Anda di halaman 1dari 11

Pengertian Sejarah Perkembangan Akuntansi

Tasya Cosita & Riyan Darmawan

tasyacosita664@gmail.com

ABSTRAK

Sejarah adalah gambaran masa lalu manusia dan lingkungan sekitarnya


sebagai makhluk sosial, yang disusun secara ilmiah dan lengkap. Sejarah di
dalamnya meliputi urutan fakta masa tersebut dengan tafsiran dan penjelasan yang
memberikan pengertian pemahaman tentang sesuatu yang telah berlalu.
J. Bank Sejarah adalah semua kejadian atau peristiwa masa lalu. Sejarah berfungsi
untuk memahami perilaku masa lalu, masa sekarang, dan masa yang akan datang.
Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan organisasi dan
kegiatan suatu usaha, karena kehadirannya memerlukan pencatatan sehingga
seluruh kegiatan akan tergambar di dalamnya. Pada abad ke-15 seorang ahli
Matematika berkebangsaan Italia Luca Paciolo telah menyusun buku tentang
akuntansi dengan judul “Tractatus de Cumputis at Scritorio” buku ini berorientasi
pada pembukuan berpasangan.
Pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping) mencatat kedua aspek
transaksi sedemikian rupa yang membentuk suatu pemikiran yang berimbang.
Praktek pencatatan akuntansi dalam arti pencatatan kejadian yang berhubungan
dengan bisnis sudah dimulai sejak adanya kejadian dalam double entry
bookkeeping.

Keywords : Sejarah Perkembangan Akuntansi


PENDAHULUAN

Akuntansi adalah elemen penting dalam dunia bisnis dan keuangan. Praktik
akuntansi yang baik membantu organisasi dalam pengelolaan keuangan mereka,
pengambilan keputusan strategis, dan pelaporan yang akurat kepada pemangku
kepentingan. Namun, untuk memahami akuntansi secara menyeluruh dan efektif,
kita perlu melihat sejarah perkembangannya.Seiring berjalannya waktu, praktik
akuntansi telah mengalami perkembangan yang signifikan, dipengaruhi oleh
perubahan ekonomi, teknologi, dan peraturan keuangan. Dalam konteks ini,
memahami sejarah perkembangan akuntansi menjadi penting. Ini membantu kita
mengenali akar dari prinsip-prinsip dan praktik akuntansi modern yang kita
gunakan saat ini.Selain itu, dengan memahami sejarah akuntansi, kita dapat
mengevaluasi dampak perubahan dalam ekonomi global dan teknologi terhadap
cara perusahaan mengelola keuangan mereka. Informasi ini dapat membantu kita
meramalkan arah masa depan akuntansi dan mempersiapkan diri untuk
menghadapi tantangan dan peluang yang mungkin muncul.Dalam konteks
pendidikan, memahami sejarah perkembangan akuntansi adalah langkah awal
yang penting bagi mahasiswa dan praktisi akuntansi untuk memahami dasar- dasar
akuntansi dengan lebih baik. Oleh karena itu, dalam makalah ini, kita akan
menjelajahi sejarah perkembangan akuntansi dari masa ke masa, mencari tahu
bagaimana praktik akuntansi telah berubah dan mengapa pengetahuan tentang
sejarah ini tetap relevan dalam dunia bisnis dan keuangan saat ini.

