Anda di halaman 1dari 8

RINGKASAN MATERI

MANAJEMEN LABA

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Teori Akuntansi Keuangan

Disusun oleh :
Kelompok 6

Alivia Rahayu 1702114816


Alya Natasya 1702114717
Sonia Oktaviany 1702114889
Tiara Anggaraini 1702114316

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2020
1. PENGERTIAN MANAJEMEN LABA
Manajemen laba adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh pihak manajemen yang
menaikkan atau menurunkan laba yang dilaporkan dari unit yang menjadi tanggung
jawabnya yang tidak mempunyai hubungan dengan kenaikkan atau penurunan
profitabilitas perusahaan untuk jangka panjang. Dengan demikian, manajemen laba dapat
diartikan sebagai suatu tindakan manajemen laba yang mempengaruhi laba yang
dilaporkan dan memberikan manfaat ekonomi yang keliru kepada perusahaan, sehingga
dalam jangka panjang hal tersebut akan sangat menggangu bahkan membahayakan
perusahaan. Definisi manajemen laba (earnings management) menjadi dua, yaitu:
a. Definisi sempit.
Earnings management dalam hal ini hanya berkaitan dengan pemilihan metode
akuntansi. Earnings management dalam artian sempit ini didefinisikan sebagai perilaku
manajemen untuk “bermain” dengan komponen discretionary accruals dalam menentukan
besarnya earnings.
b. Definisi luas.
Earnings management merupakan tindakan manajer untuk meningkatkan
(mengurangi) laba yang dilaporkan saat ini atas suatu unit dimana manajer bertanggung
jawab, tanpa mengakibatkan peningkatan (penurunan) profitabilitas ekonomi jangka
panjang unit tersebut.
Manajemen laba sebagai suatu intervensi dengan maksud tertentu terhadap proses
pelaporan keuangan eksternal dengan sengaja memperoleh beberapa keuntungan pribadi.
Manajemen laba terjadi ketika manajer menggunakan judgment dalam pelaporan keuangan
dan penyusunan transaksi untuk merubah laporan keuangan, sehingga menyesatkan
stakeholder tentang kinerja ekonomi perusahaan atau untuk mempengaruhi hasil yang
berhubungan dengan kontrak yang tergantung pada angka akuntansi yang dilaporkan.
Manajemen laba merupakan pemilihan kebijakan akuntansi untuk mencapai tujuan khusus.

2. MOTIVASI LAIN PADA EARNINGS MANAGEMENT


a. Motivasi Kontrak
Motivasi kontrak atas terjadinya manajemen laba dikaitkan dengan penggunaan
data akuntansi dalam memonitor dan meregulasi kontrak atas perusahaan dan pihak-pihak
lain yang berkepentingan (stakeholders). Ada alasan khusus yang menyebabkan mengapa
manajemen laba terjadi dalam konteks kontrak yaitu baik kreditor maupun komite
kompensasi yaitu komite yang menyiapkan berkas kontrak antara manajer perusahaan,
merasa bahwa upaya mengungkapkan ada tidaknya manajemen laba adalah upaya yang
mahal dan membutuhkan waktu. Ada 2 tujuan untuk menggambarkan earning
management dari sisi kontrak, yaitu:

 Kontrak antara manajer dengan perusahaan


 Kontrak antara perusahaan dengan kreditur
b. Memenuhi Motivasi Ekspektasi Laba Investor dan Mempertahankan Reputasi
Pengharapan dari investor bisa dalam berbagai bentuk dan cara.   Sebagai
contohnya, kemungkinan bisa didasarkan kepada laba dari periode yang sama pada tahun
sebelumnya atau analisa terkini atau perkiraan yang dilakukan oleh perusahaan.

Perusahaan yang menawarkan laba lebih besar dari nilai yang diharapkan secara
tipikal akan menikmati peningkatan share price secara signifikan, sejalan dengan revisi
investor pada probabilitas mereka dari performa baik di masa mendatang.  Sebagai
kebalikannya, maka perusahaan dengan kejutan laba negative akan mengalami penurunan
share price secara signifikan.  Nilai ini secara signifikan adalah lebih besar jika
dibandingkan dengan return positif dari perusahaan yang mampu melebihi perkiraan laba
mereka.  Hal ini menunjukkan bahwa pasar akan memberikan penalti kepada perusahaan
yang mengalami kegagalan untuk memenuhi pengharapan dibandingkan dengan reward
yang mereka terima ketika melebihi ekspektasi.

c. Initial Public Offerings


Berdasarkan definisinya, perusahaan yang melakukan IPO masih belum
mempunyai harga pasar. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana menilai
saham dari perusahaan tersebut. Oleh karena itu, informasi akuntansi keuangan yang
dimasukkan kedalam prospektus menjadi sumber informasi yang berguna.

