AKUNTANSI INTERNASIONAL
OLEH KELOMPOK 1
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas bapak Edi Pranoto pada mata kuliah Akuntansi Internasional. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Akuntansi
Internasional bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Edi Pranoto selaku dosen
akuntansi mata kuliah Akuntansi Internasional yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 1
i
ii
A. Penjelasan Teoritis tentang Akuntansi Internasional
1. Akuntansi Internasional Dipandang dari Sudut Pandang Sejarah dan
Sudut Pandang Kontemporer
Sudut Pandang Sejarah
Awalnya, akuntansi dimulai dengan sistem pembukuan berpasangan (double
entry bookkeeping) di Italia pada abad ke 14 dan 15. Sistem pembukuan berpasangan
(double entry bookkeeping), dianggap awal penciptaan akuntansi. Akuntansi modern
dimulai sejak double entry accounting ditemukan dan digunakan didalam kegiatan
bisnis yaitu sistem pencatatan berganda (double entry bookkeeping) yang
diperkenalkan oleh Luca Pacioli (1447).
Luca Pacioli lahir di Italia tahun 1447, dia bukan akuntan tetapi pendeta yang
ahli matematika, dan pengajar pada beberapa universitas terkemuka di Italia. Lucalah
orang yang pertama sekali mempublikasikan prinsip-prinsip dasar double accounting
system dalam bukunya berjudul : Summa the Arithmetica Geometria Proportioni et
Proportionalita di tahun 1494. Banyak ahli sejarah yang berpendapat bahwa prinsip
dasar double accounting system bukanlah ide murni Luca namun dia hanya
merangkum praktek akuntansi yang berlangsung pada saat itu dan
mempublikasikannya. Hal ini diakui sendiri oleh Luca (Radebaugh, 1998) “Pacioli
did not claim that his ideas were original, just that he was the one who was trying to
organize and publish them. He objective was to publish a popular book that could be
used by all, following the influence of the venetian businessmen rather than bankers”.
Praktek bisnis dengan metode venetian yang menjadi acuan Luca menulis
buku tersebut telah menjadi metode yang diadopsi tidak hanya di Italia namun hampir
disemua negara Eropa seperti Jerman, Belanda, Inggris. Luca memperkenalkan 3
(tiga) catatan penting yang harus dilakukan:
1. Buku Memorandum, adalah buku catatan mengenai seluruh informasi
transaksi bisnis.
2. Jurnal, di mana transaksi yang informasinya telah disimpan dalam buku
memorandum kemudian dicatat dalam jurnal.
3. Buku Besar, adalah suatu buku yang merangkum jurnal diatas. Buku besar
merupakan centre of the accounting system (Raddebaugh, 1996).
1
Perkembangan sistem akuntansi ini didorong oleh pertumbuhan perdagangan
internasional di Italia Utara selama masa akhir abad pertengahan dan keinginan
pemerintah untuk menemukan cara dalam mengenakan pajak terhadap transaksi
komersial. “Pembukuan ala Italia“ kemudian beralih ke Jerman untuk membantu para
pedagang zaman Fugger dan kelompok Hanseatik. Pada saat bersamaan filsuf bisnis
Belanda mempertajam cara menghitung pendapatan periodic dan pemerintah Perancis
menerapkan keseluruhan sistem dalam perencanaan dan akuntabilitas pemerintah.
Tahun 1850-an double entry bookkeeping mencapai Kepulauan Inggris yang
menyebabkan tumbuhnya masyarakat akuntansi dan profesi akuntansi publik yang
terorganisasi di Skotlandia dan Inggris tahun 1870-an. Praktik akuntansi Inggris
menyebar ke seluruh Amerika Utara dan seluruh wilayah persemakmuran Inggris.
Selain itu model akuntansi Belanda diekspor antara lain ke Indonesia. Sistem
akuntansi Perancis di Polinesia dan wilayah-wilayah Afrika dibawah pemerintahan
Perancis. Kerangka pelaporan sistem Jerman berpengaruh di Jepang, Swedia, dan
Kekaisaran Rusia.
