Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Akuntansi

Dosen Pengampu : Meilani Purwanti, SE., M.Si

Disusun oleh:

Mutiara Syarifah 10221041

Silvia Aulia Agustina 10221246

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

UNIVERSITAS TEKNOLOGI DIGITAL

BANDUNG

2024
BAB II
SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI

A. AKUNTANSI DAN DOUBLE ENTRY


Untuk mempelajari sejarah akuntansi kita harus dapat membedakan anatara 3 hal
berikut ini :
1. Praktik Akuntansi
2. Sejarah metode pencatatan double entry
3. Sejarah perkembangan ilmu akuntansi

1. PRAKTIK AKUNTANSI
Pada hakikatnya, para ahli akan sepakat apabila dikatakan bahwa fungsi akuntansi atau
praktik pencatatan diartikan sebagai pencatatan kejadian yang berhubungan dengan
bisnis sudah dimulai lama, sejak, adanya kejadian transaksi bisnis, bahkan sejak
adanya kehidupan sosial ekonomi manusia.
2. SEJARAH METODE PENCATATAN DOUBLE ENTRY
Akuntansi konvensional di beberapa literatur menyebutkan bahwa akuntansi itu lahir
dari seorang pendeta italia yaitu Lucas Pacioli dengan bukunya Summa de Aritmatica,
Geometrica Proportioni et Proportionalita yang diterbitkan tahun 1949 di Venice.
Sistem double entry accounting telah disepakati mula-mula ditemukan oleh Lucas
Pacioli. Awal mulanya akuntansi merupakan catatan-catatan yang disimpan sebagai
bagian dari sistem feodal pada abad pertengahan. Tuan-tuan tanah biasanya
mengumpulkan pajak dari penduduk dan dana ini dipergunakan untuk kegiatan-
kegiatan negerinya dan untuk kepentingan pribadi. Laporan tentang pengutipan pajak
itu disusun oleh staf-staf tuan tanah tadi sebagai pedoman baginya atau sebagai bahan
yang dapat diperiksa oleh penduduk. Risalahnya mencerminkan praktik-praktik yang
berlaku di venesia, yang kemudian dikenal sebagai metode venesia atau metode italia.
Pendapat ini sudah banyak dibantah oleh berbagai hasil penelitian lain yang
menyatakan bahwa akuntansi maupun double entry accounting, jauh sebelum itu sudah
berkembang di tempat lain. Dan akhirnya Lucas Pacioli mengaku sendiri kalau
melakukan penjiplakan dari bahan manuscript asli dari Venice.
Dalam upaya untuk menunjukkan bahwa model berpasangan telah berkembang
dengan cara yang sangat mirip dengan ilmu pengetahuan yang lazim, Cushing
menggambarkan secara garis besar rangkaian tahap-tahap perkembangan sebagai
berikut :
1. Sekitar abad ke enambelas sedikit perubahan dibuat dalam teknik pemubukuan.
Perubahan yang nyata adalah pengenalan jurnal khusus untuk mencatat tipe-tipe
transaksi yang berbeda.
2. Evolusi praktik laporan keuangan periodic terjadi pada abad enambelas dan
tujuhbelas. Pada masa tersebut juga terjadi evolusi personafikasi akun dan transaksi
sebagai upaya untuk membuat aturan debit dan kredit menjadi masuk akal.
3. Penerapan system berpasangan diperluas dalam tipe organisasi lain.
4. Penggunaan akun sediaan yang terpisah untuk tipe barang yang berbeda terjadi
dalam abad ke tujuh belas.
5. Dimulia dengan East India company dalam abad ke tujuhbelas dan pertumbuhan
korporasi yang berkelanjutan setelah revolusi industri, akuntansi memperoleh
status yang lebih baik, dicirikan oleh kebutuhan akan akuntansi kos, dan suatu
kepercayaan pada konsep kesinambungan (continuity), periodisasi (periodicity),
dan akrual.
6. Metode perlakuan asset tetap yang dikembangkan sebelum abad ke delapan belas.
 Asset dibawa keperiode pada kos pemerolehan, selain antara
pendapatanpembayaran (revenue) dan penerimaan.
 Akun asset, yang berisi catatan pengeluaran awal dan pengeluaran lain dan
penerimaan (termasuk penerimaan dari penjualan bagian asset) ditutup pada
tanggal neraca dan selisih antara total debit dan total kredit di bawa ke periode
berikutnya sebagai saldo akun.
 Asset dinilai kembali, naik atau turun, pada tanggal neraca, nilai hasil
penilaian kembali dibawa ke periode berikutnya dan perbedaan
saldonya(termasuk untung atau rugi penilaian kembali dibawa ke akun profit
dan loss)
7. Sampai dengan awal ke sembilanbelas, depresiasi kekayaan, diperlakukan sebagai
barang dagangan yang tidak terjual. Dalam paruh ke dua dari abad ke sembilan
belas, depresiasi dalam industri kereta api di pandang tidak perlu jika kekayaan
tersebut tidak mengalami kondisi yang memburuk. Meskipun tidak banyak
digunakan, Saliero pada tahun 1915, membuktikan adanya metode depresiasi
berikut garis lurus, metode menurun, sinking fund dan metode anuitas, dan metode
kos unit. Hanya setelah tahun 1930-an beban depresiasi menjadi sesuatu yang
umum.
8. Akuntansi Kos hadir dalam abad ke sembilanbelas sebagai akibat revolusi industri.
Akuntansi kos dimulai pada perusahaan-perusahaan tekstil abad lima belas.
9. Perkembangan teknik akuntansi untuk pembayaran di muka dan akrual untuk
memungkinkan dilakukan komputasi profit periodic terjadi pada paruh ke dua abad
kesimbilan belas.
10. Perkembangan laporan dana terjadi pada paruh kedua abd kesembilan belas dan
abad ke dua puluh.
Pada abad ke duapuluh terjadi perkembangan metode-metode akuntnasi yang
menyangkut isu-isu kompleks, dari masalah komputasi earning perlembar saham,
akuntansi untuk komputasi bisnis, akuntansi untuk inflasi, sewa guna jangka
panjang dan pensiun, sampai maslah akuntansi yang krusial untuk produk baru dari
rekayasa keuangan.
3. SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU AKUNTANSI
Sejarah perkembangan ilmu akuntansi akan dijelaskan di bawah ini.

