Tingkatan Islam
Tingkatan Iman
Selanjutnya Nabi ditanya mengenai iman. Beliau bersabda, “Iman itu
ialah engkau beriman kepada Alloh, para malaikat-Nya, kitab-kitab-
Nya, para Rosul-Nya, hari akhir dan engkau beriman terhadap qodho’
dan qodar; yang baik maupun yang buruk”. Jadi Iman yang dimaksud
disini mencakup perkara-perkara batiniyah yang ada di dalam hati.
Tingkatan Ihsan
Kesimpulan
Dari hadits serta penjelasan di atas maka teranglah bagi kita bahwasanya
pembagian agama ini menjadi tingkatan Syari’at, Ma’rifat dan Hakikat
tidaklah dikenal oleh para ulama baik di kalangan sahabat, tabi’in
maupun tabi’ut tabi’in; generasi terbaik ummat ini.
Barangsiapa yang ingin mencapai derajat muhsin maka dia pun harus
muslim dan mu’min. Tidak sebagaimana anggapan tarekat sufiyah yang
membolehkan orang yang telah mencapai Ma’rifat untuk meninggalkan
syari’at.
1. Setiap perbuatan ibadah yang tidak bersandar pada dalil syar’i
ditolak dari pelakunya.
2. Larangan dari perbuatan bid’ah yang buruk berdasarkan syari’at.
3. Islam adalah agama yang berdasarkan ittiba’ (mengikuti
berdasarkan dalil) bukan ibtida’ (mengada-adakan sesuatu tanpa dalil)
dan Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam telah berusaha menjaganya
dari sikap yang berlebih-lebihan dan mengada-ada.
4. Agama Islam adalah agama yang sempurna tidak ada kurangn
BAB II
PEMBAHASAN
HADITS TENTANG IMAN, ISLAM, DAN IHSAN
A. Iman
Kata iman berasal dari bahasa arab, yang merupakan masdar dari madli
Amana, Yu’minu, Imanan, yang artinya percaya. Sedangkan menurut
hadits pokok yang telah kami paparkan diatas, iman adalah percaya
(adanya) Allah swt., para malaikat-Nya, kitab-kitabnya, dan
pertemuannya dengan Allah, para Rasul-Nya serta percaya pada hari
berbangkit dari kubur.
Pada redaksi lain juga disebutkan, yakni hadits yang diriwayatkan oleh
bukhori muslim, selain yang telah disebutkan pada hadits pokok diatas,
ada tambahan mengenai obyek iman, yaitu beriman adanya qodlo dan
qodar, baik maupun buruk. Wal hashil, dari sinilah para ulama’
menyimpulkan bahwa rukun iman ada enam, yang mana setiap mu’min
wajib mempercayainya untuk menyandang sebuah titel mu’minnya.
Yakni :
Banyak sekali hadits yang memuat tentang iman, yang tak mungkin
kami sajikan disini, maka kami hanya mengambil sebagian saja,
diantaranya :
د هللا بنTTليمان بن بالل عن عبTTدثنا سTTال حTTدي قTTحدثنا عبد هللا بن محمد قال حدثنا أبو عامر العق
: الTTلم قTTه و سTTلى هللا عليTTبي صTTه عن النTTي هللا عنTTرة رضTTالح عن أبي هريTTدينار عن أبي ص
) ( اإليمان بضع وستون شعبة والحياء شعبة من اإليمان
Artinya : Abdulloh bin Muhammad telah bercerita kepada kita, seraya
berkata; Abu Amir al Aqdi bercerita kepada kita seraya berkata ;
sulaiman bin bilal telah bercerita kepada kita dari abdulloh bin dinar dari
abu sholih dari abu hurairoh ra. Dari Nabi SAW. Beliau bersabda :
“iman terdiri dari 70 lebih sekian cabang, sedangkan malu termasuk
salah satu cabang darinya”.
Hadits pertama ini, memberi aba aba bahwa iman itu banyak sekali
cabangnya. Ada lebih dari 70 cabang iman, diantaranya adalah malu.
Walau malu kelihatanyya sepele, tapi ternyata banyak sekali yang tidak
bisa melakukannya, tercermin dalam kehidupan keseharian yang terjadi
diantara kita. Lebih-lebih malu pada sang kuasa. Karena bila seseorang
masih punya malu pada sang pencipta, niscaya tidak akan berani maksiat
pada-Nya, apalagi berani meninggalkan perintah. Inilah urgensi tentang
malu, banyak yang tahu, tapi tak sedikit yang tak mau tahu, dalam arti
tidak mengindahkannya.