Paruh Pertama abad 20, seiring tumbuhnya kekuatan ekonomi Amerika
Serikat, kerumitan masalah akuntansi muncul bersamaan. Kemudian Akuntansi
diakui sebagai suatu disiplin ilmu akademik tersendiri. Setelah Perang Dunia II,
pengaruh Akuntansi semakin terasa di Dunia Barat. Bagi banyak negara, akuntansi
merupakan masalah nasional dengan standar dan praktik nasional yang melekat erat
dengan hukum nasional dan aturan profesional.
Sudut Pandang Kontemporer
Usaha-usaha untuk mengurangi perbedaan akuntansi internasional merupakan
sesuatu yang penting, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang menambah
pentingnya mempelajari akuntansi internasional. Faktor-faktor ini tumbuh dari
pengurangan signifikan dan terus-menurus hambatan perdagangan pengendalian
modal secara nasional yang terjadi sesering kemajuan teknologi informasi.
Pengendalian nasional terhadap arus valuta asing, investasi asing langsung
dan transaksi terkait, telah diliberalisasikan secara dramatis beberapa tahun terakhir,
sehingga hambatan bisnis internasional dapat ditekan. Hal ini menunjukkan bahwa
dengan beberapa pengecualian, terdapat tren yang kuat di seluruh dunia selama
periode ini untuk melakukan privatisasi atas perusahaan keuangan-milik pemerintah
(terutama bank) dan untuk mengurangi atau menghilangkan pengendalian valuta
asing dan pembatasan dalam investasi lintas-batas.
Kemajuan teknologi informasi menyebabkan perubahan radikal dalam
kegiatan ekonomi baik dalam kegiatan produksi maupun distribusi. Produksi yang
2
terintegrasi secara vertikal tidak lagi menjadi bukti model operasi yang efisien.
Hubungan informasi, secara global dan seketika memberi makna bahwa produksi
semakin dialih kontrakkan (oittsoitrced) kepada siapa saja dengan ukuran apa pun di
mana saja di dunia yang memiliki kemampuan terbaik dalam melakukan suatu
pekerjaan atau suatu bagian dari pekerjaan tersebut.
3
Inovasi keuangan adalah sebuah tindakan menciptakan instrumen keuangan
baru serta teknologi, lembaga, dan pasar keuangan baru. Singkatnya, inovasi
keuangan adalah suatu perubahan atau perkembangan baru dalam hal finansial atau
keuangan. Inovasi keuangan terkini termasuk dana lindung nilai, ekuitas swasta,
derivatif cuaca, produk berstruktur ritel, dana yang diperdagangkan di bursa, kantor
multi-keluarga, dan obligasi Islam (Sukuk). Sistem perbankan bayangan telah
melahirkan berbagai inovasi keuangan termasuk produk sekuritas berbasis hipotek
dan kewajiban hutang yang dijaminkan
Kelebihan
Akses keuangan yang terasa jauh lebih mudah. Terlebih lagi saat ini
sistem online sudah hampir merambah ke semua pelayanan keuangan.
Perkembangan produk dan jasa keuangan yang jauh lebih baik. Sehingga dapat
membantu memilih keputusan yang tepat dalam perencanaan keuangan.
Bukan hanya mata uang konvensional saja yang dapat dimiliki, namun juga mata
uang digital (cryto currency) sudah dapat dimiliki dan dikelola dengan sangat
mudah.
Kekurangan
Keamanan sistem yang tidak sepenuhnya aman. Di era digitalisasi saat ini,
banyak pihak pengelola bisnis dalam bidang apapun sudah beralih ke
sistem online atau yang memerlukan koneksi internet. Hal ini perlu menjadi
perhatian lebih karena mengingat tingkat kejahatan dunia maya (cyber
crime) semakin meningkat, salah satunya dalam dunia perbankan dikarenakan
sistem keamanan yang masih dapat dibobol oleh pihak tidak bertanggung jawab
baik demi kepentingan pribadi maupun kepentingan organisasi tertentu.
