Anda di halaman 1dari 14

Ringkasan Materi

Peraturan Jaminan dalam Kepabeanan


PMK NO, 259/PMK.04/2010 Tentang Jaminan Dalam Rangka Kepabeanan
Perdirjen BC No. PER-2/BC/2011 Tentang Pengelolaan Jaminan dalam Rangka Kepabeanan

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Bea Masuk dan Cukai (A)

Disusun oleh :

Alya Natasya 1702114717


Masriona 1702110801
Yunita Sari 1702121891

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2020
JAMINAN DALAM RANGKA KEPABEANAN

Kepabeanan sangat erat kaitannya dengan pembayaran pungutan negara. Dalam pelaksanaannya,
pengguna jasa terkadang tidak mampu melakukan pelunasan atas pungutan tersebut dengan segera.
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) memberikan kesempatan penggunaan jaminan dalam rangka
kepabeanan sebagai salah satu pilihan atau solusi atas hal ini.

Dalam PMK NO.259/PMK.04/2010 tentang jaminan dalam rangka kepabeanan :

 Pasal 1 ayat 9 Jaminan dalam rangka kepabeanan yang selanjutnya disebut Jaminan adalah garansi
pembayaran pungutan negara dalam rangka kegiatan kepabeanan dan/atau pemenuhan kewajiban
yang disyaratkan dalam peraturan kepabeanan yang diserahkan kepada Kantor Pabean.
 Pasal 1 ayat 10 Terjamin adalah pihak yang bertanggungjawab atas Pungutan Negara dan/atau
pihak yang dipersyaratkan untuk memenuhi kewajiban menyerahkan jaminan sesuai dengan
peraturan kepabeanan kepada Kantor Pabean.
 Pasal 1 ayat 11 Terjamin adalah pihak yang bertanggungjawab atas Pungutan Negara dan/atau
pihak yang dipersyaratkan untuk memenuhi kewajiban menyerahkan jaminan sesuai dengan
peraturan kepabeanan kepada Kantor Pabean.
 Klaim Jaminan adalah tuntutan yang dilakukan oleh Kantor Pabean kepada Penjamin atau surety,
atau Terjamin untuk mencairkan Jaminan akibat Terjamin tidak dapat memenuhi kewajiban-
kewajibannya.

Dalam pasal 2 Perdirjen BC No. PER-2/BC/2011 Tentang Pengelolaan Jaminan dalam Rangka
Kepabeanan menjelaskan tentang jaminan dalam rangka kepabeanan dapat berbentuk:
1) jaminan tunai;
2) jaminan bank (Bank Garansi);
3) jaminan dari perusahaan asuransi berupa Customs Bond;
4) jaminan Indonesia EximBank (Jaminan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia);
5) jaminan perusahaan penjaminan;
6) jaminan perusahaan (Corporate Guarantee), atau
7) jaminan tertulis.

Jaminan diserahkan sebesar pungutan negara yang terutang atau jumlah tertentu yang diatur dalam
peraturan kepabeanan yang mensyaratkan penyerahan jaminan. Jaminan dapat digunakan untuk memenuhi
kewajiban penyerahan jaminan yang dipersyaratkan dalam peraturan kepabeanan atau menjamin
dibayarnya pungutan negara atas:

1) penundaan pembayaran atas importasi;


2) pengeluaran barang impor untuk dipakai dengan menyerahkan jaminan;
3) impor sementara; atau
4) pengajuan keberatan.

Jaminan dapat digunakan untuk satu kali pakai atau terus-menerus. Jaminan tertulis hanya dapat digunakan
sekali pakai. Jaminan yang digunakan terus-menerus dilakukan dengan cara:

1) jaminan diserahkan dan dikurangi setiap ada pungutan bea masuk sampai jaminan tersebut habis;
atau
2) jaminan tetap dalam batas waktu yang tidak terbatas sehingga setiap pelunasan bea masuk
dilakukan dengan tanpa mengurangi jaminan yang diserahkan.

