Anda di halaman 1dari 6

Pusat Penelitian BIDANG EKONOMI DAN KEBIJAKAN PUBLIK

Badan Keahlian DPR RI


Gd. Nusantara I Lt. 2
Jl. Jend. Gatot Subroto
Jakarta Pusat - 10270
c 5715409 d 5715245
m infosingkat@gmail.com KAJIAN SINGKAT TERHADAP ISU AKTUAL DAN STRATEGIS Vol. XIII, No.10/II/Puslit/Mei/2021

DAMPAK PANDEMI COVID-19


TERHADAP SEKTOR USAHA MIKRO, KECIL,
DAN MENENGAH SERTA SOLUSINYA
19
Rais Agil Bahtiar

Abstrak
Pandemi Covid-19 megakibatkan krisis kesehatan dan mengganggu aktivitas
ekonomi nasional. Namun, sejumlah indikator menunjukkan pemulihan ekonomi
nasional pada triwulan IV/2020 dan triwulan I/2021. Salah satu upaya pemulihan
ekonomi nasional adalah mendorong sektor UMKM yang memiliki kontribusi
penting dalam perekonomian nasional. Tulisan ini mengkaji kondisi UMKM
terdampak pandemi Covid-19 serta upaya pemerintah dalam memulihkannya.
Pandemi Covid-19 berdampak negatif pada sektor UMKM yang menyebabkan para
pelakunya harus beradaptasi antara lain dengan menurunkan produksi barang/jasa,
mengurangi jumlah/jam kerja karyawan serta jumlah saluran penjualan/pemasaran.
Membaiknya angka penyebaran virus Covid-19 dan adanya program vaksinasi,
telah menumbuhkan optimisme bagi para pelaku UMKM pada tahun 2021. Dalam
memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi, pemerintah melakukan berbagai
kebijakan untuk memulihkan sektor UMKM yaitu penyaluran PEN bagi sektor
UMKM, program Gernas BBI, program vaksinasi, restrukturisasi kredit, dan
rencana pembentukan holding BUMN ultra mikro. DPR RI perlu mendukung
pemerintah dalam memulihkan sektor UMKM agar momentum pertumbuhan
ekonomi tahun 2021 ini dapat terwujud.

