Anda di halaman 1dari 1

Nama

: Ferdian Nevri Putra

NIM

: (12/335767/EK/19037)

Mata Kuliah : Manajemen Keuangan Sektor Publik


Dosen

: Prof. Abdul Halim, M.B.A.

Resume Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003


Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 merupakan UndangUndang yang mengatur mengenai Keuangan Negara. Dalam UU ini, dilakukan beberapa
perubahan mendasar dalam hal Pengertian dan Ruang Lingkup Keuangan Negara, Asas-asas
Umum Pengelolaan Keuangan Negara, Kekuasaan atas Pengelolaan Keuangan Negara,
Penyusunan dan Penetapan APB dan APBD, Hubungan Keuangan antara pemerintah Pusat
dan Bank Sentral, Pemerintah Daerah dan Pemerintah/Lembaga Asing, Pengaturan Hubungan
Keuangan antara Pemerintah dengan Perusahaan Negara, Perusahaan Daerah Dan Perusahaan
Swasta, dan Badan Pengelola Dana Masyarakat, Pelaksanaan APBN dan APBD, serta
Pertanggungjawaban Pengelolaan Keuangan Negara.
Dalam UU ini, pengelolaan keuangan negara dibagi dalam beberapa bidang, yaitu sub
bidang pengelolaan fiskal, sub bidang pengelolaan moneter, dan sub bidang pengelolaan
kekayaan negara yang dispisahkan. Selain itu, juga dijelaskan mengenai asas-asas
pengelolaan keuangan yang terdiri dari akuntabilitas berorientasi hasil, profesionalitas,
proporsionalitas, keterbukaan dalam pengelolaan keuangan negara, dan pemeriksaan
keuangan oleh badan pemeriksa yang bebas dan mandiri. Dibagian lain disebutkan bahwa
Presiden merupakan pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan negara sebagai bagian dari
kekuasaan pemerintahan. Dalam hal ini, presiden dibantu oleh Menteri Keuangan yang
berperan sebagai Chief Financial Officer (CFO) Republik Indonesia.
Dalam hal Penyusunan APBN dan APBD, disebutkan bahwa belanja negara/daerah
harus dirinci sampai dengan unit organisasi, fungsi, program, kegiatan, dan jenis belanja,
Selain itu, masalah lain terkait proses pengangaran yang dijelaskan dalam UU ini adalah
penerapan anggaran berbasis prestasi kerja. Dalam hubungan keuangan pemerintah pusat
dengan bank sentral ditegaskan bahwa pemerintah pusat dan bank sentral berkoordinasi
dalam penetapan dan pelaksanaan kebijakan fiskal dan moneter.
Selanjutnya, dalam hal pelaksanaan APBN dan PBD, pemerintah pusatdaerah perlu
menyampaikan laporan realisasi semester pertama kepada DPR/DPRD pada akhir Juli tahun
anggaran yang bersangkutan untuk memberikan informasi mengenai perkembangan
pelaksanaan APBN/APBD. Dalam UU ini ditetapkan bahw laporan pertanggung-jawaban
pelaksanaan APBN/APBD disampaikan berupa laporan keuangan yang disusun sesuai
dengan standar akuntansi pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai