Anda di halaman 1dari 2

AKUNTANSI INTERNASIONAL DIPANDANG DARI SUDUT PANDANG SEJARAH DAN SUDUT PADANG

KONTEMPORER.

SUDUT PANDANG SEJARAH

Akuntansi bermula dari sIstem pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping) yang
berawal dari negara-negara kota di Italia pada abad ke 14 dan 15. Sistem pembukuan berpasangan
(double entry bookkeeping), dianggap awal penciptaan akuntansi. Akuntansi modern dimulai sejak
double entry accounting ditemukan dan digunakan didalam kegiatan bisnis yaitu sistem pencatatan
berganda (double entry bookkeeping) yang diperkenalkan oleh Luca Pacioli (th 1447). Praktek bisnis
dengan metode venetian yang menjadi acuan Luca menulis buku tersebut telah menjadi metode
yang diadopsi tidak hanya di Italia namun hampir disemua negara Eropa seperti Jerman, Belanda,
Inggris. Luca memperkenalkan 3 (tiga) catatan penting yang harus dilakukan:

a.Buku Memorandum

b.Jurnal

c.Buku Besar.

Perkembangan sistem akuntansi ini didorong oleh pertumbuhan perdagangan internasional di Italia
Utara selama masa akhir abad pertengahan dan keinginan pemerintah untuk menemukan cara
dalam mengenakan pajak terhadap transaksi komersial. “Pembukuan ala Italia“ kemudian beralih ke
Jerman untuk membantu para pedagang zaman Fugger dan kelompok Hanseatik. Pada saat
bersamaan filsuf bisnis Belanda mempertajam cara menghitung pendapatan periodic dan
pemerintah Perancis menerapkan keseluruhan sistem dalam perencanaan dan akuntabilitas
pemerintah. Tahun 1850-an double entry bookkeeping mencapai Kepulauan Inggris yang
menyebabkan tumbuhnya masyarakat akuntansi dan profesi akuntansi publik yang terorganisasi di
Skotlandia dan Inggris tahun 1870-an. Praktik akuntansi Inggris menyebar ke seluruh Amerika Utara
dan seluruh wilayah persemakmuran Inggris. Selain itu model akuntansi Belanda diekspor antara lain
ke Indonesia. Sistem akuntansi Perancis di Polinesia dan wilayah-wilayah Afrika dibawah
pemerintahan Perancis. Kerangka pelaporan sistem Jerman berpengaruh di Jepang, Swedia, dan
Kekaisaran Rusia.

Paruh Pertama abad 20, seiring tumbuhnya kekuatan ekonomi Amerika Serikat, kerumitan masalah
akuntansi muncul bersamaan. Kemudian Akuntansi diakui sebagai suatu disiplin ilmu akademik
tersendiri. Setelah Perang Dunia II, pengaruh Akuntansi semakin terasa di Dunia Barat. Bagi banyak
negara, akuntansi merupakan masalah nasional dengan standar dan praktik nasional yang melekat
erat dengan hukum nasional dan aturan profesional. “Pembukuan ala Italy” digunakan untuk
membantu para pedagang zaman Fugger dan kelompok Hanseatik di Jerman.
Sudut Pandang Kontemporer

Terdapat sejumlah faktor tambahan yang menambah pentingnya mempelajari akuntansi


internasional. Faktor-faktor ini tumbuh dari pengurangan signifikan dan terus-menurus hambatan
perdagangan pengendalian modal secara nasional yang terjadi sesering kemajuan teknologi
informasi. Pengendalian nasional terhadap arus valuta asing, investasi asing langsung dan transaksi
terkait, telah diliberalisasikan secara dramatis beberapa tahun terakhir, sehingga hambatan bisnis
internasional dapat ditekan. Kemajuan teknologi informasi menyebabkan perubahan radikal dalam
kegiatan ekonomi baik dalam kegiatan produksi maupun distribusi.

Usaha-usaha untuk mengurangi perbedaan akuntansi internasional merupakan sesuatu yang


penting, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang menambah pentingnya mempelajari akuntansi
internasional. Faktor-faktor ini tumbuh dari pengurangan signifikan dan terus-menurus hambatan
perdagangan pengendalian modal secara nasional yang terjadi sesering kemajuan teknologi
informasi. Pengendalian nasional terhadap arus valuta asing, investasi asing langsung dan transaksi
terkait, telah diliberalisasikan secara dramatis beberapa tahun terakhir, sehingga hambatan bisnis
internasional dapat ditekan. Hal ini menunjukkan bahwa dengan beberapa pengecualian, terdapat
tren yang kuat di seluruh dunia selama periode ini untuk melakukan privatisasi atas perusahaan
keuangan-milik pemerintah (terutama bank) dan untuk mengurangi atau menghilangkan
pengendalian valuta asing dan pembatasan dalam investasi lintas-batas. Kemajuan teknologi
informasi menyebabkan perubahan radikal dalam kegiatan ekonomi baik dalam kegiatan produksi
maupun distribusi. Produksi yang terintegrasi secara vertikal tidak lagi menjadi bukti model operasi
yang efisien. Hubungan informasi, secara global dan seketika memberi makna bahwa produksi
semakin dialih kontrakkan (oittsoitrced) kepada siapa saja dengan ukuran apa pun di mana saja di
dunia yang memiliki kemampuan terbaik dalam melakukan suatu pekerjaan atau suatu bagian dari
pekerjaan tersebut. Hubungan wajar timbal-balik yang menjadi karakter hubungan perusahaan
dengan pemasok, perantara dan pelanggan mereka digantikan dengan hubungan kerja sama global
dengan pemasok, pemasok dari pemasok, perantara, pelanggan dan pelanggan dari pelanggan.

Anda mungkin juga menyukai