Anda di halaman 1dari 15

AKUNTANSI INTERNASIONAL

HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Internasional Yang
Dibina Oleh Ibu Puji Nurhayati., S.E., M.Si.

OLEH :
1. ANGGRAENI HERLINA (1703101098)
2. NOVITA IKA (1703101118)
3. FITRI NUFIYANTARII (1903101043P)

KELAS 6E AKUNTANSI

UNIVERSITAS PGRI MADIUN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “Harmonisasi Akuntansi Internasional”. ini dalam bentuk maupun  isinya yang sangat
sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca dalam penulisan selanjutnya.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah “Akuntasi Internasional”.
Disamping itu, kami juga berharap makalah ini bisa dan mampu memberikan konstribusi dalam
menunjang pengetahuan para mahasiswa pada khususnya dan pihak lain pada umumnya.
Dengan terselesainya makalah ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dan memberikan bantuan dalam pembuatan makalah ini yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua.

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Upaya harmonisasi akuntansi di seluruh dunia sebenarnya dimulai sebelum adanya
Komite Standar Akuntansi Internasional (IASC) didirikan pada tahun 1973. Upaya
harmonisasi akuntansi menjadi semakin pesat pada dasawarsa 1990-an, sesuai dengan
berkembangnya globalisasi bisnis internasiional dan pasar surat berharga, serta
meningkatnya pencantuman saham oleh banyak perusahaan. Standar yang terharmonisasi
bersifat kompatibel, sehingga tidak mengandung pertentangan. Beragam perbedaan utama
dalam persyaratan dan pembuatan laporan keuangan di seluruh dunia, serta meningkatnya
kebutuhan pengguna laporan keuangan untuk membandingkan informasi dari perusahaan
– perusahaan di dunia, merupakan (dan masih menjadi) kekuatan pendorong bagi gerakan
harmonisasi akuntansi ini. Sesuai dengan rencana (IASB),konvergensi standar akuntansi
internasional dan nasional mencakup penghapusan berbagai perbedaan secara perlahan
melalui upaya kerja sama antara IASB, penentu standar nasional, dan kelompok lain yang
menginginkan solusi terbaik bagi persoalan akuntansi dan persoalan. Oleh karenanya,
pemahaman yang mendasari harmonisasi dan konvergensi sangat terkait erat.
Harmonisasi secara umum bermakna penghapusan perbedaan antara berbagai standar
yang sudah ada,sementara konvergensi adalah bisa mencakup pembuatan standar baru
yang belum tercantum dalam standar yang sudah ada.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konvergensi internasional?
2. Apakah manfaat penerapan konvergensi internasional?
3. Bagaimana harmonisasi internasional?
4. Apakah manfaat penerapan harmonisasi internasional?
5. Bagaimana penerapan standar akuntansi internasional?
6. Mengapa Organisasi internasional yang mendukung harmonisasi internasional?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konvergensi internasional
2. Untuk mengetahui manfaat penerapan konvergensi internasional.
3. Untuk mengetahui harmonisasi internasional.
4. Untuk mengetahui manfaat penerapan harmonisasi internasional
5. Untuk mengetahui penerapan standar akuntansi internasional
6. Untuk mengetahui Organisasi internasional yang mendukung harmonisasi
internasional.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Survei Konvergensi Internasional


1. Manfaat Konvergensi Internasional
Pendukung konvergensi internasional menyatakan bahwa banyak manfaat yang telah
dirasakan. Donald T. Nicolainse, mantan kepala akuntan Komisi Sekuritas dan Bursa
Amerika Serikat, mengatakan hal di bawah ini pada September 2004:

Pada tahap konsep, menjadi pihak pendukung memang mudah. Laporan akuntansi
yang secara transparan mencerminkan ilmu ekonomi mengenai transaksi kepada
pembaca laporan keuangan di Inggris, akan dibaca pula dengan perasaan yang
sama oleh pembaca di Perancis, Jepang, Amerika Serikat atau negara lainnya.
Begitu juga, persyaratan dan prosedur audit yang paling efektif kemunginan besar
sama antara Amerika, Kanada. Cina atau Jerman. Pengungkapan yang relevan
bagi investor di Italia, Yunani atau Timur Tengah, memiliki kemungkinan yang
sama bergunany bagi investor Amerika Serikat, dan negara lainnya. Dengan
memiliki standar berkualitas tinggi dalam akuntansi, audit dan pengungkapan
akan menguntungkan investor secara biaya akses masuk pasar modal di seluruh
dunia. Pendeknya, pertemuan merupakan usaha yang baik dan bermanfaat bagi
para investor.