Pendahuluan UMKM di Indonesia mencapai 64,19


Dampak pandemi Covid-19 juta, dengan komposisi Usaha Mikro
tidak hanya pada sektor manufaktur, dan Kecil (UMK) sangat dominan
tetapi juga terhadap sektor UMKM yakni 64,13 juta (99,92%) dari
sejak April 2020. Salah satu upaya keseluruhan sektor usaha. Kelompok
pemulihan ekonomi nasional yang ini pula yang merasakan imbas negatif
dilakukan pemerintah di masa dari pandemi Covid-19.
PUSLIT BKD pandemi Covid-19 adalah mendorong Dalam situasi krisis ekonomi
sektor UMKM, yang memiliki peran seperti ini, sektor UMKM sangat perlu
penting dalam perekonomian nasional perhatian khusus dari pemerintah
karena banyaknya pekerja yang karena merupakan penyumbang
terlibat langsung. Apalagi jumlah terbesar terhadap PDB dan dapat
menjadi andalan dalam penyerapan dari beberapa lembaga seperti
tenaga kerja, mensubtitusi produksi BPS, Bappenas, dan World Bank
barang konsumsi atau setengah jadi. menunjukkan bahwa pandemi
Apalagi di tengah sentimen positif ini menyebabkan banyak UMKM
bahwa kondisi perekonomian tahun kesulitan melunasi pinjaman serta
ini akan membaik membuat sektor membayar tagihan listrik, gas, dan
UMKM harus bisa memanfaatkan gaji karyawan. Bahkan beberapa di
momentum pertumbuhan ekonomi antaranya terpaksa sampai harus
saat ini untuk dapat pulih. Tulisan melakukan PHK. Kendala lain yang
ini mengkaji kondisi UMKM akibat dialami UMKM, antara lain sulitnya
perlambatan ekonomi yang muncul memperoleh bahan baku, permodalan,
karena pandemi Covid-19 serta pelanggan menurun, distribusi
bagaimana upaya pemerintah dan produksi terhambat. Selain
dalam mendorong UMKM dengan itu, perubahan Perilaku Konsumen
memanfaatkan momentum pemulihan
ekonomi nasional dalam pandemi
dan Peta Kompetisi Bisnis juga
perlu diantisipasi oleh para pelaku
20
virus Covid-19. usaha karena adanya pembatasan
kegiatan. Konsumen lebih banyak
Kondisi UMKM pada Masa melakukan aktivitas di rumah dengan
Pandemi Covid-19 memanfaatkan teknologi digital.
Berdasarkan hasil survei Sedangkan perubahan lanskap
Katadata Insight Center (KIC) yang industri dan peta kompetisi baru
dilakukan terhadap 206 pelaku ditandai dengan empat karateristik
UMKM di Jabodetabek, mayoritas bisnis yaitu Hygiene, Low-Touch, Less
UMKM sebesar 82,9% merasakan Crowd, dan Low-Mobility (CNBC
dampak negatif dari pandemi ini Indonesia, 28 April 2021).
dan hanya 5,9% yang mengalami Dari kondisi tersebut, dapat
pertumbuhan positif. Kondisi terlihat bahwa sektor UMKM yang
Pandemi ini bahkan menyebabkan mayoritas pelakunya adalah warga
63,9% dari UMKM yang terdampak kelas menengah ke bawah terdampak
mengalami penurunan omzet lebih besar akibat pandemi Covid-19.
dari 30%. Hanya 3,8% UMKM yang Perusahaan yang sukses di era
mengalami peningkatan omzet. Survei pandemi merupakan perusahaan
KIC tersebut juga menunjukkan yang dapat beradaptasi dengan empat
para UMKM melakukan sejumlah karakteristik tersebut. Pelaku usaha
upaya untuk mempertahankan ke termasuk UMKM perlu berinovasi
kondisi usahanya. Mereka melakukan dalam memproduksi barang dan
sejumlah langkah efisiensi seperti: jasa sesuai dengan kebutuhan pasar.
menurunkan produksi barang/jasa, Para pelaku usaha ini juga dapat
mengurangi jam kerja dan jumlah menumbuh-kembangkan berbagai
karyawan dan saluran penjualan/ gagasan dan ide usaha baru yang juga
pemasaran. Meski begitu, ada juga dapat berkontribusi sebagai pemecah
UMKM yang mengambil langkah persoalan sosial-ekonomi masyarakat
sebaliknya, yaitu menambah saluran akibat dampak pandemi.
pemasaran sebagai bagian strategi Namun, aktivitas bisnis dan
bertahan (Katadata.co.id, 2020). prospek pertumbuhan sektor UMKM
