0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan1 halaman
Dokumen ini membahas dampak negatif pandemi Covid-19 terhadap bisnis UMKM di Indonesia, khususnya kesulitan gerak dan penurunan penjualan akibat pembatasan sosial. UMKM menjadi sektor paling terdampak dengan 96% mengalami dampak negatif dan 75% mengalami penurunan penjualan produk.
Dokumen ini membahas dampak negatif pandemi Covid-19 terhadap bisnis UMKM di Indonesia, khususnya kesulitan gerak dan penurunan penjualan akibat pembatasan sosial. UMKM menjadi sektor paling terdampak dengan 96% mengalami dampak negatif dan 75% mengalami penurunan penjualan produk.
Dokumen ini membahas dampak negatif pandemi Covid-19 terhadap bisnis UMKM di Indonesia, khususnya kesulitan gerak dan penurunan penjualan akibat pembatasan sosial. UMKM menjadi sektor paling terdampak dengan 96% mengalami dampak negatif dan 75% mengalami penurunan penjualan produk.
Epidemi global Covid-19 di awal tahun 2020 di hampir seluruh belahan
dunia, termasuk Indonesia, menimbulkan opini negatif terhadap berbagai lini bisnis, khususnya bisnis UMKM. Dampak negatif yang ditimbulkan oleh wabah Covid-19 telah menghambat pertumbuhan bisnis UMKM, dimana pergerakan UMKM yang membutuhkan ruang pameran atau iklan terhambat oleh pergerakan PSBB yang dinilai mampu mempercepat pemberantasan dan pencegahan. penyebaran Covid-19 yang semakin meluas di Indonesia. Selain itu, salah satu indikator keberhasilan suatu wilayah adalah perspektif ekonomi. Pertumbuhan ekonomi terlihat dari semakin banyaknya pengusaha yang memulai di tingkat usaha mikro dan kecil dan tumbuh menjadi perusahaan besar. Akibat Covid-19, UMKM menjadi sektor yang paling terdampak, menunjukkan sekitar 96% UMKM berdampak negatif terhadap usahanya, dan 75% diantaranya mengalami penurunan penjualan sebanyak produk (Nofianti, 2020). Masalah utama yang dihadapi UMKM tidak lain adalah turunnya permintaan masyarakat atau konsumen secara drastis.