Sejarah Awal Akuntansi


Berbagai usaha telah dilakukan untuk mengidentifikasi tempat dan waktu lahirnya
sistem pembukuan berpasangan. Ada berbagai scenario yang dihasilkan oleh usaha-usah
tersebut. Sebagian besar scenario tersebut mengakui bahwa system pencatatan telah ada
dalam berbagai peradaban sejak kurang lebih tahun 3000 BC. Diantaranya adalah peradaban
Kaldea-Babilonia, Astria, dan Samaria, yang merupakan pembentuk system pemerintah
pertama di dunia, pembentuk system bahasa tulisan tertua membentuk “poros tempat
berputarnya seluruh mesin keuangan dan departemen”, peradaban China, dengan akuntansi
pemerintahan yang memainkan peran kunci dan canggih selama Dinasti Chao (1122-256
BC) peradaban Yunani, dimana Zenon, manajer serta Appolonius, memperkenalkan sistem
akuntansi pertanggung jawaban yang luas pada tahun 256 BC, dan peradaban Roma, dengan
hukum yang menentukan bahwa pembayar pajak harus membuat laporan posisi keuangan,
dan dengan hak sipil yang tergantung pada tingkat kekayaan yang dinyatakan warga negara.
Adanya bentuk-bentuk pembukuan pada jaman kuno tersebut berkaitan dengan berbagai
factor diantaranya penemuan system penulisan, pengenalan angka arab dan system decimal,
penyebaran pengetahuan aljabar, adanya bahan-bahan penulisan yang murah, meningkatnya
literasi dan adanya medium pertukaran yang baku. A Litleton menyebutkan tujuh prakondisi
dan timbulnya pembukuan yang sistimatis :
1. Seni menulis. Karena pembukuan pertama-tama adalah suatu pencatatan.
2. Arimetika. Karena aspek-aspek mekanis pembukuan terdiri dari serangkaian
komputasi sederhana.
3. Kekayaan Pribadi. Karena pembukuan hanya berkaitan dengan pencatatan fakta
tentang kekayaan, dan hak atas kekayaan.
4. Uang. Yaitu (perantara dalam perekonomian), karena pembukuan tidak diperlukan
kecuali transaksi dalam kekayaan dan hak atas kekayaan dapat direduksi ke dalam
denominator umum ini.
5. Kredit. Yaitu (transaksi yang belum selesai), karena dorongan untuk membuat
catatan tidak begitu kuat jika semua transaksi pertukaran telah selesai pada saat
kejadian.
6. Perniagaan. Karena pertukaran yang hanya bersifat local tidak cukup memberi
tekanan (volume usaha) untuk mendorong orang mengkoordinasikan gagasan yang
berbeda-beda ke dalam suatu system.
7. Modal. Karena tanpa modal perniagaan akan tidak berarti dan kredit akan tidak
mungkin.

Masing–masing peradaban kuno yang disebutkan di atas mencakup prasyarat tersebut,


sehingga mendorong kehadiran berbagai bentuk pembukuan. Yang masih terhilang adalah
scenario tentang sejarah akuntansi dari informasi yang terisolasi dalam risalat pembukuan
yang mula-mula. Salah satu skenario yang masuk akal adalah sebagai berikut: Apabila