Corporate Guarantee dapat digunakan untuk menjamin seluruh kegiatan kepabeanan. Tapi tidak semua
bentuk jaminan dapat berlaku seperti itu. Jaminan apa untuk jenis kepabeanan apa ditentukan oleh
Peraturan Menteri Keuangan (PMK). Bentuk jaminan lain dan kegunaannya yang belum diatur oleh PMK
diatur oleh Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai (Perdirjen BC). Bentuk lain yang belum diatur oleh
PMK maupun Perdirjen BC, diatur oleh Kepala Kantor Pabean setempat.
Jangka Waktu Jaminan

Jaminan yang diserahkan dalam jangka waktu selama:

1) izin penundaan pembayaran pungutan negara dalam rangka kegiatan kepabeanan;


2) izin pengeluaran barang impor untuk dipakai dengan menyerahkan jaminan;
3) pembebasan ditambah jangka waktu paling lama penelitian realisasi ekspor barang dengan
pembebasan impor tujuan ekspor;
4) izin impor sementara ditambah jangka waktu paling lama realisasi ekspor;
5) paling lama diputuskannya keberatan; atau
6) yang diatur dalam peraturan kepabeanan yang mensyaratkan penyerahan jaminan.

Jangka waktu jaminan dapat diperpanjang sebelum jangka waktu jaminan berakhir. Perpanjangan
disesuaikan dengan kebutuhan penggunaan jaminan atas permintaan Kepala Kantor Pabean atau atas
permohonan perusahaan.

Bentuk Jaminan

Jaminan Tunai

Jaminan tunai disimpan di rekening khusus jaminan pada Kantor Pabean. Jaminan tunai dapat berwujud
uang tunai atau bukti transfer yang diserahkan ke bendahara penerimaan pada Kantor Pabean. Dalam hal
diserahkan dalam bentuk uang tunai, bendahara wajib menyetorkan ke rekening paling lama pada hari
kerja berikutnya. Bunga yang didapat atas penyimpanan uang jaminan disetorkan ke kas negara. Jaminan
tunai untuk penumpang atau pelintas batas dapat disimpan di Kantor Pabean dan tidak dimasukkan ke
rekening jaminan.

Jaminan Bank

Bank dapat mengeluarkan jaminan bank (bank garansi) untuk keperluan kepabeanan. Bank Garansi ini
berupa warkat yang menerangkan bahwa bank akan membayar pungutan negara yang terutang dalam hal
perusahaan yang dijamin melakukan cidera janji (wanprestasi). Jaminan bank hanya dapat diterbitkan oleh
Bank Devisa Persepsi.

Jaminan dari Perusahaan Asuransi (Customs Bond)

Jaminan dari perusahaan asuransi yang dapat diterima adalah dalam bentuk Customs Bond. Customs Bond
harus diterbitkan oleh Surety atau perusahaan asuransi yang termasuk dalam daftar perusahaan asuransi
umum yang dapat memasarkan produk Customs Bond berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan.

Jaminan dalam bentuk Customs Bond merupakan jaminan berupa sertifikat yang memberikan jaminan
pembayaran kewajiban pungutan negara dalam rangka kegiatan kepabeanan dan/atau pemenuhan
kewajiban penyerahan jaminan yang disyaratkan dalam peraturan kepabeanan kepada obligee dalam hal
perusahaan gagal memenuhi kewajiban pembayaran sesuai dengan peraturan perundang-undangan di
bidang kepabeanan. Surety, principal dan obligee merupakan penjamin, perusahaan, dan penerima jaminan
sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di bidang perasuransian.

Jaminan Indonesia Eximbank (Jaminan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia)

Jaminan Indonesia EximBank merupakan jaminan berupa sertifikat yang diterbitkan oleh Lembaga
Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) kepada Kantor Pabean. Sertifikat ini menerangkan bahwa LPEI akan
melakukan pembayaran seluruh pungutan negara dalam rangka kegiatan kepabeanan dan/atau kewajiban
yang terutang dalam jangka waktu tertentu apabila perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibannya.

