Anda di halaman 1dari 3

Aditya Dharmawan

Manajemen A
F0221003
Tafsir Surat Al-Hajj ayat 78
Setelah dijelaskan pada ayat di atas bahwa untuk meraih keberuntungan, orang beriman
diperintahkan untuk beribadah kepada Allah dan berbuat baik kepada sesama manusia, pada
ayat ini dijelaskan bahwa untuk meraih keberuntungan, orang beriman diperintahkan untuk
berjihad pada jalan Allah. Untuk meraih keberuntungan itu, beribadahlah kamu, wahai orang-
orang yang beriman, dan berjihadlah kamu di jalan Allah, yakni mencurahkan seluruh potensi
dan kemampuan untuk mengharumkan Islam dan kaum muslim dengan jihad yang sebenar-
benarnya, perjuangan yang total dalam menggali seluruh potensi dan kemampuan. Dia telah
memilih kamu, wahai Muhammad untuk menjadi nabi dan rasul pamungkas; dan Dia, Allah,
tidak menjadikan kesukaran untukmu dalam agama, yakni dalam melaksanakan ajaran Islam
ini, karena Islam menekankan prinsip memudahkan, meminimalkan beban, dan bertahap dalam
menetapkan syariah, hukum agama. Memeluk Islam dan menjadi muslim itu merupakan
kelanjutan dari agama nenek moyangmu Ibrahim, yakni meyakini tidak ada tuhan selain Allah
dan tidak beribadah kecuali kepadanya.

Tafsir Surat Ali-Imran ayat 95


Allah memerintahkan Nabi Muhammad, agar mengatakan kepada orang Yahudi bahwa apa
yang diberitahukan Allah kepadanya dengan perantaraan wahyu, tentang semua makanan yang
pada mulanya halal bagi Bani Israil sebelum Taurat diturunkan dan halal pula bagi umat-umat
sebelum Nabi Musa. Memang ada beberapa jenis makanan yang diharamkan bagi mereka
dalam Taurat sebagai hukuman atas kedurhakaan mereka, semua itu adalah benar-benar datang
dari Allah yang tak dapat disangkal kebenarannya, karena Dia Maha Mengetahui dan
Mahabijaksana.

Oleh karena itu, hendaklah orang Yahudi mengikuti ajaran Nabi Muhammad, karena agama
yang dibawanya pada prinsipnya sama dengan yang dibawa oleh Nabi Ibrahim. Dan janganlah
mereka tetap mengharamkan daging unta dan susunya, sebab tidak ada larangan untuk makan
dagingnya dan minum susunya, baik dalam syariat Nabi Ibrahim maupun dalam syariat nabi-
nabi lainnya termasuk syariat Islam. Apalagi Nabi Ibrahim itu bukanlah seorang musyrik dan
agama yang dibawanya adalah agama tauhid yang murni seperti agama Islam. Tidak
mempersekutukan Allah dan tidak menyembah selain Dia, bukan seperti golongan mereka
(Yahudi) yang mengatakan, Uzair anak Allah dan bukan pula seperti orang Nasrani yang
mengatakan bahwa Isa anak Allah.
Tafsir Surat An-Nisa ayat 125
Siapa yang lebih baik agamanya daripada orang yang dengan ikhlas, tunduk, patuh, dan
berserah diri kepada Allah secara total, sedang dia mengerjakan kebaikan sesuai dengan
tuntunan Allah dan Rasul-Nya dan mengikuti agama Ibrahim secara lurus' Dan Allah telah
memilih Ibrahim menjadi kesayangan-Nya, karena ia berada pada tingkat kecintaan yang
paling tinggi dan ketaatan yang luar biasa terhadap AllahDan milik Allahlah apa yang ada di
langit dan apa yang ada di bumi, yaitu seluruh wujud yang ada di alam raya ini, dan Dia
Mahakuasa atas segalanya, dan pengetahuan Allah meliputi segala sesuatu, yang besar maupun
yang kecil, yang tampak maupun yang tersembunyi, dan yang diucapkan maupun yang hanya
terlintas di dalam hati dan pikiran manusia.

