Anda di halaman 1dari 10

UMKM BERBASIS E-DIGITAL SEBAGAI STRATEGI PEMERINTAH DIMASA

PANDEMI COVID-19
KLASTER SUMBER DAYA MANUSIA
Tia Veronika 200903079
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara
Abstract

The global Covid-19 pandemic has had an impact on various sectors in Indonesia,
including the MSME sector. Based on these conditions, a marketing strategy is needed for
MSMEs so that their business can survive and be sustainable. This paper aims to analyze and
describe the government and private sector strategies in marketing that are suitable for
MSMEs to be able to survive in a pandemic condition. Strategies that can be implemented by
MSMEs are to sell their products through e-commerce and promote products through digital
marketing as a marketing strategy to survive during the pandemic. In addition, MSMEs also
need to optimize marketing relationships with customers through customer relationship
marketing in order to create loyal customers. Loyal customers have the potential to make
repeat purchases and recommend products to other potential customers. By implementing this
strategy, it is hoped that MSME businesses can continue to survive, and have a positive
impact on society and the economy.

Keywords: MSMEs, e-commerce, digital marketing, customer relationship management

Abstrak

Pandemi Covid-19 yang terjadi secara global berdampak pada berbagai sektor di
Indonesia termasuk sektor UMKM. Berdasarkan kondisi tersebut, maka diperlukan strategi
pemasaran bagi UMKM agar bisnisnya dapat bertahan dan berkelanjutan. Tulisan ini
bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan strategi pemerintah dan swasta dalam
pemasaran yang sesuai bagi UMKM agar mampu bertahan dalam kondisi pandemi. Strategi
yang dapat di implementasikan oleh UMKM untuk menjual produknya melalui e-commerce
dan melakukan promosi produk melalui digital marketing sebagai strategi pemasaran
bertahan di masa pandemi. Selain itu, UMKM juga perlu mengoptimalkan hubungan
pemasaran dengan pelanggan melalui customer relationship marketing agar tercipta
pelanggan yang loyal. Pelanggan yang loyal berpotensi untuk melakukan pembelian berulang
dan merekomendasikan produk kepada calon konsumen lainnya. Dengan menerapkan strategi
tersebut, diharapkan agar bisnis UMKM dapat terus bertahan, serta memberikan dampak
positif bagi masyarakat dan perekonomian.

Kata kunci: UMKM, e-commerce, pemasaran digital, customer relationship management