Sementara itu, hasil survei cenderung semakin membaik pada
kuartal I/2021. Pemulihan UMKM properti dan relaksasi pembelian
ini memberikan sinyal positif rumah baru.
semakin pulihnya perekonomian
nasional yang sempat tertekan akibat Solusi dan Tantangan Pemulihan
pandemi Covid-19. BRI Micro & UMKM
SME Index (BMSI) terbaru mencatat Salah satu solusi penting
adanya kenaikan signifikan dalam pemulihan UMKM adalah insentif
Indeks Aktivitas Bisnis (IAB), Indeks bagi UMKM melalui program
Ekspektasi Aktivitas Bisnis (IEAB), Pemulihan Ekonomi Nasional
dan Indeks Sentimen Bisnis (ISB) (PEN) pemerintah pusat di 2020 dan
per kuartal I tahun ini dibandingkan dilanjutkan di 2021. Hasilnya adalah
dengan kuartal IV/2020. Riset tersebut sebagian sektor informal dan UMKM
menunjukkan peningkatan BMSI dapat bertahan menghadapi dampak
menjadi 93,0 dari sebelumnya 81,5 pandemi Covid-19. Artinya tidak
pada kuartal IV/2020. Selain itu,
21 pelaku UMKM juga makin optimistis
mengalami krisis yang sangat berat
dibandingkan beberapa industri besar.
terhadap prospek usahanya yang Selain itu, program ini diharapkan
ditunjukkan dengan meningkatnya dapat membantu menekan penurunan
indeks ekspektasi BMSI menjadi 128,0 pemutusan hak kerja (PHK) pada
dari sebelumnya 105,4 pada kuartal UMKM. Pasalnya, berdasarkan
IV/2020. Sejalan kenaikan BMSI data BPS per Agustus 2020, terdapat
dan ekspektasinya, persepsi pelaku penciptaan kesempatan kerja baru
UMKM juga meningkat terhadap dengan penambahan 760 ribu orang
perekonomian secara umum. ISB yang membuka usaha dan kenaikan
pelaku UMKM meningkat signifikan 4,55 juta buruh informal (CNBC
menjadi 115,5 dari sebelum nya 90,2 Indonesia, 28 April 2021).
pada kuartal IV/2020. Kenaikan IAB, Dari total anggaran sebesar
IEAB, dan ISB menunjukkan mulai Rp699,43 triliun hingga 11 Mei 2021
berputarnya aktivitas UMKM di realisasi program pemulihan ekonomi
lapangan, tingginya optimisme mereka nasional (PEN) telah mencapai
atas kondisi yang lebih baik (Bisnis Rp172,35 triliun. Realisasi anggaran
Indonesia, 17 Mei 2021). sebesar 24,6% dari total anggaran
Optimisme yang tercermin tersebut meningkat Rp49,01 triliun dari
melalui hasil riset tersebut disebabkan realisasi triwulan I, yakni Rp123,26
oleh beberapa hal. Pertama, triliun. Adapun sektor-sektor tersebut,
meningkatnya aktivitas masyarakat yakni kesehatan sebesar Rp24,90 triliun
karena angka infeksi baru dan kasus atau 14,2% dari pagu Rp175,22 triliun,
aktif Covid-19 terus turun ditengah perlindungan sosial terserap Rp56,79
makin meluasnya program vaksinasi. triliun atau 37,8% dari pagu Rp150,28
Kedua, naiknya produksi barang untuk triliun, program prioritas Rp21,8 triliun
memenuhi kebutuhan masyarakat atau 17,6% dari pagu Rp123,67 triliun,
yang disebabkan oleh hari besar dukungan UMKM dan korporasi
seperti Imlek dan hari raya Idul Fitri. Rp42,03 triliun atau 21,7% dari pagu
Ketiga, panen raya di sejumlah daerah Rp193,53 triliun, dan insentif usaha
yang mendorong kenaikan harga Rp26,83 triliun atau 47,3% dari pagu
komoditas. Keempat, relaksasi dari Rp56,72 triliun. Di sisi lain, percepatan
pemerintah kepada pengusaha sektor penyaluran perlindungan sosial
pemerintah juga tampak dari besarnya Pada 2030 targetnya jumlah UMKM
serapan anggaran itu. yang go digital akan mencapai 30 juta.
Dalam penyaluran dana PEN Perluasan ekspor produk Indonesia
atau dukungan UMKM secara bagi UMKM juga dilakukan melalui
khususnya, pemerintah harus ASEAN Online Sale Day (AOSD)
memastikan bahwa dana dukungan di 2020. Dari 64,19 juta UMKM di
dapat disalurkan secara cepat dan Indonesia, sebanyak 64,13 juta masih