Tafsir Surat An-Nahl ayat 123


Dalam ayat ini ditegaskan hubungan yang erat antara agama Nabi Ibrahim dan agama yang
dibawa Nabi Muhammad saw. Firman Allah swt: Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya
Tuhanku telah memberiku petunjuk ke jalan yang lurus, agama yang benar, agama Ibrahim
yang lurus. Dia (Ibrahim) tidak termasuk orang-orang musyrik." (al-An'am/6: 161)
Di antara syariat Nabi Ibrahim yang masih berlaku pada masa Nabi Muhammad saw ialah
pelaksanaan khitan. Beberapa ulama menetapkan hukum wajib khitan karena syariat khitan ini
tidak dihapus oleh syariat Nabi Muhammad saw. Berulang kali pula dalam Al-Qur'an, Allah
swt menegaskan bahwa Ibrahim itu bukanlah orang musyrik sebagaimana halnya orang
musyrikin Quraisy yang mengakui diri mereka pengikut dan keturunan Nabi Ibrahim.

Penjelasan Jihad
Jihad merupakan kata serapan dari bahasa Arab, memiliki arti “mengerahkan segenap potensi
diri untuk melakukan sesuatu”. Kata ini dengan berbagai derivasinya, disebut sebanyak 41 kali
dalam Al Quran yang semuanya berkonotasi peperangan. Tidak hanya mengenai
“peperangan”, istilah jihad juga diperkenalkan Rasulullah SAW sebagai sebuah upaya
pengendalian diri dari hawa nafsu.

Millah Ibrahim
Pada umumnya, mayoritas ahli agama berkeyakinan bahwa setiap Rasul Allah membawa
agama atau sistem hukum yang baru dan berbeda dari Rasul Allah sebelumnya, sekaligus
sebagai pengganti dan lebih sempurna dari sebelumnya. Sehingga apa yang Allah wahyukan
kepada Nabi Ibrahim atau Abraham berbeda dengan apa yang diwahyukan-Nya kepada Nabi
Musa. Begitupula yang diwahyukan-Nya kepada Nabi Musa berbeda dengan apa yang
diwahyukan-Nya kepada Nabi Isa (Yesus), dan begitupula yang diwahyukan-Nya kepada Nabi
Muhammad adalah ajaran yang berbeda dan lebih sempurna dari ajaran para rasul sebelumnya.
Kalaupun di antara ajaran para Nabi dan Rasul Allah memiliki hubungan dan kesamaan, itu
hanyalah sebatas historis-teologis, di mana mereka sama-sama beriman kepada Allah, Tuhan
Semesta Alam. Semua Rasul Allah diutus untuk mengembalikan manusia kepada fitrahnya
yang sejati, menjadi hamba dari Allah Sang Pencipta sebagai satu-satunya Tuhan baginya
dengan membawa petunjuk tentang sistem hukum yang benar (din al-haqq) di tengah
kehidupan umat manusia yang zalim dan syirik akibat mengikuti sistem hidup yang batil.

Pengertian Iman
Menurut pandangan agama Islam, iman dapat berarti meyakini dan hal mengenai iman ini telah
dituliskan dalam Al-Quran, yang merupakan kitab suci umat muslim. Dalam beberapa surat,
seperti surat At-Taubah, Allah telah menerangkan mengenai keimanan yang diturunkan kepada
umatnya.
Selain disebutkan dalam Al-Quran, iman juga turut dijelaskan melalui berbagai hadist. Menurut
salah satu hadist, iman adalah tambatan hati yang dilakukan serta diucapkan, sehingga menjadi
satu kesatuan. Orang dianggap beriman jika Allah sudah berkehendak bahwa orang itu sudah
melakukan hal-hal yang dianggap beriman. Orang beriman juga harus mengambil janji setianya
terlebih dahulu.

Anda mungkin juga menyukai