PENDAHULUAN
merupakan pencerminan kejadian yang di alami perusahaan dimasa lalu terutama , dibidang
penjualan.
anggaran biaya. Anggaran biaya dalam arti luas berupa penjabaran dari rencana penjualan
menjadi rencana biaya. Dengan demikian kegiatan produksi bukan merupakan aktivitas yang
berdiri sendiri melaikan aktivitas penunjang dari rencana penjualan. Karena itu jelas bahwa
rencana produksi. Biaya-biaya dalam penganggaran juga penting dilakukan agar perusahaan
tidak banyak mengeluarkan kas untuk membayar biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan.
Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung (BTKL) disebut biaya produk
langsung (direct product cost), sedangkan biaya overhead pabrik (BOP) disebut biaya tak
langsung (indirect product cost). Biaya produk langsung (BTKL) dan biaya Overhead pabrik
(BOP) disebut biaya konversi, yaitu biaya untuk mengubah bahan baku menjadi produk.
pengolahan produk. Sedangkan tenaga kerja tak langsung adalah tenaga kerja manusia yang
ikut membantu penyelesaian produk. Upah untuk tenaga kerja langsung disebut biaya
tenaga kerja langsung (BTKL), sedangkan upah untuk tenaga kerja tak langsung disebut
biaya tenaga kerja tak langsung (BTKTL). Biaya tenaga kerja tak langsung merupakan salah
satu unsur dari biaya overhead pabrik (BOP). Upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja
yang memelihara alat produksi seperti : montir, mekanik termasuk unsur biaya pemeliharaan
pabrik. Biaya pemeliharaan pabrik termasuk salah satu unsur biaya overhead pabrik (BOP).
Anggaran tenaga kerja langsung meliputi taksiran keperluan tenaga kerja yang diperlukan
untuk memproduksi jenis dan berapa banya kuantitas produk yang direncanakan dalam
anggaran produksi.
Anggaran biaya tenaga kerja adalah tenaga kerja yang secara langsung berperan
dalam proses produksi, yang memiliki karakteristik sebagai berikut :
Penyusunan anggaran tenaga kerja secara teknis data dipisahkan kedalam dua
bentuk, yaitu :
1. Anggaran jam kerja langsung
Untuk menyusun anggaran biaya TKL, lebih dahulu ditetapkan beberapa hal, yaitu :
1. Biaya Tenaga Kerja Langsung Standar per Unit Produk (BTKL)
Biaya tenaga kerja langsung standar per unit produk terdiri dari 2 item, yaitu jam
standar tenaga kerja langsung (JSTKL) dan tarif upah standar tenaga kerja langsung
(TUSt). Jam kerja standar tenaga kerja langsung (JSTKL) adalah taksiran sejumlah jam
kerja langsung yang diperlukan untuk memproduksi satu unit produk tertentu.
a. Menghitung rata-rata jam kerja yang dikonsumsi dalam suatu pekerjaan dari
dokumen harga pokok periode lalu.
Sedangkan Tarif Upah Standar tenaga kerja langsung (TUSt) merupakan taksiran tarif
upah per jam tenaga kerja langsung. Dasar penentuan tarif ini dapat dihitung atas :
untuk menyusun jam kerja tenaga kerja langsung terpakai (JKSt). Rumus yang digunakan
dalam menyusun jam kerja standar tenaga kerja langsung terpakai (JKSt) adalah :
JKSt = P x JSTKL
Keterangan :
JKSt = Jam kerja standar tenaga kerja langsung terpakai
a. Besar kecilnya biaya tidak secara langsung berhubungan dengan tingkat kegiatan
produksi.
b. Biaya yang di keluarkan merupakan biaya semi fixed atau seni variabel.
c. Tempat kerjanya tidak harus selalau di dalam pabrik.
biaya perlu direncanakan secara sangat hati-hati, terutama dalam hubungannya dalam :
1. Proyeksi arus kas keluar.
2. Pengawasan biaya.
Perencanaan biaya yang baik harus dipusatkan pada hubungan antara tingkat
pengeluaran dengan manfaat yang diperoleh dari pengeluaran tersebut. Manfaaat yang
diperoleh dari kegiatan ini tentu saja berupa peningkatan volume penjualan. Untuk itu
perusahaan harus mengeluarkan biaya promosi dan distribusi yang besar. Manfaat yang
c. Dapat diketahui apa yang diinginkan konsumen dari barang yang dijual, dan lain-lain.
