Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH BISNIS DAN AKUNTANSI INTERNASIONAL

“AKUNTANSI GLOBAL”

OLEH : KELOMPOK 11

Miken E.Taku Neno (1910020241)

Stefanus Alfiano (1910020185)

Vannesa C. Abon Ola (1910020172)

Paulina Gerimu (1910020238)

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
penyertaanNya kami telah menyelesaikan makalah Akuntansi global ini dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas pada mata kuliah bisnis dan akuntansi
internasional. Selain itu kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca tentang koonvergensi internasional. Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen
pengajar mata kuliah bisnis dan akuntansi internasional yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan kami.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun dari pembaca akan kami terima demi kesempurnaan
makalah ini.

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................

DAFTAR ISI.....................................................................................................................................

BAB I.................................................................................................................................................

PENDAHULUAN.............................................................................................................................

1.1 Latar Belakang.........................................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................................

1.3 Tujuan......................................................................................................................................

BAB II...............................................................................................................................................

PEMBAHASAN................................................................................................................................

2.1 Survei Konvergensi Internasional............................................................................................

2.2 Beberapa peristiwa penting dalam sejarah penyusunan standar akuntansi internasional .......

2.3 Ikhtisar Organisasi Besar International Yang Mendukung Konvergensi Akuntansi.........

2.4 International Accounting Standards Board (IASB)

2.5 UNI EROPA

2.6 Organization of Securities Commissions (IOSCO)

2.7 International Federation Of Accountants (IFAC)


BAB III..............................................................................................................................................

PENUTUP.........................................................................................................................................

3.1 Kesimpulan..............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................

BAB I
PENDAHULAN

1.1. LATAR BELAKANG


Upaya harmonisasi akuntansi di seluruh dunia sebenarnya dimulai sebelum komite
standar akuntansi Internasional (IASC) didirikan pada tahun 1973. Upaya harmonisasi
akuntani internasional menjadi makin pesat pada dasawarsa 1990-an, sesuai dengan
berkembangnya globalisasi bisnis internasional dan pasar surat berharga, serta
meningkatnya pencantuman saham oleh banyak perusahaan, upaya harmonisasi
melibatkan para penentu standar akuntansi, pengatur pasar surat berharga, bursa efek,
dan pihak penyaji atau pengguna laporan keuangan. Beragam perbedaan utama dalam
persyaratan dan pembuatan laporan keuangan di seluruh dunia, serta meningkatnya
kebutuhan pengguna laporan keuangan untuk membandingkan informasi dari
perusahaan-perusahaan di dunia, merupakan kekuatan pendorong bagi gerakan
harmonisasi akuntansi ini.
Sesuai dengan rencana Dewan Standar Akuntansi Internasional (IASB),
konvergensi standar akuntansi internasional dan nasional mencakup penghapusan
berbagai perbedaan secara perlahan melalui upaya kerja sama antara IASB, penentu
standar nasional, dan kelompok lain yang menginginkan solusi terbaik bagi persoalan
akuntansi dan pelaporan.

1.2. RUMUSAN MASALAH


1) Bagaimana konvergensi internasional?
2) Apakah manfaat penerapan konvergensi internasional?
3) Bagaimana harmonisasi internasional?
4) Apakah manfaat penerapan harmonisasi internasional?
5) Bagaimana penerapan standar akuntansi internasional?
6) Organisasi internasional yang mendukung harmonisasi internasional?

1.3. TUJUAN
Dengan adanya penulisan makalah ini diharapkan mahasiswa mampu memahami
materi tentang akuntansi global dan standar audit. Dan dapat menjadi acuan untuk
penulisan makalah-makalah yang sejenis selanjutnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. SURVEI KONVERGENSI INTERNASIONAL

2.1.1. Manfaat Konvergensi Internasional


Pendukung konvergensi internasional menyatakan bahwa banyak manfaat
yang telah dirasakan. Donald T. Nicolaisen, mantan ke pala akuntansi komisi
sekuritas dan bursa amerika serikat, mengatakan hal dibawah ini:
 Pada September 2004 :
Pada tahap konsep, menjadi pihak pendukung memang mudah. Laporan
akuntansi yang secara transparan mencerminkan ilmu ekonomi mengenai
transaksi kepada pembaca laporan keuangan di Inggris, akan dibaca pula
dengan perasaan yang sama oleh pembaca di Perancis, Jepang, Amerika
Serikat, atau negara lainnya. Begitu pun juga, persyaratan dan prosedur audit
yang paling efektif kemungkinan besar sama antara di Amerika, Kanada, Cina
atau Jerman. Pengungkapan yang relevan bagi investor di Italia, Yanani, atau
Timur Tengah memiliki kemungkinan yang sama bergunanya bagi investor di
Amerika Serikat dan dinegara lainnya.
 Pada April 2005, Nicolaisen menulis :
Kekuatan kunci yang menyokong susunan standar akuntansi yang diterima di
seluruh dunia adalah berupa ekspansi lanjutan yang kuat dari pasar modal di
semua negara dan hasrat negara-negara untuk mencapai pasar modal yang
kuat, stabil, dan tidak tersendat-sendat sehingga dapat merangsang
pertumbuhan ekonomi. Pasar modal yang sedang berkembang membutuhkan
kepercayaan dan pemahaman tingkat tinggi dari para investor. Dengan
memiliki dan menggenggam susunan standar akuntansi bersama yang
berkualitas tinggi, seorang investor akan memiliki pemahaman dan
kepercayaan yang lebih.
Jika laporan keuangan suatu perusahaan disusun dengan mengacu pada
standar akuntansi yang tidak berkualitas tinggi atau standar akuntansi yang tidak
dikenal oleh para investor, maka investor tersebut tidak akan dapat sepenuhnya
memahami prospek perusahaan sehingga akan mengakibatkan premi berisiko
dalam berinvestasi diperusahaan yang bersangkutan.
Laporan keuangan yang disusun dengan mengacu pada standar akuntansi
bersama akan dapat lebih membantu investor dalam memahami peluang investasi,
berbeda jika dengan laporan keuangan yang disusun dengan standar akuntansi
yang berbeda di setiap negara. Selain itu jika investor disuguhkan informasi
keuangan yang isiya beragam, bergantung pada standar akuntansi yang
dipakainya, investor tersebut akan merasa ragu dengan hasil keuangan yang
sebenarnya dari perusahaan tersebut, yang akan menyebabkan ketidakyakinan
dari investor untuk berinvestasi.
Dengan menggunakan seperangkat standar akuntansi bersama, biaya untuk
penerbit efek akan menjadi lebih rendah. Ketika suatu perusahaan memasuki
pasha saham yang diluar yurisdiksi negaranya, perusahaan tersebut harus
mengeluarkan biaya tambahan untuk membuat laporan keuangan dengan
menggunakan seperangkat standar akuntansi yang berbeda. Biaya-biaya ini terdiri
atas biaya bagi personalia dan auditor dalam mempelajari, mengimbangi dan
mengikuti persyaratan yurisdiksi ganda. Begitu pun juga, penggunaan sumber
daya untuk penulisan standar kemungkinan besar dapat dioptimalkan jika
perusahaan tersebut lebih jarang menggunakan model akuntansi yang terpisah.
Terakhir surat kabar terkini mengusulkan “global GAAP (prinsip akuntansi
yang berlaku umum) Keuntungannya antara lain :
 Standar laporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten
di seluruh dunia dapat meningkatkan efisiensi dalamalokasi modal. Biaya
modal akan dikurangi.
 Para investor dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam berinvestasi,
portofolio lebih bermacam-macam dan risiko keuangan dapat dikurangi.
Transparansi dan persaingan di pasar globar akan lebih terjaga.
 Perusahaan-perusahaan dapat meningkatkan strategi dalam mengambil
keputusan mengenai merger dan akuisisi area usaha.
 Pengetahuan dan keahlian akuntansi dapat ditransfer tanpa batasan ke seluruh
dunia
 Ide-ide terbaik yang muncul dari aktivitas berstandar nasional dapat
ditonjolkan dalam mengembangkan standar globarl dengan kualitas terbaik.