kita akan menelusuri asal mula sejarah sains (akuntansi) yang penting ini, secara alamiah
kita akan menganggap bahwa penemuan pertama akuntansi adalah oleh para pedagang,
dan tidak ada orang yang memiliki klaim yang lebih utama daripada bangsa Arabia,
Bangsa Mesir, yang selama beberapa abad menguasai perdagangan dunia, menurunkan
gagasan pertama tentang perdagangan dari hubungan mereka dengan orang-orang yang
jujur ini, dan konsekuensinya mereka harus menerima bentuk pertama dari perakuntanan,
yang dalam cara perdagangan yang alamiah, dikomunikasikan kepada semua kota
Mediterania. Ketika kekaisaran barat diserang oleh bangsa Barbar, dan semua Negara
yang telah disusunnya, mengambil kesempatan untuk menyatakan kemerdekaan,
perniagaan segera hilang setelah kemerdekaan, dan segera Italia yang pernah menjadi
pusat dunia, menjadi pusat perdagangan, yang merupakan puing-puing kekaisaran timur
oleh Turki, yang tidak pernah dimasuki oleh orang-orang yang berbakat atau aturaan-
aturan seni perdagangan, bukan merupakan penyumbang kecil. Bisnis pertukaran, yang
oleh Lombard dikaitkan dengan kota-kota perdagangan Eropa, memperkenalkan metode
pencataan akun, dengan cara berpasangan, yang saat sekarang memperoleh nama
pembukuan Italia.
Pembukuan Italia ini menjadi berhasil baik seiring dengan perkembangan
perdagangan Republik Italia dan penggunaan metode berpasangan dalam abad keempat
belas. Buku pertama tentang pembukuan berpasangan muncul pada tahun 1340 oleh
Massari dari Genoa, Pembukuan berpasangan ini mendahului Paciolo kurang lebih dua
ratus tahun Raumond de Rover menggambarkan perkembangan awal akuntansi di Italia
sebagai berikut:
Pencapaian besar pedagan-pedagang Italia, kira-kuira antara 1250 dan 1400, adalah
menggabungkan elemen-elemen yang beragam menjadi suatu system klasifikasi yang
terintegrasi di mana lacinya di sebut akun dan semua transaksi dimasukkan dengan
prinsip berpasangan. Namun, tidak dapat diasumsikan bahwa keseimbangan pembukuan
merupakan tujuan utama akuntansi abad pertengahan. Sebalinya, paling tidak di Italia,
pedagang-pedagang telah mulai menggunakan akuntansi sebagai alat pengendalain
manajemen sejak 1400. Mereka belumlah semaju kita sekarang ini, bahkan masih jauh
dari mewujudkan potensi-potensi pembukuan berpasangan. Namun, mereka telah
memulai dengan mengembangakn dasar-dasar akuntansi biaya (cost), dengan
memperkenalkan pembalikan dan penyesuaian-penyesuaian yang lain, seperti akrual
(accruals) dan tangguhan (deferred), dan dengan memberi perhatian pada audit neraca.
Hanya dalam analisis laporan keuangan saja pedagang-pedagang pada masa itu membuat
kemajuan kecil. Adalah, wajar untuk menyebut bentuk dasar akuntansi berpasangan yang
belum sempurna telah ada dalam peradaban Inca Kuno dalam tahun 1577.

