Anda di halaman 1dari 31

EARNINGS

MANAGEMENT
Kelompok 6 :
Anni Safitri
Farras Salsabila Maharani
Hedi Kusuma
Scott (1997)

“Given that managers can choose accounting


PENGERTIAN policies from a set (for example, GAAP), it is natural
MANAJEMEN to expect that they will choose policies so as to
LABA maximize their own utility and/or the market value of
the firm”.

Dari definisi tersebut manajemen laba merupakan pemilihan


kebijakan akuntansi oleh manajer dari standar akuntansi yang
ada dan secara alamiah dapat memaksimumkan utilitas
mereka dan atau nilai pasar perusahaan
2
SCOTT (1997)
cara pemahaman atas manajemen laba

PENGERTIAN Pertama, melihatnya Kedua, dengan memandang


manajemen laba dari perspektif
sebagai perilaku
MANAJEMEN oportunistik manajer untuk efficient contracting (Efficient
memaksimumkan Earnings Management), dimana
LABA utilitasnya dalam manajemen laba memberi
menghadapi kontrak manajer suatu fleksibilitas untuk
kompensasi, kontak utang, melindungi diri mereka dan
dan political costs perusahaan dalam
(Opportunistic Earnings mengantisipasi kejadian-
Management). kejadian yang tak terduga untuk
keuntungan pihak-pihak yang
terlibat dalam kontrak.

3
Belkaoui (2007)

manajemen laba adalah


potensi penggunaan
manajemen akrual dengan
tujuan memperoleh
keuntungan pribadi

4
Sugiri (1998)

⊙ Definisi Sempit, manajemen laba dalam hal ini hanya


PENGERTIAN berkaitan dengan pemilihan metode akuntansi.
Manajemen laba dalam artian sempit ini didefinisikan
MANAJEMEN sebagai perilaku manajer untuk bermain dengan
LABA komponen discretionary accruals dalam menentukan
besarnya laba.
⊙ Definisi Luas, manajemen laba merupakan tindakan
manajer untuk meningkatkan (mengurangi) laba yang
dilaporkan saat ini atas suatu unit usaha dimana manajer
bertanggung jawab, tanpa mengakibatkan peningkatan
(penurunan) profitabilitas ekonomi jangka panjang unit
tersebut.
5
Pola
Pengelolaan
Laba
6
Pola Pengelolaan Laba

“ 1. Taking a Bath.

adalah pola manajemen laba yang dilakukan


dengan cara menjadikan laba perusahaan
pada periode berjalan menjadi sangat
ekstrim rendah (bahkan rugi) atau sangat
ekstrim tinggi dibandingkan dengan laba
pada periode sebelumnya atau sesudahnya.

7
Pola Pengelolaan Laba

“ 2. Income Minimization.

pola manajemen laba yang dilakukan


dengancara menjadikan laba pada
laporaa keuangan periode berjalan lebih
rendah daripada laba sesungguhnya.

8
Pola Pengelolaan Laba

“ 3. Income Maximization.

pola manajemen laba yang


dilakukan dengan cara menjadikan
laba pada laporan keuangan periode
berjalan lebih tinggi daripada laba
sesungguhnya.

9
Pola Pengelolaan Laba

“ 4. Income Smoothing.

salah satu bentuk manajemen laba


yang dilakukan dengan cara
membuat laba akuntansi relative
konsisten (rata atau smooth) dari
periode ke periode.

10
Perilaku 1. The Bonus Plan Hypothesis
Manajemen
2. The Debt to Equity Hypothesis (Debt
Laba
Covenant Hypothesis)
3. The Political Cost Hypothesis (Size
Hypothesis)

11
1. Bonus Purposes
Manajer yang memiliki informasi atas laba bersih
perusahaan akan bertindak secara oportunistic untuk
Motivasi melakukan manajemen laba dengan memaksimalkan
laba saat ini
terjadinya
manajemen 2. Political Motivations
laba Manajemen laba digunakan untuk mengurangi laba
yang dilaporkan pada perusahaan publik. Perusahaan
cenderung mengurangi laba yang dilaporkan karena
adanya tekanan publik yang mengakibatkan
pemerintah menetapkan peraturan yang lebih ketat.

12
3. Taxation Motivations
Motivasi penghematan pajak menjadi motivasi
manajemen laba yang paling nyata. Berbagai
Motivasi metode akuntansi digunakan dengan tujuan
penghematan pajak pendapatan.
terjadinya
manajemen 4. Pergantian CEO
laba CEO yang mendekati masa pensiun akan cenderung
menaikkan pendapatan untuk meningkatkan bonus
mereka. Dan jika kinerja perusahaan buruk, mereka
akan memaksimalkan pendapatan agar tidak
diberhentikan.