Jaminan Perusahaan Penjaminan

Perusahaan Penjaminan dapat menjadi penjamin bagi perusahaan lainnya. Jaminan Perusahaan Penjaminan
ini harus diterbitkan oleh perusahaan penjaminan yang termasuk dalam daftar perusahaan penjaminan
yang dapat memasarkan produk jaminan Perusahaan Penjaminan berdasarkan keputusan Menteri
Keuangan.

Jaminan perusahaan penjaminan merupakan jaminan berupa sertifikat atau bentuk tertulis lainnya pada
Kantor Pabean untuk melakukan pembayaran seluruh pungutan negara dalam rangka kegiatan kepabeanan
dan/atau kewajiban yang terutang dalam jangka waktu tertentu apabila perusahaan tidak dapat memenuhi
kewajiban-kewajibannya.

Jaminan Perusahaan (Corporate Guarantee)

Jaminan perusahaan atau Corporate Guarantee dapat digunakan untuk menjamin seluruh kegiatan
kepabeanan. Jaminan ini berupa surat pernyataan tertulis dari pengusaha yang berisi kesanggupan untuk
membayar seluruh pungutan negara dalam rangka kegiatan kepabeanan dalam jangka waktu yang
ditentukan dengan menjaminkan seluruh aset perusahaan. Corporate Guarantee diserahkan oleh pengusaha
secara terpusat kepada Dirjen BC u.p. Direktur yang memberikan fasilitas khusus di bidang kepabeanan
pada Kantor Pusat DJBC di Jakarta. Untuk kegiatan kepabeanan, perusahaan cukup menyampaikan
fotokopi Corporate Guarantee yang telah ditanda-sahkan oleh perusahaan pada Kantor Pabean.
Jaminan perusahaan dapat digunakan oleh pengusaha yang telah ditetapkan Dirjen BC untuk diberikan
fasilitas karena telah memenuhi persyaratan yang ditentukan untuk mendapatkan pelayanan khusus di
bidang kepabeanan. Jaminan perusahaan yang dapat diterima adalah garansi perusahaan yang telah
disahkan oleh notaris.

Untuk mendapatkan izin penggunaan jaminan perusahaan atau Corporate Guarantee, pengusaha
mengajukan permohonan kepada Menteri Keuangan u.p. Dirjen BC. Atas permohonan yang diajukan,
Dirjen BC atas nama Menteri Keuangan memberikan persetujuan atau penolakan dalam jangka waktu
paling lama 10 (sepuluh) hari kerja sejak permohonan diterima.

Dalam hal permohonan disetujui, Dirjen BC atas nama Menteri Keuangan menerbitkan keputusan izin
penggunaan jaminan perusahaan atau Corporate Guarantee. Dalam hal tidak disetujui Dirjen BC atas nama
Menteri Keuangan membuat surat pemberitahuan penolakan permohonan dengan menyebutkan alasan
penolakan.

Jaminan Tertulis

Jaminan tertulis berbentuk surat pernyataan tertulis dari perusahaan yang berisi kesanggupan untuk
membayar seluruh pungutan negara dalam rangka kegiatan kepabeanan dan/atau pemenuhan kewajiban
penyerahan jaminan yang disyaratkan dalam peraturan kepabeanan dalam jangka waktu yang ditentukan
dan hanya dapat digunakan sekali.

Jaminan tertulis dapat diberikan kepada:

1) importir yang merupakan instansi pemerintah;


2) importir yang mengimpor barang untuk keperluan proyek pemerintah yang dibiayai dengan
pinjaman dan/atau hibah dari luar negeri;
3) perusahaan pelayaran atau perusahaan penerbangan dalam rangka impor sementara; atau
4) importir yang merupakan wisatawan asing atau penumpang warga negara asing yang memasukkan
barang impor sementara berdasarkan ketentuan peraturan kepabeanan tentang impor sementara.

