( INTI BANGUNAN)
Inti
tunggal
o
Inti
jamak
Letak
inti :
o Inti di dalam (C)
o Inti di
sekeliling (J)
o Inti di luar (M)
Susunan inti :
o Inti simetris (F)
o Inti asimetris
(J)
Ir Joni Hardi MT
Ir Joni Hardi MT
2
TEKNOLOGI
Ir Joni Hardi MT
3
TEKNOLOGI
Menurut Juwana (2005), letak inti bangunan tinggi yang berbentuk menara
(tower)
berbeda dengan bangunan yang berbentuk memanjang (slab) yaitu :
1. Inti pada bangunan bentuk bujur sangkar
Bentuk bujur sangkar banyak digunakan untuk bangunan
perkantoran
dengan
DKI,
Gedung
Los
Angleles
Amerika Serikat.
Ir Joni Hardi MT
4
TEKNOLOGI
Amerika
Serikat
merupakan
bangunan
Ir Joni Hardi MT
5
TEKNOLOGI
Wisma
Indocement
di
Jakarta,
Connaught
Ir Joni Hardi MT
6
TEKNOLOGI
seperti
ini
dimaksudkan
bentuk
memanjang.
untuk mendapatkan
Ir Joni Hardi MT
7
TEKNOLOGI
menguntungkan
gempa.
Contoh
Malaysia
Singapura.
ditempatkan
bagi
dan
acak
perencanaan bangunan
bangunan
adalah
secara
yang
Gedung
menggunakan
MBf
Tower
di
Ir Joni Hardi MT
8
TEKNOLOGI
Pada
pemanfaatan
alamiah
menjadi
letak
pertimbangan
untuk
inti.
Ir Joni Hardi MT
9
TEKNOLOGI
3. Bahan Struk
ngunan
Vierendeel
untuk
fleksibel
sehingga
Pengakuan
Ir Joni Hardi MT
10
TEKNOLOGI
memikul
beban
Ketiadaan
terhadap
batang
Ir Joni Hardi MT
11
TEKNOLOGI
gaya
lateral
baik
beban
struktur
yang
(shear
wall).
dirancang
untuk
Ir Joni Hardi MT
12
TEKNOLOGI
(1989),
yaitu
Bentuk inti :
o Inti terbuka : bentuk X, I dan [
o Inti tertutup : bujur sangkar, persegi
panjang, bulat dan segitiga
o Inti disesuaikan dengan bentuk bangunan
(10,15,20)
Jumlah inti :
o
Inti
tung
gal
(1,2,
3,4)
o
Inti
terpi
sah
(8,1
9,20
)
o
Inti
bany
ak
(4,1
0,12
)
Leta
k inti
:
o Inti fasade eksterior (9)
o Inti interior : inti fasade (10), inti di dalam
bangunan (1-3, 6-7) o Inti eksentris (4,9)
Sistem interaksi:
o Bersendi : pemberian sendi pada balok rangka untuk memikul beban
gravitasi.
Ir Joni Hardi MT
13
TEKNOLOGI
Ir Joni Hardi MT
14
TEKNOLOGI
Ir Joni Hardi MT
15
TEKNOLOGI
inti
bangunan
kemungkinan
akan
berdampak
penempatan
kepada
jalur
pada
berdampak
pada
ruangan
bangunan
tidak
melebihi 20% luas tipikal yang ada. Di samping itu, 80% luas
tipikal
masih
perlu
efektif
bangunan
utilitas
untuk
zona
distribusi.
agar
tidak
terjadi
panjang
menahan
api
digunakan
menunjang
tercapainya
kesehatan,
kemudahan
unsur
kenyamanan,
keselamatan,
komunikasi
dan
Perancangan
mobilitas
dalam
bangunan.
bangunan
dikoordinasikan
interior
dan
lainnya.
Perancangan utilitas di dalam inti bangunan (core) terdiri dari :
1. Perancangan lif.
2. Perancangan tangga darurat.
Ir Joni Hardi MT
16
TEKNOLOGI
barang
bangunan
yang
persyaratan
membutuhkan
dari
dalam
tinggi
atau
bertingkat.
bangunan
adanya lif
Dalam
yang
adalah
bangunan
lantai
yang
lebih
karena
keperluannya
Pemadam
Kebakaran.
bangunan,
banyaknya
lantai,
luas
tiap
lantai
dan
Ir Joni Hardi MT
17
TEKNOLOGI
bawah
adalah
sekitar
meter/detik.
Dalam
Ir Joni Hardi MT
18
TEKNOLOGI
lifnya
antara
0,30
sampai
0,90
Ir Joni Hardi MT
19
TEKNOLOGI
sangkar
dan
lif
pit
harus
dibuat
tergantung
lif
dan
tingginya bangunan.
b. Ruang luncur Hoistway
Tempat meluncurnya sangkar/kereta lif, tempat pintupintu
tempat
masuk
kereta
meluncurnya
weight)
beban
lif,
pengimbang
dan
(counter
tempat
rangka
tertentu,
tergantung
dari
kereta
lif
dengan
bentuk
memberikan
dan
tambahan
warnanya
dan
atau
pemakai
panel
kontrol
pengatur
udara
ruangan
Ir Joni Hardi MT
20
TEKNOLOGI
Letak lif
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
BANGUNAN III
Ir Joni Hardi MT
21
TEKNOLOGI
Lif sebagai tempat penghubung antara ruang bawah dan ruang atas
merupakan
suatu tempat yang harus mudah dicapai dari ruangan
disekitarnya.
