Anda di halaman 1dari 32

SISTEM AKUNTANSI NEGARA PERANCIS

Republik Perancis merupakan negara yang mempunyai sistem akuntansi nasional


yang seragam di dunia. Pada tahun 1947 dalam bulan September The Ministry Of National
Economy mengeluarkan untuk pertama kali Plan Comptable General yang dirinci sebagai
berikut:

1. A nation uniform chart of account


2. Definitions and explanations of terminology
3. Explanations, where necessary of the form of entries and which accounts to debit
and/or credit in the recording of special events and transactions
4. Principies of accounting measurements (valuation)
5. Standard forms for financial statements
6. Acceptable cost accounting methods

Elemen-elemen yang sangat berarti dirubah pada plan comptable general adalah permintaan
pengungkapan pada Generally Accepted Financial Statement. Pengungkapan pada
bermacam-macam hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Departures from generally accounting principies


2. Explanation of valuation rules employed
3. Accounting treatment of foreign currency items
4. Statement of changes in fixed assets and deprecition
5. Details of provitions
6. Details of any revaluation
7. Contingent liabilities related to leases
8. Breakdown of liabilities by maturity
9. Analysis of deffered charges, deffered items arising from currency translation and
unusual items
10. Details of the impact tax on the financial statement
11. Disclosure of liabilities secured by collaterals
12. Statement showing how the profit of loss has been appropriated
13. The average number of employed listed by category
14. A list of marketable securities held
15. Analysis turn over by activity and geographically

Perancis merupakan pendukung utama penyeragaman akuntansi nasional di dunia.


Kementrian Ekonomi Nasional menyetujui Plan Comptale General (kode akuntansi nasional)
resmi yang pertama pada bulan September 1947. Pada Tahun 1986, rencana tersebut
diperluas untuk melaksanakan ketentuan dalam Direktif Ketujuh UE terhadap laporan
keuangan konsolidasi dan revisi lebih lanjut pada tahun 1999. Plan Comptable
General berisi:

 tujuan dan prinsip akuntansi seta pelaporan keuangan


 definisi aktiva, kewajiban, ekuitas pemegang saham, pendapatan dan beban
 atauran pengakuan dan penilaian
 daftar akun standar, ketentuan mengenai penggunaannya, dan ketentuan tata buku
lainnya
 contoh laporan keuangan dan aturan penyajiannya

Ciri khusus akuntansi di Perancis adalah terdapatnya dikotomi (pemisahan) antara laporan
keuangan perusahaan secara tersendiri dengan laporan keuangan kelompok usaha yang
dikonsolidasikan. Meskipun akun-akun perusahaan secara tersendiri harus memenuhi
ketentuan pelaporan wajib, hukum memperbolehkan perusahaan Perancis untuk mengikuti
Standar Pelaporan Keuangan internasional.

Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi

Lima organisasi utama yang terlibat dalam proses penetapan standar di Prancis adalah :

1. Counseil National de la Comptabilite atau CNC (Badan Akuntansi Nasional)


2. Comite de la Reglemetation Comptable atau CRC (Komite Regulasi Akuntansi)
3. Autorite des Marches Financiers atau AMF (Otoritas Pasar Keuangan)
4. Ordre des Experts-Comtable atau OEC (Ikatan Akuntansi Publik)
5. Compagnie Nationale des Commisaires aix Comptes atau CNCC (Ikatan Auditor
Kepatuhan Nasional)

Di Perancis profesi akuntansi dan auditing sejak dahulu telah terpisah. Akuntan dan auditor
Perancis diwakili oleh kedua lembaga, yaitu OEC dan CNCC, meski terdapat sejumlah orang
yang menjadi anggota keduannya. Sesungguhnya, 80% akuntan dengan kualifikasi di
Perancis memiliki kedua klasifikasi tersebut. Dua lembaga profesional memiliki hubungan
dekat dan bekerja sama untuk kepentingan bersama. Kedua terlibat dalam pengembangan
standar akuntansi melalui CNC dan CRC dan keduanya mewakili Perancis di IASB

Laporan Keuangan

Perusahaan Perancis harus melaporkan berikut ini :

1. Neraca
2. Laporan laba rugi
3. Catatan atas laporan keuangan
4. Laporan direktur
5. Laporan auditor

Laporan keuangan seluruh perusahaan perseroaan dan perusahaan dengan kewajiban terbatas
lainnya yang melebihi ukuran tertentu harus diaudit. Perusahaan besar juga harus
menyiapkan dokumen yang terkait dengan pencegahan kepailitan perusahaan dan laporan
sosial, yang keduanya hanya terdapat di Perancis.

Ciri utama pelaporan di Perancis adalah ketentuan mengenai pengungkapan catatan kaki yang
ekstensif dan detail yang meliputi hal-hal berikut :

 Penjelasan mengenai aturan pengukuran yang diberlakukan


 Perlakuan akuntansi untuk pos-pos dalam mata uang asing
 Laporan perubahan aktiva tetap dan depresiasi
 Detail provisi
 Detail revaluasi yang dilakukan
 Analisis piutang dan utang sesuai masa jatuh tempo
 Daftar anak perusahaan dan kepemilikan saham
 Jumlah komitmen pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya
 Detail pengaruh pajak terhadap laporan keuangan
 Rata-rata jumlah karyawan sesuai golongan
 Analisis pendapatan menurut aktivitas dan geografis

Perusahaan-perusahaan komersial harus memberikan laporan sementara per enam bulan. Di


antara hal lain, harus ada informasi yang diberikan untuk:

 Pemakaian air, bahan baku, dan energi, dan tindakan yang diambil untuk
meningkatkan efisiensi energi.
 Aktivitas untuk mengurangi polusi di udara, air atau tanah, termasuk polusi suara, dan
biayanya.
 Jumlah penyisihan untuk risiko terkait di lingkungan.

Undang-undang Perancis juga berisi ketentuan yang ditujukan untuk mencegah kebangkrutan
(atau mengurangi akibatnya). Pemikirannya adalah bahwa perusahaan yang memiliki
pemahaman yang baik tentang masalah keuangan internal mereka dan mempersiapkan
proyeksi yang aman bisa menghindari masalah keuangan dengan lebih baik.

Patokan Akuntansi

Akuntansi di Perancis memiliki karakteristik ganda: perusahaan secara tersendiri harus


mematuhi paraturan yang tetap, sedangkan kelompok usaha konsolidasi memiliki fleksibilitas
lebih besar. Akuntansi untuk perusahaan secara individual merupakan dasar hukum untuk
membagikan dividen dan menghitung pendapatan kena pajak.

Metode pembelian (purchase method) umumnya digunakan untuk mencatat penggabungan


usaha, namum metode penyatuan kepemilikan (pooling method) dapat digunakan dalam
beberapa kondisi. Muhibah (goodwill) umumnya dikapitalisasi dan diamortisasi terhadap
laba, namun tidak ditentukan berapa lama periode amortisasi yang maksimum. Goodwill
tidak perlu diuji untuk penurunan nilai . Konsolidasi proporsional digunakan untuk usaha
patungan dan metode ekuitas digunakan untuk mencatat investasi pada perusahaan yang tidak
dikonsolidasikan, yang dapat dipengaruhi secara signifikan. Praktik translasi mata uang asing
sama dengan IAS 21. Aktiva dan kewajiban anak perusahan yang berdiri sendiri
ditranslasikan dengan menggunakam metode kurs penutupan (akhir tahun) dan perbedaan
translasi dimasukan ke dalam ekuitas.

Perkembangan Sistem Akuntansi di Indonesia


SAK yang dikonvergensikan dengan IFRS ini diterapkan pada entitas-entitas yang memiliki
fungsi fidusia (memegang kepentingan orang banyak) atau disebut juga dengan
berakuntabilitas publik. Contoh entitas yang memiliki fungsi fidusia adalah entitas
perbankan, BUMN, dan entitas yang menjual saham di pasar modal. Komponen utama dari
SAK adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang diadopsi dari
International Accounting Standard (IAS) dan International Financial Reporting Standard
(IFRS), dan Intepretasi atas Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diadopsi dari SIC
(Standard Intepretation Committee) dan IFRIC (International Financial Reporting
Intepretation Committee). Hal ini berarti bahwa IFRSs terdiri dari IAS, IFRS, SIC, dan
IFRIC. Perbedaannya, IAS dibuat oleh International Accounting Standards Committee
(IASC) organisasi pendahulu IASB yang berdiri pada tahun 1973. IASC ini kemudian
direstrukturisasi menjadi IASB pada tahun 1999. Pada tahun 2001, IASC menjadi foundation
(IASCF) yang mendanai IASB. Sejak saat itu, IASB meneruskan tugas dari IASC. Untuk
membedakan produk buatan IASC dan IASB, standar-standar yang selanjutnya dibuat oleh
IASB dinamai dengan IFRS. SIC dibuat oleh Standards Intepretation Committee, suatu
komite khusus yang berfungsi membuat intepretasi dari IAS yang principle based. Intepretasi
ini sifatnya menjelaskan lebih lanjut mengenai hal-hal yang lebih detail. IFRIC dibuat oleh
International Financial Reporting Intepretation Committee, suatu komite khusus yang
berfungsi membuat intepretasi dari IFRS.

Entitas yang tidak memiliki fungsi fidusia atau entitas yang memiliki fungsi fidusia namun
diijinkan regulatornya (sebagai contoh adalah BPR), menggunakan SAK ETAP (Standar
Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik). Hal ini berdasarkan pertimbangan
biaya manfaat dalam penyajian laporan keuangan, yang mana biaya penyajian laporan
keuangan jangan sampai terlalu besar sehingga tidak sesuai dengan manfaatnya. Untuk
entitas tanpa akuntabilitas publik, kebanyakan manfaat laporan keuangan adalah untuk
pemilik. Dalam hal ini, penerapan persyaratan SAK (yang konvergen dengan IFRSs) untuk
entitas tanpa akuntabilitas publik akan menghabiskan banyak biaya yang tidak akan
sebanding dengan manfaatnya. Seperti misalnya pengukuran dengan nilai wajar, atau
persyaratan pengungkapan informasi yang cukup banyak. Pengaturan dalam SAK ETAP
berdasarkan pada prinsip pervasif. Dalam prinsip ini, Kerangka Dasar Penyajian dan
Pelaporan Keuangan (KDPPLK) yang dalam SAK bukan merupakan bagian dari standar,
dijadikan bagian dari standar ETAP yang memiliki kekuatan mengatur. Selain itu, SAK
ETAP masih menggunakan konsep biaya historis (historical cost). Contoh entitas tanpa
akuntabilitas publik adalah UMKM dan perusahaan privat.