Untuk mendapatkan izin penggunaan jaminan tertulis, importir mengajukan permohonan kepada Menteri
Keuangan u.p. Dirjen BC. Persetujuan atau penolakan diberikan dalam jangka waktu paling lama 10
(sepuluh) hari kerja terhitung sejak tanggal permohonan diterima. Dalam hal permohonan disetujui, akan
diterbitkan keputusan izin penggunaan jaminan tertulis. Dalam hal ditolak, akan disampaikan surat
pemberitahuan penolakan permohonan dengan menyebutkan alasan penolakan.

Dalam hal jaminan tertulis untuk importir yang merupakan wisatawan asing atau penumpang warga negara
asing, permohonan izin penggunaan jaminan tertulis diatur oleh Dirjen BC, berdasarkan pertimbangan
Kepala Kantor Pabean setempat.

Jaminan tertulis ditandatangani oleh:

1) pejabat serendah-rendahnya Pejabat Eselon I atau pejabat yang setingkat dengan itu di tingkat
pusat;
2) pejabat serendah-rendahnya Pejabat Eselon II atau pejabat yang setingkat dengan itu di tingkat
daerah;
3) pimpinan tertinggi TNI dan POLRI atau pejabat yang ditunjuk dengan pangkat kelompok perwira
tinggi;
4) importir yang bersangkutan dan diketahui oleh kuasa pengguna anggaran dari instansi pemerintah
terkait;
5) direktur utama; atau
6) wisatawan asing atau penumpang warga negara asing yang memiliki atau menguasai barang impor
sementara.

Dalam hal terjadi keadaan darurat bencana, kegentingan yang memaksa atau kegiatan yang bersifat
kenegaraan, Dirjen BC dapat menyetujui penggunaan jaminan tertulis lainnya selain yang telah diatur.

Penggantian dan Penyesuaian jaminan

Dalam PMK NO.259/PMK.04/2010 tentang jaminan dalam rangka kepabeanan pasal 22 Jaminan yang
telah diterima dengan diterbitkannya Bukti Penerimaan Jaminan (BPJ) harus diganti dengan jaminan yang
baru dalam hal:

1) penjamin ditetapkan pailit oleh pengadilan;


2) penjamin dinyatakan tidak berhak lagi menerbitkan jaminan oleh instansi pengawasnya;
3) perubahan status badan hukum penjamin ; dan/atau
4) jaminan yang diterbitkan oleh penjamin dinyatakan tidak dapat diterima lagi di lingkungan DJBC.

Dalam hal penggantian jaminan baru perusahaan harus mengajukan penggantian jaminan kepada Bea dan
Cukai. Penggantian jaminan dengan jaminan baru dilakukan dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga
puluh) hari sejak tanggal penetapan atau pernyataan. Bea dan Cukai dapat meminta penggantian jaminan
dalam hal penggantian jaminan tidak diajukan oleh perusahaan. Jaminan yang telah diterima dengan
diterbitkannya Bukti Penerimaan jaminan dapat dilakukan penyesuaian atas jumlah dan jangka waktu
jaminan setelah mendapat persetujuan Bea dan Cukai.
LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER- 2
/BC/2011 TENTANG PENGELOLAAN JAMINAN DALAM RANGKA KEPABEANAN
FORMAT PERMOHONAN PERPANJANGAN JANGKA WAKTU, PENGGANTIAN DAN
PENYESUAIAN JAMINAN
KOLOM 1
Untuk diisi Pemohon

PERMOHONAN PERSETUJUAN PERPANJANGAN JANGKA WAKTU,


PENGGANTIAN DAN PENYESUAIAN JAMINAN

Kepada: Yth. Kepala ......................(1).............................

Kami yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : .............................................(2)..........................................................
NPWP : .............................................(3).........................................................
Alamat : .............................................(4).........................................................
Telepon, Fax, Email : .............................................(5).........................................................
dengan ini mengajukan permohonan persetujuan untuk perpanjangan jangka waktu/penggantian/ penyesuaian*)
Jaminan ............(6).............. untuk menjamin pungutan negara dalam rangka kegiatan kepabeanan/memenuhi
kewajiban penyerahan Jaminan atas:
dokumen sumber : .........................................(7)..............................................
dokumen dasar perubahan : .........................................(8)..............................................

