0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
33 tayangan5 halaman
Dokumen tersebut merangkum perbedaan model pelaporan keuangan antara Anglo-American dan Continental serta upaya harmonisasi standar akuntansi internasional. Anglo-American model menempatkan pasar modal sebagai sumber pendanaan utama sedangkan Continental lebih menekankan perbankan. IASB dibentuk untuk mengharmoniskan standar antar negara.
Dokumen tersebut merangkum perbedaan model pelaporan keuangan antara Anglo-American dan Continental serta upaya harmonisasi standar akuntansi internasional. Anglo-American model menempatkan pasar modal sebagai sumber pendanaan utama sedangkan Continental lebih menekankan perbankan. IASB dibentuk untuk mengharmoniskan standar antar negara.
Dokumen tersebut merangkum perbedaan model pelaporan keuangan antara Anglo-American dan Continental serta upaya harmonisasi standar akuntansi internasional. Anglo-American model menempatkan pasar modal sebagai sumber pendanaan utama sedangkan Continental lebih menekankan perbankan. IASB dibentuk untuk mengharmoniskan standar antar negara.
Dosen : Bambang Sudibyo, Prof., Dr., M.B.A., Ak., CA.
International Accounting
Perdagangan dan investasi internasional yang berkembang pesat mendorong
terjadinya peningkatan investasi langsung perusahaan di berbagai negara ke negara lainnya, baik melalui akuisisi, merger, dan lain-lain. Hal tersebut mengakibatkan masuknya sekuritas ekuitas perusahaan-perusahaan asing ke dalam perdagangan saham domestik di pasar modal. Perkembangan tersebut membuat perusahaan-perusahan multinasional harus mampu menyediakan laporan keuangan yang dapat dipahamai dan diterima diberbagai negara yang memiliki karakteristik berbeda. Bertambahnya transaksi bisnis global menguji system pelaporan keuangan yang ada, menguji bagaimana cara menterjemanhkan aktivitas ekonomi menjadi laporan keuangan yang mudah dipahami. Untuk itu, diperlukan standar akuntansi untuk mengatur hal tersebut. Standar Akuntansi merupakan pedoman atau panduan umum yang disusun dengan berbagai pertimbangan untuk dipergunakan oleh setiap entitas bisnis. Penerapan standar yang disusun oleh sebuah dewan standar akan dipertimbangkan oleh setiap entitas bisnis, khususnya standar internasional yang disusun oleh IASB. Setiap dewan standar akuntansi di setiap negara akan mengkaji ulang standar yang diatur oleh IASB. Pengkajian yang dilakukan berdasar pada kualitas akuntansi, kebutuhan dari entitas bisnis, budaya konsumen, dan lainnya. Hal ini yang dapt menyebabkan perbedaan konvergensi suatu standar akuntansi yang berlaku. National Accounting Difference Terdapat dua model umum pelaporan keuangan yang berkembang di negara maju, yaitu Anglo- American Model (Anglo- Saxon Model) dan Continental Model. Masing-masing model memiliki karakteristik yang berbeda. Anglo-American Models dianut oleh negara- negara pada perserikatan United Kingdom dan British Commonwealth. Anglo- Saxon Model cenderung didominasi oleh peran profesi akuntansi, sedangkan peran pemerintah terbatas. Selain itu juga menekankan pada kepentingan pasar modal dalam memperoleh modal, dan penekanan pada true and fair view dari laporan keuanganyang telah diaudit. True and fair view merujuk pada penggunaan judgment untuk membuat laporan keuangan menjadi instrumen yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan investasi. Konsep true and fair view ini menekankan pada substansi ekonomi dibanding legalistic form Sementara itu, model continental cenderung dianut oleh negara-negara kontinental pada Eropa Barat seperti Perancis dan Jerman, serta negara maju dari Asia Timur, yakni Jepang. Model ini sendiri memiliki beberapa karakteristik, diantaranya yaitu lemahnya