13
Motivasi terjadinya
manajemen laba
5. Initital Public Offering (IPO)
Perusahaan yang akan go public belum memiliki nilai pasar,
dan menyebabkan manajer perusahaan yang akan go public
melakukan manajemen laba dalam prospectus mereka dengan
harapan dapat menaikkan harga saham perusahaan.

6. Pentingnya Memberi Informasi Kepada Investor


Informasi mengenai kinerja perusahaan harus disampaikan
kepada investor sehingga pelaporan laba perlu disajikan agar
investor tetap menilai bahwa perusahaan tersebut dalam
kinerja yang baik.
MOTIVASI LAIN PADA
EARNINGS MANAGEMENT
15
1. Motivasi Kontrak
Merupakan Motivasi kontrak atas terjadinya
manajemen laba dikaitkan dengan penggunaan data
MOTIVASI LAIN akuntansi dalam memonitor dan meregulasi kontrak
PADA atas perusahaan dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan (stakeholders).
EARNINGS
MANAGEMENT  Ada 2 tujuan untuk menggambarkan earning
management dari sisi kontrak, yaitu:
⊙ Kontrak antara manajer dengan perusahaan
⊙ Kontrak antara perusahaan dengan kreditur
16
2. Untuk Memenuhi Harapan Penghasilan Investor

MOTIVASI LAIN Perusahaan yang melaporkan laba lebih besar dari nilai
PADA yang diharapkan secara tipikal akan mempengaruhi
EARNINGS peningkatan share price secara signifikan, sejalan
dengan revisi investor pada probabilitas mereka dari
MANAGEMENT performa baik di masa mendatang. Sebagai
kebalikannya, maka perusahaan dengan laba negative
akan mengalami penurunan share price secara
signifikan.

17
3. Initial Public Offerings

Initial Public Offering (IPO) adalah


penawaran perdana saham oleh
perusahaan yang hendak go public
kepada investor yang berminat,
dengan melakukan IPO perusahaan
yang awalnya berbentuk privat maka
menjadi perusahaan yang go public.

18
SISI BAIK EARNINGS
MANAGEMENT
1. Membuka Komunikasi yang Diblokir

Argumen kami yang mendukung manajemen laba yang baik


didasarkan pada konsep komunikasi yang diblokir, Demski dan
Sappington (DS; 1987).

DS menunjukkan kehadiran dari komunikasi yang diblokir yang


bisa menurunkan efisiensi dari kontrak agen, karena agen
kemungkinan akan kekurangan perolehan informasi dan
berkompensasi dengan bertindak. Jika hal ini terjadi, maka
pelaku utama akan menerima insentif untuk mencoba
mengeliminasi atau menurunkan blockade informasi.
 Subramanyam (1996) menemukan, setelah pengendalian terhadap efek
arus kas operasi dan akrual non-diskresioner pada pengembalian saham,
konsisten dengan para manajer, rata-rata, menggunakan earnings
management secara bertanggungjawab untuk mengungkapkan
2. Bukti informasi bagian dalam tentang laba masa depan.
Empiris Sisi
baik earnings  Tucker dan Zarowin (2006) (TZ) juga memeriksa penggunaan akrual
diskresioner untuk mengelola pendapatan. Mereka berpendapat bahwa
Management sejauh perataan laba meningkatkan kemampuan investor untuk
memprediksi laba masa depan (yaitu, manajemen laba yang baik),
respon pengembalian saham terhadap laba yang dilaporkan akan
meningkat, dengan asumsi efisiensi pasar sekuritas.

 Manajer menggunakan akrual diskresioner untuk menyampaikan


informasi yang berguna pada investor, juga mendukung hasil kontrak
yang efisien. Kita simpulkan bahwa ada teori yang penting dan bukti
penting bahwa earning management dapat menginformasikan pada
investor sekaligus memungkinkan adanya kontrak yang lebih efisien.
20
SISI BURUK
MANAJEMEN LABA
21
SISI BURUK MANAJEMEN
LABA
1. Manajemen Laba Oportunistik

Merupakan hasil dari tingkah laku oportunistik manajer.


Kecenderungan manajer untuk menggunakan manajemen laba
agar memaksimalkan bonus mereka.
 motivasi untuk manajemen laba:
a. A. Kedekatan dengan pelanggaran perjanjian utang
b. B.Meningkatkan modal saham baru dan ingin
memaksimalkan hasil dari penerbitan saham baru.
SISI BURUK MANAJEMEN
LABA
Lanjutan..