Sebagai kelengkapan pengajuan permohonan, bersama ini kami lampirkan:


a. Bukti Penerimaan Jaminan Nomor .............................................(19)..................................;
b. fotokopi Jaminan awal: ...............(6)............... Nomor ..............(11)..................................;
c. Jaminan baru: ................................(6).............. Nomor ...............(12)............................;**)
d. Adendum Jaminan Nomor............................................................(20)..............................;**)
e. fotokopi bukti identitas berupa ...................................................(21)..............................

Demikian kami sampaikan untuk mendapatkan keputusan.


.......(22), ........(23).................

……....…...(2)……..............
*) Coret yang tidak perlu **) Hanya diisi jika ada

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KOLOM 2


DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI Untuk diisi Pejabat
..........................(1)........................... Bea dan Cukai

PERSETUJUAN PERPANJANGAN JANGKA WAKTU,


PENGGANTIAN DAN PENYESUAIAN JAMINAN

Diberikan persetujuan perpanjangan jangka waktu/penggantian/penyesuaian*) Jaminan


berdasarkan dokumen dasar perubahan nomor .....................(8)........................ :
nama Terjamin : ......................................(2)................................................................
dokumen sumber : ......................................(7).................................................................
perubahan : .....................................(24)................................................................

Tidak diberikan persetujuan,


alasan : ............................................(25)...............................................................

………...…(26)……………..
Stempel
Kantor
....................(27).....................
NIP.............(28)......................

PETUNJUK PENGISIAN PERMOHONAN PERPANJANGAN JANGKA WAKTU,


PENGGANTIAN DAN PENYESUAIAN JAMINAN

No. (1) : Diisi nama kantor dan tipe serta alamat kantor pabean tempat pemenuhan
kewajiban pabean, misalnya “Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai
Tipe A3 Ternate Jl. A. Yani Ternate Maluku Utara”.
No. (2) : Diisi nama Terjamin/principal yang mengajukan permohonan persetujuan
perpanjangan jangka waktu/penggantian/penyesuaian Jaminan.
No. (3) : Diisi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Terjamin/principal.
No. (4) : Diisi alamat lengkap Terjamin/principal.
No. (5) : Diisi nomor telepon, nomor faksimili dan alamat email Terjamin/principal.
No. (6) : Diisi bentuk Jaminan yang diubah (Jaminan tunai, Jaminan Bank, Customs Bond,
Jaminan Indonesia EximBank, Jaminan Perusahaan Penjaminan, Corporate Guarantee,
atau Jaminan tertulis).
No. (7) : Diisi jenis, nomor, tanggal, bulan dan tahun dokumen sumber sebagai dasar
diserahkannya Jaminan.
No. (8) : Diisi jenis, nomor, tanggal, bulan dan tahun dokumen dasar untuk perubahan
jangka waktu/penggantian/penyesuaian Jaminan.
No. (9) : Diisi tanggal, bulan dan tahun jangka waktu Jaminan semula.
No. (10) : Diisi tanggal, bulan dan tahun jangka waktu Jaminan setelah perpanjangan.
No. (11) : Diisi nomor, tanggal, bulan dan tahun Jaminan semula.
No. (12) : Diisi nomor, tanggal, bulan dan tahun Jaminan baru pengganti.
No. (13) : Diisi nama Penjamin/surety atas Jaminan semula.
No. (14) : Diisi nama Penjamin/surety baru atas Jaminan baru pengganti.
No. (15) : Diisi jumlah Jaminan semula.
No. (16) : Diisi jumlah Jaminan baru setelah penyesuaian.
No. (17) : Diisi tanggal, bulan dan tahun jangka waktu Jaminan semula.
No. (18) : Diisi tanggal, bulan dan tahun jangka waktu Jaminan baru setelah penyesuaian.
No. (19) : Diisi nomor, tanggal, bulan dan tahun Bukti Penerimaan Jaminan awal.
No. (20) : Diisi nomor, tanggal, bulan dan tahun adendum Jaminan perubahan.
No. (21) : Diisi bukti-bukti identitas Terjamin/principal.
No. (22) : Diisi nama kota tempat permohonan persetujuan perpanjangan jangka
waktu/penggantian/penyesuaian Jaminan dibuat.
No. (23) : Diisi tanggal, bulan dan tahun permohonan persetujuan perpanjangan jangka
waktu/penggantian/penyesuaian Jaminan dibuat.
No. (24) : Diisi perubahan setelah dilakukan perpanjangan jangka
waktu/penggantian/penyesuaian Jaminan.
No. (25) : Diisi alasan tidak diberikan persetujuan perpanjangan jangka
waktu/penggantian/penyesuaian Jaminan.
No. (26) : Diisi nama jabatan Pejabat Bea dan Cukai yang memberikan persetujuan.
No. (27) : Diisi nama Pejabat Bea dan Cukai yang memberikan persetujuan.
No. (28) : Diisi Nomor Induk Pegawai Pejabat Bea dan Cukai yang memberikan persetujuan.