Selain entitas bisnis terdapat juga entitas non-bisnis yang melakukan kegiatan tanpa
berorientasi laba. Entitas non-bisnis ini biasa juga disebut sebagai entitas sektor publik
(public sector entity) yang terbagi menjadi pemerintahan dan organsiasi non pemerintahan
(non governmental organisation). Secara internasional, akuntansi untuk entitas sektor publik
diatur oleh International Public Sector Accounting Standards Board (IPSASB) dengan
produknya yang disebut dengan IPSAS. IPSAS ini diterapkan untuk entitas sektor publik
seperti misalnya pemerintahan, lembaga sosial kemasyarakatan, yayasan, dan partai politik.
Di Indonesia, pengaturan untuk sektor publik dipisahkan. Entitas pemerintahan menggunakan
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang disusun oleh komite standar akuntansi
pemerintahan, sedangkan entitas nirlaba menggunakan PSAK 45: Pelaproan Keuangan
Organisasi Nirlaba. Sementara ini PSAK 45 masih menjadi bagian SAK. Di masa depan,
PSAK 45 ini akan dipisahkan menjadi standar akuntansi tersendiri mengingat perbedaan
tujuan entitas, tujuan pelaporan, dan rerangka konseptual.
DAFTAR PUSTAKA

http://windy2502.blogspot.com/2013/04/sistem-akuntansi-lima-negara.html

http://gianpriastamazone.blogspot.com/2012/10/perbandingan-perkembangan-sistem.html

http://books.google.co.id/books?id=tR2ZNt_GZ0AC&pg=PA195&lpg=PA195&dq=sistem+
akuntansi+perancis&source=bl&ots=DIaBT3LKmy&sig=9T0jyLRQzi6UJzhQ9eFhCX8LAC
g&hl=en&sa=X&ei=RHleU42rFs3r8AX-
8oGIDQ&redir_esc=y#v=onepage&q=sistem%20akuntansi%20perancis&f=false

Iklan
Perancis
Perancis merupakan penyokong utama dunia dalam kesamaan akuntansi nasional.
Menteri Ekonomi Nasional menyetujui Plan Comptable General (undang-undang akuntansi
nasional) formal yang pertama pada September 1947. Sebuah ketentuan yang telah direvisi
mulai berjalan pada tahun 1957. Revisi selanjutnya dari ketentuan tersebut dibuat pada tahun
1982 dibawah pengaruh Fourth Directive of the European Union. Pada tahun 1986, ketentuan
tersebut diperluas untuk mengimplementasikan persyaratan Seventh Directive Uni Eropa
pada laporan keuangan gabungan, dan selanjutnya direvisi lagi pada tahun 1999.
Plan Comptable General berisi:
 Tujuan dan prinsip laporan dan akuntansi keuangan
 Definisi aset, utang, ekuitas pemegang saham, pendapatan, dan pengeluaran
 Aturan-aturan valuasi dan pengakuan
 Daftar akun, persyaratan penggunaannya, dan persyaratan tata buku lainnya yang telah
distandarisasi
 Contoh laporan keuangan dan aturan presentasinya.
Regulasi dan pelaksanaan akuntansi di Perancis ada lima perusahaan besar yang
terlibat dalam penyusunan standar di Perancis, yaitu:
1. Counseil National de la Comptabilite, atau CNC (Badan Akuntansi Nasional)
2. Comite de la Reglementation Comptable, atau CRC (Komite Regulasi Akuntansi)
3. Autorite des Marches Financiers, atau AMF (Otoritas Pasar Keuangan)
4. Ordre des Experts-Comptables, atau OEC (Institut Akuntan Publik)
5. Compagnie Nationale des Commissaires aux Comptes, atau CNCC (Institut Nasional
Undang-undang Auditor)
Laporan keuangan di perusahaan Perancis harus melaporkan hal-hal berikut:
1. Neraca
2. Laporan laba rugi
3. Catatan atas laporan keuangan
4. Laporan direktur
5. Laporan auditor
Perusahaan-perusahaan Perancis yang terdaftar mengikuti IFRS dalam laporan
keuangan gabungan mereka, dan perusahaan-perusahaan yang tidak terdaftar juga
mempunyai pilihan ini. Namun semua perusahaan Perancis harus mengikuti regulasi tetap
dari ketentuan pada tingkat perusahaan pribadi. Akuntansi untuk perusahaan pribadi
merupakan dasar hukum untuk membagikan dividend an menghitung penghasilan wajib
pajak.

Jerman
Karakteristik dari akuntansi Jerman adalah ketergantungan pada keputusan undang-
undang dan pengadilan. Tidak ada lagi yang memiliki kekuatan mengikat atau otoritatif.
Untuk memahami akuntansi Jerman, seseorang harus melihat pada HGB dan bentuk
keputusan hakim.
Sistem penyusunan standar akunatansi Jerman secara umum sama dengan sistem yang
digunakan di Inggris dan Amerika Serikat, dan sama dengan IASB. Namun penting untuk
menekankan bahwa standar GASB merupakan rekomendasi otoriter yang hanya berlaku
untuk laporan keuangan gabungan. Semenjak pendiriannya, GASB telah mengeluarkan
German Accounting Standards (GAS) pada masalah-masalah seperti laporan arus kas,
laporan segmen, pajak-pajak yang ditangguhkan, dan translasi mata uang asing.
Undang-undang Jerman menetapkan persyaratan akuntansi, audit, dan laporan
keuangan yang berbeda bergantung pada ukuran perusahaan alih-alih pada bentuk organisasi
bisnisnya. Undang-undang menetapkan isi dan forman laporan keuangan, yang mencakup
hal-hal berikut:
1. Neraca
2. Laporan laba rugi
3. Catatan
4. Laporan manajemen
5. Laporan auditor
Perkembangan Akuntansi Di Perancis

Republik Perancis merupakan negara yang mempunyai sistem akuntansi nasional yang seragam di dunia.
Pada tahun 1947 dalam bulan September The Ministry Of National Economy mengeluarkan untuk pertama kali
Plan Comptable General yang dirinci sebagai berikut:

1. A nation uniform chart of account

2. Definitions and explanations of terminology


3. Explanations, where necessary of the form of entries and which accounts to debit and/or credit in the
recording of special events and transactions
4. Principies of accounting measurements (valuation)
5. Standard forms for financial statements
6. Acceptable cost accounting methods

Elemen-elemen yang sangat berarti dirubah pada plan comptable general adalah permintaan pengungkapan pada
Generally Accepted Financial Statement. Pengungkapan pada bermacam-macam hal tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut:

1. Departures from generally accounting principies


2. Explanation of valuation rules employed
3. Accounting treatment of foreign currency items
4. Statement of changes in fixed assets and deprecition
5. Details of provitions
6. Details of any revaluation
7. Contingent liabilities related to leases
8. Breakdown of liabilities by maturity
9. Analysis of deffered charges, deffered items arising from currency translation and unusual items
10. Details of the impact tax on the financial statement
11. Disclosure of liabilities secured by collaterals
12. Statement showing how the profit of loss has been appropriated
13. The average number of employed listed by category
14. A list of marketable securities held
15. Analysis turn over by activity and geographically

Perancis merupakan pendukung utama penyeragaman akuntansi nasional di dunia. Kementrian Ekonomi
Nasional menyetujui Plan Comptale General (kode akuntansi nasional) resmi yang pertama pada bulan
September 1947. Pada Tahun 1986, rencana tersebut diperluas untuk melaksanakan ketentuan dalam Direktif
Ketujuh UE terhadap laporan keuangan konsolidasi dan revisi lebih lanjut pada tahun 1999. Plan Comptable
General berisi:

1. Tujuan dan prinsip akuntansi seta pelaporan keuangan

2. Definisi aktiva, kewajiban, ekuitas pemegang saham, pendapatan dan beban

3. Aturan pengakuan dan penilaian

4. Daftar akun standar, ketentuan mengenai penggunaannya, dan ketentuan tata buku lainnya

5. Contoh laporan keuangan dan aturan penyajiannya

Ciri khusus akuntansi di Perancis adalah terdapatnya dikotomi (pemisahan) antara laporan keuangan
perusahaan secara tersendiri dengan laporan keuangan kelompok usaha yang dikonsolidasikan. Meskipun akun-
akun perusahaan secara tersendiri harus memenuhi ketentuan pelaporan wajib, hukum memperbolehkan
perusahaan Perancis untuk mengikuti Standar Pelaporan Keuangan internasional.

Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi

Lima organisasi utama yang terlibat dalam proses penetapan standar di Prancis adalah :

1. Counseil National de la Comptabilite atau CNC (Badan Akuntansi Nasional)

2. Comite de la Reglemetation Comptable atau CRC (Komite Regulasi Akuntansi)

3. Autorite des Marches Financiers atau AMF (Otoritas Pasar Keuangan)

4. Ordre des Experts-Comtable atau OEC (Ikatan Akuntansi Publik)

5. Compagnie Nationale des Commisaires aix Comptes atau CNCC (Ikatan Auditor Kepatuhan Nasional)

Di Perancis profesi akuntansi dan auditing sejak dahulu telah terpisah. Akuntan dan auditor Perancis diwakili
oleh kedua lembaga, yaitu OEC dan CNCC, meski terdapat sejumlah orang yang menjadi anggota keduannya.
Sesungguhnya, 80% akuntan dengan kualifikasi di Perancis memiliki kedua klasifikasi tersebut. Dua lembaga
profesional memiliki hubungan dekat dan bekerja sama untuk kepentingan bersama. Kedua terlibat dalam
pengembangan standar akuntansi melalui CNC dan CRC dan keduanya mewakili Perancis di IAS

Laporan Keuangan

Perusahaan Perancis harus melaporkan berikut ini :

1. Neraca
2. Laporan laba rugi

3. Catatan atas laporan keuangan

4. Laporan direktur

5. Laporan auditor

Laporan keuangan seluruh perusahaan perseroaan dan perusahaan dengan kewajiban terbatas lainnya yang
melebihi ukuran tertentu harus diaudit. Perusahaan besar juga harus menyiapkan dokumen yang terkait dengan
pencegahan kepailitan perusahaan dan laporan sosial, yang keduanya hanya terdapat di Perancis.