Pendahuluan penutupan bisnis dan pengurangan tenaga


kerja. Beberapa perusahaan mengurangi
UMKM (Usaha Mikro Kecil dan
sumber daya bahan baku dan sumber daya
Menengah) adalah salah satu penopang
manusia karena turunnya permintaan
perekonomian Indonesia. Hal ini terbukti
pasar. UMKM juga turut merasakan
ketika Indonesia mampu menghadapi
dampak tersebut. Dampak pandemi Covid-
krisis ekonomi tahun 1997/1998.
19 terhadap UMKM tidak sekedar pada
Perusahaan-perusahaan besar yang
aspek produksi dan pendapatan saja, tetapi
diharapkan mampu bertahan ketika itu,
juga pengurangan jumlah tenaga kerja
ternyata banyak yang gagal. Di lain pihak,
(Pakpahan, 2020).
UMKM justru menjadi penggerak
perekonomian di tengah terpaan krisis Permasalahan aspek pemasaran
(Werdani dkk., 2020). UMKM merupakan yang dihadapi oleh UMKM di masa
sektor ekonomi masyarakat kecil dengan pandemi Covid-19. UMKM mengalami
skala lokal, sumber daya lokal dan proses penurunan omset selama masa pandemi
produksi sederhana yang produknya dijual dan penurunan permintaan pasar. Kondisi
secara lokal. Peran UMKM bagi tersebut disebabkan oleh perubahan
perekonomian diantaranya adalah perilaku konsumen karena konsumen
mendukung pertumbuhan ekonomi mengurangi aktivitas diluar rumah. Selain
nasional, mendistribusikan hasil itu, tingkat kepercayaan konsumen
pembangunan, dan menciptakan lapangan terhadap produk kuliner juga menurun.
pekerjaan (Sudaryanto, 2012). Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan
Kondisi pandemi Covid-19 yang terjadi strategi pemerintah dalam pemasaran yang
secara global tentu saja berdampak bisa diimplementasikan oleh UMKM
terhadap berbagai sektor. Di Indonesia, selama masa pandemi Covid-19 agar
pandemi Covid-19 memberikan dampak bisnis yang dijalankan dapat bertahan.
terhadap beberapa sektor seperti sektor
UMKM (Usaha Mikro Kecil dan
pariwisata, sektor perdagangan, dan sektor
Menengah) merupakan salah satu
industri. Dampak yang terlihat yaitu
penopang perekonomian Indonesia. Hal ini
ditunjukkan ketika Indonesia mampu di masa pandemi dan permintaan pasar
mengatasi krisis ekonomi 1997/1998. menurun. Kondisi ini disebabkan oleh
Perusahaan besar yang seharusnya perubahan perilaku konsumen akibat
bertahan telah bangkrut ketika sudah berkurangnya aktivitas di luar rumah.
cukup. Di sisi lain, UKM justru menjadi Selain itu, tingkat kepercayaan konsumen
motor penggerak perekonomian di tengah terhadap produk kuliner juga mengalami
krisis (Werdani dkk., 2020). UMKM penurunan. Berdasarkan hal tersebut,
adalah sektor ekonomi masyarakat kecil diperlukan strategi pemasaran yang dapat
dengan skala lokal, sumber daya lokal dan diterapkan UMKM di masa pandemi
proses manufaktur sederhana yang dijual Covid-19 agar usaha yang dijalankan dapat
secara lokal. Peran UKM dalam bertahan.
perekonomian antara lain mendukung Selain beradaptasi dengan kondisi
pertumbuhan ekonomi nasional, pandemi Covid-19, UMKM juga harus
mendistribusikan hasil pembangunan dan beradaptasi dengan kemajuan teknologi.
