Anda di halaman 1dari 38

OLEH :

LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT Fika Miranda

(LSM) Fikri Januardi


Muhamad Redha Z
Siti Fatimah
Apa yang dmaksud dengan
Akuntansi ?
Akuntansi tediri dari tiga point utama yaitu :

INPUT PROSES OUTPUT

Akuntansi adalah proses


berupa informasi
sistematis untuk mengolah berupa keuangcan. Cntohnya
transaksi menjadi informasi transaksi, meliputi berbagai
adalah laporan
keuangan yang bermanfaat bagi yaitu fungsi mulai dari
keuangan (financial
para penggunanya peristiwa pengidentifikasia
statements) yang
bisnis yang n transaksi
terdiri dari laporan
(Warsono, Darmawan dan bersifat sampai dengan
laba/rugi, laporan
Ridha, 2008): keuangan penyajian
perubahan ekuitas,
informasi
neraca dan laporan
keuangan
arus kas.
Laporan yang dihasilkan Entitas
Pengertian Organisasi Nirlaba
Nirlaba :

“Suatu institusi yang menjalankan operasinya


tidak berorientasi untuk mencari laba”.
Laporan Laporan
posisi Laporan
Aktivitas
Widodo dan Kustiawan (2001:3) keuangan Aktivitas

Menurut PSAK No.45 bahwa organisasi nirlaba


memperoleh sumber daya dari sumbangan para
anggota dan para penyumbang lain yang tidak Catatan
mengharapkan imbalan apapun dari organisasi atas Laporan
Laporan
tersebut. (IAI, 2004: 45.1) Laporan Arus Kas
Arus Kas
Keuangan
(CaLK)
Berdasarkan pengertian di atas kami menyimpulkan bahwa organisasi
nirlaba adalah salah satu lembaga yang tidak mengutamakan laba dalam
menjalankan usaha atau kegiatannya. Dalam organisasi nirlaba sumber
daya atau dana yang digunakan dalam menjalankan segala kegiatan yang
dilakukan berasal dari donatur atau sumbangan dari orang-orang yang
ingin membantu sesamanya
Pengertian LSM
3. Ismid Hadad
Lembaga Swadaya
Masyarakat (Non-
1. Menurut Inmendagri No. Government Organization)
8/1990. 2. Jeff Atkinson dan Martin
adalah suatu organisasi
LSM adalah Scurrah dalam
yang berada di luar jalur
organisasi/lembaga yang bukunya Globalizing Social
atau struktur formal
anggotanya adalah Justice; The Role of Non-
pemerintah dan tidak
masyarakat warga negara Governmental Organizations
dibentuk oleh Pemerintah
Republik indonesia yang in Bringing about Social
atau merupakan bagian
secara sukarela atau Change memberikan
dari birokrasi Pemerintah
kehendak sendiri berniat pengertian NGO sebagai
serta bergerak dibidang suatu sekelompok masyarakat
kegiatan tertentu yang (perhimpunan) yang secara 4. Abdurrahman Wahid
ditetapkan oleh formal terorganisir dan LSM merupakan salah satu
organisasi/lembaga sebagi merupakan lembaga yang dari 7 unsur pembangunan
wujud partisipasi masyarakat umumnya self-governing, yang terdiri dari TNI,
dalam upaya meningkatkan privat, dan non-profit (tidak Birokrasi Pemerintahan,
taraf hidup dan kesejahteraan berorientasi pada profit). Organisasi Profesi,
masyarakat, yang Organisasi Massa,
menitikberatkan kepada Organisasi Politik, Pers atau
pengabdian secara swadaya. Media Massa dan LSM
Organisasi Donor, adalah organisasi
Jenis dan non pemerintah yang memberikan
Ciri-ciri LSM Kategori LSM dukungan biaya bagi kegiatan ornop
lain.
Organisasi mitra pemerintah, adalah
Organisasi ini bukan bagian dari organisasi non pemerintah yang
pemerintah, birokrasi/negara melakukan kegiatan dengan bermitra
dengan pemerintah dalammenjalankan
kegiatannya

