Anda di halaman 1dari 9

Akuntansi Internasional Dan IFRS

Dosen Pengampu: Rofika SE,M.Si.,Ak,CA

Disusun oleh Kelompok 3:


1. Intan Kristin Siregar 1702121905
2. Tomy Mayhendra 1702114832
3. Windah Lestari 1702114872
4. Winda Muslimah 1702110093

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS RIAU
2020
Akuntansi Internasional Dan IFRS

A. Pemicu munculnya akuntansi internasional

Era globalisasi saat ini memnuntut adanya suatu sistem akuntansi internasional yang
dapat diberlakukan secara internasional di setiap negara, atau diperlukan adanya harmonisasi
terhadap standar akuntansi internasional dengan tujuan agar dapat menghasilkan informasi
keuangan yang dapat diperbandingkan, mempermudah dalam melakukan analisi kompetitif
dan hubungan baik dengan pelanggan, supplier, investor dan kreditor. Akuntansi
internasional adalah akuntansi ynag memfokuskan isu atau masalah-masalah yang
berhubungan dengan perusahaan yang menjalankan bisnis internasional juga mencakup studi
tentang standard an praktik akuntansi diseluruh negara serta membandingkan standar dan
praktik akuntansi diseluruh negara serta membandingkan standar dengan praktik akuntansi di
masing-masing negara. Internasional Financial Reporting Standarts (IFRS) merupakan
standar tunggal pelaporan akuntansi yang muncul akibat tuntutan globalisasi yang
mengharuskan para pelaku bisnis di suatu negara ikut serta dalam bisnis lintas negara.

B. Perbedaan-perbedaan akuntansi internasional

Terdapat tiga kemungkinan pengertian orang terhadap akuntansi internasional.

1. Konsep parent-foreign subsidiary accounting


Konsep ini yang paling tua, akuntansi internasional dianggap hanya menyangkut proses
penyusunan laporan konsolidasi dari perusahaan induk dengan perusahaan cabang di
berbagai negara.
2. Konsep comparative
Akuntansi internasional yang menekankan pada upaya mempelajari dan mencoba
memahami perbedaan akuntansi di berbagai negara. Disini menyangkut pengakuan
terhadap perbedaan akuntansi dan praktik pelaporan, pengakuan terhadap prinsip dan
praktik akuntansi di masing-masing negara dan kemampuan untuk mengetahui dampak
perbedaan itu dalam laporan keuangan. Umumnya pengertian akuntansi internasional
adalah menggunakan konsep comparative accounting ini.
3. Universal atau world accounting
Merupakan kerangka dimana kita memiliki satu konsep kauntansi dunia termasuk
didalamnya teori dan prinsip akuntansi yang berlaku di semua negara. Ini merupakan
tujuan akhir dari akuntansi internasional.

Akuntansi internasional menurut Belkoui (1985) mencakup semua perbedaan prinsip,


metode dan standar akuntansi semua negara. Termasuk di dalamnya prinsip akuntansi GAAP di
tiap negara sehingga akuntansi harus menguasai prinsip di semua negara jika mempelajari
akuntansi mempelajari akuntansi internasional. Terdapat beberapa factor yang mengakibatkan
perbedaan tujuan,standard dan kebijakan dan teknik akuntansi yaitu :

a. Relavisme budaya
b. Relavisme Bahasa
c. Relavisme politik dan sipil
d. Relavisme ekonomi dan penduduk
e. Relavisme hukum dan pajak

Terdapat dua model umum pelaporan keuangan yaitu anglo-american model atau anglo saxon
model dan continental model. Anglo saxon model lebih cenderung didominasi oleh peran profesi
akuntansi sedangkan peran pemerintah terbatas.