menciptakan lapangan kerja (Sudaryanto, Adaptasi dan inovasi terbukti memberikan
2012). keunggulan kompetitif bagi UKM dan
berpengaruh pada peningkatan kinerja
Pandemi global Covid-19 tentunya
UMKM. UMKM wajib membawa
berdampak pada berbagai sektor. Di
perubahan dan inovasi melalui
Indonesia, pandemi Covid-19 telah
pemanfaatan perkembangan teknologi
mempengaruhi berbagai sektor seperti
untuk meningkatkan daya saing (Hanum &
pariwisata, perdagangan dan industri.
Sinarasri, 2017). Pada dimensi pemasaran,
Dampak yang terlihat adalah penutupan
UMKM dapat mengimplementasikan
usaha dan pengurangan tenaga kerja.
teknologi melalui e-commerce dan digital
Beberapa perusahaan mengurangi bahan
marketing.
baku dan sumber daya manusia karena
permintaan pasar yang menurun. UKM Selain itu, memiliki pelanggan
juga terkena dampaknya. Pandemi Covid- yang loyal merupakan salah satu cara
19 berdampak tidak hanya pada UMKM untuk membuat bisnis UMKM
dari sisi produksi dan pendapatan, tetapi berkelanjutan (Tjiptono & Chandra, 2017).
juga pengurangan jumlah tenaga kerja Pelanggan yang loyal memiliki
(Pakpahan, 2020). Banyak masalah kemampuan untuk membeli kembali,
pemasaran yang dihadapi UKM selama bersedia menceritakan sisi baiknya produk
pandemi Covid-19. Omset UKM menurun dan cenderung merekomendasikan produk
tersebut kepada orang lain. Oleh karena Pembahasan
itu, UMKM perlu menjalin hubungan
Analisis Perencanaan Pembangunan
pelanggan yang baik melalui customer
Dengan Meningkatkan Kualitas SDM
relationship marketing (CRM) untuk
Disektor UMKM
meningkatkan loyalitas pelanggan.
Hubungan pelanggan yang berkualitas 1. Masa Depan
terbukti berdampak positif terhadap retensi
Para pelaku UMKM terhadang
pelanggan (Almomani, 2019).
kendala masih minimnya pengetahuan
Hingga saat ini, belum ada terhadap e-commerce, pemasaran digital,
perkiraan pasti kapan pandemi Covid-19 dan CRM sehingga belum semua UMKM
ini akan berakhir. Oleh karena itu, menerapkannya. Potensi pemanfaatan
diperlukan strategi pemasaran agar teknologi untuk aspek pemasaran dapat
UMKM dapat bertahan dengan beradaptasi dikembangkan dengan melakukan
dengan perkembangan teknologi sosialisasi dan pelatihan penggunaan
pemasaran dan menjalin hubungan teknologi informasi dan komunikasi.
pelanggan yang baik untuk meningkatkan Pemasaran produk UMKM melalui e-
loyalitas pelanggan. Strategi yang tepat commerce, promosi produk dengan
seharusnya dapat meningkatkan minat beli memanfaatkan media digital, dan menjalin
konsumen sehingga berdampak pula pada relasi yang baik dengan pelanggan melalui
peningkatan volume penjualan. Sehingga CRM dapat diimplementasikan oleh
perusahaan yang dikelola UMKM dapat UMKM untuk meningkatkan minat beli
bertahan dan berkelanjutan. Strategi yang konsumen dan volume penjualan. Dengan
diuraikan dalam bagian ini memberi demikian, UMKM dapat terus
UMKM implikasi manajemen dari dimensi menjalankan bisnisnya selama masa
pemasaran untuk mendukung dan pandemi Covid-19 bahkan dalam jangka
mempertahankan bisnis mereka sekarang waktu yang cukup lama.
dan di masa depan.
2. Kelembagaan

