Anda di halaman 1dari 26

Syarat dan Ketentuan untuk Agen:

1. Agen adalah seseorang atau badan yang ditetapkan oleh RD Group untuk menjual
dan mendistribusikan produk beras organik di suatu wilayah pemasaran tertentu.
2. RD Group hanya menetapkan satu agen untuk satu wilayah pemasaran di daerah
tertentu yang telah disepakati.
3. Harga produk yang diberikan untuk agen dari PT. Sirtanio Organik Indonesia adalah
sebagai berikut:
- Beras merah organik Seblang Banyuwangi =Rp.
- Beras putih organik Seblang Banyuwangi =
- Beras coklat organik Seblang Banyuwangi =
- Beras hitam pekat Seblang Banyuwangi =
- Beras hitam melik Seblang Banyuwangi =
- Beras merah curah Seblang Banyuwangi =
- Beras putih curah Seblang Banyuwangi =
- Beras coklat curah Seblang Banyuwangi =
- Sereal beras merah Blambangan =
* harga di atas exclude ongkos kirim
4. Hak agen antara lain:
- Mempunyai wilayah pemasaran meliputi satu daerah tertentu yang telah
disepakati.
- Menjual harga jual produk beras merah organik kepada konsumen dengan
recomendasi harga sebesar:
1) Pembelian 1 kg beras merah organik = Rp. 23.000,-/Kg
2) Pembelian 2- 5 kg beras merah organik = Rp. 21.500,-/Kg
3) Pembelian > 5 kg beras merah organik = Rp. 20.000,-/Kg
* harga di atas exclude ongkos kirim. Untuk daerah Jawa Timur ongkos kirim Rp.
1000,-/Kg dan luar Jawa Timur sesuai konfirmasi pengiriman.
* minimal order = 100 kg atau setara dengan 5 karton.

Syarat dan ketentuan untuk distributor:


1. Kewajiban agen antara lain:
- Menjaga nama baik perusahaan RD Group.
- Dilarang menjual ataupun menitipkan produk di hotel, rumah makan, rumah sakit,
apotek dan tempat lain yang sudah diisi oleh agen lainnya.
- Jika di suatu wilayah sudah terdapat agen yang lain maka perlu dikonsultasikan
kepada perusahaan.
- Jika dalam waktu tiga bulan berturut- turut tidak melakukan repeat order atau
belanja produk maka dianggap mengundurkan diri dan barang yang sudah dibeli
tidak dapat dikembalikan dan dapat diisi kembali oleh agen baru di wilayah yang
sama.
- Sistem pembayaran dilakukan secara cash sebelum barang dikirimkan ke alamat
agen.
2. Sistem pembayaran
- Distributor baru yang akan memasarkan produk beras merah organik wajib
melakukan pembayaran dahulu 100% sebelum produk dikirim.
- Distributor diberikan keleluasaan pembayaran dengan tempo maksimum 1 bulan
apabila sudah melakukan pembelian beras organik selama 3 bulan berturut- turut
dengan minimal penjualan per bulan adalah 300 kg.
- Distributor yang melakukan pembayaran lebih dari satu bulan maka akan
dikenakan bunga 0.02%/ hari dari waktu keterlambatan pembayaran.
- Seluruh transaksi dilakukan melalui tranfer atupuncash.
Pengertian direct marketing adalah proses atau sistem pemasaran dimana orang atau
organisasi yang melakukan pemasaran tersebut berkomunikasi langsung dengan target
konsumen untuk melakukan penjualan. Direct marketing atau Pemasaran Langsung akan
menghasilkan respons atau transaksi dengan target konsumen.

Direct marketing akan menghasilkan beberapa respon dari target konsumen yang dibidik,
diantaranya adalah:

 Inquiry; sebuah respon dari target konsumen dengan memberikan informasi yang
penting guna melakukan observasi dan atau eksperimen untuk menemukan solusi
terhadap sebuah masalah.

 Dukungan: respon dalam bentuk dukungan yang diberikan oleh target konsumen
terhadap produk dan layanan yang ditawarkan. Hal ini bisa juga sebagai apresiasi
dari konsumen terhadap proses direct marketing yang kita terapkan.

 Pembelian; respon dari konsumen yang berminat dengan produk yang ditawarkan
dan kemudian melakukan pembelian.

Direct marketing berbeda dengan personal branding, promosi penjualan, dan public
relations. Kegiatan pada direct marketing/ pemasaran langsung ini dilakukan tanpa adanya
perantara sehingga akan memangkas biaya promosi dan bisa menghasilkan keuntungan
yang lebih besar.

A. Pengertian Direct Marketing Menurut Para Ahli

Beberapa ahli di bidang ekonomi dan pemasaran pernah menjelaskan secara ringkas apa
itu direct marketing atau pemasaran langsung. Berikut ini adalah penjelasan mengenai apa
itu direct marketing menurut para ahli:

1. Suyanto (Marketing Strategy)

Menurut Suyanto (2007: 219) pengertian direct marketing adalah sistem pemasaran yang
memakai saluran langsung untuk mencapai konsumen dan menyerahkan barang/ jasa
kepada konsumen tanpa adanya perantara. Untuk menghasilkan tanggapan dan / atau
transaksi yang dapat diukur pada suatu lokasi.

2. Duncan (Principle of Advertising & IMC)

Menurut Duncan (2002: 573) definisi direct marketing adalah adalah cara pemasaran
dimana perusahaan ingin menjalin komunikasi secara langsung dengan konsumen. Strategi
komunikasi langsung dianggap lebih efektif karena bisa berinteraksi, medapatkan database
yang dapat memicuk komunikasi pemasaran menggunkanan berbagai media guna
mendorong respon konsumen.

3. Kotler – Gary Armstrong (Principles of Marketing)

Menurut Kotler – Gary Armstrong (1996: 53) pengertian direct marketing adalah sistem
pemasaran yang memakai berbagai media iklan untuk berinteraksi secara langsung dengan
target konsumen. Biasanya interaksi ini dilakukan melalui telepon, email, atau bertemu
langsung dengan konsumen untuk mendapatkan respon langsung.

B. Bentuk Direct Marketing yang Umum Dilakukan


Menurut Kotler, Amstrong, Ang, Leong, Tan & Tse, ada beberapa bentuk direct marketing
yang bisa dilakukan. Diantaranya adalah:

 Personal Selling
 Telemarketing
 Direct Mail
 Catalog Marketing
 Direct Respinse
 Online Marketing
 Television Marketing
 Kiosk marketing

 Pada prakteknya, direct marketing sangat dipengaruhi oleh berbagai media,


terutama perkembangan teknologi. Beberapa hal yang mempengaruhi proses direct
marketing diantaranya:

 Produk yang sudah lebih dulu dikenal oleh target konsumen sebelum tayang di
media promosi

 Target market yang spesifik dan memiliki kedekatan dengan produk. Hal ini bisa
didapatkan pada saat melakukan segmentasi target konsumen.

