Oleh:
Nama
: J. Baptista N. Da Silva
NIM
: 12810331190297
Prodi
: Akuntansi
Kelas
: Reguler C
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI
DENPASAR
2015
Topik 1 Bab 1
1) Perbedaan akuntansi internasional berbeda dengan bidang akuntansi lainnya.
serta
aturan
perundang-undangan
mempengaruhi
bagaimana
perusahaan
Pengungkapan
Proses dimana pengukuran
Auditing
Proses dimana para kalangan
mendalam mengenai
akuntansi dikomunikasikan
(pengujian) terhadap
digunakan dalam
keandalan proses
mengidentifikasi,
mengelompokkan dan
proses mengkomunikasikan
transaksi, memberikan
pentingnya mempelajari
masukan mendalam
akuntansi internasional.
operasi.
Praktik bisnis dengan metode venetian yang menjadi acuan Luca menulis buku
tersebut telah menjadi metode yang diadopsi tidak hanya di italia namun hampir di semua
negara eropa seperti jerman, belanda, dan inggris.
Luca memperkenalkan 3 catatan penting yang harus dilakukan:
1.
Buku Memorandum, adalah buku catatan mengenai seluruh informasi transaksi
2.
bisnis.
Jurnal, dimana transaksi yang informasinya telah disimpan dalam buku
3.
diatas, maka jelaslah bahwa pasar modal juga merupakan salah satu cara bagi perusahaan
dalam mencari dana dengan menjual hak kepemilikkan perusahaan kepada masyarakat.
Para pemain utama yang terlibat di pasar modal dan lembaga penunjang yang terlibat
langsung dalam proses transaksi antara pemain utama, yaitu sebagai berikut:
a. Emiten
Perusahaan yang akan melakukan penjualan surat-surat berharga atau melakukan
emisi di bursa (disebut emiten). Dalam melakukan emisi, para emiten memiliki
berbagai tujuan dan hal ini biasanya sudah tertuang dalam rapat umum pemegang
saham (RUPS).
b. Investor
Pemodal yang akan membeli atau menanamkan modalnya di perusahaan yang
melakukan emisi (disebut investor). Sebelum membeli surat berharga yang
ditawarkan, investor biasanya melakukan penelitian dan analisis tertentu. Penelitian
ini mencakup bonafiditas perusahaan, prospek usaha emiten dan analisis lainnya.
c. Lembaga Penunjang
Fungsi lembaga penunjang antara lain turut serta mendukung beroperasinya pasar
modal, sehingga mempermudah baik emiten maupun investor dalam melakukan
berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pasar modal.
d. Penjamin emisi (underwriter).
Lembaga yang menjamin terjualnya saham/obligasi sampai batas waktu tertentu dan
dapat memperoleh dana yang diinginkan emiten.
e. Perantara perdagangan efek (broker/ pialang)
Perantaraan dalam jual beli efek, yaitu perantara antara si penjual (emiten) dengan si
pembeli (investor).
f. Perdagangan efek (dealer).
g. Penanggung (guarantor)
Lembaga penengah antara pemberi kepercayaan dengan penerima kepercayaan.
Lembaga yang dipercaya oleh investor sebelum menanamkan dananya.
h. Wali amanat (trustee)
Jasa wali amanat diperlukan sebagai wali dari si pemberi amanat (investor).
i. Perusahaan surat berharga (securities company)
Mengkhususkan diri dalam perdagangan surat berharga yang tercatat di bursa efek.
j. Perusahaan pengelola dana (investment company)
Mengelola surat-surat berharga yang akan menguntungkan sesuai dengan keinginan
investor, terdiri dari 2 unit yaitu sebagai pengelola dana dan penyimpan dana.
k. Kantor administrasi efek.
5
Kantor yang membantu para emiten maupun investor dalam rangka memperlancar
administrasinya.
Pasar modal memiliki peranan penting dalam kegiatan ekonomi. Dibanyak negara,
terutama di negara-negara yang menganut sistem ekonomi pasar, pasar modal telah
menjadi salah satu sumber kemajuan ekonomi sebab pasar modal dapat menjadi sumber
dana alternatif bagi perusahaan. Padahal perusahaan-perusahaan tersebut merupakan
salah satu agen produksi yang secara nasional akan membentuk Gross Domestic Product
(GDP). Jadi, dengan berkembangnya pasar modal, akan menunjang peningkatan GDP
atau mendorong kemajuan ekonomi suatu negara.