2.1.2. Kritik Terhadap Standar Internasional


Proses menjadikan standar akuntansi menjadi standar internasional juga
menimbulkan kritik. Di awal tahun 1971 (sebelum IASC – Komite Standar
Akuntansi Internasional dibentuk), sebagian orang mengatakan bahwa standar
internasional terlalu sederhana untuk memecahkan masalah yang rumit. Dengan
berpendapat bahwa akuntansi sebagai ilmu pengetahuan social telah berkembang
dalam fleksibilitas, para kritikus bersikeras bahwa kemampuan untuk beradaptasi
terhadap situasi-situasi yang sangat berbeda merupakan nilai terpenting dari
akuntansi. Para kritikus ragu jika standar internasional dapat cukup fleksibel
untuk mengatasi perbedaan-perbedaan latar belakang tradisi, dan lingkungan
ekonomi di setiap negara. Sebagian kritikus juga berpikir bahwa proses
internasionalisasi ini akan menjadi suatu tantangan yang tidak bisa diterima
secara politis bagi kedaulatan setiap negara.
Para pengamat yang lain menyatakan bahwa firma-firma pelayanan akuntansi
internasional yang luas menggunakan standar akuntansi internasional sebagai alat
untuk memperluas pasar mereka. Firma-firma akuntansi multinasional, kata
mereka, sangat diperlukan untuk menerapkan standar internasional dalam
lingkungan-lingkungan setiap negara dimana standar serupa ini terasa rerlalu
rumit. Ketika institusi keuangan internasional dan pasar internasional bersikeras
menggunakan standar internasional, hanya firma-firma akuntansi internasional
luaslah yang akan mampu memenuhi tuntutannya.
Muncul pula ketakukan bahwa penggunaan standar internasional akan
menciptkan “standar overload” perusahaan-perusahaan yang memberikan reaksi
pada tekanan nasional, social, politik, dan ekonomi yang terus berkembang akan
sulit untuk memenuhi tuntutan-tuntutan internasional yang rumit dan memakan
biaya. Opini yang mirip pun terdengar bahwa perhatian politik suatu negara
sering kali berperan dalam pembentukan standar akuntansinya, dan bahwa
pengaruh-pengaruh politik internasional akan standar akuntansi tidak akan sesuai
dan sulit diterima oleh negara yang bersangkutan.
Terakhir, kritikus bersikeras bahwa standar internasional tidaklah coock
untuk perusahaan-perusahaan kecil dan menengah, terutama perusahaan yang
tidak terdaftar tanpa akuntabilitas public. Untuk perusahaan-perusahaan seperti
ini, standar yang disusun untuk memenuhi kebutuhan pemakainya dalam pasar
modal dunia tidaklah harus rumit dan menuntut terlalu banyak penyajian detail.
Dalam firma-firma kecil, sering kali tidak ada pemisahan antara kepemilikan dan
kepengurusan, serta saham jarang berpindah tangan-mungkin hanya dalam alih-
kepengurusan bisnis keluarga. Untuk mengatasi masalah ini, sebuah versi dari big
GAAP/little GAAP (prinsip akuntansi yang berlaku umum besar/kecil) telah
disusun dengan mengacu pada standar internasional bagi perusahaan-perusahaan
di seluruh dunia dan telah disusun dengan mengacu pada standar yang
disederhanakan bagi perusahaan-perusahaan lainnya.