Oleh
karena
di
bawah
segi
arsitektur.
Ada beberapa cara untuk meletakkan beberapa lif dalam
satu
bangunan.
dapat
dipasang
tetapi
Lif
berdampingan
atau
berhadapan
kalu
berdampingan
lebih
berhadapan.
dipasang
dari
lif
sebaiknya
Kalau
dipasang
dipasang
lif
lif
yang
kegunaan
dari
bangunan tersebut.
Untuk bangunan yang tingginya lebih dari 25 lantai,
dianjurkan
untuk
membagi
zona
zona,
dilayani
pembagian
oleh
dimana
sejumlah lif tertentu. Jika
zona
ini
masih
lif
dengan
sky
disebut
yang
lebih
digunakan
rendah
sky
lobby ini
untuk
aktifitas
lainnya,
seperti
ruang
pengkondisian
mekanikal
elektrikal
udara
(mesin
dan
hotel,
ruang
lanytai
lateral
yang
meningkat
lantai).
tersebut
terjadi
beberapa
pada
Jika
bangunan
hal
hal
tinggi,
yang
maka
ada
harus
dilakukan :
a. Sejumlah lantai harus dibagi menjadi beberapa zona :
zona I melayani
sejumlah lantai zona bawah, zona II melayani sejumlah
lantai zona tengah dan
zona
III
melayani
sejumlah
zona
atas.
Dengan
pembagian zona
Ir Joni Hardi MT
22
TEKNOLOGI
Selanjutnya,
lif
kecepatan
dengan
kapasitas
tinggi
besar
dan
melayani
sky
dari
orang
dapat
pindah
zona
di
digunakan
untuk
Penggunaan
seperti
memuat
dan
fasilitas
Ir Joni Hardi MT
23
TEKNOLOGI
zona
layanan
lif
lebih
dari
4,
Ir Joni Hardi MT
24
TEKNOLOGI
Ir Joni Hardi MT
25
TEKNOLOGI
lif
kecepatan
penumpang
dengan
ukuran,
tertentu
berat
dan
sesuai
dengan
low
untuk
dari
10
lantai.
bangunan
lebih
berupa
(panorama).
Bentuk
Ir Joni Hardi MT
26
TEKNOLOGI
peraturan
ketepatan
bangunan
khususnya
berangkat
untuk
lif,
dan
sehingga
berat
tergantung
dari
besar
dan
jumlah
Ir Joni Hardi MT
27
TEKNOLOGI
kualitas
ideal
adalah
yang
yang
yang
cepat
setiap lantai.
Kriteria kualitas pelayanan lif adalah :
1. Waktu menunggu (interval, waiting time).
2. Daya angkut (handling capacity).
3. Waktu perjalanan bolak balik lif (round trip time).
di
Ir Joni Hardi MT
28
TEKNOLOGI
proyek
komersil
misalnya
perkantoran
w=
T
N
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
BANGUNAN III
Ir Joni Hardi MT
29
TEKNOLOGI
25-45 detik
b. flat
50-120 detik
c. hotel
40-70 detik
d. asrama
60-80 detik
T
T
perjalanan
lif
non
stop,
dan
kecepatan
waktu
1,5
detik
b. Pintu lif menutup kembali ... 2
detik
c. Pintu lif membuka di setiap lantai tingkat ... (n1)2 detik
d. Penumpang meninggalkan lif di setiap lantai dalam 1
zona sebanyak (n-1)
lantai : (n-1) x m/n-1 x 1,5 detik
.. 1,5 m detik
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
BANGUNAN III
Ir Joni Hardi MT
30
TEKNOLOGI
s
g. Pintu membuka di lantai dasar 2
detik
Jumlah
T=
detik
puncak
diperhitungkan
terhadap
jumlah
berdasarkan
penghuni
persentasi
gedung,
yang
b. Flat
c. Hotel
P%
jumlah
maka
beban
puncak lif :
P(a-k)n
L=
L
=
P(a-1,5 mN)n
Ir Joni Hardi MT
31
TEKNOLOGI
LP
=
(
2
a
3
m
N
)
n
2
a
M
5 x 60 x 5 x 60 x m x 300 x
=
=
=
m
N
m x
w
N
T
persamaan : L = M
P(2a-3 mN)n = 300 x m x N
2a
N=
T
2anTP_____
3m (200a + nTP)
M5 x 60 x m=300 m
= w
w
Beban
puncak lif :
netto
per orang
L=P
na
a
300 m = P na
w
a
300 mN =
T
naP
N anTP__
=
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
BANGUNAN III
Ir Joni Hardi MT
32
TEKNOLOGI
300a m
Contoh untuk menghitung kebutuhan lif 1 zona
Suatu bangunan bertingkat yang berfungsi sebagai tempat bangunan
umum.