Jika perkembangan pasar modal di negara maju diamati dengan baik, ternyata pasar
modal mempunyai peranan yang sangat penting, baik dari sisi permintaan modal dari
perusahaan yang biasa disebut emiten, maupun sisi penawaran oleh pemilik modal yaitu
masyarakat yang biasa disebut investor. Kedua pihak sama-sama mendapatkan
keuntungan sehingga pasar modal dapat terus berkembang. Sekaligus memberikan
konsribusi yang besar bagi perkembangan perekonomian negara. Bahkan pasar modal
dijadikan tolak ukur kemoderenan. Artinya, suatu bangsa atau negara baru berhak
menyandang predikat modern jika pasar modalnya maju.
6) Alasan studi akuntansi internasional menjadi sangat penting.
Menurut saya, alasan mengapa akuntansi internasional menjadi studi yang sangat
penting karena kita perlu mempersiapkan diri bersaing dengan banyak warga negara
asing. Saat ini perdagangan bebas akan segera terbuka lebar, ditandai dengan adanya
MEA (Masyarakat Economic Asean). Dimana yang menjadi saingan bukan lagi hanya
sesama orang Indonesia melainkan dari berbagai belahan dunia khususnya di kawasan
Asia. Hal tersebut adalah alasan terkuat yang mendorong studi akuntansi internasional ini
menjadi sangat penting. Kemudian dikarenakan perkembangan jaman yang sudah sangat
pesat di segala bidang, khususnya di dalam bidang perdagangan internasional,
perkembangan globalisasi yang tidak dapat di tolak ini mewajibkan kita harus ikut
tumbuh dalam perkembangannya.
Salah satu hal terpenting yang menyebabkan perkembangan mengenai akuntansi
internasional harus diikuti yaitu, bagaimanapun juga hal ini sangat penting untuk negara
agar dapat disetarakan dalam kegiatan perekonomian internasional, tidak hanya dalam
perdagangan internasional tetapi juga dalam hal pembuatan laporan keuangan yang dapat
diakui secara internasional. Hal ini wajib dilakukan mengingat banyaknya investor asing
6
yang masuk ke Indonesia. Sehingga penting bagi kita untuk dapat benar-benar memahami
akuntansi internasional, dimana kita harus mempersiapkan diri untuk bersaing dengan
tenaga asing, khususnya para akuntan asing yang akan berdatangan sehubungan dengan
tingginya permintaan akan akuntan yang berstandar internasional. Secara tidak langsung
Indonesia pun tentunya tidak mau ketinggalan dalam persaingan dengan negara lain,
untuk itu studi akuntansi internasional perlu di pelajari secara mendalam.
Topik 2 Bab 2
1) Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi.
Ada 8 faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi, antara lain:
1. Sistem Pendanaan.
Di Negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat, seperti Amerika Serikat dan
Inggris, akuntansi memiliki fokus atau seberapa baik manajemen menjalankan
perusahaan (profitabilitas) dan dirancang untuk membantu investor menganalisis arus
kas masa depandan risiko terkait. Pengungkapan dilakukan sangat lengkap untuk
memenuhi ketentuan kepemilikan publik yang luas. Sebaliknya, dalam sistem
berbasis kredit di mana bank merupakan sumber utama pendanaan, akuntansi
memiliki fokus pada perlindungan kreditor melalui pengukuran akuntansi yang
konservatif dalam meminimumkan pembayaran dividen dan menjaga pendanaan yang
mencukupi dalam rangka perlindungan bagi para peminjam. Oleh karena lembaga
keuangan memilki akses langsung terhadap informasi apa saja yang diinginkan,
pengungkapan publik yang luas dianggap tidak perlu. Contohnya adalah Jepang dan
Swiss.