Initial Public Offering (IPO) adalah penawaran perdana saham oleh perusahaan
yang hendak go public kepada investor yang berminat, dengan melakukan IPO perusahaan
yang awalnya berbentuk privat maka menjadi perusahaan yang go public.
3. TEKNIK MANAJEMEN LABA

Menurut Wild, et. al., (2005) terdapat tiga teknik manajemen laba:

1. Meningkatkan Laba
Dengan meningkatkan laba pada perioda yang dijalankan maka diharapkan perusahaan
akan dipandang baik oleh stakeholder
2. Big Path
Big Path adalah teknik penghapusan laba sebanyak mungkin dalam satu perioda.
Biasanya perioda yang dipilih adalah perioda yang memiliki kinerja yang buruk atau
terjadi kejadian yang tidak biasa di dalam perusahaan seperti perubahan manajemen dan
restrukturisasi.
3. Perataan Laba
Manajer meningkatkan dan menurunkan laba untuk mengurangi fluktuasi. Laba yang
tidak dilaporkan akan dijadikan cadangan laba dan akan dilaporkan ketika laba perioda
perusahaan dalam keadaan buruk.

4. BENTUK-BENTUK MANAJEMEN LABA

Bentuk-bentuk manajemen laba menurut Scott (2000):

1. Taking a Bath
Dilakukan oleh manajer ketika keadaan buruk yang tidak menguntungkan dan tidak bisa
dihindari pada perioda berjalan. Taking a bath dilakukan dengan cara mengakui biaya
pada perioda yang akan datang dan kerugian berjalan.
2. Income Minimization
Dilakukan oleh manajer ketika perusahaan mendapatkan keuntungan yang tinggi dan
perusahaan berharap keuntungan tersebut tidak terlihat besar dengan cara menurunkan
laba pada perioda tertentu.
3. Income Maximization
Dilakukan oleh manajer ketika perusahaan tidak mendapatkan profit yang cukup.
Manager berusaha memaksimalkan laba dengan tujuan tertentu, seperti untuk dapat
memperoleh bonus yang lebih besar atau untuk menghindari pelanggaran perjanjian
utang.
4. Income Smoothing
Merupakan bentuk manajemen laba yang paling sering dilakukan dan paling populer.
Manajer menaikkan dan menurunkan laba untuk mengurangi fluktuasi laba yang
dilaporkan sehingga perusahaan terlihat stabil dan tidak berisiko tinggi.

5. SISI BAIK EARNINGS MANAGEMENT DAN SISI BURUK EARNINGS


MANAGEMENT
1) Sisi Baik Earnings Management
a) Membuka Komunikasi yang Diblok/Terhambat
Konsep komunikasi yang terhambat/diblokir berasal dari Demski dan Sappington
(1987a) (DSa).  DSa menunjukkan kehadiran dari komunikasi yang diblokiryang bisa
menurunkan efisiensi dari kontrak agen, karena agen kemungkinan akan kekurangan
perolehan informasi dan berkompensasi dengan bertindak. Pada konteks ini, earnings
management juga dapat sebagai alat mengurangi blockade. Pembukaan atas informasi
manajer melalui akrual diskresioner yang membuat hasil yang diinginkan memiliki
kepercayaan. Pasar mengetahui bahwa para manajer akan bertindak gila-gilaan untuk
melaporkan laba yang tinggi daripada menahannya.
b) Bukti Empiris Sisi Baik Earnings Management
Xie (2001) menggunakan model Jones untuk mengestimasi akrual diskresioner
dan non-diskresioner untuk setiap perusahaan yang diobservasi. Lalu estimasi kehadiran
dari dua komponen akrual tersebut. Sebagaimana yang dapat kita prediksi, dia
menemukan bahwa kehadiran dari akrual diskresioner kurang dari non dikresioner.
Dengan kata lain, daripada bereaksi terhadap akrual diskresioner yang seolah olah baik,
pasar tampaknya lebih memilih menilainya terlalu tinggi. Seperti disebutkan, kita dapat
mempertimbangkan sisi baik dari manajemen laba baik dari kontraktor dan perspektif
pelaporan keuangan.