PEMBAHASAN
Sejarah Akuntansi
Pada awalnya, pencatatan transaksi perdagangan dilakukan dengan cara
sederhana, yaitu dicatat pada batu, kulit kayu, dan sebagainya. Catatan tertua yang
berhasil ditemukan sampai saat ini masih tersimpan, yaitu berasal dari Babilonia
pada 3600 SM.Penemuan yang sama juga diperoleh di Mesir dan Yonani kuno.
Pencatatan itu belum dilakukan secara sistematis dan sering tidak lengkap.
Pencatatan yang lebih lengkap dikembangkan di Italia setelah dikenal angka-
angka desimal arab dan semakin berkembangnya dunia usaha pada waktu itu.
Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan organisasi dan
kegiatan suatu usaha, karena kehadirannya memerlukan pencatatan sehingga
seluruh kegiatan akan tergambar di dalamnya. Pada abad ke-15 seorang ahli
Matematika berkebangsaan Italia Luca Paciolo telah menyusun buku tentang
akuntansi dengan judul “Tractatus de Cumputis at Scritorio” buku ini berorientasi
pada pembukuan berpasangan. Pembukuan berpasangan (double entry
bookkeeping) mencatat kedua aspek transaksi sedemikian rupa yang membentuk
suatu pemikiran yang berimbang. Praktek pencatatan akuntansi dalam arti
pencatatan kejadian yang berhubungan dengan bisnis sudah dimulai sejak adanya
kejadian dalam double entry bookkeeping.
Menurut para ahli , American Institute of Certified Publik Accountants,
Akuntansi merupakan seni pencatatan,pengklasifikasian dan pengikhtisaran
transaksi – transaksi dan kejadian yang brsifat finansial yang dinyatakan dalam
satuan mata uang. Dan American Accounting Association, proses identifikasi
mengukut dan melaporkan informasj ekonomi untuk memungkinkan adadnya
penilaian dan pengambilan keputusan yang tegas dan jelas bagi mereka yang
meggunakan informasi tersebut ,jadi disimpulkan bahwa akuntansi nerupakan
proses identifikasi, pencatatan dan pelaporan data data atau informasi ekonomi
yang bermanfaat sebagai penilaian dan pengambilan keputusan.

Sejarah Perkembangan Akuntansi Didunia


Akuntansi merupakan bagian integral dari dunia bisnis dan telah ada dan
berkembang selama berabad-abad. Seiring perkembangan waktu, teori akuntansi
juga terus berkembang dan mengalami perubahan mengikuti perkembangan bisnis
dan kebutuhan informasi keuangan yang semakin kompleks. Teori akuntansi
modern muncul sebagai upaya untuk memberikan panduan dan dasar pemikiran
yang sistematis dan ilmiah dalam memahami konsep dan praktik akuntansi.
Perkembangan teori akuntansi dimulai sejak abad ke-15, dimana pada saat itu
sistem pencatatan keuangan lebih sederhana dan terbatas pada catatan hutang-
piutang. untuk melacak transaksi keuangan yang terjadi dalam perdagangan.
