Anda di halaman 1dari 11

AKUNTANSI UMKM DAN KOPERASI

“PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP TRANSAKSI DALAM


KOPERASI”

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 :


Arumrahmadia ( 2210020062 )
Christiano J.P Banjarnahor ( 2210020071 )
Maria Kristiana Alle ( 2210020074 )

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat, rahmat dan
karunia-Nyalah hingga makalah yang berjudul “ SIKLUS AKUNTANSI KOPERASI ” ini dapat
kami selesaikan. Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Akuntansi
UMKM dan Koperasi.

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang senantiasa membantu
kami dalam menyusun makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran yang berrsifat membangun dari pembaca. Terima kasih.

Kupang, 17 April 2023

Kelompok 1

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………….;;;…................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN…...........................................................................................................4

A. LATAR BELAKANG...................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH...............................................................................................5
C. TUJUAN PENULISAN.................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................6

A. AKUNTANSI KOPERASI….......................................................................................6
B. SIKLUS AKUNTANSI KOPERASI…........................................................................6

C. TUJUAN DAN KEGUNAAN AKUNTANSI


KOPERASI……………………………………………………………………………..
6

D. PENERAPAN AKUNTANSI PADA LAPORAN KEUANGAN AKUNTANSI


KOPERASI...................................................................................................................7

E. JENIS-JENIS AKUNTANSI KOPERASI...................................................................9

BAB III PENUTUP.......................................................................................................................10

KESIMPULAN…..............................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA…................................................................................................................1 1
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan seseorang atau badan
hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
Prinsip-prinsip koperasi merupakan landasan pokok koperasi dalam menjalankan
usahanya sebagai badan usaha dan gerakan ekonomi rakyat. Prinsip prinsip tersebut
adalah : kemandirian, keanggotaan bersifat terbuka, pengelolaan dilakukan secara
demokratis, pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan
besarnya jasa usaha masing – masing anggotanya, pemberian balas jasa yang terbatas
terhadap modal, pendidikan perkoperasian dan kerjasama antar koperasi. Karakteristik
koperasi yang membedakan dengan badan usaha lain adalah bahwa anggota koperasi
memiliki identitas ganda, yaitu anggota sebagai pemilik dan sekaligus sebagai
pengguna jasa koperasi.
Semakin berkembangnya kegiatan usaha koperasi, tuntutan agar pengelolaan
koperasi dilaksanakan secara profesional akan semakin besar. Pengelolaan yang
profesional memerlukan adanya sistem pertanggungjawaban yang baik dan informasi
yang relevan serta dapat diandalkan, untuk pengambilan keputusan perencanaan dan
pengendalian koperasi. Salah satu upaya tersebut adalah pengembangan dari sistem
informasi yang diperlukan untuk menumbuhkan koperasi melalui akuntansi, khususnya
merumuskan standar akuntansi keuangan untuk koperasi dalam penyusunan laporan
keuangannya.
Sesuai dengan perkembangan koperasi dalam melaporkan laporan
keuangannya, koperasi kini memiliki siklus akuntansi koperasi yang dalam
penyusunannya telah dikeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 27
tentang akuntansi perkoperasian yang telah mendapat revisi pada tahun 1998. PSAK
No. 27 ini berisikan tentang karakteristik koperasi, struktur pengorganisasian koperasi,
usaha dan jenis koperasi, tujuan koperasi, ruang lingkup koperasi, definisi–definisi
koperasi, standar penyajian laporan keuangan koperasi. Menurut Pernyataan Standar
4
Akuntansi Keuangan No. 27 ini, laporan keuangan koperasi itu terdiri dari neraca,
perhitungan hasil usaha (PHU), laporan arus kas, laporan promosi ekonomi anggota,
dan catatan atas laporan keuangan.

2. Rumusan Masalah

a. Apa itu Akuntansi Koperasi?

b. Bagaimana Siklus Akuntansi Koperasi?

c. Bagaimana Tujuan dan Kegunaan Akuntansi Koperasi?

d. Bagaimana penerapan akuntansi pada laporan keuangan akuntansi koperasi?

e. Apa saja Jenis-Jenis Akuntansi Koperasi?

