Anda di halaman 1dari 7

STRATEGI PERUSAHAAN

DALAM MENGHADAPI COVID-19

Disusun Oleh :
Nama : Tasya Fitriana Wulandari
NIM : 2019410040

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS DARMA PERSADA
2020
LATAR BELAKANG

Kondisi dunia dalam beberapa bulan terakhir mendapat ujian yang sangat berat akibat
penyebaran virus Covid 19 atau biasa kita sebut virus Corona yang telah menjangkiti manusia di
sebagian besar negara.
Pandemi Covid 19 tenyata bukan hanya berdampak terhadap kesehatan, tapi dampak
pandemi ini telah memukul berbagai sudut dari sektor ekonomi. Indeks bursa saham rontok, nilai
tukar rupiah terperosok, dan para pelaku sektor berteriak susah dalam berusaha, lembaga
keuangan dunia, dan otoritas pmerintah membuat sebuah prediksi bahwa ekonomi Indonesia bisa
memasuki dalam sekenario terburuk jika tidak mengatasi dengan benar pandemic ini. Dampak
ekonomi akibat masifnya dan begitu cepatnya penularan virus Covid 19 pada umumnya berasal
dari berhentinya sebuah usaha penurunan aktifitas orang untuk bekerja baik karena pembatasan
aktifitas oleh pemerintah maupun karena kesehatannya sendiri akibat penyakit ini serta biaya-
biaya yang dikeluarkan akibat pandemi virus Covid 19 ini.

1
Rumusan Masalah

1. Bagaimana dampak Covid-19 terhadap Ekonomi dan Bisnis?


2. Apa saja sektor yang paling terpukul dan apa dampaknya?
3. Apa saja sektor yang diuntungkan karena situasi ini dan apa dampaknya terhadap
penjualan mereka?
4. Apa saja perusahaan yang mengeluarkan strategi baru dalam menghadapi situasi ini
dan apa saja yang mereka lakukan?

2
PEMBAHASAN

1. Dampak Covid 19 Pada Ekonomi dan Bisnis


Indonesia mengonfirmasi kasus pertama infeksi virus corona penyebab Covid 19 pada
awal Maret 2020. Sejak itu, berbagai upaya penanggulangan dilakukan pemerintah untuk
meredam dampak dari pandemi Covid 19 di berbagai sektor.
Hampir seluruh sektor terdampak, tak hanya kesehatan, Sektor ekonomi juga mengalami
dampak serius akibat pandemi virus corona. Pembatasan aktivitas masyarakat berpengaruh pada
aktivitas bisnis yang kemudian berimbas pada perekonomian.

1.) Pengangguran Meningkat


Terhambatnya aktivitas perekonomian secara otomatis membuat pelaku usaha melakukan
efesiensi untuk menekan kerugian. Akibatnya, banyak pekerja yang dirumahkan atau bahkan
diberhentikan (PHK).
Berdasarkan data Kementrian Ketenagakerjaan (Kemnaker) per7 April 2020, akibat pandemi
Covid 19 tercatat sebanyak 39,997 perusahaan di sektor formal yang memilih merumahkan, dan
melakukan PHK terhadap pekerjanya.

2.) Kekacauan Produksi Perusahaan


 Selama pandemi, banyak perusahaan memilih untuk mencanangkan sistem kerja dari
rumah atau yang lebih dikenal sebagai work from home. Perusahaan yang tidak dapat
beradaptasi dengan transformasi digital cenderung lebih beresiko menghadapi kekacauan
produksi. Banyak perubahan yang harus dihadapi perusahaan, salah satunya mengatur produknya
secara digital.

3.) Penurunan Produktifitas Perusahaan


Hal ini paling berpengaruh pada industri penerbangan, industri makanan dan minuman,
dan bisnis perhotelan. Menurut sebuah artikel yang diposting di The Jakarta Post (2020), semua
maskapai penerbangan harus menghapus sekitar 50 persen dari rute penerbangan yang telah

3
direncanakan. Sama halnya dengan restoran yang memilih untuk menutup sementara
operasionalnya. Penyebab utama dari penurunan produktivitas perusahaan ialah adanya regulasi
yang ditetapkan pemerintah untuk mencegah peningkatan kasus COVID-19.

4). Keruntuhan Perusahaan


Kasus COVID-19 di Indonesia masih terus meningkat hingga saat ini. Awalnya,
pemerintah sudah mengubah PSBB menjadi PSBB transisi. Dalam keadaan PSBB transisi,
perusahaan dapat menjalankan usahanya dengan beberapa syarat dan ketentuan dari pemerintah.
Namun karena kasus yang kembali meningkat di beberapa daerah, terutama Jakarta yang
merupakan pusat perekonomian di Indonesia, mereka terpaksa menerapkan PSBB kembali.
Peraturan ini menyebabkan banyak perusahaan yang awalnya sudah terombang-ambing menjadi
makin terpuruk dan tidak mampu bertahan lebih lama.

2. Sektor Sektor Yang Paling Terpukul


Sejumlah negara pun mengambil berbagai keputusan untuk memerangi virus ini. Ada
yang memberlakukan lockdown, ada yang membatasi dan memperketat aktivitas warganya.
Alhasil kondisi ini berdampak pada roda ekonomi.

