PENDAHULUAN
D. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah tersebut dapat diketahui bahwa tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian kebakaran hutan.
2. Untuk mengetahui penyebab timbulnya kebakaran hutan.
3. Untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan oleh kebakaran hutan.
4. Untuk mengetahui solusi untuk mengatasi kebakaran hutan.
E. Manfaat Penulisan
Dari segenap pembahasan yang telah dipaparkan, harapan yang ingin diwujudkan dalam
makalah ini tercakup secara teoritis dan secara praktis yang meliputi :
2
1. Secara teoritis
Paper ini diharapkan berguna untuk memberikan sumbangan terhadap usaha peningkatan dan
pengembangan mutu pendidikan.
2. Secara praktis
Tujuan praktis dari paper ini adalah : Mendorong mahasiswa maupun pembaca untuk
dapat memahami penyebab kebakaran hutan dan akibat yang ditimbulkannya, sehingga dapat
dicarikan solusi untuk mengatasinya.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
1. Bahan bakar
Ada beberapa sifat bahan bakar yang mempengaruhi proses terjadinya kebakaran yaitu
ukuran bahan bakar, volume bahan bakar, jenis bahan bakar dan kandungannya kadar air
bahan bakar.
2. Cuaca
a. Angin
Angin merupakan faktor pemacu dalam lingkup api, angin akan menurunkan
kelembaban udara sehingga memperbesar ketersediaan oksigen sehingga api dapat
berkobar dan merambat cepat, serta adanya angin akan mengarahkan lidah api ke
bahan bakar yang belum terbakar selain itu angin dapat menyebakan terjadinya lokasi
kebakaran baru.
b. Suhu udara
Areal dengan intensitas penyinaran matahari yang tinggi akan menyebabkan bahan
baku cepat mengering, sehingga memudahkan terjadinya kebakaran. Suhu yang tinggi
menyebabkan rawan kebakaran, lokasi dengan suhu tinggi yaitu lebih besar dari 153
c. Curah hujan
Suatu daerah yang memiliki curah hujan tinggi berpengaruh terhadap kembaban udara
dan kadar air bahan bakar. Faktor hujan diduga merupakan faktor pemicu utama
terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
d. Keadaan air tanah
Keadaan air tanah ini sangat penting terutama di daerah gambut. Pada musim
kemarau, kondisi air tanah bisa menurun. Permukaan air tanah yang menurun
menyebabkan lapisan permukaan atas gambut menjadi kering. Dan hal ini
menyebabkan lahan gambut rawan kebakaran..
3. Waktu
Pada waktu siang hari kelembaban udara relatif rendah dan sebaiknya pada siang hari. Maka
perlu diperhatikan waktu pembakaran agar tidak beresiko terjadinya kebakaran.
4. Sumber Api/Penyulut
Seperti telah diuraikan didepan bahwa sebagian besar sumber penyulut terjadinya kebakaran
hutan di Indonesia adalah oleh aktivitas manusia, entah dengan sengaja atau tidak disengaja.
Sedangkan untuk sumber api alami dapat disebabkan oleh adanya petir dan gesekan.
5
D. Dampak Kebakaran Hutan
Hutan merupakan sumberdaya alam yang tidak ternilai karena didalamnya terkandung
keanekaragaman hayati sebagai sumber, sumber hasil hutan kayu dan non-kayu, pengatur tata
air, pencegah banjir dan erosi serta kesuburan tanah, perlindungan alam hayati untuk
kepentingan ilmu pengetahuan, kebudayaan, rekreasi, pariwisata dan sebagainya. Terjadinya
kebakaran hutan memberikan berbagai pengaruh baik bagi hutan itu sendiri maupun
masyarakat sekitar. Berikut dampak kebakaran hutan dari berbagai segi:
a.) Dampak Terhadap Lingkungan Fisik
Dampak terhadap tanah
Kebakaran hutan dapat mengakibatkan kerusakan pada sifat fisik dan kimia tanah.
Terjadinya kebakaran hutan akan menghilangkan vegetasi di atas tanah, sehingga
apabila terjadi hujan, maka hujan akan langsung mengenai permukaan atas tanah
sehingga mendapat energi pukulan air yang lebih besar, karena tidak lagi tersusup /
tertahan lagi oleh vegetasi penutup tanah.
Dampak terhadap kualitas udara
Kebakaran hutan dapat menghasilkan gas-gas seperti Nox, Cox dan Sox yang dapat
menurunkan kualitas udara.
b.) Dampak Terhadap Kehidupan Flora dan Fauna
Dampak terhadap flora
Apabila api melahap hutan tropis Indonesia maka jelas akan memusnahakan berbagai
macam jenis tumbuhan yang merupakan kekayaan dunia.
Dampak terhadap fauna
Apabila terjadi kebakaran hutan, maka pada umumnya satwa yang bergerak lambat
seperti jenis.
c.) Dampak Lain-Lain
Dampak terhadap sosial ekonomi
Berdasarkan pengamatan pada beberapa responden, hasilnya ternyata tanpa diminta
sebutan responden mengungkapkan perasaan mendalam mengenai kekacauan,
ketidakadilan, keputusasaan dan ketidakberdayaan, serta perasaan kehidupan menjadi
tidak seimbang. Bukan hanya uang atau fisik tetapi juga hilangnya rasa kebersatuan
dan keamanan hidup mereka.
Dampak tehadap kesehatan
6
Kebakaran hutan selalu menimbulkan asap. Asap inilah yang merupakan dampak
paling mengganggu kesehatan.
7
2. Penanganan Yang Bersifat Represif
Penanganan kebakaran hutan yang bersifat represif adalah upaya yang dilakukan oleh
berbagai pihak untuk mengatasi kebakaran hutan setelah kebakaran hutan itu terjadi.
Penanganan jenis ini, contohnya adalah pemadaman, proses peradilan bagi pihak-pihak yang
diduga terkait dengan kebakaran hutan (secara sengaja), dan lain-lain.
8
4. Lembaga hukum yang membuat dan menerapkan sangsi secara hukum pelanggaran
terhadap pelaku kerusakan dan pencemaran lingkungan.
a. Membuat peraturan dan undang-undang tentang kebakaran hutan
b. Menegakkan hukum yang melanggar maupun yang bisa menimbulkan kebakaran
hutan.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebakaran Hutan adalah suatu keadaan dimana hutan dilanda api sehingga berakibat
timbulnya kerugian ekosistem dan terancamnya kelestarian lingkungan. Pada dasarnya,
peristiwa ini memberi dampak negatif maupun positif. Namun, jika dicermati, dampak
negatif kebakaran hutan jauh lebih mendominasi ketimbang dampak positifnya. Oleh sebab
itu hal ini penting untuk dicegah agar dampak negatifnya tidak merugikan manusia terlalu
banyak. Salah satu upaya pencegahan yang paling mendasar adalah dengan memahami
penyebab terjadinya kebakaran hutan di Indonesia.
B. Saran
Melalui pembahasan dalam paper ini diharapkan mahasiswa, maupun para pembaca
mampu dan mau mengetahui dan memahami tentang kebakaran hutan, proses
terjadinya kebakaran hutan, penyebab terjadinya kebakaran hutan, akibat yang ditimbulkan,
dan solusi dalam menanggulangi dampaknya.
10
DAFTAR PUSTAKA
11