2.1.3. Rekonsiliasi Dan Pengakuan Bersama


Seiring berkembangnya penerbitan dan perdagangan ekuitas diseluruh dunia,
masalah-masalah yang berhubungan dengan pendistribusian laporan keuangan
dalam yurisdiksi luar negeri pun menjadi lebih penting. Seperti yang telah ditulis
sebelumnya, para pendukung berpendapat bahwa konvergensi internasional akan
membantu menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan proses pengajuan
laporan keuangan lintas batas negara.
Dua pendekatan lainnya telah dimaksimalkan sebagai solusi yang sesuai bagi
masalah-masalah yang berhubungan dengan pengajuan laporan keuangan lintas
negara : (1) rekonsiliasi, dan (2) pengakuan bersama (yang juga dikenal dengan
sebutan reciprocity “timbal-balik”). Dengan adanya rekonsiliasi, firma-firma asing
dapat menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar akuntansi yang
diterima di negaranya, tetapi juga harus memberikan rekonsiliasi antara critical
accounting measure pengukuran akuntansi kritis (misalnya laba bersih dan ekuitas
pemegang saham) yang berlaku dinegaranya dan di negara di mana laporan
ekuangan tersebut diajukan. Misalnya Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat
(SEC) mengijinkan anggota luar negeri untuk menggunakan prinsip-prinsip
akuntansi selain GAAP Amerika serikat sebagai dasar laporan keuangan yang akan
diajukannya. Namun SEC pun meminta penyajian rekonsiliasi. Rekonsiliasi lebih
sedikit memakan biaya daripada harus mempersiapkan satu perangkat penuh
laporan keuangan di bawah prinsip-prinsip akuntansi yang berbeda. Namun,
rekonsiliasi hanya memberikan ringkasan, bukan gambaran keseluruhan dari
perusahaanyang bersangkutan.

2.1.4. Evaluasi
Pertentangan mengenai harmonisasi atau konvergensi memang tidak dapat
sepenuhnya diselesaikan. Opini-opini yang menentang harmonisasi memiliki
manfaat tersendiri. Namun, bukti-bukti terbaru menunjukkan bahwa tujuan
harmonisasi akuntansi internasional mengenai akuntansi, pengungkapan, dan audit
telah diterima secara luas sehingga kecenderungan akan konvergensi internasional
akan terus berlanjut atau bahkan meningkat. Disamping adanya perdebatan
tersebut, semua hal mengenai akuntansi sedang berada dalam proses harmonisasi
dunia. Banyak perusahaan dengan sukarela mengadopsi international reporting
standard (IFRS). Jumlah negara yang telah mengadopsi IFRS makin bertambah.
Negara-negara tersebut menggunakan IFRS sebagaidasar bagi standar negara
mereka, serta mengijinkan penggunaan IFRS. Organisasi internasional yang maju
dan badan penyusunan standar di seluruh dunia (contohnya Komisi Eropa,
Organisasi Perdagangan Dunia, serta organisasi perusahaan dan pembangunan
Eropa) menyokong tujuan-tujuan dari International Accounting Standards Board
(IASB). Kemajuan dalam proses harmonisasi pengungkapan dan audit dinilai
mengesankan.
Hal terakhir, perbedaan-perbedaan disetiap Negara mengenai factor pokok
yang menyababkan adanya variasi dalam praktik akuntansi, pengungkapan, dan
audit makin berkurang seiring dengan makin meratanya pasar modal dan pasar
barang di seluruh dunia. Seperti yang dibahas diatas, banyak perusahaan yang telah
secara sukarela mengadopsi IFRS. Perusahaan-perusahaan tersebut berlaku
demikian karena telah melihat keuntungan ekonomi dari adopsi standar akuntansi
dan pengungkapan yang dapat dipercaya di seluruh Negara. Selain itu, seperti yang
telah dibahas di Bab 5, perusahaan-perusahaan secara sukarela memperluas
pengungkapan mereka sejalan dengan IFRS dalam menjawab permintaan dari
investor dan lembaga-lembaga serta pengguna laporan keuangan lainnya.
Keberhasilan usaha-usaha konvergensi terbaru yang dilakukan oleh organisasi-
organisasi internasional dapat menjadi ciri bahwa konvergensi terjadi sebagai
respons alami terhadap tuntutan ekonomi.