Jumlah lantai
: 14 lantai
Luas lantai
: 1200 m/lantai
: rata-rata 4 m
L
P
=
(
a
1
,
5
m
N
)
n
a
=
5
%
(1
20
01,5
N)
14
6
=
5
%
(1
20
01,5
N)
14
6
= 140 - 2,975 N
Daya angkut satu lif/kereta dalam 5 menit
M300 mN
= T
Sedangkan :
untuk : s = 210
m/menit = 3,5
m/detik
m = 17
orang
h=4
n = 14 lantai
maka : T = (2h +
4s) (n-1) + s(3m
+4)
s
T = (2 x 4 + 4 x 3,5)
(14-1) + 3,5(3 x 17 +4)
3,5
Ir Joni Hardi MT
33
TEKNOLOGI
T = 136,7 detik
j M
a =
d
i
:
300 mN
M
300 x 17N
= 136,7
37,31 N
M
=
Persamaan : M = L
37,31
N=
140 2,975
N
N=
3,475
~ 4 lif
w = T/N = 136,7/4 = 34,2 detik
> w min = 30 detik
< w max = 45 detik
meningkatkan
bangunan
efisiensi
bangunan,
perancang
berusaha
vertikal,
untuk
memperpendek
menunggu
lif
tujuan
itulah,
biasanya
perancang
bangunan
Luas lantai
: 1200 m/lantai
: rata-rata 3,6 m
Ir Joni Hardi MT
34
TEKNOLOGI
Perhitungan zona 2
Waktu perjalanan bolak balik lif dengan kecepatan s2 = 5 m/detik.
T2 = 2(n1-1)h + (2h + 4s2) (n2-1) + s2 (3m +4)
s2
s2
s
2
=
5
m
/d
et
ik
m
=
2
0
o
r
a
n
g
h
=
3
,
6
n
1
=
1
5
l
a
n
t
a
i
n
2
=
1
5
l
a
n
t
a
i
)
n
2
2
a
u
n
t
u
k
:
P
=
4
%
a
=
1
2
0
0
a
=
4
m
/
o
r
a
n
g
m
=
2
0
o
r
a
n
g
/
l
i
f
n
2
=
1
5
l
a
n
t
a
i
maka :
L2 =
P(2a-3
mN)n2
2a
L2 = 4%(2.1200-3 .20N)15
2.4
L2 = 180 - 4,5 N
Ir Joni Hardi MT
35
TEKNOLOGI
M
300 mN
T2
300.20N
M160,32
37,425 N
=
M
=
Persamaan : M = L
37,4
25
N=
180
4,5
N
N=
4,29
~5
lif
w = T/N = 160,32/5 = 32,06 detik
> w min = 30 detik
< w max = 45 detik
Perhitungan zona 1
Waktu perjalanan bolak balik lif dengan kecepatan s2 = 5 m/detik.
T1 = (2h + 4s1) (n1-1) + s1 (3m +4)
s1
u
nt
u
k
:
s
1
=
3
m
/d
et
ik
s
2
=
5
m
/d
et
ik
m
=
2
0
o
r
a
n
g
h
=
3
,
6
n
1
=
1
5
l
a
n
t
a
i
n
2
=
1
5
l
a
n
t
a
i
2
a
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
BANGUNAN III
Ir Joni Hardi MT
36
TEKNOLOGI
untuk : P = 4%
a = 1200
a
=
4
m
/
o
r
a
n
g
m
=
2
0
o
r
a
n
g
/
l
i
f
n
1
=
1
5
l
a
n
t
a
i
maka :
L2 =
P(2a-3
mN)n2
2a
L2 = 4%(2.1200-3 .20N)15
2.4
L2 = 180 - 4,5 N
Daya angkut satu lif/kereta dalam 5 menit
M
=
M
=
M
300 mN
300.20N
T1
153,6
39,0625 N
Persamaan : M = L
39,06
25 N
=
180 4,5 N
N=
4,13
~ 5 lif
w = T/N = 153,6/5 = 30,72 detik
> w min = 30 detik
< w max = 45 detik
Jadi : zona 1 dan 2 terdapat 5 lif dengan kecepatan ratarata 3 m/detik dan 5
m/detik.
mendekati
100
gedung
dengan
lobby)
yang
dapat
sky
tersebut.
Sky lobby berfungsi sebagai :
lobby
Ir Joni Hardi MT
37
TEKNOLOGI
a= 2190 m
rata-rata
n= 10(tidak termasuk
Jumlah
sky lobby) w = 30
lantai
detik
Waktu
a=
menungg
1814
Luas
a= 4
lantai
m/or
netto
ang
orang
Persentasi
P = 4%
h = 3,6 m
penghuni
untuk
puncak
Tinggi
beban
lif
lantai
ke lantai
Kapasitas lif
m = anwP = 18 orang/lif
300a
n
T
P
_
_
3
0
0
a
s = 2 m/detik
N=
1814.10. 126,4.4%__
300.4.18
N = 4,25 ~ 5 lif
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
BANGUNAN III
Ir Joni Hardi MT
38
TEKNOLOGI
20
orang/lif
maka :
T = (2h +
4s) (n-1) +
s (3m +4)
s
T = (2.3,6 + 4.2)
(10-1) + 2 (3.20
+4)
2
T = 132,4 detik
Jumlah lif lokal
N
=
a
n
T
P
_
_
3
0
0
a
N=
1814.10. 132,4.4%__
300.4.20
N = 4,001 ~ 4 lif
w = T/N = 132,4/4 = 33,1 detik > w min = 1,5m = 30 detik
Jadi setiap zona dilayani lif local sebanyak 4 buah lif dengan kecepatan
rata-rata
2 m/detik dengan kapasitas penumpang 20 orang/lif.