dominasi dari profesi akuntan, adanya pengaruh yang besar dari pemerintah pada regulasi dan organisasi yang terkait dengan akuntansi dan pengaruh yang dominan dalam hal regulasi perpajakan, pentingnya pendanaan dari perbankan dibanding dari pasar modal, dan perlindungan lebih pada kreditur pada pelaporan keuangan Perbedaan utama dari Anglo-American Models dan The Continental Model adalah pada sumber pendanaan. Investasi jangka panjang pada Anglo-American Models (capital-based financial markets), cenderung didominasi oleh investor secara individu dan institusi, sedangkan pada The Continental Model (credit-based financial markets), pendanaan investasi disediakan oleh pemerintah maupun lembaga keuangan. Perbedaan tersebut timbul diakibatkan pada pedoman atau dasar dari setiap negara. Perancangan undang-undang dan paham yang mengalir akan berdampak terhadap penyusunan standar akuntansi. Dimensi- dimensipada profesi, politik, dan ekonomi memiliki dampak secara langsung pada profesi akuntansi itu sendiri. The Anglo-American Model United Kingdom Di negara ini akuntansi sudah mengakar kuat, pada pertengahan abad 19 kota seperti Edinburg, Glasgow dan Aberdeen menjadi tempat akuntan akuntan professional. Namun untuk underlying core of British accounting dibuat dari berbagai Companies Acts dimulai tahun 1844 sampai tahun 1989. Sebelum tahun 1981 Companies Act secara garis besar lebih konsen terhadap disclosures. Setelah tahun 1981 di UK belum ada institusi yang equivalent dengan Securities and Exchange Commision (SEC). Di UK profesi akuntansi dibagi dalam 6 mayor organisasi yaitu (1) Institute of Chartered Accountants in England and Wales (2) Institute of Chartered Accountants of Scotland (3) Institute of Chartered Accountants in Ireland (4) Association of Certified Accountants (5) Institute of Cost and Management Accountants (6) Chartered Institute of Public Finance and Accountancy. Tidak ada badan pembuat standard sebelum tahun 1970. Barulah pada 1970 Standar setting organization yang pertama dibuat oleh Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW) dengan nama Accounting Standards Steering Comitte (ASSC). Selanjutnya, lima organisasi profesi akuntansi lainnya bergabung sebagai sponsor. ASSC berganti nama menjadi Accounting Standards Committee (ASC). Dalam pembuatan standar ASC mengalami kendala, karena harus mendapatkan persetujuan dari 6 organisasi sponsor. Kemudian pada 1988, dengan hasil Dearing Committee Report, ASC digantikan oleh Accounting Standard Board (ASB) pada tahun 1990. Dengan ini ASB dapat mengeluarkan standar dengan otoritasnya tanpa approval dari 6 organisasi sponsor United States Lebih memfokuskan penyajian laporan keuangan yang representational faithfulness demi kepentingan pengambilan keputusan oleh para investor dan kreditor. Mengesampingkan kepentingan legitimasi/ pemerintah untuk kepentingan pajak. Canada Canada pada awalnya lebih banyak dipengaruhi aturan laporan keuangan dari UK. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu berganti Canada lebih banyak dipengaruhi oleh aturan dari US. Sejak 1940, Canadian Institute of Chartered Accountants (CICA) sudah membuat komite untuk membuat aturan standar akuntansi. Kemudian 1973 dua organisasi dibentuk yaitu Auditing Standards Committe dan the Accounting Research Committee. Dua grup ini menghasilkan CICA Handbook. Untuk mengeluarkan rekomendasi harus disetujui oleh dua per tiga vote. Australia Sementara Australia mengandalkan British Companies Act, berbagai Negara bagian Australia jugamemiliki Companies Act tersendiri yang menekankan pentingnya disclosure, bukan peraturan pengukuran, dan tidak selalu terjadi kesepakatan antara Negara bagian yang satu dengan