2.2. BEBERAPA PERISTIWA PENTING DALAM SEJARAH PENYUSUNAN


STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL
Berikut adalah beberapa peristiwa penting dalam sejarah penyusunan standar
akuntansi internasional yang menjadi tonggak pengembangan standar akuntansi
tersebut:
 1959 – Jacob Kraayenhof, partner pendiri firma besar Eropa akuntan independen,
mendesak dimulainya pembuatan standar akuntansi internasional
 1961 – Groupe d’Etudes, yang terdiri atas professional akuntan aktif, dibangung di
Eropa untuk memberi saran pada pejabat Uni Eropa mengenai masalah-masalah
akuntansi.
 1966 – Accountants Internasional Study Group dibentuk oleh institusi professional
di Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat.
 1973 - International Accounting Standards Committee (IASC) didirikan.
 1976 - Organization for Economic Cooperation and Development (OECD)
mengeluarkan Dekiarasi Investasi di Perusahaan Multinasional yang berisi arahan
mengenai ‘Pengungkapan Informasi’.
 1977 - International Federation of Accountants (IFAC) didirikan.
 1977 - Kelompok Para Ahli ditunjuk oleh Dewan Sosial Ekonomi Perserikatan
Bangsa-Bangsa mengeluarkan laporan empat bagian tentang Standar Akuntansi
Internasional dan Pela poran untuk Badan Hukum Transnegara.
 1978 - Commission of European Community mengeluarkan Pedoman Keempat
sebagai tindakan pertama terhadap penyelarasan akuntansi Eropa.
 1981 - IASC mendirikan kelompok-kelompok penasihat organisasi non-anggota
untuk memperluas usulan penyusunan standar internasional.
 1984 - London Stock Exchange menyatakan bahwa perusahaan yang terdaftar dan
tidak tergabung di Inggris atau Irlandia harus mematuhi standar akuntansi
internasional.
 1987 - International Organization of Securities Commission (IOSCO) pada
konferensi tahunannya memajukan penggunaan standar befsama dalam praktik
akuntansi dan auditing.
 1989 - IASC mengeluarkan Draft Pembukaan .2 mengenai komparabilitas laporan
keuangan dan menerbitkan Kerangka Kerja bagi Penyusunan dan Penyampaian
Laporan Keuangan.
 1995 - Badan IASC dan Komite Teknis TOSCO menyetujui program kerja yang
penyelesaiannya akan menghasilkan TAS yang membentuk susunan inti standar
yang komprehensif. Penyelesaian standar-staffdar ini akan memungkinkan Kornite
Teknis TOSCO untuk merekomendasikan pengesahan TAS untuk menggalang
modal hutas batas dan mendata tujuan-tujuan di pasar global.
 1995 - Kornisi Eropa mengadopsi pendekatan baru menuju penyelarasan yang
memungkinkan penggunaan lAS oleh perusahaan yang ada di pasar modal
internasional. .
 1996 - U.S. Securities and Exchange Commission (SEC) mengumumkan bahwa
“organisasi ini mendukung tujuan TASC untuk mengembangkan, sebaik mungkin,
standar akuntansi yang dapat digunakan untuk menyusun laporan keuangan yang
dapat digunakan dalam penawaran untas batas”.
 1998 - IOSCO menerbitkan “International Disclosure Standards for Cross Border
Dfferings and Initial Listings by Foreign Issuers.”
 2000 - IOSCO menerima semua 40 standar inti yang disiapkan oleh IASC sebagai
respons terhadap daftar perrnintaan IOSCO tahun 1993.
 2001 - Komisi Eropa mengajukan peraturan yang menuntut semua perusahaan Uni
Eropa yang terdaftar di pasar regulasi untuk menyusun akun konsolidasi yang sesuai
dengan lAS 2005.
2001 - International Accounting Standards Board (IASB) menggantikan IASC dan
mengemban tanggung jawabnya. Standar IASB, dikenal juga dengan International
Financial Reprting Standards (IFRS) terdiri atas JAS yang diterbitkan oleh IASC.
 2002 - Mahkamah Eropa mengesahkan proposal Komisi bahwa hampir semua
Negara Uni Eropa harus mengikuti standar IASB mulai tahun 2005 dalam laporan
keuangan konsolidasi mereka. Negara anggota dapat memberikan persyaratan pada
perusahaan yang tidak terdaftar dan pada laporan perusahaan individu. Dewan Eropa
kemudian mengadopsi peraturan yang membolehkan.
 2002 - IASB dan FASB menandatangani “Norwalk Agreement” dan konvergensi
pun terjadi antara standar internasional dan standar akuntansi AS.
 2003 - European Council menyetujui pengembangan Pedoman Keempat dan
Ketujuh Uni Eropa yang menghilangkan inkonsistensi antara pedoman yang lama
dan IFRS.
 2004 - Australian Accounting Standards Board mengumumkan niatnya untuk
mengadopsi IFRS sebagai Standar Akuntansi Australia.
 2005 - SEC mengajukan “peta” untuk mengenyahkan persýaratan rekonsiliasi antara
IFRS dan GAAP AS SEC dan Komisi Uni Eropa kernudian menyetujui “peta” untuk
menghilangkan persyaratan pada tahun 2009. .
 2005 - Menteri Keuangan Cina melakukan konvegensi Standar Akuntansi Cina dan
IFRS tahun 2007. Badan Standar Akuntansi Kanada menghilangkan GAAP Kanada
dan diganti dengan IFRS pada tahun 2011. IASB dan Badan Standar Akuntansi
Jepang meluncurkan proyek konvergensi.
 2006—FASB dan IASB menandatangani Memorandum Pemahaman yang menjadi
tonggak sejarah yang harus diraih kedua badan tersebut agar dapat menunjukkan
kepada SEC dan Komisi Uni Eropa level konvergensi yang dapat diterima antara
GAAP AS dan IFRS. . . , .
2006 - IASB rnenerbitkan laporan tentang hubungan kerjanya dengan penyusun.
standar akuntansi lainnya.
 2006 - Uni Eropa mengeluarkan Pedoman Audit menurut Undang-undang,
menggantikan Pedoman Kedelapan.
 2007 - SEC mengajukan p9ghapusan persyaratan rekonsiliasi bagi perusahaan
perusahaan yang menggunakan IFRS.

