0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
0 tayangan3 halaman
Teks tersebut membahas tentang Shiratal Mustaqim atau jalan yang lurus menurut ajaran Islam. Terdapat beberapa poin penting yaitu (1) penjelasan Shiratal Mustaqim dalam beberapa ayat Al-Quran, (2) makna Shiratal Mustaqim menurut para ulama, dan (3) sebab-sebab menyimpang dari Shiratal Mustaqim.
Teks tersebut membahas tentang Shiratal Mustaqim atau jalan yang lurus menurut ajaran Islam. Terdapat beberapa poin penting yaitu (1) penjelasan Shiratal Mustaqim dalam beberapa ayat Al-Quran, (2) makna Shiratal Mustaqim menurut para ulama, dan (3) sebab-sebab menyimpang dari Shiratal Mustaqim.
Teks tersebut membahas tentang Shiratal Mustaqim atau jalan yang lurus menurut ajaran Islam. Terdapat beberapa poin penting yaitu (1) penjelasan Shiratal Mustaqim dalam beberapa ayat Al-Quran, (2) makna Shiratal Mustaqim menurut para ulama, dan (3) sebab-sebab menyimpang dari Shiratal Mustaqim.
Nikmat hidayah shiratal mustaqim (jalan yang lurus) adalah nikmat yang besar bagi seseorang. Tidak semua orang Allah beri nikmat yang mulia ini. Nikmat ini hanya Allah berikan kepada orang-orang yang Allah kehendaki. Yang dimaksud hidayah dalam ayat ini mencakup dua makna, yaitu hidayah untuk mendapat petunjuk shiratal mustaqim dan hidayah untuk tetap istiqomah dalam meniti di atas shiratal mustaqim. Berikut penjelasan Shiratal Mustaqim dalam beberapa surat:
An-nisa Ayat 68-69
“Dan pasti kami tunjukkan kepada mereka jalan yang lurus” “Barang siapa menaati Allah dan Rasul maka mereka itu akan bersama-sama dengan orang yang diberikan nikmat oleh Allah, yaitu para nabi, para pecinta kebenaran, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Merka itulah teman yang sebaik-baiknya” Jika Allah berkehendak maka Allah akan tunjukkan jalan yang lurus. Hal ini tentunya tidak berlaku untuk ke semua orang, dan setiap orang pasti akan mendapatkannya jika mereka menaati Allah dan Rasulullah.
Al-An’am Ayat 161
“Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya Tuhanku telah memberiku petunjuk ke jalan yang lurus, agama yang benar, agama Ibrahim yang lurus. Dia (Ibrahim) tidak termasuk orang-orang musyrik”” Sejak kapan Nabi Muhammad ditunjuki shiratal mustaqim? Menurut saya, berdasarkan ayat ini, Nabi Muhammad ditunjukkan shiratal mustaqim ketika dia telah mendapatkan hikmahnya ketika umur 40. Karena ketika Nabi Muhammad berusia 40 tahun, dia baru mendapatkan wahyunya dan mulai berdakwah tentang kebenaran Agama Islam.
MAKNA SHIRATAL MUSTAQIM
Para ulama ahli tafsir baik dari kalangan sahabat maupun yang hidup sesudahnya telah banyak memberikan penjelasan tentang makna shiratal mustaqim. Imam Ibnul Jauzi rahimahullah menjelaskan bahwa ada empat perkataan ulama tentang makna shiratal mustaqim. Pertama. Maksudnya adalah kitabullah. Ini merupakan pendapat yang diriwayatkan oleh sahabat ‘Ali dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kedua. Maknanya adalah agama Islam. Ini merupakan pendapat Ibnu Mas’ud, Ibnu ‘Abbas, Al Hasan, dan Abul ‘Aliyah rahimahumullah. Ketiga. Maksudnya adalah jalan petunjuk menuju agama Allah. Ini merupakan pendapat Abu Shalih dari sahabat Ibnu ‘Abbas dan juga pendapat Mujahid rahimahumullah. Keempat. Maksudnya adalah jalan (menuju) surga. Perbedaan tafsir para ulama tentang makna shiratal mustaqim tidak saling bertentangan, bahkan saling melengkapi. Kita dapat menyimpulkan dari penjelasan di atas bahwa shiratal mustaqim adalah agama Islam yang sangat sederhana dan jelas, yang harus dipelajari dan diamalkan berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah, agar dapat membawa penulisnya ke surga Allah. Ta'ala.
SEBAB MENYIMPANG DARI SHIRATAL MUSTAQIM
Ada dua hal pokok yang menyebabkan seseorang bisa menyimpang dari Shiratal Mustaqim Pertama. Meninggalkan ilmu. Inilah sikap kelompok orang-orang yang sesat. Sebab kesesatan mereka adalah kejahilan karena meninggalkan ilmu. Kedua. Meninggalkan amal. Inilah sikap kelompok orang-orang yang dimurkai oleh Allah. Mereka adalah orang-orang yang mengenal kebenaran namun mereka tidak mau mengamalkannya. Mereka dimurkai karena membangkang dengan tidak mau beramal dengan ilmu yang dimiliki. Oleh karena itu agar seseorang bisa tetap istiqomah di atas shiratal mustaqim, dia harus senantiasa di atas jalan ilmu dan amal. Mempelajari ilmu agar dia terhindar dari kelompok yang tersesat, serta beramal dengan ilmu yang dimiliki agar dia terhindar dari kolompok yang dimurkai Allah. Yang lebih penting juga senantiasa berdoa kepada Allah, Zat yang senatiasa memberi petunjuk kepada jalan yang lurus
APAKAH SHIRATAL MUSTAQIM TERBUAT DARI RAMBUT DIBAGI 7?
Jembatan Shiratal Mustaqim selebar sehelai rambut dibagi 7 adalah keadaan yang dirasakan orang yang kurang amal baiknya semasa hidup. Orang yang kurang amal baiknya akan merasa kesulitan melewati jembatan Shiratal Mustaqim. Karena begitu sulitnya, mereka seolah-olah merasa seperti berjalan di atas sehelai rambut yang dibagi 7. Jadi, orang-orang yang kurang beramal atau kurang beriman akan merasakan kesusahan karena tidak memiliki bekal untuk melewati Shiratal Mustaqim bagaikan rambut yang dibagi menjadi 7. Sedangkan untuk orang-orang yang memiliki banyak amal baik selama hidupnya, ia akan diberikan kemudahan melewati jembatan Shiratal Mustaqim.