1.) Sektor Rumah Tangga


sektor rumah tangga akan mengalami tekanan dari sisi konsumsi, karena masyarakat sudah tidak
beraktivitas di luar rumah sehingga daya beli pun menurun. Tak hanya itu, sektor rumah tangga
juga terancam kehilangan pendapatan karena tidak dapat bekerja untuk memenuhi kebutuhan
dasarnya terutama bagi keluarga miskin dan rentan di sektor informal.

2.) UMKM
sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mengalami tekanan akibat tidak dapat
melakukan kegiatan usaha sehingga kemampuan untuk memenuhi kewajiban kredit terganggu.
Oleh sebab itu, ia menuturkan Non Performing Loan (NPL) perbankan untuk UMKM turut
berpotensi meningkat signifikan sehingga berpotensi semakin memperburuk kondisi
perekonomian.

4
3.) Sektor Korporasi
Pada sektor korporasi yang akan paling terganggu aktivitas ekonominya adalah manufaktur,
perdagangan, transportasi, serta akomodasi seperti perhotelan dan restoran.
Gangguan aktivitas sektor korporasi yang disebabkan tekanan wabah Covid-19 akan
menyebabkan penurunan pada kinerja bisnis dan terjadi pemutusan hubungan kerja hingga
ancaman kebangkrutan.

Usulan Strategi Bisnis Menghadapi Dampak Covid 19

1.) Diskon dan penawaran gratis


Cara ini mungkin terdengar berlawanan bagi beberapa orang, tapi jelas cara ini bisa dilakukan.
Bahkan perusahaan e-commerce berbasis Fahsion, menghasilkan tanggapan yang memuaskan
dengan menawarkan pengiriman gratis dan diskon di saat krisis ini. Jadi setiap bisnis perlu
mencari tahu bagian mana produk atau layanan yang ditawarkan secara gratis atau dengan harga
diskon.

2.) Kolaborasi strategis


Setiap bisnis memiliki beberapa kekuatan dan kelemahan. Biasanya bisnis sangat kuat di bidang
kompetensi intinya dibandingkan dengan bidang lain. Ini adalah waktu yang tepat untuk
berkolaborasi dengan perusahaan lain untuk melengkapi kelemahan dan membantu membangun
produk layanan atau penawaran baru untuk pelanggan.

3.) Inovasi bisnis


Inovasi untuk mengidentifikasi masalah utama, spesifik, dan unik dari pandemi dan pasca
pandemi ini, serta menyelesaikannya.

3. Sektor Yang Diuntungkan Pada Masa Pandemi Covid 19

1. Alat Kesehatan dan Farmasi


pemerintah mendorong agar industri dalam negeri mulai berusaha memenuhi kebutuhan akan APD,
alkes, hingga obat-obatan saat wabah Covid-19. Dorongan ini untuk menciptakan berbagai produk APD,
alkes, hingga obat untuk menekan wabah Covid-19 di Tanah Air.

2. Media & Telekomunikasi


Selama wabah Covid 19 penggunaan media online melonjak tinggi karena masyarakat sangat
intens mengikuti perkembangan berita melalui televise, media sosial, dan lainnya. Hiburan
online seperti bermain game menjadi salah satu pilihan favorite selama berdiam diri di rumah.
Selain itu, kebutuhan pekerjaan kini mulai mengandalkan koneksi internet yang membuat
beberapa provider di Indonesia mendapatkan banyak keuntungan di pandemi ini.
5
3. Jasa Logistik
Sekitar 40-50% orang mengurangi aktivitas di luar rumah seperti mengunjungi mal, belanja
kebutuhan di luar, dan aktivitas liburan lainnya. Hal ini menyebabkan jasa pengantaran bahan
makanan atau logistik lainnya semakin meningkat tajam. Ada banyak jasa logistic yang kini
menyediakan fitur No Contact Drop-Off Service untuk mencegah kontak langsung penularan
virus.

4. Strategi Baru Yang Dikeluarkan Oleh Perusahaan Pada Masa Pandemi Covid 19

Tahun 2020 penuh tantangan bagi setiap perusahaan. Setiap perusahaan berupaya berinovasi dan
mencari solusi untuk beradaptasi dengan situasi menantang saat pandemi Covid 19 seperti ini.

Berikut contoh 2 Perusahaan yang mengeluarkan strategi baru pada saat pandemic Covid 19 :

1.) Pizza HUT Turun ke Jalan, Strategi Marketing di Tengah PSBB


Kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diterapkan  melarang dine in untuk
restoran. Pizza Hut terus berinovasi dalam menerapkan strategi marketing demi bertahan
yakni dengan jualan di pinggir jalan di tengah pandemi. Berjualan di pinggir jalan sudah
dilakukan sejak pandemi Covid-19. Hal ini dilakukan agar mendongkrak penjualan dari
perusahaan.
2. Strategi Promosi IKEA di Masa Pandemi Lewat Produk Digital
Pandemi corona mengubah strategi promosi peretail asal Swedia, IKEA dari semula
membagikan katalog cetak ke platform digital. Katalog digital ini diluncurkan untuk
meningkatkan pelanggan yang ingin berbelanja online dengan aman, higienis, dan mudah
diakses. Seiring perubahan perilaku konsumen, IKEA mempromosikan berbagai inspirasi
ruangan dan koleksi produk terbarunya melalui katalog digital. 

Anda mungkin juga menyukai