Pada April 2005, Nicolainse menulis:

Kekuatan kunci yang menyongkong susunan standar akuntansi yang diterima


diseluruh dunia adalah berupa ekspansi lanjutan yang kuat dari pasar modal di
semua negara dan hasrat negara-negara untuk mencapai pasar modal yang kuat,
stabil dan tidak tersendat-sendat sehingga dapat merangsang pertumbuhan
ekonomi. Pasar modal yang sedang berkembang membutuhkan kepercayaan dan
pehaman tingkat tinggi dari para investor. Dengan memiliki dan menggenggam
susunan standar akuntansi bersama yang berkualitas tinggi, seorang investor akan
memiliki pemahaman kepercayaan yang lebih.

Jika laporan keuangan suatu perusahaan disusun dengan mengacu pada standar
akuntansi yang tidak berkualitas tinggi atau standar akuntansi yang tidak dikenal oleh
para investor, maka investor tersebut tidak akan dapat sepenuhnya memahami
prospek perusahaan sehingga akan mengakibatkan premi berisiko dalam berinvestasi
di perusahaan yang bersangkutan. Hal ini pun karenanya akan meningkatkan biaya
relatif perusahaan dalam mendapatkan modal. Hal paling parah adalah akan banyak
waktu yang terbuang dan investor akan kesulitan untuk membedakan antara peluang
investasi yang baik dan tidak.
Laporan keuangan yang disusun dengan mengacu pada standar akuntansi bersama
akan dapat lebih membantu investor dalam memahami peluang investasi, berbeda jika
dengan laporan keuangan yang disusun dengan standar akuntansi yang berbeda di
setiap negara. Tanpa standar bersama, investor-investor di seluruh dunia akan
menghabiskan waktu dan tenaga mereka untuk memahami dan mengubah laporan
keuangan tersebut agar mereka dapat dengan yakin menimbang-nimbang peluang
usaha.
Dengan menggunakan seperangkat standar akuntansi bersama, biaya untuk penerbitan
efek akan menjadi lebih rendah. Ketika suatu perusahaan memasuki pasar saham
yang di luar yurisdiksi negaranya, perusahaan tersebut harus mengeluarkan baiya
tambahan untuk membuat laporan keuangan dengan menggunakan seperangkat
standar akuntansi yang berbeda. Biaya-biaya ini terdiri atas biaya bagi personalia dan
auditor dalam mempelajari, mengimbangi, dan mengikuti persyaratan yurisdiksi
ganda.

Terakhir, surat kabar terkini mengusulkan “global GAAP(prinsip akuntansi yang


berlaku umum)” Keuntungannya antara lain:
- Standar laporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di
seluruh dunia dapat meningkatkan efisiensi dalam alokasi modal. Biaya modal
akan dikurangi.
- Para investor dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam berinvestasi.
- Portofolio lebih bermacam-macam dan ririko keuangan dapat dikurangi
- Transparansi dan persaingan di pasar global akan terjaga.
- Perusahaan-perusahaan dapat meningkatkan strategi dalam mengambil keputusan
mengenai merger dan akuisisi area usaha.
- Pengetahuan dan keahlian akuntansi dapat ditransfer tanpa batasan ke seluruh
dunia.
- Ide-ide terbaik yang muncul dari aktivitas berstandar nasional dapat ditonjolkan
dalam mengembangkan standar global dengan kualitas terbaik.