Kemudian, pada abad ke-19. konsep dasar akuntansi seperti pencatatan
berpasangan (double-entry bookkeeping) dan pengakuan pendapatan dan biaya
mulai berkembang dan menjadi dasar dalam penyusunan laporan keuangan.
Perkembangan teori akuntansi semakin pesat pada abad ke-20. terutama
setelah munculnya kebijakan regulasi seperti Securities Act and Exchange Act di
Amerika Serikat pada tahun 1930-an. Kebijakan- kebijakan ini memperkenalkan
standar akuntansi yang lebih ketat dan transparan, sehingga menyebabkan
munculnya aliran aliran teori akuntansi yang berbeda. Pada perkembangan tahap
ini, para akademisi mulai memberikan perhatian pada teori akuntansi dan mencoba
mengembangkannya sebagai disiplin ilmu mandiri. Sejumlah ahli akuntansi
seperti William A. Paton dan A.C. Littleton memperkenalkan konsep akuntansi
sebagai suatu ilmu sosial yang menggabungkan prinsip-prinsip akuntansi dan
peran akuntansi dalam ekonomi.
Selanjutnya, pada tahun 1950-an, teori akuntansi positif muncul sebagai
reaksi terhadap pandangan normatif yang menganggap bahwa tujuan utama
akuntansi adalah untuk memberikan informasi yang "benar" atau "baik" secara
moral. Teori akuntansi positif lebih menekankan pada penjelasan mengenal
fenomena akuntansi yang ada daripada mengenai bagaimana seharusnya informasi
keuangan harus disajikan.
Pada tahun 1960-an dan 1970-an, teori akuntansi kritis mulai muncul. Teori
ini menekankan pada keterkaitan antara akuntansi dan kekuasaan, dan bagaimana
praktik akuntansi dapat memengaruhi distribusi kekuasaan dalam masyarakat.
Pada awalnya. teori akuntansi yang berkembang adalah teori akuntansi normatif
yang menekankan pada pengembangan standar akuntansi yang baik dan benar.
Namun, pada tahun 1960-an muncul aliran teori akuntansi positif yang lebih
menekankan pada penjelasan tentang bagaimana praktik akuntansi dilakukan dan
mempertimbangkan faktor-faktor seperti pemegang saham dan pengaruh regulasi.
Kemudian, pada tahun 1970-an muncul aliran teori akuntansi kritis yang
mengkritisi teori-teori sebelumnya dan menekankan pada aspek-aspek sosial dan
politik dalam praktik akuntansi. Hal ini mendorong munculnya perspektif-
perspektif alternatif dalam memahami dan mengembangkan teori akuntansi.
Perkembangan teori akuntansi modern terus berlangsung hingga saat ini,
terutama seiring dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi serta
semakin kompleksnya lingkungan bisnis global. Beberapa isu penting yang
menjadi fokus perhatian dalam perkembangan teori akuntansi modern antara lain
keberlanjutan. transparansi, dan akuntabilitas informasi keuangan.