Kegiatan tidak bertujuan memperoleh Organisasi professional adalah organisasi


keuntungan (nirlaba) non pemerintah yang melakukan kegiatan
berdasarkan kemampuan profesional
tertentu
Kegiatan dilakukan untuk kepentingan Organisasi oposisi, adalah organisasi
masyarakat umum, tidak hanya untuk non pemerintah yang melakukan
kepentingan para anggota seperti yang kegiatan dengan memilih untuk
di lakukan koperasi ataupun organisasi menjadi penyeimbang dari kebijakan
profesi pemerintah. Ornop ini bertindak
melakukan kritik dan pengawasan
terhadap keberlangsungan kegiatan
pemerintah
Sumberdana LSM

Pendanaan LSM bisa berasal dari beberapa sumber, yaitu :

Pemerintah luar
negeri (seperti
Lembaga USAID, NORAD, Melalui sayap
Lembaga pembangunan GTZ,LSM/NGOAUSAID, dll), usaha/ekonomi
Sumbangan Lembaga donor internasional LSM itu sendiri
donor lokal internasional internasional
(seperti agen- melalui (namun bagi LSM
masyarakat APBD/APBN (seperti (seperti ford kerjasama yang baru berdiri
(filantropi) yayasan tifa) foundation, agen PBB, ADB, program/proyek jarang yang
dll) world bank, DFID, (seperti green memiliki unit
dll) peace, care, save fundrising ini).
the children,
OXFAM, dll),
CATATAN UNTUK SUMBER DANA LSM
DIATAS ADALAH :

LSM memiliki prinsip tersendiri dalam memilih sumber dana ini. Ada yang sangat menolak namun ada juga
yang bisa menerima.
 Ada yang anti dengan World Bank atau lembaga sejenis dengan alasan penyebab ketimpangan
pembangunan global karena hutang yang dipinjamkannya, tapi ada juga yang menerima jika dana yang
akan digunakan adalah dana hibah.
 Ada yang menolak dana dari APBN/APBD karena khawatir independensi dalam mengkritik pemerintah
menjadi terpengaruh, namun ada juga yang menerima karena menganggap APBD/APBN adalah uang
rakyat sehingga sah-sah saja digunakan untuk pembangunan masyarakat oleh LSM.
 Ada yang menolak LSM memiliki unit usaha sendiri karena LSM bukanlah organisasi profit, namun ada
juga yang menerima sepanjang keuntungan dari unit usaha itu bukan untuk dibagi-bagikan sebagai
penghasilan pendiri atau pengurusnya namun untuk membiayai program dan operasional LSM itu sendiri.
 Ada yang menolak dana dari pihak asing (NGO atau pemerintah asing) karena khawatir intervensi dan
menjual kepentingan nasional, namun juga ada yang menerima karena isu menjual kepentingan nasional itu
sengaja dihembuskan oleh pemerintah atau pihak-pihak yang diawasi atau disorot oleh LSM yang
menerima dana asing itu. Dan masih banyak alasan-alasan lainnya yang lebih spesifik, tergantung persepsi
dan pendapat yang dipegang LSM itu sendiri
DASAR HUKUM

Lembaga swadaya masyarakat secara hukum dapat didirikan


dalam dua bentuk:

• Organisasi Massa, yakni berdasarkan Pasal 1663-1664 Kitab Undang-Undang


Hukum Perdata (KUHPerdata), serta UU No. 8 Tahun 1985 tentang Organisasi
Kemasyarakatan ("UU Ormas").
• Badan Hukum, yakni berdasarkan Staatsblad 1870 No. 64, serta UU No. 16
Tahun 2001 tentang Yayasan sebagaimana telah diubah dengan UU No. 28
Tahun 2004 ("UU Yayasan").

Berdasarkan Undang-undang No.16 tahun 2001


tentang Yayasan, maka secara umum organisasi non pemerintah
di Indonesia berbentuk YAYASAN.
Komplementer Menggarap masalah yang belum digarap secara
langsung oleh pemerintah, misalnya masalah
masyarakat bebas cacingan

Peran LSM Menunjang atau melaksanakan program-program


Subsider pembangunan pemerintah, misalnya program
Keluarga Berencana

Menjembatani program pemerintah yang belum


Penghubung
mampu menjangkau kelompok masyarakat
tertentu, misalnya kelompok miskin didaerah
kumuh dikota dan didaerah pedesaan
PERAN LSM

