Anda di halaman 1dari 7

PERBANDINGAN PRINSIP AKUNTANSI DI

EROPA DAN AMERIKA


 
Kelompok 5

Facrul Rachman (186602092)


Dinda Oktaviani (186602119)
Muhammad Alfian Pratama
(186602109)
Destian Pratiwi (186602105)
A. Analisa Komparatif Akuntansi di Eropa Dan Amerika

Sistem Akuntansi di Eropa lebih condong kearah kebutuhan petugas pajak dan fokus sedikit menuju
pencerminan laba suatu perusahaan. Tetapi dalam beberapa tahun ini, Negara di Eropa telah mengalami pergeseran
dari negara sosialis menuju ke gaya ekonomi pasar barat.

  Sistem akuntansi di Amerika memiliki kesamaan dengan Inggris, hal ini dapat terjadi karena adanya
dampakdari hubungan investasi dan historical diantara kedua negara tersebut. Sistem hukum dan bahasa dari
Amerika juga sama yaitu berasal dari Inggris. Walaupun demikian, Amerika Serikat lebih banyak
mengadaptasikan/menyesuaikan dibandingkan dengan hanya menerima tradisi akuntansi dari Inggris. Di Amerika
Serikat, akuntansi lebih fokus pada perusahaan besar dan ketertarikan investor. Perlindungan dan keamanan investor
diatur dan diwajibkan pada tingkat pemerintah federal di bawah Securites Act of 1933 dan Securities Act of
1934. The Securites and Exchange Commision (SEC) didirikan memiliki tujuan untuk mewajibkan hukum, dan
rumus sekuritas sama halnya dengan mewajibkan standar akuntansi.
Dengan ada nya perbedaan sistem akuntansi yang ada di berbagai negara memunculkan permasalahan pada
perusahaan multinasional dari analisa laporan keuangan, dikarenakan adanya perbedaan sistem akuntasi.Banyak
faktor yang melatarbelakangi perbedaan tersebut antara lain :
1. Sistem Politik
2. Pertumbuhan Ekonomi
3. Peraturan Perpajakan
4. Profesi Akuntan
5. Pendidikan
B.            Standar dan Praktik Akuntansi di Amerika
Dan Eropa
Standar
Tujuan akuntansi dan laporan keuangan pada dasarnya untuk menyediakan informasi keuangan suatu badan
usaha yang akan digunakan oleh berbagai pihak yang berkepentingan sebagai dasar pengambilan suatu keputusan
ekonomi. Untuk itu dibutuhkan suatu Standar Akuntansi Keuangan yang baik dan dapat dimengerti oleh berbagai
pihak pengguna laporan keuangan.

Penetapan standar adalah proses perumusan atau formulasi standar akuntansi. Standar akuntansi merupakan
hasil penetapan standar. Tetapi dalam praktiknya berbeda dari yang ditentukan oleh standar. Ada empat alasan yang
menjelaskan hal tersebut, antara lain:
a) Di kebanyakan negara hukuman atas ketidak patuhan dengan ketentuan akuntansi cenderung lemah dan tidak
efektif.
b) Secara suka rela perusahaan boleh melaporkan informasi lebih banyak daripada yang diharuskan.
c) Beberapa negara memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikan standar akuntansi  jika dengan melakukannnya
operasi dan posisi keuangan perusahaan akan tersajikan secara lebih baik hasilnya.
d) Di beberapa negara standar akuntansi hanya berlaku untuk laporan keuangan secara tersendiri, dan bukan untuk
laporan konsolidasi.

Contoh Standar Akuntansi di amerika dan eropa adalah sebagai berikut:


1. Amerika Serikat memiliki Generally Accepted Accounting principles (GAAP) yang diliris oleh Financial
Accounting Standard Board (FASB).
2. Uni Eropa memiliki Internal Accounting Standard (IAS) yang kini menjadi International Financial Reporting
Standard (IFRS) yang dikeluarkan oleh International Accounting Standard Board (IASB) dan seterusnya.
Praktek
Tidak dapat dipungkiri bahwa pengaruh Amerika Serikat dalam kancah internasional sangat kuat dalam
hampir segala aspek kehidupan, acapkali kita sulit membedakan mana yang internasional dan mana yang Amerika.
Faktanya, dalam dunia akuntansi saat ini standar akuntansi yang berlaku di Amerika Serikat yang disusun oleh
Financial Accounting Standards Board (FASB) diikuti oleh beberapa negara, baik secara langsung maupun
modifikasi. Sementara Internasional Accounting Standards (IASs), yang dikeluarkan oleh International Accounting
Standards Committee (IASC), belum diikuti oleh semua negara, bahkan oleh negara-negara anggota yang tergabung
dalam IASC tersebut.