a= 2190 m
Jumlah lantai
n= 14
a= 1814 m
a= 4 m/orang
w minimum
= 25 detik
w maximum
= 45 detik
h = 3,6 m
Kapasitas lif
m = 20 orang/lif
s = 2 m/detik
= 2 detik
= 30 detik
Ir Joni Hardi MT
39
TEKNOLOGI
= 2 detik
= 4 detik
= 30 detik
= 46,8 detik
________________________________________
_______________
T = 114,8 detik
n
T
P
_
_
3
0
0
a
m
N=
1814.10. 114,8.4%__
300.4.20
N = 3,47 ~ 4 lif
a= 2190 m
Jumlah lantai
n= 26
a= 1814 m
a= 4 m/orang
w minimum
= 25 detik
w maximum
= 45 detik
h = 3,6 m
Kapasitas lif
m = 20 orang/lif
s = 3,5 m/detik
= 2 detik
= 30 detik
= 2 detik
= 4 detik
= 30 detik
Ir Joni Hardi MT
40
TEKNOLOGI
3,5
________________________________________
_______________
T = 119,43 detik
Jumlah lif :
N
=
a
n
T
P
_
_
3
0
0
a
m
N
1814.10. 119,43.4%__
=
300.4.20
N = 3,61 ~ 4 lif
w = T/N = 119,43 /4 = 29,86 detik
= 51,43 detik
a= 2190 m
Jumlah lantai
n= 38
a= 1814 m
a= 4 m/orang
w minimum
= 25 detik
w maximum
= 45 detik
h = 3,6 m
Kapasitas lif
m = 20 orang/lif
s = 5 m/detik
= 2 detik
= 30 detik
= 2 detik
= 4 detik
= 30 detik
= 53,28 detik
Ir Joni Hardi MT
41
TEKNOLOGI
_______________________________________________________
T = 121,28 detik
Jumlah lif :
N
=
a
n
T
P
_
_
3
0
0
a
m
N
1814.10. 121,28.4%__
=
300.4.20
N = 3,67 ~ 4 lif
w = T/N = 121,28 /4 = 30,32 detik
Jadi sky lobby di atas zona 1 dilayani
a= 2190 m
Jumlah lantai
n= 50
a= 1814 m
a= 4 m/orang
w minimum
= 25 detik
w maximum
= 45 detik
h = 3,6 m
Kapasitas lif
m = 20 orang/lif
s = 7 m/detik
= 2 detik
= 30 detik
= 2 detik
= 4 detik
= 30 detik
= 50,4 detik
________________________________________
_______________
T = 118,4 detik
Ir Joni Hardi MT
42
TEKNOLOGI
Jumlah lif :
N
=
a
n
T
P
_
_
3
0
0
a
m
N 1814.10. 118,4.4%__
=
300.4.20
N = 3,58 ~ 4 lif
w = T/N = 118,4 /4 = 29,60 detik
Jadi sky lobby di atas zona 1 dilayani oleh 4 buah lif
dengan kapasitas penumpang 20 orang dan kecepatan ratarata 7 m/detik.
Perhitungan lif untuk mencapai sky lobby di atas zona 5
Luas lantai rata-rata
a= 2190 m
Jumlah lantai
n= 62
a= 1814 m
a= 4 m/orang
w minimum
= 25 detik
w maximum
= 45 detik
h = 3,6 m
Kapasitas lif
m = 20 orang/lif
s = 8,5 m/detik
= 2 detik
= 30 detik
= 2 detik
= 4 detik
= 30 detik
= 51,67detik
8,5
________________________________________
_______________
T = 119,67 detik
Jumlah lif :
N=
anTP__
Ir Joni Hardi MT
43
TEKNOLOGI
300a m
N
1814.10. 119,67.4%__
=
300.4.20
N = 3,62 ~ 4 lif
w = T/N = 119,67 /4 = 29,92 detik
Jadi sky lobby di atas zona 1 dilayani oleh 4 buah lif
dengan kapasitas penumpang 20 orang dan kecepatan ratarata 8,5 m/detik.
Ir Joni Hardi MT
44
TEKNOLOGI
E = 0,75 x m x 75 x
s HP = 0,75 ms kw
75
Sedangkan faktor kebutuhan daya untuk 1 kelompok lif adalah :
Jumlah lif
10
15
20
25
Faktor daya
0,8
0,7
0,7
0,6
0,6
0,5
0,5
0,4
0,4
0,3
Contoh :
Lif dengan kapasitas 3500lb = 1587,6 kg kecepatan 3 m/detik
memerlukan daya listrik sebesar
E = 0,75 x
1587,6 x 3 HP
= 48 HP
75
Untuk 5 lif = 0,67 x 5
x 48 HP = 160 HP
Catatan :
1 orang diperhitungkan 75 kg.
