Anda di halaman 1dari 16

Vol.1 No.

1 31 Desember 2022

Strategi Pemulihan Bisnis Micro Pasca Pandemi Covid-19

Dahlia Amelia, S.E., M.M. – dahliamelia13@gmail.com


Akademi Sekretari dan Manajemen Lepisi-ASM Lepisi
Jl. KS Tubun No.11 Pasar Baru Karawaci Kota Tangerang 15112

Abstrak
Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemulihan yang diterapkan UMKM pada pasca pandemi Covid-19.
UMKM merupakan pilar terpenting dalam perekonomian Indonesia. Jumlah UMKM di Indonesia yakni sebesar
64,19 juta, di mana komposisi Usaha Mikro dan Kecil sangat dominan yakni 64,13 juta atau sekitar 99,92% dari
keseluruhan sektor usaha. Covid-19 berdampak ke segala sektor, salah satunya sektor ekonomi. Hal ini dirasakan
secara signifikan oleh para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang mengalami krisis ekonomi.
Dampak tersebut salah satunya penurunan pendapatan sebesar 84,20%, sedangkan pada Usaha Menengah Besar
(UMB) juga mengalami penurunan sebesar 82,29%. Hasil survey dari beberapa lembaga (BPS, Bappenas, dan
World Bank) menunjukkan bahwa saat ini UMKM mengalami berbagai permasalahan seperti penurunan penjualan,
permodalan, distribusi terhambat, kesulitan bahan baku, produksi menurun dan PHK buruh, hal ini menjadi ancaman
bagi perekonomian nasional. UMKM sebagai penggerak ekonomi domestik dan penyerap tenaga kerja tengah
menghadapi penurunan produktivitas yang berakibat pada penurunan profit secara signifikan.

Kata Kunci : UMKM, Strategi Pemulihan Usaha, Micro, Covid-19

Abstract
This paper aims to determine the recovery strategy implemented by UMKMs after the Covid-19 pandemic.UMKMs
are the most important pillars in the Indonesian economy. The number of UMKMs in Indonesia is 64.19 million,
where the composition of Micro and Small Enterprises is very dominant, namely 64.13 million or around 99.92% of
the entire business sector. Covid-19 has an impact on all sectors, one of which is the economic sector. This is felt
significantly by the perpetrators of Micro, Small and Medium Enterprises (UMKMs) who are experiencing an
economic crisis. One of the impacts was a decrease in income by 84.20%, while in Large Medium Enterprises
(UMB) also decreased by 82.29%. Survey results from several institutions (BPS, Bappenas, and the World Bank)
show that currently UMKMs are experiencing various problems such as declining sales, capital, hampered
distribution, raw material difficulties, decreased production and layoffs of workers, these are a threat to the
national economy. UMKMs as drivers of the domestic economy and absorber of labor are facing a decline in
productivity which results in a significant decline in profits.

Keywords: UMKM, Strategy Business Recovery, MICRO, Covid-19

Pendahuluan Febrantara (2020) sektor usaha yang


Coronavirus disease 2019 (Pandemi Covid 19) mendapatkan dampak signifikan adalah
memberikan implikasi ekonomi, sosial, dan pariwisata dan transportasi.
politik hampir di seluruh negara, termasuk di
Indonesia (Pakpahan, 2020). The World Trade Pandemi Covid-19 ialah musibah atau bencana
Organisation (WTO) memperkirakan bahwa yang dampaknya sangat terasa baik untuk
volume perdagangan dunia secara global akan lingkup global maupun lingkup terpencil pun.
menurun sekitar 32% pada tahun 2020 (Islam, Segala aspek di era pandemi ini sangat terasa
2020). Pembatasan aktivitas masyarakat dampak penurunannya khususnya aspek
sebagai upaya penanganan pandemi Covid 19 perekonomian. Dampak perekonomian ini
telah menimbulkan kerugian ekonomi yang secara global sangat pedih rasanya. Naushad
signifikan secara nasional (Hadiwardoyo, Khan dan Shah Faisal (2020) yang membuat
2020). Sektor yang terkena dampak selama suatu penelitian apakah pandemi Covid-19 ini
pandemi Covid 19 adalah transportasi, mempengaruhi perekonomian China dan
pariwisata, perdagangan, kesehatan dan sektor beliau mengemukakan bahwa Covid-19 ini
rumah tangga (Susilawati et al., 2020). sangat membawa pengaruh yang signifikan.
Sedangkan menurut OECD (2020) dan Banyak sektor yang ditutup akibat adanya

