Anda di halaman 1dari 4

SELUK-BELUK ORGANISASI LSM

Pengertian LSM

Lembaga swadya masyarakat atau juga disebut dengan organisasi non-


pemerintah (non-government organization-NGO) merupakan organisasi yang
dikelola oleh swasta atau diluar pemerintah. Istilah “swasta” ini bukan berarti
seperti organisasi bisnis yang bertujuan untuk memperoleh profit.

Ciri-ciri Tipologi Organisasi LSM

Mengutip Salamo dan Anheier, Hadiwinata (Kompas,17 April 2004)


mendefinisikan LSM, yang juga merupakan ciri-ciri LSM, sebagai berikut
(Bastian,2007:22)

1. Formal, yaitu secara organisasi bersifat permanen serta mempunyai kantor


dengan seperangkat aturan dan prosedur.
2. Swasta, yaitu kelembangaan yang berada diluar atau terpisah dari
pemerintah.
3. Tidak mencari keuntungan, yaitu tidak memberikan keuntungan (profit)
kepada direktur atau pengurusnya.
4. Menjalankan organisasinya sendiri, yaitu tidak dikontrol oleh phak luar.
5. Sukarela, yaitu menjalankan derajat sukarelaan tertentu.
6. Nonreligius, yaitu tidak mempromosikan ajaran agama.
7. Nonpolitik, yaitu tidak ikut dalam pencalonan di pemilu.

Setiap jenis organisasi pasti memiliki kelebihan dan kekurangan.


Kelebihan dan kekurangan tersebut menunjukkan perbedaan karakteristik
dengan jenis organisasi lainnya. Kelebihan LSM akan menjadi kekuatan
suatu organisasi LSM, yaitu antara lain (Bastian,2007:42):
1. Kuatnya jalinan dengan grassroots
2. Keahlian pengembangan berdasarkan bidang
3. Kemampuan berinovasi dan beradaptasi
4. Pendekatan berorientasi proses pengembangan
5. Metodelogi partisipasi dan peralatan
6. Komitmen jangka panjang dan menekankan keberlanjutan
7. Efektivitas biaya.

Sementara, kekurangannya yang akan menjadi kelemahan LSM, yaitu antara lain
(Bastian,2007):

1. Keterbatasan biaya dan keahlian pengelola organisasi


2. Keterbatasan kapasitas kelembagaan
3. Keberlanjutan diri rendah
4. Kurangnya komunikasi antar-organisasi dan/atau koordinasi
5. Intervensi dalam skala kecil
6. Kurangnya pembayaran konteks sosial ekonomi secara luas.

Fungsi dan Peran LSM

Dalam melaksanakan programnya, LSM mempunyai peran sebagai berikut


(Bastian,2007:35)

1. Motivator
Dalam hal ini, LSM bertugas memberikan motivasi, menggali potensi,
menumbuhkan, dan mengembangkan kesadaran anggota masyarakat akan
masalah-masalah yang dihadapi dirinya maupun lingkungannya, akan
potensi-potensi sumber daya manusia maupun sumber daya alam yang
dimiliki, dalam rangka memperbaiki nasib dan membangun masa depan
yang lebih baik atas potensi dan swadaya masyarakat itu sendiri.
2. Komunikator
Sebagai komunikator, tugas LSM antara lain:
a. Mengamati, merekam, serta menyalurkan aspirasi dan kebutuhan
masyarakat agar dijadikan bahan rumusan kebijakan dan perencanaan
program pembangunan.
b. Memonitor atau mengawasi pelaksanaan program pembangunan
masyarakat
c. Memberikan penyuluhan dan menjelaskan program-program
pembangunan dengan bahasa yang akrab dan kerangka berpikir yang
mudah dipahami masyarakat sasaran.
d. Membantu melancarkan hubungan dan kerja sama antar-LSM yang
mempunyai kepentingan dan tujuan yang sama dalam masyarakat.
3. Dinamisator
LSM bertugas merintis strategi, mengembangkan metode program, dan
memprkenalkan inovasi di bidang teknologi, serta pengelolaan organisasi
yang belum dikenal ke lingkungan masyarakat setempat untuk
pengembangan dan kemajuan masyarakat lokal.
sasaran yang membutuhkannya.

Struktur Organisasi LSM


Secara kelembagaan, organisasi LSM juga berbeda dengan organisasi
lainnya, walaupun sama-sama organisasi publiknya. Struktur organisasi LSM
tidak terlalu formal, namun biasanya ada seseorang atau aktivitas senior
yang memipin.

Pengelolaan Keuangan LSM


Sebagai organisasi yang bergerak pada domain public dan berorientasi pada
pemberdayaan masyarakat, LSM termasuk dalam kategori organisasi
nirlaba. Cirri organisasi nirlaba adalah organisasi yang tidak berorientasi
dan bertujuan utama mencari keuntungan (profit). Namun, bukan berarti
aspek keuangan menjadi aspek yang tidak penting. Justru, inilah yang
menjadi kelemahan banyak LSM yang tidak mampu menjaga pendanaannya
sehingga tidak dapat menjalankan fungsi dan perannya dalam masyarakat
untuk memberikan pendampingan dan memperdayaan.

Anda mungkin juga menyukai