DIREKTUR JENDERAL,

ttd,-

THOMAS SUGIJATA
NIP 195106211979031001
Pengembalian Jaminan

Jaminan yang telah diterima dengan diterbitkannya Bukti Penerimaan jaminan dapat dikembalikan kepada
perusahaan dalam hal telah dipenuhinya seluruh kewajiban pabean terkait dengan penyerahan jaminan atau
telah gugurnya kewajiban penyerahan jaminan yang disyaratkan dalam peraturan kepabeanan.

Dalam hal jaminan yang diterima dari perusahaan berupa uang tunai, pengembalian jaminan dilakukan
dengan cara menyerahkan kembali uang tunai, cek giro atau mendebit rekening khusus jaminan Kantor
Pabean ke rekening perusahaan. Segala beban biaya yang timbul dari pengembalian jaminan tunai dengan
cara mendebit rekening ditanggung oleh perusahaan.

Hak perusahaan untuk diberikan bunga sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Kepabeanan atas
pengembalian jaminan tunai yang digunakan dalam rangka pengajuan keberatan menjadi gugur dalam hal
keputusan atas keberatan telah dikirimkan kepada perusahaan atau perusahaan tidak mengambil jaminan
tunai sampai dengan hari ke-30 (tiga puluh) sejak keberatan dikabulkan atau dianggap dikabulkan.
LAMPIRAN IV PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER- 2
/BC/2011 TENTANG PENGELOLAAN JAMINAN DALAM RANGKA KEPABEANAN

FORMAT TANDA TERIMA PENGEMBALIAN JAMINAN


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LEMBAR 1
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI Untuk Pejabat Bea
..........................(1)........................... dan Cukai

TANDA TERIMA PENGEMBALIAN JAMINAN

Nomor Agenda : ...................(2).......................


Tanggal : ..................(3).......................

Telah dikembalikan Jaminan kepada Terjamin/Principal*:


bentuk Jaminan : .....................................(4)................................................................
nomor dan tanggal : .....................................(5)................................................................
nama Terjamin/principal : .....................................(6)................................................................
nama Penjamin/surety : .....................................(7)................................................................
Keterangan : .................................................(8)................................................................
......................................................................................................................

Yang Menerima Kembali Yang Mengembalikan


…….......…(9)…………… .………...…(11)……………..
Stempel
Kantor

.................(10).................. ..................(12).....................
NIP............(13).......................

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


LEMBAR 2
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
Untuk Terjamin
..........................(1)...........................

TANDA TERIMA PENGEMBALIAN JAMINAN

Nomor Agenda : ..................(2).......................


Tanggal : ..................(3).......................