a. Anglo-American Model

1. United Kingdom
Sebelum tahun 1981 Companies Act focus pada disclosure. Namun mulai tahun 1981
Companies Act yang sebelumnya dikonsolidasi dan beberapa arahan dari EU dilewatkan.
2. United State
Lebih memfokuskan penyajian laporan keuangan yang representational faithfulness demi
kepentingan pengambilan keputusan oleh para investor dan kreditor. Mengesampingkan
kepentingan legitimasi pemerintah untuk kepentingan pajak.
3. Kanada
Pada awalnya kanada lebih berkiblat pada standar akuntansi di England namun seiring
berkembangnya negara ini mulai terpengaruh dengan US standards.
4. Australia
Sementara Australia mengandalkan British Companies Act berbagai negara bagian
Australia juga memiliki companies act tersendiri yang menekankan pentingnya
disclosure, bukan peraturan pengukuran, dan tidak selalu terjadi kesepakatan antara
negara bagian yang satu dengan yang lainnya.
5. The ASEAN
Grup negara berkembang yang terdiri dari Malaysia, Indonesia, Singapura, Thailand,
Filipina, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam. Secara umum
negara ASEAN lebih fokus pada disclosure. Negara-negara ini mengadopsi standard baik
dari Anglo-American Model, United Kingdom, dan IASB.

b. The Continental Model


1. Perancis
Praktik akuntansi di negara ini diseragamkan dan cenderung bertujuan untuk
memenuhi kepentingan perpajakan.
2. Jerman
Di jerman sumber permodalan yang utama adalah bank standard setting akuntansi
keuangan dan GAAP dalam US dan UK tidak terdapat di negara ini. Kegiatan profesi
akuntansi lebih banyak dilakukan sebagai fungsi audit. Namun pada tahun 1965
Jerman mulai mengadopsi pendekatan Anglo Saxon dalam hal disclosure yang
diminta diperbanyak dan tuntutan konsolidasi bagi perusahaan-perusahaan besar.
3. Jepang
Pada abad 19 Jepang mulai mengadopsi model dari perancis dan Jerman. Lebih
memproteksi kreditor daripada menyediakan informasi bagi investor mengakibatkan
neraca lebih diutamakan daripada laporan laba rugi.

C. Harmonisasi standar akuntansi internasional

Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik


akuntansi dengan menentukan batasan batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat
beragam. upaya untuk melakukan harmonisasi standar akuntansi telah dimulai jauh sebelum
pembentukan komite standar akuntansi internasional pada tahun 1973. harmonisasi akuntansi
internasional merupakan salah satu isu terpenting yang dihadapi oleh pembuat standar akuntansi,
badan pengatur pasar modal, bursa efek, dan mereka yang menyusun atau menggunakan laporan
keuangan.

Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi :

 Standar akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan )


 pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan perusahaan publik terkait dengan penawaran
surat berharga dan pencatatan pada bursa efek
 Standar audit

Keuntungan dengan adanya harmonisasi akuntansi internasional, yaitu :

 Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa
hambatan. Standar laporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten
di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal
 Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik, portofolio akan lebih
beragam dan risiko keuangan berkurang.
 perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam
bidang merger dan akuisisi
 Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standar dapat disebarkan dalam
mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.

Terdapat enam organisasi yang menentukan standar akuntansi internasional dan memajukan
penyelarasan akuntansi internasional, diantaranya :

 International Accounting Standard Board (IASB)


 Commission of the European Union (CEU)
 International Organization of Securities Commission (IOSCO)
 International Federation of Accountants (IFAC)
 United nations intergovernmental working group of experts on standard of accounting
and reporting (ISAR)
 organisation for economic cooperation and development working group on accounting
standards (OECD working group)
International Accounting Standard Board (IASB)

Tujuan dari IASB di antaranya :

 Mengembangkan untuk kepentingan publik, seperangkat standar akuntansi yang


berkualitas tinggi, mudah dimengerti dan tidak sulit untuk dilaksanakan, yang menurut
informasi berkualitas tinggi, transparansi dan sebanding mengenai laporan keuangan dan
kondisi keuangan lainnya.
 Memajukan penggunaan dan penerapan yang tepat dari standar-standar yang dibuat
 Memperhatikan kebutuhan khusus perusahaan kecil, menengah dan perkembangan
ekonomi guna memenuhi tujuan nomor 1 dan 2.
 Meningkatkan kualitas konvergensi standar akuntansi di setiap negara serta standar
akuntansi internasional dan standar laporan keuangan internasional

International Organization of Security Commission (IOSCO)

Beranggotakan sejumlah badan regulator pasar modal yang ada di lebih dari 100 negara. Tujuan
dari IOSCO diantaranya :

 Bekerja sama untuk memajukan peraturan standar tinggi agar dapat memelihara pasar
yang adil, efisien, dan baik.
 Bertukar informasi tentang pengalaman setiap negara guna memajukan perkembangan
pasar domestic
 Menyatukan usaha setiap negara untuk membuat standar dan pengawasan yang tepat
terhadap transaksi sekuritas di setiap Negara
 Saling membantu memajukan integritas pasar dengan menerapkan standar-standar secara
teliti dengan menindak segala pelanggaran.