 Cara penyampaian informasi terkait produk yang dipasarkan

Beberapa komponen penting dalam direct marketing yang harus diperhatikan sejak awal
adalah:

 Objective, tujuan dari campaign direct marketing


 Media, ‘kendaraan’ yang digunakan untuk menjangkau target konsumen
 Creative, cara yang menarik untuk menyampaikan pesan pemasaran kepada
konsumen

 Database, informasi mengenai target audiens yang dapat digunakan untuk membuat
keputusan pemasaran
 Fulfilment, implementasi campaign yang dilakukan, mulai dari penyusunan hingga
pengiriman

C. Manfaat dan Tujuan Direct Marketing Secara Umum

Secara umum, tujuan direct marketing adalah untuk memasarkan produk/ jasa kepada
target konsumen dengan biaya pemasaran yang lebih minim. Direct marketing memberikan
manfaat kepada beberap oknum yang terlibat di dalamnya, yaitu pemilik produk, penjual,
dan konsumen.

Berikut adalah manfaat direct marketing:

1. Bagi Penjual

 Memungkinkan pengujian media pemasaran dan pesan alternatif untuk menemukan


metode yang paling efektif dan hemat

 Dapat membuat penawaran dan strategi yang sulit ditiru oleh pesaing

 Kemudahan dalam mengukur tanggapan atas promosi dan mengetahui jenis promosi
yang paling efektif

 Pemasaran langsung bisa diatur agar menjangkau calon pembeli pada saat yang
tepat

 Dapat mengkhususkan dan menyesuaikan pesan sesuai kebutuhan kelompok


sasaran

2. Bagi Konsumen Produk Eceran

 Kegiatan belanja menjadi lebih mudah dan hemat waktu karena bisa dilakukan di
rumah

 Konsumen memiliki kebebasan dalam memilih barang sesuai dengan kebutuhan dan
dapat melihat harga melalui katalog atau di website

 Pelanggan dapat melakukan pembelian barang untuk diri sendiri ataupun untuk
orang lain

3. Bagi Konsumen Produk Industri

 Konsumen dapat mempelajari produk/ jasa yang ditawarkan dengan lebih seksama,
sehingga akan lebih menghemat waktu karena tidak perlu bertemu dengan wiraniaga
untuk penjelasan mengenai produk yang dijual

PENUTUP

Demikianlah penjelasan singkat mengenai pengertian direct marketing, bentuk direct


marketing, tujuan direct marketing, dan manfaatnya bagi mereka yang terlibat di dalamnya.
Semoga bermanfaat.

Article Source: https://www.maxmanroe.com/pengertian-direct-marketing.html


Rio Brian

Penjualan tidak langsung merupakan strategi untuk mempromosikan suatu produk atau
jasa yang ditujukan untuk menyentuh pikiran dan perasaan konsumen. Wujud penjualan
tidak langsung (Soft-sell) dapat ditemui dalam bentuk iklan, humas, tanggung jawab sosial
perusahaan (corporate social responsibility), dan pemasaran interaktif via internet secara
tidak langsung.

Penjualan tidak langsung ini banyak digunakan untuk memengaruhi pikiran khalayak
mengenai suatu produk atau jasa dengan memberikan informasi lengkap mengenai produk
tersebut.[2] Biasa digunakan dalam barang-barang dengan harga jual tinggi (high-
involvement) seperti mobil dan perangkat komputer.

Kelebihan dari penjualan tidak langsung ini adalah konsumen akan lebih setia (loyal)
terhadap suatu merek dikarenakan informasi yang mereka peroleh sebelum membeli produk
tersebut telah masuk dalam pikiran dan hati konsumen.[2] Selain itu, konsumen memiliki
kesempatan untuk memikirkan secara matang sebelum membeli suatu produk.[2]
Sedangkan, kelemahannya adalah peningkatan jumlah penjualan akan berlangsung relatif
lambat dikarenakan banyaknya pertimbangan yang dilakukan konsumen sebelum membeli
suatu produk.[2]

Landasan Teori dan Identifikasi Data. Diakses 31 Mei 2010.


^ a b c d e f g h i j (Inggris) Duncan, Tom. 2005. Principles of Advertising & IMC. Second
Edition. Mc. Graw Hill.Inc. Bab 17.
^ Pengaruh Media Massa pada Masyarakat 82. Diakses 31 Mei 2010.
^ Humas Pemasaran. Diakses 31 Mei 2010.
^ Pemasaran Interaktif. Diakses 31 Mei 2010.

Marketing Management by TI3602

A BLOG by TI3602

Menu
Widgets
Search

BAB 15 MENGELOLA SALURAN DISTRIBUSI

SALURAN PEMASARAN DAN JARINGAN

Saluran Pemasaran ( Marketing Channel ) adalah sekelompok organisasi yang saling


bergantung dan terlibat dalam proses pembuatan produk atau jasa yang disediakan untuk
digunakan dan dikonsumsi. Perantara yang digunakan untuk melakukan pemasaran ada 3 :
Pedagang, Agen, dan Fasilitaor

1. Pedagang : berhak menjual kembali barang dagangan. Contoh : pedagang grosir


dan pedagang eceran (ITC, Tanah Abang)
2. Agen : Dapat bernegosiasi atas nama produsen, tetapi tidak berhak memiliki atas
barang tersebut. Contoh : broker (raywhite) , agen penjualan (alfamart menjual tiket
kereta) dan perwakilan produsen

3. Fasilitator : membantu dalam distribusi tetapi tidak berhak atas barang dan tidak
menegosiasikan pembelian atau penjualan. Contoh : Perusahaan transportasi,
gudang independen, bank dan agen periklanan

Arti Penting Saluran

Sistem saluran pemasaran tertentu yang digunakan oleh sebuah perusahaan dan
keputusan. Saluran pemasaran mempengaruhi :

 Keputusan penetapan harga


 Tenaga penjualan perusahaan dan keputusan mengenai iklan
 Kebijakan prosedur serta jangka waktu dalam komitmen kerja sama
 Strategi pemasaran

Strategi Pemasaran

1. Strategi dorong : menggunakan tenaga penjualan, uang promosi dagang, atau


sarana lain produsen untuk mendorong perantara membawa, mempromosikan dan
menjual produk ke pengguna akhir. (contoh : penjualan produk oriflame )
2. Strategi tarik : menggunakan iklan promosi dan bentuk-bentuk komunikasi lain
untuk meyakinkan konsumen digunakan jika loyalitas merek tinggi, keterlibatan tinggi
dalam kategori tersebut dan konsumen mampu menerima perbedaan (contoh :
carrefour )

Perkembangan Saluran

Pengertian perkembangan saluran : sistem saluran berevolusi sesuai fungsi peluang dan
kondisi lokal, ancaman dan peluang, sumber daya dan kapabilitas dan faktor-faktor lain.
Kerjasama perantara dapat didasari dengan skala lokasi ; di pasar kecil, pasar besar,
daerah pedesaan, daerah urban, daerah lingkup negara.

