OLEH:
TIA VERONIKA
NIM:
200903079
DOSEN PEGAMPU: RUDI KRISTIAN P. M, S.Sos, M.A
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kasih dan karunia-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas ujian tengah semester yang berjudul “Kebakaran Hutan dan Lahan
Di Pulau Kalimantan” dengan tepat waktu. Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah manajemen bencana. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada
pembaca tentang pengaruh karakteristik tanah gambut terhadap kebakaran hutan di
Kalimantan dan terlebih juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Rudi Kristian P. M, S.Sos, M.A
selaku dosen pengampu mata kuliah ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini. Penulis menyadari makalah
ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Dampak yang ditimbulkan dari kebakaran hutan dan lahan gambut ini adanya asap
pekat. Hal ini membuat ribuan penduduk dilaporkan menderita penyakit infeksi saluran
pernafasan, sakit mata, dan batuk. Kebakaran gambut juga menyebabkan rusaknya
kualitas air, sehingga air menjadi kurang layak untuk diminum.
Dampak ini merupakan dampak langsung yang dirasakan oleh masyarakat. Banyak
masyarakat yang kehilangan mata pencaharian karena asap pekat dan juga karena masyarakat
yang bergantung hidup pada hutan misalnya berladang, berternak, berburu/menangkap ikan.
Lahan pertanian dan perkebunan yang terbakar memusnahkan semua tanaman, yang
membuat petani gagal panen. Kondisi ini membuat kelangkaan pangan karena hasil kebun
dan pertanian telah terbakar. Dampak kebakaran membuat hubungan negara dengan negara
tetangga terganggu. Karena mereka juga merasakan dampak dari asap kebakaran lahan ini.
Analisis Dampak Kebakaran Hutan Dan Lahan Di Kalimantan Dari Aspek
Perekonomian Masyarakat
Mayoritas lahan di kalimantan adalah tanah gambut. Kondisi ini menyebabkan mata
pencaharian penduduknya adalah bertani dan kuli bangunan. Sebagian lain berdagang
atau berjualan. Kebakaran lahan yang terjadi hampir tiap tahun, seperti tahun 2021 yang
lalu berdampak negatif di semua sektor, terutama bagi masyarakat sekitar kebakaran
lahan. Dampak ekonomi dari kebakaran lahan di lahan Gambut adalah sebagai berikut
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Secara mendasar perambahan hutan menyebabkan ketidak seimbangan alam
(kerusanan hutan) menyebabkan terjadinya kebakaran pada lahan gambut. Umumnya
kebakaran lahan gambut disebabkan oleh konversi lahan gambut. Hal ini disebabkan
air tanah turun karena tidak ada pengisian air tanah dari lahan disekitarnya, seta zona
perakaran menjadi dangkal dan kering. dan juga Lahan gambut juga memegang
peranan penting dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. kebakaran lahan
gambut dipicu oleh beberapa faktor yaitu kovensi lahan, pembakaran vegetasi,
pembuatan kanal kanal dilahan hutan, penebangan liar, dan iklim. dari faktor faktor
tersebutlah yang memicu kebakaran hutan, dari kebakaran hutan tersebut berdampak
Kebakaran hutan dan lahan gambut secara berpengaruh terhadap terdegradasinya
kondisi lingkungan, kesehatan manusia dan aspek sosial ekonomi bagi masyarakat.
Mayoritas lahan di kalimantan adalah tanah gambut. Kebakaran lahan yang terjadi
hampir tiap tahun, seperti tahun 2021 yang lalu berdampak negatif di semua
sektor, terutama bagi masyarakat sekitar kebakaran lahan. Dampak ekonomi dari
kebakaranlahan di lahan Gambut adalah sebagai berikut langsung dari kebakaran
lahan adalah terjadinya penurunan pendapatan. Ini berarti tidak langsung dapat dilihat
pada kurangnya keinginan oaring untuk berivestasi akibat kebakaran lahan dan hutan
untuk daerah-daerah di Kalimantan, yang persepsi masyarakat tentang daerah yang
langganan dengan kabut asap. Ini berarti efek lanjutan dari Karhutla memberikan efek
negative lainnya bagi warga yang memiliki lahan didaerah Gambut.