International Federation of Accountants (IFAC)

Merupakan organisasi tingkat dunia yang memiliki 159 organisasi anggota di 118 negara
yang mewakili lebih dari 2,5 juta angkutan. Didirikan tahun 1977 yang mana misinya adalah
memperkuat profesi akuntan di seluruh dunia dan memberikan peran terhadap perkembangan
ekonomi internasional yang kuat dengan mendirikan dan memajukan kesetiaan terhadap standar
profesional berkualitas tinggi, memperluas konvergensi international, dan berbicara mengenai
masalah kepentingan publik di mana keahlian profesi tersebut lebih relevan.

D. Sejarah IFRS
IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh international accounting
standard board ( IASB ). Standar akuntansi internasional (international accounting standards /
IAS) disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu badan standar akuntansi internasional
(IASB), kondisi masyarakat Eropa (EU), organisasi internasional pasar modal (IOSCO), dan
federasi akuntansi internasional (IFAC).
Berikut ini adalah tahun-tahun penting dalam sejarah IFRS :
1. Tahun 1966
Sejarah international accounting standards (IAS) dimulai pada tahun ini dengan pengajuan
proposal pembentukan kelompok studi yang beranggotakan the institute of chartered accountant
of England & Wales (ICAEW), American institute of certified public accountants (AICPA) dan
Canadian institute of Chartered accountants (CICA) proposal ini pada tahun 1967 disetujui
dengan dibentuknya akuntan internasional study group (AISG).
2. Tahun 1973
International accounting standards Committee ( IASC ) dibentuk secara resmi, dengan maksud
dan pesan sponsor yang jelas, bahwa semua standar akuntansi internasional yang akan
diterbitkan oleh badan ini harus memenuhi syarat yaitu "be capable of rapid acceptance an
implementation world-wide".
3. Tahun 1997
Dibentuk suatu badan interprestasi yang disebut dengan standing interpretation Committee
(SIC), yang memiliki tugas mempertimbangkan perdebatan atas isu yang timbul menyangkut
suatu standar, dan menyusun suatu panduan untuk menyelesaikan perdebatan tersebut.
4. Tahun 2000
Pada bulan Mei tahun ini, IOSCO ( international organization of securities commissions )
penggunaan IAS untuk penerbitan saham antar negara (cross border listing )
5. Tahun 2001
Pada bulan April tahun ini, iasc melakukan restrukturisasi dengan membentuk iasb (international
accounting standard board) yang akan menjadi pengganti iasc sebagai standar setter, sementara
iasc menjadi foundation. IASB akan melanjutkan pengembangan IAS yang telah diterbitkan
sebelumnya, dan pemberi nama standar baru yang diterbitkannya dengan nama IFRS
(international financial reporting standards).