Dell melakukan perkembangan saluran. Dia berubah dar pasar bisnis menjadi pasar
konsumen

Saluran Hibrida

Perusahaan yang mampu melipatgandakan jumlah “kunjungan pasar”. Saluran hibrida


dilakukan dengan cara

 Menjual ke pelanggan besar


 Melaksanakan pemasaran lewat telepon pada pelanggan ukuran menengah
 Mengirim surat langsung ke pelanggan kecil
 Menggunakan pengecer untuk pelanggan lebih kecil
 Internet untuk menjual barang-barang khusus

Memahami Kebutuhan Pelanggan

4 kategori pembeli :
 Pembelanja berdasarkan kebiasaan
 Pencarian kesepakatan nilai tinggi
 Pembelanja yang mencintai keragaman
 Pembelanja dengan ketertiban tinggi

1. Pembelanja berdasarkan kebiasaan : membeli dari tempat yang sama dengan cara
yang sama sepanjang waktu
2. Pencarian kesepakatan nilai tinggi : mengetahui kebutuhan mereka dan banyak
melakukan ‘penyelidikan saluran’ sebelum membeli dengan harga serendah mungkin
3. Pembelanja yang mencintai keragaman : mengumpulkan informasi di banyak
saluran, memanfaatkan layanan sentuhan tinggi, kemudian membeli di saluran
favorit mereka tanpa memperhatikan harga
4. Pembelanja dengan ketertiban tinggi : mengumpulkan informasi di semua saluran,
melakukan pembelian di saluran biaya murah, tetapi memanfaatkan layanan
pelanggan dari saluran sentuhan tinggi

Tipe-tipe pembelanja yang dilayani pengecer:

 Pelanggan jasa/kualitas : memperhatikan keragaman dan kinerja produk serta jasa


yang disediakan
 Pelanggan harga/nilai : cermat membelanjakan uang denga bijak
 Pelanggan dengan hubungan dekat : mencari toko yang sesuai dengan diri atau
anggota kelompok

Jaringan Nilai

Jaringan nilai : Sistem kemitraan dan aliansi yang menciptakan suatu perusahaan yang
memperoleh, menambah dan menyerahkan tawaran .

Contoh : palm. Produsen perlatan genggam, terdiri dari seluruh komunitas, pemasok dan
perakit semikonduktor, bungkus plastik, layar LCD dan aksesori.

PERAN SALURAN PEMASARAN

Fungsi dan aliran saluran :

1. Fisik, hak milik, promosi : membentuk aliran aktivitas ke depan. Dari perusahaan ke
pelanggan
2. Pemesanan dan Pembiayaan : membentuk aliran aktivitas ke belakang. Dari
pelanggan ke perusahaan
3. Informasi, negosiasi, keuangan dan resiko : membentuk aliran 2 arah

Tingkat Saluran

1. Saluran level 0 : Produsen -> Konsumen. (penjualan door to door, pemasaran lewat
telepon, toko milik produsen).
Contoh : salon, panti pijat, rumah makan

2. Saluran level 1 : Produsen -> Pengecer -> Konsumen.


Contoh : Koran, Majalah
3. Saluran level 2 : Produsen -> Pedagang grosir -> Pedagang eceran.
Contoh : beras, mie instan

4. Saluran level 3 : Produsen -> Agen -> Pedagang Grosir ->Pengecer ->Konsumen.
Contoh : Barang Import

Saluran Sektor jasa

1. Saluran pemasaran konsumen

2. Saluran pemasaran industri

KEPUTUSAN RANCANGAN SALURAN

Menganalisis Tingkat Output Jasa yang diinginkan Pelanggan

Dalam merancang saluran pemasan, pemasar harus memahami tingkat output jasa yang
diinginkan pelanggan.

1. Ukuran lot ; Jumlah unit yang diizinkan saluran untuk dibeli oleh pelanggan umum
dalam satu peristiwa.
2. Waktu tunggu dan waktu pengiriman ;Rata-rata waktu tunggu pelanggan saluran
untuk menerima barang.

3. Kenyamanan spasial ;Tingkat dimana saluran pemasaran membuat konsumen


lebih mudah membeli produk.

4. Keragaman produk ;Rentang piliha yang disediakan oleh saluran pemasaran.


Biasanya pelanggan lebih menyukai pilihan yang banyak karena semakin banyak
pilihan semakin besar peluang untuk menemukan apa yang mereka butuhkan.

5. Dukungan Layanan ;Jasa tambahan (kredit, pengiriman, instalasi, perbaikan)

Menentukan Tujuan dan Hambatan

 Tingkat hasil jasa yang ditargetkan ; Pemasaran harus menyatakan tujuan saluran
mereka berdasarkan tingkat hasil jasa yang ditargetkan, institusi saluran harus
mengatur tugas fungsional mereka untuk meminimalkan total biaya saluran, namun
tetap menyediakan tingkat output jasa yang diinginkan.

 Tujuan saluran bervariasi tergantung pada karakteristik produk ; Misal produk segar
memerlukan pemasaran yang lebih langsung, produk yang dijual dalam jumlah besar
, seperti bahan bangunan, memerlukan saluran yang meminimalkan jarak
pengiriman dan jumlah penanganan.

 Kegiatan pesaing pasar ; Disini perusahaan meneliti secara mendalam mengenai


apa yang dilakukan perusahaan lain dari pasar asal yang sama di dalam pasar baru.

