Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Hutan tropis yang memiliki banyak manfaat salah satunya pencegah

erosi, penyerap CO2, tempat hidup ekosistem dan sebagai penyedia air
yang cukup baik, baru - baru ini telah beralih fungsi. Dimana yang dahulu
dijadikan tempat untuk mencari bahan pangan dan digunakan untuk
melindungi bumi dari pencemaran, kini sudah mengalami perubahan dan
beralih fungsi. Hutan yang dahulu mudah untuk dijumpai, kini sudah
berganti menjadi lahan perkebunan dan lahan pemukiman.
Hutan yang seharusnya dijaga dan dimanfaatkan secara optimal
dengan memperhatikan aspek kelestarian kini telah mengalami degradasi,
faktanya Indonesia tepatnya pulau Kalimantan Tengah pada beberapa tahun
ke belakang banyak sekali yang hutan serta lahan gambutnya dibakar
dengan sengaja untuk dijadikan lahan lain yang dimana fungsinya tidak
serupa dengan fungsi hutan aslinya.
Kebakaran hutan terjadi karena manusia hanya ingin mecari hal yang
instan tanpa mempertimbangkan dampak yang akan terjadi setelahnya.
Selain itu, kebakaran didukung oleh pemanasan global, kemarau ekstrim
yang sering kali dikaitkan dengan pengaruh iklim memberikan kondisi
ideal untuk terjadinya kebakaran hutan.
Judul makalah ini sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis
untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang
peduli akan hutan - hutan yang ada di Indonesi khususnya di Kalimantan
Tengah sehingga fungsi hutan dapat kembali seperti semula.

1.2.

Pembahasan Masalah
Bahasan masalah yang akan penulis bahas dibatasi beberapa poin

yaitu :
1. Mengetahui pengertian dan manfaat hutan di Kalimantan Tengah.
2. Mengetahui jenis-jenis kebakaran hutan.
3. Mengetahui penyebab dan dampak kebakaran hutan.
4. Mengetahui cara pencegahan dan penaggulangan kebakaran hutan.

1.3.

Tujuan dan Manfaat Penelitian


Tujuan dan mafaat yang ingin didapat penulis karena memilih

topik ini adalah untuk mengetahui :


1. Pengertian dan manfaat hutan di Kalimantan Tengah.
2. Jenis-jenis kebakaran hutan.
3. Penyebab dan dampak kebakaran hutan.
4. Cara pencegahan dan penaggulangan kebakaran hutan.

1.4.

Metode Penelitian
Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, penulis

mempergunakan metode observasi berupa:


1. Studi Pustaka
Penulis menelaah sumber-sumber lain yang berkaitan dengan
penelitian dari buku-buku, artikel, atau internet.

1.5.

Sitematika Penulisan
Makalah ini dibagi menjadi 3 bab, dengan uraian sebagai berikut :

Bab

I,

berisi

mengenai

pendahuluan

yang

berisi

tentang

latar

belakang, pembahasan masalah mengenai kebakaran hutan, tujuan


dan manfaat penelitian , serta metode penelitian yang dipakai
Bab II,

berisi mengenai pembahasan mengenai definisi, penyebab


kebakaran, jenis - jenis dan akibat kebakaran.

Bab III, berisi

tentang

kesimpulan

hutan.

dan

saran

mengenai

kebakaran

BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
2.1.1

Kebakaran Hutan
Definisi Hutan
Menurut Pasal 1 Undang - Undang no. 41 Tahun 1999, Hutan adalah
Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi
sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan
alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.
Menurut Adinugroho et al. (2004)

dalam

Modul

Pelatihan Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan


Berbasis

Masyarakat, (2013), yang dimaksud dengan kebakaran

hutan dan lahan adalah suatu peristiwa kebakaran, baik alami maupun oleh
perbuatan manusia, yang ditandai dengan penjalaran api dengan bebas serta
mengkonsumsi bahan bakar hutan dan lahan yang dilaluinya
Hutan menurut ekologinya memiliki fungsi, yaitu sebagai penyerap air
hujan untuk mencegah terjadinya erosi dan banjir. Ketika hujan air akan
diserap oleh tumbuhan atau pohon yang ada di hutan dengan demikian
dengan adanya hutan mencegah erosi dan banjir. Ketika musim kering kita
tidak akan mengalami kekeringan karena hutan dapat menyimpan air.
Hutan juga menghasilkan udara yang bersih sehingga sangat bagus untuk
kesehatan kita.