B. PERKEMBANGAN ILMU AKUNTANSI


Perkembangan ilmu Akuntansi diawali dengan revolusi industri tahun 1776 yang
terjadi di benua Eropa. Terutama di Inggris, akibat revolusi ini menjalar ke benua
Amerika, sehingga mampu mengubah persepsi terhadap pentingnya peranan laporan
keuangan. Yaitu melalui ilmu akuntansi, dimana manajemen dapat melakukan rekayasa
untuk membuat laporan keuangan sesuai dengan kepentingan perusahaannya. Hal ini
sejalan dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan, terutama ilmu pengetahuan dan
teknologi akhirnya berpengaruh juga terhadap perkembangan ilmu akuntansi.
Perkembangan ini (dimulai sejak sekitar tahun 1930-an, saat Amerika mengalami
krisis berat). Setelah melalui berbagai upaya untuk mengatasi krisis tersebut, terutama
dalam memberikan pedoman praktik akuntansi bagi entitas bisnis. Akhirnya USA
membentuk SEC (Security Exchange Commission) yang banyak membantu mendorong
terciptanya suatu prinsip akuntansi.
Setelah dunia bisnis berkembang demikian pesatnya, karena semakin besarnya
perusahaan dan ekspansi, serta pengelolaan yang memerlukan manajemen ilmiah yang
melibatkan banyak karyawan dan pihak terkait. Akhirnya pihak berkepentingan (seperti,
pegawai, banker, pemerintah, organisasi asosiasi) merasa perlu untuk membuat suatu
model pelaporan keuangan yang dapat dipercaya dan akurat, sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum. Pada mulanya, pencatatan dalam akuntansi hanya untuk
kepentingan tertentu saja, akhirnya berkembangan sedemikian rupa sebagaimana diuraikan
pada tabel di bawah ini.