2) Sisi Buruk Earnings Management


a) Manajemen Laba Oportunistik
Meskipun teori dan bukti bertanggung jawab dalam mempergunakan manajemen
laba, ada juga bukti manajemen laba yang buruk. Dari persfektif kontrak, ini merupakan
hasil dari tingkah laku oportunistik manajer. Kecenderungan manajer untuk
menggunakan manajemen laba agar memaksimalkan bonus mereka. Investigasi
mengungkapkan sejumlah motivasi untuk manajemen laba tersebut. Yang umum adalah
kedekatan dengan pelanggaran perjanjian utang. Motif lain untuk melakukan
manajemen laba yang buruk muncul ketika manajer bermaksud untuk meningkatkan
modal saham baru dan ingin memaksimalkan hasil dari penerbitan saham baru.

b) Apakah Manajer Menerima Pasar Sekuritas Efisien?


Teknik manajemen laba yang dijelaskan, termasuk Nortel, tidak selalu konsisten
dengan efisiensi pasar sekuritas. Mereka mengandalkan buruknya pengungkapan dan
keterbatasan perhatian dari investor untuk menjaga tingkat manajemen laba sebagai
informasi pihak internal.

c) Implikasi bagi Akuntan


Implikasi bagi akuntan yang ingin mengurangi manajemen laba yang buruk,
bagaimanapun tidak menolak efisiensi pasar, tetapi untuk meningkatkan keterbukaan.
Pengungkapan penuh membantu para investor untuk mengevaluasi laporan keuangan,
sehingga mengurangi kerentanan mereka terhadap bias perilaku dan mengurangi
kemampuan manajer untuk mengeksploitasi tata kelola perusahaan yang buruk dan
inefisiensi pasar.

6. PENDETEKSIAN MANAJEMEN LABA

Menurut Sulistyanto & Wibisono (2003), pendeteksian manajemen laba dapat


dilakukan dengan menggunakan metoda discretionary accrual. Discretionary accrual
adalah kebijakan akuntansi dengan memberikan keleluasaan manajemen untuk
menentukan jumlah transaksi akrual dengan fleksibel, sehingga dengan demikian akan
memberikan peluang kepada manajer untuk memperbaiki profit laba. Ada pula yang
disebut dengan non-discretionary accrual, yaitu pengakuan laba akrual sesuai dengan
akuntansi yang berlaku umum.

Discretionary accrual menjelaskan perbedaan akrual pada perioda yang diuji


dengan standarisasi dengan penjualan pada perioda yang diuji dan totak akrual perioda
dasar (Gumanti, 2001). Berikut adalah rumus discretionary accrual menurut Gumanti
(2001):
Keterangan:

DACpt = (TApt /SALEpt )-(TApd /SALEpd ) .....................(1)

DACpt : disrectionary accrual perioda tes

Tapt : total akrual pada perioda tes

SALEpt : penjualan pada perioda tes

TApd : total accruals pada perioda dasar

SALEpd : penjualan pada perioda dasar

Bila manajemen berusaha meningkatkan keuntungan maka nilai DAC adalah


positif. Begitu juga sebaliknya, bila manajemen tidak berusaha meningkatkan
keuntungan maka nilai DAC adalah negatif.

Total akrual adalah selisih antara laba bersih operasi dengan aliran kas dari
aktivitas operasi (Gumanti, 2001). Berikut adalah rumus total akrual menurut Gumanti
(2001):

TA = NOI - CFO .................................. (2)

Keterangan:

TA : Total Accrual

NOI : Net Operating Income

CFO : Cash Flow Operating Activities


DAFTAR PUSTAKA

Amalia, Dina. 2017. Artikel. Manajemen Laba Sebagai Strategi dalam Akuntansi dalam
https://www.jurnal.id/id/blog/2017-manajemen-laba-sebagai-strategi-dalam-akuntansi/
diakses pada 30 April 2020.
Heze, El. 2017. Artikel. Materi Lengkap Manajemen Laba dalam
https://bahasekonomi.blogspot.com/2017/06/materi-lengkap-manajemen-laba-pdf-
free.html?m=1 diakses pada 30 April 2020.
Lerizki, P. A., Rizki, A., & Adriana, J. (2015). Teori Akuntansi Eearning Management.
Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi. Diakses, 7 Mei 2020

Wirabrajanti, Empiris. 2006. Manajemen Laba (Praktik Perilaku Disfungsional Manajemen).


Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Anda mungkin juga menyukai