Motivator Komunikator Dinamisator Fasilitator


Kekuatan dan Kelemahan LSM
Kelemahan :
Keterbatasan biaya dan keahlian
pengelola organisasi
Kekuatan :
 Kuatnya jalinan dengan grassroot Keterbatasan kapasitas kelembagaan
 Keahlian pengembangan berdasarkan Keberlanjutan diri rendah
bidang
 Kemampuan berinovasi dan Kurangnya komunikasi
beradaptasi antarorganisasi dan/atau koordinasi
 Pendekatan pada proses Kurangnya pemahaman konteks
pengembangan sosial ekonomi secara luas
 Metodologi partisipasi dan peralatan
 Komitmen jangka panjang dan
menekankan berkelanjutan
 Efektivitas biaya
Fungsi dari lembaga swadaya
masyarakat (LSM) di Indonesia
:

Sebagai wadah organisasi yang menampung,


memproses, mengelola dan melaksanakan semua Tujuan LSM
aspirasi masyarakat

Setiap lembaga swadaya masyarakat


Ikut menumbuhkembangkan jiwa dan semangat serta memiliki tujuan yang berbeda-beda
memberdayakan masyarakat dalam bidang tergantung dengan bidang yang
pembangunan, ini merupakan salah satu fungsi utama dijalaninya. Jadi, untuk melihat apakah
dari pembentukan lembaga swadaya masyarakat lembaga swadaya masyarakat tersebut
sudah bisa menjalankan fungsinya
Ikut melaksanakan, mengawasi, memotivasi dan dengan baik atau tidak harus dilihat
merancang proses dan hasil pembangunan secara lagi tujuannya dari adanya LSM
berkesinambungan, serta terjun langsung dilingkungan tersebut.
masyarakat dalam memberikan penyuluhan.
Kategori Lembaga Swadaya Masyarakat

• organisasi non pemerintah yang memberikan dukungan biaya bagi kegiatan ornop
Organisasi lain.
Donor

• organisasi non pemerintah yang melakukan kegiatan dengan memilih untuk


menjadi penyeimbang dari kebijakan pemerintah. Ornop ini bertindak melakukan
Organisasi
oposisi kritik dan pengawasan terhadap keberlangsungan kegiatan pemerintah.

• organisasi non pemerintah yang melakukan kegiatan dengan bermitra dengan


Organisasi pemerintah dalam menjalankan kegiatannya.
Mitra
Pemerintah

• organisasi non pemerintah yang melakukan kegiatan berdasarkan kemampuan


profesional tertentu seperti ornop pendidikan, ornop bantuan hukum, ornop
Organisasi jurnalisme, ornop kesehatan, ornop pengembangan ekonomi, dan lain-lain.
Profesional
Strategic Planning Untuk Lsm

LSM harus melakukan Strategic Planning agar lembaga tersebut jelas kemana arahnya, apa cita-citanya
dan apa strategi atau pendekatan untuk mencapainya. Strategic Planning adalah rujukan inti dari setiap
aksi LSM dalam mencapai cita-citanya dalam aktifitas sehari-hari. Strategic Planning juga akan
memperjelas tata kelola dan bisa berkontribusi untuk peningkatan kapasitas organisasi bagi LSM.

Ada beberapa hal yang harus dipahami sebelum, saat dan setelah melakukan Strategic Planning bagi
sebuah LSM, yaitu:
Memahami apa itu Strategic Planning
Merencanakan Kegiatan Strategic Planning
Menetukan Ruang lingkup Strategic Planning
Menentukan framework strategis
Penyesuaian hasil Strategic Planning untuk internal lembaga strategic Planning
Merencanakan Kegiatan Strategic Planning
Tahap selanjutnya
Menetukan Ruangadalah
lingkupmerencanakan kegiatan Strategic Planning itu sendiri, dalam tahap ini yang
Strategic Planning
harus diperhatikan
Menentukan adalah:strategis
framework
Timing dan hasil Strategic Planning untuk internal lembaga
Penyesuaian
Siapa yang terlibat dan siapa yang mendanai
Kode Etik Untuk LSM