Penggunaan daya listrik oleh lif (10 jam/hari)
kwh = 0,20 x 160 HP x 0,746 kw/HP x 10 jam = 240 kwh
Ir Joni Hardi MT
45
TEKNOLOGI
adalah
bawah
suatu
tempat
untuk
menghubungkan
utamanya
harus
tahan
terhadap
api
sekurang-
utamanya
harus
tahan
terhadap
api
sekurang-
seperti
persenjataan/mesin.
instalasi
nuklir
dan
gudang
Ir Joni Hardi MT
46
TEKNOLOGI
Tangga
beton yang
Ir Joni Hardi MT
47
TEKNOLOGI
f. Pintu paling atas membuka ke arah luar (atap bangunan) dan semua
pintu
lainnya membuka ke arah ruangan tangga, kecuali pintu
paling bawah membuka ke luar dan langsung berhubungan
dengan ruang luar.
g. Daun pintu yang terbuat dari pintu tahan api dilengkapi dengan engsel,
kunci dan
pegangan yang juga tahan api. Pintu tidak dapat dibuka
secara otomatis dari ruangan tangga, kecuali pintu paling
diperlukan : (i)
Exhaust fan, yang berfungsi mengisap asap yang ada di depan
tangga; (ii)
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
BANGUNAN III
Ir Joni Hardi MT
48
TEKNOLOGI
Ir Joni Hardi MT
49
TEKNOLOGI
Ir Joni Hardi MT
50
TEKNOLOGI
air
ke
daerahyang
dilaluinya
penghuninya
dan
dapat
dalam
memenuhi
kebutuhan
masalah
air.
Jenis peralatan plambing
Dalam artian khusus, istilah peralatan plambing meliputi :
1. Peralatan untuk penyediaan air bersih/air minum.
2. Peralatan untuk penyediaan air panas.
3. Peralatan untuk pembuangan dan ven.
4. Peralatan saniter (plumbing fixtures).
Ir Joni Hardi MT
51
TEKNOLOGI
harus
manggunakan
bahan-bahan
Instalasi
yang
mutu
bahan-bahan
yang
dimaksud.
d. Bebas dari kerusakan, baik secara mekanis maupun yang lain.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
BANGUNAN III
Ir Joni Hardi MT
52
TEKNOLOGI
e. Mudah pemeliharaannya.
f. Memenuhi peraturan-peraturan yang berlaku.
yang
merupakan
pelengkap
suatu
kebutuhan
manusia
yang
adalah
harus
dibagi
menjadi
air
bersih (air dingin atau air panas) dan air kotor (air sisa, air
limbah,
air
hujan
dan
air
limbah khusus). Air bersih atau disebut juga air minum yaitu air
yang
dan
dapat
digunakan
untuk
diminum
kebutuhan
sehari-hari.
Agar
air
bersih/air
mangganggu
minum
kesehatan
berhubungan
manusia
dengan
tidak
dan
peralatan
yang
air,
ditentukan
oleh
dinas kesehatan.
Syarat-syarat fisik air bersih :
a. Jernih, bersih, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak mempunyai rasa.
b. Mempuyai suhu kira-kira 10-20 C.
c. Memenuhi syarat kesehatan.
Ir Joni Hardi MT
53
TEKNOLOGI
untuk
memenuhi
kebutuhannya
sehari-hari.
Ir Joni Hardi MT
54
TEKNOLOGI
Kebutuhan air
Kebutuhan air dalam bangunan sangatlah bermacam-macam, yaitu :
a. Keperluan-keperluan :
1. Untuk minum, memasak/dimasak.
2. Untuk keperluan mandi, buang air kecil dan besar.
3. Untuk mencuci pakaian, cuci tangan/badan, cuci peralatan dan
perlengkapan.
4. Untuk proses seperti industri.
b. Kebutuhan yang sifatnya sirkulasi :
1. Air panas.
2. Water cooling/AC.
Ir Joni Hardi MT
55
TEKNOLOGI
1. Sistem Horisontal
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
BANGUNAN III
Ir Joni Hardi MT
56
TEKNOLOGI
karena
kekuatan
2. Sistem Vertikal
Sistem
pemipaan
system
air
secara
pemipaan
vertikal
merupakan
yang
ini
adalah
dengan
reservoir)
yang
terbuat
pada
bangunan
untuk
langsung
pada
tenaga
listrik
menggunakan
air
dialirkan
ke
Ir Joni Hardi MT
57
TEKNOLOGI
volume
air
harus
menyimpan
tangki
Ground
air.
seperti
dan
penunjangnya.
ruang
ruang
pengurasannya
Untuk
sebagai
ruang
memenuhi
bahan
dari
terbuat
dari
yang
terdiri
dari
kotak
sesuai
Ir Joni Hardi MT
58
TEKNOLOGI
dan
bermacam-
peralatan,
pembuangannya
panjang
Mengingat
PVC
pembuangan
air
400
cm,
maka
bekas,
sistem
pemipaan
baik
Ir Joni Hardi MT
59
TEKNOLOGI
sambungannya
Air
ini
tidak
diperbolehkan
sembarangan/saluran
air
dibuang
tetapi
harus
tanah/
di
dasar
diperbolehkan
ke
penampungan
dalam
atau
yang
penampungan
disebut
bak
septic
tank.
ini
Bak
tidak
mengandung
sabun.