Berdasarkan research penelitian


a. Hanna (1999) membahas jenis lain dari manajemen laba. Ini
terjadi karena sering munculnya biaya yang berlebihan
untuk item yang tidak berulang, seperti mencatat batas
standar tes, dan ketentuan reorganisasi. Bonus manajer
biasanya berdasarkan laba sebelum item yang tidak biasa.
b. Menurut Healy (1999), manajemen laba mengaburkan
informasi kinerja ekonomis perusahaan karena ada kondisi
dimana manajer perusahaan memiliki akses informasi
secara langsung sementara sebagian stakeholder tidak
2. Apakah manajer menerima pasar sekuritas effisiensi?

Teknik manajemen laba yang baru saja diuraikan tidak selalu konsisten dengan
efisiensi pasar sekuritas. Mereka mengandalkan buruknya pengungkapan dan
keterbatasan perhatian dari investor untuk menjaga tingkat manajemen laba
sebagai informasi pihak internal.
SISI BURUK  research penelitian
MANAJEMEN Schrand dan Walther (2000) Melaporkan bentuk lain manajemen laba yang
mempertanyakan penerimaan manajer terhadap efisiensi pasar. Mereka
LABA menganalisis sampel perusahaan yang melaporkan keuntungan atau kerugian
material, khusus pada pembuangan properti, pabrik, dan peralatan di kuartal
tahun sebelumnya, tetapi tidak ada keuntungan atau kerugian seperti itu pada
kuartal yang sama tahun berjalan.
 Laba proforma
mencerminkan bentuk lain dari manajemen laba terhadap pertanyaan
penerimaan manajer atas efisiensi pasar. Manajer yang menekankan pada
klaim laba proforma bahwa ukuran ini lebih baik untuk menggambarkan
kinerja perusahaan dari laba bersih GAAP.
24
3. Menganalisis Ucapan Manajer Untuk Mendeteksi
Manajemen Laba Yang Buruk
SISI BURUK
MANAJEMEN ⊙ Baru-baru ini, program komputer canggih digunakan
LABA untuk menganalisis kata-kata tertulis dan lisan manajer
untuk isyarat yang dapat mengungkapkan keyakinan
mereka tentang kinerja perusahaan di masa depan dan
apakah mereka jujur dalam mengkomunikasikan
keyakinan ini.
⊙ Hobson, Mayew, dan Venkatachalam (HMV; 2012), yang
berorientasi pada deteksi kesalahan penyajian manajer
dari kinerja keuangan selama panggilan konferensi yang
biasanya menyertai rilis informasi laba.
25
4. Implikasi Untuk Akuntan

Implikasi bagi akuntan yang ingin mengurangi manajemen laba yang buruk tidak
menolak efisiensi pasar, tetapi untuk meningkatkan keterbukaan pengungkapan.

26
⊙ Manajemen laba dimungkinkan oleh fakta bahwa pendapatan
bersih yang benar tidak ada. Selanjutnya, GAAP tidak
KESIMPULAN sepenuhnya membatasi pilihan kebijakan manajer dan prosedur
akuntansi. Konsekuensi ekonomi dibuat ketika perubahan GAAP
EARNINGS mempengaruhi kemampuan manajer untuk bermain. Artinya,
MANAGEMENT manajer akan bereaksi terhadap perubahan aturan yang
mengurangi flesibilitas pilihan akuntansi mereka.
⊙ Manajemen laba adalah pemilihan kebijakan akuntansi oleh
manajer untuk mencapai tujuan khusus.
a. perilaku oportunistik manajemen untuk memaksimumkan
utulitasnya dalam kompensasi, kontrak, dan kos politik.
b. Perspektif kontrak efisien ketika manajemen laba dilakukan
untuk menguntungkan semua yang terlibat dalam kontrak.

27
3 sasaran yang dapat dicapai oleh manajer dalam melakukan
manajemen laba meliputi :

KESIMPULAN 1. Minimalisasi biaya politik (political cost minimization),


EARNINGS 2. Maksimalisasi kesejahteraan manager (manager wealth
MANAGEMENT maximization),
3. Minimalisasi kas pendanaan (minimization of financing cost)

Argumen manajer menggunakan earning management


⊙ Pertama, memberikan manajer fleksibilitas untuk berekasi
terhadap realisasi negara yang tak terduga ketika kontrak yang
tidak lengkap.
⊙ Kedua, manajemen laba dapat berfungsi sebagai komunikasi
informasi yang kredibel untuk investor.
28
Thanks!
Any questions?

29
SESI
PERTANYAAN 1

30
SESI
PERTANYAAN 2

31

Anda mungkin juga menyukai