1
Vol.1 No.1 31 Desember 2022

tindakan lockdown pemerintah yang mana (58,36%) dan skala mikro (58,33%). Selain
kegiatan sosial mulai dibatasi, bahkan kegiatan itu, terdapat variasi metode penjualan yang
bisnis seperti ekspor atau impor pun mulai dilakukan pelaku usaha, yaitu door-to-door
dikurangi. Ini mengakibatkan adanya minus 41%, toko fisik 34%, melalui agen atau
dalam pertumbuhan ekonomi (decline) 2% reseller 32% , melalui market place 15%, serta
dari posisi 6% yang diperoleh sebelum penjualan secara online melalui media sosial
pandemi Covid-19 ini terjadi. 54%.

Himanshu Koshle, dkk (2020) mengatakan Data survei menunjukkan bahwa selama
dalam penelitiannya yang dilakukan pada pandemi, 94,69% usaha mengalami penurunan
sektor bisnis di India, dimana kerugian yang penjualan. Berdasarkan skala usaha,
dialaminya sebesar USD 348 juta dikarenakan penurunan penjualan lebih dari 75% dialami
dampak dari kebijakan negaranya dan juga oleh 49,01% usaha ultra-mikro, 43,3% usaha
perekonomian dunia yang melambat. mikro, 40% usaha kecil, dan 45,83% usaha
Penyebaran virus Covid-19 tergolong cepat menengah. Berdasarkan lama usaha,
peningkatannya dari beberapa virus yang penurunan penjualan lebih dari 75% dialami
terjadi pada dekade sebelumnya, seperti virus oleh 23,27% usaha berusia 0-5 tahun, 10,9%
H1N1 pada tahun 2009-2010, virus Ebola usaha berusia 6-10 tahun dan 8,84% usaha
tahun 2014 dan virus Zika Amerika Latin pada yang telah berjalan lebih dari 10 tahun.
tahun 2015-2016 (Elisa M. Maffioli, 2020) Berdasarkan metode penjualan, penurunan
Di Indonesia, hal ini tentunya juga memiliki penjualan lebih dari 75% dialami oleh 47,44%
dampak yang cukup signifikan terhadap usaha penjualan offline atau fisik, 40,17%
pariwisata, sektor perdagangan, industri usaha penjualan online, dan 39,41% usaha
termasuk pelaku usaha mikro, kecil dan dengan metode penjualan offline sekaligus
menengah. Berdasarkan data pertanggal 04 online.
Mei 2020 sudah terdapat 11.192 kasus Covid-
19 di Indonesia. Dampak dari Covid-19 secara Terkait pandemi Covid-19, dikeluarkanlah PP
langsung sudah terlihat dari adanya pemecatan Nomor 21 tahun 2020 tentang pembatasan
karyawan besar-besaran yang dilakukan oleh sosial berskala besar dengan maksud
beberapa perusahaan, terjadi penutupan membatasi segala aktivitas yang dilakukan
beberapa usaha yang berdampak kepada masyarakat agar penyebaran virus ini dapat
dirumahkannya karyawan (World Bank, 2020). terkendalikan dengan catatan jika ada
keperluan mendesak baru bisa melakukan
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) urusan tersebut tapi harus mematuhi protokol
melakukan survei pada kinerja UMKM dimasa yang sudah ditentukan. Hal ini juga tentu
pandemi Covid-19 yang mana survei ini berdampak pada kegiatan operasional para
bertujuan untuk mengetahui pengaruh UMKM yang mana menurunnya tingkat
pandemi bagi keberlangsungan kegiatan penjualan akibat kurangnya konsumen yang
UMKM serta mengidentifikasi strategi membeli produk mereka dibanding hari biasa
pemulihan kinerja UMKM. Survei kajian sebelum adanya Covid-19. Banyak masyarakat
cepat dampak pandemi Covid-19 terhadap yang mengeluh akan kebijakan pemerintah
kinerja UMKM Indonesia dilaksanakan secara yang melakukan pembatasan sosial ini, maka
daring pada 1 – 20 Mei 2020, dan melibatkan dari itu pemerintah mengeluarkan kebijakan
679 valid responden dengan mata pencaharian melalui Perpres No. 99 Tahun 2020 tentang
utama sebagai pelaku usaha. Survei ini “Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan
menjaring responden pelaku usaha mikro Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan
54,98%, ultra-mikro 33,02%, pelaku usaha Pandemi Covid-19”. Tujuan dari pelaksanaan
kecil 8,1% dan pelaku usaha menengah pemberian vaksinasi Covid-19 ini adalah
3.89%; dengan lama usaha 0-5 tahun (55,2%), menurunkan kesakitan & kematian akibat
6-10 tahun (24%) dan lebih dari 10 tahun Covid-19 tersebut, melindungi dan
(20,8%). Sebagian besar usaha yang berusia 0- memperkuat sistem kesehatan secara
5 tahun berada dalam skala ultra-mikro

