Anda di halaman 1dari 20

KELOMPOK 12

EDO VIRGOANTO
EDWIN BOWO
DIVERSITAS AKUNTANSI
PENDAHULUAN
Akuntansi : Sebuah Bahasa Bisnis
 Dari perspektif pelaksana akuntansi alat untuk menyampaikan informasi keuangan dari sebuah entitas
usaha yang melakukan kegiatan bisnis. Dari perspektif pemakai akuntansi diperoleh informasi keuangan
yang dibutuhkan. Jadi, akuntansi merupakan alat komunikas. Akuntansi disebut juga dengan bahasa bisnis.
Akuntansi juga menyerupai bahasa bahwa sejumlah aturan akuntansi bersifat definitif sementara yang lain
tidak.
Perkembangan Praktik Akuntansi
 Praktik akuntansi terus berubah, sesuai dengan kebutuhan, baik kebutuhan pelaksana akuntansi (sebagai
penyedia informasi ) maupun kebutuhan penerima atau pencari informasi tersebut. Sebelum Perang Dunia
Kedua, pengaruh akuntansi Inggris mendominasi seluruh negara berbahasa inggris dan pengaruh Perancis
– Jerman menembus negara-negara yang menerpakan hukum undang-undang (code law) seperti Belgia,
Jepang, Swedia dan Swiss.
Pada awalnya , standar-standar akuntansi international yang dibuat IASC dinyatakan oleh
pemakai bahwa masih brsifat telalu luas, sehingga tidak memenuhi tingkat komparabilitas yang
diharapkan. Tujuan didirikan IASB adalah membuat serangkaian regulasi akuntansi yang
menghasilkan akuntansi yang dapat berfungsi sebagai sebuah bahasa bisnis yang komunikatif
secara internasional sehingga transaksi bisnis lintas batas dapat berjalan baik. Oleh karena itu pada
tahun 1987 IASC merespon kritik ini dengan membentuk Comparability Project yang tujuannya
adalah meningkatkan komparabilitas laporan keuangan dengan mengurangi alternatif-alternatif
yang tersedia dalam standar-standar IASC.
PEMBAHASAN
DIVERSITAS AKUNTANSI
 Akuntansi suatu yurisdiksi/ negara yang satu berbeda dengan akuntansi suatu yurisdiksi/ negara yang lain,
sesuai dengan faktor-faktor penyebab yang terdapat pada masing-masing yurisdiksi (Sunardi dan Sunyoto,
2011:6). Berikut ini uraian mengenai diversitas akuntansi tersebut dilihat dari aspek pengukuran aset dan
kewajiban dan aspek penentuan modal dan laba periodik.
1. Pengukuran Aset dan Kewajiban
Istilah asset atau aktiva tidak memiliki arti yang pasti, dalam pengertian sumber daya mana yang harus
dimasukkan dan sumber daya mana yang harus dikeluarkan dari batasan mengenai aset tersebut. Ketidakpastian
ini juga meliputi interpretasi atas aset-aset tak berwujud seperti goodwill dan biaya riset dan pengembangan
(R&D costs). Di Amerika Selatan, definisi aset termasuk kerugian-kerugian yang timbul karena memiliki utang
dalam satuan valuta asing. Di negara-negara Eropa Kontinental, mungkin tidak meliputi berbagai tipe sewa guna
usaha, tax loss carry-forwards atau kepemilikan ekonomi oleh induk perusahaan terhadap perusahaan-
perusahaan afiliasi.
Demikian juga, konsep-konsep kewajiban yang diaplikasi suatu negara berbeda dengan yang diaplikasi
negara lain. Akuntansi bagi pajak penghasilan merupakan sebuah contoh. Di Argentina, misalnya, kewajiban
pajak penghasilan tidak diakrualkan dan dicatat berdasarkan basis kas saja. Di Swiss, pencatatan akrual
periodik terjadi tanpa pengakuan terhadap kewajiban pajak penghasilan yang ditangguhkan (deferred income
taxes). Kewajiban-kewajiban ditangguhkan dapat memerlukan beberapa metode alokasi yang berbeda. Di
Belanda, nilai pajak penghasilan yang ditangguhkan kadang-kadang merupakan nilai yang didiskonto.
