Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PENCEMARAN UDARA AKIBAT KEBAKARAN HUTAN

Nama: Fajriyani
Stambuk: A25118110
Kelas: C
Mata Kuliah: Kajian Lingkungan Hidup

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN PENDIDIKAN MAYEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2020
BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Hutan  di  Indonesia  merupakan  sebuah  fenomena,  hutan  sebagai  karunia  dan  amanah
Tuhan Yang Maha Esa yang dianugerahkan kepada bangsa Indonesia telah menempatkan
Indonesia  dikenal  sebagai  salah  satu  negara  pemilik  hutan  tropika  terbesar  di  dunia 
setelah Brazil dan Zaire. Suatu hal yang patut disyukuri dan bangga sebagai  warga bangsa
Indonesia, mengingat hutan  dapat  memberikan manfaat ekonomis sebagai penyumbang 
devisa  bagi  kelangsungan  pembangunan  di  Indonesia  serta  memberikan  jasa-jasa 
lingkungan untuk menopang kehidupan di muka bumi. 

Disaat  upaya  untuk   memulihkan  dan  mempertahankan  kondisi  hutan  melalui


mekanisme jasa hutan sebagai penyerap karbondioksida dilakukan, sebuah prestasi
Internasional tercatat  kembali  bagi  bangsa  Indonesia  karena  hutan  yang  dimiliki.
Kebakaran  hutan  di Indonesia  telah  menempatkan  Indonesia  sebagai  negara  yang 
termasuk  dalam  deretan negara penyumbang emisi CO2 terbesar di dunia. Kebakaran  hutan
merupakan sebuah  tradisi  tahunan yang terjadi di Indonesia pada saat  musim kemarau dan
hal ini merupakan sebuah fakta yang tidak bisa dipungkiri. Mengapa kebakaran hutan di
Indonesia terus tetap terjadi meski trilyunan rupiah telah dihabiskan untuk  mengatasi 
kejadian  kebakaran  ini  baik  melalui  proyek  dalam  negeri  maupun  dari proyek  luar 
negeri.

Berdasarkan  hal  ini,  sangat  diperlukan  memahami  bagaimana kebakaran  hutan  itu 
terjadi  dan  faktor  apa  yang  mempengaruhinya  sehingga  tindakan ataupun  strategi  yang 
diambil  untuk  mencari  solusi  terhadap  permasalahan  kebakaran tidak  salah  sasaran. 
Berkaitan  dengan  hal  tersebut  maka  dalam  makalah  ini  diuraikan beberapa  teori  yang 
mendasari  bagaimana  kebakaran  hutan  itu  terjadi  seperti  segitiga api, proses terjadinya
kebakaran  hutan dan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kebakaran hutan

B.     Identifikasi Masalah
Kebakaran hutan di Indonesia adalah peristiwa dimana hutan yang digologkan sebagai
ekologi alamiah mengalami perubahan bentuk yang disebabkan oleh aktfitas pembakaran
secara besar-besaran. Pada dasarnya, peristiwa ini memberi dampak negatif maupun positif.
Namun, jika dicermati, dampak negatif  kebakaran hutan jauh lebih mendominasi ketimbang
dampak positifnya. Oleh sebab itu hal ini penting untuk dicegah agar dampak negatifnya
tidak merugikan manusia terlalu banyak. Salah satu upaya pencegahan yang paling mendasar
adalah dengan memahami penyebab terjadinya kebakaran hutan di Indonesia. Di dalam
Kamus Kehutanan yang diterbitkan oleh Kementrian Kehutanan RI, disebutkan bahwa
kebakaran hutan disebabkan oleh alam dan manusia. Konteks alam   mencakup musim
kemarau yang berkepanjangan juga sambaran petir. Sementara faktor manusia antara lain
kelalaian membuang puntung  rokok, membakar hutan dalam rangka pembukaan lahan, api
unggun yang lupa dimatikan dan masih banyak lagi lainnya.

C.    Rumusan Masalah

Berdasarkan  latar  belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1.    Apa pengertian kebakaran hutan?

2.    Bagaimana proses terjadinya kebakaran hutan?

3.    Apa yang dapat menyebabkan timbulnya kebakaran hutan?

4.    Apa akibat yang ditimbulkan oleh kebakaran hutan?

5.    Bagaimana solusi untuk mengatasi kebakaran hutan?

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Kebakaran Hutan

Istilah Kebakaran hutan di dalam Ensiklopedia Kehutanan Indonesia disebut juga Api Hutan.
Selanjutnya dijelaskan bahwa Kebakaran Hutan atau Api Hutan adalah Api Liar yang terjadi
di dalam hutan, yang membakar sebagian atau seluruh komponen hutan. Kebakaran hutan
merupakan salah satu penyebab kerusakan hutan yang paling besar dan bersifat sangat
merugikan. Perbaikan kerusakan hutan akibat kebakaran memerlukan waktu yang lama,
terlebih lagi untuk mengembalikannya menjadi hutan kembali.

 Kebakaran hutan merupakan suatu faktor lingkungan  dari api yang memberikan pengaruh
terhadap hutan, menimbulkan dampak negatif maupun positif. kebakaran hutan yang terjadi
adalah akibat ulah manusia maupun faktor alam. Penyebab kebakaran hutan yang terbanyak
karena tindakan dan  kelalaian manusia. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
definisi Kebakaran Hutan adalah suatu keadaan dimana hutan dilanda api sehingga berakibat
timbulnya kerugian ekosistem dan terancamnya kelestarian lingkungan. Contoh kebakaran
hutan diantaranya adalah Kebakaran pada area hutan HPH, HPHTI Hutan Lindung, Hutan
suaka marga satwa, taman nasional dan sebagainya.

B.     Proses Terjadinya Kebakaran Hutan

Kebakaran hutan dan lahan diakibatkan adanya proses nyala api, hal ini dapat terjadi karena
adanya tiga unsur, yaitu oksigen, bahan bakar, dan sumber penyulut api. Sebagai ilustrasi
bahan bakar dan panas yang terjadi karena suhu tinggi, namun tanpa adanya udara sebagai
penyulut api tidak mungkin terjadi kebakaran hutan. Kebakaran hutan terjadi apabila ketiga
unsur tersebut muncul bersamaan, sehingga saling mendukung munculnya api.

Kebakaran hutan terjadi apabila di areal kebakaran terdapat bahan bakar yang tersedia di
hutan seperti ranting, daun, rumput kering dll tersulut oleh sumber api yang berasal dari alam
maupun buatan seperti kilat, gesekan, dan ulah manusia di dukung dengan adanya oksigen
yaitu udara yang dapat memperbesar kebakaran hutan.

C.    Penyebab Kebakaran Hutan


Kebakaran hutan terjadi disebabkan karena faktor alami dan kegiatan manusia. Ada yang
menyebutkan hampir 90% kebakaran hutan  disebabkan oleh manusia sedangkan hanya 10%
yang disebabkan oleh alam. 

1.    Bahan bakar

Ada beberapa sifat bahan bakar yang mempengaruhi proses terjadinya kebakaran yaitu
ukuran bahan bakar, volume bahan bakar, jenis bahan bakar dan kandungannya kadar air
bahan bakar.

2.    Cuaca

a.    Angin

Angin merupakan faktor pemacu dalam lingkup api, angin akan menurunkan kelembaban
udara sehingga memperbesar ketersediaan oksigen sehingga api dapat berkobar dan
merambat cepat, serta adanya angin akan mengarahkan lidah api ke bahan bakar yang belum
terbakar selain itu angin dapat menyebakan terjadinya lokasi kebakaran baru.

b.    Suhu udara

Areal dengan intensitas penyinaran matahari yang tinggi akan menyebabkan bahan baku
cepat mengering, sehingga memudahkan terjadinya kebakaran. Suhu yang tinggi
menyebabkan rawan kebakaran, lokasi dengan suhu tinggi yaitu lebih besar dari 153 C.

c.    Curah hujan

Suatu daerah yang memiliki curah hujan tinggi berpengaruh terhadap kembaban udara dan
kadar air bahan bakar. Faktor hujan diduga merupakan faktor pemicu utama terjadinya
kebakaran hutan dan lahan.

d.   Keadaan air tanah

Keadaan air tanah ini sangat penting terutama di daerah gambut. Pada musim kemarau,
kondisi air tanah bisa menurun. Permukaan air tanah yang menurun menyebabkan lapisan
permukaan atas gambut menjadi kering. Dan hal ini menyebabkan lahan gambut rawan
kebakaran..
3.    Waktu

Pada waktu siang hari kelembaban udara relatif rendah dan sebaiknya pada siang hari. Maka
perlu diperhatikan waktu pembakaran  agar tidak beresiko terjadinya kebakaran.