Ciri utama pelaporan di Perancis adalah ketentuan mengenai pengungkapan catatan kaki yang ekstensif dan
detail yang meliputi hal-hal berikut :

1. Penjelasan mengenai aturan pengukuran yang diberlakukan

2. Perlakuan akuntansi untuk pos-pos dalam mata uang asing

3. Laporan perubahan aktiva tetap dan depresiasi

4. Detail provisi

5. Detail revaluasi yang dilakukan

6. Analisis piutang dan utang sesuai masa jatuh tempo

7. Daftar anak perusahaan dan kepemilikan saham

8. Jumlah komitmen pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya

9. Detail pengaruh pajak terhadap laporan keuangan

10. Rata-rata jumlah karyawan sesuai golongan

11. Analisis pendapatan menurut aktivitas dan geografis

Perusahaan-perusahaan komersial harus memberikan laporan sementara per enam bulan. Di antara hal lain,
harus ada informasi yang diberikan untuk:

1. Pemakaian air, bahan baku, dan energi, dan tindakan yang diambil untuk meningkatkan efisiensi energi.

2. Aktivitas untuk mengurangi polusi di udara, air atau tanah, termasuk polusi suara, dan biayanya.
3. Jumlah penyisihan untuk risiko terkait di lingkungan.

Undang-undang Perancis juga berisi ketentuan yang ditujukan untuk mencegah kebangkrutan (atau
mengurangi akibatnya). Pemikirannya adalah bahwa perusahaan yang memiliki pemahaman yang baik tentang
masalah keuangan internal mereka dan mempersiapkan proyeksi yang aman bisa menghindari masalah
keuangan dengan lebih baik.

Patokan Akuntansi

Akuntansi di Perancis memiliki karakteristik ganda: perusahaan secara tersendiri harus mematuhi paraturan
yang tetap, sedangkan kelompok usaha konsolidasi memiliki fleksibilitas lebih besar. Akuntansi untuk
perusahaan secara individual merupakan dasar hukum untuk membagikan dividen dan menghitung pendapatan
kena pajak.

Metode pembelian (purchase method) umumnya digunakan untuk mencatat penggabungan usaha, namum
metode penyatuan kepemilikan (pooling method) dapat digunakan dalam beberapa kondisi. Muhibah (goodwill)
umumnya dikapitalisasi dan diamortisasi terhadap laba, namun tidak ditentukan berapa lama periode amortisasi
yang maksimum. Goodwill tidak perlu diuji untuk penurunan nilai . Konsolidasi proporsional digunakan untuk
usaha patungan dan metode ekuitas digunakan untuk mencatat investasi pada perusahaan yang tidak
dikonsolidasikan, yang dapat dipengaruhi secara signifikan. Praktik translasi mata uang asing sama dengan IAS
21. Aktiva dan kewajiban anak perusahan yang berdiri sendiri ditranslasikan dengan menggunakam metode kurs
penutupan (akhir tahun) dan perbedaan translasi dimasukan ke dalam ekuitas.

Perancis merupakan pendukung utama penyeragaman akuntansi nasional di dunia.Kementrian Ekonomi


Nasional menyetujui Plan Comptale General (kode akuntansi nasional) resmi yang pertama pada bulan
September 1947.Pada Tahun 1986, rencana tersebut diperluas untuk melaksanakan ketentuan dalam Direktif
Ketujuh UE terhadap laporan keuangan konsolidasi dan revisi lebih lanjut pada tahun 1999. Plan Comptable
General berisi:

a. Tujuan dan prinsip akuntansi seta pelaporan keuangan

b. Definisi aktiva, kewajiban, ekuitas pemegang saham, pendapatan dan beban

c. Aturan pengakuan dan penilaian

d. Daftar akun standar, ketentuan mengenai penggunaannya, dan ketentuan tata buku lainnya

e. Contoh laporan keuangan dan aturan penyajiannya

Ciri khusus akuntansi di Perancis adalah terdapatnya dikotomi (pemisahan) antara laporan keuangan perusahaan
secara tersendiri dengan laporan keuangan kelompok usaha yang dikonsolidasikan.Meskipun akun-akun
perusahaan secara tersendiri harus memenuhi ketentuan pelaporan wajib, hukum memperbolehkan perusahaan
Perancis untuk mengikuti Standar Pelaporan Keuangan internasional.

Regulasi Dan Pelaksanaan Akuntansi

Lima organisasi utama yang terlibat dalam proses penetapan standar di Prancis adalah :

1. Counseil National de la Comptabilite atau CNC (Badan Akuntansi Nasional)

2. Comite de la Reglemetation Comptable atau CRC (Komite Regulasi Akuntansi)

3. Autorite des Marches Financiers atau AMF (Otoritas Pasar Keuangan)

4. Ordre des Experts-Comtable atau OEC (Ikatan Akuntansi Publik)

5. Compagnie Nationale des Commisaires aix Comptes atau CNCC (Ikatan Auditor Kepatuhan Nasional)

Di Perancis profesi akuntansi dan auditing sejak dahulu telah terpisah.Akuntan dan auditor Perancis diwakili
oleh kedua lembaga, yaitu OEC dan CNCC, meski terdapat sejumlah orang yang menjadi anggota
keduannya.Sesungguhnya, 80% akuntan dengan kualifikasi di Perancis memiliki kedua klasifikasi tersebut. Dua
lembaga profesional memiliki hubungan dekat dan bekerja sama untuk kepentingan bersama. Kedua terlibat
dalam pengembangan standar akuntansi melalui CNC dan CRC dan keduanya mewakili Perancis di IASB

Laporan Keuangan

Perusahaan Prancis harus melaporkan berikut ini :

1. Neraca

2. Laporan laba rugi

3. Catatan atas laporan keuangan

4. Laporan direktur

5. Laporan auditor

Laporan keuangan seluruh perusahaan perseroaan dan perusahaan dengan kewajiban terbatas lainnya yang
melebihi ukuran tertentu harus diaudit. Perusahaan besar juga harus menyiapkan dokumen yang terkait dengan
pencegahan kepailitan perusahaan dan laporan sosial, yang keduanya hanya terdapat di Perancis.Ciri utama
pelaporan di Perancis adalah ketentuan mengenai pengungkapan catatan kaki yang ekstensif dan detail yang
meliputi hal-hal berikut:

a. Penjelasan mengenai aturan pengukuran yang diberlakukan


b. Perlakuan akuntansi untuk pos-pos dalam mata uang asing

c. Laporan perubahan aktiva tetap dan depresiasi

d. Detail provisi

e. Detail revaluasi yang dilakukan

f. Analisis piutang dan utang sesuai masa jatuh tempo

g. Daftar anak perusahaan dan kepemilikan saham

h. Jumlah komitmen pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya

i. Detail pengaruh pajak terhadap laporan keuangan

j. Rata-rata jumlah karyawan sesuai golongan

k. Analisis pendapatan menurut aktivitas dan geografis

Perusahaan-perusahaan komersial harus memberikan laporan sementara per enam bulan. Di antara hal lain,
harus ada informasi yang diberikan untuk:

a. Pemakaian air, bahan baku, dan energi, dan tindakan yang diambil untuk meningkatkan efisiensi energi.

b. Aktivitas untuk mengurangi polusi di udara, air atau tanah, termasuk polusi suara, dan biayanya.

c. Jumlah penyisihan untuk risiko terkait di lingkungan.

Patokan Akuntansi

Akuntansi di Perancis memiliki karakteristik ganda: perusahaan secara tersendiri harus mematuhi
paraturan yang tetap, sedangkan kelompok usaha konsolidasi memiliki fleksibilitas lebih besar. Akuntansi untuk
perusahaan secara individual merupakan dasar hukum untuk membagikan dividen dan menghitung pendapatan
kena pajak.Metode pembelian (purchase method) umumnya digunakan untuk mencatat penggabungan usaha,
namum metode penyatuan kepemilikan (pooling method) dapat digunakan dalam beberapa kondisi.Muhibah
(goodwill) umumnya dikapitalisasi dan diamortisasi terhadap laba, namun tidak ditentukan berapa lama periode
amortisasi yang maksimum. Goodwill tidak perlu diuji untuk penurunan nilai .Konsolidasi proporsional
digunakan untuk usaha patungan dan metode ekuitas digunakan untuk mencatat investasi pada perusahaan yang
tidak dikonsolidasikan, yang dapat dipengaruhi secara signifikan. Praktik translasi mata uang asing sama dengan
IAS 21. Aktiva dan kewajiban anak perusahan yang berdiri sendiri ditranslasikan dengan menggunakam metode
kurs penutupan (akhir tahun) dan perbedaan translasi dimasukan ke dalam ekuitas.
Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Akuntansi

Sumber Pendanaan

Pemberlakuan pembatasan jenis pemberian dana yang dilakukan di Perancis sejak 1995 dengan melarang
sumbangan dari sektor publik dan perusahaan swasta atau sumbangan asing dan tahun 2007.Komisi Nasional
untuk Kampanye Politik (Commission nationale des comptes de campagne et des financements politiques)
antara lain mengatur :

ü Pengeluaran maksimum ditetapkan sebesar 16,166 juta euro untuk putaran pertama dan 21,594 juta euro untuk
putaran kedua.

ü Pengeluaran bagi iklan kampanye politik di televisi dilarang.

ü Negara memberikan hibah yang beragam terhadap calon yang menang lebih dari 5% suara di putaran pertama
dengan jumlah maksimum 808.300 euro.

