperoleh kesuksesan
strategi pemasaran
2. Banyaknya promosi untuk pelanggan
Gratis ongkos kirim merupakan salah satu alasan yang disukai
konsumen dalam aplikasi ini. Hingga saat ini, platform ini masih
memberikan promo gratis ongkos kirim untuk para penggunanya. Ongkos
kirim diberikan dengan batas pembelian tertentu. Meski nominalnya tidak
terlihat besar, bagi calon konsumen, ongkir gratis bisa jadi daya tarik yang
memikat.
3. Jaminan harga termurah
Harga adalah pertimbangan pertama konsumen ketika membeli
sesuatu. Hal inilah yang dimanfaatkan Shopee untuk bersaing dengan
platform lain. Shopee menggunakan kampanye “Garansi Harga Termurah,
Uang Kembali 2x Lipat”. Jaminan inilah yang membuat para konsumen

11
tidak berfikir panjang untuk melakukan transaksi disini.
4. Menggunakan Brand Ambassador

Salah satu brand ambassador yang dipilih Shopee adalah Blackpink,


Christian Ronaldo, dan Didi Kempot. Menggunakan brand ambassador
dapat menjadi strategi marketing yang menjanjikan, karena brand
ambassador dapat mempengaruhi banyak orang dalam memakai suatu
produk, dan membuat perusahaan semakin terlihat terpercaya.
5. Mengikuti event

Salah satu event yang rutin diikuti oleh Shopee adalah Harbolnas
(Hari Beli Online Nasional). Shopee memberikan promo heboh saat event
tersebut, seperti flash sale, cashback dan lain sebagainya.
6. Menggunakan media yang tepat
Sejak muncul, platform ini memfokuskan bisnis kepada para
pengguna mobile atau aplikasi pada ponsel. Brand ini kemudian dikenal
sebagai salah satu pelopor aktivitas belanja melalui ponsel. Strategi tersebut
diterapkan dengan menggunakan riset yang menyebutkan bahwa Indonesia
berkembang pesat dibandingkan dengan negara negara lain yang berada di
kawasan Asia Tenggara. Sesuai dengan perkiraan, pesanan yang berasal dari
Indonesia semuanya hadir dari ponsel.
Itulah beberapa strategi bertahan yang telah dilakukan oleh Shopee dalam
memikat pelanggan, sehingga daoat mempertahankan posisinya. Penggunaan
strategi marketing yang tepat, akan sangat berpengaruh terhadap pertahanan
posisi dan kesuksesan dalam dunia bisnis.
3.3 Strategi Membangun Brand Awareness Perusahaan Shopee
Perkembangan e-commerce yang semakin pesat membuat persaingan juga
semakin ketat. Hal ini membuat para pelaku bisnis dituntut untuk mampu
bersaing secara kompetitif untuk mempertahankan konsumen. Salah satu
caranya ialah dengan membangun brand awareness atau yang biasa dikenal
dengan kesadaran merek dibenak konsumen. Shopee merupakan salah e-
commerce berbasis marketplace terbesar di Indonesia. Pada awal berdirinya,
kesadaran masyarakat akan merk Shopee masih tergolong rendah. Oleh karena
itulah, Shopee melakukan bebragai strategi, salah satunya membangun brand

12
awareness pada konsumen. Adapun strategi Shopee untuk membangun brand
awareness di media sosial yaitu:
• Menyajikan iklan berdasarkan tren
• Melakukan banyak promosi
• Mengadakan giveaway
• Menggunakan brand ambassador

Dengan semakin meningkatkan brand awareness, Shopee akan semakin


dikenal di masyrakat tentunya. Strategi membanugn brand awareness di media
sosial ini, sangat efektif dilakukan, karena sangat mudah untuk diakses.