Namun sejauh ini yang leading menjadi standar acuan adalah International Financial Reporting Standards
(IFRS) yang dikeluarkan oleh International Accounting Standard Board (IASB). IASB adalah badan pengatur
standar dari International Accounting Standards Committee Foundation, sebuah lembaga independen nirlaba
internasional yang bergerak di bidang pelaporan keuangan yang berkedudukan di Inggris. Saat ini, lebih dari 100
negara telah diwajibkan atau membolehkan penerapan IFRS dan diperkirakan akan semakin banyak negara di dunia
menggunakan IFRS. Bahkan 10 negara yang pasar modalnya sudah mendunia telah melakukan konvergensi ke
IFRS, yaitu, Jepang, Inggris, Perancis, Kanada, Jerman, Hongkong, Spanyol, Switzerland, Australia, termasuk
Amerika Serikat sudah menyatakan akan melakukan konvergensi ke IFRS.
C. International Financial Reporting Standard
IFRS di Amerika Dan Eropa
IFRS telah diterapkan oleh banyak negara, termasuk negara-negara di Uni Eropa, Afrika, Asia, Amerika
Latin dan Australia. Dikawasan Asia, Hongkong, Filipina dan Singapura juga sudah melakukannya. Sejak tahun
2008, diperkirakan ada sekitar 85 negara mengharuskan perusahaan yang telah terdaftar dalam bursa efek global
menerapkan IFRS dalam mempersiapkan dan mempresentasikan laporan keuangan.

IFRS diterbitkan sebagai upaya untuk memperkuat arsitektur keuangan global dan mencari solusi jangka
panjang terhadap kurangnya transparansi informasi keuangan. Adapun tujuan penerapan IFRS adalah:

a. Memastikan bahwa laporan keuangan internal perusahaan mengandung informasi


berkualitas tinggi

b. Transparansi bagi pengguna laporan dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang
disajikan

c. Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna

d. Meningkatkan investasi Di Indonesia, saat ini menggunakan Prinsip-prinsip Akuntansi


Berterima (yang berlaku) Umum atau istilahnya PABU yang disusun oleh IAI (Ikatan
Akuntan Indonesia)
Negara yang telah mengadopsi sistem IFRS contohnya seperti:

1. Amerika:   Usaha mengkonvergensi dengan IFRS meliputi: (a) Metode akuntansi penggabungan usaha, goodwill
yang timbul dari akuisisi, pencatatan investasi dalam perusahaan asosiasi, penyusutan, akuntansi kemungkinan
kerugian, leases keuangan, pajak tangguhan dan pencadangan untuk perataan penghasilan sudah sama dengan IFRS;
(b) Penilaian asset, penilaian persediaan berbeda dengan IFRS.
2. Belanda:  Usaha mengkonvergensi dengan IFRS meliputi: (a) Peraturan yang sudah sama tentang akuntansi
penggabungan usaha, pencatatan investasi untuk perusahaan asosiasi, penilaian asset, penyusutan asset tetap,
akuntansi kemungkinan kerugian, leases keuangan, pajak tangguhan; (b) Peraturan yang belum
sama tentang pencatatan goodwill, penilaian persediaan, perataan penghasilan.
3. Inggris:   Usaha mengkonvergensi dengan IFRS meliputi: (a) Persamaan UKGAAP dengan IFRS tentang metode
penggabungan usaha, pencatatan investasi, penilaian asset, penyusutan, penilaian persediaan, akuntansi kerugian,
Lease, pajak yang ditangguhkan; (b) Perbedaan dengan IFRS dalam hal perlakuan terhadap goodwill, adanya
pencadangan untuk perataan penghasilan.
4. Jepang:    Usaha mengkonvergensi dengan IFRS meliputi: (a) Praktek akuntansi yang sudah sama tentang metode
penggabungan usaha, pencatatan investasi, akuntansi kemungkinan kerugian, leases, pajak yang ditangguhkan;
(b) Praktek akuntansi yang belum sama tentang goodwill, penilaian asset, penyusutan asset, penilaian persediaan,
cadangan perataan penghasilan
5. Perancis:     Usaha mengkonvergensi dengan IFRS meliputi: (a) Beberapa aturan yang sama dengan IFRS
adalah tentang metode penggabungan usaha, pencatatan invetasi, penilaian persediaan; (b) Sedang yang belum sama
adalah tentanggoodwill, penilaian asset, penyusutan, leases, pajak yang ditangguhkan, ada cadangan untuk perataan
penghasilan.
6. Indonesia:  Baru sedikit SAK di Indonesia yang sama dengan IFRS, yaitu tentang penyusutan, akuntansi untuk
kerugian, leases, pajak yang ditangguhkan dan perataan penghasilan. Aturan yang lain belum sesuai dengan IFRS
THANK YOU
Any Quastion?

Anda mungkin juga menyukai