Sumber Hukum

Perancis menggunakan sebuah sistem hukum sipil; yang berarti, hukum berasal terutama dari peraturan
tertulis; hakim tidak membuat hukum, tapi mengartikannya (meskipun jumlah penerjemahan hakim dalam
beberapa hal menjadikannya sama dengan hukum kasus). Prinsip dasar peraturan hukum tercantum dalam Kode
Napoleon.Dalam perjanjian dengan prinsip Deklarasi Hak Asasi Manusia dan Warga Negara hukum seharusnya
hanya mlarang aksi yang merugikan masyarakat. Seperti Guy Canivet, presiden pertama Mahkamah Kasasi,
menulis mengenai pengelolaan penjara:

Kebebasan adalah peraturan, dan larangannya adalan pengecualian; larangan kebebasan apapun harus
dibuat oleh Hukum dan harus mengikuti prinsip kewajiban dan perbandingan. Berarti, Hukum harus
mengeluarkan larangan hanya apabila dibutuhkan, dan bila ketidaknyamanan disebabkan oleh larangan ini tidak
melebihi ketidaknyamanan yang diwajibkan larangan untuk pemulihan.Dalam praktik, tentunya, ideologi ini
sering gagal ketika hukum dibuat.

Hukum Perancis terbagi menjadi dua bagian utama: hukum pribadi dan hukum umum. Hukum pribadi
meliputi, biasanya, hukum sipil dan hukum kriminal.Hukum umum meliputi, hukum administratif dan hukum
konstitusional. Tetapi, dalam praktik, hukum Perancis terdiri dari tiga bagian utama: hukum sipil; hukum
kriminal dan hukum administratif. Perancis tidak mengakui hukum agama, ataupun pengakuan keyakinan
religius atau moralitas sebagai motivasi untuk penetapan larangan.Sebagai konsekuensi, Perancis tidak lagi
memiliki hukum pengumpatan atau hukum sodomi (terakhir dihapus tahun 1791). Tetapi "serangan terhadap
kesusilaan umum" (contraires aux bonnes mœurs) atau perusak perdamaian (trouble à l'ordre public) telah
digunakan untuk menekan kembali ekspresi publik atas homoseksualitas atau prostitusi jalanan.Hukum hanya
dapat digunakan pada masa depan dan bukan masa lalu (hukum ex post facto dilarang); danharus dilaksanakan,
hukum harus secara resmi diterbitkan dalam Journal Officiel de la République Française.

Perpajakan

Perpajakan di Perancis ditentukan oleh anggaran tahunan suara oleh Parlemen Perancis, yang menentukan
jenis pajak (atau quasi-pajak) dapat dikenakan tarif dan yang dapat diterapkan. Di Perancis, pajak dikenakan
oleh pemerintah, dan dikumpulkan oleh administrasi publik. Prancis "administrasi publik" yang terdiri dari tiga
institusi yang berbeda:

a. Pemerintah pusat

b. Pemerintah daerah

c. Asosiasi jaminan sosial

Mereka yang dikenakan pajak adalah orang-orang berkedudukan di Perancis, yaitu perorangan atau badan
hukum, baik yang tinggal di Perancis, yaitu yang memiliki rumah atau tempat tinggal utama mereka di Perancis;
bekerja di Perancis; memiliki pusat kepentingan ekonomi mereka di Perancis.

Ikatan Politik Dan Ekonomi

Republik Perancis adalah sebuah republik semi-presidensial uniter dengan tradisi demokratis yang kuat.
Konstitusi Republik Kelima disetujui melalui referendum tanggal 28 September 1958.Sehingga memperkuat
kewenangan eksekutif dengan parlemen. Cabang eksekutif itu sendiri memiliki dua pemimpin: Presiden
Republik, yang merupakan Kepala Negara dan dipilih langsung oleh hak pilih universal orang dewasa untuk
jabatan selama 5 tahun (sebelumnya 7 tahun), dan Pemerintah, dipimpin oleh Perdana Menteri yang ditunjuk
presiden. Parlemen Perancis adalah sebuah badan legislatif bikameral yang terdiri dari Majelis Nasional
(Assemblée Nationale) dan Senat.Deputi Majelis Nasional mewakili konstituensi lokal dan terpilih langsung
selama 5 tahun.Majelis memiliki kekuasaan untuk membubarkan kabinet, dan mayoritas anggota Majelis
menetapkan pilihan pemerintah. Senator dipilih oleh dewan pemilih untuk jabatan 6 tahun (sebenarnya 9 tahun),
dan setengah kursi dimasukkan dalam pemilihan setiap 3 tahun yang dimulai pada September 2008. Kekuasaan
legislatif Senat terbatas; dalam penentangan antara kedua pihak, Majelis Nasional memiliki perkataan terakhir,
kecuali untuk hukum konstitusional dan lois organiques (hukum yang disediakan langsung oleh konstitusi)
dalam beberapa hal. Pemerintah memiliki pengaruh kuat dalam pembentukan agenda Parlemen.

Politik Perancis ditandai oleh dua pengelompokkan yang saling menentang secara politik: pertama sayap
kiri, dipusatkan di sekitar Partai Sosialis Perancis, dan lainnya sayap kanan, sebelumnya dipusatkan pada
Rassemblement pour la République (RPR) dan sekarang Persatuan untuk Gerakan Rakyat (UMP). Cabang
eksekutif kebanyakan terdiri dari anggota UMP. Sedangkan untuk ekonomi Perancis menggabungkan
perusahaan pribadi ekstensif (hampir 2.5 perusahaan terdaftar) dengan intervensi pemerintah (lihat dirigisme)
substansial (meskipun menurun). Pemerintah mempertahankan pengaruh terhadap bagian penting dalam sektor
infrastruktur, dengan kepemilikan mayoritas atas firma rel kereta api, listrik, pesawat terbang, dan
telekomunikasi. Telah mengendurkan kontrolnya secara bertahap sejak awal 1990-an. Pemerintah perlahan-
lahan menjual saham di France Télécom, Air France, juga industri asuransi, perbankan, dan pertahanan.

Sebuah anggota grup negara industri maju G8, Perancis menempati peringkat ekonomi terbesar kelima atau
keenam menurut PDB nominal yang bergantung pada sumbernya.Perancis bergabung dengan 11 anggotaUE
lainnya untuk meluncurkan euro pada tanggal 1 Januari 1999, dengan koin dan uang kertas euro yang
menggantikan franc Perancis (₣) pada awal 2002. Menurut OECD, tahun 2004 Perancis adalah pengekspor
barang manufaktur terbesar kelima di dunia dan pengimpor terbesar keempat di dunia. Tahun 2003, Perancis
adalah penerima investasi langsung asing terbesar ke-2 di antara negara OECD dengan nilai $47 miliar, setelah
Luksemburg (dimana investasi langsung asing adalah transfer uang ke bank yang terletak di negara itu) tapi di
atas Amerika Serikat ($39.9 miliar), Britania Raya ($14.6 miliar), Jerman ($12.9 miliar), atau Jepang ($6.3
miliar). Pada tahun yang sama, perusahaan Perancis menginvestasikan $57.3 miliar di luar Perancis,
menempatkan Perancis sebagai investor langsung luar terpenting kedua di OECD, setelah Amerika Serikat
($173.8 miliar), dan di atas Britania Raya ($55.3 miliar), Jepang ($28.8 miliar) dan Jerman ($2.6 miliar).

Dalam edisi 2005 OECD in Figures, OECD juga mencatat bahwa Perancis memimpin negara G7 menurut
produktivitas (diukur sebagaimana PDB per jam bekerja).Tahun 2004, PDB per jam yang bekerja di Perancis
adalah $47.7, di atas Amerika Serikat ($46.3), Jerman ($42.1), Britania Raya ($39.6), atau Jepang ($32.5).Selain
jumlah yang menunjukkan produktivitas per jam yang bekerja lebih tinggi daripada di AS, PDB per kapita
Perancis lebih rendah dari PDB per kapita AS, menjadi dapat dibandingkan dengan PDB per kapita negara
Eropa lainnya, yang rata-rata 30% di bawah AS. Alasannya adalah bahwa banyak persentase kecil penduduk
Perancis yang bekerja bila dibangingkan dengan AS, yang PDB per kapitanya lebih rendah dari Perancis, karena
produktivitasnya yang tinggi.Faktanya, Perancis memiliki salah satu persentase terendah penduduk berusia 15-
64 tahun yang bekerja di antara negara OECD.Tahun 2004 68.8% penduduk Perancis berusia 15-64 tahun
bekerja, bila dibandingkan dengan 80.0% di Jepang, 78.9% di Britania, 77.2% di AS, dan 71.0% di Jerman.
Fenomena ini disebabkan oleh hampir tiga puluh tahun pengangguran massal di Perancis, yang membawa
kepada tiga masalah yang mengurangi ukuran penduduk yang bekerja: sekitar 9% penduduk aktif tidak memiliki
pekerjaan; siswa menunda selama mungkin masuknya mereka ke dalam pasaran buruh; dan terakhir, pemerintah
Perancis memberi berbagai insentif kepada pekerja untuk pensiun pada awal usia 50 tahunan, meskipun semakin
dikurangi.