Berdasarkan data Kementerian


Koperasi dan UKM, jumlah UMKM saat
ini mencapai 64,19 juta dengan kontribusi
terhadap PDB sebesar 61,97% atau senilai
8.573,89 triliun rupiah. Kontribusi UMKM
terhadap perekonomian Indonesia meliputi 1. Undang-Undang Cipta Kerja
kemampuan menyerap 97% dari total
Dari total keseluruhan jumlah
tenaga kerja yang ada serta dapat
UMKM di Indonesia, sebanyak 64,13 juta
menghimpun sampai 60,4% dari total
merupakan UMK yang masih berada di
investasi. Tingginya jumlah UMKM di
sektor informal sehingga perlu didorong
Indonesia tidak terlepas dari berbagai
untuk bertransformasi ke sektor formal.
tantangan serta kondisi pandemi Covid-19
Indonesia masih memiliki kendala dalam
yang mendorong perubahan pada pola
perizinan yang rumit serta tumpang tindih
konsumsi barang dan jasa menjadi
antara regulasi di tingkat pusat dan daerah.
momentum untuk mengakselerasi
Oleh karena itu Pemerintah berupaya
transformasi digital.
mengakomodir permasalahan tersebut
UMKM menyerap tenaga kerja melalui penyusunan UU Cipta Kerja yang
dalam jumlah yang besar yaitu 97% dari telah disahkan pada tahun 2020. Salah satu
daya serap dunia usaha pada tahun 2020. substansi yang diatur adalah mengenai
Jumlah UMKM yang banyak berbanding kemudahan, perlindungan dan
lurus dengan banyaknya lapangan pemberdayaan UMKM. Pemerintah
pekerjaan di Indonesia sehingga UMKM berharap melalui UU Cipta Kerja, UMKM
memiliki andil besar dalam penyerapan dapat terus berkembang dan berdaya saing.
tenaga kerja. Penurunan jumlah UMKM
2. Program PEN
dan kontribusi UMKM terhadap PDB
Indonesia disebabkan oleh pandemi sejak Program Pemulihan Ekonomi
2020 lalu. Perubahan pola konsumsi Nasional (PEN) merupakan salah satu
barang dan jasa masyarakat dimasa program yang dicetuskan pemerintah
pandemi dari offline ke online, UMKM untuk memulihkan ekonomi Indonesia
mengalami permasalahan tenaga kerja akibat dampak Covid-19. Program ini juga
akibat pemberlakuan Pembatasan Sosial merupakan respon pemerintah atas
Berskala Besar (PSBB), hambatan penurunan aktivitas masyarakat yang
distribusi produk, kesulitan bahan baku terdampak, khususnya sektor informal atau
produksi UMKM. Program ini dibuat berdasarkan
PP Nomor 23 tahun 2020 yang kemudian
Upaya Pemerintah Untuk
diubah menjadi PP Nomor 43 tahun 2020.
Memajukan UMKM Indonesia:
Sebagai salah satu upaya pemerintah untuk
memajukan UMKM, berikut merupakan
rincian program PEN untuk UMKM, meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
yaitu: Subsidi bunga/margin, belanja Imbal Melalui program ini, pemerintah
Jasa Penjaminan (IJP), penempatan Dana mendorong pelaku UMKM untuk
Pemerintah di perbankan, penjaminan loss bergabung ke platform digital.
limit kredit UMKM, pajang penghasilan
2. Ekonomi Bisnis
final UMKM ditanggung pemerintah,
pembiayaan investasi kepada koperasi Ada dua masalah utama yang
melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir dihadapi UMKM menghadapi pandemi,
(LPDB) koperasi UMKM, program yaitu masalah keuangan dan permintaan.
Bantuan Presiden (Banpres) Produktif Selain minimnya struktur operasional,
Usaha Mikro sumber daya dan sumber daya, UMKM
masih kurang menguasai platform digital.
3. Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Penggunaan teknologi meningkatkan
Upaya lain dari pemerintah untuk pendapatan hingga tiga kali lipat. Hal ini
memajukan UMKM yaitu program Kredit menunjukkan bahwa platform digital
Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan berguna untuk mempertahankan dan
melalui lembaga keuangan dengan pola meningkatkan bisnis serta mematahkan
penjaminan. Adapun biaya jasa (suku persepsi bahwa kesuksesan hanya dapat
bunga) atas kredit/pembiayaan modal kerja dicapai oleh kota-kota besar. Padahal
disubsidi oleh pemerintah. Tujuan KUR dengan platform digital, UMKM dapat
adalah untuk meningkatkan meningkatkan mengembangkan usaha di setiap daerah,
akses pembiayaan dan memperkuat meningkatkan perekonomian daerah dan
permodalan UMKM. menghasilkan produk unggulan daerah.
Dengan platform digital, UMKM
4. Gerakan Nasional Bangga Buatan
menjangkau konsumen yang semakin
Indonesia (Gernas BBI)
banyak. Bentuk pendampingan sektor
Gerakan Nasional Bangga Buatan swasta untuk UMKM yang mendorong
Indonesia (Gernas BBI) merupakan salah digitalisasi untuk memanfaatkan ekonomi
satu program pemerintah sebagai upaya digital. Upaya ini sejalan dengan
pemerintah untuk memajukan UMKM pemerintah yang juga mencanangkan
yang diluncurkan pada tahun 2020. Tujuan program digitalisasi dengan target 30 juta
Gernas BBI yaitu mendorong national pelaku UMKM masuk ekosistem digital
branding produk lokal unggulan untuk pada 2024. Melalui program ini, UMKM
menciptakan industri baru dan tentunya kota kecil harus bisa meningkatkan skala
bisnis dan menjangkau konsumen yang metode pembayaran, metode pengiriman,
lebih luas. dan dukungan pelanggan. Produk yang
akan dipasarkan harus berkualitas baik.
Berdasarkan kondisi yang dihadapi
Produk harus memenuhi standar yang
oleh UMKM, maka diperlukan strategi
seharusnya dan harus unik sebagai
pemerintah dan swasta dalam pemasaran
pembeda dari produk pesaing. UMKM
bagi UMKM untuk dapat mempertahankan
juga harus mempertimbangkan tempat
bisnisnya. Adapun strategi pemasaran
yang tepat untuk menjual produknya,
yang dapat diterapkan oleh UMKM
misalnya melalui pasar. Anda juga harus
diuraikan sebagai berikut:
mempertimbangkan cara menerima
E-Commerce pesanan melalui email atau jejaring sosial
lainnya. Selain itu, cara pembayaran juga
Fenomena yang saya amati,
harus diperhatikan agar tidak merugikan
konsumen menunjukkan bahwa
konsumen atau penjual. Selain itu, cara
penggunaan internet oleh konsumen
pengiriman produk ke konsumen juga
semakin meningkat. Kondisi ini menjadi
harus diperhatikan. Selain itu, ketersediaan
peluang bagi UMKM untuk memasarkan
layanan pelanggan juga diperlukan untuk
produknya secara elektronik melalui
menangani keluhan atau klaim pelanggan,
electronic commerce. Electronic
sehingga konsumen diharapkan puas
commerce dijelaskan sebagai proses jual
dengan produk dan layanan yang dijual
beli produk atau electronic commerce agar
melalui perdagangan elektronik. Jika
lebih transparan, efisien dan mudah
pelanggan puas, maka pelanggan
diakses (Hardilawati, 2020). Penerapan e-
berpotensi menjadi pelanggan setia.
commerce memberikan dampak positif
berupa kinerja yang lebih baik, cakupan Penerapan electronic commerce
pasar yang lebih luas, dan pengurangan oleh UMKM sangat tepat, apalagi di masa
biaya transaksi untuk mengkoordinasikan pandemi seperti sekarang ini. Dengan
kegiatan bisnis. memasarkan produk melalui e-commerce,
UMKM dapat memenuhi kebutuhan
UMKM harus memahami dan
produk konsumen tanpa perlu transaksi
melengkapi komponen-komponen e-
tatap muka. Hal ini juga memberikan
commerce untuk mendukung
keamanan dan kenyamanan kepada
implementasinya yang efektif. Komponen-
konsumen dan UKM dari segi kesehatan,
komponen tersebut adalah produk, tempat
karena mengurangi tatap muka atau kontak
menjual produk, cara menerima pesanan,
fisik dengan orang lain sehingga kita dapat konten-konten yang diunggah sebaiknya
mendukung penerapan physical distancing lebih ditempatkan pada informasi yang
selama masa pandemi. Dengan penerapan mungkin dibutuhkan oleh konsumen.
e-commerce diharapkan penjualan produk
Penerapan pemasaran digital dalam
UMKM dapat meningkat sehingga
mempromosikan produk sangat sesuai
perusahaan UMKM dapat bertahan.
diterapkan oleh masa pandemi. Konsumen
Digital Marketing yang terbatas kegiatan di luar ruangannya
adalah waktu yang dihabiskan oleh rumah
Pemasaran digital merupakan
bersama gadget-nya. Kondisi ini bisa
kegiatan untuk mempromosikan produk
dimanfaatkan oleh UMKM untuk
konsumen melalui media digital atau
mempromosikan produk melalui media-
secara daring (Purwana dkk., 2017).
media yang sering diakses dan konsumen.
Promosi melalui media sosial secara berani
Hal ini dapat memberikan kemudahan bagi
terbukti menjadi peluang dari sisi eksternal
konsumen untuk menemukan produk yang
yang dapat dimanfaatkan oleh UMKM
sudah terbukti tersebut tanpa harus
untuk meningkatkan skala usaha. Beberapa
mengunjungi toko di luar rumah, sehingga
media yang bisa dimanfaatkan di UMKM
memudahkan bagi konsumen untuk dapat
untuk mempromosikan Facebook,
berbelanja dari rumah. Dengan demikian,
WhatsApp, Instagram, Youtube dan
diharapkan minat beli konsumen