2. Kritik terhadap Standar Internasional


Proses menjadikan standar akuntansi menjadi standar internasional juga menimbulkan
kritik. Di awal tahun 1971 (sebelum IASC-Komite standar akuntansi internasioanal
dibentuk) sebagian orang mengatakan bahwa standar internasional terlalu sederhana
untuk memecahkan masalah yang rumit. Dengan berpendapat bahwa akuntansi
sebagai ilmu pengetahuan sosial telah berkembang dalam fleksibilitas, para kritikus
bersikeras bahwa kemampuan untuk beradaptasi terhadap situasi-situasi yang sangat
berbeda merupakan nilai terpenting dari akuntansi.
Para pengamat lain mengatakan bahwa firma-firma pelayanan akuntansi internasioanl
yang luas menggunakan standar akuntansi internasional sebagai alat untuk
memperluas pasar mereka. Firma-firma akuntansi multinasional, kata mereka sangat
diperlukan untuk menerapkan standar internasional dalam lingkungan-lingkungan
setiap negara dimana standar serupa ini terasa terlalu rumit.
Muncul pula ketakutan bahwa penggunaan standar internasional akan menciptakan
“standar overload”. Perusahaan-perusahaan yang memberikan reaksi pada tekanan
nasional, sosial, politik, dan ekonomi yang terus berkembang akan sulit untuk
memenuhi tututan-tuntutan internasional yang rumit dan memakan baiaya. Opini
yang mirip pun terdengar bahwa perhatian politik suatu negar sering kali berperan
dalam pembentkan standar akuntansinya, dan bahwa pengaruh-pengaruh politik
internasional akan standar akuntansi tidak akan sesuai dan sulit diterima oleh negara
yang bersangkutan.
Terakhir, kritikus bersikeras bahwa akuntansi internasional tidaklah cocok untuk
perusahan-perusahan kecil dan menengah, terutama perusahaan yang tidak terdaftar
tanpa akuntabilitas publik. Untuk perusahaan-perusahaan seperti ini, standar yang
disusun untuk memenuhi kebutuhan pemakainya dalam pasar modal dunia tidaklah
harus rumit dan menuntut terlalu banyak penyajian detai. Dalam firma-firma kecil,
sering kali tidak ada pemisahan antara kepemilikan dan kepengurusan, serta saham
jarang berpindah tangan mungkin hanya dalam alih kepengurusan bisnis keluarga.

3. Rekonsiliasi dan pengakuan bersama


Seiring berkembangnya penerbitan dan perdagangan ekuitas disuruh dunia, masalah-
masalah yang berhubungan dengan pendistribusian laporan keuangan dalam
yurisdiksi luar negeri pun menjadi lebih penting. Seperti yang telah ditulis
sebelumnya, para pendukung berpendapat bahwa konvergensi internasional akan
membantu menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan proses pengajuan
laporan keuangan lintas batas negara.
Dua pendekatan lainnya telah dimaksimalkan sebagai solusi yang sesuia bagi
masalah-masalah yang berhubungan dengan pengajuan laporan keuangan lintas
negara: (1) rekonsiliasi dan (2) pengakuan bersama (yang juga dikenal dengan
sebutan “reciprocoty”-timbal balik). Dengan adanya rekonsiliasi, firma-firma asing
dapat menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar akuntansi yang
diterima di negaranya, tetapi juga harus memberikan rekonsiliasi antara critical
accounting measure-pengukuran akuntansi kritis(misalnya laba bersih dan ekuitas
pemegang saham) yang berlaku dinegaranya dan di negara dimana laporan keuangan
tersebut diajukan.
Pengakuan bersama dapat terjadi ketika regulator dari luar negeri menerima laporan
keuangan milik firma asing yang disusun berdasarkan prinsip-prinsip dinegara asal
firma tersebut. Misalnya, Bursa Saham London menerima laporan keuangan
berdasarkan GAAP Amerika Serikat yang dibuat oleh suatu perusahaan asing. Timbal
balik tidak meningkatkan perbandingan laporan keuangan antar negara dan dapat
menciptakan ‘lapangan bermain tidak rata’ dimana perusahaan asing dapat
menggunakan standar yang lebih halus dari pada standar-standar yang digunakan
perusahaan dalam negeri.
4. Evaluasi
Pertentangan mengenai harmonisasi atau konvergensi memang tidak dapat
sepenuhnya diselesaikan. Opini-opini yang menentang harmonisasi memiliki manfaat
tersendiri. Namun bukti-bukti terbaru menunjukan bahwa tujuan harmonisasi
akuntansi internasional mengenai akuntansi, pengungkapan, dan audit telah diterima
secara luas sehingga kecenderungan akan konvergensi internasional akan terus
berlanjut atau bahkan meningkat. Di samping adanya perdebatan tersebut, semua hal
mengenai akuntansi sedang berada dalam proses harmonisasi dunia. Banyak
perusahaan dengan suka rela mengadopsi international financial reporting standars
(IFRS). Jumlah negara yang telah mengadopsi IFRS makin bertambah. Negara-
negara tersebut menggunakan IFRS sebagai dasar bagi standar negara mereka, serta
mengijinkan penggunaan IFRS.
Hal terakhir, perbedaan-perbedaan di setiap negara mengenai faktor pokok yang
menyebabkan adanya variasi dalam praktik akuntansi, pengungkapan, dan audit
makin berkurang seiring dengan makin meratanya pasar modal dan pasar barang di
seluruh dunia. Seperti yang dibahas diatas, banyak perusahaan yang telah secara
sukarela mengadopsi IFRS. Perusahaan-perusahaan tersebut berlaku demikian karena
telah melihat keuntungan ekonomi dari adopsi standar akuntansi dan pengungkapan
yang dapat dipercaya diseluruh negara. Keberhasilan usaha-usaha konvergensi
terbaru yang dilakukan oleh organisasi-organisasi internasional dapat menjadi ciri
bahwa konvergensi terjadi sebagai respons alami terhadap tuntutan ekonomi.