Inovasi keuangan dapat menimbulkan biaya yang cukup besar beserta manfaat
yang dijelaskan di atas. Namun, terkadang biayanya mungkin lebih besar
daripada manfaat yang membuat inovasi keuangan tersebut negatif. Banyak
rumah tangga kehilangan rumah mereka ketika harga rumah turun membuat tidak
mungkin untuk membiayai kembali hipotek subprime mereka. Banyak perantara
yang meremehkan risiko produk keuangan baru dan terpaksa mengurangi
leverage dalam krisis. Ketidakpastian yang dihasilkan berkontribusi pada
perebutan pasar-pasar utama likuiditas, seperti pasar pinjaman antar bank.
4. KOMPETISI GLOBAL
Kompetisi global adalah suatu aktivitas/ kompetisi yang saling mengatasi dan
berjuang antar individu, atau antara beberapa kelompok untuk memperebutkan objek
yang sama, dimana individu dalam kompetisi ini adalah mendunia yang mana sejalan
4
dengan pesatnya teknologi informasi menjadikan jarak dalam dunia menjadi tanpa
batas.
Dengan adanya kompetisi global, pertanyaan relevan untuk refleksi diri bukanlah
“bagaimana dengan pekerjaan yang saya lakukan bila dibandingkan dengan para
pesaing yang mungkin bertindak dengan benar di wilayah ini?” tetapi “apakah saya
menambah lebih banyak nilai kepada pelanggan utama saya dibandingkan dengan
rekan saya yang berlokasi di Negara lain?”
Seberapa Siap Bangsa Ini Menghadapi Kompetisi Global?
Kesiapan negara untuk menyambut dan menghadapi kompetisi global
sangatlah penting, mengingat besarnya dampak dari kompetisi global itu terutama
bagi negara-negara yang kaya akan sumber daya alam maupun sumber daya manusia,
seperti Indonesia.
Indonesia yang merupakan negara kepulauan terbesar di dunia ini, bisa saja
bertahan dalam sengitnya kompetisi global atau bahkan Indonesia dapat
dikategorikan sebagai negara yang siap untuk berkompetisi dalam persaingan
tersebut. Dengan berbagai kekayaan alam Indonesia, tentu Indonesia memiliki
harapan besar untuk dapat unggul dalam kompetisi global, lebih lagi Indonesia
merupakan Negara dengan penduduk lebih dari 250 juta dengan mayoritas
masyarakat yang konsumtif. Hal ini merupakan peluang pasar yang besar karena
produk Indonesia memiliki pasar yang besar. Namun peluang ini tidak hanya dilihat
oleh warga Indonesia saja, namun juga warga global.
5
mereka akan terbantu dalam penetapan strategi persaingan yang akan meningkatkan
daya saingnya di dunia kompetisi. Selain itu, masyarakat juga harus dibimbing,
dibina dan dilatih sehingga mereka menjadi aset negara yang bertaraf internasional
dengan pemikiran maupun keterampilan (skill) yang berkelas dunia.
6
berorientasi pada kesuksesan nasional dan kemakmuran bangsanya. Di bidang
politik, pemerintah haruslah menegaskan arah politik luar negeri Indonesia yang
bebas aktif serta berorientasi pada kepentingan nasional. Selain itu, Kemampuan
pemerintah untuk menjaga kestabilan politik dalam negeri yang menjamin kepastian
hukum dan penegakkan aturan yang jelas menjadi faktor penting dalam keberhasilan
persaingan global. Keputusan investor asing untuk memilih sebuah negara sebagai
tempat menanamkan modal dan mengembangkan usaha biasanya tidak terlepas dari
pertimbangan politik di negara tersebut. Di bidang pendidikan dan agama, pemerintah
dapat meningkatkan kualitas lembaga pendidikan baik pendidikan formal maupun
pendidikan agama.