2
Vol.1 No.1 31 Desember 2022

menyeluruh dan menjaga produktifitas dan


meminimalkan dampak sosial dan ekonomi. Covid 19 merupakan sejenis virus dari
Subfamili Orthocronavirinae adalah sumber
Dari kebijakan pemberian vaksin yang telah dimana virus Corona berasal yang mana
dilakukan secara menyeluruh untuk saat ini, termasuk dalam keluarga Coronaviridae dan
keadaan di Indonesia mulai membaik. ordo Nidovirales (Yunus & Rezki, 2020).
Pemerintah perlahan mencabut kebijakan Penyakit menular dan mematikan yang
PSBB dan masyarakat pun sedikit demi sedikit menyerang mamalia seperti manusia pada
kembali menjalani kegiatan normal mereka saluran pernafasan hingga ke paru-paru. Pada
terkhususnya bagi para UMKM yang dapat umumnya pengidap Covid 19 akan mengalami
beroprasional kembali seperti biasanya. Ini gejala awal berupa demam, sakit tenggorokan,
adalah kesempatan bagi para pebisnis untuk pilek dan juga batuk-batuk bahkan sampai
memulihkan pendapatan mereka dengan cara parah dapat menyebabkan pneumonia. Virus
pebisnis dapat menyesuaikan diri melalui ini dapat menular melalui kontak langsung
penyusunan marketing strategy melalui dalam jarak dekat dengan pengidap Covid 19
pendekatanan strategi bisnis. Salah satu melalui cairan pernafasan yang keluar dari
pendekatan yang dapat dilakukan untuk tubuh penderita saat batuk atau mengeluarkan
mencari peluang dan beradaptasi dengan ludah dan riyak.
keadaan adalah pendekatan yang didasarkan
pada resources-based view (RBV). Melalui Covid 19 atau dikenal oleh masyarakat dengan
resources-based view (RBV) perusahaan dapat sebutan virus corona adalah virus yang
membentuk kekuatan persaingan melalui menyerang sistem pernapasan. Virus corona
berbagai sumber daya yang dimiliki dengan bisa menyebabkan gangguan pada sistem
menyatukan perbedaan kemampuan atau pernapasan, pneumonia akut, sampai mati. Ini
kekuatan sebagai sebuah strategi bersaing. merupakan virus jenis baru yang menular ke
manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja,
Persepektif ini menyatakan bahwa seorang baik bayi, anak-anak, orang dewasa, maupun
pemimpin (manajer) dikatakan berhasil jikalau lansia. Infeksi virus ini disebut Covid 19.
dapat memanfaatkan sumberdaya internal Virus ini awalnya ditemukan di Kota Wuhan,
yang unik dan berbeda sebagai kekuatan Cina pada akhir Desember 2019. Virus ini
perusahan untuk bersaing dengan yang lain menular dengan cepat dan menyebar di
(Barney, 1991). Pebisnis harus memikirkan berbagai wilayah lain di Cina bahkan ke
kembali upaya apa yang dapat dilakukan agar beberapa negara termasuk Indonesia.
membuat bisnis tetap berjalan dan nantinya
dapat memulihkan penjualan dan bahkan Ada beberapa cara penularan virus corona dari
meningkatkannya setelah masa krisis pandemi manusia ke manusia lainnya:
ini benar-benar berakhir. a. Transmisi dari cairan: air dapat membawa
virus dari pasien ke orang lain yang berada
dalam jarak sekitar satu meter. Air yang
Konsep Covid 19 dimaksud biasanya berupa cairan tubuh
yang keluar saat berbicara, batuk, bersin,
Covid-19 memiliki perkembangan virus yang maupun yang lainnya.
pasif dan membutuhkan waktu untuk b. Transmisi dari udara: virus corona dapat
mengembangkan dirinya. Virus ini dapat menyebar melalui udara dalam jarak jauh.
menyerang manusia dan hewan sekalipun dan Cara penularan hampir sama dengan cara
memiliki gejala persis seperti penyakit SARS virus flu, SARS, variola yang menular dari
dan MERS yang mana virus ini sudah sampai satu orang ke orang lainnya.
ke Indonesia, maka dari itu perlu pergerakan c. Transmisi kontak: virus dapat menular
dan tindakan yang efektif yang dilakukan melalui kontak langsung dengan kulit atau
pemerintah dan kesadaran lebih dari selaput lendir. Ini juga bisa terjadi melalui
masyarakat agar penyebaran virus ini dapat darah yang masuk ke tubuh atau mengenai
dihentikan. selaput lendir.