Untuk bangunan rumah tinggal, diperlukan satu atau dua septic tank
dengan volume
1-1,5
dengan
bangunan
dibuat
perembesannya.
yang
Untuk
banyak
sering
disebut
Plant
(STP)
adalah
Kemudian
limbah
agar
bakteri
yang
memproses
zat
pembersih
pembuangan
alat
pendingin (AC).
Sewage Treatment Plant (STP) dapat diletakan di luar
bangunan,
di
halaman
atau
di
bangunan
mengontrol
diperlukan
adanya
penerangan
dan
sistem
Ir Joni Hardi MT
60
TEKNOLOGI
khusus
Air
limbah
Ir Joni Hardi MT
61
TEKNOLOGI
tanah/bumi.
Air
yang
dialami
bangunan
tersendiri
yang
dihitung dan diukur dari atap yang menerima air hujan tersebut.
Untuk
rumah
tinggal
vertikal
dengan
0,5-1%
hujan
tersebut
dengan
air
dibuatlah
bak
pasangan
penampungan
dasar
koral
yang
dan
air
ijuk.
terdiri
Tujuan
dibuatnya
hujan
bak
ini
ke
selokan
yang
mengandung
Air hujan yang jatuh pada atap bangunan tinggi harus dibuat
sistem
pemipaan
yang
Ir Joni Hardi MT
62
TEKNOLOGI
dipasang secara vertikal pada shaft supaya dapat dibuang sejajar dengan
pipa-pipa
plambing lainnya. Pipa ini dipasang sesuai dengan luas atap
yang menampung air hujan
tersebut.
Dalam
menghitung
Untuk menghitung jumlah dan besar pipa tegak untuk air hujan,
dapat dicari dengan cara sebagai berikut :
Contoh :
Luas atap = 1200 m.
Hujan
rata-rata
di
Indonesia
antara
300-500
atau
dialirkan
ke
dalam
sumur
resapan.
Untuk
Ir Joni Hardi MT
63
TEKNOLOGI
= 5 buah.
= 5 buah
= 5 buah
= 5 buah
sebagai
berikut :
Guru pria
= 12 orang
Guru wanita
= 8 orang
Karyawan pria
= 6 orang
Karyawan wanita
= 3 orang
Siswa laki-laki
= 400 anak
Siswa perempuan
= 200 anak
Ir Joni Hardi MT
64
TEKNOLOGI
Ir Joni Hardi MT
65
TEKNOLOGI
udara
udara
adalah
suatu
proses
mendinginkan
sehingga
dapat
diinginkan
dan
setelah
dipakai
kandungan
tambahan
kegiatan
tertentu.
2. Penyegaran udara untuk industri, penyegaran udara di
ruangan
diperlukan
oleh
serta
dihembus
oleh udara.
b. Kompresor, alat untuk menekan gas refrigerant untuk
refrigerant
menjadikan
yang
gas
dengan
hasil
pengembunan air.
Dengan alat-alat tersebut, jenis penyegaran udara dapat dibagi
dalam
beberapa
akan
didinginkan
udaranya.
1. Mesin penyegaran
udara
tersebut
alat
(evaporator,
kapasitas
0,4-2,2
Ir Joni Hardi MT
66
TEKNOLOGI
dalam
kotak
dan
kantor
yang
kecil, ruang kelas dan lain-lain. Unit mesin ini dapat dipasang
di
lantai
(floor
type),
berisi
kompresor
outdoor
yang
Mesin
dengan
kapasitas
Ir Joni Hardi MT
67
TEKNOLOGI
udara
sehingga
pada
ruangan
unit
yang
besar
mesinnya
atau
udara
pada
lubang
di
besar
Unit
untuk
handling
mesin
disebut
chiller
dan
banyak
besar
dan
luas,
seperti
perlu
dibantu
Ir Joni Hardi MT
68
TEKNOLOGI
Tujuan
penyegaraan
udara
adalah
berusaha
supaya
fungsi
pertimbangan
ruangan
tersebut.
Beberapa
faktor
sebagai berikut :
1. Faktor kenyamanan
Faktor kenyamanan ini dapat ditentukan oleh beberapa hal
yang menyangkut : temperature rata-rata, kelancaran aliran
udara, kebersihan, kualitas dan jumlah aliran udara serta
suara aliran udara.
2. Faktor ekonomi
Yang harus diperhatikan dalam faktor ekonomi adalah biaya
awal, biaya operasi dan biaya perawatan. Biaya operasi dan
perawatan meliputi konstruksi yang sederhana, ketahanan
peralatan,
mudah
perawatannya,
mudah
dicapai
oleh
ruangan
dengan
udara
fungsi
bangunan
ruangan
yang
tersebut.