B. Beberapa peristiwa penting dalam sejarah penyusunan standar akuntansi


internasional
1959-Jacob Kraayenhof, mitra pendirian sebuah firma akuntansi independen Eropa yang
utama, mendorong agar usaha pembuatan standar akuntansi internasional dimulai.
1961-Groupe d’Etudes, yang terdiri dari akuntan profesional yang berpraktik, didirikan di
Eropa untuk memberikan nasihat kepada pihak berwewenang Uni Eropa dalam masalah-
msalah yang menyangkut akuntansi.
1966-Kelompok Studi Internasional Akuntan didirikan oleh institute profesional di
Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat.
1973-Komite Standar Akuntansi Internasional (Internasionl Accounting Standard
Commitee-IASC) didirikan.
1976-Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organization for
Economic Coorporation and Development-OECD) mengeluarkan Deklarasi Investasi
dalam Perusahaan Multinasional yang berisi panduan untuk “Pengungkapan Informasi.”
1977-Federasi Internasional Akuntan (International Federation of Accounting-IFAC)
didirikan.
1977-Kelompok Para Ahli yang ditunjuk oleh Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan
Bangsa-bangsa mengeluarkan laporan yang terdiri dari empat bagian mengenai Standar
Internasional Akuntansi dan Pelaporan bagi Perusahaan Transnasional.
1978-Komisi Masyarakat Eropa mengeluarkan Direktif Keempat sebagai langkah
pertama menuju harmonisasi akuntansi Eropa.
1981-IASC mendirikan kelompok konsultan yang terdiri dari organisasi nonanggota
untuk memperluas masukan-masukan dalam pembuatan standar internasional.
1984-Bursa Efek London menyatakan bahwa pihaknya berharap agar perusahaan-
perusahaan yang mencatatkan sahamya tetapi tidak didirikan di Inggris atau Irlandia
menyesuaikan dengan standar akuntansi internasional.
1987-Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO) menyatakan dalam
konferensi tahunannya untuk mendorong penggunaan standar yang umum dalam praktik
akuntansi dan audit.
1989-IASC mengeluarkan Draf Eksposur 32 mengenai perbandingan laporan
keuangan. Kerangka Dasar untuk Penyusunan dan Penyajian Laporan
Keuangan diterbitkan oleh IASC.  
1995-Dewan IASC dan Komisi Teknis IOSCO menyetujui suatu rencana kerja yang
penyelesaiannya kemudian berhasil mengeluarkan IAS yang membentuk satu kelompok
inti standar yang komprehensif. Keberhasilan dalam penyelesaian standar-standar ini
memungkinkan Komisi Teknis IOSCO untuk merekomendasikan pengesahan IAS dalam
pengumpulan Modal lintas batas dan keperluan pencatatan saham di seluruh pasar global.
1995-Komisi Eropa mengadopsi sebuah pendekatan baru dalam harmonisasi akuntansi
yang akan memungkinkan pengguna IAS oleh perusahaan-perusahaan yang melakukan
pencatatan saham dalam pasar modal internasional.
1996-Komisi Pasar Modal AS (SEC) mengumumkan bahwa pihaknya “… mendukung
tujuan IASC untuk mengembangkan, secepat mungkin, standar akuntansi yang dapat
digunakan untuk menyusun laporn keuangan yang dapat digunakan dalam penawaran
surat berharga lintas batas.”
1998-IOSCO menerbitkan laporan “Standar Pengungkapan Internasional untuk
Penawaran Lintas Batas dan Pencatatan Saham Perdana bagi Emiten Asing.
1999-Forum Internasional untuk Pengembangan Akuntansi (International Forum on
Accountancy Development-IFAD) bertemu untuk pertama kalinya pada bulan Juni.
2000-IOSCO menerima, secara keseluruhan, seluruh 40 standar inti yang disusun oleh
IASC sebagai jawaban atas dasar keinginan IOSCO tahun 1993.
2001-Komisi Eropa mengusulkan sebuah aturan yang akan mewajibkan seluruh
perusahaan EU yang tercatat sahamnya pada suatu pasar yang diregulasi untuk menyusun
akun-akun konsolidasi sesuai dengan IAS selambatnya tahun 2005.
2001-Badan Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standars Board-
IASB) menggantikan IASC dan mengambil alih tanggung jawabnya per tanggal 1 April.
Standar IASB disebut sebagai Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) dan
termasuk di dalamnya IAS yang dikeluarkan oleh IASC.
2002-Parlemen Eropa menyetujui proposal Komisi Eropa bahwa secar nyata seluruh
perusahaan EU yang tercatat sahamnya harus mengikuti standar IASB dimulai selambat-
lambatnya tahun 2005 dalam laporan keuangan konsolidasi. Negara-negara anggota dapat
memperluas ketentuan ini terhadap laporan keuangan perusahaan-perusahaan yang tidak
melakukan pencatatan saham dan perusahaan secara individu. Dewan Eropa kemudian
mengadopsi aturan yang memungkinkan hal ini tercapai.
2002-IASB dan FASB menandatangani “Perjanjian Norwalk” yang berisi komitmen
bersama terhadap konvergensi standar akuntansi internasional dan AS.
2003-European Council menyetuji pengembangan pedoman keempat dan ketujuh Uni
Eropa yang menghilangkan inkonsistensi antara pedoman yang lama dan IFRS.