2.1.2

Definisi Kebakaran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kebakaran berasal dari kata
bakar yang berarti menghanguskan (menyalakan, merusakkan) dengan api,
atau memanggang (memanaskan) supaya masak. Sedang kebakaran adalah
peristiwa terbakarnya sesuatu (rumah, hutan, dan sebagainya).

Kebakaran

merupakan

sesuatu bencana yang

disebabkan

oleh api atau pembakaran tidak terkawal, membahayakan nyawa manusia,


bangunan atau ekologi (Wikipedia, 2016)

2.1.3

Definisi Kebakaran Hutan


Suatu peristiwa kebakaran, baik alami maupun

oleh perbuatan

manusia, yang ditandai dengan penjalaran api dengan bebas serta


mengkonsumsi bahan bakar hutan dan lahan yang dilaluinya. (Panduan
Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut, 2005)
Kebakaran hutan, kebakaran vegetasi, atau kebakaran
semak,
adalah sebuah kebakaran yang terjadi dialam liar, tetapi juga dapat
memusnahkan

rumah-rumah

dan

lahan

pertanian

disekitarnya

(Wikipedia, No Date)

2.2. Penyebab Kebakaran Hutan di Kalimantan Tengah


Kebakaran hutan/lahan di Kalimantan Tengah umumnya (99,9%)
disebabkan oleh manusia, baik disengaja maupun akibat kelalaiannya.
Sedangkan sisanya (0,1%) adalah karena alam (petir,musim kemarau).
Penyebab kebakaran oleh manusia dapat dirinci sebagai berikut :
(Panduan

Pengendalian

Kebakaran

Hutan

dan

Lahan

Gambut, 2005)
a. Konversi lahan : kebakaran yang disebabkan oleh api yang berasal
dari kegiatan penyiapan (pembakaran) lahan untuk pertanian,
industri, pembuatan jalan, jembatan, bangunan, dan lain lain;
b. Pembakaran vegetasi : kebakaran yang disebabkan oleh api yang
berasa dari pembakaran vegetasi yang disengaja namun tidak
terkendali sehingga terjadi api lompat, misalnya : pembukaan areal
HTI dan Perkebunan, penyiapan lahan oleh masyarakat;

c. Aktivitas dalam pemanfaatan sumber daya alam : kebakaran yang


disebabkan oleh api yang berasal dari aktivitas selama pemanfaatan
sumber daya alam. Pembakaran semak belukar yang menghalangi
akses merek dalam pemanfaatan sumber daya alam dan pembuatan
api untuk memasak oleh para penebang liar, pencari ikan di dalam
hutan. Keteledoran mereka dalam memadamkan api akan
menimbulkan kebakaran;
d. Pembuatan kanal-kanal/saluran-saluran di lahan gambut: saluransaluran ini umumnya digunakan untuk sarana transportasi kayu hasil
tebangan maupun irigasi. Saluran yang tidak dilengkapi pintu control
air yang memadai menyebabkan lari/lepasnya air dari lapisan
gambut sehingga gambut menjadi kering dan mudah terbakar;
e. Penguasaan lahan, api sering digunakan masyarakat lokal untuk
memperoleh kembali hak-hak mereka atas lahan atau bahkan
menjarah lahan tidak bertuan yang terletak di dekatnya.

