Anda di halaman 1dari 19

METODE PERANCANGAN ARSITEKTUR I

PRESEDEN
HUBEI UNIVERSITY LIBRARY

NAMA

Azulmiotry

NIM

DBB 114 060

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2016

Preseden

: HUBEI UNIVERSITY LIBRARY

Pendekatan

: Black Box

Fungsi Bangunan : Fungsi Karya

HUBEI UNIVERSITY LIBRARY

The Hubei University, sebelumnya dikenal sebagai Cina Beiyang University, adalah
universitas teknik pertama di Cina modern. Lokasi proyek dengan, luas 48.636m2, terletak di
pusat Beicheng Kampus baru dari Hebei University.

1. ANALISA TAPAK

Bentuk Lahan dari Tapak menyerupai trapesium sembarang yang memiliki sudut yang
berbeda di tiap sisinya.

Berikut ini adalah gambar hirarki sikuen dari pintu gerbang utama.
Bila membandingkan kedudukan bangunan dengan bangunan disekitarnya, ada beberapa hal
yang dapat kita cermati, diantaranya :

Tinggi rata-rata bangunan kampus yang ada di sekitarnya adalah 24 meter, sedangkan
bangunan ini memiliki tinggi 40 meter.
Sebagian besar bangunan sekitar menggunakan material bangunan dengan irama nada
berwarna abu-abu atau putih. Namun, pada Stadium di Utara ada sedikit perbedaan
karena menggunakan material batu bata yang diekspos.

Berikut ini adalah gambar-gambar yang menghadirkan suasana-suasana dari bangunan sekitar.

Fungsi-fungsi dari bangunan sekitar :


Disisi selatan site difungsikan sebagai area belajar mengajar
Pada sisi Utara dan Barat dari site, ditujukan untuk kehidupan mahasiswa dan area
berolahraga.Di bagian tengah, terdapat jalur hijau yang termasuk taman dan lokasi
perpustakaan baru.

Keterangan:
Keuntungan yang didapat dari zonasi fungsi :

Karena site perpustakaan ini berada di pusat zonasi seluruh kegiatan mahasiswa, hal ini
memberikan keistimewaan karena membuatnya mudah diakses dari seluruh kampus.

Ditinjau dari sumbu Axis, beberapa hal yang dapat dicermati :

Situs ini terletak di pusat, tepat di persimpangan 3 sumbu utama.

Keterangan :
Karena letaknya dipusat area, tentu saja menjadi potensi bangunan karena hal ini
menempatkan bangunan di tengah pandangan dari setiap gerbang yang berada di sekitar
bangunan.

Ditinjau dari tatanan landscape, hal yang dapat dicermati :

Situs ini dikelilingi oleh air yang dimulai dari taman di Barat mengalir melalui semua
jalan ke pintu gerbang Timur.

Keterangan:
Kehadiran taman air ini, memberikan jarak yang membatasi site dengan bangunan
pengajaran yang ada di sisi selatan dan memberikita kesempatan untuk menciptakan
pemandangan bagus.

2. ANALISA BENTUK & TAMPANG

a. Bentuk

Bentuk bangunan itu berasal dari lokasi di kampus, dan dari dua sumbu non - tegak lurus.

b. Ide Bentuk :

2. Memiringkan fasad Timur/ Barat, untuk membuat diri shading dan untuk
menambahkan monumental

3. Squeeze di Utara dan Selatan menciptakan situasi pintu masuk.

4. Tambahkan dasar untuk menahan semua fungsi sekunder dan mengintegrasikan


bangunan menjadi lanskap.

Keterangan :
- Bentuk bangunan ini menyesuaikan bentuk tapak.
- Untuk entrance bangunan sebelah Selatan yang merupakan sirkulasi pejalan kaki
terlalu jauh. Pengunjung harus berjalan melewati jembatan terlebih dahulu, sehingga
kurang efesien.
c. Tampang

d. Unity
Terletak pada pasadnya yang menyatu dengan bangunan sekitarnya Dengan
gerakan memutar dari dua jenis fasad itu kita mampu mengambil dua gaya dan
menghubungkan utara dengan Selatan / lama dan baru.

Bangunan di utara perpustakaan


terdiri dari banyak batu bata sehingga meniru
gaya kampus lama. Dengan menggunakan
bahan yang sama bersahaja, terakota.

Bangunan di selatan perpustakaan menggunakan warna sederhana dan polos.


Sehingga dipilih material untuk fasad selatan utama untuk membuat transisi yang mulus.
yaitu batu alam pucat yang dapat serasi seperti bangunan lain, namun berkualitas tinggi.

Keterangan:
- Bangunan ini menyatu dengan bangunan dan lingkungan sekitar, bersifat menonjolol
namun tetap serasi dengan bangunan lainnya dan sama-sama berada di area kampus

dan merupakan bangunan publik. Mempunyai kesamaan dengan bangunan Research


Center yang akan dibangun.
e. Garis

Garis vertikal terlihat dominan. Dengan Peletakkan batu bata yang memanjang.
f. Material

Menggunakan material batu bata dan batu alam menyesuaikan bangunan yang
berada di Utara dibangun dalam gaya kuno menggunakan batu bata sementara Selatan
menggunakan gaya yang lebih kontemporer.
g. Warna

Perpaduan warna coklat batu bata dan putih pucat batu alam serasi dengan
lingkungan sekitarnya.
h. Solid Void
Fasad solid terlihat dari bentukan material batu bata dan batu alam Sedangkan void
terlihat pada fasad yang dimanfaatkan sebagai pencahayaan alami.
i. Point Of Interest

Fasad bangunan ini terinspirasi oleh ying dan yang (sifat kekuatan yang saling
berhubungan dan berlawanan namun saling membangun satu sama lain).

3. STRUKTUR DAN UTILITAS

a. Ventilasi
Selain ventilasi alami yang disediakan oleh fasad, arsitek menambahkan dua shaft
pada sisi timur dan barat untuk menyediakan udara segar untuk toilet- toilet dan juga
untuk menyegarkan udara ruangan.

b. Building Partition
Bangunan secara horisontal terbagi antara lantai 5 dan 6. Klien ingin
menggunakan bagian lebih rendah terlebih dahulu dan membuka bagian lebih atas
kemudian. Dengan membagi gedung secara thermal, arsitek menjawab permintaan
tersebut dengan memastikan bagian lebih rendah dapat dipanaskan atau didinginkan
secara terpisah dari bagian atas selama fase pertama penggunaan bangunan.

c. Pencahayaan
Atrium yang lebih rendah (lantai 2-5) mendapatkan penerangan melalui fasad
glazing struktural sedangkan atrium lebih tinggi masing-masing memiliki skylight
tambahan untuk menyediakan lingkungan membaca yang nyaman. Pada kebanyakan
bagian, fasad menggunakan jendela standar untuk memastikan efisiensi energi dan
untuk mengontrol cahaya matahari langsung yang masuk ke gedung.
Dua atrium besar dan dua ruang loft (area belajar dengan ketinggian dua dan tiga
lantai yang menjadi perimeter bangunan) akan menciptakan suasana sejuk. Empat
skylight di atrium, bersama dengan fasad berjendela yang mengarah langsung ke loft,
memudahkan penerangan alami memasuki struktur setelah terdifusi agar tidak
mempengaruhi kondisi buku yang tersimpan di dalamnya.
d. Sirkulasi
Setelah mendesain fire evacuation cores yang dibutuhkan secara, terdapat
sirkulasi publik. Yaitu 4 elevator di tengah yang menyediakan akses cepat ke setiap
bagian gedung dan menciptakan backspine yang kuat pada sitem sirkulasi.

e. Structure
Struktur utama terbuat dari kolom beton dan struktur balok terhubung dengan
shear wall dari core. Selain itu, arsitek menggunakan steel truss untuk dua overhang
di utara dan selatan.

f. Ruang

g. Tatanan

Selain menyediakan fungsi seperti Area Perpustakaan, area membaca berkala dan
rekreasi, bangunan ini juga mengandung berbagai bidang studi. Berfokus pada
menciptakan ruang belajar dengan banyak pencahayaan alami. Karena itu, mengatur
ruang-ruang di dalam bangunan mengelilingi dua atrium besar di sepanjang fasad. Untuk
lebih meningkatkan kualitas bacaan ruang di sepanjang fasad, diciptakan banyak "Loft"
pada ruang di mana langit-langit menyatu dengan fasad untuk menghasilkan space yang
mempunyai ketinggian tiga lantai. Hal ini tidak hanya menambahkan cahaya alam lebih
untuk area membaca, tetapi juga mencegah dampak kerusakan yang disebabkan oleh
sinar matahari langsung mengenai buku. Secara internal, perpustakaan diatur sedemikian
rupa sehingga ruang yang lebih sering digunakan berada di lantai bawah sementara fungsi
yang kurang sering dikunjungi berada di lantai atas. Hal ini membawa perbaikan besar
dalam segi sirkulasi.