Kode Etik berasal dari kata code yang dapat


diterjemahkan sebagai kumpulan aturan dan ethics
LSM didirikan dengan tujuan yang lebih ideal yaitu yang berarti prinsip-prinsip moral. Jadi Kode Etik
perwujudan dari semangat filantropi (philanthropist) adalah kumpulan aturan yang berisikan prinsip-prinsip
dan altruism (altruism).Dengan filantropi dimaksudkan moral yang diyakini sebagai yang benar atau salah,
“mencintai (sesama) umat manusia, dengan baik atau buruk, untuk dilakukan.
memberikan bantuan kepada yang membutuhkan”.
Dan dengan altruisme dimaksudkan “menaruh Etik dapat dibedakan atas etik (personal ethics) dan
perhatian dan kepedulian terhadap orang lain atau etik sosial (social ethics). Etik personal mengandung
kemanusiaan”. Apapun program atau bentuk kegiatan pengertian bagaimana seseorang bertindak atau
yang diselenggarakan LSM dilandasi oleh nilai-nilai berperilaku terhadap dirinya sendiri, sedangkan etik
ideal yang dirumuskan dalam bentuk visi, misi dan sosial adalah bagaimana bertindak atau berperilaku
tujuan-tujuan organisasi lainnya. Nilai-nilai ini disebut terhadap orang lain, yang membedakan bahwa etik
dengan nilai-nilai norma. Hal ini membawa kita personal adalah kewajiban terhadap diri sendiri dan
kepada sesuatu yang disebut dengan kode etik etik sosial merupakan kewajiban terhadap orang lain.
Mengapa LSM
membutuhkan
Kode Etik ???

Ada dua bentuk alasan yaitu :


• Pertama, upaya yang dilakukan oleh sebuah
LSM untuk mengatur dirinya sendiri atau
individu-individu yang menjadi anggotanya.
• Kedua, upaya sekelompok LSM dalam
menyusun norma-norma bagi semua LSM
yang akan dijadikan pegangan bersama ke
dalam dan keluar, misalnya yang berisikan
norma-norma mengenai praktik-praktik yang
baik (good practices) yang dapat dijadikan
acuan bagi komunitas LSM sebagai suatu
standards for good governance.
Integritas

Keuangan Transparansi

Prinsip-prinsip
Keberadaan dan
Operasional LSM
Keadilan
dan
Kesetaraan Independensi
Gender

Anti
Kekerasan
INTEGRITAS
•Lembaga Swadaya Masyarakat adalah organisasi nonpemerintah yang independen dan mandiri,
dan karena itu bukan merupakan bagian atau berafiliasi dengan lembagalembaga negara dan
pemerintahan.
•Lembaga Swadaya Masyarakat adalah organisasi nonpartisan dan karena itu tidak merupakan
bagian atau berafiliasi dengan partai-partai politik dan tidak akan menjalankan politik praktis
dalam arti mengejar kekuasaan.
•Lembaga Swadaya Masyarakat adalah lembaga nonsektarian dan membebaskan dirinya dari
praktek-praktek diskriminasi atas dasar agama, suku, ras, golongan, fisik, orientasi seksual, dan
gender.
•Lembaga Swadaya Masyarakat didirikan dengan visi dan misi yang jelas memihak masyarakat
marjinal.
•Lembaga Swadaya Masyarakat didirikan dengan orientasi tidak mencari keuntungan untuk
dibagi-bagikan kepada pendiri dan pengurusnya, melainkan untuk mengabdi kepada sesama umat
manusia dan kemanusiaan
•Lembaga Swadaya Masyarakat berpegang pada prinsipprinsip pengelolaan sumberdaya alam dan
lingkungan hidup secara berkelanjutan serta penghormatan terhadap HAM
•.Lembaga Swadaya Masyarakat dalam mewujudkan visi dan misinya tidak melakukan
praktikpraktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
TRANSPARANSI

 Semua informasi yang berhubungan dengan misi, keanggotaan, kegiatan dan


pendanaan dari Lembaga Swadaya Masyarakat pada dasarnya bersifat publik,
karena itu Lembaga Swadaya Masyarakat harus menginformasikan kegiatan dan
keuangannya untuk diketahui masyarakat sekurangkurangnya sekali dalam setahun
menurut cara yang diatur dalam perundangundangan yang berlaku.

 Lembaga Swadaya Masyarakat terbuka terhadap setiap pendapat dan gagasan-


gagasan baru yang mengedepankan kepentingan masyarakat marjinal, dan akan
bekerjasama untuk mencapai tujuantujuan bersama.