TABEL 1.1
PERKEMBANGAN ILMU AKUNTANSI DAN PRAKTIKNYA DI USA
Tahun Perkembangan Ilmu Akuntansi
1775 Mulai dikembangkan sistem pembukuan, yaitu tata buku tunggal (single
entry) dan tata buku berpasangan (double entry bookepping).
1800-an 1800-an Laporan posisi keuangan (neraca) mulai dibuat dan dirasakan
sebagai suatu hal yang penting sebagai informasi bagi para pemakai
terkait.
1825 Pemeriksaan keuangan (audit keuangan) mulai dikenal dan dipraktikkan
1850 Laporan Laba Rugi dianggap yang paling penting, dan menggantikan
posisi Neraca. Demikian pula ilmu pengauditan berkembang pesat
hingga sekarang.
1900 Di USA mulai dikenalkan Sertifikasi Profesi, dengan sistem ujian
nasional. Akuntansi harus memuat informasi berkaitan dengan pajak,
akuntansi biaya (cost accounting) dan elemennya.
1925 Terjadi perkembangan ilmu akuntansi semakin pesat, antara lain:
 Akuntansi pemerintahan dan pengawasan dana pemerintah.
 Teknik-teknik analisis biaya.
 Penyeragaman laporan keuangan.
 Perumusan Norma-norma Pemeriksaan Akuntan (NPA).
 Sistem akuntansi mulai beralih dari konvensional ke sistem EDP,
yaitu dengan dikenalkannya sistem punch card record.
 Adanya Akuntansi khusus untuk Perpajakan.
1950-1975 Periode ini, merupakan periode yang paling pesat perkembangannya,
yaitu:
 Penggunaan komputer untuk pengolahan data.
 Perumusaan PABU di Indonesia/GAAP di USA.
 Penggunaan analisis Cost Revenue.
 Jasa-jasa Perpajakan, Konsultan Pajak dan Perencanaan Pajak.
 Akuntansi Manajemen, sebagai bagian dari bidang khusus akuntan
manajemen.
 Munculnya jasa-jasa manajemen; sistem perencanaan dan
pengawasan, serta perencanaan manajemen, berkembang pesat.

1975-1990 Akuntansi sebagai ilmu, dan akuntan sebagai pelaksana semakin


berkembang, hal ini ditandai
dengan perkembangan berikut.
 Timbulnya ilmu manajemen, yang lebih komplit, mencakup proses
dan upaya-upaya untuk mengatasi kekurangannya.
 Semakin canggihnya sistem informasi, meliputi hal:
- Model-model organisasi.
- Perencanaan organisasi.
- Teori pengambilan keputusan.
- Analisis cost benefit.
- Manajemen perubahan.
 Metoda pengwasan menggunakan teknologi komputer dan
cybernatics.
 Total System Review mulai dikenal dan dipakai.
 Berkembanganya akuntansi sosial, sumber daya manusia,
keprilakuan, dan akuntansi lingkungan yang non profit.
 Muncul kajian, berkaitan dengan prilaku manusia, perencanaan
menyeluruh, hubungan antarlembaga dan person menjadi penting
dan tim kerja.
1990-sekarang  Elemen laporan keuangan semakin banyak dan variasi (isu
lingkungan, mutu dan penjaminan).
 Teknologi informasi semakin penting dan mengikat (internet, sistem
informasi dan on line system).
 Berkembangnya sistem akuntansi konvensional dan sistem syariah.
 Sistem sertifikasi menjadi hal yang mutlak bagi akuntan.
 Setiap akuntan yang terregister harus meng-update kemampuannya
sesuai dengan perkembangan dan tuntutan profesi.

C. SEJARAH AKUNTANSI DI INDONESIA


Sedangkan di Indonesia, perkembangan ilmu akuntansi dan praktiknya dapat
dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu, masa kolonial dan masa kemerdekaan. Kedua
masa tersebut diikhtisarkan sebagai berikut.
TABEL 1.2
PERKEMBANGAN ILMU DAN PRAKTIK AKUNTANSI DI INDONESIA
Tahun Masa Perkembangan Ilmu Akuntansi

