DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 10
NI LUH PUTU DIANA RIZMA ELVARIANI (1702622010319)
NI KADEK NING INTAN LESTARI (1702622010312)
NI PUTU GITA APRINI DEWI (1702622010325)
NI PUTU MELYANTARI (1702622010327)
PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2019
PENGAUDITAN SIKLUS PERSONALIA
Siklus jasa personalia meliputi semua kejadian dan kegiatan yang berkaitan
dengan kompensasi eksekutif dan tenaga kerja. Kompensasi tersebut meliputi
gaji, upah per jam, dan insentif lembur (upah lembur), komisi, bonus, dan
berbagai bentuk tunjangan karyawan.
Transaksi utama siklus ini adalah transaksi gaji dan upah. Transaksi ini
mempengaruhi beberapa rekening berikut:
Siklus jasa personalia ini berkaitan dengan siklus pembelanjaan dan siklus
produksi.kaitan siklus ini dengan siklus pengeluaran adalah adnya fakta bahwa
pembayaran gaji dan upah dilakukan dengan menggunakan uang atau kas
perusahaan. Kaitan siklus ini dengan siklus produksi adalah adanya kenyataan
bahwa pembayaran gaji dan upah adalah sebagai imbalan atau balas jasa atas
tenaga kerja karyawan yang diberikan dalam proses produksi. Tenaga karyawan
digunakan untuk menghasilkan produk.
Tujuan audit siklus jasa personalia dibedakan untuk setiap asersi laporan
keuangan.
Oleh karena biaya gaji dan upah umumnya merupakan biaya operasi
terbesar, maka rekening biaya gaji dan upah sangat material bagi laporan laba
rugi. Risiko bawaan asersi penilaian atau alokasi mungkin saja tinggi karena
adanya kompleksitas perhitungan biaya gaji dan upah misalnya besarnya
volume, perhitungan gaji dan upah berdasar satuan jumlah produk yang
dihasilkan maupun jumlah jam kerja, serta penentuan jumlah gaji berikut bonus
dan kompensasi yang berdasar prestasi karyawan. Saldo utang gaji akhir tahun
sering tidak material. Kebanyakan perusahaan memperluas struktur
pengendalian internal atas transaksi gaji dan upah. Oleh karena itu, auditor
menerapkan pendekatan tingkat risiko kontrol yang ditetapkan lebih rendah
untuk sebagian besar asersi.
1. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian meliputi beberapa faktor lingkungan pengendalian,
yaitu:
- Pertanggungjawaban urusan karyawan ada pada direktur hubungan
industrial atau personalia,
- Metode pengendalian manajemen termasuk penggunaan biaya standar dan
anggaran serta perhitungan varians,
- Adanya internal auditor,
- Praktik dan kebijakan ketenagakerjaan.
2. Penaksiran Risiko
Sebagai unsur dari perhitungan risiko, manajemen harus mempertimbangkan
risiko yang telah dibahas pada uraian tentang risiko bawaan dan perancangan
pengendalian di atas.
3. Informasi dan Komunikasi (Sistem Akuntansi)
Dalam pemahaman sistem akuntansi, akuntan harus kompeten dalam
menggunakan komputer karena transaksi gaji dan upah yang biasanya
pertama kali diterapkan dalam komputerisasi.
4. Pemantauan
Pengendalian dan pemantauan yang dilakukan manajemen dalam siklus
personalia mencakup umpan balik dari para karyawan seperti misalnya
informasi mengenai data karyawan itu sendiri yang nantinya terkait erat
dengan proses penentuan tunjangan untuknya.
1. Riview Pendahuluan
Dalam riview pendahaluan, auditor mengembangkan pemahaman umum
mengenai lingkungan pengendalian perusahaan, alur personel dan transaksi
gaji serta pencatatan semua sistem akuntansinya.
2. Dokumentasi Sistem
Auditor dapat menggunakan flowchart atau quesioner untuk
mendokumentasikan pemahamannya dan menyiapkan narasi deskriptif
pelaksanaan pembayaran gaji dan upah bagi karyawan perusahaan.
3. Menganalisa Alur Transaksi
Untuk menguatkan pemahamannya akan pengendalian intern perusahaan
klien, auditor dapat memilih salah satu lini pemrosesan transaksi gaji dan
upah dan melakukan tracing terhadapnya.
1. Prosedur Analitis
Dalam menaksir kelayakan biaya gaji dan distribusinya, auditor dapat
menyusun dan menganalisa keterkaitan antar data. Item yang telah diseleksi
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Rasio selalu berguna dalam
membuat perbandingan. Rasio dapat dihitung oleh auditor untuk menentukan
apakah akun terkait dengan yang lainnya sesuai dengan yang diharapkan.
2. Perhitungan Kembali Utang Gaji dan Upah yang Dibebankan
Prosedur pengujian ini dapat dilakukan dengan menelaah perhitungan yang
dilakukan manajemen. Apabila risiko deteksi yang ditetapkan rendah, maka
auditor perlu melakukan perhitungan kembali yang independen atas utang
gaji dan upah dibebankan. Prosedur pengujian ini akan menghasilkan bukti
yang berkaitan dengan asersi penilaian dan pengalokasian.
3. Verifikasi Kompensasi Eksekutif
Banyak perusahaan yang memberikan kompensasi khusus kepada manajer
atau eksekutif perusahaan. Kompensasi tersebut dapat berupa pemberian gaji
yang tinggi, fasilitas rumah, kendaraan, dan kepemilikan kartu kredit,
pemberian komisi, bonus, dll. Potensi masalah yang ada adalah kemungkinan
eksekutif perusahaan mengatur dan mengendalikan kompensasi yang akan
diberikan pada dirinya sendiri. Untuk mencegah hal itu, perlu adanya
otorisasi dewan komisaris atau rapat umum pemegang saham. Prosedur
pengujian ini berkaitan dengan kelima asersi.
4. Menganalisis Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan
Auditor harus memahami persyaratan penyajian dan pengungkapan utang gaji
dan upah dan biaya gaji dan upah sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berterima umum. Utang gaji dan upah diklasifikasikan sebagai kewajiban
lancar dalam neraca. Disamping itu, auditor perlu memastikan ketepatan
pemisahan pembayaran gaji dan upah sebagai biaya administrasi dengan
biaya tenaga kerja langsung yang menambah harga pokok produksi.
DAFTAR PUSTAKA