Anda di halaman 1dari 18

PECEGAHAN 1

TERJADINYA
KEBAKARAN
HUTAN

BAGAS WAHYUAJI
1624010026
PENGERTIAN HUTAN 2

MENURUT UNDANG-UNDANG
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41
TAHUN 1999, HUTAN ADALAH SUATU
KESATUAN EKOSISTEM BERUPA
HAMPARAN LAHAN BERISI SUMBER
DAYA HAYATI YANG DIDOMINASI
PEPOHONAN DALAM PERSEKUTUAN
ALAM LINGKUNGANNYA, YANG SATU
DENGAN LAINNYA TIDAK DAPAT
DIPISAHKAN.
X. KEBAKARAN HUTAN

Proses pembakaran
Api menyala

3
faktor Bahan keBakaran di Hutan:
1. Humus
2. Jatuhan daun di lantai hutan
3. Akar, batang, cabang, ranting pohon
4. Dsb
Panas:
1. Kondisi iklim yang extrim
2. Penyinaran matahari langsung
Udara:
1. Bekas pembukaan hutan
2. Jalan logging, penyaradan,dll,
mempermudah udara masuk dengan mudah
hutan terbakar.
4
Secara teori proses pembakaran dapat
dijelaskan melalui beberapa tahapan yaitu: 5

1. Konveksi (aliran)
2. Radiasi (pancaran)
3. Konduksi (hantaran)

Konveksi adalah proses rambatan kalor (panas) dalam


suatu zat yang disertai dengan perpindahan massa.
Bagian udara di lantai hutan akan naik suhunya pada
suatu kebakaran bawah yang berakibat massa
jenisnya berkurang. Perbedaan massa jenis udara
bagian bawah dan atas menyebabkan adanya
pertukaran massa. Ini menyebabkan adanya aliran
massa yang membawa panas.
Radiasi
adalah perpindahan kalor tanpa memerlukan 6
medium. Kalor dalam proses ini dipancarkan
dalam bentuk gelombang elektromagnet
pembawa panas (sinar infra merah). Peristiwa
pencaran kalor dari matahari sampai ke bumi
adalah suatu proses radiasi.

Konduksi
Adalah proses rambatankalor dalam zat yang
tidak disertai perpindahan massa. Pemanasan
pada pangkal batang pohon yang terbakar akan
menaikkan kalor/panas/suhu pada bagian pohon
yang lain.
FAKTOR LAIN
TERJADINYA
PEMBAKARAN HUTAN
7

• Faktor manusia
Masih terdapatnya sekelompok masyarakat yang
mengolah/membersihkan lahan dengan cara membakar.
Hal ini dilakukan karena adanya masalah biaya yang
dialami oleh masyarakat
TIPE-TIPE KEBAKARAN HUTAN
1. Kebakaran Bawah (Ground Fire) 8

Pada tipe kebakaran ini api membakar


bahan-bahan organik yang terdapat di bawah
seresah seperti humus, gambut, serbuk
gergaji, akar pohon ataupun kayu yang
sedang melapuk.
2. Kebakaran Permukaan (Surface fire)
Api membakar bahan-bahan organik dan
vegetasi di atas lantai hutan, yaitu seresah, 9

tumbuhan bawah, anakan pohon dan lain-lain.

3. Kebakaran Tajuk (Crown Fire)


Peristiwa kebakaran tajuk merupakan
peristiwa kebakaran yang besar dan biasanya
merupakan akibat dari penjalaran kebakaran
permukaan. Namun tidak selalu demikian,
karena dapat saja kebakaran tajuk terjadi
secara terpisah, misalnya akibat sambaran
petir.
Kebakaran hutan di
Kalimantan Timur

10
Pembakaran ladang

11
Perubahan Fungsi
Lahan dengan cara
tebang dan bakar

12
Kerusakan akibat kebakaran hutan
1. Efek kebakaran terhadap hutan dan pohon
a. Luka-luka pada pohon, dimana merupakan
tempat timbulnya dari hama dan penyakit, 13

mematikan pohon, dan merusak peremajaan


atau tanaman muda.
b. Perubahan iklim mikro, sehingga mengurangi
kemampuan hutan dalam menjaga kestabilan
udara.
c. Hilangnya fungsi hutan sebagai pelindung
tanah dan tata air.
d. Kerusakan terhadap tanah hutan, baik secara
fisik, kimia dan biologis.
e. Kematian atau berpindahnya margasatwa ke
tempat lain.
f. Terancamnya pemukiman yang dapat 14

menghilangkan nyawa dan harta benda


serta kesejahteraan penduduk sekitar hutan.
g. Kerusakan terhadap nilai estetika, rekreasi
dan nilai-nilai ilmiahnya yang merupakan
akibat tidak langsung.
Efek kebakaran hutan terhadap organisme tanah
a.Perubahan komposisi dan jumlah baik flora
15
maupun fauna
b.Perubahan fauna di atas maupun di dalam
tanah

Efek kebakaran hutan terhadap komunitas


vertebrata
Mamalia besar tidak begitu terpengaruh
oleh adanya kebakaran hutan. Kemungkinan
jenis binatang ini dapat beradaptasi dengan
lingkungannya.
Pencegahan kebakaran hutan
a. Melakukan kegiatan preventif berupa patroli hutan, terutama
16
pada bulan-bulan rawan kebakaran atau musim kemarau
panjang.
b. Memasang papan-papan peringatan dan larangan melakukan
pembakaran hutan.
c. Mengadakan pendekatan kepada masyarakat melalui ramah
tamah.
d. Pemadaman dini, yakni ketika api maupun luas area masih
kecil, walau dengan keterbatasan sarana dan prasarana. Metode
yang digunakan yaitu dengan memukul-mukul api menggunakan
gepyokan dan membuat ilaran api.
e. MembuatTempat Penampungan Air
jika sudah terjadi
kebakaran, upaya
yang bisa dilakukan:

17
Sumber:
Zulkifli, dkk. 2017. Studi Pengendalian Kebakaran Hutan di Wilayah
Kelurahan Merdeka Kecamatan Samboja Kalimantan Timur. Jurnal
AGRIFOR Volume XVI Nomor 1. Universitas 17 Agustus 1945
Samarinda.

Irwandi, dkk. 2016. Upaya Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan


di Desa Purwajaya Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai
Kertanegara, Kalimantan Timur. Jurnal AGRIFOR Volume XV Nomor
2. Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda.

Syaufina, L. 2013. Kearifan Lokal Masyarakat Adat dalam Pencegahan


Kebakaran Hutan dan Lahan (Studi Kasus Masyarakat Adat
Kasepuhan Ciptagelar Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok,
Kabupaten Sukabumi Propinsi Jawa Barat). JURNAL SILVIKULTUR
TROPIKA Vol. 04 No. 3 Desember 2013, Hal. 166 –170.
Departemen Silvikultur Fakultas Kehutanan IPB 18

Anda mungkin juga menyukai