Perkembangan Buku Berpasangan


Pada abad ke 16, metode tersebut berkembang luas di Eropa menjadi model yang
Tahap perkembangan sebagai berikut memiliki karakteristik model pembukuan
berpasangan sampai dengan saat ini:
a. Sekitar abad 16 sedikit perubahan dibuat dalam tehnik pembukuan yaitu
adanya pengenalan jurnal khusus untuk mencatan tipe tipe transaksi yang
berbeda.
b. Evolusi praktek laporan keuangan pereodik terjadi pada abad 16 dan
tujuhbelas. personifikasi akun dan transaksi sebagai upaya untuk membuat
aturan debit dan kredit menjadi lebih masuk akal.
c. Penerapan sistem berpasangan diperluas dengan tipe organisasi yang lain.
d. Penggunaan akun sediaan yang terpisah untuk tipe barang yang berbeda
terjadi abad ke 17.
e. Dimulai dengan east India company dalam abad 17 dan pertumbuhan
corporasi setelah revolusi industri.
f. Metode pengakuan aset tetap yang bdikembangkan sebelum abad 18.
g. Abad ke 19. depresiasi kekayaan ndiperlakukan sebagai barang dagangan
yang tidak terjual dalam paruh dua abad 19, depresiasi dim nindustri kereta
api dipandang tidak perlu jika kekayaan tersebut tidak mengalami kondisi
memburuk.
h. Akuntansi cost hadir dalam abad ke 19 sebagai akibat dari revolusi industri
dimulai pada perusahaan tekstil
i. Perkembangan teknik akuntansi untuk pembayaran dimuka dan akrual
memungkinkan komputasi profit terjadi pada abad 19
j. Perkembangan laporan dana pada abad paruh 19 dan 20. Pada abad 20 terjadi
perkembangan metode metode akuntansi menyangkut isue complek earnings
per lembar saham.
Sejarah Perkembangan Akuntansi Di Indonesia
Akuntansi di Indonesia dapat ditelusuri pada era penjajahan Belanda sekitar
17 (ADB 2003) atau sekitar tahun 1642 (Soemarso 1995). Jejak yang jelas
berkaitan dengan praktik akuntansi ddi Indonesia dapat di temui pada tahun 1747
yaitu praktik pembukuan yang dilaksanakan Amphioen Socitey yang
berkedudukan di Jakarta (Soemarso 1995). Pada era ini Belanda menganlkan
sistem pembukuan berpasangan (Double-entry bookkeeping) sebagaimana yang
dikembangkan ole h luca Pacioli. Perusahaan VOC milik Belanda yang
merupakan organisasi komersial utama selama masa penjajahan memainkan
peranan penting dalam praktik bisnis di Indonesia selam era ini (Diga dan Yunus
1997).
Kegiatan ekonomi pada masa penjajahan meningkat cepat selama tahun
1800an awal tahun 1900an. Hal ini ditandai dengan dihapuskannya tanam paksa
sehingga pengusaha Belanda banyak yang menanamkan modalnya di Indonesia.
Peningkatan kegiatan ekonomi mendorong munculnya permintaan akan tenaga
akuntan dan juru buku yang terlatih. Akibatnya, fungsi auditing mulai mulai
dikenalkan di Indonesia pada tahun 1907 (Soemarso 1995). Peluang terhadap
kebutuhan audit ini akhirnya diambil oleh akuntan Belanda dan Inggris yang
masuk ke Indonesia untuk membantu kegiatan administrasi di perusahaan tekstil
dan perusahaan manufaktur (Yunus 1990). Internal auditor yagn pertama kali
datang di Indonesia adalah J.W Labrijn yang sudah berada di Indonesia pada tahun
1896 dan orang pertama yang melaksanakan pekerjaan audit (menyusun dan
mengontrol pembukuan perusahaan) adalah Van Schagen yang dikirim ke
Indonesia pada tahun 1907 (Soemarso 1995).
Pengiriman Van Schagen merupakan titik tolak berdirinya Jawatan Akuntan
Negara- Government Accountant Dienst yang terbentuk pada tahun 1915
(Soemarso 1995). Akuntan public yang pertama adalah Frese dan Hogeweg yang
mendirikan kantor di Indonesia pada tahun 1918. pendirian kantor ini diikuti
kantor akuntan yang lain yaitu kantor akuntan H.Y. Voerens pada tahun 1920 dan
pendirian Jawatan Akuntan Pajak- Belasting Accountant Dienst (Soemarso 1995).
Pada era penjajahan, tidak ada orang Indonesia yang bekerja sebagai akuntan
public. Orang Indonesia pertama yang bekerja di bidang akuntansi adalah JD.
Massie, yang diangkat sebagai pemegang buku pada Jawatan Akuntan Pajak pada
tanggal 21 September 1929 (Soemasro 1995).
Atas dasar nasionalisasi dan kelangkaan akuntan, Indonesia pada akhirnya