7
· Meningkatkan skala produksi
· Berbagi teknologi dan inovasi yang mengurangi biaya
Ø Penumpukan modal
Merger lintas batas dan akuisisi berkontribusi dalam akumulasi modal secara jangka
panjang. Dalam rangka memperluas bisnis mereka tidak hanya melakukan investasi
pada tanaman, bangunan dan peralatan, tetapi juga dalam aset tidak berwujud seperti
pengetahuan teknis dan keterampilan.
Ø Teknologi penyerahan
Ketika perusahaan di seluruh negara datang bersama-sama itu menopang efek
positif dari transfer teknologi, berbagi keterampilan manajemen terbaik dan investasi
dalam aset tidak berwujud dari negara tuan rumah. Hal ini pada gilirannya
menyebabkan inovasi dan memiliki pengaruh pada operasi perusahaan.
Ø Kekhawatiran politik
Skenario politik bisa memainkan peran kunci dalam perbatasan merger dan
akuisisi lintas batas, terutama untuk industri yang sensitif secara politis seperti
pertahanan, keamanan dll. Aspek ini juga tidak kalah penting karna kekhawatiran dari
pihak seperti instansi pemerintah, karyawan, pemasok dan semua pihihak yang
berminat harus ditangani setelah rencana merger diketahui publik. Bahkan dalam
kasus-kasus tertentu mungkin ada persyaratan pemberitahuan sebelumnya dan diskusi
dengan serikat buruh dan pihak terkait lainnya. Hal ini penting untuk
8
mengidentifikasi dan mengevaluasi konsekuensi politik sekarang atau mungkin untuk
menghindari kemungkinan risiko politik yang timbul.
Ø Tantangan budaya
Hal ini bisa menimbulkan ancaman besar bagi keberhasilan perbatasan merger
dan akuisisi lintas batas. Sejarah telah melihat merger besar yang gagal karena
masalah budaya mereka memiliki. Jika ada transaksi lintas batas ada masalah yang
timbul karena ruang lingkup geografis dari kesepakatan. Berbagai faktor seperti
perbedaan latar belakang budaya, kebutuhan bahasa dan praktek bisnis yang berbeda
telah menyebabkan merger gagal meskipun berada dalam usia di mana kita bisa
langsung berkomunikasi. Penelitian mengusulkan bahwa perselisihan antar
perusahaan merupakan salah satu point utama kegagalan dalam merger lintas batas
dan akuisisi. Oleh karena itu terlepas dari apa tujuan di balik aliansi ini adalah bisnis
harus menyadari dari terancamnya budaya dan prospek yang datang bergandengan
tangan dengan proses amalgamasi dan menyiapkan tenaga kerja mereka untuk
mengelola isu-isu ini. Untuk menghadapi tantangan tersebut perusahaan perlu
berinvestasi baik jumlah waktu dan usaha untuk menyadari budaya lokal dengan
karyawan dan pihak terkait lainnya.
Ø Pertimbangan hukum
Perusahaan yang ingin bergabung tidak bisa mengabaikan tantangan untuk
memenuhi berbagai masalah hukum dan peraturan yang mereka buat. Berbagai
undang-undang yang berkaitan dengan keamanan, hukum perusahaan dan persaingan
terikat menyimpang dari satu sama lain. Oleh karena itu sebelum mempertimbangkan
kesepakatan penting untuk meninjau peraturan ketenagakerjaan, undang-undang
antitrust dan persyaratan kontrak lainnya yang harus ditangani.
Ø Due diligence
9
Due diligence merupakan bagian yang sangat penting dari sebuah proses.
Selain hukum, isu-isu politik dan regulasi ada juga infrastruktur, mata uang dan risiko
lokal lainnya yang membutuhkan penilaian menyeluruh. Due diligence dapat
mempengaruhi syarat dan kondisi di mana sebuah transaksi akan berlangsung,
mempengaruhi struktur kesepakatan dan harga kesepakatan. Ini membantu dalam
mengungkap daerah bahaya dan memberikan tampilan rinci dari transaksi yang
diusulkan.