yang lainnya. Representational faithfulness pada awalnya dikedepankan tapi akhirnya mereka cenderung mengutamakan kepentingan legalistic.Terdapat dualisme dalam penentuan standard. The ASEAN Accounting Standard yang dibuat di regional ini mengarah ke United States, United Kingdom, dan International Accounting Standards Board. Karena itu diklasifikasikan sebagai Anglo-American Group meskipun begitu beberapa anggota tidak bisa diklasifikasian ke dalamnya. Singapura dan filipina secara penuh mengadopsi International Standards. The Continental Model France Negara ini menggunakan pendekatan yang paling dekat dengan keseragaman sistem akuntansi nasional. Pendekatan Prancis disebut Plan Comptable General, termasuk didalamnya national uniform chart of accounts, explanation of technical term dan explanation dari akun yang didebit kredit.. Profesi akuntansi di prancis relativ kecil dan lemah tidak terlalu berkembang sampai usai perang dunia 2. Karena itu kebijakannya tdak terlalu dipengaruhi oleh profesi akuntansi namun lebih ke pemerintah dan EU. Jerman Bank di jerman menjadi sumber keuangan yang penting. GAAP dari amerika dan inggris tidak eksis di jerman. Profesional accounting activities lebih fokus ke fungsi audit. Terdapat kecenderungan Jerman berganti ke Anglo-American. Ini dikarenakan banyaknya perusahaan Jerman yang mempunyai anak perusahaan di luar negeri yang harus menampakkan segment income dan capital investment figure. Jepang Negara ini merupakan contoh negara yang spesial, dimana meskipun terletak di Asia menggunakan model Continental/ Dengan tipe ekonomi Oligopolistic yang dominan Accounting Standards Board of Japan (ASBJ) tampak low profile. Pemerintahan Jepang mendominasi Japanese Accounting. Dekade yang lampau skandal seperti Enron juga terjadi di jepang (ex : Livedoor, Associant Technology, Surugayaa, Zanebo) sehingga membuat ASBJ mengeluarkan proyek kolaborasi dengan IASB untuk mengurangi perbedaan antara International Financial Reporting Standards (IFRS) dan Japanese Accounting Standard. Harmonisasi dari Standar Akuntansi Perkembangan dunia komunikasi dan transportasi membuat negara-negara semakin dekat antara satu dengan yang lain. Pasca Perang Dunia II, perdagangan internasional dan merdekanya negara-negara jajahan berpengaruh terhadap interdependensi antar negara dan signifikansi aspek-aspek kehidupan. Hal tersebut membuat perlu adanya standarisasi dalam beberapa aspek kehidupan, seperti paham ekonomi, transportasi, dan komunikasi. Perubahan ini berdampak pada standar akuntansi dan konvergensinya dengan sistem di setiap negara. Harmonisasi merupakan tingkatan koordinasi atau penyerupaan dari beragam standar, metode, dan format akuntansi. Ada dua jenis dari harmonisasi dalam akuntansi, yaitu Harmonisasi material (de facto) dan Harmonisasi Formal (de jure). Harmonisasi material (de facto) menekankan pada harmonisasi praktik-praktik akuntansi dari banyaknya perbedaan pada entitas. Sementara itu, harmonisasi formal (de jure) menekankan pada harmonisasi dari regulasi atau peraturan akuntansi International Accounting Standard Board Pada akhir 1960-an, tiga organisasi profesional akuntansi, yakni AICPA, CICA, dan ICAEW membentuk sebuah kelompok studi bertaraf internasional untuk meninjau kebutuhan akan standar akuntansi internasional. Kelompok studi ini mendirikan AISG (the Accountants International Study Group) dan IASC (the International Accounting Standardss Committee) yang terdiri dari sembilan negara anggota, yakni Australia, Perancis, Kanada, Jerman, Jepang, Meksiko, Belanda, Perserikatan Inggris, dan Amerika Inggris. Pada 2001, IASC mengalami restrukturisasi dan perubahan nama menjadi IASB (the International Accouning