3.2 Saran
Mencari inovasi baru (teknologi tepat guna) yang dapat digunakan untuk
memberikan alternatif tidak membakar kebun/semak, seperti teknologi pemanfaatan
lahan gambut sebagai media tanaman, dll untuk meningkatkan efisiensi dan nilai
tambah produk pertanian. Memberikan insentif kepada sekelompok atau seseorang
yang mempu menjaga kawasannya dari kebakaran dan memberikan disinsentif kepada
yang tidak mampu menjaga kawasannya dari kebakaran serta menciptakan program
program yang dapat menghambat dilakukannya pembakaran hutan dan lahan dan
menyebarluaskannya kepada masyarakat, seperti menggandengkan upaya pencegahan
pembakaran.
Daftar Pustaka
Jurnal
Rezainy, A., Syaufina, L., & Sitanggang, I. S. (2020). Pemetaan daerah rawan kebakaran di
lahan gambut berdasarkan pola sekuens titik panas Di Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan
Tengah. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural
Resources and Environmental Management), 10(1), 66-76.
https://www.researchgate.net/publication/340064486_PEMETAAN_DAERAH_RAWAN_K
EBAKARAN_DI_LAHAN_GAMBUT_BERDASARKAN_POLA_SEKUENS_TITIK_PA
NAS_DI_KABUPATEN_PULANG_PISAU_KALIMANTAN_TENGAH
Sukana, B., & Bisara, D. (2015). Kejadian ISPA dan Pneumonia Akibat Kebakaran Hutan Di
Kabupaten Pulang Pisau Provinsi Kalimantan Tengah. Indonesian Journal of Health Ecology,
14(3), 250-258. https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Sukana
%2C+B.%2C+%26+Bisara%2C+D.+
%282015%29.+Kejadian+ISPA+dan+Pneumonia+Akibat+Kebakaran+Hutan+Di+Kabupaten
+Pulang+Pisau+Provinsi+Kalimantan+Tengah.+Indonesian+Journal+of+Health+Ecology
%2C+14%283%29%2C+250-258.&btnG=#d=gs_qabs&t=1649664447089&u=%23p
%3DwctBkoX_ouUJ
Wibowo, A. (2009). Peran lahan gambut dalam perubahan iklim global. Jurnal Tekno Hutan
Tanaman, 2(1), 19-26.
https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/42889229/jurnal_dampak_kerusakan_gambut_terhadap
_iklim-with-cover-page-v2.pdf?Expires=1649578677&Signature=C8D68OGkc-
sQuOoFbad6B-xV4Y2AUWQ14yaef9p7qq80cQgvU-
KAdrIuz3f329~eGZ48Yju2u5nKoO7W81OY43COXA~2t6th5hyEbp-
psft30wPGEUIfaDIFbLtrarKPKed0gWHiSmNFPq-FcTZGkuB8V7WFkTcr-
ZeGSCYaoUQj9pyh1RNivxDWbzyvbb0pkOOSN2dDOCWkammFRws5hpHzSkXnZwPpzy
lIw1-ICObBGIYgjb6Z9dacEhZY-cKdGmbgPFxxVvkUSVGP~anvgKvewUyH-
IHpEvAshDXzUyWqg4OKp6nIbUmZBqn1JQ2J93s69wbqwpaw-MyKBefUTQ__&Key-
Pair-Id=APKAJLOHF5GGSLRBV4ZA
Buku
BAPPENAS-ADB. 1999. Causes, Extent, Impact and Cost of 1997/1998 Fires and Drought.
National Development Planning Agency (BAPPENAS) and Asian Development Bank
(ADB). Jakarta. https://media.neliti.com/media/publications/113803-none-588421ab.pdf
Global Landscapes Forum. 2017. Mengapa lahan gambut penting. Pusat Penelitian
Kehutanan Internasional (CIFOR). https://www.cifor.org/publications/pdf_files/brief/6476-
brief.pdf
Syaufina, Lailan. (2008). Kebakaran hutan dan lahan di Indonesia; perilaku api, penyebab,
dan dampak kebakaran. Bayumedia Pub.
https://www.google.co.id/books/edition/Kebakaran_hutan_dan_lahan_di_Indonesia/
AANsPgAACAAJ?hl=id
Wahyunto, S. Ritung dan H. Subagjo (2003). Peta Luas Sebaran Lahan Gambut dan
Kandungan Karbon di Pulau Sumatera / Maps of Area of Peatland Distribution and Carbon
Content in Sumatera, 1990 – 2002. Wetlands International - Indonesia Programme & Wildlife
Habitat Canada (WHC). https://www.wetlands.or.id/PDF/buku/Atlas%20Sebaran
%20Gambut%20Sumatera.pdf