3
Vol.1 No.1 31 Desember 2022

d. Transmisi dari hewan: orang yang menjual menurun akibat dari pandemi ini. Seluruh
dan mendistribusikan hewan liar yang negara didunia mewajibkan pemberlakukan
membawa virus corona dapat tertular social distancing untuk pencegah penyebaran
melalui kontak tersebut. yang akan membawa dampak pada kegiatan
e. Kontak dekat dengan pasien: keluarga orang bisnis didunia. Banyak perusahaan yang
yang tinggal serumah, petugas medis menerapkan Work From Home (WFH) dan
bahkan orang yang sempat berada dekat
bahkan melakukan tindakan pengurangan
dengan pasien rentan untuk tertular dengan
jumlah karyawan akibat penurunan
virus ini.
Virus ini bisa mati dalam rentang waktu 5-7 pendapatan. Sektor ekonomi menjadi sektor
hari, masa inkubasi corona paling pendek yang terdampak cukup parah akibat pandemi
berlangsung selama dua sampai tiga hari. Covid-19.
Sedangkan paling lama bisa mencapai 10
hingga 12 hari. Ini adalah rentang waktu yang
dibutuhkan oleh virus untuk menjangkit dan Pandemi Covid-19 memunculkan beberapa
menampakkan gejala-gejala awal. Dalam masa masalah bagi pelaku UMKM, yaitu akibat
ini virus corona sulit untuk dideteksi. Virus adanya pembatasan sosial besar-besaran
corona sangat sensitif terhadap panas dengan sangat mengganggu kegiatan oprasional yang
suhu setidaknya 56 derajat celcius selama 30 mengandalkan interaksi langsung dan ini
menit. Virus corona belum bisa diobati dengan menyebabkan berdampak pada penurunan
penanganan medis apa pun. Walau demikian, pendapatan yang diterima para UMKM
sebenarnya virus corona yang masuk ke dalam tersebut, diantaranya penurunan angka
tubuh manusia bisa mati dalam rentang waktu penjualan, kesulitan bahan baku, penurunan
5-7 hari. Dengan sistem imun tubuh yang produksi, permodalan, terhambatnya
cukup baik, virus corona tak mudah menyebar distribusi, dan yang paling parah adalah PHK
ke seluruh anggota tubuh. buruh. Pertama, proses distrubusi bahan baku
yang lambat menyebabkan adanya beberapa
kelangkaan bahan baku yang digunakan untuk
Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap membuat produk UMKM. Pada bulan pertama
Covid 19 pembatasan skala besar yang
Pelaku UMKM
diterapkan di beberapa daerah dan adanya
Kejadian awal lockdown terjadi di kota Wuhan aturan perizinan untuk melewati pelabuhan
dan akibat dari hal tersebut memberikan dengan menyerahkan surat bebas Covid 19
dampak yang sangat signifikan untuk jaringan menyebabkan distribusi tidak berjalan dengan
baik. Hal ini juga disebabkan efek panik dari
bisnis di kota Wuhan Propinsi Hubei, China
konsumen dengan memborong produk-produk
dan semua yang terjadi disana menyebar di
tertentu, sehingga mengalami kelangkaan di
seluruh daratan Tiongkok, Baldwin dan Mauro Pasaran. Pada awal pandemi Covid-19
(2020). Untuk mencegah penyebaran virus sebagian besar msyarakat takut untuk keluar
Covid-19 tersebut keseluruh daratan harus dan tidak berani bertemu dengan orang lain,
dilakukan tindakan lockdown yang ketat. karena takut
Dampak pandemi Covid-19 ini menyebar luas terpapar dengan Covid-19 yang dinilai
dengan waktu yang singkat, bukan hanya mematikan.
dibidang kesehatan bahkan dibidang ekonomi Kedua, terjadinya penurunan terhadap laba.
global pun ikut terpengaruh akibat China Laba adalah peningkatan kekayaan seorang
adalah negara besar yang sangat investor sebagai hasil dari penanaman modal
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dunia. setelah dikurangi biaya-biaya terkait
Banyak negara lainnya yang merasa ini adalah penanaman modal tersebut. Laba juga dapat
dimaknai sebagai selisih harga penjualan
krisis ekonomi yang menyerang dari sisi
dengan biaya produksi. Sedangkan menurut
kesehatan dan menyebar ke sektor-sektor
Hansen dan Mowen (2001), bahwa laba atau
lainnya. Indonesia adalah salah satu negara laba bersih merupakan laba operasi dikurangi
yang merasakan dampak perekonomian yang