website. Facebook dianggap efektif karena
meningkat terhadap produk yang diberikan
pengguna yang sangat banyak sehingga
oleh UMKM secara digital.
dapat memiliki jangkauan pasar, Instagram
juga media yang efektif karena sesuai Kedua hal ini dapat menjadi tolak
dengan preferensi konsumen muda, situs ukur untuk memperbaiki kualitas SDM
web juga dipandang efektif karena tidang yang lebih unggul. Sehingga dimasa depan
menjadi media yang dengan target nanti Indonesia memiliki SDM yang dapat
konsumen media yang memiliki instagram bersaing di pasar internasional dan
dan sering digunakan, misalnya usia UMKM Indonesia menjadi sebuah
remaja, pelajar, atau mahasiswa. Promosi pembangunan ekonomi nasional yang
yang menarik juga tergantung pada mampu menopang ekonomi nasional.
estetika foto produk. Maka dari itu,
Kesimpulan
UMKM perlu membuat daya tarik
konsumen melalui konten yang estetik. Pemasaran produk UMKM melalui
Jika menggunakan situs web, maka e-commerce, promosi produk dengan
memanfaatkan media digital, dan menjalin melalui media-media yang sering diakses
relasi yang baik dengan pelanggan melalui dan konsumen. Hal ini dapat memberikan
CRM dapat diimplementasikan oleh kemudahan bagi konsumen untuk
UMKM untuk meningkatkan minat beli menemukan produk yang sudah terbukti
konsumen dan volume penjualan. tersebut tanpa harus mengunjungi toko di
Tingginya jumlah UMKM di Indonesia luar rumah, sehingga memudahkan bagi
tidak terlepas dari berbagai tantangan serta konsumen untuk dapat berbelanja dari
kondisi pandemi Covid-19 yang rumah. Sehingga dimasa depan nanti
mendorong perubahan pada pola konsumsi Indonesia memiliki SDM yang dapat
barang dan jasa menjadi momentum untuk bersaing di pasar internasional dan
mengakselerasi transformasi digital. UMKM Indonesia menjadi sebuah
pembangunan ekonomi nasional yang
Berdasarkan kondisi yang dihadapi
mampu menopang ekonomi nasional.
oleh UMKM, maka diperlukan strategi
pemerintah dan swasta dalam pemasaran Daftar Pustaka
bagi UMKM untuk dapat mempertahankan
Almomani, H. Q. (2019). Relationship
bisnisnya.Selain itu, ketersediaan layanan Quality as Predictor of B2B
pelanggan juga diperlukan untuk Customer Loyalty in the
Pharmaceutical Sector: Evidence
menangani keluhan atau klaim pelanggan, from Jordan. Journal of
sehingga konsumen diharapkan puas Relationship
Marketing, 18(2), 108–123.
dengan produk dan layanan yang dijual https://doi.org/10.1080/15332667.
melalui perdagangan elektronik. Facebook
Hanum, A. N., & Sinarasri, A. (2017).
dianggap efektif karena pengguna yang Analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi adopsi e-commerce
sangat banyak sehingga dapat memiliki
dan pengaruhnya terhadap kinerja
jangkauan pasar, Instagram juga media umkm (studi kasus umkm di wilayah
kota semarang). Maksimum Media
yang efektif karena sesuai dengan
Akuntansi, Vol. 1(No. 1), 1–15.
preferensi konsumen muda, situs web juga
Hardilawati, W. laura. (2020). Strategi
dipandang efektif karena tidang menjadi Bertahan UMKM di Tengah
media yang dengan target konsumen Pandemi Covid-19. Jurnal Akuntansi
Dan Ekonomika,10(1),
media yang memiliki instagram dan sering 89https://doi.org/10.3785/jae.v10i1
digunakan, misalnya usia remaja, pelajar, Pakpahan, A. K. (2020). Covid-19 Dan
atau mahasiswa. Implikasi Bagi Usaha Mikro, Kecil,
Dan Menengah. Jurnal Ilmiah
Kondisi ini bisa dimanfaatkan oleh Hubungan Internasional, 0(0), 59

UMKM untuk mempromosikan produk


64.https://doi.org/10.26593/jihi.v0i0 Menghadapi Pasar Bebas ASEAN.
. Jurnal Ekonomi Akuntansi
Dan Manajemen, 1(2).
Purwana, D., Rahmi, R., & Aditya, S.
(2017). Pemanfaatan Digital Tjiptono, F., & Chandra, G. (2017).
Marketing Bagi Pemasaran Strategik Edisi 3.
Usaha Mikro, Kecil, Dan Yogyakarta: Penerbit Andi.
Menengah (UMKM) Di
Kelurahan Malaka Sari, Duren Werdani, R. E., Kurniawati, N. I., Sukoco,
Sawit. Jurnal Pemberdayaan J.B., Windriya, A., & Iskandar, D.
Masyarakat Madani (2020). Pelatihan Pemasaran
(JPMM), 1(1), 1–17. Produk Homemade Melalui Sosial
https://doi.org/10.21009/jpmm. Media.JPPM (Jurnal Pengabdian
Dan Pemberdayaan Masyarakat),
Sudaryanto. (2012). Strategi 4(1), 1.
Pemberdayaan UMKM https://doi.org/10.30595/jppm.

Anda mungkin juga menyukai