2.3.Faktor Pendukung Kebakaran Hutan di Kalimantan Tengah


Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kebakaran hutan, antara
lain (Buku Panduan Sistem Pencegahan dan Pengendalian
Kebakaran Berbasis Masyarakat Untuk Kawasan Hutan dan
Lahan

Gambut

Tropis

di

Provinsi

Kalimantan

Tengah,

Indonesia, 2015) :
1. Faktor fisik
Kondisi fisik lahan dan hutan yang telah terdegradasi merupakan salah
satu faktor pendukung terjadinya kebakaran. Terdegradasinya hutan dan
lahan gambut dapat disebabkan oleh aktivitas logging, konversi lahan dan
hutan

gambut

untuk

pemukiman,

persawahan,

perkebunan

dan

pertambangan. Selain itu, keberadaan parit/saluran yang dibuat oleh


masyarakat untuk mengeluarkan kayu dari hutan juga memperparah

tingkat kerusakan lahan gambut.


2. Faktor sosial, ekonomi dan budaya
Faktor sosial, ekonomi dan budaya telah berkontribusi pada rusaknya
hutan dan lahan gambut. Kebutuhan ekonomi dan pengembangan di
Indonesia seperti daerah-daerah di Provinsi Kalimantan Tengah sangat
tinggi, dan aktifitas logging, perkebunan dan pertanian telah adalah salah
satu prioritas untuk bagi masyarakat. Oleh karena itu, hutan pada akhirnya
cepat terbuka, kanal dan parit yang dibuat untuk transportasi dan
penyaluran air mengkeringkan gambut, dan terakumulasinya tanah gambut
yang kering dan limbah hasil logging menjadi sumber bahan bakar pada
musim kemarau.
2.4. Jenis - Jenis Kebakaran Hutan
Kebakaran Hutan atau Api Hutan adalah Api Liar yang terjadi di
dalam hutan, yang membakar sebagian atau seluruh komponen hutan.
Dikenal ada 3 macam kebakaran hutan, Jenis-jenis kebakaran hutan
tersebut

dapat

dijelaskan

sebagai

berikut

(Makalah

Pengetahuan
Lingkungan Hidup Tentang Peristiwa Kebakaran Hutan, 2014):
1.

Api

Permukaan atau Kebakaran

Permukaan yaitu

kebakaran
yang terjadi pada lantai hutan dan membakar seresah, kayu-kayu
kering dan tanaman bawah. Sifat api permukaan cepat merambat,
nyalanya besar dan panas, namun cepat padam. Dalam kenyataannya
semua tipe kebakaran berasal dari api permukaan.
2. Api Tajuk atau Kebakaran Tajuk yaitu kebakaran yang membakar
seluruh tajuk tanaman pokok terutama pada jenis-jenis hutan yang
daunnya mudah terbakar. Apabila tajuk hutan cukup rapat, maka api
yang terjadi cepat merambat dari satu tajuk ke tajuk yang lain. Hal
ini tidak terjadi apabila tajuk-tajuk pohon penyusun tidak saling
bersentuhan.

3. Api Tanah adalah api yang membakar lapisan organik yang dibawah
lantai hutan. Oleh karena sedikit udara dan bahan organik ini,
kebakaran yang terjadi tidak ditandai dengan adanya nyala api.
Penyebaran api juga sangat lambat, bahan api tertahan dalam waktu
yang lama pada suatu tempat.

2.5.Akibat Kebakaran Hutan


Kebakaran hutan dan lahan dapat menimbulkan berbagai kerugian
baik dari aspek kesehatan, ekonomi, ekologi maupun secara politik.
Pelatihan

(Modul
Dan

Penanggulangan

Kebakaran

Hutan

Lahan Berbasis Masyarakat, 2013)