C. IKHRISAR ORGANISASI BESAR INTERNASIONAL YANG MENDUKUNG


KONVERGENSI AKUNTANSI
Enam organisasi telah menjadi pemain kunci dalam penentuan standar akuntansi
internasional dan dalam memajukan penyelarasan akuntansi internasional:
a. Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB)
b.  Komisi Uni Eropa (EU)
c. Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
d. Federasi Internasional Akuntansi (IAFC)
e. Kelompok Kerja Ahli Antarpemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa atas Standar
Internasional Akuntansi dan Pelaporan (International Standars of Accounting and
Reporting-ISAR), bagian dari Konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa dalam
Perdagangan dan Pembangunan (United Nations Conference on Trade and
Development-UNCTAD).
f. Kelompok Kerja dalam Standar Akuntansi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan
Ekonomi (Kelompok Kerja OECD)

      IASB mewakili kepentingan dan organisasi sektor swasta.EU Commission yang


sering disebut sebagai Komisi Eropa (Europe Commission-EC), Kelompok Kerja OECD
dan ISAR merupakan kesatuan politik yang mendapatkan kekuasaaan melalui perjanjian
internasional. Aktivitas utama IFAC adalah menerbitkan arahan teknis dan professional
serta memajukan pengadopsian keputusan IFAC dan IASB. IOSCO memajukan
peraturan tingkat tinggi, termasuk standar akuntansi dan pengungkapan tingkat tinggi
untuk perdagangan dan pencarian modal lintas batas.
Badan yang tidak kalah pentingnya adalah World Federation of Exchanges (WFE),
organisasi perdagangan untuk pasar sekuritas dan derivatif di seluruh dunia. WFE
memajukan pengembangan bisnis profesional pasar keuangan. Salah satu dari tujuan
WFE adalah mendirikan standar yang selaras bagi proses bisnis (termasuk laporan
keuangan dan pengungkapan) dalam perdagangan sekuritas lintas batas, temasuk
penawan lintas batas.
Banyak organisasi akuntansi regional(misalnya ASEAN Federation of Accountans,
Nordic Federation of Accountans) ikut serta dalam penyusunan standar lintas negara
yang masih dalam wilayahnya. The federation des Experts Comptables Europeens (FEE:
Federasi Akuntan Eropa) mewakili badan akuntansi negara-negara eropa. Organisasi
regioanal lainnya adalah the Federation de Bourses Europeennes (FESE: Federasi Bursa
Sekuritas Eropa) dan Comite or European Securities Regulators (CESR) yang terdiri dari
regulator pasar sekuritas yang berasal dari negara-negara aggota Uni Eropa.