Sementara banyak ahli ekonomi mengungkapkan kekecewaannya sepanjang tahun, masalah utama dengan
ekonomi Perancis bukanlah produktivitas.Menurut pendapat mereka, yang utama adalah reformasi struktural,
untuk meningkatkan ukuran penduduk yang bekerja dari seluruh penduduk.Ahli ekonomi Liberal dan Keynesian
memiliki jawaban berbeda mengenai masalah itu. Jam kerja yang rendah dan keseganan pembentukan kembali
pasar buruh dianggap sebagai titik lemah ekonomi Perancis dalam pandangan sayap kanan dan jarangnya
kebijakan pemerintah yang menetapkan keadilan sosial menurut sayap kiri. Usaha pemerintah terbaru adalah
menyesuaikan pasar buruh muda, mengurangi pengangguran, telah ditentang secara penuh. Dengan 81.9 juta
turis asing tahun 2007, Perancis menempati peringkat pertama sebagai tujuan turis terbaik di dunia, di atas
Spanyol (58.5 juta tahun 2006) dan Amerika Serikat (51.1 juta tahun 2006). Jumlah 81.9 juta ini tidak termasuk
orang yang menetap kurang dari 24 jam di Perancis, seperti orang Eropa Utara yang melintasi Perancis dalam
perjalanan ke Spanyol atau Italia selama Musim Panas. Perancis memiliki kota berbudaya tinggi (Paris menjadi
yang utama), pantai dan resor tepi laut, resor ski, dan wilayah pedesaan yang dinikmati untuk keindahan dan
kenyamanannya (pariwisata hijau). Disamping pariwisata biasa Perancis menarik berbagai peziarah religius ke
Lourdes, sebuah kota di département Hautes-Pyrénées, yang dikunjungi beberapa juta turis per tahun. Situs
pariwisata terkenal meliputi: (menurut peringkat pengunjung[20] per tahun pada tahun 2003): Menara Eiffel
(6.2 juta), Museum Louvre (5.7 juta), Istana Versailles (2.8 juta), Musée d'Orsay (2.1 juta), Arc de Triomphe
(1.2 juta), Centre Pompidou (1.2 juta), Mont-Saint-Michel (1 juta), Château de Chambord (711.000),Sainte-
Chapelle (683.000), Château du Haut-Kœnigsbourg (549.000), Puy de Dôme (500.000), Musée Picasso
(441,000), Carcassonne (362.000).

Perancis memiliki industri angkasa penting yang dipimpin oleh konsorsium Eropa Airbus, dan bersama
Swedia menjadi satu-satunya kekuatan Eropa (tak termasuk Rusia) yang memiliki pelabuhan antariksa nasional
pribadi (Centre Spatial Guyanais).Perancis juga negara Barat yang paling independen energinya karena investasi
besar dalam tenaga nuklir (tenaga nuklir di Perancis), yang juga membuat Perancis produsen paling sedikit
karbon dioksida di antara tujuh negara industri di dunia. Sebagai hasil investasi besar dalam teknologi nuklir,
banyak listrik yang diproduksi di negara itu dibangkitkan oleh pembangkit tenaga nuklir (78.1% pada 2006,
meningkat dari 8% tahun 1973, 24% tahun 1980, dan 75% tahun 1990).

Tanah subur yang banyak, pembuatan teknologi modern, dan subsidi UE telah bergabung untuk menjadikan
Perancis produsen dan pengekspor hasil pertanian terdepan di Eropa. Gandum, unggas, susu, daging, dan babi,
juga industri pangan dan anggur yang diakui adalah ekspor pertanian utama Perancis. Subsidi agrikultur UE ke
Perancis hampir mencapai $14 miliar. Sejak akhir Perang Dunia Kedua pemerintah melakukan usaha untuk
berintegrasi dengan Jerman, secara ekonomi dan politik. Hari ini kedua negara membentuk apa yang disebut
sebagai negara "inti" untuk integrasi lebih besar ke Uni Eropa.

Inflasi

Laju inflasi di Perancis tercatat sebesar 0,60 persen pada Maret 2014. Laju
Inflasi diPerancis dilaporkan oleh INSEE Perancis. Laju Inflasi di Perancis rata rata 4,71 Persen dari tahun
1958 hingga 2014, mencapai tertinggi sepanjangwaktu 18,80 Persen di bulan April 1958 dan rekor rendah -
0,70 Persen pada bulan Juli 2009. Harga tahunan konsumen Perancis melambat pada bulan Maret 2014 menjadi
0,6 persen, tingkat terendah sejak Oktober tahun lalu. Pada basis bulanan, harganaik 0,4 persen, turun
dari 0,6 persen pada Februari.Tahun-ke-tahun,hargaproduk minyak bumi menurun 6 persen dan biaya makanan
segar turun 3,3persen karena pasokan didorong oleh kondisi cuaca yang menguntukan dalam beberapa bulan
terakhir Harga produkmedis turun 3 persen, biaya energi turun 1,6 persen dan harga dari produk yang
diproduksi dikontrak 0,8 persen. Tekananke atas terbesar berasal dari biaya tembakau (+7 persen ) dan harga
jasa (1,8persen). Seperti pada bulan Februari, kenaikan CPI pada bulan Maret berasal daripemulihan
harga produk yang diproduksi setelah periode penjualan, terutama dari dampaknya terhadap pakaian
dan harga alas kaki, dan dari tekananmusiman harga layanan yang dihubungkan dengan periode liburan musim
dingin.Di sisi lain, harga energi dan harga pangan, menunjukkan tren menurun dengan cara yang lebih rendah.
Tingkat Perkembangan Ekonomi

Perancis menempati peringkat ekonomi terbesar kelima atau keenam menurutPDB nominal yang
bergantung pada sumbernya.Perancis bergabung dengan 11 anggotaUE lainnya untuk meluncurkan euro pada
tanggal 1 Januari 1999, dengankoin dan uang kertas euro yang menggantikan franc Perancis (₣) pada awal 2002.
Menurut OECD, tahun 2004 Perancis adalah pengekspor barang manufaktur terbesar kelima di dunia dan
pengimpor terbesar keempat di dunia. Tahun 2003, Perancis adalah penerima investasi langsung asing terbesar
ke-2 di antara negara OECD dengan nilai $47 miliar, setelah Luksemburg (dimana investasi langsung asing
adalah transfer uang ke bank yang terletak di negara itu) tapi di atas Amerika Serikat ($39.9 miliar), Britania
Raya ($14.6 miliar), Jerman ($12.9 miliar), atau Jepang ($6.3 miliar). Pada tahun yang sama, perusahaan
Perancis menginvestasikan $57.3 miliar di luar Perancis, menempatkan Perancis sebagai investor langsung luar
terpenting kedua di OECD, setelah Amerika Serikat ($173.8 miliar), dan di atas Britania Raya ($55.3 miliar),
Jepang ($28.8 miliar) dan Jerman ($2.6 miliar).

Dalam edisi 2005 OECD in Figures, OECD juga mencatat bahwa Perancis memimpin negara menurut
produktivitas (diukur sebagaimana PDB per jam bekerja).Tahun 2004, PDB per jam yang bekerja di Perancis
adalah $47.7, di atas Amerika Serikat ($46.3), Jerman ($42.1), Britania Raya ($39.6), atau Jepang ($32.5).
Selain jumlah yang menunjukkan produktivitas per jam yang bekerja lebih tinggi daripada di AS, PDB per
kapita Perancis lebih rendah dari PDB per kapita AS, menjadi dapat dibandingkan dengan PDB per kapita
negara Eropa lainnya, yang rata-rata 30% di bawah AS. Alasannya adalah bahwa banyak persentase kecil
penduduk Perancis yang bekerja bila dibangingkan dengan AS, yang PDB per kapitanya lebih rendah dari
Perancis, karena produktivitasnya yang tinggi.Faktanya, Perancis memiliki salah satu persentase terendah
penduduk berusia 15-64 tahun yang bekerja di antara negara OECD. Tahun 2004 68.8% penduduk Perancis
berusia 15-64 tahun bekerja, bila dibandingkan dengan 80.0% di Jepang, 78.9% di Britania, 77.2% di AS, dan
71.0% di Jerman.[19] Fenomena ini disebabkan oleh hampir tiga puluh tahun pengangguran massal di Perancis,
yang membawa kepada tiga masalah yang mengurangi ukuran penduduk yang bekerja: sekitar 9% penduduk
aktif tidak memiliki pekerjaan; siswa menunda selama mungkin masuknya mereka ke dalam pasaran buruh; dan
terakhir, pemerintah Perancis memberi berbagai insentif kepada pekerja untuk pensiun pada awal usia 50
tahunan, meskipun semakin dikurangi. Sementara banyak ahli ekonomi mengungkapkan kekecewaannya
sepanjang tahun, masalah utama dengan ekonomi Perancis bukanlah produktivitas.Menurut pendapat mereka,
yang utama adalah reformasi struktural, untuk meningkatkan ukuran penduduk yang bekerja dari seluruh
penduduk.

Ahli ekonomi Liberal danKeynesian memiliki jawaban berbeda mengenai masalah itu. Jam kerja yang
rendah dan keseganan pembentukan kembali pasar buruh dianggap sebagai titik lemah ekonomi Perancis dalam
pandangan sayap kanan dan jarangnya kebijakan pemerintah yang menetapkan keadilan sosial menurut sayap
kiri. Usaha pemerintah terbaru adalah menyesuaikan pasar buruh muda, mengurangi pengangguran, telah
ditentang secara penuh. Dengan 81.9 juta turis asing tahun 2007,Perancis menempati peringkat pertama sebagai
tujuan turis terbaik di dunia, di atas Spanyol (58.5 juta tahun 2006) danAmerika Serikat (51.1 juta tahun 2006).
Jumlah 81.9 juta ini tidak termasuk orang yang menetap kurang dari 24 jam di Perancis, seperti orang Eropa
Utara yang melintasi Perancis dalam perjalanan ke Spanyol atau Italia selama Musim Panas. Perancis memiliki
kota berbudaya tinggi (Paris menjadi yang utama), pantai dan resor tepi laut, resor ski, dan wilayah pedesaan
yang dinikmati untuk keindahan dan kenyamanannya (pariwisata hijau). Disamping pariwisata biasa Perancis
menarik berbagai peziarah religius ke Lourdes, sebuah kota di département Hautes-Pyrénées, yang dikunjungi
beberapa juta turis per tahun. Situs pariwisata terkenal meliputi: (menurut peringkat pengunjung per tahun pada
tahun 2003): Menara Eiffel (6.2 juta), Museum Louvre (5.7 juta), Istana Versailles (2.8 juta), Musée
d'Orsay (2.1 juta), Arc de Triomphe (1.2 juta),Centre Pompidou (1.2 juta), Mont-Saint-Michel (1 juta), Château
de Chambord(711.000),Sainte-Chapelle (683.000), Château du Haut-Kœnigsbourg (549.000),Puy de
Dôme (500.000), Musée Picasso (441,000), Carcassonne (362.000).