Hubungan antara aset dan kewajiban dengan penentuan laba periodik tentu saja menimbulkan efek
resiprokal. Biasanya overstatement atau understatement aset atau kewajiban dilaksanakan melalui inklusi atau
eksklusi laporan laba rugi yang bersangkutan. Namun harus juga dicatat bahwa terdapat banyak variasi
prosedural yang lebih kecil. Misalnya, goodwill yang dibeli boleh diamortisasi di AS selama 40 tahun,
sedangkan di Jerman maksimum 5 tahun. Di beberapa negara, misalnya Irlandia, Australia, Inggris, Peru dan
Selandia Baru, goodwill secara umum tidak diamortisasi sama sekali. Variasi prosedural yang mirip juga
berlaku untuk biaya riset dan pengembangan, biaya eksplorasi minyak dan mineral, biaya promosi penjualan,
pendidikan dan pelatihan staf dan berbagai transaksi atau kejadian lain.
Akuntansi Dalam Perspektif Global
Akuntansi merupakan produk dari lingkungan di mana akuntansi tersebut eksis, baik lingkungan sosial, ekonomi maupun
institusional (Sunardi dan Sunyoto, 2011:23). Tetapi di samping itu, akuntansi juga mempengaruhi lingkungan. Keterkaitan
akuntansi dengan lingkungan ini menyebabkan akuntansi bersifat spesifik untuk masing-masing lingkungan dan karena negara
merupakan lingkungan yang mempunyai karakter yang khas, akuntansi juga bersifat spesifik untuk masing-masing negara.
Adapun faktor-faktor lingkungan yang membentuk perbedaan akuntansi adalah:
1. Tipe pasar modal
2. Tipe rezim pelaporan
3. Tipe entitas bisnis
4. Tipe sistem hukum
5. Tingkat pelaksanaan
6. Tingkat inflasi
7. Ikatan ekonomi dan politik dengan negara-negara lain
8. Ketinggian profesi akuntansi
9. Eksistensi rerangka konseptual
10. Kualitas pendidikan akuntansi
Orientasi Laporan Keuangan
Dalam hubungannya dengan tujuan akuntansi secara luas , bukti empiris dan riset akuntansi
internasional komparatif menunjukkan bahwa terdapat dua preferensi umum. Yang satu menekankan
kegunaan sistem akuntansi untuk pemakai sektor swasta dan yang lain adalah untuk pemakai sektor
publik. Dalam hubungannya dengan tujuan akuntansi tersebut, negara-negara dapat diperbandingkan
berdasarkan arti penting relatif yang melekat peran-peran akuntansi tertentu dalam masyarakat.
Berdasarkan basis ini, sistem akuntansi berorientasi antara pemakai makro dan pemakai mikro.
Sampai dengan bangkrutnya Uni-Sovyet, dapat dilakukan observasi terhadap peran akuntansi yang
sangat khusus pada perekonomian yang terencana di negara yang menggunakan sistem komunis. Di
negara-negara tersebut, karena kepemilikan dan investasi swasta dipersempit, pemerintah merupakan satu-
satunya stakeholder langsung di entitas-entitas ekonomi. Karena tidak ada stakeholder eksternal dan hanya
terdapat sedikit pasar barang dan jasa yang kompetitif, maka tidak ada perhatian yang nyata terhadap
pengukuran kinerja tradisional seperti profitabilitas dan efisiensi biaya. Peran utama akuntansi di negara-
negara ini adalah untuk memfasilitasi rencana ekonomi di mana pemerintah akan menetapkan prioritas dan
target pada tingkat nasional dan akan menerjemahkannya ke dalam tujuan produksi dan kuota pada tingkat
pabrik individual. Akuntansi hampir sepenuhnya digunakan untuk mengumpulkan data guna menyusun
statistik nasional dan untuk menentukan apakah target ekonomi pemerintah tercapai.
Dampak Diversitas Akuntansi
Satu-satunya alasan ekonomi bagi upaya konvergensi akuntansi adalah adanya biaya yang signifikan
yang disebabkan karena diversitas akuntansi dan ini akan direduksi oleh konvergensi akuntansi. Jika
diversitas akuntansi merupakan rintangan arus modal lintas batas, maka mengurangi atau menyingkirkan
rintangan ini akan membantu mengarahkan modal ke pemakai yang secara global paling efisien. Alasan
utama yang terkait dengan pengurangan diversitas akuntansi adalah bahwa hal ini akan memperbaiki
komparabilitas laporan keuangan sehingga mempermudah penggunaannya lintas negara. Gerakan ke arah
mata uang tunggal, misalnya Euro, di sebelas negara anggota Uni Eropa (UE) merupakan analogi yang
relevan untuk menjelaskan pengaruh diversitas. Dengan menandatangani Treaty of Maastricht tahun 1991,
otoritas-otoritas di UE setuju untuk bergerak kearah penyatuan mata uang mereka. Alasan ekonomis utama
untuk ini adalah bahwa perbedaan mata uang menimbulkan biaya yang signifikan dalam melaksanakan
bisnis di Eropa.