Internasionalisasi pasar modal merupakan salah satu faktor yang penting pada
akuntansi internasional, terutama di kalangan para investor. Para pelaku pasar modal
dapat melihat perusahaan yang terdaftar diberbagai bursa efek seluruh dunia. Bursa
efek menyediakan informasi perusahaan yang menjual sahamnya,baik perusahaan
lokal maupun perusahaan asing yang ada di Negaranya. Investor tidak hanya dapat
berinvestasi di Negara tempat tinggalnya melainkan dapat berinvestasi ke negara-
negara lain sehingga mendapat keuntungan yang besar. Internasionalisasi dapat
diartikan sebagai proses untuk membentuk relasi atau hubungan antar negara.
Sehingga, Internasionalisasi akan membuat transaksi yang terjadi sudah melampaui
10
batas negara. Transaksi yang terjadi sudah tidak memperhatikan wilayah dan
geografis negara tersebut. Oleh karenanya, internasionalisasi merupakan salah satu
ciri dari globalisasi.
Setiap pasar modal di suatu negara diatur oleh negara tersebut dengan tujuan
menciptakan iklim investasi yang sesuai dengan tujuan sosial ekonomi dari negara
tersebut. Negara Indonesia pun menyusun peraturan investasi, hukum, pajak, sosial
dan ekonomi untuk mengendalikan Bursa Efek Indonesia. Laporan keuangan yang
menjadi prasyarat dalam bisnis investasi pasar modal pun diatur oleh lembaga
investasi yang berwenang untuk mencapai tujuan sosial ekonomi suatu negara.
Laporan keuangan di Indonesia diatur oleh Prinsip-Prinsip Akuntansi Berterima
Umum (PABU)/Generally Accepted Accounting Principles (GAAP). PABU terdiri
dari standar akuntansi keuangan dan pedoman praktik yang sehat. Jadi laporan
keuangan setiap negara akan diatur oleh PABU masing-masing negara.
11
penyusunan laporan keuangan menjadi mahal. Jika perusahaan tersebut ada di
Indonesia, maka perusahaan tersebut juga harus menyiapkan untuk laporan
perpajakan. Hal tersebut menghambat terjadinya perdagangan bebas antar negara.
12
Amerika Serikat adalah importir barang terbesar pertama dan eksportir
terbesar kedua di dunia, meskipun ekspor per kapita nya masih agak rendah. Pada
2010, minyak adalah komoditas impor terbesar, sedangkan alat transportasi adalah
komoditas ekspor terbesar Amerika Serikat. RRC dan Jepang adalah dua negara asing
terbesar pemegang utang publik AS.
Perekonomian AS tergolong ke dalam perekonomian pasca industri.
Meskipun demikian, AS masih dianggap sebagai kekuatan industri utama di dunia.
Ladang bisnis utama menurut penerimaan bisnis bruto berasal dari sektor
perdagangan grosir dan ritel; sedangkan menurut pendapatan bersih, bisnis utama
perekonomian AS adalah manufaktur.
13
Kesadaran terhadap dampak negatif dari peperangan di masa lalu mencapai
puncaknya pada pasca Perang Dunia II dan menyebabkan negara-negara Eropa yang
termasuk ke dalam blok Eropa Barat mendirikan Council of Europe pada tahun 1949.
Pengalaman yang tidak menyenangkan selama masa perang memicu negara-negara
Eropa Barat untuk melakukan usaha-usaha penyelamatan Eropa dari kemungkinan-
kemungkinan peperangan di masa yang akan datang.
Amerika Serikat dan Eropa barat merupakan negara yang sama sama
menganut sistem ekonomi kapitalis atau liberal. Amerika dan eropa barat memiliki
hubungan yang erat saat masa setelah Perang Dunia II. Dalam kemerosotan eropa
barat setelah Perang Dunia II, amerika serikat memberikan bantuan melalui kebijakan
Marshall Plan dengan beberapa syarat yang telah disepakati sebagai berikut :
Amerika Serikat akan memberikan pinjaman jangka panjang kepada negara-negara
Eropa Barat untuk membangun kembali perekonomiannya.