4.    Sumber Api/Penyulut

Seperti telah diuraikan didepan bahwa sebagian besar sumber penyulut terjadinya kebakaran
hutan di Indonesia adalah oleh aktivitas manusia, entah dengan sengaja atau tidak disengaja.
Sedangkan untuk sumber api alami dapat disebabkan oleh adanya petir dan gesekan.

D.    Dampak Kebakaran Hutan

Hutan merupakan sumberdaya alam yang tidak ternilai karena didalamnya terkandung
keanekaragaman hayati sebagai sumber, sumber hasil hutan kayu dan non-kayu, pengatur tata
air, pencegah banjir dan erosi serta kesuburan tanah, perlindungan alam hayati untuk
kepentingan ilmu pengetahuan, kebudayaan, rekreasi, pariwisata dan sebagainya. Terjadinya
kebakaran hutan memberikan berbagai pengaruh baik bagi hutan itu sendiri maupun
masyarakat sekitar. Berikut dampak kebakaran hutan dari berbagai segi:

a.)    Dampak Terhadap Lingkungan Fisik

1)      Dampak terhadap tanah

Kebakaran hutan dapat mengakibatkan kerusakan pada sifat fisik dan kimia tanah. Terjadinya
kebakaran hutan akan menghilangkan vegetasi di atas tanah, sehingga apabila terjadi hujan,
maka hujan akan langsung mengenai permukaan atas tanah sehingga mendapat energi
pukulan air yang lebih besar, karena tidak lagi tersusup / tertahan lagi oleh vegetasi penutup
tanah.

2)      Dampak terhadap kualitas udara

Kebakaran hutan dapat menghasilkan gas-gas seperti Nox, Cox dan Sox yang dapat
menurunkan kualitas udara.

b.)    Dampak Terhadap Kehidupan Flora dan Fauna

1)       Dampak terhadap flora


Apabila api melahap hutan tropis Indonesia maka jelas akan memusnahakan berbagai macam
jenis tumbuhan yang merupakan kekayaan dunia.

2)       Dampak terhadap fauna

Apabila terjadi kebakaran hutan, maka pada umumnya satwa yang bergerak lambat seperti
jenis.

c.)    Dampak Lain-Lain

1)      Dampak terhadap sosial ekonomi

Berdasarkan pengamatan pada beberapa responden, hasilnya ternyata tanpa diminta sebutan
responden mengungkapkan perasaan mendalam mengenai kekacauan, ketidakadilan,
keputusasaan dan ketidakberdayaan, serta perasaan kehidupan menjadi tidak seimbang.
Bukan hanya uang atau fisik tetapi juga hilangnya rasa kebersatuan dan keamanan hidup
mereka.

2)       Dampak tehadap kesehatan

Kebakaran hutan selalu menimbulkan asap. Asap inilah yang merupakan dampak paling
mengganggu kesehatan.

E.     Solusi Mengatasi Kebakaran Hutan

Upaya untuk menangani kebakaran hutan ada dua macam:

1.      Penanganan Yang Bersifat Preventif.

Penanganan yang bersifat preventif adalah setiap usaha, tindakan atau kegiatan yang
dilakukan dalam rangka menghindarkan atau mengurangi kemungkinan terjadinya kebakaran
hutan. Jadi penanganan yang bersifat preventif ini ada dan dilaksanakan sebelum kebakaran
terjadi.

Upaya ini dapat dilakukan dengan cara memanajemen bahan bakar yaitu :

2.      Modifikasi bahan bakar


merupakan usaha untuk merubah satu atau beberapa macam karakteristik bahan bakar.
Tujuannya adalah agar bahan bakar tidak mudah terbakar, atau kalau terjadi kebakaran
penjalaran apinya lambat, sehingga mudah dipadamkan. Bahan bakar dapat dimodifikasi
dengan berbagai cara:

a.)        Memotong-motong dahan dan ranting pohon yang berupa limbah penebangan


menjadi potongan-potongan yang lebih kecil dan pendek.

b.)       Merubah kayu-kayu limbah penebangan menjadi tepung kayu (seperti bubuk gergaji),
dengan menggunakan mesin penghancur kayu (powder machine). Serbuk yang dihasilkan
dapat ditebarkan di lantai hutan sehingga akan cepat terdekomposisi.

c.)      Menebas tumbuhan bawah di lantai hutan secara periodik, dilakukan pada musim hujan

3.    Pengurangan Bahan Bakar

Pengurangan bahan bakar hutan dilakukan dengan tujuan agar bahan bakar hutan berkurang
jumlahnya, sehingga bila terjadi kebakaran hutan, besarnya nyala api, kecepatan penjalaran
dan lamanya kebakaran dapat dikurangi. Pengurangan bahan bakar dapat dilakukan dengan
cara memanfaatkan kayu-kayu atau ranting-ranting dihutan untuk berbagai keperluan.