بيTTهيب عن أنس عن النTTز بن صTTد العزيTTة عن عبTTدثنا ابن عليTTال حTTراهيم قTTحدثنا يعقوب بن إب
لىTT وحدثنا آدم قال حدثنا شعبة عن قتادة عن أنس قال قال النبي ص. ) صلى هللا عليه و سلم ( ح
) ( ال يؤمن أحدكم حتى أكون أحب إليه من والده وولده والناس أجمعين: هللا عليه و سلم
Ya’kub bin ibrahim teah bercerita kepada kita, beliau berkata ; ibnu
ulaiyah bercerita kepada kita, dari abdul aziz bin zuhaib dari anas dari
nabi saw., Adam juga bercerita kepada kita, beliau berkata ; telah
bercerita kepada kita syu’bah, dari qotadah dari sahabat anas, beliau
berkata ; nabi saw. Bersabda : “ tidak (sempurna) iman diantara kamu
sehingga aku lebih dicintai baginya melebihi orang tuanya, anaknya, dan
manusia sekalian”.
ة عن أنس عنTTحدثنا محمد بن المثنى قال حدثنا عبد الوهاب الثقفي قال حدثنا أيوب عن أبي قالب
ولهTون هللا ورسTان أن يكTد حالوة اإليمTه وجTال ( ثالث من كن فيTلم قTالنبي صلى هللا عليه و س
ره أنTTا يكTTر كمTTأحب إليه مما سواهما وأن يحب المرء ال يحبه إال هلل وأن يكره أن يعود في الكف
) يقذف في النار
Muhammad bin mutsanna telah berkata ; telah bercerita kepada kita
abdul wahab as tsaqofi, telah bercerita kepada kita Ayyub dari abi
qolabah d ari annas dari nabi saw. Beliau bersabda : “tiga perkara bila
mana terdapat diri seseorang akan merasakan manisnya iman : yaitu bila
Allah dan rasulnya lebih ia cinta daripada selain keduanya, dan
hendaknya ia mencintai orang yang tidak cinta kepadanya kecuali karena
Allah semata, dan ia enggan / benci untuk kem bali kepada kekafiran
sebagaimana kebenciannya bila di masukkan ke neraka”.
B. Islam
Sebagaimana telah maklum, islam berasal dari bahasa arab juga, dari
madli Aslama yuslimu islaman, yang berarti selamat. Sedangkan
menurut hadits pokok diatas, islam diartikan sebagai Islam ialah
menyembah kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu
apapun, mendirikan shalat, menunaikan zakat yang difardhukan dan
berpuasa di bulan Ramadhan.
Dilain redaksi, ada yang mencantumkan perihal haji, sehingga dapat
disimpulkan bahwa rukun iman berjumlah lima, yaitu :
1. Syahadat.
2. Sholat.
3. Zakat
4. Puasa.
5. Dan haji
Islam merupakan agama terakhir dari syariat yang telah dirurunkan oleh
Allah kepada rasul sekaligus nabinya yang terakhir pula. Disini,
eksistensi islam sebagai agama yang paling benar telah tak diragukan
lagi adanya. Banyak kaum orientalis yang berusaha menyerang islam,
dengan mempelajari islam itu sendiri, dengan tujuan mencari celah
untuk meruntuhkan islam melalui kekurangan-kekurangan yang ada
dalam islam, tapi apa yang terjadi, banyak diantara mereka yang malah
berbalik kiblat kemudian masuk islam tanpa ragu. Karena islam
merupakan agama yang sempurna, sekaligus sebagai penyempurna dari
agama-agama masawi yang terdahulu. Allah berfiman :
َ ٰوا ال ِكت11ُفَ الَّذينَ أوت11َا اختَل11 َو َم ۗ اإلسلٰ ُم
ا11ًا َء ُه ُم ال ِعل ُم بَغي11ا ج11 ِد م11ب إِاّل ِمن بَع ِ ِ َد هَّللا11دّينَ ِعن11إِنَّ ال
ب
ِ الحسا
ِ سري ُع َ َ ت هَّللا ِ فَإِنَّ هَّللا ٰ ٔ َو َمن يَكفُر بِـ ۗ بَينَ ُهم
ِ اي
Artinya : Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah
Islam. tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al
Kitab[4] kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena
kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir
terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-
Nya.[5]
c. Ihsan
kata ihsan, lahir dari madli ahsana yuhsinu ihsanan, yaitu bahasa arab
yang berarti bebuat baik, atau memperbaiki. Sedangkan bila memandang
dri hadits pokok diatas, ihsan diartikan sebagai menyembah Allah
seakan akan kita melihat-Nya, atau setidaknya kita merasa selalu
diawasi oleh Allah.