Misalnya
saja,
kantor,
Ir Joni Hardi MT
69
TEKNOLOGI
karena itu, perlu diadakan pembagian zona (daerah) yang terdiri dari
daerah pinggir
(perimeter) yang banyak dipengaruhi oleh kondisi udara luar
bangunan
dan
daerah
sstem
udara
induksi
atau
unit
kuat
intuk
lapisan
untuk
yang
diinginkan.
kebutuhan
mesin
pendingin
yang
dan
mesin
seperti
membersihkan
saringan
udara
dan
Ir Joni Hardi MT
70
TEKNOLOGI
tempat
ke
bagian
lain.
d. Penempatannya sedekat mungkin terhadap tangki air dan daya listrik.
e. Penempatanya juga sedekat mungkin terhadap mesin pendingin di
ruangan.
f. Diletakan pompa untuk membantu mengalirkan air dari mesin pendingin.
g. Untuk sistem pendingin dengan air, mesinnya kecil dan
memerlukan
air
cukup
dengan
ukuran :
P (panjang)
= 60 m
L (lebar)
= 20 m
Ir Joni Hardi MT
71
TEKNOLOGI
T (tinggi)
=4m
= 23-32 C
Kelembaban = 60-90%
Kondidi ruangan dalam rata-rata :
Temperatur
= 18-27 C
Kelembaban = 50-80%
Eksterior
ruangan (kaca
rayban)
Tinggi plafond
= 2,70 m
Tinggi tembok = 0,90 m
Okupasi
(jumlah
penghuni
dalam
terdiri
dari
= 86 F (t0)
= 9 F (t0- t1)
= .. m x 686 Btu/h/m
= .. Btu.h
Selatan
= .. m x 398 Btu/h/m
= .. Btu.h
Timur
= .. m x 967 Btu/h/m
= .. Btu.h
Barat
= .. m x 1063 Btu/h/m
= .. Btu.h +
= .. Btu.h
= .. Btu.h
Utara
= .. m x 3.22 Btu/h/m x 9
= .. Btu.h
Selatan
= .. m x 3.22 Btu/h/m x 9
= .. Btu.h
Timur
= .. m x 3.22 Btu/h/m x 9
= .. Btu.h
Barat
= .. m x 3.22 Btu/h/m x 9
= .. Btu.h +
= .. Btu.h
= .. Btu.h
= .. Btu.h
Ir Joni Hardi MT
72
TEKNOLOGI
= .. Btu.h
= .. Btu.h
4.
= .. Btu.h
= .. Btu.h
Ventilasi
atau
infiltrasi
(ventilation or infiltration)
CFM = P x L x T x (AC) x
35,31
60
AC = pertukaran udara per jam (air changes per hour) = 2
Beban kalor infiltrasi udara luar :
a. Beban sensibel =
CFM x (t0- t1) x 1,08 Btu/h
= .. Btu.h
b. Beban latent =
CFM x perbedaan specific humidity
- gr/lb x 0,67 Btu/h (udara luar
dengan udara dalam) = .. Btu.h
Jumlah
= .. Btu.h
= .. Ton. R
12000
Daya listrik 1 ton R
= 1,25 kw
Luas ducting A
(Sq.cm) = B(CFM) x
923
C(FPM)
Dimana :
A = luas ducting dalam Sq cm.
B = CFM (cubic feet per menit) ruangan.
Ir Joni Hardi MT
73
TEKNOLOGI
T
L
Lebar maks.
= 4 x tinggi
= T + (10-15)cm
= 1000 - 1300 mm
Branch ducts
= 600 - 900 mm
Branch riser
= 600 - 900mm
instalasi
harus
dapat
diandalkan
dan
dapat
Ir Joni Hardi MT
74
TEKNOLOGI
lebih
jaringan
instalasi
listrik
suatu
gedung
instalasi.
Ir Joni Hardi MT
75
TEKNOLOGI
Ir Joni Hardi MT
76
TEKNOLOGI
Perhitungan
kabel
instalasi
listrik
Kuat
arus listrik
a. Instalasi
fasa tiga :
I=
(1)
P______
1,732 x E1 x Cos
Dimana :
penghantar (ampere).
P= load (beban) yang
dibutuhkan (watt).
E1
tegangan antar
fasa
(volt).
Cos = faktor
kerja = 0,8 - 0,9.
b. Instalasi fasa
I=
satu :
(2)
P______
E x Cos
Dimana :
A = 1,732 x Cos x
I
x
l
xu
penghantar (ampere).
l = panjang
penghantar (mater).
u = rugi tegangan (volt).
(3)
a. Instalasi
fasa tiga :
A = 2 x Cos x
I
x
l
xu
(4)
(perumahan).
atau
rata-rata
dan
lain-lain)
Ir Joni Hardi MT
77
TEKNOLOGI
Contoh :
Suatu gedung kantor dengan jumlah lantai 10 membutuhkan beban sebagai
berikut :
Penerangan
= 80 kw
Lift
= 50 kw
Ir Joni Hardi MT
78
TEKNOLOGI
AC sentral
= 300 kw
Pompa
= 5 kw
I=
P______ =
435000_____ = 826 A
1,732 x E1 x Cos
1,732 x 380 x 0,8
P______ =
435000_____ = 826 A
Da I =
diambil 2
1,732 x E1 x Cos 1,732 x 380 x 0,8
bu
hingga
- Kabel penghantar dari gardu PLN ke main panel adalah kabel tanah
NYFGbY 2 (4
x 240) mm.