4
Vol.1 No.1 31 Desember 2022

pajak, biaya bunga, biaya riset, dan oleh UMKM. Modal merupakan sesuatu yang
pengembangan. Laba bersih disajikan dalam tidak dapat dipisahkan dari kegiatan
laporan rugi-laba dengan menyandingkan bisnis/usaha, investasi, dan berbagai kegiatan
antara pendapatan dengan biaya. Kondisi ini yang bertujuan untuk mendapatkan
berimplikasi pada penurunan laba atau keuntungan atau penghasilan. Bagi perusahaan
pendapatan UMKM yang mengalami yang baru berdiri atau mulai menjalankan
penurunan secara signifikan. usahanya, modal digunakan untuk dapat
Ketiga, adanya penurunan penjualan. menjalankan kegiatan usaha, sedangkan bagi
Aktivitas penjualan adalah hal yang sangat perusahaan atau bidang usaha maupun bisnis
penting bagi perusahaan, terutama untuk yang sudah berdiri lama, modal biasanya
meraih keuntungan. Penjualan merupakan digunakan untuk dapat mengembangkan usaha
salah satu fungsi pemasaran yang menentukan maupun memperluas pangsa pasar dari bisnis
bagi perusahaan dalam mencapai tujuan dan usaha
perusahaan tersebut.
yaitu memperoleh laba untuk menjaga Menurut data Kementrian BPPN/Bappenas,
kelangsungan hidup perusahaan. Penjualan dampak pandemi terhadap Bisnis UMKM
adalah suatu usaha yang terpadu untuk adalah sbb:
mengembangkan rencana-rencana strategis
yang diarahkan pada usaha pemuasan
kebutuhan dan keinginan pembeli, guna
mendapatkan penjualan yang menghasilkan
laba. Penjualan merupakan sumber hidup
suatu perusahaan, karena dari penjualan dapat
diperoleh laba serta suatu usaha memikat
konsumen yang diusahakan untuk mengetahui
daya Tarik konsumen sehingga dapat
mengetahui hasil produk yang dihasikan.
Keempat, menyebabkan terjadinya
pengurangan jumlah karyawan. Setiap
Sumber: Kementrian BPPN/Bappenas
perusahaan membutuhkan karyawan sebagai
tenaga yang menjalankan setiap aktivitas yang
ada dalam organisasi perusahaan. Karyawan
merupakan asset terpenting yang memiliki
pengaruh sangat besar terhadap kesuksesan
sebuah perusahaan. Tanpa mesin canggih,
perusahaan dapat terus beroperasi secara
manual, akan tetapi tanpa karyawan,
perusahaan tidak akan dapat berjalan sama
sekali. Karyawan adalah mereka yang berkerja
di suatu perusahaan atau lembaga untuk
mengerjakan tugas operasional dan Sumber: Kementrian BPPN/Bappenas
mengharapkan balas jasa berupa komisi
(uang). Menurut Undang-undang nomor 13
tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pasal 1
ayat 2 menyebutkan bahwa karyawan adalah
setiap orang yang mampu melakukan
pekerjaan guna menghasilkan barang dan jasa
baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri
maupun masyarakat, baik didalam maupun
diluar hubungan kerja.
Kelima, adanya kesulitan dalam melakukan
pembayaran angsuran bank yang digunakan