Standard Board). IASB menerbitkan standar yang telah dikenal secara luas, yakni IFRS. Dalam arti sempit, IFRS berarti angka seri yang menunjukkan standar terbitan IASB, berbeda dengan standar sebelumnya, yakni IAS. Dalam arti luas, IFRS berarti makna keseluruhan dari IASB, termasuk standar dan interpretasi yang disetujui oleh IASB-IAS, kerangka konseptual, interpretasi SIC (Standing Interpretations Committee), dan interpretasi IFRIC (International Financial Reporting Interpretations Committtee). Convergence Terbentuknya IFRS menjadi perasalahan tersendiri. FASB, dewan standar akuntansi di Amerika Serikat, yang telah menyusun standar akuntansi lebih dulu, dan IASB, dewan standar internasional, memulai pergerakan nyata, yakni konvergensi standar. Konvergensi ini masih terbatas dengan memulai dari negara-negara yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama. Hal ini dikarenakan isi dari standar merupakan bahasa Inggris. Principle-Based versus Rules-Based Standards Terdapat beberapa perbedaan antara Principle-Based dan Rules-Based. Yang pertama, Rules-Based lebih terperinci, sering memiliki banyak pengecualian, mensyaratkan panduan implementasi, dan hubungan yang “bright line”. Yang kedua, Principles-Based lebih singkat. Penilaian dan pendapat didasarkan pada keputusan manajemen atau auditor yang memeriksa, sering disebut “economic reality” Fair Value Pelaporan keuangan dibuat dengan tujuan adanya bukti nyata dalam kinerja suatu entitas. Pembuatannya oleh entitas tentu harus dapat dipahami dan mendeskripsikan kondisi terkini. Fair value merupakan karekteristik dari IFRS yang mengutamakan kepentingan pengguna semisal financial analyst dimana fair value tidak menggunakan historical cost. Masalah kemudian muncul di measurement dan accounting for the changes in fair value. Perbaikan bisa muncul dari pengurangan atas kompleksitas. Akan tetapi, untuk menggunakan konsep nilai wajar membutuhkan biaya dan waktu yang tidak murah, karena membutuhkan jasa penilai. International Federation of Accountants (IFAC) Lembaga ini dibentuk pada tahun 1977 dengan anggota sebanyak 164 dari 124 negara. IFAC berusaha untuk melindungi kepentingan publik dengan mengusahakan kualitas terbaik dari akuntan di dunia. IFAC menghasilkan international standar untuk auditing dan assurances, ethics, education, public sector accounting dan petunjuk untuk akuntan di bisnis. Terdapat kemungkinan terjadi merger antara IASB dan IFAC mengingat konsen keduanya yang terkait dengan complementay international accounting issues. Meskipun merger belum terjadi kedua organisasi tetap bekerjasama untuk kepentingan masing masing. United Nations (UN) Lembaga ini sudah lama berkepentingan dalam operasi perusahaan multinasional, meskipun belum sampai membuat aturan yang signifikan terkait aturan pelaporan keuangan perusahaan multinasional. UN merupakan pemain dengan peran kedua setelah IASB. UN juga tertarik dalam penyusunan kurikulum akuntansi dan kualifikasi untuk profesional accounting exam. Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) Organisasi lainnya yang konsen terhadap konvergensi adalah OECD. Dengan anggota 24 yang merupakan negara western dengan industri besar. Meskipun fokus pada fiscal dan ekonomi, OECD mulai mengambil ketertarikan di praktik akuntansi. Pada 1978 membentuk Ad Hoc Working Group on Accounting Standards yang mulai membuat standar untuk perusahaan multinasional. Mulai bekerja dengan standar setting agency melalui membernya dan juga IASB yang membantu. Salah satu aktivitas OECD adalah melindungi bisnis multinasional dari usulan aturan yang ekstrem yang mungkin United Nations coba untuk dipraktekkan.
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro