Anda di halaman 1dari 5

ABSTRAK

Covid 19 merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai ringan hingga berat,
seperti pilek dan penyakit serius lainnya. Pandemi covid 19 telah menyebar diseluruh dunia yang
mana banyak negara terserang penyakit ini sampai menghadapi tingkat kematian dan kerugian
ekonomi yang cukup tinggi. Pandemi covid 19 menyebabkan peningkatan angka pengangguran.
Pandemi covid 19 memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian masyarakat. Banyak
masyarakat yang mengeluh dan terhenti aktivitasnya karena pandemi ini. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui dampak pandemi covid 19 terhadap perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah
atau disingkat UMKM dan respon kebijakan yang ditempuh. Instrumen penelitian menggunakan
pedoman wawancara, lembar observasi, buku, dan dari beberapa website di internet. Data yang sudah
di cari kemudian di analisis sesuai tema yang ditemukan. Hasil penelitian didapatkan 3 tema,yaitu
Penurunan omzet bagi para pelaku UMKM dan koperasi, Bagaimana cara masyarakat dalam
menyikapi new normal pada pandemi Covid-19 ini, Perubahan model bisnis dari konvensional
menjadi digitalisasi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pandemi Covid-19 di Indonesia merupakan bagian dari pandemi penyakit koronavirus
2019 (Covid-19) yang sedang berlangsung di seluruh dunia. Penyakit ini disebabkan
oleh koronavirus sindrom pernapasan akut berat 2 (SARS-CoV-2). Kasus positif Covid-19 di
Indonesia pertama kali dideteksi pada tanggal 2 Maret 2020, ketika dua orang terkonfirmasi
tertular dari seorang warga negara Jepang. Pada tanggal 9 April, pandemi sudah menyebar ke 34
provinsi dengan DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah sebagai provinsi paling terpapar
SARS-CoV-2 di Indonesia.

Pandemi COVID-19 tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat, tetapi juga
memengaruhi kondisi perekonomian, pendidikan, dan kehidupan sosial masyarakat Indonesia.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah pasien positif
terinfeksi COVID-19 di Indonesia mencapai 6.575 orang per 19 April 2020. Pandemi ini
menyebabkan beberapa pemerintah daerah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala
Besar (PSBB) yang berimplikasi terhadap pembatasan aktivitas masyarakat, termasuk aktivitas
ekonomi, aktivitas pendidikan, dan aktivitas sosial lainnya.

Dalam masa pandemi saat ini Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tidak dapat terlepas
dari terdampaknya pandemi Covid-19. UMKM diharapkan mampu bertahan di masa pandemi saat
ini dan dituntut harus mempunyai inovasi yang lebih agar pemasaran produknya terhadap
masyarakat dapat diperluas tidak hanya di satu wilayah saja.

Salah satu dampak pandemi COVID-19 yaitu terhadap UMKM di Indonesia. UMKM
merupakan pilar terpenting dalam perekonomian Indonesia. Jumlah UMKM di Indonesia
yakni sebesar 64,19 juta, di mana komposisi Usaha Mikro dan Kecil sangat dominan
yakni 64,13 juta atau sekitar 99,92% dari keseluruhan sektor usaha. Pandemi COVID-19
telah memberikan dampak buruk terhadap UMKM. Sesuai rilis Katadata Insight Center (KIC),
mayoritas UMKM (82,9%) merasakan dampak negatif dari pandemi ini dan hanya sebagian kecil
(5,9%) yang mengalami pertumbuhan positif.
Dampak pandemi Covid-19 terhadap makro Indonesia bisa dilihat dari beberapa kejadian yaitu :
Pertama, pada bulan April 2020 sekitar 1,5 juta karyawan dirumahkan atau di PHK (Pemutusan
Hubungan Kerja). Dimana 1,2 juta pekerja itu berasal dari sektor formal, 265.000 dari sektor
informal. Kedua, Sektor peayanan udaa kehilangan pendapatan sekitar Rp. 207 milyar. Dimana
sekitar Rp. 48 milyar pendapatan yang hilang berasal dari penerbangan China. Ketiga, Jumlah
wisatawan menurun sebanyak 6.800 per hari, khususnya wisatawan dari China. Keempat,
Menurut Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) bahwa terjadi penurunan tingkat
okupansi hotel di Indonesia sebanyak 50%. Sehingga terjadi penurunan jumlah devisa pariwisata
lebih dari setengah dibandingkan tahun lalu. Kelima, Penyebaran Covid-19 juga berdampak pada
sektor investasi, perdagangan, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) karena ketika para
wisatawan berkunjung ke tempat wisata, para wisatawan tersebut akan melakukan permintaan
atau pembelian oleh-oleh.