1. Kesehatan
Akumulasi asap yang timbul akibat kebakaran hutan dan lahan akan
mengakibatkan pencemaran udara, sehingga akan berdampak pada
kesehatan masyarakat.
2. Ekonomi
Kerugian akibat kebakaran hutan dapat dilihat dari sisi ekonomi
yang biasanya juga berkaitan dengan sisi sosial dan budaya. Jenis
kerugian yang nyata pada umumnya berupa rusak atau hilangnya
nilai tegakan hutan terutama kayu dan hasil hutan lainnya untuk
perdagangan, estetika bagi kepentingan wisata, keutuhan tegakan
hutan bagi kepentingan kegiatan-kegiatan sosial, kebudayaan,
keagamaan dan sebagainya.
3. Ekologi
Kerugian akibat kebakaran hutan dilihat dari sisi ekologi atau
kepentingan lingkungan hidup sering belum diperhatikan, antara
lain:
a. Flora dan Fauna
b. Stabilitas Hara dan Sifat-sifat Fisik Tanah

c. Stabilitas Ekologi
d. Pemanasan dan Polusi Global
4. Politik
Frekuensi dan skala kebakaran hutan (terutama yang besar) telah
memberikan pengaruh politis dalam hubungan regional ASEAN.
Kejadian kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Indonesia
telah menimbulkan protes beberapa negara tetangga kepada
pemerintah Indonesia yang dianggap kurang serius atau bahkan tidak
mampu melakukan penanganan penanggulangan bencana kebakaran
hutan dan lahannya.
2.6. Dampak Kebakaran Hutan
1. Dampak Positif
Akibat positif yang dapat diperoleh dari api dalam peristiwa kebakaran
hutan

dan

lahan

adalah

sebagai

berikut (Modul

Penanggulangan Kebakaran Hutan Dan

Pelatihan

Lahan Berbasis

Masyarakat,
2013) :
1. Membuka lahan untuk pertanian dan lain-lain
2. Meningkatkan kualitas lahan penggembalaan
3. Memburu satwa liar
4. Alat atau senjata untuk berperang
5. Menghangatkan tempat tinggal
6. Membuat arang untuk energi rumah tangga
7. Bakar balas dalam pengendalian kebakaran hutan
8. Membakar hutan/lahan yang terserang hama/penyakit.

2. Dampak Negatif
Akibat negatif dari peristiwa dalam kebakaran hutan dan lahan antara lain

(Modul
Dan

Pelatihan

Penanggulangan

Kebakaran

Hutan

Lahan Berbasis Masyarakat, 2013):

1. Asap
Asap hasil pembakaran dapat menyebabkan beberapa penyakit
seperti paru-paru, ISPA, sakit mata, radang tenggorokan dan lainlain.
Selain itu asap yang tebal juga dapat mengganggu transportasi baik
darat, sungai/laut dan udara.
2. Kebakaran permukiman
Pemanfaatan api yang tidak berhati-hati saat bekerja di hutan untuk
memasak maupun penerangan pada malam hari, dapat menyebabkan
kebakaran yang menjalar jauh ke kawasan permukiman/perumahan.
3. Kebakaran Hutan
Salah satu pemanfaatan api yang tidak terkendali yang sering
dilakukan oleh masyarakat saat penyiapan lahan untuk pertanian,
dimana kadang-kadang api menjalar ke areal hutan, sehingga dapat
menyebabkan kebakaran hutan.
Kebakaran gambut juga dapat memberikan dampak yang lebih luas lagi
(Adinugroho

et

al., 2004

dalam

Modul

Pelatihan

Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Berbasis


Masyarakat, 2013), yaitu:
a. Terjadinya degradasi lingkungan yang mencakup penurunan kualitas
sifat fisik gambut, perubahan sifat kimia gambut, terganggunya
proses dekomposisi tanah gambut, dan rusaknya sistem hidrologi.
b. Gangguan terhadap kesehatan manusia akibat asap yang ditimbulkan
oleh kebakaran yang dapat menimbulkan berbagai penyakit, seperti
gangguan pernapasan, asma, bronchitis, pneumonia, kulit, dan
iritasi
mata.
c. Perubahan nilai sosial ekonomi, termasuk hilangnya sumber mata
pencarian masyarakat, menurunnya produksi kayu, terganggunya

10

hubungan internasional dengan negara-negara yang berdekatan.