Upaya Menghadapi Diversitas Akuntansi
Diversitas akuntansi menghalangi arus dana ke entitas-entitas bisnis yang dapat menggunakan dana
tersebut secara efisien. Upaya untuk mengatasi masalah tersebut telah pernah dilaksanakan, antara lain
dengan persetujuan bilateral dan dengan memberikan kemudahan kepada penerbit kelas dunia.
Klasifikasi dan Akuntansi Komparatif
Klasifikasi Sistem Akuntansi dan Pelaporan
Klasifikasi sistem akuntansi bermanfaat bagi para pembuat kebijakan dalam menaksir prospek dan
problem konvergensi akuntansi internasional. Bagi pembuat kebijakan tingkat nasional, klasifikasi ini akan
menjadikan para pengambil kebijakan lebih mampu untuk memprediksi problem-problem yang akan
timbul dan juga mengidentifikasi solusinya dengan mempelajari pengalaman negara-negara yang
mempunyai pola perkembangan yang serupa.
Akuntansi Anglo-American
Akuntansi Anglo-American dapat ditemukan di negara-negara di mana Inggris mempunyai pengaruh
kolonial yang kuat seperti di Australia, Kanada, Hongkong, India, Irlandia, Kenya, Selandia Baru, Nigeria,
Singapura, Afrika Selatan dan Malaysia. Negara-negara ini cenderung untuk memenuhi kebutuhan
investor dan relatif kurang konservatif serta lebih transparan daripada negara-negara Latin dan Jerman.
Akuntansi Latin
Aroma yang khas akuntansi Latin dapat ditemukan pada sejumlah negara berkembang, terutama Brazil, Chili,
Kolumbia, Meksiko, Peru dan Uruguay. Akuntansi Latin cenderung relatif lebih konservatif dan kurang
transparan dibandingkan akuntansi negara-negara Anglo-American.
Akuntansi Asia

Banyak negara berkembang di Asia yang merupakan bekas daerah kolonial. Negara-negara ini meliputi Indonesia
(bekas jajahan Belanda), India, Pakistan, Hongkong, Singapura, Malaysia (bekas jajahan Inggris) dan Filipina
(bekas jajahan Spanyol dan AS). China telah dipengaruhi oleh ide-ide barat maupun keseragaman sosialis dari
bekas Uni Sovyet. Pada 1997, banyak negara berkembang di Asia yang mengalami penurunan keyakinan
terhadap pasar keuangan mereka yang diakibatkan oleh krisis keuangan Asia. Salah satu penyembuhan terhadap
“sakit Asia” ini adalah dengan meningkatkan transparansi dan kualitas akuntansi dengan mengadopsi standar-
standar akuntansi yang lebih tinggi kualitasnya.
Akuntansi Eropa Timur
Akuntansi Eropa Timur secara historis didasarkan pada konsep sosial mengenai ekonomi terencana. Dengan
demikian akuntansi mereka mengarah ke kebutuhan otoritas pajak dan hanya sedikit berfokus pada pencerminan
laba perusahaan. Tetapi, pada akhir-akhir ini, negara-negara di Eropa Timur telah mencoba untuk beralih dari
negara-negara sosialis yang dikendalikan pusat ke ekonomi pasar gaya Barat.
Konvergensi Akuntansi Sebagai Sarana Penyelarasan Diversitas Akuntansi
Pengertian Standardisasi, Harmonisasi dan Konvergensi Akuntansi
Tay dan Parker dalam Sunardi dan Sunyoto (2011:75) membedakan antara pengertian standardisasi
dan pengertian harmonisasi akuntansi. Standardisasi mengacu pada gerakan yang mengarah ke
keseragaman (a movement towards uniformity), sedangkan harmonisasi mengacu pada gerakan yang
keluar dari diversitas total (a movement away from total diversity), yang berarti mengupayakan lebih
banyak lagi kesamaan dengan memperkecil perbedaan. Keseragaman akuntansi akan terjadi jika semua
entitas bisnis di semua negara yang ada di dunia ini menggunakan satu set standar akuntansi yang sama.