3. Tujuan

a. Mengetahui apa itu Akuntansi Koperasi

b. Mengetahui siklus Akuntansi Koperasi

c. Mengetahui Tujian dan Kegunaan Koperasi

d. Mengetahui Penerapan Akuntansi pada Laporan Keuangan Amuntansi


Koperasi

e. Mengetahui Jenis-jenis Akuntansi Koperasi

5
6

BAB II PEMBAHASAN

A. AKUNTANSI KOPERASI
Pada dasarnya siklus akuntansi koperasi tidak berbeda dengan siklus
akuntansi perusahaan jasa dan perusahaan dagang lainnya. Koperasi sebagai unit
ekonomi mempunyai karakteristik tersendiri disbanding dengan perusahaan lainnya.
Perbedaan itu terjadi karena koperasi meupakan perusahaan yang berorientasi pada
profit (keuntungan atau lembaga ekonomi) sekaligus bersifat nonprofit (lembaga
sosial). Akuntansi koperasi, seperti halnya pada penyelenggaraan akuntansi
pada organisasi perusahaan lainnya, harus direncanakan secara tertib dan terpadu
sehingga seluruh kegiatannya dapat diperhitungkan nilainya dan dicatat secara tepat.
Siklus akuntansi adalah urutan atau prosedur yang digunakan dalam
prosedur pencatatan dan pelaporan transaksi ekonomi dan keuangan yang terjadi dalam
suatu perusahaan atau organsasi. Siklus akuntansi koperasi dapat dikelompokkan
ke dalam tiga tahapan sebagai berikut :
a. Tahap Pencatatan meliputi: melakukan pengidentfikasian dan
pengukuran bukti – bukti transaksi, melakukan pencatatan bukti transaksi ke
dalam buku harian atau jurnal, mem-posting atau memindahbukukan jurnal ke
akun buku besar berdasarkan kelompok jenis akun masing – masing
b. Tahap Pengikhtisaran meliputi: menyusun neraca saldo (trial balance) berdasarkan
akun – akun dari buku besar, membuat ayat jurnal penyesuaian (adjusting
entries), menyusun kertas kerja (work sheet) atau neraca lajur, membuat ayat
jurnal penutup (closing entries), membuat neraca saldo setelah penutupan (past –
dosing trial balance), dan membuat ayat jurnal pembalik (reversing entries).
c. Tahap Pelaporan meliputi: membuat laporan surplus – defisit, membuat laporan
neraca, membuat laporan sisa hasil usaha, membuat laporan arus kas, membuat
catatan atas laporan keuangan. Proses kegiatan atau siklus akuntansi dapat juga
dijelaskan sebagai berikut :
a. Transaksi dan Bukti Transaksi
Transaksi adalah setiap kejadian yang mengubah posisi keuangan dan hasil usaha
suatu entitas. Kejadian yang terjadi dalam entitasi yang tidak memengaruhi

18
7

posisi harta/utang/modal dan hasil usaha suatu entitas bukan merupakan


transaksi yang dicatat dan dibukukan hanya kejadian yang dapat dikategorikan
sebagai transaksi keuangan. Contoh transaksi keuangan adalah suatu pertemuan
antara pihak penjual dan pembeli yang mengakibatkan terjadinya jual–beli yang
menguntungkan. Berdasarkan data/bukti/dokumen pendukung, hal tersebut
dapat dikatakan telah terjadi transaksi keuangan. Dalam istilah akuntansi, transaksi
dapat mempengaruhi posisi laporan keuangan dari suatu entitas dan sebagai hal
yang wajar untuk dicatat. Banyak kejadian dapat mempengaruhi suatu entitas
koperasi dan semua kejadian tersebut tidak seluruhnya dicatat sebagai transaksi
tergantung pada jenis kejadian tersebut. Kejadian yang dapat dicatat sebagai
suatu transaksi antara lain: pembelian dan penjualan barang dagangan,
pembayaran sewa, penerimaan dan pengeluaran kas.
Bukti transaksi adalah dokumen sumber atau instrumen yang menandai Bukti
transaksi adalah dokumen sumber atau instrumen yang menandai biasanya
digunakan adalah kwitansi, nota penjualan, daftar gaji, faktur, dan sebagainya.
Setiap transaksi harus mempunyai bukti (evidence). Bukti yang mendukung
laporan keuangan dapat digolongkan dalam berbagai jenis berikut:
Corroborative evid, termasuk dokumen seperti cek, faktur, kontrak, hasil
rapat, konfirmasi, pernyataan, tanya jawab, hasil pengamatan, inspeksi, dan
lain – lain; Underdying accounting data, termasuk buku – buku jurnal,
neraca lajur dan lain –lain yang dijadikan sebagai tempat mencatat transaksi
sampai penyajian laporan keuangan

b. Buku Harian (Jurnal)