tepat sasaran. Permasalahan yang merupakan UMK yang masih berada
dihadapi saat ini adalah kurang di sektor informal sehingga perlu
terintegrasinya data UMKM yang ada. didorong untuk bertransformasi ke
Selain itu, skema dukungan UMKM sektor formal (CNBC Indonesia, 28
melalui subsidi bunga kredit usaha April 2021). Dorongan UMKM untuk
rakyat (KUR) juga perlu mendapat memanfaatkan platform digital sangat
perhatian lebih mengingat masih dibutuhkan apalagi pada kondisi
banyaknya UMKM yang masih belum
tersentuh layanan perbankan.
pandemi saat ini. Pemanfaatan platform
digital dapat meningkatkan efisiensi
22
Hingga 11 Mei 2021 tercatat serta menambah saluran penjualan/
realisasi penyaluran bantuan untuk pemasaran sektor UMKM yang saat
Program Keluarga Harapan (PKH) ini terbatas akses fisiknya dengan
Rp13,83 triliun atau 48,19% dari pelanggan/pengguna jasa.
anggaran Rp28,71 triliun. Lalu, realisasi Percepatan vaksinasi juga
kartu sembako mencapai Rp17,24 didorong untuk memulihkan
triliun atau 38,20% dari anggaran kepercayaan konsumsi masyarakat
Rp45,12 triliun. Kemudian, realisasi termasuk bagi karyawan dan pelaku
penyaluran bantuan sosial tunai (BST) UMKM di seluruh Indonesia.
mencapai Rp11,81 triliun atau 98,39% Vaksinasi sudah dan akan diberikan
dari anggaran Rp12,0 triliun dan secara gratis untuk mencapai herd
program bantuan langsung tunai (BLT) immunity dari 181,55 juta penduduk
dana desa mencapai Rp2,51 triliun (kemenkeu.go.id, 6 Mei 2021). Namun
atau 17,41% dari anggaran Rp14,4 program Vaksinasi Gotong Royong
triliun (Media Indonesia, 18 Mei 2021). pendanaannya dibebankan pada
Sedangkan, khusus untuk program badan hukum atau badan usaha yang
Dukungan UMKM telah terealisasi mampu. Dalam Keputusan Menteri
sebesar Rp40,23 triliun atau 20,8% dari Kesehatan (KMK) No. HK 01. 07/
pagu sebesar Rp191,13 triliun. Realisasi Menkes/4643/2021 tentang Penetapan
untuk program Banpres Produktif Besaran Harga Pembelian Vaksin
Usaha Mikro (BPUM) sebesar Rp12,8 Produksi Sinopharm, pemerintah
triliun atau sebesar 88,11% dari menetapkan harga vaksin senilai
pagu yang mencapai 15,36 triliun Rp321.660 per dosis, ditambah biaya
(Kemenkeu, 6 Mei 2021). penyuntikan Rp117.910 sehingga total
Pemerintah juga terus berupaya harga menjadi Rp879.140 per dua kali
mendorong para pelaku UMKM suntikan. Namun, asosiasi UMKM
untuk on board ke platform digital menyatakan bahwa kemampuan
melalui Program Gerakan Nasional perusahaan UMKM untuk mengikuti
Bangga Buatan Indonesia (Gernas program Vaksinasi Gotong Royong
BBI), dimana hingga akhir 2020 sudah jauh di bawah nominal yang
terdapat 11,7 juta UMKM on boarding. ditetapkan oleh Pemerintah dan
menganggap harga yang ditetapkan yang lebih terarah, dengan bunga
oleh pemerintah terlalu mahal lebih rendah, serta mudah dan mampu
(Bisnis Indonesia, 17 Mei 2021). menjangkau banyak calon nasabah.
Hal tersebut berpotensi membuat Manfaat yang diharapkan tersebut
banyak perusahaan terutama UMKM akan dapat mendukung pelaku
enggan mengikuti program sehingga UMKM untuk mendapatkan pasar
percepatan pelaksanaan vaksinasi dan peluang pemasaran yang lebih
terkendala. Sehubungan masalah ini, luas dari sebelumnya. Dengan adanya
pemerintah perlu mempertimbangkan holding BUMN ini juga diharapkan
untuk memberikan subsidi khusus dapat mengatasi masalah data UMKM
untuk program Vaksinasi Gotong yang saat ini masih belum terintegrasi.
Royong bagi badan usaha yang
memang tak mampu. Penutup
Selain itu, pemerintah Pandemi Covid-19 berdampak
23 akan mendukung sektor Hotel,
Restoran, Kafe (HOREKA) melalui
besar pada penurunan perekonomian
nasional termasuk sektor UMKM.
restrukturisasi kredit dan penjaminan Namun, seiring menurunnya jumlah
