DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
I Made Arta Wiyasa (1702622010306)
Ni kadek Ning Intan Lestari (1702622010312)
Ni Putu Gita Aprini Dewi (1702622010325)
Ni Putu Melyantari (1702622010327)
PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1
pendidikan (munculnya sekolah bisnis), seiring perubahan jaman dan perkembangan
hubungan internasional, kerumitan akuntansi semakin menjadi.
1.4 Diversitas Akuntansi
1.4.1 Pengukuran Aset dan Kewajiban
Para akuntan masih mengukur sebagian besar aset bisnis dunia atas dasar
biaya-biaya historis (hystorical costs). Untuk kadar tertentu, biaya transaksi awal,
dicampur dengan berbagai teknik penilaian pasar sekarang (current market), dengan
berbagai teknik penyesuaian perubahan tingkat harga khusus atau umum, dengan
berbagai perhitungan bunga terkait, dan estimasi tingkat transaksi-transaksi masa
depan, terutama dalam bidang valuta asing dan penagihan piutang dimasa depan. Yang
telah dapat dilihat pada awal abad adalah pada International Financial Reporting
Standards (IFRS) yang diterbitkan oleh IASB. IFRS, yang lebih banyak menggunakan
fair value, telah menggusur pilihan terhadap PABU AS yang banyak menggunakan
biaya-biaya historis.
Variasi yang komparasi yang paling besar dalam area ekuitas pemilik (owner
equity) berkenaan dengan pertanyaan apakah sumber daya atau kewajiban perusahaan
tertentu boleh dihapus secaras langsung dari laba ditahan. Konsep “clean vs adjusted
surplus” yang terkenal. Karena adanya kesulitan-kesulitan dalam memisahkan operasi-
operasi bisnis normal dari kejadian-kejadian yang tidak biasa dan masalah-masalah
perioditas dalam penyesuaian untuk periode lalu (post periode adjesments). Variasi
2
penting yang lain adalah concept of periodicity dalam mengukur hasil operasi. Yang
juga penting adalah basis bagi penentuan laba periodik. Negara-negara berbahasa
Inggris, misalnya AS dan Inggris, biasanya membuat pembedaan antara laba keuangan
atau laba buku (yang dilaporkan kepada investor, kreditor, karyawan, dan pihak ketiga
lainnya) sehingga laba pajak (yang dilaporkan kepada pihak badan pajak) disebut rejim
pelaporan rangkap (dual reporting regime). Karena banyaknya ketentuan khusus yang
ada dalam kitab undang-undang pajak, maka negara-negara ini, laba buku dan laba
pajak untuk periode tertentu seringkali berbeda secara signifikan. Biasanya
overstatement atau understatement aset atau kewajiban dilaksanakan melalui inklusi
atau eksklusi laporan laba rugi yang bersangkutan.
3
perusahaan multinasional dari perusahaan-perusahaan lain yang terlibat dalam bisnis
internasional adalah alokasi sumber-sumber yang terkoordinasi secara global oleh
sebuah manajemen di pusat.
Aliansi strategis merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan
berbagai variasi kolaborasi yang mempunyai arti penting strategis bagi satu atau lebih
pihak yang terlibat. Aliansi strategis meliputi persetujuan pemberian lisensi,
persetujuan waralaba, kontrak manajemen, dan kepemilikan bersama perusahaan asing.
Pemilihan aliansi strategi bergantung pada faktor-faktor hukum, besarnya biaya,
kompensasi, risiko pengendalian, dan kompleksitas produk. Bentuk lainnya yaitu
investasi langsung.
1.7 Pengertian Akuntansi Internasional
Transaksi bisnis lintas Negara menyebabkan bertambah kompleksnya
substansi yang perlu dilaporkan yang disebabkan karena perbedaan mata uang yang
digunakan oleh masing-masing Negara dan berubah-ubahnya kurs valuta asing.
Disamping itu, globalisasi transaksi bisnis juga menyebabkan semakin kompleksnya
operasi manajemen perusahaan. Hal ini disebabkan karena masing-masing Negara
merupakan yurisdiksi yang berbeda politik, ekonomi dan lingkungan sosialnya. Jadi,
akuntansi internasional mencangkup akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen
yang berdimensi internasional.
4
DAFTAR PUSTAKA