Telah dikembalikan Jaminan kepada Terjamin/Principal*:


bentuk Jaminan : .....................................(4)................................................................
nomor dan tanggal : .....................................(5)................................................................
nama Terjamin/principal : .....................................(6)................................................................
nama Penjamin/surety : .....................................(7)................................................................

Keterangan : ..............................................(8)................................................................
...................................................................................................................

Yang Menerima Kembali Yang Mengembalikan


…….......…(9)…………… .………...…(11)……………..
Stempel
Kantor

.................(10).................. ....................(12)...................
NIP..............(13).....................
*) Coret yang tidak perlu
PETUNJUK PENGISIAN TANDA TERIMA PENGEMBALIAN JAMINAN

No. (1) : Diisi nama kantor dan tipe serta alamat kantor, misalnya “Kantor
Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Ternate Jl. A. Yani
Ternate Maluku Utara”.
No. (2) : Diisi nomor agenda pengembalian Jaminan pada unit yang mengelola
perbendaharaan di Kantor Pabean.
No. (3) : Diisi tanggal, bulan dan tahun pengembalian Jaminan.
No. (4) : Diisi bentuk Jaminan yang dikembalikan (Jaminan tunai, Jaminan bank,
Customs Bond, Jaminan Indonesia EximBank, Corporate Guarantee, Jaminan
Perusahaan Penjaminan atau Jaminan tertulis).
No. (5) : Diisi nomor, tanggal, bulan, dan tahun Jaminan yang dikembalikan.
No. (6) : Diisi nama Terjamin/principal.
No. (7) : Diisi nama Penjamin/surety yang menerbitkan Jaminan.
No. (8) : Diisi keterangan yang diperlukan dalam pengembalian Jaminan (misalnya:
pengembalian asli Jaminan dan adendum Jaminan, nomor rekening dan
nama bank milik Terjamin tujuan pengembalian; atau jumlah uang tunai
yang dikembalikan).
No. (9) : Diisi nama jabatan orang pribadi yang menerima kembali Jaminan.
No. (10) : Diisi nama orang pribadi yang menerima kembali Jaminan.
No. (11) : Diisi nama jabatan Pejabat Bea dan Cukai yang mengembalikan Jaminan.
No. (12) : Diisi nama Pejabat Bea dan Cukai yang mengembalikan Jaminan.
No. (13) : Diisi Nomor Induk Pegawai Pejabat Bea dan Cukai yang mengembalikan
Jaminan.

DIREKTUR JENDERAL,

ttd,-

THOMAS SUGIJATA
NIP 195106211979031001
Pencairan dan Klaim Jaminan

Pencairan jaminan tunai dilakukan oleh Bea dan Cukai dalam hal terdapat tagihan pungutan
negara dalam rangka kegiatan kepabeanan yang wajib dilunasi karena tidak dipenuhinya
kewajiban pabean. Atas pencairan jaminan tunai dan penyetoran uang hasil pencairan jaminan
tunai ke Kas Negara, Bea dan Cukai memberitahukan kepada perusahaan .

Klaim jaminan dilakukan oleh Bea dan Cukai terhadap jaminan dalam hal terdapat tagihan
pungutan negara dalam rangka kegiatan kepabeanan yang wajib dilunasi karena tidak
dipenuhinya kewajiban pabean. Jatuh tempo klaim jaminan adalah 30 (tiga puluh) hari sejak
berakhirnya jangka waktu jaminan.

Klaim jaminan diajukan paling banyak sebesar jumlah yang tercantum dalam jaminan. Surat
pencairan jaminan dikirimkan oleh Bea dan Cukai kepada Penjamin atau perusahaan. Surat
pencairan jaminan ini paling lambat diterima dalam jangka waktu tanggal jatuh tempo klaim
jaminan. Pengiriman surat pencairan jaminan dilakukan oleh Bea dan Cukai melalui surat atau
media lain yang dapat dibuktikan tanggal pengiriman dan tanggal penerimaan.

Penjamin atau perusahaan dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) hari kerja sejak tanggal
diterimanya surat pencairan jaminan harus mencairkan jaminan. Sesuai dengan surat pencairan
jaminan, penjamin atau perusahaan menyetorkan uang hasil pencairan jaminan ke kas negara dan
dalam hal terdapat kelebihan uang dari penyetoran, penjamin mengembalikan kepada
perusahaan.

Atas penyetoran uang hasil pencairan jaminan ke rekening kas negara, penjamin perusahaan
memberitahukan secara tertulis kepada Bea dan Cukai. Apabila penjamin atau perusahaan tidak
menerima surat pencairan jaminan sampai dengan tanggal jatuh tempo klaim jaminan, hak Bea
dan Cukai atas klaim jaminan dinyatakan batal demi hukum tanpa menghilangkan tagihan negara
kepada perusahaan.

Sanksi

Jaminan tidak dapat diterima apabila penjamin tidak menjawab surat konfirmasi jaminan yang
dikirimkan sampai dengan 9 (sembilan) hari kerja sejak tanggal pengiriman. Kegiatan
kepabeanan yang dilakukan oleh perusahaan tidak dilayani dalam hal perusahaan tidak
melakukan penggantian jaminan dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak
tanggal penetapan atau pernyataan.

Penjamin yang tidak mencairkan jaminan dalam jangka waktu paling lama 12 (dua belas) hari
kerja sejak tanggal pengiriman surat pencairan jaminan, kegiatan kepabeanan yang dilakukannya
tidak dilayani dan jaminan yang diterbitkan oleh penjamin tersebut tidak diterima di Kantor
Pabean yang mengirimkan surat pencairan jaminan.

Dikecualikan dari ketentuan sanksi dalam hal penjamin atau perusahaan tidak menerima surat
pencairan jaminan sampai dengan tanggal jatuh tempo klaim jaminan. Kegiatan kepabeanan
yang dilakukan oleh penjamin atau perusahaan dapat dilayani kembali setelah seluruh kewajiban
pabean diselesaikan. Dalam hal penjamin atau perusahaan tidak mencairkan dan menyetorkan
uang hasil pencairan jaminan sehingga dikenakan sanksi, Pejabat Bea dan Cukai
memberitahukan hal tersebut secara tertulis kepada Dirjen BC. Atas pemberitahuan ini, Dirjen
BC berwenang menolak penggunaan jaminan baru yang diterbitkan oleh penjamin atau
perusahaan.

Apabila penjamin atau perusahaan tidak memenuhi kewajiban sesuai ketentuan dalam jangka
waktu 12 (dua belas) hari kerja sejak surat pencairan jaminan, Pejabat Bea dan Cukai akan
menerbitkan surat teguran atau surat peringatan. Apabila dalam jangka waktu 21 (dua puluh satu)
hari sejak dikeluarkan surat teguran, penjamin atau perusahaan belum melunasi kewajibannya,
Pejabat Bea dan Cukai pada hari kerja berikutnya harus menerbitkan surat paksa untuk
penagihan piutang bea masuk, cukai, sanksi administrasi berupa denda dan/atau bunga. Untuk
pajak yang penagihannya dilakukan oleh Kantor Pajak akan disampaikan Surat Pemberitahuan
Piutang Pajak Dalam Rangka Impor (SP3DRI) kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak.

Tagihan Bea Keluar dan Jaminan Tertulis

Terkait pungutan bea keluar, apabila dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari sejak diterbitkan surat
peringatan belum dilunasi kewajibannya, Pejabat Bea dan Cukai akan menerbitkan surat
penyerahan tagihan kepada Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) untuk proses
penyelesaian lebih lanjut.
Atas jaminan tertulis oleh instansi pemerintah, apabila dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari
sejak tanggal surat teguran belum dilunasi kewajibannya, Pejabat Bea dan Cukai melaporkan
kepada Menteri Keuangan guna pemberian teguran.

Anda mungkin juga menyukai