Tingkat Pendidikan

Di awal abad ke-9, kaisar Charlemagne meminta semua gereja memberi pelajaran membaca, menulis dan
aritmatika dasar di paroki-parokinya, dan katedral memberi pendidikan lebih tinggi terhadap seni bahasa, fisika,
musik dan teologi. Paris telah menjadi salah satu kota katedral besar Perancis dan mulai terkenal sebagai pusat
pendidikan. Pada awal abad ke-13 sekolah katedral Notre-Dame Île de la Cité memiliki banyak guru terkenal,
dan pengajaran kontroversial yang menyebabkan pendirian Universitas Sainte-Genevieve Tepi Kiri yang
kemudian menjadi pusat pendidikan terbaik di Distrik Latin Paris yang diwakili oleh universitas Sorbonne.

Dua puluh tahun kemudian, pendidikan di Paris dan region Paris (région Île-de-France) mempekerjakan
sekitar 330.000 orang, 170.000 di antaranya guru dan profesor yang mengajar 2.9 juta anak dan mahasiswa di
sekitar 9.000 sekolah dan institusi pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Paris adalah rumah bagi beberapa
SMA terkenal seperti Lycée Louis-le-Grand dan Lycée Henri-IV. SMA lain yang terkenal secara internasional
di Paris adalah Lycée International de Saint Germain-en-Laye dan École Active Bilingue Jeannine Manuel. Pada
tahun ajaran 2004-2005, 27 universitas umum Region Paris, dengan 359.749 mahasiswa terdaftar,
adalahkonsentrasi mahasiswa universitas terbesar di Eropa. Grandes écoles dan sekolah pribadi dan umum
independen universitas memiliki 240.778 siswa tambahan, yang kemudian dengan mahasiswa universitas
membuat jumlah 600.527 siswa pada pendidikan tingkat tinggi tahun itu.Universitas Katedral Notre-Dame
adalah pusat pendidikan tingkat tinggi pertama sebelum pendirian Universitas Paris. Universitas dibuat oleh
Raja Philip Augustus tahun 1200, sebagai bentuk pemberian terhadap guru (dan muridnya) hak mengatur diri
sendiri terbebas dari hukum dan pajak kerajaan.Pada waktu itu, banyak kelas terbuka.Siswa dan guru non-Paris
dapat menetap di hostel, atau "perguruan tinggi" yang didirikan untuk boursiers datang dari jauh.Telah terkenal
sejak abad ke-13, Universitas Paris memiliki siswa dari seluruh Eropa.pusat pendidikan Rive Gauche Paris,
disebut "Distrik Latin" ketika kelas diajarkan dalam bahasa Latin, berkumpul kembali di sebuah perguruan
tinggi yang didirikan oleh Robert de Sorbon tahun 1257, Collège de Sorbonne. Universitas Paris pada abad ke-
19 memiliki enam fakultas: hukum, sains, kesehatan, farmaseutikal, literatur dan teologi. Setelah kerusuhan
siswa 1968, terdapat pembentukan ulang Universitas Paris, dalam usaha memecahkan badan siswa terpusat
itu.Tahun berikutnya, Universitas Paris terpecah menjadi tiga belas universitas otonomi ("Paris I" hingga "Paris
XIII") tersebar di Kota Paris dan pinggirannya.Setiap universitas mewarisi beberapa departemen Universitas
Paris, dan bukan universitas umum. Paris I, II, IV, dan X, mewarisi Sekolah Hukum; Paris V mewarisi Sekolah
Kesehatan; Paris VI dan VII mewarisi departemen ilmiah; dll.
Tahun 1991, empat universitas lain didirikan di pinggiran Paris, mencapai total tujuh belas universitas
umum untuk région (Île-de-France). Universitas baru tersebut diberikan nama (berdasarkan nama pinggiran kota
tempat mereka berdiri) dan bukan nomor seperti tiga belas universitas sebelumnya: Universitas Cergy-Pontoise,
Universitas Évry Val d'Essonne, Unviersitas Marne-la-Vallée dan Universitas Versailles Saint-Quentin-en-
Yvelines. Institusi lainnya meliputi Pusat Pembelajaran Internasional Universitas Westminster, Universitas
Amerika Paris, dan Sekolah Bisnis Amerika Paris.Juga terdapat Institut Universitas London di Paris (ULIP)
yang memberikan derajat dibawah lulus dan telah lulus dalam Pembelajaran Perancis yang diratifikasi
Universitas London.

Budaya

Orang perancis terkenal sangat dingin dan arogan. Salah satu cara menghadapi hal ini adalah “parlez
franVais“(bicara dengan bahasa Prancis-red). Penduduk perancis cenderung memiliki anggapan bahwa orang
Amerika terlalu ramah. Di perancis, anda akan lebih dihargai jika anda mampu bersikap lebih tenang bahkan
sampai ditaraf yang cenderung dingin baik dalam tindakan maupun dalan ucapan. Orang perancis cenderung
menganggap sikap ramah yang terbuka sebagai hal yang tidak baik dan kurang menyenangkan.Di restoran
perancis porsi yang disajikan lebih sedikit dibandingkan di negara-negara lain dan jika dilihat dari postur
tubuhnya orang perancis berbadan agak kecil, hal ini mungkin juga dipengaruhi oleh porsi makan mereka yang
hanya seidkit.Ketika makan orang perancis selalu makan menggunakan garpu dan pisau, tanpa sendok.Sendok
hanya digunakan untuk minum sop.Kebanyakan orang perancis lebih menyukai daging daripada ikan.Kebiasaan
orang perancis yang perlu diketahui bahwa sehabis makan selalau minum kopi.Minum kopi rat-rata dua kali
sehari yaitu pagi dan sore. Itulah sebabnya deretan yang paling banyak di sepanjang jalanan di paris terdapat
café atau tempat minum.

Perancis memiliki skor Individualism yang tinggi.Mereka respek pada kebebasan serta tanggung jawab
individu dan berpandangan bahwa segala sesuatu haruslah diperjuangkan sendiri, dan harus melakukan segala
pekerjaannya dengan sungguh sungguh sebagai perwujudan dari perjuangan individualismenya. Patut
digarisbawahi bahwa Individualism tidaklah sama dengan mementingkan diri sendiri atau egois, namun
Individualism fokus pada tanggung jawab serta hak dan kewajiban individu.
saya tahu bahwasanya hukum di Prancis ini memperbolehkan perusahaan Prancis untuk mengikuti
Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) atau bahkan prinsip akuntansi yang diterima umum
di AS (GAAP) dalam menyusun laporan keuangan konsolidasi. saat ini standar di Indonesia
menggunakan SAK (Standar Akuntansi Keuangan) dan sedang menuju IFRS. Untuk laporan keuangan
sama yaitu neraca, laporan laba rugi, catatan atas laporan keuangan, laporan direktur dan auditor.
Demikian cuplikan sedikit perbedaannya. Silahkan buka link yang saya berikan ini silahkan dibaca
saja. Banyak dari negara lain juga diantaranya Jerman, Jepang, Belanda, dll.
Prancis merupakan penyokong utama dunia dalam kesamaan akuntansi nasional.
Perancis merupakan salah satu dari Sembilan Negara yang melakukan kesepakatan
pembentukan IASC (International Accounting Standards Committee) Pada tahun 1973 di
Inggris. IASC adalah komite yang menyusun International Accounting Standards (IAS) yang
kemudian IASC berkembang menjadi The International Accounting Standard Board (IASB)
dan IAS berkembang menjadi International Financial Reporting Standards (IFRS).

A. PENYUSUNAN STANDAR AKUNTANSI PERANCIS


Akuntansi di Prancis sangat terkait dengan kode etik sehingga legislasi hukum komersial
(yaitu code de commerce) dan hukum pajak sebenarnya menentukan banyak praktik
akuntansi dan pelaporan keuangan di Perancis. Perancis merupakan pendukung utama
penyeragaman akuntansi nasional di dunia. Kementrian Ekonomi Nasional menyetujui Plan
Comptable General (Kode Akuntansi Nasional) resmi yang pertama pada bulan September
1947. Pada Tahun 1986, rencana tersebut diperluas untuk melaksanakan ketentuan dalam
Direktif Ketujuh UE terhadap laporan keuangan konsolidasi dan revisi lebih lanjut pada tahun
1999. Plan Comptable General berisi:

1. Tujuan dan prinsip akuntansi serta pelaporan keuangan


2. definisi aktiva, kewajiban, ekuitas pemegang saham, pendapatan dan beban
3. aturan pengakuan dan penilaian
4. daftar akun standar, ketentuan mengenai penggunaannya, dan ketentuan tata buku
lainnya
5. contoh laporan keuangan dan aturan penyajiannya

Dasar utama aturan akuntansi di Prancis adalah Hukum Akuntansi 1983 dan Dekrit
Akuntansi 1983, yang membuat Plan Comptable General yang wajib digunakan oleh seluruh
perusahaan. Ciri khusus akuntansi di Prancis adalah terdapatnya dikotomi antara laporan
keuangan perusahaan secara tersendiri dengan laporan keuangan kelompok usaha yang
dikonsolidasikan. Meskipun akun – akun perusahaan secara tersendiri harus memenuhi
ketentuan peraturan wajib, hukum memperbolehkan perusahaan Prancis untuk mengikuti
Standar Pelaporan Keuangan Internasional, bahkan prinsip akuntansi yang diterima umum di
AS yaitu GAAP dalam menyusun laporan keuangan konsolidasi. Alasan utama untuk
fleksibilitas ini adalah ketika Direktif ketujuh UE diberlakukan pada tahun 1986, banyak
perusahaan multinasional Prancis yang telah menyusun laporan keuangan konsolidasi
berdasarkan prinsip Anglo Saxon untuk keperluan pencatatan saham di luar negeri.
B. REGULASI DAN PELAKSANAAN AKUNTANSI PERANCIS
Lima organisasi utama yang terlibat dalam proses penetapan standar di Prancis adalah:

1. Counseil National de la Comptabilite or CNC (Badan Akuntansi Nasional).


2. Comite de la Reglemetation Comptable or CRC (Komite Regulasi Akuntansi).
3. Autorite des Marches Financiers or AMF (Otoritas Pasar Keuangan)
4. Ordre des Experts-Comtable or OEC (Ikatan Akuntansi Publik )
5. Compagnie Nationale des Commisaires aix Comptes or CNCC (Ikatan Auditor
Kepatuhan Nasional)

C. PENGUKURAN AKUNTANSI PERANCIS


Akuntansi di Perancis memiliki karakteristik ganda dimana perusahaan secara tersendiri
harus mematuhi peraturan yang tetap, sedangkan kelompok usaha konsolidasi memilki
fleksibilitas lebih besar. Akuntansi untuk perusahaan secara invidual merupakan dasar hukum
untuk membagikan dividen dan menghitung pendapatan kena pajak.