D. International Accounting Standards Board


International Accounting Standards Board (IASB) yang tadinya bernama IASC
merupakan badan penetapan standar independen untuk sektor pribadi yang didirikan pada
1973 oleh organisasi akuntansi profesional di sembilan negara dan direstrukturisasi pada
tahun 2001. Sebelum direstrukturisasi, IASC mengeluarkan 41 Standar Akuntansi
Internasional (IAS) dan kerangka dalam penyusunan dan Penyampaian Laporan
Keuangan. IASB memiliki tujuan sebagai berikut:
a. Mengembangkan, untuk kepentingan publik, seperangkat standar akuntansi dunia
yang berkualitas tinggi, mudah dimengerti dan tidak sulit dilaksanakan, yang
menuntut informasi berkualitas tinggi, transparan, dan sebanding mengenai laporan
keuangan dan kondisi keuangan lainnya, guna membantu perusahaan-perusahaan di
pasar modal dunia dan pengguna lainnya dalam membuat keputusan bisnis.
b. Memajukan penggunaan dan penerapan yang tepat dari standar-standar yang dibuat.
c. Memperhatikan kebutuhan khusus perusahaan kecil menengah dan perkembangan
ekonomi guna memenuhi tujuan nomor 1dan 2.
d. Meningkatkan konvergensi standar akuntansi di setiap negara Serta Standar
Akuntansi Internasional dan Standar Pelaporan Keuangan Internasional.
IASB menjadi wakil dari organisasi akuntansi yang ada di sekitar 100 negara. Dengan
sangat banyaknya basis dukungan ini, IASB menjadi tenaga pengarah dalam menentukan
standar akuntansi internasional. Selama dasawarsa pertama berjalannya IASC, standar
akuntansi internasional disusun hanya sebagai gambaran, bukan sebagai ketentuan.
Standar awal ini menyusun praktik akuntansi yang serupa di setiap negara dan
meniadakan praktik yang berbeda. IASC mulai menyentuh hal-hal yang lebih sulit selama
dekade keduannya dan menawab kegelisahan bahwa standar awal yang dibuatnya berisi
terlalu banyak perlakuan akuntansi alternatif dan kurang cukup teliti.
Standar Inti IASC dan Persetujuan IOSCO
IASB selama ini tengah berjuang untuk mengembangkan standar akuntansi yang akan
diterima oleh regulator sekuritas diseluruh dunia. Sebagai bagian dari usaha ini, IASC
mengadopsi rencana kerjauntuk menghasilkan suatu inti yang komprehensif dari standar-
standar berkualitas. Pada Juli 1995, Komite teknis IOSCO menyatakan persetujuannya
akan rencana kerja yang telah disusun. Standar inti pu akhirnya lengkap dengan adanya
persetujuan dari IAS 39 pada Desember 1998. Tinjauan ulang IOSCO akan standar inti
dimulai tahun 1999 dan pada pahun 2000 IOSCO mengesahkan penggunaan standar
IASC untuk pendataan dan penawaran lintas batas.

Struktur IASB yang Baru


Dewan IASB membentuk suatu Kelompok Kerja Strategi (Strategy Working Party-SWP)
yang mempertimbangan bagaimana seharusnya strategi dan struktur IASC setelah
menyelesaikan program kerja standar ini. Pada bulan November 1999 dewan IASC secara
bulat menyetujui suatu resolusi yang mendukung usulan struktur baru yang intinya
adalah: (1) IASC akan didirikan sebagai sebuah organisasi independen; (2) organisasi
tersebut akan terdiri dari dua badan utama, Perwalian dan Dewan, serta Komite
Interpretasi Tetap (sekarang disebut sebagai Komite Intepretasi Pelaporan Keuangan
Iternasional) dan Dewan Penasihat Standar; dan (3) perwalian akan menunjuk anggota
dewan, melakukan pengawasan dan mengumpulkan dana yang diperlukan, sedangkan
dewan memiliki tanggungjawab tunggal untuk penentuan standar akuntansi.
IASB yang direstrukturisasi tersebut bertemu untuk pertama kalinya pada bulan April
2001. IASB, setelah direorganisasi, akan mencakup badan berikut. 
a. Dewan Pengawas
b. Badan Pengurus IASB. 
c. Dewan Penasihatan Standar.
d. Komite Interpretasi Pelaporan Keuangan Internasional (IFRIC).

Pengakuan dan Dukungan bagi IASB


Standar Pelaporan Keuangan Internasional saat ini telah diterima secara luas di seluruh
dunia. Pada tahun 1995, Komisi Eropa menyetujui IFRS. Dan bukannya melakukan
amandemen terhadap direktif yang sudah ada, EC menetapkan bahwa EU harus sejalan
dengan upaya IASC/IASB dan IOSCO yang mengarah pada harmonisasi internasional
standar akuntansi makin luas. Hampir seluruh perusahaan-perusahaan EU yang sahamnya
tercatat pada bursa-bursa efek terkemuka harus menggunakan IFRS dalam menyusun
laporan keuangan konsolidasi paling lambat sebelum tahun 2005.
Banyak perusahaan-perusahaan besar dari Eropa (khususnya Jerman dan Swiss) telah
beralih kepada IFRS sebagai respons atas permintaan investor dan analisis terhadap
peningkatan pengungkapan dan kualita pelaporan keuangan yang lebih baik.