Mengidentifikasi dan Mengevaluasi Alternatif Saluran Utama Setiap saluran mempunyai


kekuatan dan juga kelemahan unik. Tenaga penjualan dapat menangani produk dan
transaksi rumit, tetapi biaya mahal, ataupun sebaliknya. Alternatif saluran digambarkan
dalam tiga elemen :

Jenis Perantara

Perusahaan harus mencari saluran pemasaran inovatif. Contoh : Perusahaan telepon


mobil selular maka, Alternatif saluran : Produsen mobil, Penyalur mobil ,Penyalur
perlengkapan mobil eceran ,Penyalur khusus telepon mobil, Melalui katalog .

Jumlah Perantara

Perusahaan harus memutuskan jumlah perantara yang akan digunakan pada setiap tingkat
saluran. Ada tiga strategi yang digunakan :

1. Distribusi ekslusif , berarti sangat membatasi jumlah perantara. Contoh : Gucci , ketika
mendapati citranya menjadi pudar karena paparan berlebihan dari lisensi dan toko diskon ,
Gucci memutukan untuk mangakhiri kontrak dengan pemasok ketiga, mengendalikan
distribusinyya dan membuka tokonya sendiri untuk mengembalikan sinarnya.
2. Distribusi selektif , bearti bergantung
pada beberapa perantaram namun tidak semuanya beesedia menjualan produk tersebut.
Contohnya produk Apple, Apple tidak hanya menjual produk resminya di gerai Apple Store ,
tetapi mereka memiliki gerai reseller resminya seperti ibox, emax, dan estore.

3. Distribusi intensif, produk menempatkan barang atau jasa disebanyak mungkin gerai.
Strategi ini biasanya digunakan untuk barang-barang seperti makanan ringan, minuman
ringan, surat kabar dll.

Syarat dan Tanggung Jawab Anggota


Saluran

Setiap anggota saluran harus diperlakukan dengan hormat dan memberikan peluang bagi
saluran tersebut untuk menghasilkan keuntungan
 Kebijkan harga mengharuskan produsen menetukan daftar harga serta jadwal disko
dan intensif yang dilihat perantara sebagai sesuatu yang adil dan mencukupi.
 Kondisi penjualan mangacu pada syarat pembayarana dan jaminan produsen.
 Hak territorial distributor mendefinisiakan wilayah distributor dan syarat dimana
produsen akan merawalabakan kepada distributor lain
 Layanan dan tanggungjawab bersama harus disebutkan dengan seksama,
terutama dalam waralaba dan saluran agen eksklusif.

Mengevaluasi Alternatif Utama

Masing-masing alternative saluran perlu dievaluasi terhadap kriteria ekonomi, kendali, dan
adaptif.

1. Kriteria Ekonomi, masing-masing alternatif saluran akan menghasilkan tingkst penjualan


dan biaya yang berbeda pula.

2. Kriteria Kendali dan Adaptif , jika menggunakan agen penjualan, perusahaan akan
mendapatkan masalah dalam hal pengendalian. Agen penjualan merupakan perusahaan
independen yang berusaha memaksimalkan labanya. Agen penjualan mungkin
berkonsentrasi pada pelanggan yang membeli paling banyak, bukan mengutamakan mereka
yang membeli barang produsen.

KEPUTUSAN MANAJEMEN SALURAN

Memilih Anggota Saluran

Bagi pelanggan, saluran merupakan perusahaan. Untuk memfasilitasi pemilihan anggota


saluran, produsen harus menentukan karakteristik yang membedakan perantara yang lebih
baik.

Melatih dan Memotivasi Anggota Saluran

Tujuannya adalah agar dapat merangsang anggota saluran mencapai kinerja puncak.
Kemampuan produsen sangat beragam dalam mengelolah distributor

 Kekuatan keorsif. Produsen mengancam untuk menarik seumber daya atau


menghentikan hubungan perantara tidak mau bekerja sama.
 Kekuatan penghargaan. Produsen menawarkan manfaat ekstra kepada perantara
karena berhasil melaksanakan tindakan atau fungsi tertentu.
 Kekuatan resmi. Produsen menuntun perilaku yang dijaman dibawah kontrak.
 Kekuatan ahli. Produsen mempunyai pengetahuan khusus yang dihargai oleh
perantara. Meskipun demikian, setelah perantara mendapatkan keahlian ini,
kekuatan ahli melemah. Untuk itu produsen harus terus mengembangkan keahlian
baru.
 Kekuatan acuan. Produsen sangat dihormati sehingga perantara bangga
berhubungan dengannya. Seperti perusahaan besar IBM, Hp dll.

Mengevaluasi Anggota Saluran

Produsen mengevaluasi kinerja perantara, seperti : Perolehan kuota penjualan, rata-rata


tingkat persediaan, waktu pengiriman pelanggan, perawatan barang yang rusak dan hilang,
kerja sama dalam program promosi dan pelatihan. Distributor yang kinerjanya kurang bagus
harus dibimbing, dilatih kembali, dimotivasi atau dihentikan.

Memodifikasi Rancangan dan Pengaturan Saluran

Produsen harus selalu meinjau dan melakukan modifikasi rancangan dan pengaturan
salurannya. Produsen akan memodifikasi rancangan dan pengaturan salurannya ketika
saluran distribusi tidak bekerja seperti yang direncanakan

INTEGERASI DAN SISTEM SALURAN

Sistem Pemasaran Vertical : pada sistem pemasaran vertical, produsen, grosir dan
pengecer bertindak dalam satu keterpaduan. Tujuan dari sistem ini yaitu untuk
mengendalikan perilaku saluran dan mencegah perselisiahan antara anggota saluran
Sistem pemasaran vertical di bagi menjdai 3:

1. Sistem pemasaran vertical korporat : menggabungkan tahap produksi dan distribusi


siksesif dibawah satu kepemilikan .Contoh : Cimory

2. Sistem pemasaran vertical teradministrasi : mengkoordinasikan tahap produksi dan


distribusi secara berturut-turut melalui ukuran dan kekuatan salah satu anggota.
Contoh : yakult dan kulkas “yakult”

3. Sistem pemasaran vertical kontraktual : terdiri dari perusahaan independent dengan


berbagai tingkat produksi dan distribusi, megintegrasikan program mereka pada
basis kontraktual. Contoh : Ford

Sistem pemasaran kontraktual dibagi menjadi 3 :

1. Rantai sukarela yang disponsori pedagang grosir : pedagang grosir mengelola rantai
sukarela pengecer independen untuk membantu mereka menstandarisasi praktik
penjualan
2. Koperasi pengecer : pengecer mengambil inisiatif dan membentuk kualitas bisnis
baru untuk melaksanakan perdagangan grosir dan mungkin beberapa produksi
3. Organisasi waralaba : anggota saluran yang disebut pewaralaba (franchise) dapat
menghubungkan beberapa tahap urutan dalam proses prodksi-distribusi