Merek juga sangat diperlukan dalam suatu bisnis. Dalam menciptakan


merek, perusahaan harus memperhatikan kriteria dalam memilih elemen
merek, yaitu:

• Mudah diingat (Memorable)


• Bermakna (Meaningful)
• Fleksibel (Adaptibility)
• Menarik (Interesting)
• Legal (Protectibility)
3.4 Strategi Bersaing Perusahaan Shopee
Pencapaian Shopee hingga bisa berada di top of mind (pusat pikiran)
tidaklah mudah karena saat awal kemunculannya masyarakat Indonesia tidak
menyadari atau mengenal brand Shopee. Merupakan tantangan, hambatan, dan
rintangan yang sangat besar bagi Shopee untuk bisa berada di puncak pikiran
mengingat di awal kemunculannya sudah banyak e-commerce lain yang lebih
dikenal dan disadari. Setelah Shopee dikenal, tantangan tidak berhenti karena
Shopee harus mempertahankan eksistensinya di benak masyarakat.
Dengan tantangan dan rintangan yang tidak pernah pernah berhenti dan
selalu muncul, Shopee menggunakan berbagai metode dan strategi untuk bisa
bersaing dengan e-commerce lain. Strategi yang Shopee lakukan adalah,
sebagai berikut:

13
1. Menggunakan Brand Ambassador
Brand ambassador merupakan sebuah alat, ikon, atau individu
pemasaran untuk memperkenalkan suatu produk ke masyarakat dengan
harapan meningkatkan tingkat penjualan suatu produk perusahaan.
Shopee menggunakan strategi brand ambassador dengan
menggunakan artis yang saat itu sedang viral, yaitu Via Vallen dan Didi
Kempot. Shopee bekerja sama dengan Via Vallen untuk menjadi brand
ambassador perusahaan tersebut ketika dia berada di puncak karier pada
tahun 2018. Via Vallen yang saat itu sangat terkenal, kemudian ditawarkan
Shopee untuk bekerja sama, membawa nama perusahaan Shopee, sehingga
perusahaan tersebut menjadi lebih dikenal. Kesurutan ketenaran Via Vallen
memaksa Shopee untuk melepasnya yang kemudian di tahun 2019 akhir,
Shopee mengajak kerja sama Didi Kempot yang saat itu berada di posisi
yang tenar pula.
2. Menggunakan Iklan
Iklan adalah sebuah bentuk komunikasi pemasaran untuk membuat
masyarakat mengenal produk yang dipasarkan. Iklan terbagi menjadi dua
metode, yaitu metode video dan audio. Perusahaan Shopee memanfaatkan
secara maksimal kedua metode iklan tersebut.
a. Video
Iklan berupa video yang Shopee perlihatkan terbukti memberikan
pengaruh yang signifikan dan mampu bertahan lama karena
menggunakan tarian-tarian yang cukup mudah diikuti dan nyaman
dipandang. Contohnya tarian “9.9 super shopping day” yang kerap kali
ditiru oleh segelintir masyarakat.

b. Audio
• Jingle (Nyanyian pendek)
Lagu-lagu pendek yang Shopee rekayasa, hanya mengubah
lirik lagu, memberikan dampak earworm pada masyarakat.
Earworm merupakan fenomena lagu yang terus berkumandang di
telinga. Dengan memanfaatkan fenomena tersebut, Shopee sukses

14
membuat masyarakat menjadi lebih mengenal perusahaannya.
Salah satu lagu yang direkayasa oleh Shopee adalah lagu berjudul
“Baby Shark” dan mengubah liriknya untuk kepentingan strategi
pemasaran.
• Tagline (Slogan)
Menurut KBBI, slogan adalah perkataan atau kalimat pendek
yang menarik atau mencolok dan mudah diingat untuk
memberitahukan atau mengiklankan sesuatu. Shopee
menggunakan slogan yang cukup mudah diingat karena
keunikannya. Slogan terbaru Shopee adalah “11.11 Big Sale”
3. Fitur pasar
a. Harga
Shopee melakukan diskon harga produk secara berkala dan
memberikan voucher kepada pelanggan setianya. Diskon merupakan
cara yang efektif untuk membuat masyarakat tergiur dengan produk
yang ditawarkan di Shopee.
b. Produk
Shopee merupakan satu-satunya perusahaan e-commerce yang
menyediakan fitur untuk pembelian produk luar negeri. Penjualan
barang impor merupakan sebuah nilai tambah yang sangat efektif
karena banyak masyarakat Indonesia yang membeli barang-barang luar
negeri.