2. Sistem Hukum.
Sistem hukum menentukan bagaimana individu dan lembaga berinteraksi. Dunia
barat memiliki dua orientasi dasar: kodifikasi hukum (sipil) dan hukum umum
(kasus). Kodifikasi hukum utamanya diambil dari hukum Romawi dank ode
7
Napoleon. Dalam negara-negara yang menganut sistem kodifikasi hukum LatinRomawi, hukum merupakan suatu kelompok lengkap yang mencakup ketentuan dan
prosedur. Kodifikasi standar dan prosedur akuntansi merupakan hal yang wajar dan
sesuai di sana. Dengan demikian, di negara-negara yang menganut kodifikasi hukum,
aturan akuntansi digabungkan dalam hukum nasional dan cenderung sangat lengkap
dan mencakupi banyak prosedur. Sebaliknya, hukum umum berkembang atas dasar
kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode
lengkap. Tentu saja, terdapat hukum dasar, tetapi cenderung tidak terlalu detail dan
lebih fleksibel bila dibandingkan dengan sistem kodifikasi umum. Hal ini mendorong
usaha coba-coba dan memungkinkan penerapan pertimbangan. Hukum umum diambil
dari kasus hukum Inggris. Pada kebanyakan negara hukum umum, aturan akuntansi
ditetapkan oleh organisasi profesional sektor swasta. Hal ini memungkinkan aturan
akuntansi menjadi lebih adaptif dan inovatif. Kecuali untuk ketentuan dasar yang luas,
kebanyakan aturan akuntansi tidak digabungkan secara langsung ke dalam hukum
dasar. Kodifikasi hukum (kode hukum) cenderung terpaku pada muatan (isi)
ekonominya.
3. Perpajakan.
Di kebanyakan Negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar
akuntansi karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun
mereka untuk mengklaimnya dalam keperluan pajak. Dengan kata lain, pajak
keuangan dan pajak akuntansi adalah sama. Dalam kasus ini, sebagai contoh adalah
kasus yang terjadi di Jerman dan Swedia. Di Negara lain seperti Belanda, akuntansi
keuangan dan pajak berbeda: laba kena pajak pada dasarnya adalah laba akuntansi
keuangan yang disesuaikan terhadap perbedaan-perbedaan dalam hukum pajak. Tentu
saja, ketika akuntansi keuangan dan pajak terpisah, kadang-kadang aturan pajak
mengharuskan penerapan prinsip akuntansi tertentu. Penilaian persediaan menurut
Masuk Terakhir Keluar Pertama (last-in, first-out - LIFO) di Amerika Serikat
merupakan suatu contoh.
4. Ikatan politik dan Ekonomi.
Ide dan teknologi akuntansi dialihkan melaui penakhlukan, perdagangan dan
kekuatan sejenis. Sistem pencatatan berpasangan (double-entry bookkeeping) yang
berawal di Italia pada tahun 1400-an secara perlahan-lahan menyebar luas di Eropa
bersamaan dengan gagasan-gagasan pembaruan (rannaissance) lainnya. Kolonialisme
Inggris mengekspor akuntan dan konsep akuntansi di seluruh wilayah kekuasaan
Inggris. Pendudukan Jerman selama perang dunia II menyebabkan Perancis
8
Negara lain untuk memperoleh kualifikasi yang layak. Hal terakhir inilah yang saat
ini sedang diterapkan oleh Cina. kebanyakan negara-negara Eropa Kontinental dan
Jepang memiliki sistem kodifikasi hukum dan bergantung pada perbankan atau
pemerintah untuk memperoleh kebanyakan pendanaan. Aturan akuntansi disana pada
umumnya sesuai dengan hukum pajak.
8. Budaya.
Di sini budaya berarti nilai-nilai dan perilaku yang dibagi oleh suatu masyarakat.
Variabel budaya mendasari pengaturan kelembagaan di suatu negara (seperti sistem
hukum). Hofstede mendasari empat dimensi budaya nasional (nilai sosial):
- Individualise.
- Jarak kekuasaan.
- Penghindaran ketidakpastian, dan
- Maskulinitas.
Analisis yang dilakukan didasarkan pada data yang berasal dari para karyawan
sebuah perusahaan multinasional besar dari AS yang beroperasi di 40 negara yang
berbeda.
Secara singkat, individualisme merupakan kecenderungan terhadap suatu tatanan
sosial yang tersusun longgar dibandingkan terhadap tatanan yang tersusun ketat dan
saling tergantung. Jarak kekuasaan adalah sejauh mana hierarki dan pembagian
kekuasaan dalam suatu lembaga dan organisasi secara tidak adil dapat diterima.
2) Empat pendekatan terhadap perkembangan akuntansi.
Ada empat pendekatan klasifikasi. Klasifikasi awal yang dilakukan adalah yang
diusulkan oleh Mueller pada pertengahan tahun 1960-an. Ia mengidentifikasikan empat
pendekatan terhadap perkembangan akuntansi di negara-negara barat dengan sistem
ekonomi berorientasi pasar.