2.3. IKHTISAR ORGAN ISASI BESAR INTERNASIONAL YANG


MENDUKUNG KONVERGENSI AKUNTANS
Berikut ada enam organisasi telah menjadi pemain kunci dalam menentukan
standar akuntansi internasional dan dalam memaj ukan penyelarasan akuntansi
internasional:
 International Accounting Standards Board (IASB).
Tujuan dari IASB adalah :
1) Mengembangkan untuk kepentingan public, seperangkat standar akuntansi yang
berkualitas tinggi, mudah dimengerti dan tidak sulit dilaksanakan, yang menuntut
informasi berkualitas tinggi, transparansi dan sebanding mengenai laporan
keuangan dan kondisi keuangan lainnya.
2) Memajukan penggunaan dan penerapan yang tepat dari standar-standar yang
dibuat.
3) Memperhatikan kebutuhan khusus perusahaan kecil menengah dan
perkembangan ekonomi guna memenuhi tujuan nomor (1) dan (2).
4) Meningkatkan kualitas konvergensi standar akuntansi di setiap negara serta
Standar Akuntansi International dan Standar Pelaporan Keuangan International.
 Commision of the European Union (EU).
Uni Eropa didirikan tahun 1957 dan merupakan hasil dari Pakta Roma, dengan
tujuan menyelaraskan sistem hukumn dan sistem ekonomi negara-negara
anggotanya. Berbeda dengan IASB, yang tidak memiliki wewenang untuk
mengharuskan penerapan standar akuntansinya, Komisi Eropa (EC, yang merupakan
badan pengatur Uni Eropa) memiliki kekuasaan penuh untuk menerapkan instruksi
akuntansinya ke seluruh Negara yang menjadi anggotanya.
Salah satu cita-cita Uni Eropa adalah untuk mencapai penggabungan pasar
keuangan Eropa. Untuk mencapai cita-citanya ini, Uni Eropa telah memperkenalkan
intruksi dan melaksanakan prakarsa besar untuk:
1) Meningkatkan modal untuk basis Eropa.
2) Menetapkan kerangka hokum bersama dalam pasar sekuritas dan derivatif.
3) Mencapai satu susunan standar akuntansi bagi-bagi perusahaan-perusahaan yang
terdaftar.
 International Organization of Securities Commissions (IOSCO).
Tujuan dari IOSCO adalah:
1) Bekerja bersama untuk memajukan peraturan standar tinggi agar dapat
memelihara pasar yang adil, efisien, dan baik.
2) Bertukar informasi tentang pengalaman setiap negara guna memajukan
perkembangan pasar domestic.
3) Menyatukan usaha setiap negara untuk membuat standar dan pengawasan yang
tepat terhadap transaksi sekuritas di setiap negara.
4) Saling membantu memajukan integritas pasar dengan menerapkan standar-
standar secara teliti dengan menindak segala pelanggaran.
 International Federation of Accountants (IFAC) .
Misi IFAC adalah memperkuat profesi akuntansi di seluruh dunia dan
memberikan peran terhadap perkembangan ekonomi internasional yang kuat dengan
mendirikan dan memajukan kesetiaan terhadap standar professional berkualitas
tinggi, memperluas konvergensi internasional, dan berbicara mengenai masalah
kepentingan publik dimana keahlian profesi tersebut lebih relevan.
 United Nations Intergovernmental Working Group of Experts on Standard of
Accounting and Reporting (ISAR), bagian dan United Nations Conference on
Trade and Development (UNCTAD) . ,
ISAR didirikan tahun 1982, dengan cita-cita : memajukan transparansi,
reliabilitas, dan keterbandingan akuntansi dan pelaporan badan hukum. begitu pun
untuk meningkatkan pengungkapan pada penguasaan badan hukum oleh perusahaan-
perusahaan di negara berkembang dan negara yang sedang mengalami transisi
ekonomi.
 Organization for Economic Cooperation and Development Working Group on
Accdunting Standards (OECD Working Group)
OECD merupakan organisasi internasional yang terdiri atas 30 negara
perekonomian pasar (sebagian besar negara industri). Badan pengurus OECD
bernama Dewan OECD dan memiliki jaringan sekitar 200 komite dan kelompok
pekerja. OECD mempublikasikan Tren Pasar Keuangan dua kali setahun, yang
menilai tren dan prospek di pasar keuangan nasional dan internasional di wilayah
OECD. Kegiatan pentingnya adalah memajukan pengaturan yang baik di sector
Negara maupun swasta.

2.4. INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARDS BOARD


International Accounting Standards Board (IASB), . yang tadinya bernama IASC,
merupakan hadan penetapan standar independen untuk sektor pribadi yang didirikan
pada 1973 oleh organisasi akuntansi profesional di sembilan negara dan
direstrukturisasi pada tahun 2001. (Restrukturisasi ini membuat IASC menjadi
organisasi penaung di mana IASBmelalcukan kerjanya). Sebelum direstrukturisasi,
IASC mengeluarkan 41 Standar Akuntansi Internasional (JAS) dan Kerangka Kerja
dalam Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan. IASB memiliki tujuan
sebagai berikut:
 Mengembangkan, untuk kepentingan publik, seperangkat standar akuntansi dunia
yang berkualitas tinggi, mndah dimengerti dan tidak sulit dilaksanakan, yang
menuntur informasi berkualitas tinggi, transparan, dan scbanding mengenai laporan
keuangan dan kondisi keuangan laimya, guna membantu prusahaan-perusahaan di
pasar modal dunia dan pengguna lainnya dalam membuat keputusan bisnis.
 Memajukan penggunaan dan penerapan yang tepat dan standar-standar yang dibuat.
 Memperhatikan kebutuhan khusus perusahaan kecil menengah dan perkembangan
ekonomi guna memenuhi tujuan nomor (1) dan (2).
 Meningkatkan kualitas konvergensi standar akuntansi di setiap negara serta Standar
Akuntansi Internasional dan Standar Pelaporan Keuangan Internasional.
IASB menjadi wakil dan organisasi akuntansi yang ada di sekitar 100 negara.
Dengan sangat banyaknya basis dukungan ini, IASB menjadi tenaga pengarah dalam
menentukan standar akuntansi internãsional. Tampilan 8-3 berisi standar IASB terkini
(mulai dan Januari 2007).b0 Situs IASB (www.iasb.com) memberikan ringkasan dan
standar IASB terkini. Standar IASB mengãcu pada prinsip-prinsip penyampaian yang
baik dan pengungkapan penuh (lihat Bab 2). Prinsip-prinsip pengukuran akuntansi dan
pelaporan keuangan dijelaskan lebih rinci di Bah 3.
Selama dasawarsa pertama berjalannya IASC, standar akuntansi internasional
disusuji hanya sebagai gambaran, bukan sebagai ketentuan. Standarawal ini menyusun
praktik akuntansi yang serupa di setiap negara dan meniadakan praktik yang berbeda.
IASC mulai menyentuh hal-hal yang lebih sulit selama dekade keduanya dan menjawab
kegelisahan hahwa standar yang dibuatnya benisi terlalu banyak pcrlakuan akuntansi
alternatif dan kurang cukup teliti.

2.4.1. Standar Inti IASC dan Persetujuan TOSCO .


IASB (sebagaimana pendahulunya, IASC) selama ini tengah berjuang untuk
mengembangkan stãndar akuntansi yang akan diterima oleh regulator sekuritas di
seluruh dunia. Sebagai bagian dariusaha ini, IASC mengadopsi rencana kenja
untuk menghasilkan suatu inti yang komprehensif dan standar-standar
berkualitas. Pada Juli 1995, Komite Teknis TOSCO menyatakan persetujuannya
akan rencana kerja yang telah disusun. Standar Inti pun akhirnya lengkap dengan
adanya persetujuan dan TAS 39. pada Desember 1998. Tinjauan ulang TOSCO
akan Standar inti dimulai tahun 1999, dan pada tahun 2000 iosco mengesahkan
penggunaan standar IASC untuk pendataan dan penawaran lintas batas.

