Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN

“DAMPAK, USAHA PENCEGAHAN DAN


PENANGGULANGAN KEBAKARAN HUTAN”
Disusun sebagai salah satu pemenuhan tugas Mata Kuliah
Sistem Lingkungan Industri

Dosen Pengampu: Dr. Wahyu Widowati, Ir. M.Si.

Disusun Oleh:
Jose Christian - 2223002
Rizal Fiqri Alghi Yapiawan - 2223007
Dedi Marcell Banjarnahor - 2223016
Hizki Johannes - 2223023
Andrew Rafael Juanito Sidauruk - 1923042

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG
2023
1. Definisi Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan adalah suatu peristiwa terbakarnya hutan atau lahan baik
secara alami maupun oleh perbuatan manusia, sehingga mengakibatkan
kerusakan lingkungan yang menimbulkan kerugian ekologi, ekonomi, sosial
budaya dan politik. Kebakaran hutan dan lahan adalah kejadian berulang
setiap tahun yang pada umumnya terjadi pada musim kemarau, baik di dalam
kawasan hutan yang menjadi kewenangan pemerintah maupun pada lahan-
lahan milik masyarakat, namun demikian kebakaran hutan dan lahan adalah
tanggung jawab kita bersama.

2. Jenis Kebakaran Hutan


Kebakaran hutan dapat dikelompokan menjadi beberapa jenis
diantaranya, yaitu:
1) Kebakaran bawah (Ground Fire). Kebakaran bawah yaitu situasi
dimana api membakar bahan organik di bawah permukaan serasah.
Penjalaran api yang perlahan dan tidak dipengaruhi oleh angin
menyebabkan tipe kebakaran seperti ini sulit untuk dideteksi dan
dikontrol. Kebakaran bawah adalah tipe kebakaran yang umum
terjadi di lahan gambut. 

2) Kebakaran permukaan (Surface fire). Kebakaran permukaan yaitu


situasi dimana api membakar serasah, tumbuhan bawah, bekas
limbah pembalakan dan bahan bakar lain yang terdapat di lantai
hutan. Kebakaran permukaan adalah tipe kebakaran yang umum
terjadi di semua tegakan hutan. 

3) Kebakaran tajuk (Crown fire). Kebakaran tajuk yaitu situasi


dimana api menjalar dari tajuk pohon satu ke tajuk pohon yang lain
yang saling berdekatan. Kebakaran tajuk sangat dipengaruhi oleh
kecepatan angin. Kebakaran tajuk sering terjadi di tegakan hutan
konifer dan api berasal dari kebakaran permukaan.
3. Kebakaran hutan dari waktu ke waktu
Dalam sejarah, kebakaran hutan telah terjadi sejak ribuan tahun yang lalu,
peristiwa ini juga kerap terjadi secara periodik di seluruh dunia yang terjadi
karena beberapa hal seperti iklim ataupun ulah manusia yang tidak
bertanggung jawab, peristiwa ini juga sering kali perbincangan dalam
lingkungan global. Selama bertahun-tahun, kebakaran hutan telah
menyebabkan kerusakan lingkungan, krisis ekonomi, hingga kehilangan
nyawa. Berikut adalah beberapa peristiwa kebakaran hutan dari waktu ke
waktu.
3.1 Negara – negara di dunia
1) Kebakaran Black Friday Bushfires (1939)
Waktu terjadi kebakaran ini pada tanggal 13-15 Januari 1939 yang
berlokasi di Victoria, Australia. Luas lahan yang terbakar sebanyak
4,9 juta hektare. Musim panas yang tidak normal dan musim kering
berkepanjangan memicu timbulnya kebakaran terparah di
Australia. Kebakaran diperparah dengan kondisi angin kencang,
sehingga api dengan cepat menjalar ke bagian negara Victoria. Api
melahap lima kota, ribuan rumah, serta menewaskan 71 orang.
Bencana yang disebut-sebut sebagai bencana ekologis terparah di
Australia ini ternyata awalnya disebabkan oleh aktivitas manusia.
Banyak penduduk pedesaan Australia yang menyalakan api untuk
pembukaan lahan, api unggun, dan pabrik penggergajian.
Kebakaran yang terjadi pada 13 Januari 1939 ini akhirnya berhasil
padam pada 15 Januari setelah hujan turun di area tersebut.