1. Sebagai imbalan negara peminjam diwajibkan :
2. Berusaha menstabilkan keuangan masing-masing negara dan melaksanakan
anggaran pendapatan yang berimbang.
a. Mengurangi penghalang-penghalang yang menghambat kelancaran perdagangan
antara negara-negara peminjam.
b. Mencegah terjadinya inflasi.
c. Menempatkan perekonomian negara masing-masing negara atas dasar sendi-sendi
perekonomian yang sehat.
Dengan adanya Marshall Plan, maka tertanamlah dasar-dasar terbentuknya
kerjasama yang erat antara negara-negara Eropa Barat dalam pembangunan
perekonomiannya. Sejak tahun 1951, maka Amerika Serikat lebih mengutamakan
konsolidasi pertahanan terhadap kemungkinan meluasnya paham komunis.
14
PENERBITAN SAHAM
Saham merupakan tanda sebuah kepemilikan perusahaan atas penyetoran
kekayaan atau uang oleh investor kepada perusahaan penerbitnya, jadi ketika seorang
investor membeli atau memiliki saham perusahaan sebesar 30% maka investor
tersebut berhak mengklaim atas kepemilikannya sebesar 30% atas perusahaan
tersebut
15
berbagai pasar ekuitas dengan hukum, aturan, dan karakter kelembagaan yang
berbeda sangat diperlukan saat ini. Yang juga diperlukan adalah pemahaman
mengenai bagaimana karakteristik perusahaan penerbit sahain dan bursa efek
salingbgrhubungan. Negara asal, industri, dan besarnya penawaran perusahaan
penerbit saham hanyalah beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan.” Lagi pula,
biaya dan manfaat kombinasi pasar yang berbeda biaya dan manfaat kombinasi pasar
yang berbeda perlu untuk dipahami.
16
– Waktu kejadian : Juli 2002 s/d Agustus 2003
– Opening Bank : Rosbank Switzerland, Dubai Bank Kenya Ltd, The Wall Street
Banking Corp, dan Middle East Bank Kenya Ltd.
– Total Nilai L/C : USD.166,79 juta & EUR 56,77 juta atau sekitar Rp. 1,7 trilyun
Kronologi :
1. Bank BNI Cabang Kebayoran Baru menerima 156 buah L/C dengan Issuing
Bank : Rosbank Switzerland, Dubai Bank Kenya Ltd, The Wall Street Banking
Corp, dan Middle East Bank Kenya Ltd. Oleh karena BNI belum mempunyai
hubungan koresponden langsung dengan sebagian bank tersebut di atas, mereka
memakai bank mediator yaitu American Express Bank dan Standard Chartered
Bank.
2. Beneficiary mengajukan permohonan diskonto wesel ekspor berjangka (kredit
ekspor) atas L/C-L/C tersebut di atas kepada BNI dan disetujui oleh pihak BNI.
Gramarindo Group menerima Rp 1,6 trilyun dan Petindo Group menerima Rp
105 milyar.
3. Setelah beberapa tagihan tersebut jatuh tempo, Opening Bank tidak bisa
membayar kepada BNI dan nasabahpun tidak bisa mengembalikan hasil ekspor
yang sudah dicairkan sebelumnya.
4. Setelah diusut pihak kepolisian, ternyata kegiatan ekspor tersebut tidak pernah
terjadi.
5. Gramarindo Group telah mengembalikan sebesar Rp 542 milyar, sisanya (Rp 1.2
trilyun) merupakan potensi kerugian BNI.
Dalam menanggapi kasus ini manajemen Bank BNI mengatakan bahwa tidak ada
ekspor fiktif dan belum ada kerugian, tetapi yang ada hanya potensi kerugian
(potential losses). Pertanyaannya adalah apakah mungkin kerugian sebesar itu terjadi
tanpa ekspor fiktif ? Minimnya informasi mengenai sistem pembayaran perdagangan
internasional melalui letter of credit (L/C) menimbulkan semakin banyaknya
pertanyaan mengenai kasus pembobolan Bank BNI.
