Anda di halaman 1dari 3

Lk.

2 Rukun Iman

A. Identitas
Koordinator Kelompok :
Anggota Kelompok : Putra,rehan,april,bibah,fina,sinta,diah
Materi : Iman kepada kitab-kitab Allah Swt

B. Hasil Diskusi
Buatlah sub pembahasan sekurang-kurangnya memenuhi poin berikut ini:
1. Pengenalan rukun iman yang dibahas

Iman kepada kitab-kitab Allah swt merupakan rukun iman yang ketiga, yang memiliki makna
percaya dan meyakini bahwa Allah swt mempunyai kitab yang telah diturunkan kepada para
rasul-Nya agar menjadi pedoman hidup bagi umatnya.

Hukum beriman kepada kitab-kitab Allah swt adalah fardhu’ain yakni kewajiban atau sesuatu
yang punya hukum wajib bagi setiap orang yang beragama Islam.

Iman kepada kitab-kitab Allah swt menjadi landasan bagi agama kita. Karena, dengan
mengimani kitab-kitab Allah, selain percaya akan keagungannya, kita juga percaya atas semua
perintah, larangan, serta ajarannya yang diturunkan kepada nabi-nabinya.

Adapun cakupan iman kepada kitab Allah swt meliputi empat perkara. Antara lain:

1. Iman bahwasanya kitab-kitab tersebut turun dari Allah swt.

2. Iman dengan nama-nama yang kita ketahui dari kitab-kitab tersebut, seperti al-Qur`an yang
Allah swt turunkan kepada Muhammad saw, Taurat kepada Musa a.s, Injil kepada Isa a.s, dan
lain sebagainya.

3. Pembenaran terhadap berita-berita yang shahih, seperti berita-berita yang ada dalam Al-
Qur’an dan kitab-kitab suci sebelumnya selama kitab-kitab tersebut belum dirubah atau
diselewengkan.

4. Pengamalan terhadap apa -apa yang tidak di-nasakh (dibatalkan) dari kitab-kitab tersebut,
menerimanya dan berserah diri dengannya, baik yang diketahui hikmahnya, maupun yang
tidak diketahui.”
2. Dalil al-Qur’an dan/atau hadis lengkap dengan terjemah dan tafsir
Terdapat beberapa dalil yang menjelaskan tentang iman kepada kitab-kitab Allah Swt,antara
lain:
1. Q.S. An Nisa ayat 136

“Hai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada
Kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta Kitab yang Allah turunkan sebelumnya.”

Menurut Imam Qurtubi, makna firman Allah swt tersebut adalah bahwa kitab-kitab Allah
diturunkan dan ditujukan untuk semua orang yang beriman. Makna “Dan kepada Kitab yang
Allah swt turunkan kepada rasul-Nya,” memiliki maksud al-Qur’an, sementara “…serta Kitab
yang Allah swt turunkan sebelumnya,” adalah kepada setiap kitab yang diturunkan kepada para
Nabi sebelum Nabi Muhammad saw.

2. Q.S. Ali Imron ayat 3-4


“Dia menurunkan Al-Kitab (Al-Qur’an) kepadamu dengan sebenarnya membenarkan Kitab
yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil. Sebelum (Al-Qur’an)
menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al-Furqan.”

Ayat tersebut memiliki makna bahwa diturunkannya kitab-kitab Allah swt ini merupakan
anugerah bagi manusia. Mengapa demikian? Manusia dikaruniai akal oleh Allah swt agar dapat
mengkaji al-Quran untuk memahami ajaran-ajaran Allah swt sebagai rambu-rambu yang
menunjukkan jalan kebenaran, serta menciptakan tatanan kehidupan dunia yang baik dan benar.

Dalam Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia QS.Ali Imron ayat 3-4
dijelaskan “Dia menurunkan al-qur’an kepadamu (wahai rasul) ,dengan membawa kebenaran
yang tidak ada unsur keraguan padanya sedikitpun, membenarkan kitab-kitab dan rasul-rasul
sebelumnya. Dan Dia menurunkan taurat kepada Musa alaihi salam dan juga injil kepada Isa
alaihi salam sebelum turunnya al-qur'an. Dan Dia menurunkan taurat kepada Musa alaihi salam
dan juga injil kepada Isa alaihi salam sebelum turunnya al-qur;an, supaya menunjukan jalan
bagi orang orang yang bertakwa menuju keimanan dan kebaikan agama dan dunia mereka, dan
Dia menurunkan kitab yang membedakan antara kebenaran dan kebatilan. Dan orang-orang
yang mengingkari ayat-ayat Allah yang diturunkan akan mendapatkan siksaan yang berat. Dan
Allah Maha Perkasa, tidak terkalahkan, mempunyai balasan (azab) kepada orang-orang yang
mengingkari hujjah-hujjah dan bukti bukti (dari) NYA,serta keesaanNYA sebagai tuhan yang
berhak disembah.”

3. Perdebatan yang berkaitan dengan rukun iman tersebut

Para ulama berpendapat bahwa hukum membaca Alkitab atau kitab agama lain bagi orang
Islam yang awam dan ilmunya dangkal adalah haram. Namun keharaman ini tidak sampai
menjadikannya pada level murtad.
Sedangkan bagi orang Islam yang mempunyai cukup ilmu dan tauhid yang kuat, seperti
contohnya para ulama maka hal itu diperbolehkan dengan tujuan untuk menerangkan pada
umat Islam awam letak pemalsuan yang terjadi pada alkitab nabi-nabi terdahulu seperti Taurat
dan Injil.