Respons U.S Securities and Exchange Commission terhadap IFRS


Selama tahun 1990-an, Secuties and Exchange Commission (SEC) berada di bawah
tekanan yang makin kuat untuk membuat pasar saham AS lebih bisa diakses oleh para
penerbit efek non-Amerika. Saat itu, SEC memberikan dukungan bagi niat IASB untuk
memngebangkan standar akuntansi yang dapat digunakan dalam laporan keuangan.
Namun, SEC pun menyatakan bahwa tiga syarat harus dipenuhi agar standar IASB dapat
diterima:
a. Standar harus mencakup bagian inti ketentuan akuntansi yang menentukan dasar
akuntansi yang komprehensif dan secara umum dapat diterima.
b. Standar harus berkualitas tinggi, menghasilkan daya banding dan transparansi, serta
memberikan pengungkapan penuh.
c. Standar harus diinterpretasikan dan diterapkan dengan ketat.
E. Uni Eropa (Europen Union-EU)
Salah satu tujuan EU adalah untuk mencapai integrasi pasar keuangan eropa. Untuk
tujuan ini, EC telah memperkenalkan direktif dan mengambil langkah inisiatif yang
sangat besar untuk mencapai pasar tunggal bagi :
1. Perubahan modal dalam tingkat EU
2. Membuat kerangka dasar hukum umum untuk pasar surat berharga dan derivatif yang
terintegrasi
3. Mencapai satu set standar akuntansi tunggal untuk perusahaan-perusahaan yang
sahamnya tercatat.

Pedoman Keempat, Ketujuh dan kedelapan


Yang dikeluarkan tahun 1978 merupakan susunan aturan akuntansi yang paling luas dan
paling mencakup segala hal dalam kerangka kerja Uni Eropa. Berlaku pada perusahaan
individu dan berisi aturan untuk laporam keuangan,prasyarat pengungkapan dan
peraturan valuasi. Bertujuan untuk menyakinkan bahwa perusahaan-perusahaan Eropa
mengungkapan informasi yang sebanding dan seimbang dalam laporan keuangan.
Pedoman ketujuh yang dikeluarkan tahun 1983 membahas masalah laporan keuangan
konsolidasi. Laporan keuangan konsolidasi merupakan pengecualian. Konsolidasi
merupakan persyaratan hukum yang baru, negara-negara anggota diberikan cakupan yang
luas dan pilihan yang banyak untuk menggabungkan pedoman ketujuh kedalam hukim
perusahaan di negaranya masing-masing.
Pedoman kedelapan yang dikeluarkan tahun 1984 menyentuh beragam aspek kualifikasi
orang berwenang dan profesional untuk melakukan audit yang secara hukum
dibutuhkan(statutory). Pedoman ini menerapakan kualifikasi minimum bagi auditor.
Sudahkah Penyelarasan yang dilakukan Uni Eropa Berhasil?
Pedoman keempat ketujuh dan kedelapan memiliki dampak yang dramatis terhadap
pelaporan keuangan diseluruh Uni Eropa yang membawa akuntansi disemua negara
anggotanya menuju level yang baik dan seragam. Uni Eropa menyelaraskan penyampaian
akun laba dan rugi dan neraca serta menambahkan informasi tambahan minimum
terutama pengungkapan dampak peraturan pajak terhadap hasil yang dilaporkan.

F. Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)


Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (International Organization of Securities
Commissions-IOSCO) beranggotakan sejumlah badan regulator pasar modal yang ada di
lebih dari 100 negara. Bertujuan untuk;
a. Berkerja sama untuk memajukan peraturan standar tinggi agar dapat memelihara
pasar yang adil,efisien dan baik.
b. Bertukar informasi tentang pengalaman setiap negara guna memajukan
perkembangan pasar dosmetik.
c. Menyatukan usaha setiap negara untuk membuat standar dan pengawasan yang tepat
terhadap transaksi sekuritas di setiap negara.
d. Saling membantu memajukan integritas pasar dengan menerapkan standar-standar
secara teliti dengan menindak segala pelanggaran.
IOSCO telah bekerja secara ekstensif dalam pengungkapan internasional dan standar
akuntansi memfasilitasi kemampuan perusahaan memperoleh modal secara efisien
melalui pasar global surat berharga. Tujuan utamanya adalah untuk memfasilitasi proses
yang dapat digunakan para penerbit saham kelas dunia untuk memperoleh modal dengan
cara yang paling efektif dan efisien pada seluruh pasar modal yang terdapat permintaan
investor. Komite ini bekerja sama dengan IASB, antara lain dengan memberikan
masukan terhadap proyek-proyek IASB.