Sistem Pemasaran Horizontal : Dua atau lebih perusahaan yang tidak berhubungan
menyatukan sumber daya atau program untuk mengekspoitasi peluang pemasaran muncul
. Contoh : alfamart dan atm bca

Sistem Pemasaran Multisaluran : Terjadi ketika sebuah perusahaan menggunakan 2 atau


lebih saluran pemasaran . Contoh : cd disney

KONFLIK, KERJA SAMA DAN PERSAINGAN

Konflik Saluran : Terjadi ketika suatu tindakan anggota saluran mencegah saluran lain
dalam mencapai tujuannya Jenis konflik dan persaingan :
1. Konflik saluran vertical : konflik antara tingkat yang berbeda dalam saluran yang
sama
2. Konflik saluran horizontal : konflik antar anggota pada tingkat yang sama di dalam
saluran
3. Konflik multisaluran : ketika produsen menetukan dua atau lebih saluran yang
menjual ke pasar yang sama

 Ketidakselarasan tujuan
 Peran dan hak yang tidak jelas
 Perbedaan persepsi
 Ketergantungan perantara pada produsen

Mengelola Konflik Saluran

Beberapa mekanisme bagi manajemen konflik yang efektif :

Penerapan tujuan koordinat, disini anggota saluran menyetujui tujuan dasar yang mereka
cari bersama, baik tujuan bertahan hidup, pangsa pasar, kualitas tinggi atau kepuasan
pelanggan.

Pertukaran karyawan, adalah menukar orang-orang antara dua atau lebih tingkat saluran,
harapannya bahwa peserta akan semakin saling menghargai sudut pandang pihak lain.

Keanggotaan gabungan dalam asosiasi dagang, pemasar dapat mencapai banyak hal
dengan mendorong keanggotaan ddalam dan diantara asosiasi dagang.

Ko-optasi, adalah usaha yang dilakukan suatu organisasi untuk mendapatkan dukungan dari
pemimpin organisasi lain dengan memasukkan mereka dalam dewan penasihat, dewan
redaksi, dan semacamnya.

Diplomasi, terjadi ketika masing-masing pihak mengirimkan seseorang atau sekelompok


orang untuk bertemu dengan pihak lawan untuk menyelesaikan konflik. Mediasi, berarti
memilih pihak ketiga yang netral dan memiliki keahlian yang dapat mendamaikan
kepentingan keduan belah pihak. Arbitrasi, terjadi ketika dua pihak setuju emaparkan
permasalahan mreka kepada satu atau kebih arbitrator dan menerima keputusan arbitrasi.

Upaya hukum, ketika tidak ada satu pun cara yang terbukti efektif perusahaan aau mitra
dapat menempuh jalur hokum.

Masalah Hukum dan Etika dalam Hubungan Saluran

Strategi dimana penjual hanya memperbolehkan toko tertentu menjual produknya disebut
distribusi eklusif. Ketika penjual mengharuskan bahwa penyalur-penyalur ini tidak boleh
menjual produk pesaing, strategi ini disebut kesepakatan eksklusif. Kesepakatan eksklusif
sering mencakup kesepakatan wilayah ekslusif, yaitu produsen dapat menyepakati untuk
tidak menjual ke penyalur lain di wilayah tertentu, atau pembeli mungkin setuju untuk hanya
menjual diwilayahnya sendiri.

PRAKTIK PEMASARANA E-COMMERCE


E-commerce berarti bahwa perusahaan atau situs menawarkan untuk bertransaksi atau
memfasilitasi penjualan produk dan jasa secara online. E-commerce selanjutnya
menilbulkan e-purchasing dan e-marketing. E-purcahsing berarti perusahaan memutuskan
membeli barang, jasa, dan informasi dari berbagai pemasok online. E-marketing
menggambarkan usaha perusahaan untuk memberitahu pembeli, mempromosikan, dan
menjual produk dan jasanya lewat internet.

Perusahaan Klik Murni

Perusahaan yang meluncurkan situs web tanpa keberadaan sebelumnya sebagai


perusahaan. Ada beberpa jenis perusahaan klik-murni, seperti mesin pencari, penyedia
layanan internet (ISP), situs dagang, situs transaksi,sistus, dan situs penggerak.

Perusahaan Bata-dan-Klik

Perusahaan lama yang menambahkan situs online. Contohnya adalah penjualan tiket
pesawat secara online.
M-Commerce

Pemasaran dilakukan melalui perangkat mobile , telepon selular, Personal Digital Assistant
(PDA).

Advertisements

I. 7. Sistem dan Integrasi Saluran

Saluran ditribusi berkembang sangat pesat dengan berbgai sistem pemasaran berbeda. Ada
tiga sistem pemasaran yang dikenal saat ini yaitu :

1. Sistem pemasaran vertikal

Dalam praktiknya sistem ini merupakan sistem kesatuan usaha secara vertikal dari mulai
produsen, pedagang besar, dan pengecer dimana semua anggota saluran menyatu untuk
memasarkan produk dengan kerjasama yang sangat rapi dari mulai produsen hingga barang
sampai ke konsumen.

2. Sistem pemasaran Horizontal

Sistem ini merupakan sistem gabungan perusahaan yang tidak berhubungan yang
melakukan kerjasama untuk memanfaatkan peluang pasar. Misalnya kerjasama dengan
bank dalam hal transaksi atau pembayaran produk.

3. Sistem Pemasaran Multi Saluran

Sistem ini merupakan sistem yang melayani berbagai segmen pelanggan. Perusahaan
dikatakan memakai sistem ini apabila menggunakan dua atau lebih saluran pemasaran
untuk melayani berbagai segmen pelanggan.

1. Fungsi Distribusi.
Dalam menyalurkan barang dari produsen ke konsumen, anggota-anggota saluran distribusi
menjalankan sejumlah fungsi-fungsi utama dan terlibat dalam aliran kegiatan pemasaran
sebagai berikut :

1. Informasi

Pengumpulan dan penyebaran informasi riset pemasaran tentang konsumen, pesaing, dan
kekuatan atau pelaku pasar lain yang ada sekarang maupun yang potensial dalam
lingkungan pemasaran.

2. Promosi

Pengembangan dan penyebaran komunikasi persuasif tentang penawaran untuk memikat


pembeli.

3. Negosiasi

Usaha untuk mencapai kesepakatan tentang harga atau masalah lainnya yang
memungkinkan timbulnya perpindahan hak milik.