1602-1799 Kolonial-VOC Pembukuan sudah dipakai, dibuktikan dengan Instruksi


Gubernur Jenderal VOC tahun 1642 yang mengharuskan
pengurusan pembukuan untuk semua unit pemerintah
Belanda.
1800-1942 Penjajahan  VOC dibubarkan tahun 1799.
Belanda  Banyak perusahaan Belanda berdiri, dengan system
pencatatan debit/kredit. Misalnya Perusahaan Amphion
Socyteit di Batavia.
 Segmen usaha besar dikuasai oleh Belanda menggunakan
sistem pembukuan debit/kredit Belanda.
 Segmen usaha menengah dan kecil, dikuasai oleh etnis
keturunan Cina, India, dan Arab. Dengan sistem
pembukuan:
- Cina; Sistem Hokkian (Amoy), Kanton, Hokka, Tio Tjoe
atau Sistem Swatow, dan Sistem Gaya Baru (new system).
- India; Sistem pembukuan Bombay.
- Arab; Sistem pembukuan Hadramaut.
 Pada masa ini, lahir akuntan pertama asli orang
Indonesia, yaitu Dr. Butari, Ak. yang meraih gelar di
Negeri Belanda.
1942-1945 Penjajahan  Diadakan kursus pembukuan pola Belanda oleh Jepang,
Jepang dengan pengajarnya al. J.E.de I„duse, Ak., Dr. Butari, Ak.,
J.D. Masie, dan R.S. Koesoemo Poetro.
 Jepang mengajarkan dengan huruf Kanji, namun tidak
mengalami perubahan yang berarti.
1945- Masa  Sistem tata buku berlaku adalah tata buku (sistem Belanda),
yang diajarkan di SMEP, SMEA dan SMA, hingga tahun
sekarang Kemerdekaan
1950-1980-an.
 Tahun 1980-an Pemerintah RI, atas bantuan dari Bank
Dunia, mengakhiri dualisme sistem ini. Yaitu, upaya
harmonisasi sistem akuntansi dari Amerika, dengan
didirikannya PPA (Pusat Pengembangan Akuntansi) di
beberapa universitas negeri, seperti UI, UGM, UNPAD dan
USU.
 Didirikannya IAI (Ikatan Akuntan Indonesia), tanggal 23
Desember 1957. Berhasil menerbitkan PAI (Prinsip
Akuntansi Indonesia) tahun 1973, yang disahkan pada
Kongres III tanggal 2 Desember 1973.
 Tahun 1984, PAI disempurnakan dengan membatasi pada
akuntansi keuangan.
 Komite PAI menerbitkan serangkaian Pernyataan PAI dan
Interpretasinya, tahun 1986.
 Komite PAI mengganti PAI 1984 menjadi SAK (Standar
Akuntansi Keuangan) tahun 1994, yang mengadopsi
pernyataan IASC (International Accounting Standard
Committee) , terdiri dari 35 PSAK, (pertama kali Indonesia
mempunyai PSAK yang bersifat wajib dilaksanakan hingga
sekarang).
 Perolehan gelar Akuntan, semula secara otomatis pada
tujuh universitas terkemuka tersebut , seperti; UI, UGM,
UNPAD, USU, UNAIR, STAN, dan UNHAS telah
dihapuskan dan harus menempuh jalur UNA (Ujian
Nasional Akuntan), tingkat dasar, terampil, dan mahir,
sebagai pengganti kursus ujian tata buku (bond A dan bond
B pola Belanda). Tertuang dalam UU No. 34/1954 tentang
Pemakaian Gelar Akuntan.
 September 1997, dilakukan pertamakali USAP bagi mereka
yang bergelar akuntan, dan akan membuka KAP (kantor
akuntan publik). Dan diterbitkannya Kode Etik IAI.
 Selajutnya, ketentuan UNA dihapuskan dan perolehan gelar
akuntan, harus melalui PPAk (Pendidikan Profesi Akuntan)
pada PTN/PTS yang memenuhi persyaratan untuk
menyelenggarakan kegiatan tersebut. PPAk ini ditempuh
untuk masa minimal satu tahun (dua semester), dan hanya
untuk lulusan S1 Prodi/Jurusan Akuntansi.
 CPA, gelar akuntan yang besifat regional/internasional
(2009-sekarang).
 CA (Chartered Accountant), Akuntan berregister, gelar
akuntan yang bersifat regional, terutama untuk kawasan
Asia Tenggara (2013-sekarang).

Anda mungkin juga menyukai