Pengukuran akuntansi di Perancis terdiri atas:

1. Aset-aset berwujud biasanya dihitung berdasarkan nilai perolehan.


2. Depresiasi dilakukan menurut ketentuan pajak, biasanya dengan metode garis lurus
atau saldo menurun.
3. Persediaan dinilai berdasarkan nilai terendah (FIFO) atau rata-rata tertimbang.
4. Biaya riset dan pengembangan dibebankan pada saat terjadinya (akrual basis)
5. Aset-aset yang dipinjamkan tidak dikapitalisasi, dan biaya sewa dibebankan.
6. Utang untuk kepentingan pasca-pekerjaan tidak harus diakui dan pinjaman keuangan
tidak perlu dikapitalisasi.
7. Pajak-pajak yang ditangguhkan dihitung menggunakan metode kewajiban, dan
dipotong ketika pembalikan perbedaan waktu bisa diperkirakan.
8. Goodwill biasanya dikapitalisasi dan diamortisasi ke dalam pendapatan.

Metode pembelian (purchase method) umumnya digunakan untuk mencatat


penggabungan usaha, namum metode penyatuan kepemilikan (pooling method) dapat
digunakan dalam beberapa kondisi. Muhibah (goodwill) umumnya dikapitalisasi dan
diamortisasi terhadap laba, namun tidak ditentukan berapa lama periode amortisasi yang
maksimum. Goodwill tidak perlu diuji untuk penurunan nilai. Konsolidasi proporsional
digunakan untuk usaha patungan dan metode ekuitas digunakan untuk mencatat investasi
pada perusahaan yang tidak dikonsolidasikan, yang dapat dipengaruhi secara signifikan.
Praktik translasi mata uang asing sama dengan IAS 21. Aktiva dan kewajiban anak perusahan
yang berdiri sendiri ditranslasikan dengan menggunakam metode kurs penutupan (akhir
tahun) dan perbedaan translasi dimasukan ke dalam ekuitas.

D. PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PERANCIS


Perusahaan Perancis harus melaporkan hal-hal berikut:

1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Catatan atas laporan keuangan
4. Laporan Direktur
5. Laporan Auditor

Tidak terdapat ketentuan mengenai laporan arus kas walaupun CNCC


merekomendasikan untuk membuatnya. Ciri utama pelaporan di Perancis adalah ketentuan
mengenai pengungkapan catatan kaki yang ekstensif dan detail yang meliputi hal-hal berikut:

1. Penjelasan mengenai aturan pengukuran yang diberlakukan


2. Perlakuan akuntansi untuk pos-pos dalam mata uang asing
3. Laporan perubahan aktiva tetap dan depresiasi
4. Detail provisi
5. Detail revaluasi yang dilakukan
6. Analisis piutang dan utang sesuai masa jatuh tempo
7. Daftar anak perusahaan dan kepemilikan saham
8. Jumlah komitmen pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya
9. Detail pengaruh pajak terhadap laporan keuangan
10. Rata-rata jumlah karyawan sesuai golongan
11. Analisis pendapatan menurut aktivitas dan geografis

Perusahaan-perusahaan komersial harus memberikan laporan sementara per enam bulan.


Di antara hal lain, harus ada informasi yang diberikan untuk:

1. Pemakaian air, bahan baku, dan energi, dan tindakan yang diambil untuk
meningkatkan efisiensi energi.
2. Aktivitas untuk mengurangi polusi di udara, air atau tanah, termasuk polusi suara, dan
biayanya.
3. Jumlah penyisihan untuk risiko terkait di lingkungan.

Undang-undang Perancis juga berisi ketentuan yang ditujukan untuk mencegah


kebangkrutan (atau mengurangi akibatnya). Pemikirannya adalah bahwa perusahaan yang
memiliki pemahaman yang baik tentang masalah keuangan internal mereka dan
mempersiapkan proyeksi yang aman bisa menghindari masalah keuangan dengan lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

http://agriando.blogspot.co.id/2013/04/sejarah-perkembangan-klasifikasi.html
http://hikmaningtyas.blogspot.co.id/2014/04/akuntansi-internasional-perancis.html
https://antonhartokencono.wordpress.com/2014/06/10/sistem-akuntansi-negara-perancis/
https://christomario.wordpress.com/2012/04/07/resume-akuntansi-internasional/
Mulyana, B. (2009). Penggunaan Akuntansi Akrual di Negara-negara Lain: Tren di Negara-
negara Anggota OECD. Tersedia pada http://sutaryofe. staff. uns. ac.
id/files/2011/10/akuntansberbasisakrual. pdf (di akses tanggal 9 Mei 2014).
PEMBAHASAN
STANDARD AKUNTANSI KEUANGAN YANG DIGUNAKAN DI
PERANCIS
Perancis
Perancis merupakan pendukung utama penyeragaman akuntansi nasional di dunia.
Kementrian Ekonomi Nasional menyetujui Plan Comptale General ( kode akuntansi nasional
) resmi yang pertama pada bulan September 1947. Pada Tahun 1986, renana tersebut
diperluas untuk melaksanakan ketentuan dalam Direktif Ketujuh UE terhadap laporan
keuangan konsolidasi dan revisi lebih lanjut pada tahun 1999. Plan Comptable General berisi
:

o tujuan dan prinsip akuntansi seta pelaporan keuangan


o definisi aktiva, kewajiban, ekuitas pemegang saham, pendapatan dan beban
o atauran pengakuan dan penilaian
o daftar akun standar, ketentuan mengenai penggunaannya, dan ketentuan tata
buku lainnya
o contoh laporan keuangan dan aturan penyajiannya

Ciri khusus akuntansi di Perancis adalah terdapatnya dikotomi antara laporan


keuangan perusahaan secara tersendiri dengan laporan keuangan kelompok usaha yang
dikonsolidasikan. Meskipun akun-akun perusahaan secara tersendiri harus memenuhi
ketentuan pelaporan wajib, hukum memperbolehkan perusahaan Perancis untuk mengikuti
Standar Pelaporan Keuangan internasional.
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Lima organisai utama yang terlibat dalam proses penetapan standar di Prancis adalah :

1. Counseil National de la Comptabilite atac CNC (Badan Akuntansi Nasional)


2. Comite de la Reglemetation Comptable or CRC (Komite Regulasi Akntansi)
3. Autorite des Marches Financiers or AMF (Otoritas Pasar Keuangan)
4. Ordre des Experts-Comtable or OEC (Ikatan Akuntansi Publik )
5. Compagnie Nationale des Commisaires aix Comptes or CNCC (Ikatan Auditor
Kepatuhan Nasional)
Di Perancis profesi akuntansi dan auditing sejak dahulu telah terpisah. Akuntan dan
auditor Perancis diwakili oleh kedua lembaga, yaitu OEC dan CNCC, meski terdapat
sejumlah orang yang menjadi anggota keduannya. Sesungguhnya, 80% akuntan dengan
kualifikasi di Perancis memiliki kedua klasifiksi tersebut. Dua lembaga profesional memiliki
hubungan dekat dan bekerja sama untuk kepentingan bersama. Kedua terlibat dalam
pengembangan standar akuntansi melalui CNC dan CRC dan keduannya mewakili Perancis
di IASB
Pelaporan Keuangan
Perusahaan Perancis harus melaporkan berikut ini :

1. Neraca
2. Laporan laba rugi
3. Catatan atas laporan keuangan
4. Laporan direktur
5. Laporan auditor

Keuangan dari semua perusahaan dan perusahaan kewajiban terbatas lainnya di atas
ukuran tertentu harus diaudit. Perusahaan-perusahaan besar juga harus mempersiapkan
dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pencegahan kebangkrutan bisnis dan sebuah
laporan nasional, yang keduanya merupakan ciri khas Prancis.

Laporan keuangan seluruh perusahaan perseroan dan perusahaan dengan kewajiban


terbatas lainnya yang melebihi ukuran tertentu harus diaudit. Perusahaan besar juga harus
menyiapka dokumen yang terkait dengan pencegahan kepailitan perusahaan dan laporan
sosial, yang keduanya hanya terdapat di Perancis.Ciri utama pelaporan di Perancis adalah
ketentuan mengenai pengungkapan catatan kaki yang ekstensif dan detail yang meliputi hal-
hal berikut :

 Penjelasan mengenai aturan pengukuran yang diberlakukan


 Perlakuan akuntansi untuk pos-pos dalam mata uang asing
 Laporan perubahan aktiva tetap dan depresiasi
 Detail provisi
 Detail revaluasi yang dilakukan
 Analisis piutang dan utang sesuai masa jatuh tempo
 Daftar anak perusahaan dan kepemilikan saham
 Jumlah komitmen pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya
 Detail pengaruh pajak terhadap laporan keuangan
 Rata-rata jumlah karyawan sesuai golongan
 Analisis pendapatan menurut aktivitas dan geografis

Pengukuran Akuntansi
Akuntansi di Perancis memiliki karakteristik ganda : Perusahaan secara tersendiri
harus mematuhi paraturan yang tetap, sedangkan kelompok usaha konsolidasi memiliki
fleksibilitas lebih besar. Akuntansi untuk perusahaan secara individual merupakan dasar
hukum untuk membagikan dividen dan menghitung pendapatan kena pajak.
Metode pembelian (purchase method) umumnya digunakan untuk mencatat
penggabungan usaha, namum metode penyatuan kepemilikan (pooling method) dapat
digunakan dalam beberapa kondisi. Muhibah (goodwill) umumnya dikapitalisasi dan
diamortisasi terhadap laba, namun tidak ditentukan berapa lama periode amortisasi yang
maksimum. Goodwill tidak perlu diuji untuk penurunan nilai . Konsolidasi proporsional
digunakan untuk usaha patungan dan metode ekuitas digunakan untuk mencatat investasi
pada perusahaan yang tidak dikonsolidasikan, yang dapat dipengaruhi secara signifikan.
Praktik translasi mata uang asing sama dengan IAS 21. Aktiva dan kewajiban anak perusahan
yang berdiri sendiri ditranslasikan dengan menggunakam metode kurs penutupan (akhir
tahun) dan perbedaan translasi dimasukan ke dalam ekuitas.
Perintah penggunaan daftar akun nasional yang sama tidak membebani bisnis Prancis
karena ketentuannya sangant diterima dalam praktik. Akuntansi perancis sangat terhubung
dengan ketentuan yang memungkinkan untuk mengabaikan fakta bahwa legislasi komersil
dan undang-undang perpajakan yang mengatur banyak akuntansi dan laporan keuangan
Prancis yang sebenarnya. Undang-undang pajak penghasilan yang pertama dibuat pada tahun
1914, dengan demikian menghubungkan perpajakan dan keharusan untuk menyimpan catatan
akuntansi.