E. Produk IAS Dan IFRS


IAS dan IFRS adalah standar akuntansi dan pelaporan keuangan yang merupakan produk IAS
dan IASB. IFRS adalah produk IASB versi baru dan IAS adalah produk IAS versi lama. Selain
itu terdapat pula International Financial Reporting Intrepretation Committee dan Standing
Intrepretation Committee.
IAS adalah produknya yang kemudian berubah menjadi IFRS (International Financial Reporting
Standard). Standar Akuntansi Internasional IASB telah didahului oleh Dewan Komite
StandarAkuntansi Internasional ( IASC ) yang beroperasi dari tahun 1973 sampai tahun 2001.
IASCdidirikan pada bulan Juni 1973 sebagai hasil dari perjanjian badan akuntansi di
Australia,Kanada, Perancis, Jerman, Jepang, Meksiko, Belanda, Inggris, Irlandia, dan Amerika
Serikat.
F. Konvergensi IFRS Dan PSAK
Baskerville (2010) mengungkapkan bahwa konvergensi dapat berarti harmonisasi atau
standarisasi, namun harmonisasi dalam konteks akuntansi dipandang sebagai suatu proses
meningkatkan kesesuaian praktik akuntansi dengan menetapkan batas tingkat keberagaman. Jika
dikaitkan dengan IFRS maka konvergensi dapat diartikan sebagai proses menyesuaikan standard
akuntansi keuangan (SAK) terhadap IFRS.
Konvergensi IFRS ke Salam PSAK Alan berdampak besar bagi dunia usaha, terutama dari sisi
pengambilan kebijakan perusahaan yang didasarkan kepada data-data akuntansi. Suatu
perusahaan akan memiliki daya saing yang lebih besar ketika mengadopsi IFRS dalam laporan
keuangannya. Selain itu, dengan mengimplementasikan IFRS, perusahaan akan menikmati biaya
modal yang lebih rendah juga konsolidasi yang lebih mudah Dan sistem teknologi informasi
yang terpadu.
Dalam melakukan konvergensi IFRS, terdapat dua macam strategi adopsi, yaitu big bang
strategy Dan gradual strategy. Big bang strategy mengadopsi penuh IFRS sekaligus, tanpa
melalui tahapan-tahapan tertentu. Strategi ini digunakan Oleh negara-negara maju. Sedangkan
pada gradual strategy, adopsi IFRS dilakukan secara bertahap. Strategi ini digunakan Oleh
negara-negara berkembang seperti Indonesia. Terdapat 3 tahapan dalam melakukan konvergensi
IFRS di Indonesia, yaitu:
1. Tahap Adopsi (2008 2011), meliputi aktivitas dimana seluruh IFRS diadopsi ke PSAK,
persiapan infrastructure yang diperlukan, Dan evaluasi terhadap PSAK yang berlaku.
2. Tahap Persiapan Akhir (2011), dalam tahapan ini dilakukan penyelesaian terhadap Persiapan
infrastructure yang diperlukan. Selanjutnya, dilakukan penerapan secara bertahap beberapa
PSAK berbasis IFRS.
3. Tahap Implementasi (2012), berhubungan dengan aktivitas penerapan PSAK IFRS secara
bertahap. Kemudian dilakukan evaluasi terhadap dampak penerapan PSAK secara komprehensif.
Pemerintah, melalui Bapepam-LK dan Kementrian Keuangan sangat mendukung program
konvergensi PSAK ke IFRS karena hal tersebut dinilai sejalan dengan salah satu kesepakatan
pemimpin negara-negara yang tergabung dalam G20, yaitu menciptakan satu set standar
akuntansi berkualitas yang berlaku secara internasional.
Konvergensi ini pun merupakan salah satu rekomendasi dalam Report on the Observance of
Standards and Codes on Accounting and Auditing yang disusun oleh assessor World Bank yang
telah dilaksanakan sebagai bagian dari Financial Sector Assessment Program (FSAP)
(BAPEPAM LK, 2010).
Pengadopsian standar akuntansi internasional kedalam standar akuntansi domestik bertujuan
menghasilkan laporan keuangan yang memiliki tingkat kredibilitas tinggi, persyaratan akan item-
item pengungkapan akan semakin tinggi sehingga nilai perusahaan akan semakin tinggi pula.
Manajemen akan memiliki tingkat akuntabilitas tinggi dalam menjalankan perusahaan, laporan
keuangan perusahaan menghasilkan informasi yang lebih relevan dan akurat, dan laporan
keuangan akan lebih dapat diperbandingkan dan menghasilkan informasi yang valid untuk
aktiva, hutang, ekuitas, pendapatan dan beban perusahaan (Peterski, 2005).
Maka, rekomendasi konvergensi IFRS kedalam PSAK seperti yang disampaikan berbagai pihak
memang beralasan. Saat ini PSAK sedang dalam proses konvergensi penuh dengan IFRS. Oleh
karena itu, seluruh penyusunan dan pengembangan PSAK kedepan akan selalu mengacu pada
IFRS.

Anda mungkin juga menyukai