4. Pemesanan

Komunikasi mundur untuk menyampaikan informasi minat beli para anggota saluran
distribusi.

5. Pembiayaan (Pembelanjaan)

Usaha memperoleh dan mengalokasikan dana untuk menutup biaya biaya persediaan pada
tingkat-tingkat saluran distribusi yang berbeda.

6. Pengambilan Risiko

Memperkirakan risiko yang berkailan dengan tugas tugas mendistribusikan.

7. Kepemilikan Secara Fisik

Mengatur urutan penyimpanan dan pemindahan produk fisik mulai dan bahan mentah
hingga ke konsumen akhir.

8. Pembayaran

Pembayaran faktur-faktur pembelian melalui bank.

9. Title

Memindahkan secara aktual hak milik dari satu pihak ke pihak lainnya.

D. Teknik Strategi Distribusi Eceran

Untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dibutuhkan strategi distribusi yang tepat
untuk menyalurkan barang atau jasa dagangannya ke tangan konsumen. Berikut ini adalah
metode distribusi yang dapat dipilih oleh suatu perusahaan bisnis untuk memaksimalkan
laba.
1. Strategi Distribusi Intensif
Distribusi intensif adalah strategi distribusi yang menempatkan produk dagangannya pada
banyak retailer atau pengecer serta distributor di berbagai tempat. Tehnik ini sangat cocok
digunakan untuk produk atau barang kebutuhan pokok sehari-hari yang memiliki permintaan
dan tingkat konsumsi yang tinggi. Contoh seperti sembako, rokok, sikat gigi, odol, sabun,
deterjen, dan lain sebagainya.

2. Strategi Distribusi Selektif


Distribusi selektif adalah suatu metode distribusi yang menyalurkan produk barang atau jasa
pada daerah pemasaran tertentu dengan memilih beberapa distributor atau pengecer saja
pada suatu daerah. Di antara distributor atau pengecer akan terdapat suatu persaingan
untuk merebut konsumen dengan cara, teknik dan strategi masing-masing. Contoh saluran
distribusi selektif adalah produk elektronik, produk kendaraan bermotor, sepeda, pakaian,
buku, dan lain sebagainya.

3. Strategi Distribusi Eksklusif


Distribusi eksklusif adalah memberikan hak distribusi suatu produk pada satu dua distributor
atau pengecer saja pada suatu area daerah. barang atau jasa yang ditawarkan oleh jenis
distribusi eksklusif adalah barang-barang dengan kualitas dan harga yang tinggi dengan
jumlah konsumen yang terbatas. Contoh distribusi ekslusif adalah seperti showroom mobil,
factory outlet, restoran waralaba, produk mlm / multi level marketing / pasif income, mini
market, supermarket, hipermarket, dan lain-lain.

E. Bentuk – bentuk distribusi

a. Saluran Distribusi Langsung

Yang dimaksud dengan Ditribusi Langsung adalah, suatu penyampaian barang ketangan
konsumen akhir yang membutuhkannya yang dilakukan sendiri (secara menyeluruh) oleh
produsen barang tersebut, tanpa melalui fihak lain sebagai perantara atau middleman (Asri
Marwan, 1991 : 272).

Produsen yang memakai cara distribusi seperti ini mungkin dilatar belakangi oleh beberapa
alasan seperti :

1) Didorong oleh sifat barang yang dihasilkan. Umpamanya barang yang bersifat mudah
rusak dan tidak tahan lama, seperti makanan segar (bukan yang diawetkan). Perusahaan
roti bagaimanapun harus berusaha “menemui” konsumen akhir secepat mungkin sebelum
roti yang dijualnya rusak, karena daya tahannya yang hanya satu atau dua hari saja.

2) Didorong oleh keinginan untuk secara dekat dengan konsumen akhir sehingga selalui
mengetahui apa yang diinginkan mereka secara langsung, terperinci dan secepat mugkin.
Perusahaan yang membuat barang-barang kerajinan pakaian wanita dan sebagainya
banyak menggunakan dengan cara ini.

3) Didorong keinginan untuk “mempengaruhi” pasar. Menjual produk baru, mugkin tidak
terlalu mudah bila dibandingkan dengan menjual produk yang sudah dikenal dipasar

b. Distribusi Tidak Langsung

Dalam saluran distribusi tidak langsung, produsen menyalurkan produknya melalui


perantara yang kemudian disalurkan kepada konsumen akhir. Perantara pemasran ini sering
disebut juga dengan pedagang besar atau pengecer.
Ditinjau dari pedagang besar dan pengecer yang diikutsertakan dalam distribusi barang,
maka dikenal tiga tipe distribusi.

Tiga tipe distribusi tersebut antara lain :

1) Distribusi intensif

Biasanya cara penyaluran barang seperti ini dipakai untuk barang “covinience” dan
“industrial supplies” yang pada umumnya mempunyai frekuensi pembelian yang tinggi
dengan unit pembelian relatif kecil. Perusahaan berusaha menggunakan jumlah penyalur
sebanyak mungkin untuk mencapai konsumen agar kebutuhan konsumen dapat terpenuhi.

2) Distribusi selektif

Dapat dipakai untuk berbagai jenis produk, meskipun volume penjualan yang diinginkan
perlu juga dipertimbangkan. Makin sedikit pedagang besar dan pengecer yang terlibat dapat
berarti makin sedikit volume penjualan yang dapat dicapai.

3) Distribusi eksklusive

Cara ini sebenarnya dapat membatasi kontak dengan konsumen, sehingga penjualan yang
mampu dicapaipun relatif rendah, tetapi dibalik itu produsen dapat mengawasi langsung
kegiatan yang dilakukan oleh penyalur.

3. Alternatif Distribusi

Adapun beberapa alternatif saluran disteribusi yang bisa digunakan antara lain :

a. Distribusi Barang Konsumsi

1) Produsen – Konsumen

Bentuk saluran distribusi yang paling sederhana, saluran ini disebut sebagai saluran
distribusi langsung.

2) Produsen – Pengecer – Konsumen

Disini pengecer langsung melakukan pembelian pada produsen.

3) Produsen – Pedagang besar – Pengecer – Konsumen

Disini penjual hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang besar saja.

4) Produsen – Agen – Pengecer – Konsumen

Pada saluran ini produsen memilih agen sebagai penyalurannya yang kemudian agen
tersebut memilih sasaran penjualan terutama ditujukan kepada pengecer besar.