2) Kebakaran Hutan Landes (1949)


Waktu kebakaran hutan ini terjadi pada bulan  Agustus 1949 yang
berlokasi di Prancis Barat Daya dengan luas lahan yang terbakar
sebesar 123.000 hektare dan memiliki korban jiwa 82 yang tewas.
Api dimulai di Foret the Landes, kadang-kadang disebut Hutan
Landes dalam bahasa Inggris, dan sebagian besar disebabkan oleh
cuaca kering dan panas. Api berhasil dikendalikan sekelompok
petugas pemadam kebakaran yang sebagian besar sukarelawan dan
anggota tentara Prancis.

3) Kebakaran Black Dragon Fire (1987)


Waktu kejadian kebakaran hutan ini terjadi pada bulan Mei tahun
1987 yang berlokasi di China dan Uni Soviet dengan luas lahan
yang terbakar sebesar 18 juta ha serta memiliki korban jiwa lebih
dari 200 orang meninggal. Kebakaran yang terjadi di China dan
Uni Soviet pada Mei 1987 ini menjadi salah satu kebakaran
terbesar di dunia dan di China dalam lebih dari 300 tahun terakhir.
Kedua negara menanggapi bencana kebakaran dengan berbeda.
China menangani kebakaran dengan lebih serius, karena hutan
sangat berhubungan dengan aktivitas ekonomi mereka. Sedangkan
Rusia tidak banyak usaha untuk memadamkan api. Hasilnya, 3 juta
hektare hutan terbakar di China, sedangkan Rusia kehilangan hutan
seluas 15 juta hektare.

4) Kebakaran Hutan Manitoba (1989)


Waktu terjadinya kebakaran hutan Manitoba ini pada tanggal 19
April - 4 Agustus 1989 yang berlokasi di Manitoba, Kanada
dengan luas lahan yang terbakar sebesar 8,10 juta hektare. Pada
kebakaran hutan ini tidak memiliki korban jiwa. Kebakaran terjadi
sepanjang Juli 1989. Kebakaran terparah terjadi pada 25 Juli 1989.
Tercatat sekitar 8,1 juta ha lahan terbakar. Kebakaran hutan terjadi
akibat kekeringan ekstrem dan aktivitas manusia. Akibatnya sekitar
satu juta penduduk Provinsi Manitoba harus diungsikan.
Kebakaran hutan ini juga mengakibatkan pemukiman warga dan
sejumlah fasilitas publik hangus terbakar. Parahnya, kebakaran
mengakibatkan lumpuhnya Bandara Internasional James Amstrong
Richardson Manitoba lumpuh total selama beberapa minggu akibat
jarak pandang yang terganggu.

5) Kebakaran Hutan Pinus Siberia (2003)


Waktu terjadinya kebakaran ini terjadi pada tanggal 14 Maret
hingga 8 April 2003 yang berlokasi di Siberia, Rusia dengan luas
lahan yang terbakar sebesar 47 juta ha dan tidak memiliki korban.
Asap pekat yang ditimbulkan dari kebakaran ini menyebabkan
satelit NASA tidak mampu melacak sumber titik api. Selain itu,
cakupan wilayah yang terpapar asap kebakaran hutan mencapai 22
juta km persegi. Asap kebakaran juga mencapai beberapa wilayah
Jepang yakni Osaka dan Kyoto. Dalam sebuah penelitian pada
2004 disebutkan kebakaran hutan pinus di Siberia ini
mengakibatkan dampak langsung pada penipisan lapisan ozon di
bumi.