2.4.2. Struktur IASB Baru .


IASB yang telah direstrukturisasi bertemu untuk pertarna kalinya di tahun
2001. Kepengurusan IASB setelah diubah antara lain:
1) Dewan Pengawas. IASB memiliki 22 pengawas: enam dan Amerika Utara,
enam dan Eropa, enam dan wilayah AsialPasifik, dan empat dan wilayah
lainnya (wilayah yang menjadi objek pembangunan seluruh keseimbangan
geografis).Para pengawas menunjuk anggota-anggota dewan, Komite
Interpretasi Laporan, Keuangan Internasional, dan Dcwan Penasihat Standat
Para peugawas ber tanggung jawab untuk mendapatkan dana, memantau, serta
meninjau prioritas dan operasional IASB.
2) Badan Pengurus IASB. Badan ini membangun dan meningkatkan standar
laporan dan akuntansi keuangan dalam berbisnis. Badan ini bertanggung jawab
penuh akan ‘hal-hal teknis IASB termasuk penyusunan dan penerbitan Standar
Akuntansi Internasional, Standar Laporan Keuangan Internas ional, serta
Exposure Draft ...dan pemberian persetujuan akhir Interpretasi oleh Komite
Interpretasi Laporan Keuangan Internasional’, dan menyetujui agenda teknis
dan pelaksanaannya. Badan ini terdiri atas 14 anggota, yang ditunjuk oleh para
pengawas untuk memberikan ‘kombinasi terbaik dan keahlian teknis dan
perbedaan kegiatan bisnis internasional’. Semua anggota badan ini mendapat
gaji; 12 orang bekerja full-time, dan 2 orang dapat bekerja paruh waktu. Badan
ini menjaga hubungan dengan para pembuat standar di negara-negara dan
badan resmi lainnya yang mengurusi pembuatan standar. (tujuannya adalah
untuk berkerja sama dengan badan-badan nasional ini sehingga konvergensi
standar akuntansi di setiap Negara dan internasional dapat dilakukan) Para
anggotanya memiliki masa jabatan selama lima tahun, dan bisa diperpanjang
satu kali.
3) Dewan Penasihat Standar. Dewan Penasihat Standar, yang anggotanya
ditunjuk oleh pengawas, memiliki anggota sebanyak ‘tiga puluh orang atau
lebih yang memiliki latar belakang tempat dan pendidikan yang berbeda, yang
ditunjuk selama tiga tahun masa jabatan yang dapat diperpanjang’. Dewan
Penasihat Standar biasanya bertemu tiga kali setahun. Tanggung jawab yang
diembannya adalah memberikan nasihat pada badan pengurus mengenai
agenda dan prioritasnya, memberikan informasi pada badan pengurus
mengenai gambaran ‘kepengurusan dan individu yang ada dalam dewan ini
dalam kegiatan-kegiatan pembuatan standar utama’, dan memberikan ‘nasihat
lainnya’ kepada badan pengurus dan pengawas. .
4) International Financial Reporting Interpretatións Committee (IFRIC). IFRIC
terdiri atas dua belas anggota yang ditunjuk oleh dewan .pengawas. IFRIC
menginterpretasi ‘penggunaan Standar Akuntansi Internasional dan Standar
Laporan Keuangan Internasional dan memberikan arahan mengenai perihal
perihal dalarn pelaporan yang tidak secara spesifik dibahas di JAS dan IFRS,
dan masih dalam konteks Kerangka Kerja IASB’, menerbitkan interpretasi
naskah dan meninjau kömentar publik mengenai naskah tersebut, serta
rnendapatkan persetujuan dan badan pengurus untuk menyetujui interpretasi
akhir.

2.4.3. Pengakuan dan Dukungan bagi IASB


IFRS kini diterima secara luas di seluruh dunia. Standar tersebut (1)
diguñakan oleh banyak negara sebagai dasar persyaratan akuntarisi di negara
yang bersangkutan atau diadopsi secara keseluruhan; (2) diterirna oleh banyak
bursa saharn dan regulator yang memperbolehkan perusahaan asing dan dalam
negeri untuk mengajukan laporan keuangan yang disusun sesuai dengan ¡FRS;
dan (3) diakui oleh EC dan badan internasional lainnya. Tahun 1995, EC
mengajukan IFRS. Daripada menjadi suatu arahan yang berkembang, EC
menentukan bahwa Uni Eropa harus berhubungan dengan usaha-usaha IAS/IASB
dan Tosco ke arah iceselarasan standar akunransi internasional. Perusahaan-
perusahaan Uni Eropa yang terdaftar dalam bursa saham yang diakui sekarang
menggunakan IFRS dalam menyusun laporan keuangan konsolidasi.
Penandatanganan ‘Norwalk Agreement’ tahun 2002 oleh JASB dan U.S.
Financial Accounting Standards Board (FASB) menjadi simbol komitmen dan
penyusun standar di setiap negara untuk bergabung dan membentuk susunan
standar akuntansi internasional. Tahun 2004, Badan Standar Akuntansi Australia
mengadopsi IFRS sebagai standar akuntansi Australia. Tahun 2005, Ciiia dan
Jepang menggabungkan standar akuntansi masirig.masing dengan IFRS. Masih di
tahun 2005, Badan Standar Akuntansi Kanada memberi us)1l untuk mengganti
Standar Akuntansi Kanada .dengan IFRS pada tahun 2011. Para penyusun standar
dan Australia/Selandia Baru, Kanada, Prancis, Jerman, Jepang, Inggris, dan
Amerika Serikat AS) menjadi rekanan IASB dalam penentuan standar mereka.
2.4.4. Pengakuan dan Dukungan bagi IASB
IFRS kini diterima secara luas di seluruh dunia. Standar tersebut (1)
digunakan oleh banyak negara sebagai dasar persyaratan akuntansi dinegara yang
bersangkutan atau diadopsi secara keseluruhan; (2) diterima oleh banyak bursa
saham dan regulator yang memperbolehkan perusahaan asing dan dalam negeri
untuk mengajukan laporan keuangan yang disusun sesuai dengan IFRS; dan (3)
diakui oleh EC dan badan internasional lannya. Tahun 1995, EC mengajukan
IFRS. Daripada menjadi suatu arahan yang berkembng, EC menentukan bahwa
UNI ERopa harus berhubungan dengan usaha-usaha IASC/IASB dan IOSCO kea
rah keselarassan srandar akuntansi internasional. Perusahaan-perusahaan Uni
Eropa yang terdaftar dalam bursa saham yang diakui sekarang menggunakan
IFRS dalam menyusun laporan keuanan konsolidasi.
Penandatanganan ‘Norwalk Agreement’ tahun 2002 oleh IASB dan
U.S. Financial Accounting Standarda Board (FASB) menjadi symbol komitmen
dari penyusun standar disetiap negara untuk bergabung dan membentuk susunan
standar akuntansi internasional. Tahun 2004 Badan Standar Akuntansi Australia
mengadiosi IFRS sebagai standar akuntansi Australia. Tahun 2005, Cina dan
Jepang menggabungkan standar akuntansi masing-masing dengan IFRS. Masih di
tahaun 2005, Badan Standar Akuntansi Kanada memberi usul untuk mengganti
Standar Akuntasni Kanada dengan IFRS pada tahun 2011. Para penyusun standar
dari Australia/Selandia Baru, Kanada Prancis, Jerman,Jepang,Inggris,dan
Amerika Serikat (AS) menjadi rekanan IASB dalam penenruan standar mereka.