G. INTERNATIONAL FEDERATION OF ACCOUNTANTS (IFAC)


Standar audit berkualitas tinggi merupakan hal yang penting untuk memastikan bahwa
standar akuntansi diinterprestasikan dan diterapkan dengan teliti. Auditor memvalidasi
dan menambahkan kredibilitas pada laporan keuangan eksternal. Pelaporan keuangan
yang baik merupakan inti fungsi efesien dari pasar modal. Standar audit dengan akuntansi
internasional bersifat saling berhubungan.
IFAC merupakan organisasi tingkat dunia yang memiliki 159 organisasi anggota di 118
negara, yang mewakili lebih dari 2,5 juta orang akuntan. Didirikan tahun 1977, dimana
misinya adalah untuk mendukung perkembangan profesi akuntansi dengan harmonisasi
standar sehingga akuntan dapat memberikan jasa berkualitas tinggi secara konsisten demi
kepentingan umum.
Majelis IFAC, yang bertemu setiap 2.5 tahun, memiliki seorang perwakilan dari setiap
organisasi anggota IFAC. Majelis ini memiliki suatu dewan, yang terdiri dari para
individu yang berasal dari 18 negara yang dipilih untuk masa 2.5 tahun. Dewan ini, yang
bertemu 2 kali setiap tahunnya, menetapkan kebijakan IFAC dan mengawasi operasinya.
Administrasi harian dilakukan oleh Sekretariat IFAC yang berlokasi di New York, yang
memiliki staf professional akuntansi dari seluruh dunia.

H. KELOMPOK KERJA ANTAR PEMERINTAH PERSERIKATAN BANGSA-


BANGSA UNTUK PAKAR DALAM STANDAR INTERNASIONAL AKUNTANSI
DAN PELAPORAN (ISAR)
ISAR dibentuk pada tahun 1982 dan merupakan satu-satunya kelompok kerja antar
pemerintah yang membahas akuntansi dan audit pada tingkat perusahaan. Mandat
khususnya adalah untuk mendorong harmonisasi standar akuntansi nasional bagi
perusahaan. ISAR mewujudkan mandat tersebut melalui pembahasan dan pengesahan
praktik terbaik, termasuk yang direkomendasikan oleh IASB. ISAR merupakan
pendukung awal atas pelaporan lingkungan hidup dan sejumlah inisiatif terbaru berpusat
pada tata kelola perusahaan dan akuntansi untuk perusahaan berukuran kecil dan
menengah.

I. ORGANISASI UNTUK KERJASAMA EKONOMI DAN PEMBANGUNAN


(OECD)
OECD merupakan organisasi internasional Negara-negara industry maju yang
berorientasi ekonomi pasar. Dengan keanggotaan yang terdiri dari Negara-negara
industry maju yang lebih besar, OECD sering menjadi lawan yang tangguh terhadap
badan-badan lain (seperti PBB atau Konfederasi Internasional Persatuan Perdagangan
Bebas) yang memiliki kecenderungan untuk melakukan tindakan yang bertentangan
dengan kepentingan anggota-anggotanya.
BAB III
PENUTUPAN

A. KESIMPULAN
Banyak orang yang sekarang yakin bahwa penggabungan internasional merupakan
hal yang penting untuk mengurangi peraturan yang merintangi sehingga menjadikan
usaha penggalangan modal lintas batas lebih mudah. Perdebatan sekarang tidak lagi
mengenai bagaimana melakukan penggabungan atau apakah harus melakukan
penggabungan. Meskipun perbedaan negara dalam faktor lingkungan yang
memnengaruhi pemngembangan akuntansi (misalnya sistem penguasaan dan
keuangan badan hukum) masih akan ada, sistem pelaporan keuangan akan bergabung
seiring dengan pasaar modal internasional yang lebih berorientasi pada investor.
Badan standar akuntansi internasional sedang berada di pusat pergerakannya.
Sekarang inni, sulit untuk menangani asalah peraturan dalam pasar modal dan bursa
saham tanpa mempertimbangkan penggabungan prinsip akuntansi, pengungkapan dan
atau audit.

B. SARAN
Diharapkan kepada semua pihak yang membaca makalah ini agar dapat di jadikan
sebagai salah satu motivasi yang sifatnya membangun dalam pengetahuan mengenai
Harmonisasi Akuntansi Internasional yang terdapat dalam makalah ini. Sebagai
seorang penyusun makalah ini, menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata
sempurna, Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta
kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai