Anda di halaman 1dari 4

Aditya Dharmawan

F0221003/A

1. Nilai pelanggan adalah ikatan emosional yang muncul antara pelanggan dan produsen
dalam bentuk manfaat ekonomi, fungsional, dan psikologis yang dihasilkan dari
penggunaan produk atau layanan oleh pelanggan untuk memenuhi kebutuhan tertentu.
Nilai pelanggan ditentukan oleh dua faktor: biaya dan manfaat. Biaya meliputi uang,
waktu, tenaga dan psikologi. Manfaat meliputi produk, layanan, orang, dan citra. Nilai
pelanggan juga disebut sebagai penilaian keseluruhan konsumen tentang kegunaan
produk dan didasarkan pada persepsi konsumen tentang apa yang mereka terima dan
berikan. Nilai pelanggan adalah trade-off antara persepsi pelanggan tentang kualitas
atau manfaat produk dan harga yang dibayarkan.
Nilai Pelanggan atau Customer Value sangat penting bagi bisnis. karena
merupakan kunci untuk menjaga hubungan pelanggan jangka panjang dan
mempertahankan pembelian berulang atau loyalitas pelanggan. Mengetahui seberapa
puas pelanggan dengan produk dan pengalaman pelanggan perusahaan adalah kunci
untuk membangun dan mempertahankan loyalitas pelanggan dan meningkatkan nilai
seumur hidup pelanggan. Dengan cara ini, perusahaan dapat bertahan ketika perilaku
pelanggan berubah.
Kepuasan pelanggan tergantung pada kinerja yang dirasakan produk terhadap
harapan pembeli. Pelanggan tidak senang ketika produk tidak bekerja seperti yang
diharapkan. Jika kinerja memenuhi harapan, pelanggan senang. Jika kinerja melebihi
harapan, pelanggan sangat senang atau puas. Perusahaan pemasaran yang baik
berusaha keras untuk membuat pelanggan mereka senang. Sebagian besar penelitian
menunjukkan bahwa kepuasan pelanggan yang lebih tinggi mengarah ke loyalitas
pelanggan yang lebih tinggi ke dalam kinerja bisnis yang lebih baik.

2. Proses perencanaan strategis digunakan untuk menetapkan prioritas, memfokuskan


energi dan sumber daya, memperkuat operasi, memastikan bahwa karyawan dan
pemangku kepentingan lainnya bekerja menuju tujuan bersama, mencapai konsensus
tentang hasil yang diinginkan, dan mengelola lingkungan yang berubah. Manajemen
organisasi digunakan untuk menilai dan menyesuaikan instruksi.
Rencana strategis yang efektif tidak hanya menjelaskan ke mana arah bisnis
dan tindakan apa yang diperlukan untuk bergerak maju, tetapi juga menjelaskan
bagaimana kita akan mengetahui apakah bisnis tersebut berhasil. Sebuah rencana
strategis memiliki lima langkah utama:

1. Pilih misi dan tujuan utama perusahaan


2. Menganalisis lingkungan kompetitif eksternal perusahaan dan mengidentifikasi
peluang dan risiko yang relevan
3. Menganalisis lingkungan internal perusahaan untuk mengidentifikasi kekuatan
dan kelemahan
4. Pilih strategi yang tepat yang selaras dengan misi dan tujuan utama perusahaan,
dibangun di atas kekuatan dan kelemahan internal, menangkap peluang eksternal
dan meminimalkan ancaman eksternal.
5. Ubah strategi menjadi tindakan. Ini termasuk menetapkan peran dan tanggung
jawab, menetapkan sumber daya, dan menetapkan tujuan jangka pendek.
Merancang kontrol organisasi.

3. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan produk dari permasalahan ini


yaitu dapat dibagi menjadi beberapa segmentasi. Faktor pertama yaitu produk yang
dijual lebih murah daripada produk yang sudah tersedia. Faktor ini dapat menjadi
salah satu faktor keberhasilan karena masyarakat Indonesia selalu mencari sesuatu
yang lebih murah dibanding yang sudah ada. Pemasar minuman beralkohol ini dapat
menyaingi produk yang sudah ada karena masyarakat akan memilih produk ini karena
alasan harga yang lebih murah. Tetapi, produk ini juga harus memperhatikan rasa
yang membuat masyarakat menyukai produk tersebut.

Faktor kedua yaitu memiliki kandungan alkohol yang lebih sedikit. Hal ini
dapat menjadi salah faktor keberhasilan produk ini karena dengan kandungan alkohol
yang lebih sedikit maka minuman ini dapat dinikmati di berbagai tempat misalnya
ketika sedang mengemudi atau jika sedang menyantai di sebuah tempat. Hal ini
dikarenakan minuman ini dapat mentolerir masyarakat yang hanya mengonsumsi
sedikit alkohol.
Faktor ketiga yaitu target demografi masyarakat. Pemasar produk ini harus
pintar memilih lokasi dimana minuman itu harus dijual. Di Indonesia, konsumen
minuman beralkohol masih banyak dilarang dikarenakan norma agama yang harus
diikuti. Oleh karena itu, pemasar harus mengetahui lokasi dimana produk itu harus
dijualkan. Misalnya, produk tersebut bisa dijual di sebuah club malam karena sudah
pasti banyak konsumen yang akan membeli produk tersebut.

Faktor yang terakhir yaitu faktor politik. Faktor ini berpengaruh karena
peraturan kandungan alkohol yang diperjual belikan di masing-masing daerah
memiliki toleransi yang berbeda. Dengan lebih rendahnya kandungan alkohol yang
dijual, maka akan memudahkan pemasar minuman ini dapat menjual produknya
dengan lebih mudah.

4. Jika saya sebagai manajer perusahaan di sebuah produsen perangkat lunak komputer,
maka database internal yang saya inginkan yaitu:
 Data Penjualan: Data ini sangat penting karena, dengan adanya data
penjualan maka perusahaan dapat mengetahui bagaimana hasil dari penjualan
perusahaan tersebut. Data ini juga berfungsi agar perusahaan dapat
mengetahui produk yang seperti apa yang paling laku di pasar dan produk
mana yang kurang laku.
 Data Pelanggan: Dalam data ini kita dapat mengetahui siapa aja para pembeli
produk yang perusahaan tawarkan. Hal ini dapat membuat kita mengetahui
konsumen bagaimana yang membeli suatu produk dari perusahaan kita.
Dengan mengetahui konsumen-konsumen tersebut, maka kita dapat
melakukan segmentasi terhadap produk yang kita jual dan konsumen yang
membelinya.
 Data Keuangan: Data keuangan juga termasuk salah satu database internal
yang saya inginkan. Dengan adanya data keuangan maka kita dapat
mengetahui arus kas yang dikeluarkan setiap hari. Hal ini dapat
mempermudah manajer untuk mengetahui seperti biaya tetap, biaya variabel,
biaya total, biaya rata-rata biaya marjinal, dan biaya bahan baku.
5. Dalam merancang iklan minuman ringan, jika dilihat dari informasi mengenai
demografi konsumen dan informasi mengenai gaya hidup konsumen maka kedua
informasi tersebut dapat dimanfaatkan untuk para pengiklan.
Informasi Mengenai Demografi Konsumen
Jika dilihat dari informasi ini, maka para pengiklan dapat mengetahui
bagaimana lingkungan demografis di suatu daerah. Misalnya jika di Indonesia, ada
beberapa daerah yang mungkin sangat dilarang terhadap minuman ringan ini. Seperti
di Aceh, karena disana aliran agama islamnya masih sangat kuat jadi dapat dipastikan
bahwa di Aceh akan susah jika mengiklankan produk minuman ringan tersebut.
Contoh daerah lainnya yaitu Bali. Bali merupakan pulau dengan penuh banyak turis
dari luar negeri. Peraturan mengenai minuman ringan tersebut juga di legalkan di Bali
karena banyak masyarakat yang mengonsumsinya. Jadi dapat dipastikan bahwa
mengiklankan produk ini akan lebih diterima di Bali dibanding di Aceh.
Informasi Mengenai Gaya Hidup Konsumen
Pengiklan juga dapat melihat dari gaya hidup para konsumen di suatu daerah.
Misalnya jika di lokasi A gaya hidup para masyarakatnya yaitu lebih tertarik
minuman seperti kopi, teh, dan lainnya. Maka jika dilihat dari gaya hidupnya maka
lokasi tersebut kurang cocok untuk mengiklankan produk minuman ringan tersebut.
Kemudian jika di lokasi B gaya hidup konsumennya yaitu para peminum produk
serupa, maka pengiklan dapat mengiklankan produk minuman ringannya di lokasi
tersebut. Produk minuman ringan tersebut pasti akan lebih banyak terjual di lokasi B
dibanding lokasi A.
Dalam kasus ini, menurut saya sumber informasi dari keduanya merupakan
hal yang sama pentingnya karena informasi mengenai demografi dan gaya hidup
konsumen saling timbal balik sehingga sangat berpengaruh kepada pengiklan. Kita
dapat mengetahui tipe-tipe masyarakat berdasarkan dimana mereka tinggal,
bagaimana gaya hidup lingkungan mereka, dan bagaimana peraturan yang berlaku
dalam lokasi tersebut. Jadi menurut saya, keduanya merupakan hal yang sama
pentingnya untuk pengiklan.

Anda mungkin juga menyukai