Disusun Oleh:
Jose Christian - 2223002
Rizal Fiqri Alghi Yapiawan - 2223007
Dedi Marcell Banjarnahor - 2223016
Hizki Johannes - 2223023
Andrew Rafael Juanito Sidauruk - 1923042
3.2 Indonesia
Kebakaran hutan juga kerap terjadi di negara kita yaitu Indonesia.
Masih banyak sekali masyarakat Indonesia yang tidak bertanggung jawab.
Seperti membuang puntung rokok di dekat hutan, mengakibatkan
kebakaran hutan yang terjadi. Selain terjadinya kebakaran hutan oleh ulah
manusia sendiri baik sengaja maupun tidak sengaja, kebakaran hutan yang
ada di Indonesia juga terjadi karena iklim yang ada mendukung terjadinya
kebakaran hutan. Musim kemarau panjang yang ada di Indonesia membuat
hutan terjadi kebakaran.
Kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia menjadi salah satu
masalah utama. Kebakaran terjadi setiap tahun secara berulang. Menurut
data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sepanjang tahun
2013 hingga 2018 kebakaran hutan terbesar terjadi tahun 2015. Pada tahun
2015, hutan dan lahan di beberapa daerah di Indonesia terbakar dengan
total luas sekitar 261.060.44 hektare. Kemudian tahun berikutnya jumlah
semakin menurun. Penurunan yang terjadi ini berkat kerja keras
pemerintah dan kesadaran dari masyarakat. Penurunan yang cukup
signifikan itu merupakan hasil upaya tiada henti tim terpadu di lapangan.
Dalam FireReport tahun 1999, ahli geografi di Center for
International Forestry Research (CIFOR), Rona Dennis, menunjukkan
bahwa peristiwa kebakaran hutan di Indonesia sudah tercatat sejak 1982
ketika api diperkirakan menghanguskan 3,5 juta hektare di Kalimantan
Timur. Kebakaran lalu terjadi pada 1987, 1991, 1992, dan 1994, terutama
di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Puncaknya terjadi pada 1997 dan 1998
saat kebakaran menghabiskan hampir 10 juta hektare hutan dan lahan di
Indonesia. Lokasi yang sulit dijangkau melalui jalur darat, akan dilakukan
pemadaman melalui jalur udara.
Untuk memaksimalkan upaya pengendalian Karhutla, Pemerintah
Provinsi juga sudah menetapkan Status Siaga Darurat Penanggulangan
Bencana Asap akibat Karhutla, seperti di Provinsi Riau, Sumatera Selatan,
Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Jambi dan Kalimantan Selatan.
Selain itu dilakukan patroli terpadu sebagai upaya mensinergikan para
pihak dalam pencegahan Karhutla sampai pada tahap tapak (masyarakat).
PatroliTerpadu melibatkan unsur Manggala Agni, Polhut, TNI, POLRI,
pers, LSM dan aparat desa/tokoh masyarakat. Manggala Agni adalah
Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan Indonesia yang dibentuk oleh
Departemen Kehutanan pada tahun 2003. Brigade ini dibentuk dalam
rangka melaksanakan tugas pengendalian kebakaran hutan yang
kegiatannya meliputi pencegahan, pemadaman dan penanganan pasca-
kebakaran hutan.
4.2 Eksternal
1) Pembukaan lahan secara dibakar, banyak masyarakat yang
menggunakan cara membuka lahan dengan membakar hutan sehingga
menyebabkan kebakaran hutan
Contoh kasus: Pemabaaran hutan di sambas