2.8. Upaya Pengurangan Kebakaran Hutan
Beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam mengurangi resiko
kebakaran

hutan

di

Indonesia

(Modul

Penanggulangan Kebakaran Hutan Dan

Pelatihan

Lahan Berbasis

Masyarakat, 2013) :

Kampanye dan sosialisasi kebijakan pengendalian kebakaran


lahan dan hutan.

Peningkatan Masyarakat Peduli Api (MPA).

Peningkatan penegakan hukum.

Pembentukan pasukan pemadaman kebakaran khususnya untuk


penanggulangan kebakaran secara dini.

Pembuatan waduk (embung) di daerah untuk pemadaman api.

Pembuatan sekat bakar, terutama antara lahan, perkebunan,


pertanian dengan hutan.

Hindarkan pembukaan lahan dengan cara pembakaran.

Hindarkan penanaman tanaman sejenis untuk daerah yang luas.

Melakukan pengawasan pembakaran lahan untuk pembukaan


lahan secara ketat.

Melakukan penanaman kembali daerah yang telah terbakar


dengan tanaman yang heterogen.

Partisipasi aktif dalam pemadaman awal kebakaran di daerah.

Pengembangan teknologi pembukaan lahan tanpa membakar


(pembuatan kompos,briket arang dll).

Kesatuan persepsi dalam pengendalian kebakaran lahan dan


hutan.

Penyediaan dana tanggap darurat untuk penanggulangan


kebakaran lahan dan hutan di setiap unit kerja terkait.

11

Pengelolaan bahan bakar secara intensif untuk menghindari


kebakaran
yang lebih luas.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan


berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam
persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat
dipisahkan
Hutan menurut ekologinya memiliki fungsi, yaitu sebagai penyerap
air hujan untuk mencegah terjadinya erosi dan banjir. Ketika musim kering
kita tidak akan mengalami kekeringan karena hutan dapat menyimpan air.
Hutan juga menghasilkan udara yang bersih sehingga sangat bagus untuk
kesehatan kita.
Jenis - jenis kebakaran hutan dapat dibedakan dari letak timbulnya
api,yaitu : api permukaan , api tajuk , api tanah. Sedangkan dampak dari
kebakaran hutan terbagi menjadi dua yaitu : Dampak positif dan dampak
negatif.

3.2 Saran
Walaupun terdapat dampak positif dari kebakaran hutan, hal tersebut
tidak merubah sifat dari kebakaran yang termasuk kedalam bencana alam.

12

Oleh karena itu, kita sebagai penerus bangsa haruslah peduli terhadap
lingkungan sekitar, hal tersebut dapat dimulai dari hal - hal yang kecil
seperti memperhatikan puntung rokok kemudian cintai alam termasuk
hutan dengan tidak berbuat semena - mena demi hal yang kita inginkan
karena, apabila sudah terjadi bencana kita semua akan kena dampaknya.

DAFTAR PUSTAKA

Undang - Undang no. 41 Tahun 1999.

2013. Modul Pelatihan Penanggulangan Kebakaran Hutan dan


Lahan Berbasis Masyarakat. Kalimantan Tengah.

Wikipedia. 2016. Kebakaran.

https://ms.wikipedia.org/wiki/Kebakaran.

Wikipedia. TT. Kebakaran Liar.

https://id.wikipedia.org/wiki/Kebakaran_liar .

Usup,

Aswin. 2015. Buku

Panduan

Sistem

Pencegahan

dan

Pengendalian Kebakaran Berbasis Masyarakat Untuk Kawasan


Hutan
Gambut

dan
Tropis

di

Provinsi

Kalimantan
Tengah.
13

Lahan
Kalimantan

Tengah,

Indonesia.

Sugiarto, Anggi, dll. 2014. Makalah Pengetahuan Lingkungan Hidup


Tentang Peristiwa Kebakaran Hutan. Makalah : SMP Negeri 7 Banjar.

Rasyid, Fachmi. 2014. Permasalahan


Hutan.

dan

Jurnal:

Widyaiswara Pusdiklat Lingkungan Hidup.

14

Dampak

Kebakaran

Anda mungkin juga menyukai