17
C. Solusi Permasalahan Akuntansi Internasional
Sistem dan prosedur pengamanan transaksi L/C, khususnya di bank-bank
BUMN, termasuk Bank BNI, cukup baik karena telah dibangun dan disempurnakan
selama bertahun-tahun, antara lain berdasarkan pengalaman- pengalaman pahit masa
lampau.
Akan tetapi, sistem pengamanan yang baik saja tidak cukup. Masih diperlukan
sikap dari para petugasnya. Sekalipun sistem pengamanan sudah demikian baik,
tetapi apabila para petugas bank sengaja melanggar sistem dan prosedur dengan
tujuan yang tidak baik, bank akan kebobolan juga.
Bank selalu dihadapkan pada pilihan dilematis antara pengamanan dan pelayanan
kepada nasabah. Pengamanan yang terlalu ketat akan menghasilkan pelayanan yang
mengecewakan nasabah.
Dari penelitian, ternyata transaksi dalam kasus Bank BNI ini merupakan transaksi
bermasalah dengan indikasi transaksi tersebut dilakukan tanpa mengikuti ketentuan
intern Bank BNI. Transaksi L/C kedua grup usaha yang menjadi beneficiary telah
dinegosiasikan oleh Bank BNI Kebayoran Baru dengan diskonto tanpa didahului
adanya akseptasi dari bank penerbit.
Berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan oleh kantor besar Bank BNI, para
eksportir, yaitu perusahaan-perusahaan yang termasuk Gramarindo Group dan
Petindo Group ternyata telah melakukan ekspor fiktif.
Hal ini terungkap antara lain dari hasil verifikasi kepada Pejabat Bea Cukai cabang
Belitung menyangkut Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) Gramarindo Group,
Pejabat Bea Cukai cabang Belitung menyatakan bahwa PEB tersebut palsu.
18
Sementara itu pula, penyelesaian pembayaran hasil transaksi ekspor (proceed) dari
beberapa slip L/C tersebut yang telah dinegosiasikan dilakukan bukan oleh bank
pembuka L/C (issuing bank), melainkan dilakukan oleh para eksportir sendiri dengan
cara melakukan penyetoran atau melalui pendebetan rekening para eksportir tersebut.
Sebagaimana diketahui, atas laporan kantor besar Bank BNI pada tanggal 30
September 2003, pihak kepolisian telah menahan pegawai Bank BNI Kebayoran Baru
yang terlibat, yaitu Koesadiyuwono (mantan pemimpin cabang Bank BNI Kebayoran
Baru) dan Edi Santoso (mantan Customer Service Manager Luar Negeri cabang Bank
BNI Kebayoran Baru).
19
DAFTAR PUSTAKA
Choi, Federick D.S dan Meek, Gary K. 2010. Akuntansi Internasional. Salemba
Empat
Akuntansi Internasional dipandang dari Sudut Pandang Sejarah dan Sudut Pandang
Kontemporer. 3 juli 2015 [diakses 24 Maret 2021]. Tersedia dari
http://dannisaaprilia.blogspot.com/2015/07/akuntansi-internasional
dipandang-dari.html
Akuntansi Internasional. 11 juli 2012 [diakses 24 Maret 2021]. Tersedia dari
http://astutimulefa.blogspot.com/2012/07/akuntansi-internasional.html
https://www.google.co.id/amp/s/dekafnurman.wordpress.com/2015/04/27/pencatatan-
dan-penerbitan-saham-lintas-batas-negara/amp/
http://adimo22.blogspot.com/2015/03/merger-dan-akuisisi-lintas-batas-negara.html?
m=1
Martusa, Riki, Internasionalisasi Pasar Modal, 3 November 2011, Universitas
Kristen Maranatha.
20