15
BAB IV

KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan

Strategi bersaing sangat dibutuhkan oleh perusahaan mengingat lingkungan


yang kompetitif akan selalu menuntut mereka untuk bisa tetap menggaet
pelanggan ditengah persaingan antar perusahaan tersebut. Begitu pula dengan
Shopee yang harus bersaing dengan banyak kompetitor dengan skala yang
sangat besar yakni seluruh dunia. Maka dari itu, banyak strategi yang telah
mereka siapkan antara lain Competitive Positions dengan pemilihan media dan
melihat celah konsumen. Lalu, strategi bertahan dengan teknik pemasaran yang
selalu mengikuti tren. Ada juga brand awareness dengan kolaborasi bersama
brand ambassador yang mayoritas diambil dari influencer yang kekinian. Dan
yang terakhir, strategi bersaing dengan pembuatan iklan yang memorable dan
earworm

4.2 Saran

Kedepannya, Shopee membutuhkan banyak hal yang perlu disiapkan untuk


menghadapi persaingan antar E-commerce, melihat dari banyaknya kompetitor
yang tersebar di seluruh dunia. Shopee diharap selalu mampu menyusun strategi
bersaing yang kuat, untuk tetap menjaga pengguna setianya agar tidak berpaling
ke produk E-commerce lainnya

16
DAFTAR PUSTAKA
Riadi, Muchlisin. 2019. “Pengertian, Karakteristik dan Manfaat Brand
Ambassador”. https://www.kajianpustaka.com/2019/03/pengertian-karakteristik
dan-manfaat-brand-ambassador.html diakses pada 21 Oktober 2020.

Janiar, Nia. 2019. “Earworm, Bikin Lagu Terngiang-ngiang di Telinga”.


https://www.authenticity.id/read/earworm-bikin-lagu-terngiang-ngiang-di-telinga
diakses pada 21 Oktober 2020.

Sriyanto, Agus, Aris Wahyu Kuncoro. 2019. “Pengaruh Brand Ambassador, Minat
Beli, dan Testimoni Terhadap Keputusan Pembelian”. Ekonomika dan Manajemen,
8(1), 21 – 34.

Putra, Muhammad Ikhsan, Suharyono, Yusri Abdillah. 2014. “PENGARUH


BRAND AMBASSADOR TERHADAP BRAND IMAGE SERTA
DAMPAKNYA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN”. Administrasi Bisnis,
12(1).

Handayani Nasrial, Octavia, Nur Atnan. 2019. “PENGARUH IKLAN TV


SHOPEE VERSI ‘GOYANG SHOPEE 9.9 SUPER SHOPPING DAY’
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MELALUI APLIKASI SHOPEE”. E-
proceeding of Management, 6(1), 1634 – 1644.

Shevany, Machella. 2018. “ANALISIS STRATEGI MEMBANGUN BRAND


AWARENESS E- COMMERCE SHOPEE DI MEDIA SOSIAL DALAM
MENINGKATKAN PENJUALAN”. Manajemen dan Inovasi, 1(1), 1 – 10.

Suswanto, Priyo, Sri Dewi Setiawati. 2020. “STRATEGI KOMUNIKASI


PEMASARAN SHOPEE DALAM MEMBANGUN POSITIONING DI
TENGAH PANDEMI COVID-19 DI INDONESIA”. Ilmu Komunikasi, 3(2), 16 –
29.

Ayu Anggraini, Chindy, Susie Perbawasari, Heru Ryanto Budiana. 2018.


“STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN SHOPEE DALAM

17
MEMBANGUN POSITIONING DI TENGAH PANDEMI COVID-19 DI
INDONESIA”. Komunikasi dan Media, 2(2), 72 – 86.

Juliana Osak, Derby, Yusepuldo Pasharibu. 2020. “PENGARUH BRAND


AMBASSADOR DAN TAGLINE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
ONLINE DENGAN MEDIASI BRAND AWARENESS”. Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana, 9.4, 357 – 380.

Aldona Precilia. 2019. “PENGARUH TAGLINE SHOPEE “SHOPEE 9.9


SUPER SHOPPING DAY” TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN”.
Makalah.

18

Anda mungkin juga menyukai