Dasar utama untuk regulasi akuntansi di Prancis adalah Undang-undang Akuntansi 1983
dan Dekrit Akuntansi 1983, yang menjadikan Plan Comptable General suatu kewajiban bagi
semua perusahaan. Setiap perusahaan harus membuat sebuah panduan akuntansi jika
dianggap perlu untuk memahami dan mengatur proses akuntansi.

Perusahaan-perusahaan Prancis secara tradisional kurang bergantung pada pasar modal


daripada sumber-sumber keuangan lainnya. Organisasi Prancis-AMF- yang sepadan dengan
Securities and Exchange AS memiliki pengaruh penting yang terbatas pada susunan standar
akuntansi. AMF mengawsai masalah-masalah pasar yang baru dan operasi pasara regional
dan nasional. AMF memiliki otoritas untuk mengeluarkan aturan laporan dan pengungkapan
tambahan untuk perusahaan yang terdaftar. AMF bertanggung jawab untuk melaksanakan
pemenuhan persyaratan laporan oleh perusahaan-perusahaan Prancis yang terdaftar. Ada dua
divisi yang memeriksa kepatuhannya. Division of Corporate Finance (SOIF) mengadakan
sebuah tinjauan umum tentang aspek-aspek hokum, ekonomi, dan keuangan dari berkas-
berkas dokumen AMF (termasuk laporan tahunan). Accounting Division (SACF) memeriksa
kepatuhan standar akuntansi.

Praktik akuntansi public dan hak untuk mendapatkan gelar expert-comptable dibatasi
untuk para anggota OEC, yang terikat dengan klien untuk menjaga dan meninjau catatan
akuntansi dan mempersiapkan laporan keuangan. OEC berada dibawah yurisdiski Menteri
Ekonomi dan Keuangan.

Sebaliknya, CNC berada dibawah yurisdiski Menteri Kehakiman. Menurut undang-


undang hanya auditor resmi yang boleh mengaudit dan memberikan opini tentang laporan
keuangan. Audit di Prancis secara umum sama dengan padanannya ditempat lain. Namun,
auditor Prancis harus melapor kepada auditor Negara bagian untuk setiap tindakan criminal
yang mereka dapati selama masa audit.

AMF bertanggung jawab untuk mengawasi audit perusahaan-perusahaan yang


terdaftar. Namun, AMF bergantung pada komite CNCC untuk melakukan tinjauan mutu audit
demi kepentingannya. Dengan penetapan bersama AMF, CENA memeriksa audit dari setiap
perusahaan yang terdaftar sedikitnya sekali dalam 6 tahun. Pemeriksaan lebih lanjut juga
dilakukan dalam kasus-kasus dimana pekerjaan auditor dianggap tidak sempurna.

Laporan direktur mencakup sebuah tinjauan tentang aktivitas perusahaan selama satu
tahun, prospek masa depan perusahaan, kejadian penting pasca-disusunnya neraca, aktivitas
riset dan pengembangan, dan sebuah ringkasan tentang hasil perusahaan selama lima tahun
terakhir. Laporan keuanagan dari perusahaan komersil harus diaudit, kecuali untuk
perusahaan kecil, kewajiban terbatas, dan kemitraan.

Perusahaan-perusahaan yang terdaftar harus memberikan laporan sementara per enam


bulan dan dimulai pada tahun 2003, hasil dari kegiatan lingkungan mereka. Di antara hal
yang lain, harus ada informasi yang diberikan untuk :
 Pemakaian air, bahan baku, dan energy, dan tindakan yang diambil untuk
meningkatkan efesiensi energy
 Aktivitas untuk mengurangi polusi di udara, air, atau tanah, termasuk polusi suara,
dan biayanya
 Jumlah penyisihan untuk risiko terkait lingkungan

Undang-undang Prancis juga berisi ketentuan yang ditujukan untuk mencegah


kebangkrutan. Pemikirannya adalah bahwa perusahaan yang memiliki pemahaman yang baik
tentang masalah keuangan internal mereka dan mempersiapkan pyoyeksi yang aman bisa
menghindari masalah keuangan dengan lebih baik. Maka, perusahaan-perusahaan yang lebih
besar mempersiapkan 4 dokumen: laporan arus kas, laporan perubahan posisi keuangan atau
laporan arus kas, laporan estimasi laba rugi, dan sebuah rencana bisnis. Dokumen-dokumen
ini tidak diaudit, tapi hanya diperiksa oleh auditor. Dokumen-dokumen tersebut hanya
dikirimkan kepada dewan direktur dan perwakilan pegawai. Jadi, informasi ini dirancang
sebagai sebuah sinyal peringatan awal internal untuk manajemen dan pekerja.

Patokan Akuntansi
Perusahaan-perusahaan Prancis yang terdaftar mengikuti IFRS dalam laporan
keuangan gabungan mereka, dan perusahaan-perusahaan yang tidak terdaftar juga
mempunyai pilihan ini. Namun, semua perusahaan Prancis harus mengikuti regulasi tetap
dari ketentuan pada tingkat perusahaan pribadi. Akuntansi untuk perusahaan pribadi
merupakan dasar hokum untuk membagikan deviden dan menghiting penghasilan wajib
pajak.
Asset-asset berwujud biasanya dihiting berdasarkan nilai perolehan. Walaupun
revaluasi diperbolehkan , tetap dikenakan pajak sehingga jarang ditemukan dalam
prakteknya. Asset-asset didepresiasikan menurut ketentuan pajak, biasanya dengan
menggunakan metode garis lurus atau saldo menurun. Persediaan harus dihitung pada nilai
terendah atau nilai yang dapat dicapai dengan menggunakan metode first in, first out (FIFO)
atau metode rata-rata tertimbang.

Biaya riset dan pengembangan dibebankan pada saat terjadinya, tapi bisa
dikapitalisasi dalam keadaan-keadaan tertentu. Jika dikapitalisasi, biaya riset dan
pengembangan harus diamortisasi kurang dari lima tahun. Asset-asset yang dipinjamkan
tidak dikapitalisasi, dan biaya sewa dibebankan. Kepentingan pensiun dan pengunduran diri
biasanya dibebankan ketika dibayarkan, dan tanggungan masa depan jarang diakui sebagai
hutang. Adanya hubungan antara catatan parusahaan dan pajak penghasilan, perusahaan tidak
menghitung pajak yang ditangguhkan dalam laporan keuangan pribadi. Simpanan wajib harus
diadakan dengan perhitungan 5% dari penghasilan per tahun hingga simpanannya sesuai
dengan 10% modal awal.

Dengan adanya pengecualian, antara Prancis mengenai laporan keuangan gabungan


yang mengikuti pendekatan isi pokok laporan kewajaran penyajian daripada bentuknya. Dua
pengecualian tersebut yaitu bahwa utang untuk kepentingan pasca-pekerjaan tidak harus
diakui dan pinjaman keuangan tidak perlu dikapitalisasi. Pajak-pajak yang ditangguhkan
dihitung menggunakan metode kewajiban, dan dipotong ketika pembalikan perbedaan waktu
bisa diperkirakan. Metode pembelian biasanya digunakan untuk menghitung kombinasi
bisnis. Goodwill biasanya dikapitalisasi dan diamortisasi ke dalam pendapatan, tapi tidak ada
jangka waktu tertentu periode amortisasi yang spesifik.

KESIMPULAN
Bahwa kesimpulan dari makalah ini dalam pengembangan standar akuntansi melalui
CNC dan CRC dan keduanya mewakili Perancis di IASB. Akuntansi di Perancis memiliki
karakteristik ganda yaitu : Perusahaan secara tersendiri harus mematuhi paraturan yang tetap,
sedangkan kelompok usaha konsolidasi memiliki fleksibilitas lebih besar. Akuntansi untuk
perusahaan secara individual merupakan dasar hukum untuk membagikan dividen dan
menghitung pendapatan kena pajak. Oleh karena itu, Akuntansi di Perancis sangat terhubung
dengan ketentuan yang memungkinkan untuk mengabaikan fakta bahwa legislasi komersil
dan undang-undang perpajakan yang mengatur banyak akuntansi dan laporan keuangan
Prancis yang sebenarnya.
Adapun Ciri khusus akuntansi di Perancis adalah terdapatnya dikotomi antara laporan
keuangan perusahaan secara tersendiri dengan laporan keuangan kelompok usaha yang
dikonsolidasikan. Meskipun akun-akun perusahaan secara tersendiri harus memenuhi
ketentuan pelaporan wajib, hukum memperbolehkan perusahaan Perancis untuk mengikuti
Standar Pelaporan Keuangan internasional

Anda mungkin juga menyukai