 LSM terbuka terhadap keterlibatan komunitas dan masyarakat sipil lainnya untuk
meningkatkan
INDEPENDENSI

Lembaga Swadaya Masyarakat otonom dan bebas dari pengaruh dan kepentingan-
kepentingan pemerintah, partai politik, lembaga penyandang dana, sektor bisnis dan siapapun
yang dapat menghilangkan independensi, kemandirian dan kemampuan LSM dalam
bertindak bagi kepentingan umum.
Jabatan sebagai pengambil keputusan pada tingkat eksekutif dan pengurus dalam Lembaga
Swadaya Masyarakat tidak dirangkap dengan jabatan lain sebagai pengambil keputusan
dan/atau kepentingan sejenis dalam jajaran pemerintahan, perusahaan swasta, pengurus dan
anggota partai politik, ataupun organisasi lain yang berafiliasi dengan kepentingan politik
praktis.
ANTI KEKERASAN

Lembaga Swadaya Masyarakat dalam membela, mengemukakan pendapat, dan dalam setiap
upaya apapun untuk mencapai tujuannya tidak menggunakan cara-cara kekerasan dalam
bentuk apapun.
Lembaga swadaya masyarakat anggota konsil memastikan individu-individu yang bergabung
dalam lembaganya tidak menjadi pelaku tindakan kekerasan dalam bentuk apapun.
KEADILAN DAN KESETARAAN GENDER

Lembaga Swadaya Masyarakat selalu menerapkan asas persamaan hak antara perempuan dan
laki-laki dalam mengambil keputusan dan merumuskan kebijakan organisasi serta
memperoleh kesempatan.
Lembaga Swadaya Masyarakat selalu menerapkan prinsip-prinsip kesetaraan dan keadilan
gender dalam setiap program dan kegiatan yang mencakup keterlibatan dalam perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi monitoring program.
KEUANGAN

Lembaga Swadaya Masyarakat membuat sistem keuangannya untuk menjamin bahwa setiap
dana yang diperoleh dipergunakan sesuai dengan peruntukan dan tujuannya dan menjamin
akuntabilitas terhadap semua pihak
Lembaga Swadaya Masyarakat melaksanakan pembukuan dan pelaporan keuangannya sesuai
dengan standarstandar akuntansi yang berlaku umum untuk sektor nirlaba
Lembaga Swadaya Masyarakat yang menjadi anggota Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat
Indonesia didorong untuk tidak mengakses dana yang bersumber dari hutang luar negeri,
perusahaan yang merusak lingkungan dan pelanggar HAM
Tanggungjawab dan Kewajiban
LSM Kepada Pihak LainLain

Dalam
Berhubungan
Dalam Dalam
dengan
Berhubungan Dalam Hubungan
Pemerintah,
dengan Berhubungan dengan
Sektor
komunitas dan dengan Sesama Pengembangan
Swasta, dan
Masyarakat LSM Staf dan
Lembaga
Luas Personalia LSM
Penyandang
Dana
Penegakan Kode Etik LSM

Penghargaan Pelaksanaan
dan Sanksi Pengawasan

Asas-Asas
Pengawasan
Pegertian Akuntansi Karakteristik Akuntansi LSM

“Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa, yang Perbedaan sifat dan karakteristik organisasi LSM dengan
berfungsi menyediakan informasi kuantitatif, organisasi yang profit oriented dapat di lihat dengan
terutama yang bersifat keuangan, yaitu tentang membandingkan tujuan organisasi, sumber pendanaan, pola
ekonomi organisasi yang dimaksudkan agar pertanggung jawaban, struktrur keorganisasian, dan
berguna dalam pengambilan keputusan ekonomis anggarannya
dalan membuat pilihan-pilihan yang nalar di
antara berbagai alternatif arah tindakan”. Dari sumber pendanaan atau struktur modal dan
(Accounting Principle Board, 1970). struktur pembiayaan, Sumber pendanaan organisasi
LSM berasal dari lembaga donor dan sumbangan
pihak tertentu.

Secara kelembagaan, Struktur organsasi LSM tidak


“Akuntansi adalah proses pengindentifikasian, terlalu formal, namun biasanya ada seseorang atau
pengukuran, pencatatan, dan pelaporan aktivis senior yang memimpin.
transaksi ekonomi (keuangan) dari suatu
organisasi yang dijadikan sebagai informasi
dalam rangka pengambilan keputusan Dari pola pertanggung jawaban organisasi LSM
ekonomi oleh pihak-pihak yang memerlukan” bertaggung jawab kepada lembaga atau pihak
(Amerikan Accounting Association, 1996). pemberi dana, hal ini merupakan bagian terpenting
dalam menciptakan Integtasda transparans LSM
Apa Tujuan Pelaporan
Akuntansi LSM ?

