MANAJEMEN LABA
Disusun oleh :
Kelompok 6
Perusahaan yang menawarkan laba lebih besar dari nilai yang diharapkan secara
tipikal akan menikmati peningkatan share price secara signifikan, sejalan dengan revisi
investor pada probabilitas mereka dari performa baik di masa mendatang. Sebagai
kebalikannya, maka perusahaan dengan kejutan laba negative akan mengalami penurunan
share price secara signifikan. Nilai ini secara signifikan adalah lebih besar jika
dibandingkan dengan return positif dari perusahaan yang mampu melebihi perkiraan laba
mereka. Hal ini menunjukkan bahwa pasar akan memberikan penalti kepada perusahaan
yang mengalami kegagalan untuk memenuhi pengharapan dibandingkan dengan reward
yang mereka terima ketika melebihi ekspektasi.
Initial Public Offering (IPO) adalah penawaran perdana saham oleh perusahaan
yang hendak go public kepada investor yang berminat, dengan melakukan IPO perusahaan
yang awalnya berbentuk privat maka menjadi perusahaan yang go public.
3. TEKNIK MANAJEMEN LABA
Menurut Wild, et. al., (2005) terdapat tiga teknik manajemen laba:
1. Meningkatkan Laba
Dengan meningkatkan laba pada perioda yang dijalankan maka diharapkan perusahaan
akan dipandang baik oleh stakeholder
2. Big Path
Big Path adalah teknik penghapusan laba sebanyak mungkin dalam satu perioda.
Biasanya perioda yang dipilih adalah perioda yang memiliki kinerja yang buruk atau
terjadi kejadian yang tidak biasa di dalam perusahaan seperti perubahan manajemen dan
restrukturisasi.
3. Perataan Laba
Manajer meningkatkan dan menurunkan laba untuk mengurangi fluktuasi. Laba yang
tidak dilaporkan akan dijadikan cadangan laba dan akan dilaporkan ketika laba perioda
perusahaan dalam keadaan buruk.
1. Taking a Bath
Dilakukan oleh manajer ketika keadaan buruk yang tidak menguntungkan dan tidak bisa
dihindari pada perioda berjalan. Taking a bath dilakukan dengan cara mengakui biaya
pada perioda yang akan datang dan kerugian berjalan.
2. Income Minimization
Dilakukan oleh manajer ketika perusahaan mendapatkan keuntungan yang tinggi dan
perusahaan berharap keuntungan tersebut tidak terlihat besar dengan cara menurunkan
laba pada perioda tertentu.
3. Income Maximization
Dilakukan oleh manajer ketika perusahaan tidak mendapatkan profit yang cukup.
Manager berusaha memaksimalkan laba dengan tujuan tertentu, seperti untuk dapat
memperoleh bonus yang lebih besar atau untuk menghindari pelanggaran perjanjian
utang.
4. Income Smoothing
Merupakan bentuk manajemen laba yang paling sering dilakukan dan paling populer.
Manajer menaikkan dan menurunkan laba untuk mengurangi fluktuasi laba yang
dilaporkan sehingga perusahaan terlihat stabil dan tidak berisiko tinggi.
Total akrual adalah selisih antara laba bersih operasi dengan aliran kas dari
aktivitas operasi (Gumanti, 2001). Berikut adalah rumus total akrual menurut Gumanti
(2001):
Keterangan:
TA : Total Accrual
Amalia, Dina. 2017. Artikel. Manajemen Laba Sebagai Strategi dalam Akuntansi dalam
https://www.jurnal.id/id/blog/2017-manajemen-laba-sebagai-strategi-dalam-akuntansi/
diakses pada 30 April 2020.
Heze, El. 2017. Artikel. Materi Lengkap Manajemen Laba dalam
https://bahasekonomi.blogspot.com/2017/06/materi-lengkap-manajemen-laba-pdf-
free.html?m=1 diakses pada 30 April 2020.
Lerizki, P. A., Rizki, A., & Adriana, J. (2015). Teori Akuntansi Eearning Management.
Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi. Diakses, 7 Mei 2020