5) Produsen – Agen – Pedagang besar – Pengecer – Konsumen

Dalam saluran ini produsen menggunakan agen sebagi perantara untuk menyalurkan
barangnya kepada pedagang besar dan menjualnya kepada toko-toko.
b. Distribusi Barang Industri

1) Produsen – Pemakai industri

Saluran distribusi ini merupakan saluran yang paling pendek, produsen secara langsung
menjual produknya kepada konsumen. Biasanya digunakan kepada pemakai industri relatif
cukup besar.

2) Produsen – Distributor industri – Pemakai

Produsen barang jenis-jenis operating supply dan accesorys equipment kecil menggunakan
distribusi industri.

3) Produsen – Agen – Pemakai

Biasanya digunakan produsen yang tidak memiliki departemen pemasaran, juga


perusahaan yang ingin memperkenalkan produk baru atau ingin memasuki daerah
pemasaran baru atau lebih suka menggunakan agen.

4) Produsen – Agen – Ditributor industri – Pemakai

Saluran ditribusi semacam ini dapat dipakai oleh perusahaan degan pertimbangan
penjualan terlalu kecil untuk dijual secara lanngsung.

8
seleksi dan pergiliran tanaman, pengelolaan peng
airan, pengolahan lahan dan
penanaman serta penggunaan bahan
-
bahan hayati. Sedangkan Johannsen
et
al
(2005) menjelaskan bahwa konsep pertanian organik menitikberatkan pada
keterpaduan antara sektor pertanian dan peternakan dalam menjamin daur hara
yang opt
i
mum untuk menggantikan ke
b
utuhan unsur hara dari berbagai bahan
kimia. Begitu pula Balasubramanian dan Bell (2003) menyatakan bahwa pada
pertanian organik, pupuk dan pestisida yang digunakan bersumber dari bahan
organik yang berasal dari limbah tumbuhan a
tau hewan atau produk sampingan
seperti kompos jerami padi atau sisa
-
sisa tanaman lainnya.
Berdasarkan kualitas yang dihasilkan, beras yang berasal dari pertanian
organik lebih bagus daripada beras yang dihasilkan dari pertanian konvensional.
Prakhas
et a
l
(200
2) mencatat bahwa beras yang di
hasilkan dari pertanian organik
memiliki kualitas yang lebih bagus seperti baik dari segi rasanya maupun
kandungan gizinya. Berdasarkan latar belakang inilah minat terhadap makanan
yang di produksi secara organik meningkat di seluruh dunia. Permintaan glob
al
untuk produk organik, tetap kuat dengan penjualan meningkat dengan lebih dari
lima miliar dolar AS setahun (Willer
et al
2009).
Strategi Pemasaran Beras
Organik
Krystallis
dan Chryssohoidis
(2010)
menyatakan bahwa p
asar beras
organi
k
di Indonesia tumbuh sebesar 22% per tahun. Walaupun sangat prospektif,
bisnis beras
organi
k
masih banyak mengalami kendala dan hambatan. Masalah
utama dalam proses penjualan adalah
harganya yang cenderung tinggi
dan
masalah pemasaran
.
P
emasaran beras orga
nik
biasanya
dilakukan melalui
kelompok tani untuk didistribusikan kepada pedagang besar
kota/
kabupaten pada
saluran pemasaran daerah luar
kota/kabupaten
, dan didistribusikan kepada
pedagang pengecer pada saluran pemasaran untuk pasar
di daerah lokal pengh
asil
beras organik
.
Pemilihan saluran distribusi
merupakan hal yang sangat penting
. Petani
dapat memilih saluran langsung tanpa perantara atau dengan saluran tidak
langsung melalui perantara seperti toko, rumah makan dan surpermarket. Masing
-
masing
pilihan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Pemilihan kedua
saluran distribusi tersebut seharusnya dilakukan berdasarkan faktor
-
faktor yang
ada seperti volume pertanian, spesifikasi produksi dan lokasi pertanian.
(Atanasoaie 2011)
. Saluran distribu
si secara langsung biasanya banyak digunakan
oleh produsen beras organik dengan skala yang kecil
(
Smithers
et al
2008
). Di sisi
lain,
Cooley dan Lass (1998
) menyatakan b
eberapa komsumen
beras
organik
merasa bahwa strategi pemasaran melalui distribusi langs
ung dari produsen lebih
dibutuhkan karena konsumen akan dapat berdiskusi secara langsung dengan
produsen mengenai metode, keaslian dan kualitas produk tersebut
.
Tentunya p
emasaran beras organi
k
tidak bi
s
a
dipisahkan dari bagaimana
perilaku konsumen terhadap beras organi
k
tersebut.
Bharathi
et al
(2014)
menjelaskan, p
eluang konsumen untuk mengkonsumsi beras organik akan
meningkat
seiring
dengan meningkatkan pendapatan perkapita, usia ibu rumah
tangga, dan
sikap konsumen terhadap produk organik. Preferensi konsumen akan
meningkat dengan meningkatnya jumlah anggota keluarga, sikap konsumen
terhadap produk organik, dan sikap konsumen terhadap kesehatan lin
g
kungan.
Berdasarkan hasil penentuan prioritas strategi, dengan nilai
inconsistency
0.
02,
p
rioritas strategi yang pertama adalah
m
emanfaatkan
kemajuan
teknologi
informasi
untuk
mempromosikan beras organik dan
mendapatkan informasi pasar
.
Strategi ini
diperlukan karena p
enjualan yang dilakukan oleh kelompok tani Sri
Makmur
sebelumnya
hanya sebatas menunggu pesanan
dan mengandalkan
pro
mosi dari mulut ke mulut
sehingga penjualannya cenderung rendah
.
Salah satu
kelemahan kelompok tani Sri makmur adalah minimnya informasi pasar yang
didapatkan, terutama informasi tentang pasar untuk menjual beras organik karena
sampai saat ini petani masih
kesulitan kemana harus menjual beras organik.
K
elemahan kelompok tani Sri Makmur tersebut dapat diatasi dengan
memanfaatkan teknologi informasi yaitu internet
untuk mencari informasi pasar
untuk beras organik.
Misalnya, mencari komunitas
-
komunitas yang menerapkan
gaya hidup sehat yang banyak beredar di
media sosial
seperti komunitas melawan
diabetes, jantung sehat atau komunitas organik Indonesia. Selain itu, saat ini
banyak beredar
catering
yang bergaya hidup s
ehat untuk diet dan menjaga
kesehatan di kalangan masyarakat yang banyak ditawarkan di internet. Beberapa