5
Vol.1 No.1 31 Desember 2022

Sumber: Kementrian BPPN/Bappenas jika memiliki sumber daya yang paling tepat
dan paling baik untuk usaha dan strateginya.
Strategy Resources Base View (RBV)
Pendekatan RBV ini mempercayai bahwa
Resources-Based View (RBV) adalah kemampuan inti atau sumber daya merupakan
manajemen bisnis atau alat yang digunakan dasar dari persaingan yang unggul bagi
untuk menentukan sumber daya strategis yang perusahaan atau organisasi, kunci strategi
tersedia untuk sebuah perusahaan. Prinsip unggul dan kemampuan untuk memperoleh
mendasar dari RBV adalah keunggulan dalam keuntungan diatas rata-rata. Pendekatan RBV
bersaing suatu perusahaan tergantung dari dapat ditelusuri dari karya Wernelfelt (1984;
1989), Conner (1991), Montgomery (1995),
pemanfaatan sumber daya yang dimiliki secara
yang dikembangkan dari penrose (1959) dan
efektif dan efisien. Menurut Kuncoro (2005)
Richardson (1972). Ciri utama model RBV
Resources-Based View (RBV) adalah suatu adalah:
konsep teori yang muncul dari para pencetus 1. Perusahaan pada hakikatnya adalah
ekonomi didunia yang mana sumber daya sekelompok atau sekumpulan
yang baik dan berharga akan menciptakan capabilities.
competitive advantage atau keunggulan 2. Kesesuaian capabilities. dengan pasar
kompetitif bagi suatu perusahaan. Menurut yang dilayani oleh perusahaan sangat
pendekatan Resources-Based View (RBV), mempengaruhi efektivitas suatu sumber
above-avarage returns bagi suatu perusahaan daya.
sangat ditentukan oleh karakteristik didalam 3. Kapabilitas suatu perusahaan sangat
perusahaan. Pendekatan ini berfokus pada membatasi proses pertumbuhan suatu
pengembangan atau perolehan sumber daya perusahaan.
4. Suatu kapabilitas bisa dibeli atau
(resources) dan kapabilitas (capabilities) yang
diciptakan suatu perusahaan, namun ada
berharga, yang sulit atau tidak mungkin ditiru juga kapabilitas yang datang dari suatu
oleh pesaing. Pandangan RBV berpendapat perusahaan bersifat unuk dan susah
bahwa sumber daya yang dimiliki perusahaan ditiru oleh pesaing, Kuncoro (2005).
jauh lebih penting dari pada struktur industri
dalam memperoleh dan mempertahankan Dalam konsep RBV, yang menjadi fokus
keunggulan bersaing. perhatian adalah masalah sumber daya
internal. Menurut Barner (2011), keberhasilan
Pendekatan ini memandang bahwa suatu suatu organisasi ditentukan oleh sumber daya
organisasi memerlukan pengelolaan serta internal yang di kelompokan dalam 3 kategori:
memperkuat sumber daya yang dimiliki karena 1. Sumber daya fisik, meliputi semua
sumber daya dianggap sebagai aset penting pabrik, peralatan, lokasi, teknologi, dan
dan kapabilitas yang berharga. Pada dassarnya bahan baku.
suatu organisasi atau perusahaan mempunyai 2. Sumber daya manusia, meliputi seluruh
base resourch yang unik dan berbeda-beda pegawai, berikut pelatihan, pengalaman,
itulah yang dijadikan ciri khas karena budaya kepandaian, pengetahuan, keterampilan
dan lingkungan perusahaan memiliki suasana dan kemampuan yang dimilikinya.
yang berbeda-beda. Aset suatu perusahaan 3. Sumber daya organisasi, meliputi
memiliki efektivitas dan efisiensi yang struktur perusahaan, proses
berbeda dalam menjalankan segala kegiatan perencanaan, sistem informasi, hak
penjualan maupun produksi sehingga paten, merek dagang, hak cipta,
menciptakan keunggulan bersaing yang database dan sebagainya.
berharga. Menurut pendekatan ini, beberapa
aset (sumber daya) kunci tertentu akan Bagi perusahaan yang menerapkan
memberikan perusahaan keunggulan pendekaatan RBV harus mampu mengelolah
kompetitif yang berkelanjutan. Walaupun sumber daya yang dimiliki dengan efektif dan
demikian, sebuah perusahaan akan berhasil efisien agar usaha yang dijalankan dapat