Jadi, standardisasi akuntansi dapat diartikan sebagai upaya untuk memberlakukan satu set standar
akuntansi untuk semua entitas bisnis yang ada di dunia ini. Diversitas akuntansi total terjadi jika masing-
masing negara menetapkan satu set standar akuntansi yang sepenuhnya berbeda antara negara satu dengan
yang lain. Diversitas relatif berkurang jika terdapat sejumlah standar akuntansi yang sama yang digunakan
oleh masing-masing negara. Semakin banyak standar yang sama, semakin kecil diversitas, atau dengan
kata lain standar-standar akuntansi yang digunakan di negara-negara di dunia ini semakin harmonis. Jadi,
harmonisasi akuntansi dapat berupa untuk meningkatkan jumlah standar yang sama yang digunakan oleh
masing-masing negara. Inilah yang diupayakan oleh International Accounting Standards Board (IASB)
dengan menyusun satandar-standar inti yang berkualitas tinggi yang diharapkan dapat diterima oleh semua
negara yang merupakan kompromi dari standar-standar yang sudah ada.
Alasan Utama Konvergensi Akuntansi
Sejak awal tahun 1960-an, telah dirasakan bahwa arus modal lintas negara mengalami peningkatan dari tahun
ke tahun. Sehubungan dengan hal itu maka semakin dibutuhkan pula laporan keuangan yang merupakan
sumber informasi keuangan yang dibutuhkan oleh investor dalam pengambilan keputusan ekonomi yang
terkait dengan investasi yang dilakukan. Idealnya, investor mengarahkan modalnya ke perusahaan-perusahaan
yang paling produktif dan efisien secara global, sehingga akan mengoptimalkan kesejahteraan investor dan
juga kesejahteraan dunia. Hakikat pengambilan keputusan investasi adalah pemilihan alternatif investasi yang
terbaik dari berbagai alternatif yang tersedia. Karena pemilihan hanya dapat dilaksanakan jika dapat dilakukan
pembandingan, maka untuk dapat dilakukan pengambilan keputusan investasi yang tepat diperlukan laporan
keuangan yang menyajikan informasi keuangan yang komparabel (dapat diperbandingkan). Dengan kata lain,
komparabilitas laporan keuangan merupakan prasyarat bagi pengambilan keputusan investasi. Semakin tinggi
komparabilitas, semakin berkualitas keputusan yang diambil.
Dorongan Terhadap Konvergensi Akuntansi
Pada awalnya, dilaksanakannya konvergensi akuntansi dipelopori oleh badan-badan politik dan organisasi-
organisasi akuntansi profesional. Setelah itu, dorongan konvergensi berasal dari penyusun dan kelompok-
kelompok pengguna laporan keuangan. Mereka itu adalah perusahaan multinasional yang menyusun laporan
keuangan, regulator yang memonitor pasar modal, industri sekuritas (termasuk bursa efek) yang menganggap
dirinya secara signifikan terkena dampak dari perbedaan akuntansi antar negara, dan negara-negara berkembang
yang sering mengalami kelangkaan sumber untuk mengembangkan standar akuntansinya sendiri.
Organisasi-organisasi Internasional Pendorong Konvergensi
Ada sejumlah organisasi internasional yang berperan penting dalam konvergensi akuntansi, di samping
International Accounting Standards Board (IASB) yaitu :
1. Commision of the Europe Union, yang disebut Europe Commision (EC)
2. International Organization of Securities Commision (IOSCO)
3. International Federation of Accountants (IFAC)
4. United Nations Intergovermental Working Group of Experts on International Standards of Accounting and
Reporting (ISAR), bagian dari United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD)
5. Organization for Economic Cooperation and Development Working Group on Accounting Standards
(OECD Working Group)
International Accounting Standards Board (IASB)
Menurut Saudagaran dalam Sunardi dan Sunyoto (2011:81), skenario untuk melaksanakan harmonisasi/
konvergensi global akuntansi dampaknya adalah adopsi standar-standar yang diterbitkan oleh IASC (yang
sekarang bernama IASB). Tetapi, karena badan tersebut tidak mempunyai otoritas, maka standar-standar
tersebut harus disetujui oleh International Organization of Securities Commision (IOSCO).