Jurnal dalah alat untuk mencatat transaksi yang dilakukan koperasi secara
kronologis atau berdasarkan urutan waktu terjadinya dengan menujukkan akun
yang harus didebet dan akun yang harus dikredit, beserta jumlah nilai uangnya
masing – masing. Dalam jurnal data transaksi keuangan data transaksi
keuangan untuk pertama kalinya diklasifikasikan menurut penggolongan yang
sesuai dengan informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Setiap
transaksi yang terjadi dalam koperasi, sebelum dibukukan ke dalam buku besar,
harus dicatat dalam suatu jurnal. Oleh karena itu, buku jurnal juga sering

18
8

disebut sebagai buku catatan pertama.

c. Buku Besar (Ledger)


Buku besar merupakan tempat menampung seluruh transaksi yang telah
diklasifikasikan melalui jurnal. Jadi seluruh jurnal dimasukkan ke dalam buku
besar dengan cara memindahbukukan (posting) jurnal ke buku besar. Buku besar
juga merupakan buku yang berisi kumpulan akun atau perkiraan yang telah
dicatat dalam jurnal. Akun – akun tersebut digunakan untuk mencatat secara
terpisah antara aktiva, kewajiban atau hutang dan ekuitas

d. Neraca Lajur (Worksheet)


Neraca lajur berfungsi untuk memudahkan penyusunan laporan Neraca
lajur berfungsi untuk memudahkan penyusunan laporan masing dapat dipakai
yaitu ada yang delapan lajur, sepuluh lajur, atau dua belas lajur yang berisi
masing – masing sisi debet dan sisi kredit (dua lajur) yaitu: neraca percobaan
(trial balance), neraca saldo, jurnal penyesuaian (adjustment), lajur rugi laba,
lajur laba ditahan, lajur neraca

e. Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang menyajikan
informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan oleh berbagai pihak yang
berkepentingan. Laporan keuangan berbagai pihak yang berkepentingan. Laporan
keuangan realisasi pencapaian target pendapatan, realisasi penyerapan belanja,
dan realisasi pembiayaan. Neraca merupakan laporan yang memberikan gambaran
utuh dari suatu entitas pada saat tertentu. Laporan arus kas adalah laporan yang
menggambarkan perubahan posisi kas dalam satu periode akuntansi. Dalam
laporan arus kas, perubahan posisi kas akan dilihat dari tiga sisi, yakni dari
kegiatan operasi, pembiayaan, dan investasi.

18
9

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Sedangkan akuntansi
koperasi adalah suatu seni pencatatan, pengklasifikasian, pelaporan dan penafsiran laporan
keuangan koperasi dalam satu periode tertentu. Periode tersebut mungkin bulanan, tiga
bulanan, enam bulanan atau tahunan. Biasanya periode pelaporan di koperasi adalah satu
tahun. Salah satu upaya untuk mengembangkan dan menumbuhkan usaha koperasi adalah
melalui penerapan system pencatatan akuntansi, khususnya dalam merumuskan standar
akuntansi keuangan untuk koperasi dalam penyusunan laporan keuangannya. Sesuai
dengan perkembangan koperasi di dalam melaporkan laporan keuangannya, kini dalam
penyusunannya telah dikeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 27 tentang
akuntansi perkoperasian yang telah mendapat revisi pada tahun 1998. PSAK No. 27 ini
berisikan tentang karakteristik koperasi, struktur pengorganisasian koperasi, usaha dan
jenis koperasi, tujuan koperasi, ruang lingkup koperasi, definisi–definisi koperasi, standar
penyajian laporan keuangan koperasi. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
No. 27 ini, laporan keuangan koperasi itu terdiri dari neraca, perhitungan hasil usaha
(PHU), laporan arus kas, laporan promosi ekonomi anggota, dan catatan atas laporan
keuangan.

18
10

18
11

DAFTAR PUSTAKA

Sitio, Arifin.Tamba Halomoan. Chandra Kristiaji, Wisnu. Koperasi: Teori dan Praktik. 2001.


Erlangga. Jakarta.
Kopindo.co.id. Akuntansi Koperasi. Diperoleh 10 Desember 2012, dari http://www.kopindo.co.id/

Sugeng., M.Noor Nugroho dan Ibrahim., 2010. “Pengaruh Dinamika Penawaran Dan Permintaan
Valas Terhadap Nilai Tukar Rupiah Dan Kinerja Perekonomian Indonesia”, Buletin Ekonomi
Moneter dan Perbankan, Januari / 2010.
http://www.asmakmalaikat.com/go/artikel/ekonomi/Eko22.htm
http://www.akuntansiitumudah.com/contoh-laporan-keuangan-koperasi-download-pdf/

18

Anda mungkin juga menyukai