Keterangan:
Organisasi ruang sebaiknya dibagi per lantainya. Lantai satu-dua untuk area area
umum yang dapat diakses oleh siapapun seperti caf, galleri, dll. Lantai berikutnya
mempunyai kesan semi-private yang biasa dikunjungi mahasiswa ataupun dosen sesuai
bidangnya pada masing-masing lantai.
h. Sirkulasi

System evakuasi kebakaran berada di dalam core yang diatur dengan cara yang
efisien. Pada mulanya, sirkulasi utama menggunakan 4 elevator di pusat yang
menyediakan akses cepat ke setiap bagian bangunan. Namun, elevator memerlukan
waktu tunggu dan menggunakan banyak energi, sehingga elevator tersebut diganti dengan
sistem tangga publik yang rumit untuk mengurangi penggunaan lift.
Keterangan:
Untuk pengguna disable sebaiknya pada bangunan ditambahkan akses sirkulasi
vertical berupa Ramp. Selain menjadi emergency akses, juga bisa menjadi akses utama.

i. Traffic Flow
Siswa yang datang dari bangunan belajar mengajar di daerah Selatan,
menyeberangi kolam dan menaiki tangga monumental untuk masuk di lantai dua, atau
dari asrama di Utara untuk masuk di lantai dasar. Kemudian mereka dapat menuju
langsung ke perpustakaan utama.

Entrance dari aktifitas Barat ditujukan untuk staf dari kantor perpustakaan, pusat
jaringan dan arsip. Bangunan di bagian Timur disediakan untuk konvensi dan pusat
pameran dan terletak dekat dengan gerbang Timur untuk meningkatkan aksesibilitas
eksternal pengunjung.
Area parkir bawah tanah terletak di Sisi Utara dan menyediakan akses ke garasi
dengan 99 ruang parkir. Ruang di bawah atap yang miring dimanfaatkan untuk ruang bagi
800 sepeda.
Keterangan:
Entrance ke dalam bangunan dibuat pada tiga sisi lahan dengan entrance utama
sebelah Timur lahan untuk jalur kendaraan. Sedangkan pada dua sisi sebelah utara-selatan
dan Barat lahan adalah jalur untuk pejalan kaki. Pembagian entrance ini untuk
mempermudah pengunjung pejalan kaki mahasiswa yang berada di sekitar loasi menjadi
lebih mudah.
Fungsi perpustakaan dipisahkan menjadi 3 bagian utama untuk meningkatkan
efisiensi sirkulasi dan jaminan kemudahan akses. Hal ini mengurangi kepadatan sirkulasi
utama pada sisi Selatan dan Utara. Bangunan utama dengan luas 30'000m2 difungsikan
untuk perpustakaan sementara sekitar space 10'000m2 pada lantai pertama, memegang
fungsi sekunder dan dibagi menjadi 2 bagian, Timur dan Barat. Kantor Perpustakaan
terletak di sisi Selatan-Barat pada lantai dasar dan menjangkau semua area penerimaan
pada perpustakaan dan area cek in / out buku. Jarak pendek meningkatkan waktu
pemrosesan buku. Pusat konvensi, yang berisi sebuah auditorium (500 kursi), ruang
kuliah (200 kursi) dan konferensi hall (100 kursi) terletak di sisi timur, dekat dengan
gerbang Timur untuk menjamin aksesibilitas yang baik dari luar.
Keterangan:
Pada lantai pertama bangunan, digunakan sebagai fungsi-fungsi umum seperti
cafeteria, lobby recepcionist, gallery dan museum. Cafetaria diletakkan pada area yang
dekat dengan entrance pejalan kaki, lobby receptionist diletakkan di dekan entrance
utama dan gallery dan museum diletakkan pada pusat ruangan agar mudah dijangkau
semua arah.

Anda mungkin juga menyukai