International Organization of Securities Commision (IOSCO)
IOSCO beranggotakan para regulator sekuritas yang berasal dari lebih dari 100 negara. Tujuan para anggota
organisasi ini adalah :
1. Bekerja sama untuk mempromosikan standar-standar regulasi yang tinggi untuk memelihara pasar yang
sehat, efisien dan adil.
2. Bertukar informasi atas pengalaman mereka masing-masing untuk meningkatkan pengembangan pasar
modal domestik.
3. Mempersatukan upaya mereka untuk menetapkan standar dan melakukan pengawasan yang efektif
terhadap transaksi-transaksi sekuritas internasional.
4. Saling memberikan bantuan untuk meningkatkan integritas pasar melalui aplikasi standar-standar
secara ketat dan penindakan yang efektif terhadap pelanggaran.
Pengakuan dan Dukungan terhadap IASB
IFRS sekarang ini diterima secara luas oleh negara-negara di dunia. Adapun bentuk-bentuk pengakuan dan
dukungan tersebut adalah sebagai berikut :
1.Standar-standar tersebut digunakan oleh banyak negara sebagai dasar menyusun standar-standar akuntansi
mereka atau diadopsi sepenuhnya.
2.Standar-standar tersebut diterima oleh banyak bursa efek dan para regulator yang mengizinkan baik
perusahaan asing maupun domestik untuk menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan IFRS.
3.Standar-standar tersebut diakui oleh masyarakat Eropa (European Community, EC) dan badan-badan
supranasional lain. Pada tahun 1995, EC mengesahkan IFRS. Daripada mengandemen instruksi-instruksi yang
ada, EC lebih memilih untuk berasosiasi dengan upaya-upaya IASC/ IASB dan IOSCO dalam melaksanakan
konvergensi standar-standar akuntansi. Sekarang, dalam menyusun laporan keuangan konsolidasian,
perusahaan-perusahaan Uni Eropa yang terdaftar pada bursa-bursa efek ternama menggunakan IFRS.
 Kendala dalam Penyelarasan Diversitas Akuntansi
Christopher dan Parker (2002) menyatakan bahwa kendala yang paling utama dalam mewujudkan
keseragaman adalah besarnya perbedaan praktik akuntansi dari tiap-tiap negara. Perbedaan yang signifikan
tak hanya ditemukan pada negara-negara yang diklasifikasikan dalam kelas-kelas yang tidak sejenis, bahkan
juga pada negara-negara di dalam satu jenis kelas. Kondisi ini bersumber dari alasan masing-masing negara
dalam menyusun informasi akuntansi itu sendiri. Pandangan berbeda yang terjadi antara pemegang saham
dengan kreditur dan otoritas pajak menjadi masalah yang sulit diatasi tanpa perubahan besar dalam sikap dan
hukum.
Kendala selanjutnya adalah nasionalisme. Hal ini dapat diterjemahkan sebagai keengganan negara untuk
menerima penyesuaian-penyesuaian dalam praktik akuntansinya dengan praktik akuntasi dari negara lain.
Keengganan ini bisa terjadi di kalangan para akuntan dan perusahaan atau negara-negara yang tak ingin
kehilangan kedaulatannya. Bentuk lain nasionalisme bisa jadi kurangnya pengetahuan atau minat terhadap
praktek akuntansi lain. Dengan kata lain, adanya anggapan dalam pikiran dan pandangan bahwa sulit untuk
mengubah ke standar yang ditetapkan oleh negara lain.
Kendala lain adalah adanya konsekuensi ekonomi dalam standar akuntansi. Konsekuensi ini berbeda
pada tiap negara, berdasarkan pada negara mana yang menyusun standar. Kendala ini dan kendala-kendala
yang telah disebutkan sebelumnya dapat memaksa terjadinya disharmonisasi.
Dampak Pengadopsian IFRS yang Tejadi di Beberapa Negara
Ada banyak penelitian yang dilakukan terkait proses penyelarasan (dan perkembangan terakhir menjadi
konvergensi) akuntansi internasional. Rusu (2012) berhasil merangkumnya dalam suatu studi literatur dengan
menganalisa sekitar 40 (empat puluh) artikel akademis yang diterbitkan dalam rentang waktu antara tahun
2000 dan 2012 yang disimpan di gudang data seperti Science Direct, Emerald dan ProQuest.