Dalil hukum keharaman membaca alkitab atau kitab suci agama lain bagi orang Islam
berdasarkan hadis berikut:

‫ فكتب يل جوامع من الت وراة أال‬،‫ ي ا رس ول اهلل إين م ررت بأخ يل من بين قريظ ة‬:‫أن عم ر بن اخلط اب ج اء إىل الرسول صلى اهلل علي ه وس لم فقال‬
.ً‫ ومبحمد صلى اهلل عليه وسلم رسوال‬،ً‫ وباإلسالم دين ا‬،ً‫ رضينا باهلل رب ا‬:‫ فقال عمر‬.‫ فتغري وجه رسول اهلل صلى اهلل عليه وسلم‬:‫أعرضها عليك؟ قال‬
‫ أنتم حظي من‬،‫ لو أصبح فيكم موسى مث اتبعتموه وتركتموين لضللتم‬.‫ والذي نفس حممد بيده‬:‫ قال‬،‫ فسري عن رسول اهلل صلى اهلل عليه وسلم‬:‫قال‬
‫ وأنا حظكم من النبيني‬،‫األمم‬

Artinya: “Umar bin Khatab pernah datang pada Nabi ia berkata: “Wahai Rasulullah aku
bertemu dengan saudaraku dari kabilah Bani Quraizhah lalu ia menulis beberapa ayat dari
kitab Taurat, apakah aku tunjukkan padamu?” Abdullah bin Tsabit berkata, “Maka
berubahlah wajah Nabi.” Umar berkata, “Aku ridha Allah sebagai Tuhan, dan Islam sebagai
agamaku, Muhammad sebagai Rasulku.” Abdullah bin Tsabit berkata, “Nabi gembira
mendengar itu.” Nabi berkata, “Demi Allah, kalau kalian bertemu Musa lalu kalian
mengikutinya niscaya kalian tersesat. Kalian adalah bagian umatku. Dan aku adalah Nabi
kalian.” (Hadits riwayat Ahmad, Thabrani, Hakim dari Abdullah bin Tsabit)

Dari keterangan hadis diatas secara khusus menjelaskan bahwa Nabi melarang orang Islam
untuk tidak lagi menambah wawasan keilmuan tentang agama lain, baik membacanya melalui
Alkitab seperti kitab Taurat dan Injil atau dengan berkomunikasi dan menuntut ilmu dengan
penganut agama lain dalam persoalan ajaran agama mereka. Namun perlu digaris bawahi
larangan ini tidak sampai berakibat kepada kemurtadan jika dilanggar, selagi hati kita tetap
beriman kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Selain itu bukan berarti kita tidak boleh berbuat baik kepada non muslim atau penganut
agama lain. Maksudnya adalah kita tidak boleh mempelajari agama mereka apalagi meyakini
ajarannya. Sebab jika sampai meyakini ajaran agama mereka ini tergolong hal yang
menjadikan kemurtadan. Naudzubillahimindzalik.

4. Perbuatan yang menunjukkan bahwa kita mengimani hal tersebut

Ada banyak perbuatan yang dapat menunjukkan iman kepada kitab Allah (Al-Quran) dalam
Islam. Beberapa di antaranya termasuk:

1. Membaca dan Memahami Al-Quran: Salah satu cara paling mendasar untuk menunjukkan
iman kepada Al-Quran adalah dengan membacanya secara teratur dan berusaha memahaminya.
Ini adalah sumber utama ajaran Islam.

2. Amal Shalih: Melakukan amal shalih atau perbuatan baik yang diajarkan dalam Al-Quran
adalah wujud nyata iman. Misalnya, memberi sedekah, beribadah dengan tulus, dan berbuat
baik kepada sesama manusia.

3. Menjalankan Ajaran Al-Quran: Mengamalkan ajaran moral dan etika yang terdapat dalam
Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari, seperti jujur, adil, dan kasih sayang kepada sesama.

4. Menjauhi Larangan Al-Quran: Menghindari perbuatan yang dilarang atau diharamkan dalam
Al-Quran, seperti konsumsi alkohol atau berzina.

5. Memperdalam Ilmu Agama: Meningkatkan pemahaman tentang Islam dan Al-Quran dengan
memperdalam ilmu agama melalui belajar dari ulama atau studi sendiri.

6. Berdoa: Berdoa adalah ekspresi iman kepada Allah, dan Al-Quran mengajarkan banyak doa
yang bisa dipraktikkan.

7. Menyebarkan Ilmu Agama: Berbagi pengetahuan tentang Islam dan Al-Quran dengan orang
lain sebagai cara untuk menyebarkan ajaran yang benar.

8. Mendukung Kebaikan dan Keadilan: Mengambil sikap mendukung kebaikan, keadilan, dan
perdamaian dalam masyarakat adalah bentuk iman yang kuat.

9. Menjaga Akhlak dan Karakter Baik: Memelihara akhlak yang baik, seperti kesabaran,
keikhlasan, dan kebaikan hati, adalah cara lain untuk menunjukkan iman kepada kitab Allah.

10. Menjaga Kehidupan Keluarga: Melakukan peran yang baik sebagai orang tua, suami, atau
istri, sesuai dengan ajaran Al-Quran, adalah tanda iman.

Anda mungkin juga menyukai