Hasil survey dari beberapa lembaga (BPS, Bappenas, dan World Bank) menunjukkan bahwa
pandemi ini menyebabkan banyak UMKM kesulitan melunasi pinjaman serta membayar tagihan
listrik, gas, dan gaji karyawan. Beberapa diantaranya sampai harus melakukan PHK. Kendala lain
yang dialami UMKM, antara lain sulitnya memperoleh bahan baku, permodalan, pelanggan
menurun, distribusi dan produksi terhambat.

Pandemi Covid-19 dapat mengubah Perilaku Konsumen dan Peta Kompetisi Bisnis yang perlu
diantisipasi oleh para pelaku usaha akibat adanya pembatasan kegiatan. Konsumen lebih banyak
melakukan aktivitas di rumah dengan memanfaatkan teknologi digital. Dengan begitu, pelaku
usaha termasuk UMKM perlu berinovasi dalam memproduksi barang dan jasa sesuai dengan
kebutuhan pasar. Mereka juga dapat menumbuh-kembangkan berbagai gagasan/ide usaha baru
yang juga dapat berkontribusi sebagai pemecah persoalan sosial-ekonomi masyarakat akibat
dampak pandemi (social entrepreneurship).

Meskipun pandemi COVID-19 memunculkan beberapa masalah bagi pelaku UMKM dan
koperasi, di sisi lain ada kesempatan yang juga muncul. Pelaku UMKM dan koperasi bisa
memanfaatkan teknologi informasi dan komunasi mengingat perdagangan elektronik pada 2020
mencapai US$ 130 miliar.

1.2 Rumusan Masalah


a. Penurunan omzet bagi para pelaku UMKM dan koperasi
b. Bagaimana cara masyarakat dalam menyikapi new normal pada pandemi Covid-19 ini?
c. Perubahan model bisnis dari konvensional menjadi digitalisasi

1.3 Tujuan dan Manfaat


1.3.1 Tujuan
a. Mengetahui peran masyarakat dalam menanggapi krisis ekonomi terhadap UMKM
akibat pandemi covid-19
b. Pemanfaatan media web dalam UMKM pandemi covid-19 ini mempermudah kita
dalam mendapatkan sarana informasi yang dapat di akses secara online.

1.3.2 Manfaat
a. Manfaat teoritis
Sebagai tambahan referensi dan wawasan dalam pengembangan ilmu pengetahuan
bidang pemasaran khususnya mengenai kualitas produk, harga produk, orientasi
pasar, dan kinerja penjualan.

b. Manfaat praktis
Manfaat praktis sebagai panduan atau rekomendasi bagi praktisi manajemen yang
menjalankan kegiatan bisnis, terutama yang berhubungan dengan objek penelitian
dan sebagai bahan acuan pada penelitian mendatang

d. Mengetahui kondisi
perekonomian di Indonesia
sebagai negara yang
e. mendapatkan bonus
demografi ditengah
acamanan penyebaaran
virus
f. covid-19
g. Mengetahui kondisi
perekonomian di Indonesia
sebagai negara yang
h. mendapatkan bonus
demografi ditengah
acamanan penyebaaran
virus
i. covid-1
BAB II
METODE PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk untuk menganalisa dampak pandemi COVID-19 terhadap eksistensi
UMKM di Indonesia dan bagaimana solusi dalam membantu UMKM bertahan dalam situasi pandemi
COVID-19. Dalam penulisan ini peneliti menggunakan penelitian kepustakaan yaitu dalam proses
pengambilan datanya tidak perlu terjun kedalam lapangan secara langsung tetapi mengambil berbagai
sumber refernsi yang mendukung suatu penelitian ini. Penelitian ini berjenis penelitian kualitatif.
Teknik pengumpulan data yaitu menyimak serta mencatat informasi penting damendapatkan suatu
gambaran kesimpulan mengenai studi literatur untuk dikembangkan dalam penelitian ini dan untuk
validasi datanya menggunakan triangulasi sumber data.