I=
P______ =
8000_____ = 152 A
1,732 x E1 x Cos 1,732 x 380 x 0,8
Dipilih kabel NYFGbY dalam tanah dan dari tabel didapat NYFGbY 4 x 50
mm.
Ir Joni Hardi MT
79
TEKNOLOGI
I=
P______ =
355000_____ = 674 A
1,732 x E1 x Cos
1,732 x 380 x 0,8
I=
P______ =
50000_____ = 95 A
1,732 x E1 x Cos
1,732 x 380 x 0,8
Dipilih kabel NYFGbY dalam tanah dan dari tabel didapat NYFGbY 4 x 25
mm.
- Kabel penghantar dari main panel ke sub main panel lif
adalah kabel tanah NYFGbY 4 x 25 mm.
I=
P______ =
300000_____ = 570 A
1,732 x E1 x Cos
1,732 x 380 x 0,8
Dipilih kabel NYFGbY dalam tanah dan dari tabel didapat NYFGbY 4 x 400
mm.
- Kabel penghantar dari main panel ke sub main panel lif
adalah kabel tanah NYFGbY 4 x 400 mm.
I=
P______ =
5000_____ = 9,5 A
1,732 x E1 x Cos
1,732 x 380 x 0,8
Dipilih kabel NYFGbY dalam tanah dan dari tabel didapat NYFGbY 4 x 2,5
mm.
Ir Joni Hardi MT
80
TEKNOLOGI
- Kabel penghantar dari main panel ke sub main panel lif adalah
kabel tanah
NYFGbY 4 x 2,5 mm.
hubungan
seperti
Ir Joni Hardi MT
81
TEKNOLOGI
Selain itu, diperlukan sistem panel atau terminal telepon yang dapat
langsung
berhubungan dengan luar melalui penggunaan sistem terminal
utama
menuju
titik
Branch
Exchange).
Secara
prinsip,
memerlukan
perancangan
alat
sistem
telepon
tambahan
berfungsi
sesuai
sarana
telepon.
c. Jumlah dari penyewa bangunan perkantoran bertingkat.
d. fungsi ruangan dan lokasi.
Sistem instalasi telepon outlets
Untuk memberikan hasil perancangan instalasi telepon yang
baik,
flexibilitas
perlu
yang
baik
adanya
kepada
pemakai
gedung
memasangsistem
atau
penyewa
dengan
telepon
outlets
pada
lantai.
Dalam
pemasangannya,
digunakan
kebutuhan
10
m.
lalu
lintas
di
ruangan tersebut.
Ir Joni Hardi MT
82
TEKNOLOGI
gambar rekaman
kamera yang dipasang di setiap sudut ruangan (tersembunyi)
yang diinginkan oleh
bagian keamanan. CCTV ini dapat bekerja selama 24 jamsesuai
dengan kebutuhan.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
BANGUNAN III
Ir Joni Hardi MT
83
TEKNOLOGI
Setiap gambar dapat ditayang ulang pada posisi waktu yang diinginkan oleh
operator. Karena sifatnya tertutup (rahasia), maka peletakan
kamera dan tempat monitor diatur oleh bagian sekuriti.
Dalam sistem ini, peralatan yang diperlukan adalah :
a. Kamera.
b. Monitor televisi.
c. Kabel koaxial.
d. Timelaps video recorder.
e. Ruangan sekuriti : ruangan yang telah dipasangi oleh
monitor
dan
dilengkapi
pada
dan
(public
address)
yang
keheningan
system
berfungsi
sebagai
ruangan
penghias
atau
system
car
untuk
dapat
berupa
switch,
volume
control
dari
ruangan
speaker
satu
istirahat
sopir
menunggu
mobilnya.
Microphone dan amplifier
Alat-alat ini sebaiknya diletakan pada suatu tempat yang aman,
strategis
dan
mudah
sebaiknya
ruangan
khusus
sebagai
pengelola
alat tersebut.
Ir Joni Hardi MT
84
TEKNOLOGI
yang
untuk kegiatan
restoran
tertentu
seperti
pabrik,
dan
hotel,
pusat
baik
yang
kering
gudang
dibuang
ke
luar
bangunan.
Untuk mengatasi limbah sampah pada bangunan bertingkat perlu
dipersiapkan :
a. Kotak-kotak untuk tempat pembuangan yang terletak di
tempat
bagian
servis
di
yang
dengan
keran
air
untuk
pembersihkan
atau
Ir Joni Hardi MT
85
TEKNOLOGI
d. Alat pendingin untuk bak sampah basah agar tidak terjadi pembusukan.
Gudang sampah ini harus berukuran besar baik luas dan
tingginya
sesuai
dengan
DAFTAR PUSTAKA
Bangunan
Bertingkat
Tinggi.
Ir Joni Hardi MT
86
TEKNOLOGI