2.4.5. Respons U.S. Securities and Exchange Commission terhadap IFRS


Selama tahun 1990-an, Securities and Exchange Commission (SEC) berada
di bawah tekanan yang makin kuat untuk membuat pasar saham AS lebih bisa
diakses oleh para penerbit egek non-Amerika. Saat itu, SEC memberikan
dukungan bagi niat IASB untuk mengambangkan standar akuntansi yang
dapatdigunakan dalam laporan keuangan yang digunakan dalam pelaporan
keuangan lintas batas. Namun, SEC punmenyatakan bahwa tiga syarat harus
dipenuhi agar standar IASB dapat diterima.
1) Standar tersebut harus berisi susunan inti yang terditi atas prinsip-prinsip
akuntansi yang menyeluruh dan dapat diterima secara luas.
2) Standar tersebut harus berkualitas tinggi-standar tersebut harus dapat
menunjukkan komparabilitas dan transparansi, dan standar tersebut harus
tersedia untuk pengungkapan penuh.
3) Standar tersebut harus diterapkan dan diinterpretasikan secara teliti.

Kemudian pejabat- pejabat senior SEC menunjukkan bahwa jika IASB dan
FASB membuat cukup kemajuan dalam menggabungkan standar mereka, dan jika
kemajuan yang cukup telah dibuat dalam menciptakan prasarana untuk proses
interpretasi dan penguatan standar akuntansi, SEC akan mempertimbangkan
untuk mengijinkan anggota asing untuk berbisnis di Amerika Serikat dengan
menggunakan IFRS tanpa harus melakukan rekonsiliasi dengan GAAP Amerika
Serikat.
2.5. UNI EROPA
Uni Eropa didirikan tahun 1957 dan merupakan hasil dari Pakta Roma, dengan
tujuan menyelaraskan system hokum dan system ekonomi negara-negara anggotanya.
Uni Eropa kini beranggotakan 27 negara ( Austria,Belanda, Belgia, Bulgaria, Cyprus,
Denmark, Estonia, Finlandia, Hongaria,Polandia,Portugis, Republik Ceko, Rumans
Slowakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, dan Yunani). Berbeda dengan EASB, yang tidak
memiliki wewenang untuk mengharuskan penerapan standar akuntansinya,Komisi
Eropa (EC, yang merupakan badan pengatur Uni Eropa) memiliki kekuasaan penuh
untuk menerapkan instruksi akuntansinya ke seluruh negara yang menjadi anggota.
Salah satu cita-cita Uni Eropa adalah untuk mencapai penggabungan pasar
keuangan Eropa. Untuk mencapai cita-citanya ini, Uni Eropa telah memperkenalkan
instruksi dan melaksanakan prakarsa besar untuk:
 Meningkatkan modal untuk basis Uni Eropa
 Menetapkan kerangka hokum bersama dalam pasar sekuritas dan derivative
 Mencapai satu susunan standar akuntansi bagi perusahaan-perusahaan yang
terdaftar.
Komite Eropa kemudian menyusun program besar penyelarasan hokum perusahaan
segera setelah komitee ini dibentuk. Pendoman Komite Eropa kini menaungi seluruh
aspek hokum perusahaan. Sebagai pedoman memiliki hubungan langsung dengan
akuntansi. Banyak pengamat menganggap Pedoman Keempat, Ketujuh, dan Kedelapan
sebagai pedoman yang terpenting jika dlihat dari segi sejarah dan isinya.