kredit. Kemudian, relaksasi penularan Covid-19 dan berjalannya
Kebijakan Restrukturisasi Kredit program vaksinasi menumbuhkan
Perbankan, perluasan Penjaminan optimisme sektor UMKM dapat pulih
Kredit Korporasi berdasarkan PMK- pada tahun 2021 ini. Pemerintah sejak
32/2021, subsidi bunga untuk UMK, 2020 mengeluarkan berbagai kebijakan
baik KUR dan Non KUR, serta dalam mendukung pemulihan sektor
penambahan plafon KUR 2021 dari UMKM antara lain penyaluran
sebesar Rp253 triliun menjadi Rp285 PEN bagi sektor UMKM, program
triliun, mengoptimalkan pemanfaatan Gernas BBI, program vaksinasi,
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) serta restrukturisasi kredit, dan rencana
melanjutkan Program Kartu Prakerja pembentukan holding BUMN ultra
(Kemenkeu, 6 Mei 2021). mikro. DPR RI melalui komisi terkait
Rencana pemerintah dalam perlu memberikan dukungan dan
membentuk holding BUMN ultra perhatian pada pemerintah dalam
mikro pada semester II tahun ini melaksanakan kebijakan yang diambil
juga dianggap dapat mendorong guna memulihkan sektor UMKM agar
pemberdayaan UMKM. Pembentukan momentum pertumbuhan ekonomi di
holding BUMN ultra mikro dibutuhkan tahun 2021 ini dapat terwujud.
untuk menyinergikan gerak ketiga
perusahaan yakni PT Bank Rakyat Referensi
Indonesia (Persero) Tbk., PT Pegadaian “Digitalisasi UMKM di Tengah
(Persero), dan PT Permodalan Nasional Pandemi Covid-19”, 20 Juni 2020,
Madani (Persero). Tanpa holding, gerak https://katadata.co.id/umkm,
tiga perusahaan negara ini dalam diakses 18 Mei 2021.
mengembangkan pelaku UMKM dan “Pencairan Program PEN Capai
usaha mikro berjalan sendiri-sendiri Rp172,35 Triliun”, Media
(Beritasatu, 7 Mei 2021). Pembentukan Indonesia, 18 Mei 2021, hal. 2.
holding BUMN ultra mikro diharapkan “Realisasi dan Serapan Program PEN
dapat memastikan terciptanya 2021 Dinilai Lebih Baik”, 17 Mei
penyaluran pembiayaan kredit mikro 2021, https://mediaindonesia.
com/ekonomi/405511/realisasi- “Strategi Utama Pemerintah Menjaga
dan-serapan-program-pen-2021- Momentum Pemulihan Ekonomi
dinilai-lebih-baik, diakses 18 Mei 2021”, 6 Mei 2021, https://www.
2021. kemenkeu.go.id/publikasi/
“Rektor UI: Holding BUMN Ultra berita/strategi-utama-pemerintah-
Mikro Berdayakan UMKM”, menjaga-momentum-pemulihan-
7 Mei 2021, https://www. ekonomi-2021, diakses 18 Mei
beritasatu.com/ekonomi/770899/ 2021.
rektor-ui-holding-bumn-ultra- “UMKM Optimistis Kondisi Lebih
mikro-berdayakan-umkm, diakses Baik”, Bisnis Indonesia, 17 Mei
19 Mei 2021. 2021, hal. 1.
“Sederet Jurus Pemerintah Pulihkan
UMKM di Masa Pandemi”,
28 April 2021, https://
www.cnbcindonesia.com/ 24
news/20210428163320-4-41590/
sederet-jurus-pemerintah-
pulihkan-umkm-di-masa-
pandemi, diakses 18 Mei 2021.

Rais Agil Bahtiar


rais.bahtiar@dpr.go.id.

Rais Agil Bahtiar, S.S., M.Si., menyelesaikan pendidikan S1 Program Studi Sastra
Inggris, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada pada tahun 2015 dan
langsung melanjutkan pendidikan S2 Program Studi Magister Administrasi Publik,
Program Pascasarjana Universitas Jenderal Soedirman pada tahun 2018 dengan
tesis berjudul “Implementasi Program Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN) (Studi di Kecamatan Purwokerto Utara, Purwokerto Selatan, Purwokerto
Timur, dan Purwokerto Barat)”. Saat ini menjabat sebagai Peneliti Pertama di Pusat
Penelitian Badan Keahlian DPR RI.

Info Singkat
© 2009, Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang
http://puslit.dpr.go.id mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh
ISSN 2088-2351 isi tulisan ini tanpa izin penerbit.

Anda mungkin juga menyukai