1. Berdasarkan pendekatan makroekonomi, praktik akuntansi didapatkan dari dan
dirancang untuk meningkatkan tujuan makroekonomi nasional. Tujuan perusahaan
umumnya mengikuti dan bukan memimpin kebijakan nasional, karena perusahaan
bisnis mengkoordinasikan kegiatan mereka dengan kebijakan nasional. Oleh
karenanya, sebagai contoh, suatu kebijakan nasional berupa lapangan kerja yang stabil
dengan menghindari perubahan besar dalam siklus bisnis akan menghasilkan praktik
akuntansi yang meratakan laba. Atau, untuk mendorong perkembangan industri
tertentu, suatu negara dapat mengizinkan penghapusan pengeluaran modal secara
cepat pada beberapa industri tersebut. Akuntansi di Swedia berkembang dari
pendekatan makroekonomi.
2. Berdasarkan pendekatan mikroekonomi, akuntansi berkembang dari prinsip-prinsip
mikroekonomi. Fokusnya terletak pada perusahaan secara individu yang memiliki
10
tujuan untuk bertahan hidup. Untuk mencapai tujuan ini, perusahaan harus
mempertahankan modal fisik yang dimiliki. Juga sama pentingnya bahwa perusahaan
memisahkan secara jelas modal dari laba untuk mengevaluasi dan mengendalikan
aktivitas usaha. Pengukuran akuntansi yang didasarkan pada biaya penggantian sangat
didukung karena paling sesuai dengan pendekatan ini. Akuntansi di Belanda
berkembang dari mikroekonomi.
3. Berdasarkan pendekatan disiplin independen, akuntansi berasal dari praktik bisnis dan
berkembang secara ad hoc, dengan dasar perlahan-lahan dari pertimbangan, cobacoba dan kesalahan. Akuntansi dianggap sebagai fungsi jasa yang konsep dan
prinsipnya diambil dari proses bisnis yang dijalankan, dan bukan dari cabang
keilmuan seperti ekonomi. Bisnis menghadapi kerumitan dunia nyata dan
ketidakpastian yang senantiasa terjadi melalui pengalaman, praktik, dan intuisi.
Akuntansi berkembang dengan cara yang sama. Sebagai contoh, laba secara
sederhana merupakan hal yang paling bermanfaat dalam praktik dan pengungkapan
secara pragmatis dalam menjawab kebutuhan para pengguna. Akuntansi berkembang
secara independen di Inggris dan Amerika Serikat.
4. Berdasarkan pendekatan yang seragam, akuntansi distandardisasi dan digunakan
sebagai alat untuk kendali administratif oleh pemerintah pusat. Keseragaman dalam
pengukuran, pengungkapan dan penyajian akan memudahkan informasi akuntansi
dalam mengendalikan seluruh jenis bisnis. Secara umum, pendekatan seragam
digunakan di negara-negara dengan ketelibatan pemerintah yang besar dalam
perncanaan ekonomi di mana akuntansi digunakan antara lain untuk mengukur
kinerja, mengalokasikan sumber daya, mengumpulkan pajak dan mengendalikan
harga. Perancis, dengan bagan akuntansi nasional yang seragam merupakan
pendukung utama pendekatan akuntansi secara seragam.
3) Perbedaan antara orientasi penyajian wajar dan kepatuhan hukum.
Perbedaan antara penyajian wajar dan kesesuaian hukum menimbulkan pengaruh
yang besar terhadap banyak permasalahan akuntansi.
Penyajian Wajar
Beban ditentukan berdasarkan penurunan
Kepatuhan Hukum
Jumlah yang diperbolehkan untuk tujuan
pajak.
ekonomi.
Sewa guna usaha yang memiliki substansi
Penyajian wajar dan substansi mengungguli bentuk merupakan ciri utama akuntansi
hukum. Akuntansi hukum umum berorientasi pada kebutuhan pengambilan keputusan
oleh investor luar. Laporan keuagan dirancang untuk membantu para investor dalam
menilai kinerja manajemen dan memperkirakan arus kas dan keuntungan di masa depan.
Akuntansi kepatuhan hukum dirancang untuk memenuhi ketentuan yang dikenakan
pemerintah seperti perhitungan laba kena pajak atau memenuhi rencana ekonomi
pemerintah nasional. Setelah tahun 2005, seluruh perusahaan Eropa yang mencatatkan
sahamnya akan menggunakan akuntansi penyajian wajar dalam laporan konsolidasinya
karena mereka akan menggunakan IFRS (International Financial Accounting Standard).
Akuntansi kepatuhan hukum dirancang untuk memenuhi ketentuan yang dikenakan
pemerintah seperti perhitungan laba kena pajak atau mematuhi rencana ekonomi
pemerintah nasional.
12