2.6. INTERNASIONAL ORGANIZATION OF SECURITIES COMMISSIONS


(IOSCO)
Organization of Securities Commissions (IOSCO) terdiri atas regulator sekuritas
yang berasal lebih dari 100 negara. IOSCO bertujuan untuk:
 Bekerja sama bersama untuk memajukan peraturan standar tinggi agat dapat
memelihara pasar yang adil, efisien, dan baik.
 Bertukar informasi tentang pengalaman setiap negara guna memajukan
perkembangan pasar domestik.
 Menyatukan usaha setiap negara untuk membuat standar dan pengawasan yang
tepat terhadap transaksi sekuritas di setiap negara.
 Saling membantuk memajukan integritas pasar dengan menerapkan standar-standar
secara teliti dengan menindak segala pelanggaran.
IOSCO telah bekerja secara ekstensif terhadap pengungkapan dan standar
akuntansi internasional untuk memfasilitasi kemampuan setiap perusahaan dalam
meningkatkan modal secara efisien di pasar sekuritas dunia. Tahun 1998, IOSCO
menerbitkan susunan standar pengungkapan non-finansial yang akhirnya akan
memungkinkan perusahaan untuk menggunakan prospectus dalam menawarkan atau
mendaftarkan saham di pasar modal besar di seluruh dunia. Regulator sekuritas di
seluruh dunia makin marak mengadopsi standar ini.
Komite teknis IOSCO memusatkan perhatian pada pengungkapan dan akuntansi
multinasional. Tujuan utamannya adalah memfasilitas proses di mana penerbit efek
kelas dunia dapat menambahkan modal dengan cara yang paling efektif dan efisien di
semua pasar moda di mana tuntutan investor dapat terjawab. IOSCO bekerja sama
dengan IASB, salah satu kegiatannya adalah menyediakan input terhadap proyek IASB.
IOSCO telah mengesahkan IFRS untuk penawaran sekuritas lintas batas.
2.7. INTERNATIONAL FEDERATION OF ACCOUNTANTS (IFAC)
IFAC merupakan organisasi global dengan lebih dari 160 anggota di 120 negara,
yang mewakili lebih dari 2,5 juta akuntan. IFAC memiliki misi yaitu memperkuat
profesi akuntansi di seluruh dunia dan memberikan peran terhadap perkembangan
ekonomi internasional yang kuat dengan mendirikan dan memajukan kesetiaan
terhadap standar professional berkualitas tinggi, memperluas konvergensi internasional,
dan berbicara mengenai masalah kepentingan publik di mana keahlian profesi tersebut
lebih relevan.
IFAC dijalankan oleh Dewan IFAC, yang anggotanya terdiri atas satu perwakilan
masing-masing negara anggotanya. Dewan memilih badan pengurus IFAC yang akan
mengemban tanggung jawab terhadap penyusunan kebijakan dan menjadi pengawas
operasional IFAC, pelaksanaan program-program, dan pekerjaan komite serta
kelompok penyusun standar IFAC. Public Interest Oversight Board (PIOB), suatu
badan independen yang didirikan tahun 2005, memberikan pengawasan tambahan.
Administrasi harian disediakan oleh kepala eksekutif IFAC yang berlokasi di New
York, memiliki staf akuntan profesionaldari seluruh dunia.
Tugas professional IFAC dilakukan melalui badan penyusun standard an panitia
kerja, Badan penyusun standar IFAC adalah:
 Internasional Accounting Education Standard Board
 Internasional Auditing and Assurance Standard Board
 Internasional Ethics Standards Board for Accountans
 Internasional Public Sector Accounting Standard Board
Panitia kerja IFAC adalah sebagai berikut.
 Panel Penasihat Pemenuhan
 Komite Negara Berkembang
 Komite Pencalonan
 Komite Akuntan Profesional dalam Bisnis
 Komite Usaha Kecil Menengah
 Komite Auditor Transnegara
Badan Standar Asuransi dan Auditing Internsional IFAC mengeluarkan Standar
Internasional tentang Auditing (ISA), yang disusun ke dalam kelompok-kelompok di
bawah ini:
 Pengenalan Kerja
 Prinsip dan Tanggung Jawab Umum
 Perkiraan Risiko dan Respons terhadap Risiko yang telah Diperkirakan
 Bukti Audit
 Penggunaan Kerja Lainnya.
 Area Khusus
IFAC memiliki hubungan yang dekat organisasi internasional lainnya, seperti
IASB dan IOSCO. Laporan Keuangan dari perusahaan-perusahaan yang makin banyak
itu diaudit sesuai dengan Standar Internasional IFAC tentang Auditing. Seperti yang
telah dibahas sebelumnya, semua audit laporan keuangan di Uni Eropa harus mengikuti
ISA.
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Banyak orang sekarang yakin bahwa penggabungan internasional merupakan hal
yang penting untuk mengurangi peraturan yang merintangi sehingga menjadikan usaha
penggalangan modal lintas batas lebih mudah.Perdebatan sekarang tidak lagi mengenai
bagaimana melakukan penggabungan atau apakah harus melakukna penggabungan.
Meskipun perbedaan negara dalam faktor lingkuangna yang memengaruhi
pengembangan akuntansi masih ada, system pelaporan keuangan akan bergabung
seiring dengan pasar modal internasional yang lebih berorientasi pada investor. Badan
Standar Akuntansi Internsional sedang berada di pusat pergerakannya. Sekarang ini,
sulit untuk menangani masalah peraturan dalam pasar moda dan bursa saham tanpa
mempertimbangakan penggabungan prinsip akuntansi, pengungkapan dan/atau audit.
Standar akuntansi internasional digunakan sebagai hasil dari : (1) Perjanjian
internasional atau politis (2) Kepatuhan secara sukarela (3) Keputusan oleh badan
pembuat standar akuntansi internasional. Enam organisasi telah menjadi pemain utama
dalam penentuan standar akuntansi internasional dan dalam mempromosikan
harmonisasi akuntansi internasional : Badan Standar Akuntansi International (IASB),
Komisi Uni Eropa (EU), Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO),
Federasi Internasional Akuntan (IFAC), Kelompok Kerja Ahli Antarpemerintah
Perserikatan Bangsa-bangsa atas Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan
(International Standars of Accounting and Reporting – ISAR), bagian dari Konferensi
Perserikatan Bangsa-bangsa dalam Perdagangan dan Pembangunan (United Nations
Conference on Trade and Development –UNCTAD), Kelompok Kerja dalam Standar
Akuntansi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Kelompok Kerja
OEDC).
DAFTAR PUSTAKA

Choi, Frederick D S, Gary K Meek. 2010. International Accounting Edisi 6.


Jakarta : Salemba Empat

Anda mungkin juga menyukai