Anda di halaman 1dari 3

SHIRATAL MUSTAQIM

PENJELASAN SHIRATAL MUSTAQIM


Nikmat hidayah shiratal mustaqim (jalan yang lurus) adalah nikmat yang besar bagi
seseorang. Tidak semua orang Allah beri nikmat yang mulia ini. Nikmat ini hanya Allah
berikan kepada orang-orang yang Allah kehendaki. Yang dimaksud hidayah dalam ayat ini
mencakup dua makna, yaitu hidayah untuk mendapat petunjuk shiratal mustaqim dan hidayah
untuk tetap istiqomah dalam meniti di atas shiratal mustaqim. Berikut penjelasan Shiratal
Mustaqim dalam beberapa surat:

An-nisa Ayat 68-69


“Dan pasti kami tunjukkan kepada mereka jalan yang lurus”
“Barang siapa menaati Allah dan Rasul maka mereka itu akan bersama-sama dengan
orang yang diberikan nikmat oleh Allah, yaitu para nabi, para pecinta kebenaran, orang-
orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Merka itulah teman yang sebaik-
baiknya”
Jika Allah berkehendak maka Allah akan tunjukkan jalan yang lurus. Hal ini
tentunya tidak berlaku untuk ke semua orang, dan setiap orang pasti akan
mendapatkannya jika mereka menaati Allah dan Rasulullah.

Al-An’am Ayat 161


“Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya Tuhanku telah memberiku petunjuk ke
jalan yang lurus, agama yang benar, agama Ibrahim yang lurus. Dia (Ibrahim) tidak
termasuk orang-orang musyrik””
Sejak kapan Nabi Muhammad ditunjuki shiratal mustaqim? Menurut saya,
berdasarkan ayat ini, Nabi Muhammad ditunjukkan shiratal mustaqim ketika dia telah
mendapatkan hikmahnya ketika umur 40. Karena ketika Nabi Muhammad berusia 40
tahun, dia baru mendapatkan wahyunya dan mulai berdakwah tentang kebenaran
Agama Islam.

MAKNA SHIRATAL MUSTAQIM


Para ulama ahli tafsir baik dari kalangan sahabat maupun yang hidup sesudahnya telah
banyak memberikan penjelasan tentang makna shiratal mustaqim. Imam Ibnul Jauzi
rahimahullah menjelaskan bahwa ada empat perkataan ulama tentang makna shiratal
mustaqim. Pertama. Maksudnya adalah kitabullah. Ini merupakan pendapat yang diriwayatkan
oleh sahabat ‘Ali dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kedua. Maknanya adalah agama
Islam. Ini merupakan pendapat Ibnu Mas’ud, Ibnu ‘Abbas, Al Hasan, dan Abul ‘Aliyah
rahimahumullah. Ketiga. Maksudnya adalah jalan petunjuk menuju agama Allah. Ini
merupakan pendapat Abu Shalih dari sahabat Ibnu ‘Abbas dan juga pendapat Mujahid
rahimahumullah. Keempat. Maksudnya adalah jalan (menuju) surga.
Perbedaan tafsir para ulama tentang makna shiratal mustaqim tidak saling bertentangan,
bahkan saling melengkapi. Kita dapat menyimpulkan dari penjelasan di atas bahwa shiratal
mustaqim adalah agama Islam yang sangat sederhana dan jelas, yang harus dipelajari dan
diamalkan berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah, agar dapat membawa penulisnya ke surga
Allah. Ta'ala.

SEBAB MENYIMPANG DARI SHIRATAL MUSTAQIM


Ada dua hal pokok yang menyebabkan seseorang bisa menyimpang dari Shiratal
Mustaqim
Pertama. Meninggalkan ilmu. Inilah sikap kelompok orang-orang yang sesat. Sebab kesesatan
mereka adalah kejahilan karena meninggalkan ilmu.
Kedua. Meninggalkan amal. Inilah sikap kelompok orang-orang yang dimurkai oleh Allah.
Mereka adalah orang-orang yang mengenal kebenaran namun mereka tidak mau
mengamalkannya. Mereka dimurkai karena membangkang dengan tidak mau beramal dengan
ilmu yang dimiliki.
Oleh karena itu agar seseorang bisa tetap istiqomah di atas shiratal mustaqim, dia harus
senantiasa di atas jalan ilmu dan amal. Mempelajari ilmu agar dia terhindar dari kelompok yang
tersesat, serta beramal dengan ilmu yang dimiliki agar dia terhindar dari kolompok yang
dimurkai Allah. Yang lebih penting juga senantiasa berdoa kepada Allah, Zat yang senatiasa
memberi petunjuk kepada jalan yang lurus

APAKAH SHIRATAL MUSTAQIM TERBUAT DARI RAMBUT DIBAGI 7?


Jembatan Shiratal Mustaqim selebar sehelai rambut dibagi 7 adalah keadaan yang
dirasakan orang yang kurang amal baiknya semasa hidup. Orang yang kurang amal baiknya
akan merasa kesulitan melewati jembatan Shiratal Mustaqim. Karena begitu sulitnya, mereka
seolah-olah merasa seperti berjalan di atas sehelai rambut yang dibagi 7. Jadi, orang-orang
yang kurang beramal atau kurang beriman akan merasakan kesusahan karena tidak memiliki
bekal untuk melewati Shiratal Mustaqim bagaikan rambut yang dibagi menjadi 7. Sedangkan
untuk orang-orang yang memiliki banyak amal baik selama hidupnya, ia akan diberikan
kemudahan melewati jembatan Shiratal Mustaqim.

Anda mungkin juga menyukai