4.      Isolasi Bahan Bakar

Isolasi bahan bakar adalah kegiatan memisahkan suatu kawasan hutan  dari kawasan di
luarnya, dan atau membagi kawasan hutan tersebut menjadi bagian-bagian kawasan hutan
yang lebih kecil, oleh suatu penyekat yang disebut jalur isolasi.

5.      Penanganan Yang Bersifat Represif

Penanganan kebakaran hutan yang bersifat represif adalah upaya yang dilakukan oleh
berbagai pihak untuk mengatasi kebakaran hutan setelah kebakaran hutan itu terjadi.
Penanganan jenis ini, contohnya adalah pemadaman, proses peradilan bagi pihak-pihak yang
diduga terkait dengan kebakaran hutan (secara sengaja), dan lain-lain.

F.     Keterkaitan Dengan 4 Pilar Pelaksanaan PLH

Tiga pilar utama dalam mendukung pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup


1.    Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), yang membina pendidikan lingkungan hidup bagi
masyarakat luas.

a.       Mengembangkan PLH melalui kegiatan seminar, sarasehan, lokakarya, pengembangan


sarana Pendidikan seperti penyusunan modul-modul integrasi terkait dengan masalah
lingkungan.

b.      meningkatkan kesadaran masyarakat akan kegiatan yang berhubungan langsung dengan


hutan dan kebiasaannya memperluas area pertaniannya dengan membakar

c.       Melakukan Sosialisasi dengan  pengadaan penyuluhan, pembinaan dan pelatihan


kepada masyarakat

2.    Pemerintah  Dan Dinas-Dinas Yang Terkait

a.       Mengadakan sosialisi pencegahan

b.      Memberikan sokongan dana untuk mendukung upaya penemuan metode pencegahan


kebakaran hutan

c.       Mengembangkan Sistem komunikasi seoptimal mungkin sehingga koordinasi antar


tingkatan (daerah sampai pusat) maupun antar daerah bisa berjalan cepat guna mendukung
kelancaran early warning system, transfer data, dan sosialisasi kebijakan yang berkaitan
dengan kebakaran hutan.

d.      Menyediakan sistem informasi kebakaran hutan, dengan pembuatan sistem deteksi dini
(early warning system), serta pemantauan dan pengawasan kepada pihak-pihak yang
berkaitan langsung dengan hutan.

3.    Lembaga Pendidikan

a.    Memasukan kurikulum pendidikan lingkungan hidup dari tingkat sekolah dasar sampai
dengan pendidikan tinggi

b.    mengikutsertakan para perangkat pendidikan agar merancang teknologi maupun metode


yang membantu pemerintah di level praktis.
BAB III

PENUTUP

A.      Kesimpulan 

          Kebakaran Hutan adalah suatu keadaan dimana hutan dilanda api sehingga berakibat


timbulnya kerugian ekosistem dan terancamnya kelestarian lingkungan. Pada dasarnya,
peristiwa ini memberi dampak negatif maupun positif. Namun, jika dicermati, dampak
negatif kebakaran hutan jauh lebih mendominasi ketimbang dampak positifnya. Oleh sebab
itu hal ini penting untuk dicegah agar dampak negatifnya tidak merugikan manusia terlalu
banyak. Salah satu upaya pencegahan yang paling mendasar adalah dengan memahami
penyebab terjadinya kebakaran hutan di Indonesia.

B.          Saran

        Melalui pembahasan dalam paper ini diharapkan mahasiswa, maupun para pembaca


mampu dan mau mengetahui dan memahami tentang kebakaran hutan, proses
terjadinyakebakaran hutan, penyebab terjadinya kebakaran hutan, akibat yang ditimbulkan,
dan solusi dalam menanggulangi dampaknya.
DAFTAR PUSTAKA
Purbowaseso, Bambang, Kebakaran Hutan (Suatu Pengantar), Rineka Cipta 2004
Pendidikan Profesi Guru Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Profesi Guru,
Pendidikan Lingkungan Hidup, UNNES, 2011.
http://www.artikellingkunganhidup.com/5-penyebab-kebakaran-hutan
penanganannya.html
http://awalinfo.blogspot.com/2013/08/cara-mencegah-kebakaran hutan.html

Anda mungkin juga menyukai