BAB III
PEMBAHASAN

Pada masa pandemi ini banyak UMKM yang mengalami bangkrut akibat adanya social distancing,
dan karena disebabkan ekonomi yang berhenti karena masyarakat tidak mempunyai uang karena
dagangannya tidak laku

Sejak pandemi covid-19 di Indonesia, terjadi peningkatan jumlah transaksi secara daring sebesar 26%.
Sementara itu, UMKM yang belum terhubung dengan platform digital mengalami penurunan omzet.

Pandemi Covid-19 ini juga memberikan sejumlah hilkmah, di antaraya, menjadi momentum bagi
KUMKM untuk melakukan akselerasi transformasi digital di berbagai sektor kehidupan, agar
usahanya tetap berkembang.

Digitalisasi sangat penting dan bermanfaat. Selain untuk memudahkan akses pembiayaan, pasar, dan
trend pola konsumsi masyarakat ke digital, tetapi juga berbelanja, transfer uang yang semuanya
melalui mobile banking smartphone.

Salah satunya dengan cara transformasi koperasi dan UMKM ke arah ekonomi digital untuk mencapai
efisiensi dan efektifitas. UMKM harus jeli dan mempunyai intuisi untuk melihat peluang pasar,
sehingga produk UMKM selalu berorientasi pasar (market oriented). UMKM yang mampu
beradaptasi dalam mengikuti perubahan dan mampu membaca permintaan dari pasar, serta yang bisa
beralih dari konvensional menjadi daring (online), terbukti yang mampu bertahan di tengah masa
pandemi ini.

Melalui Pelatihan Pengembangan Keahlian Pemanfaatan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelegence),


Pelatihan Manajemen Usaha dan Keuangan UKM serta Peltihan Vocational. Pengembangan
Marketing Mix ini, diharapkan khususnya pada UKM dapat menjadi lebih unggul dan berdaya saing.
Selain itu, dapat menyelesaikan permasalahan dalam bisnis dan dapat berkembang pesat dalam
persaingan yang semakin ketat, serta memberikan solusi bagi pengurangan kemiskinan dan
pengangguran. Pelatihan dapat meningkatkan kemampuan tekhnis dan manajemen pelaku UKM,
khususnya dalam hal keuangan, manajemen keuangan dan digital marketing. Diharapkan, pelaku
UKM yang kompetitif. Sehingga dapat membantu mentransformasi koperasi menjadi koperasi
modern dan UKM yang berkembang pesat dipasaran.

BAB IV
KESIMPULAN

Kesimpulan
Bedasarkan penelitian dan pembahaan mengenai dampak ekonomi covid 19 terhadap UMKM maka
dapat ditarik kesimpulan
1) Masyaqrakat mengalami penurunan omset diakibatkan social distancing pada masa pandemi.
2) Pandemi Covid-19 i memberikan sejumlah hikmah, di antaranya, menjadi momentum bagi
UMKM untuk melakukan akselerasi transformasi digital di berbagai sektor kehidupan, agar
usahanya tetap berkembang. UMKM yang terhubung dengan platform digital atau
memanfaatkan teknologi digital mengalami pertumbuhan omzet pada masa pandemi Covid-
19.
3) UMKM yang mampu beradaptasi dalam mengikuti perubahan dan mampu membaca
permintaan dari pasar, serta yang bisa beralih dari konvensional menjadi daring (online),
terbukti yang mampu bertahan di tengah masa pandemi ini.Mengembangkan UMKM
memang sangat diperlukan, karena umkm merupakan salah satu usaha yang potensial untuk
meningkatkan perekonomian serta menigkatkan kesejahteraan, Selain itu, dapat
menyelesaikan permasalahan dalam bisnis dan dapat berkembang pesat dalam persaingan
yang semakin ketat, serta memberikan solusi bagi pengurangan kemiskinan dan
pengangguran. Selain itu, dapat menyelesaikan permasalahan dalam bisnis dan dapat
berkembang pesat dalam persaingan yang semakin ketat, serta memberikan solusi bagi
pengurangan kemiskinan dan pengangguran.
Saran
Bedasarkan kesimpulan diatas dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut
1) Diharapkan kepada pelaku UMKM untuk bisa beradaptasi dengan adanya pandzemi, bila
tidak ber adaptasi kemungkinan besar akan mengalami kerugian,
2) Diharapkan kepada pelaku umkm untuk mencari inovasi produk baru dan mencari lapangan
kerja baru yang dibutuhkan pada masa pandemic ini, agar pendapatan pelaku umkm stabil
3) Diharapkan pemerintah dapat menjaga keselamatan dan Kesehatan masyarakat dikawasan
ekonomi

Anda mungkin juga menyukai