berpaling ke praktik akuntansi model Amerika. Namun demikian, pada era ini
praktik akuntansi model Amerika mampu berbaur dengan akuntansi model
Belanda, terutama yang terjadi di lembaga pemerintah. Makin meningkatnya
jumlah institusi pendidikan tinggi yang menawarkan pendidikan akuntansi-seperti
oembukaan jurusan akuntansi
di Universitas Indonesia 1952, Institut Ilmu Keuangan (Sekolah Tinggi Akuntansi
Negara- STAN) 1990, Universitas Padjajaran 1960, Univeritas Sumatra Utara
1960, Universitas Airlangga 1960 dan Universitas Gajah Mada 1964 (Soemarso
1995) telah mendorong pergantian praktik akuntansi model Belanda dengan model
Amerika padatahun 1960 (ADB 2003). Selanjutnya, pada tahun 1970 semua
lembaga harus mengadopsi sistem akuntansi model Amerika (Diga dan Yunus
1997).
Pada pertengahan tahun 1980an, sekelompok tehnokrat muncul dan
memiliki kepedulian terhadap reformasi ekonomi dan akuntansi. Kelompok
terebut berusaha untuk menciptakan ekonomi yang lebih kompetetif dan lebh
berorentasi pada pasar – dengan dukungan praktik akutansi lebih baik. Kebijakan
kelompok tersebut memeperoleh dukungan yang kuta dari investor asing dan
lembaga-lembaga internasional (Rosser 1990). Sebelum perbaikan pasar model
dan pengenalan reformasi akuntansi tahun 1980an dan awal 1990an, dalam praktik
banyak ditemui perusahaan yang memiliki tiga jenis pembukuan – satu untuk
menunjukkan gambaran sebenarnya dari perusahaan dan untuk dasar pengambilan
keputusan; satu untuk menunjukkan hasil yang positif dengan maksud agar dapat
digunakan untuk mengajukan pinjaman/ kredit dari bank domestic dan asing; dan
satu lagi yang menunjukkan hasil negative (rugi) untuk tujuan pajak (Kwik 1994).
Pada awal tahun 1990an, tekanan untuk memperbaiki kualitas pelaporan
keuangan muncul seiring dengan terjadinya berbagai skandal pelaporan keuangan
yang dapat mempengaruhi kepercayaan dan perilaku investor. Sekandal pertama
adalah kasus Bank Duta (bank swasta yang dimiliki oleh tiga yayasan yagn
dikendalikan presiden Suharto). Bank Duta Go Public pada tahun 1990 tetapi
gagal mengungkapkan kerugian yang jumlah besar (ADB 2003). Bank Duta juga
tidak menginformasi semua informasi kepada Bapepam, auditornya atau
underwriternya tentang masalah tersebut. Celakanya, auditor Bank Duta
mengeluarkan wajar tanpa pengecualian. Kasus ini diikuti oleh kasus Plaza
Indonesia Realty (Pertengahan 1992) dan Barito
Pacific Timber (1993). Rosser (1999) mengatakan bahwa bagi pemerintah
Indonesia, kualitas pelaporan keuangan harus diperbaiki jika memang pemerintah
menginginkan adanya transformasi pasar modal dari model “casino” mejadi model
yang dapat memobilisasi aliran investasi jangka panjang.Berbagai skandal tersebut
telah mendorong pemerintah dan badan berwenang untuk mengeluarkan kebijakan
regulasi yang ketat berkaitan dengan pelaporan keuangan. Pertama, pada
September 1994, pemerintah melalui IAI mengadopsi seperangkat standar
akuntansi keuangan (PSAK). Kedua, pemerintah bekerja sama dengan Bank Dunia
(Work Bank) melaksanakan proyek Pengembangan Akuntansi yang ditunjuk
untuk mengembangakan regulasi akuntansi dan melatih profesi akuntansi. Ketiga,
pada tahun 1995, pemerintah membuat barbagai aturan berkaitan dengan
akuntansi dalam Undang-undang Perseroan Terbatas. Keempat, pada tahun 1995
pemerintah memasukkan aspek akuntansi/ pelaporan keuangan kedalam Undang-
undang Pasar Modal (Rosser 1999).
Jatuhnya nilai rupiah pada tahun 1997-1998 makin meningkatkan tekanan
pada pemerintah untuk memperbaiki kualitas pelaporan keuangan sampai awal
1998, kebangkrutan konglomerat, collapsenya sistem perbankan, meningnkatnya
inflasi dan pengangguran memaksa pemerintah bekerja sama dengan IMF dan
melakukan negosiasi atas berbagai paket penyelamat yang ditawarkan IMF. Pada
waktu ini kesalahan secara tidak langsung diarahkan pada buruknya praktik
akutansi dan rendahnya kualitas keterbukaan informasi (Tansparancy). Ringkasan
perkembangan praktik akuntansi di Indonesia dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut :

Tabel 1

Faktor Lingkungan dan Praktik Akuntansi

PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN


POLITIK DAN EKONOMI AKUNTANSI
SOSIAL
ERA KOLONIAL
BELANDA (1595-
1945) : Perusahaan Hindia Belanda mengenalkan
Belanda (VOC) akuntansi di Indonesia
 Belanda menguasai perdagangan Regulasi akuntansi yang
menguasai Jawa di Indonesia. pertama dikeluarkan
dan kepulauan Keterlibatan dan tahun 1642 oleh
lain. aktifitas Pribumi di Gubernur Jendral
 Islam menjadi perdagangan dibatasi Hindia Belanda.
agama mayoritas dengan ketat. Regulasi terebut
Etnis China diberi hak mengatur administrasi
khusus dibidang Kas dan Piutang (Abdil
perdagangan dan Kadir 1982)
transportasi air

ERA SUKARNO
(1945-1966) :
Indonesia memperoleh Dominasi perdagangan Akademi lulusan
kemerdekaan. oleh Belanda dan China Amerika mengisi
Kepemimpinan mendorong munculnya kekosongan posisi
presiden Soekarni ketidak adilan di akuntan dan sistem
dekat dengan masyarakat. Akhirnya, akuntansi dan auditing
Indonesia memilih Amerika dikenalkan di
pendekatan sosialis Indonesia. Baik
dalam akuntansi
model Belanda maupun
pemerintah Cina pembangunan yang Amerika digunakan
(RRC). Tahun 1965 ditandai dengan secara bersama. Ikatan
terjadi usaha kudeta dominasi peran Negara. Akuntansi Indonesia
oleh komunis yang Tahun 1958, semua didirikan tahun 1957
berhasil digagalkan perusahaan milik untuk memberi
dan mendorong Belanda dinasionalisasi pedoman dan untuk
peran militer. dan warga Negara mengkoordinasi
Belanda keluar dari aktivitas akuntan.
Indonesia.

ERA SUHARTO
(1966-1998) :
Suharto menjadi Dibawah kepemimpinan Terjadi transfer
Presiden tahun 1966 Suharto, pembangunan pengetahuan dan
dengan pendekatan ekonomi didasarkan keahlian akuntansi
kebijakan ekonomi pada pendekatan secara langsung dari
dan politik yang kapitalis. kantor pusat perusahaan
konservatif Investor asing didorong asing kepada karyawan
dan tahun 1967 Indonesia dan secara
dikeluarkan Undang- tidak langsung
undang Penanaman mempengaruhi aktivitas
Modal Asing yang bisnis.
menghasilkan
munculnya perusahaan
asing Tahun 1973, IAI
mengadopsi
seperangkat prinsip
Tahun 1997-1998 Krisis akuntansi dan standar
Keuangan Asia auditing serta
menimpa Indonesia dan professional code of
banyak perusahaan yang conduct. Prinsip-prinsip
bangkrut. akuntansi didasarkan
pada
pedoman akuntansi
yang dipublikasikan
AICPA tahun 1965.

Standar akuntansi
internasional diadopsi
tahun 1995

ERA SETELAH
SUHARTO
(SETELAH 1998) : Indonesia berjuang dari Regulasi diperketat
Suharto dipaksa kesulitan ekonomi dan untuk memperbaiki
mengundurkan diri stabilitas sosial. pengungkapa informasi.
pada tahun 1998

SIMPULAN
Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa orang yang pertama kali menulis buku tentang double
entry bookkeeping system adalah Bonedetto Cotrugli dan orang yang pertama
kali menerbitkan buku tentang double entry bookkeeping system adalah Luca
Pacioli pada tahun 1949. Sedangkan di Indonesia, akuntansi mulai diterapkan
sejak 1642, tetapi jejak yang jelas baru ditemui pada pembukuan Amphion
Society yang berdiri di Jakarta sejak tahun 1747.
Akuntansi sangat berhubungan dengan bidang-bidang lain meskipun
hal itu tidak selalu berhubungan, terutama di zaman modern ini yang
pertarungan bisnis dan perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat
menuntut semua kegiatan menggunakan ilmu akuntansi meskipun terkadang
tidak dilakukan persis sesuai dengan aturan.
REFERENSI
Divisi Litbang Madcoms. 2005. Seri Panduan Lengkap Myob
Accounting, Yogyakarta : Andi

Harahap, Sofyan Syafri. 1997. Teori Akuntansi, Jakarta : PT. RajaGrafindo


Persada

Rosjidi. 1999. Teori Akuntansi. Tujuan, Konsep, dan Struktur, Jakarta :


Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Gede, Muhammad. Teori Akuntansi, Cetakan I Jl.Empang No 32 Klander;


Lembaga Penerbit Almahira
Suhardi, dkk. Teori Akuntansi.Lembaga Penerbit Sonpedia Cetakan I 2023

Anda mungkin juga menyukai