6
Vol.1 No.1 31 Desember 2022

bertahan dalam waktu yang lama, Rahadian 2. Sumner daya yang ada akan berkurang
(2017). Perusahaan yang mempunyai keunikan nilainya ketika di transfer ke pasar
kapabilitas dalam kemampuan teknis dan yang tidak mirip dengan aslinya.
manajerial merupakan sumber daya yang
penting untuk dapat mempertahankan The Resource Based Value dari keunggulan
keunggulan bersaing. Secara khusus, kompetitif juga dapat dianalisis dalam konteks
keunggulan yang berbeda atau unik dan evolutionary. Keunggulan kompetensi
kegiatan rutin organisasi yang unggul dalam perusahaan dapat didefinisikan sebagai
satu atau lebih rantai nilai memungkinkan sekumpulan peraturan yang rutin digunakan
perusahaan mendapatkan rents dari oleh top manajemen. Keputusan manajemen di
keunggulan bersaing. Penrose mengatakan masa lalu dan peraturan dalam pengambilan
bahwa ketersediaan potensial dari sumber daya keputusan merupakan hal dasar yang akan
akan memberikan setiap perusahaan karakter mempengaruhi perusahaan. Pendekatan RBV
yang unik. Sebagai contoh top management juga diselaraskan dengan teori lain di dalam
dari suatu perusahaan jika mempunyai sumber paradigma organisasi ekonomi. The RBV
daya yang memadai dan sumber daya yang berhubungan dengan property right semenjak
berbeda atau unik akan memberikan kontribusi property right digambarkan sebagai sumber
perolehan keuntungan perusahaan. Perusahaan daya yang bernilai, property right menjadi
memperoleh rents bukan karena mempunyai lebih presisi. Pada akhirnya teori RBV
sumber daya yang lebih baik, tetapi lebih berhubungan dengan teori transaction cost
dikarenakan kompetensi yang unggul dalam karena kombinasi sumber daya akan
penggunaan sumber daya. Pemikiran ini dipengaruhi oleh transaction cost. Sumber
menyatakan bahwa sumber daya perusahaan daya yang bernilai sulit untuk ditiru dan
saat ini dipengaruhi oleh persepsi manajerial disubstitusi sehingga memungkinkan
dan karenanya arah dari pertumbuhan adalah perusahaan memperoleh dan mempertahankan
preposisi kognitif yang menguatkan alasan rents. Sustainability dari rents adalah barriers
ekonomi bahwa sumber daya akan dipengaruhi to imitation.
oleh diversifikasi (Abu Bakar & Ahmad,
2010) Indikator untuk mengukur strategi RBV terdiri
dari dua indikator yaitu sumberdaya dan
Pada dasarnya ada keterbatasan sumber daya kapabilitas, (Hitt, et al., 2001). Secara umum,
dari perusahaan berkaitan dengan pasar yang RBV berfokus pada pemahaman mengenai
akan dimasuki dan keuntungan yang potensi sumber daya dan kapabilitas organisasi
diharapkan (Pertusa-Ortega et al., 2010) (Coulter, 2002:37). Menurut De wit, Meyer
Keterbatasan sumber daya ini meliputi: dalam Taufiq Amir (2011:86) Adapun tipe-
1. Adanya keterbatsan dalam segi tenaga tipe sumber daya adalah sebagai berikut:
kerja dan input fisik
2. Adanya keterbatasan dalam a. Sumber daya berwujud (tangible)
pengelolaan tentang permodalan Sumber daya berwujud adalah segala
3. Sulitnya menemukan investor atau sesuatu yang tersedia di perusahaan yang
pendaan yang tepat secara fisik dapat diamati (disentuh),
4. Sulitnya menemukan fasilittas manjerial seperti bangunan, dan uang.
yang efisien
b. Sumber daya tidak berwujud (intangible)
Diversifikasi teori dari sumber daya Sumber daya tidak berwujud tidak dapat
menyatakan bahwa dampak terhadap disentuh, tapi sebagian besar dikerjakan
perusahaan mungkin ada dalam bentuk yang oleh karyawan di organisasi, sumber daya
fokus, alasannya: yang tersedia di organisasi yang muncul
1. Diversifikasi yang luas membuat akibat interaksi organisasi dengan
perusahaan kurang focus lingkungan nya.