 Bahkan sebelum IFRS menjadi suatu kewajiban, beberapa perusahaan di dunia telah dengan sukarela
mengadopsi atau berubah ke IFRS. Hasil penelitian-penelitian dalam studi literatur Rusu (2012)
mendeskripsikan tujuan pengadopsian perusahaan tersebut sebagai berikut :
a. untuk mencari akses modal asing,
b. meningkatkan pengakuan konsumen,
c. mengurangi biaya politis,
d. hanya memiliki sedikit akun rekonsiliasi.
Masalah Usaha Kecil dan Menengah
Lama sebelum diterbitkannya IFRS, telah muncul isu Big GAAP dan Little GAAP. Standar-standar IFRS
ditujukan untuk perusahaan besar, bukan usaha kecil dan menengah (UKM, atau small and medium
enterprises, SME). Bagi UKM, penerapan standar-standar tersebut adalah terlalu mahal, tidak efisien dan juga
tidak efektif. Biayanya besar, demikian pula waktu yang mereka gunakan untuk menyusun laporan keuangan.
Oleh karena itus, diperlukan standar khusus untuk UKM. Menyadari hal ini, IASB melakukan suatu proyek
penyusunan standar yang sesuai dengan kondisi UKM. Rancangan ini dimaksudkan untuk menyederhanakan
IFRS yang telah ada yang memang dirancang untuk perusahaan besar. Ada dua hal yang perlu diperhatikan.
Pertama, definisi UKM tidak meliputi perusahaan yang melakukan listing maupun perusahaan yang signifikan
secara ekonomi. Kedua, jika untuk sebuah masalah ekonomi bagi UKM tidak atau belum dibuatkan
standarnya, disarankan agar UKM menggunakan IFRS penuh yang sudah ada. Pada 15 Februari 2007, Draft
IFRS untuk UKM telah diterbitkan.
KESIMPULAN
Akuntansi suatu yurisdiksi/ negara yang satu berbeda dengan akuntansi suatu yurisdiksi/ negara yang lain, sesuai dengan
faktor-faktor penyebab yang terdapat pada masing-masing yurisdiksi (Sunardi dan Sunyoto, 2011:6).
Seiring memasuki abad 21, banyak pihak yang mulai menerima tujuan penyelarasan akuntansi. Alasan di balik hal tersebut
adalah globalisasi pasar modal dan banyaknya jumlah perusahaan yang mendaftarkan sahamnya di pasar modal asing.
Beragamnya praktik akuntansi yang digunakan untuk menggambarkan satu realitas yang sama menimbulkan kebingungan,
mengingat investor di seluruh dunia mencari pelaporan keuangan yang dapat dibandingkan, tidak peduli dari negara mana
asal laporan keuangan tersebut. Semula, timbul debat mengenai apakah penyelarasan laporan keuangan memang
diperlukan, sekarang debat tersebut berubah menjadi bagaimana mencapai keselarasan tersebut.
Kandidat utama yang akan menyusun standar akuntansi internasional adalah International Accounting Standar Committee
(IASC). Namun beberapa peristiwa yang timbul memperlambat langkah IASC. Salah satunya adalah pengukuhan IOSCO
terhadap IAS dan standar inti. Kegagalan mendapat persetujuan tersebut menjadi tantangan yang serius bagi prestise IASC.
Demikian juga, penerimaan IAS oleh U.S. SEC merupakan faktor penting untuk tetap mempertahankan usaha penyelarasan
akuntansi internasional. IASC juga telah mengusulkan restrukturisasi besar-besaran. Beberapa tujuan IASC adalah
menyederhanakan cara pengembangan IAS, membuat proses yang lebih terbuka dan meresmikan keterlibatan penentu
standar akuntansi nasional dalam menjalankan operasi IASC. Namun, timbul kritik bahwa atas usulan IASC tersebut,
ditakutkan daratan eropa dan pasar yang sedang berkembang, seperti Asia, Afrika dan Amerika Selatan akan kehilangan
pengaruh terhadap proses penentuan standar. Mereka takut jika nantinya IAS hanya akan melayani kepentingan pasar modal
besar dan tidak benar-benar berperan sebagai badan internasional. Sekalipun demikian, sejarah IASC telah membuktikan
bahwa dirinya cukup resistan. IASC akan segera beradaptasi untuk mempertahankan dominasi IASC sebagai penentu
standar akuntansi dunia.

Anda mungkin juga menyukai