Pengawasan biaya terutama harus diselaraskan dengan tujuan yang ingin dicapai
oleh perusahaan dalam operasinya dan disesuaikan dengan tanggung jawab yang harus
dipikul oleh masing-masing bagian dalam perusahaan. Pada dasarnya menurut sifatnya
dikenal tiga macam biaya, yaitu :
bulan kebulan, tanpa terpengaruh oleh volume kegiatan, dengan beberapa asumsi
tertentu seperti kebijaksanaan manajemen, periode waktu, dan lain-lain.
Biaya-biaya yang termasuk kategori biaya tetap ini antara lain : gaji, pajak kekayaan,
asuransi, penyusutan (kecuali yang menggunakan Performance Method).
perusahaan itu searah dan sebanding dengan perubahan tingkat kegiatan. Dalam hal ini
tingkat kegiatan perusahaan dinyatakan dalam satuan aktivitas (activity base), seperti jam
buruh langsung (DLH), jam mesin (DMH), dan unit barang (kg, liter).
Biaya-biaya yang termasuk kategori biaya variabel antara lain : biaya bahan mentah
langsung, biaya tenaga kerja langsung, tenaga (power).
3. Biaya semi variable (semi variable cost)
Merupakan biaya-biaya yang tidak bersifat variabel. Biaya ini mengalami perubahan,
tetapi tidak sebanding dengan perubahan tingkat kegiatan.
Biaya-biaya yang termasuk kategori biaya semi variabel antara lain : biaya tenaga
kerja tak langsung, biaya pemeliharaan, biaya peralatan, biaya bahan mentah tak
Penggolongan lain atas dasar dapat tidaknya biaya itu dikendalikan yaitu :
a. Dapat dikendalikan (controllabel), dapat dikatakan sebagai biaya yang sangat
kecuali biaya bahan mentah langsung dan tenaga kerja langsung. Didalam menentukan
besarnya dana yang harus dianggarkan untuk anggaran biaya overhead pabrik, terdapat dua
menjadi barang jadi atau produk akhir. Departemen jasa yaitu bagian dipabrik yang
menyediakan jasanya dan secara tidak langsung ikut berperan dalam proses produksi
jasa yang disediakan mungkin saja sebagian dipergunakan sendiri oleh bagian ini.
Ada biaya yang wewenang menentukannya terletak dibagian itu sendiri. Ada
pula biaya yang dihitung atas dasar ketentuan yang wewenangnya terletak di luar/di
Dalam rangka pengwasan biaya overhead, salah satu masalah yang dihadapi adalah
pengalokasian biaya bagian jasa atau pembantu (service) kepada bagian produksi. Dalam
pengalokasian biaya bagian jasa atau pembantu diperlakukan satu cara pendekatan yang
disebut clean cost concept. Cara ini merupakan salah satu cara alokasi biaya, dimana biaya
overhead pada bagian jasa atau pembantu secara langsung dialokasikan ke bagian-bagian
produksi, dengan berdasarkan proporsi pemakaian jasa oleh masing-masing bagian
produksi.
BAB III
KESIMPULAN
Pengertian anggaran biaya :budget (anggaran) adalah suatu rencana yang disusun
secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit
(kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang.
untuk membuat anggaran beberapa level biaya dalam kisaran yang dapat dibandingkan
dengan biaya yang sesungguhnya terjadi.
langsung selama periode yang akan datang, yang di dalamnya meliputi rencana tentang
jumlah waktu yang diperlukan oleh para tenaga kerja langsung untuk menyelesaikan unit
yang akan diproduksi, tarif upah yang akan dibayarkan kepada para tenaga kerja langsung
dan waktu (kapan) para tenaga kerja langsung tersebut menjalankan kegiatan proses
produksi, yang masing-masing dikaitkan dengan jenis barang jadi (produk) yang akan
dihasilkan, serta tempat (departemen) di mana para tenaga kerja langsung tersebut akan
bekerja.
datang, yang di dalamnya meliputi rencana jenis biaya pabrik tidak langsung, jumlah biaya
pabrik tidak langsung dan waktu (kapan) biaya pabrik tidak langsung tersebut dibebankan,
yang masing-masing dikaiykan dengan tempat (departemen) dimana biaya pabrik tidak
langsung tersebut terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
Halim, Abdul, dkk. 1990. Akuntansi Manajemen edisi pertama. BPFE: Yogyakarta
http://erwinnote.wordpress.com
http://www.kajianpustaka.com/2012/11/anggaran-biaya.html#ixzz2hOwZOv7m
https://sites.google.com
Munandar, M. 2001. Budgeting, Perencanaan Kerja Pengkoodinasian Kerja. Pengawasan
Samryn, L.M. 2001. Akuntansi Manajerial Suatu Pengantar. PT. Raja Grafindo Persada:
Jakarta.