3.2 Indonesia
Kebakaran hutan juga kerap terjadi di negara kita yaitu Indonesia.
Masih banyak sekali masyarakat Indonesia yang tidak bertanggung jawab.
Seperti membuang puntung rokok di dekat hutan, mengakibatkan
kebakaran hutan yang terjadi. Selain terjadinya kebakaran hutan oleh ulah
manusia sendiri baik sengaja maupun tidak sengaja, kebakaran hutan yang
ada di Indonesia juga terjadi karena iklim yang ada mendukung terjadinya
kebakaran hutan. Musim kemarau panjang yang ada di Indonesia membuat
hutan terjadi kebakaran.
Kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia menjadi salah satu
masalah utama. Kebakaran terjadi setiap tahun secara berulang. Menurut
data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sepanjang tahun
2013 hingga 2018 kebakaran hutan terbesar terjadi tahun 2015. Pada tahun
2015, hutan dan lahan di beberapa daerah di Indonesia terbakar dengan
total luas sekitar 261.060.44 hektare. Kemudian tahun berikutnya jumlah
semakin menurun. Penurunan yang terjadi ini berkat kerja keras
pemerintah dan kesadaran dari masyarakat. Penurunan yang cukup
signifikan itu merupakan hasil upaya tiada henti tim terpadu di lapangan.
Dalam FireReport tahun 1999, ahli geografi di Center for
International Forestry Research (CIFOR), Rona Dennis, menunjukkan
bahwa peristiwa kebakaran hutan di Indonesia sudah tercatat sejak 1982
ketika api diperkirakan menghanguskan 3,5 juta hektare di Kalimantan
Timur. Kebakaran lalu terjadi pada 1987, 1991, 1992, dan 1994, terutama
di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Puncaknya terjadi pada 1997 dan 1998
saat kebakaran menghabiskan hampir 10 juta hektare hutan dan lahan di
Indonesia. Lokasi yang sulit dijangkau melalui jalur darat, akan dilakukan
pemadaman melalui jalur udara. 
Untuk memaksimalkan upaya pengendalian Karhutla, Pemerintah
Provinsi juga sudah menetapkan Status Siaga Darurat Penanggulangan
Bencana Asap akibat Karhutla, seperti di Provinsi Riau, Sumatera Selatan,
Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Jambi dan Kalimantan Selatan.
Selain itu dilakukan patroli terpadu sebagai upaya mensinergikan para
pihak dalam pencegahan Karhutla sampai pada tahap tapak (masyarakat).
PatroliTerpadu melibatkan unsur Manggala Agni, Polhut, TNI, POLRI,
pers, LSM dan aparat desa/tokoh masyarakat. Manggala Agni adalah
Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan Indonesia yang dibentuk oleh
Departemen Kehutanan pada tahun 2003. Brigade ini dibentuk dalam
rangka melaksanakan tugas pengendalian kebakaran hutan yang
kegiatannya meliputi pencegahan, pemadaman dan penanganan pasca-
kebakaran hutan.

4. Penyebab Kebakaran Hutan


4.1 Internal (Musim)
1) Sambaran petir, petir yang menyambar pohon atau semak kering dapat
menimbulkan api yang kemudian membuat seluruh hutan ikut
terbakar.
Contoh kasus: Kebakaran hutan di gunung putri, bogor pada April
2021

2) Musim kemarau, musim kemarau membuat potensi kebakaran hutam


semakin meningkat, sebab saat musim kemarau akan jarang terjadi
hujan.
Contoh kasus: kebakaran hutan di riau karena kemarau Panjang pada
2022

3) Letusan gunung berapi, letusan gunung berapi dapat menyebabkan


kebakaran hutan, kebakaran hutan di daerah pegunungan biasanya
disebabkan oleh material vulkanik yang dikeluarkan selama letusan
Contoh kasus: kebakaran hutan di NTT karena letusan gunung Gunung
ili lewotolok

4.2 Eksternal
1) Pembukaan lahan secara dibakar, banyak masyarakat yang
menggunakan cara membuka lahan dengan membakar hutan sehingga
menyebabkan kebakaran hutan
Contoh kasus: Pemabaaran hutan di sambas

2) Api unggun, aktivitas api unggun juga dapat menyebabkan kebakaran


hutan jika dilakukan tanpa pengawasan dan jika membakar benda
disekitarnya dapat menyebabkan kebakaran hutan.
Contoh kasus: kebakaran hutan sindoro karena pendaki lupa
mematikan api unggun

3) Membuang rokok sembarangan, nerokok di hutan dapat menyebabkan


kebakaran hutan jika membuang batang rokok sembarnagan yang
belum benar benar mati sehingga Ketika batang rokok mengenai daun
kering dapat menyebabkan kebakaran.
Contoh kasus: kebakaran 8 hektare hutan di sukabumi diduga karena
puntung rokok pada 2019

Anda mungkin juga menyukai