 Menyediakan informasi yang berguna untuk mengambil keputusan, di samping


untuk menunjukan akuntabilitas organisasi serta menjaga tingkat kepercayaan
sumber dana dengan
 Menyediakan informasi mengenai sumber-sumber, alokasi, dan penggunaan
sumber daya keuangan;
 Menyediakan informasi mengenai bagaimana organisasi LSM mendanai
aktivitasnya dan memenuhi persyaratannya;
 Menyediakan informasi yang berguna dalam mengevaluasi kemampuan
organisasi LSM dalam mendanai aktivitasnya dan memenuhi kewajiban serta
komitmennya;
 Menyediakan informasi mengenai kondisi keuangan suatu organisasi LSM dan
perubahan di dalamnya; dan
 Menyediakan informasi menyeluruh yang berguna dalam mengevaluasi kinerja
organisasi LSM dari segi biaya jasa, efisiensi, dan pencapaian tujuan.
Tujuan Pelaporan
Akuntansi LSM

Laporan keuangan LSM juga memainkan peranan prediktif dan prospektif yang menyediakan
informasi yang berguna dalam memprediksi banyaknya sumber daya yang diisyaratkan untuk operasi
berkelanjutan, sumber daya yang dapat dihasilkan oleh operasi yang berkelanjutan, dan risiko
ketidakpastian di masa depan. Laporan keuangan dapat juga menyediakan informasi kepada
pemakainya, seperti:
Mengindikasikan apakah sumber daya telah ditetapkan dan digunakan sesuai dengan anggaran yang
ditetapkan; dan
Mengindikasikan apakah sumber daya telah ditetapkan dan digunakan sesuai dengan persyaratan,
termasuk batas keuangan yang ditetapkan oleh pengambil kebijakan di masing-masing LSM.
Pembukuan
LSM, Cash
Basis atau
Accrual Basis?

Untuk mencapai tujuannya, laporan keuangan LSM


harus disusun atas dasar akrual. Dengan dasar ini,
pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada
saat terjadinya (dan bukan pada saat kas atau
setara kas diterima atau dibayar) serta dicatat
dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam
laporan keuangan periode bersangkutan.
Siklus Akuntansi LSM

Siklus akuntansi merupakan


sistematika pencatatan transaksi
keuangan, peringkasannya, dan
pelaporan keuangan
Tahapan Siklus Akuntansi LSM

Tahap Tahap Tahap


Pencatatan Pengikhtisaran Pelapoan
TAHAP PENCATATAN

Kegiatan pengidentifikasian dan pengukuran dalam bentuk bukti transaksi dan bukti
pencatatan.
Kegiatan pencatatan bukti transaksi ke dalam buku harian atau jurnal.
Memindahbukukan (posting) dari jurnal berdasarkan kelompok atau jenisnya ke dalam akun
buku besar.
TAHAP
PENGIKHTISARAN

Penyusunan neraca saldo (trial balance) berdasarkan akun-akun buku besar.


Pembuatan ayat jurnal penyesuaian.
Penyusunan kertas kerja (work sheet) atau neraca lajur.
Pembuatan ayat jurnal penutup (closing entries).
Pembuatan neraca saldo serelah penutupan.
Pembuatan ayat jurnal pembalik.
TAHAP
PELAPORAN

Laporan Surplus Defisit.


Laporan Arus Kas.
Neraca.
Catatan atas Laporan Keuangan.
Laporan Keuangan yang
dihasilkan Tujuan laporan posisi keuangan adalah untuk menyediakan
informasi mengenai aktiva, kewajiban dan aktiva bersih,
serta informasi mengenai hubungan diantara unsur- unsur
tersebut pada waktu tertentu.

Laporan Laporan
Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan
Posisi Arus Kas
informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran
Keuangan kas selama suatu priode.

Tujuan laporan aktivitas adalah menyediakan informasi


Catatan mengenai pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang
Laporan atas mengubah jumlah dan sifat aktiva bersih, hubungan antar
Aktivitas Laporan
transaksi, dan peristiwa lain, dan bagaimana penggunaan
Keuangan
sumber daya dalam pelaksanaan berbagai program atau jasa.

Tujuan Penyajian CaLK adalah untuk meningkatkan


transparansi Laporan Keuangan dan penyediaan
pemahaman yang lebih baik atas informasi
keuangan.
Contoh Laporan Posisi
Keuangan

Anda mungkin juga menyukai