komunitas maupun catering tersebut dapat menjadi pasar yang potensial bagi
kelompok tani Sri Makmur.
Prioritas strategi yang kedua adalah
m
emanfaat
kan
kemajuan teknologi
informasi untuk menginformasikan kualitas dan sertifikasi beras organik
.
Kualitas
dan sertifikasi
menjadi salah satu kekuatan beras organik Sri Makmur
. Hal
ini
dapat
dimanfaatkan oleh
kelompok tani
Sri Makmur
sehingga dapat menarik
kons
umen lebih banyak.
Selain itu, semakin berkembangnya teknologi informasi
tentunya akan mempermudah proses
interaksi, komunikasi serta
penyampaian
informasi kepada konsumen seperti penggunaan intenet baik menggunakan media
sosial seperti
facebook, twitter
maupun blog. Oleh karena itu,
menginformasikan
kualitas dan sertifikasi beras organik dengan
memanfaatkan
kemajuan
teknologi
informasi yang ada yaitu internet dapat memaksimalkan kegiatan pemasaran
beras
organik Sri Makmur
.
Prioritas strategi ketiga a
dalah memperbaiki kemasan produk.
Kemasan
produk yang digunakan oleh kelompok tani Sri Makmur terlihat kurang menarik
karena hannya dikemas dengan kemasan plastik bertuliskan Sri Makmur dan jenis
varietas beras organiknya. Selain itu ada tulisan tentang se
rtifikasi dari INOFICE
dan kandungan gizinya. Walaupun informasi yang sudah didapatkan dari kem
a
san
plastiknya cukup lengkap, akan tetapi jika kemasan beras organik Sri Makmur
tidak diperbaiki akan membuat konsumen kurang berminat untuk membeli beras
organ
ik Sri Makmur.
Berikut ini adalah perbandingan kemasan beras organik
merek Padi Mulya yang
sama
-
sama
beras
al dari Kabupaten Sragen.
Gambar
15
Kemasan
Beras Organik Sri Makmur (Kiri) dan
Beras Organik Padi Mulya (Kanan)
K
emasan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh dalam keputusan
pembelian. Apabila kemasan dari beras organik Sri Makmur diperbaiki,
diharapkan akan
lebih
menarik minat konsumen untuk membeli.
Sesuai dengan
pengalaman yang dialami Bapak Supriyanto sela
ku bagian pemasaran kelompok
tani Sri Makmur ketika mengikuti pameran di Semarang, Pak Supriyanto pernah
mencoba mengemas beras organik dengan kemasan yang berbeda namun dengan
isi beras yang sama. Ketika beras organik tersebut dipajang dilapak yang sudah
disediakan oleh panitia pameran, konsumen lebih tertarik dengan kemasan yang
men
ggungakan plastik tebal dan
vacuum
dibandingkan dengan kemasan beras
organik Sri Makmur yang biasa digunakan
.
Walaupun
sudah disampaikan kepada
konsumen kalau isinya sama
dan h
arga
n
ya lebih tinggi, pengunjung (konsumen)
lebih memilih beras organik yang dikemas dengan plastik tebal dan press tersebut.
Kejadian ini tentunya dapat digunakan sebagai pelajaran bagi kelompok tani Sri
Makmur agar dapat memasarkan beras organiknya
dengan kemasan yang lebih
baik.
Prioritas strategi keempat adalah
m
eningkatkan kerjasama dengan
pemerintah
dalam bidang pemasaran beras organik
. Dalam hal ini, peran
pemerintah sangat dibutuhkan
menghubungkan kelompok tani Sri Makmur
dengan para pedagang,
distributor maupun konsumen beras organik
.
Strategi ini
akan sangat berguna bagi kelompok tani Sri Makmur untuk memasarkan beras
organiknya m
elihat keterbatasan petani dalam
mendapatkan informasi pasar beras
organik.
Prioritas strategi
kelima
adalah
m
engef
ektifkan saluran distribusi beras
organik
.
Salah satu permasalahan kelompok tani Sri Makmur adalah biaya
transportasi yang tinggi. Hal ini dikarenakan para pelanggan beras organi
k
Sri
Makmur sebelumnya adalah para pedagang dan konsumen beras organik yang
berada di kota
-
kota besar yang letaknya jauh dari Kabupaten Sragen
seperti
Jakarta, Tangerang, Bekasi dan Bogor. Ketika banyak muncul produsen beras
organik baru di berbagai wilaya
h di Indonesia, beras organik Sri Makmur tidak
mampu bersaing dengan produsen
-
produsen beras organik lain dari segi harga.
Hal tersebut dikarenakan biaya transportasi atau pengiriman yang tinggi
sedangkan produsen
-
produsen beras organik yang bermunculan be
rasal dari
daerah seperti Kabupaten Cianjur yang berada lebih dekat dengan para pedagang
maupun konsumen beras organik yang berada di kota
-
kota besar seperti Jakar
ta,
Tangerang, Bekasi dan Bogor tersebut.
Dengan m
engefektifkan saluran distribusi
beras orga
nik
,
kelompok tani
Sri Makmur dapat
menekan
biaya transportasi
(pengiriman)
sehingga harganya kembali dapat bersaing dengan produsen lain
.
Dari strategi ini diharapkan kelompok tani Sri Makmur dapat kembali
mendapatkan pasar untuk beras organik yang telah
diproduksi.
Prioritas strategi keenam adalah adalah m
enentukan sasaran distribusi
beras organik ke masyarakat yang berpendidikan dan berpendapatan tinggi
.
Strategi ini muncul dikarenakan s
egmentasi konsumen beras organik sampai saat
ini masih didominasi ol
eh kalangan menengah
keatas (Forrer
et al
2000).
Hal
tersebut dikarenakan harga beras organik lebih mahal
dibandingkan dengan
beras
konvensional. Namun, seiring dengan semakin meningkatnya tingkat pendapatan
masyarakat, akan banyak peluang bertambahnya konsumen beras organik. Oleh
karena itu, dengan menentukan sasaran distribusi yang tepat diharapkan beras
organik Sri Makmur aka
n mendapatkan pasar yang tepat pula.
Prioritas strategi ketujuh adalah m
empertahankan kualitas dan sertifikasi
beras organik
.
Kualitas dan sertifikasi beras organik Sri Makmur perlu dijaga dan
dipertahankan. Hal ini diperlukan untuk tetap dapat bersaing d
engan produsen
beras organik lain.
Menjaga kualitas beras organik diantaranya dapat dilakukan
dengan menjaga tempat penyimpanan dan pengemasan. Tempat penyimpanan
atau gudang sangat
berpengaruh terhadap kualitas
beras
organik
.

Anda mungkin juga menyukai