7
Vol.1 No.1 31 Desember 2022

Menurut Thomson dan Strickland dalam Mampu bekerjasama dengan pemasok dan
Sampurno (2011) menjelaskan untuk distributor dengan baik dan mampu
mengukur dan mengelolah kapabilitias sumber menjaga hubungan baik dengan mitra kerja
daya yang baik harus memperhatikan hal-hal sehingga menciptakan aliansi yang efektif.
sebagai berikut:

1. Keterampilan atau keahlian UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan


Keterampilan dan keahlian meliputi Menengah)
pelayanan yang prima dan iklan yang unik.
Hal ini harus mampu dijaga suatu A. Konsep UMKM
perusahaan agar tidak gampang ditiru oleh UMKM merupakan kegiatan usaha yang
kompetitor mampu memperluas lapangan kerja dan
memberikan pelayanan ekonomi secara luas
2. Aset fisik yang bernilai kepada masyarakat dan dapat berperan dalam
Mencakup antara lain fasilitas produksi proses pemerataan dan peningkatan
dengan peralatan yang baik, fasilitas pendapatan masyarakat, mendorong
distribusi yang luas, nilai dan norma sistem pertumbuhan ekonomi dan berperan dalam
manajeria, network dan sistem informasi, mewujudkan stabilitas nasional. Selain itu,
sistem teknis berbasis pengetahuan dan UMKM adalah salah satu pilar utama ekonomi
keterampilan. nasional yang harus memperoleh kesempatan
utama, dukungan, perlindungan dan
3. Aset sumber daya manusia pengembangan seluas-luasnya sebagai wujud
Segala sesuatu yang mencakup sumber keberpihakan yang tegas kepada kelompok
daya manusia yang unggul serta usaha ekonomi rakyat, tanpa mengabaikan
keterampilan kinerja yang baik dari peranan Usaha Besar dan Badan Usaha Milik
karyawan yang mampu dijadikan aset Negara.
berharga dan tentunya harus dijaga dengan
baik agar konsistensi karyawan yang terkait UMKM di Indonesia didefinisikan dalam
bisa stabil. undang-undang No.20 Tahun 2008 tentang
UMKM, yang mana isi undang-undang
4. Aset organisasi yang bernilai tersebut ada beberapa hal yang disampaikan,
Suatu aset perusahaan yang bernilai itu yaitu usaha mikro adalah usaha yang dimiliki
meliputi sisten controling yang berkualitas, individu atau kelompok atau badan usaha
sistem teknologi yang memadai untuk perorangan yang bersifat produktif dan
menjaga konsistensi produk atau jasa, yang kriterianya sudah mencakupi sebagaimana
mana aset organisasi ini sangat dianggap yang tertera di aturan undang-undang tersebut,
sangat penting dikarenakan kecepatan usaha kecil adalah usaha yang dimiliki
pertumbuhan suatau perusahaan sangat individu atau badan usaha perorangan yang
bergantung aset yang bernilai ini. berdiri sendiri tanpa ada bantuan dari usaha
menengah atau pun di bawah naungan usaha
5. Kapabilitas bersaing besar dan tentunya bersifat ekonomi produktif
Kapabilitas bersaing meliputi keunggulan dengan kriteria yang telah tercapai
atau kemampuan perusahaan dalam waktu sebagaimana diatur oleh undang-undang
jangka pendek untuk menciptakan produk tersebut, sedangkan usaha menengah adalah
baru, rekan bisnis yang loyal dalam segi usaha yang didirikan dan dimiliki oleh
pemasok bahan inti, kemampuan dalam individu atau kelompok atau badan usaha
melayani pelanggan sehingga loyal dan perorangan tanpa adanya bantuan dari usaha
yang paling penting mampu mengikuti besar yang bersifat ekonomi produktif dengan
perubahan zaman seiring waktu berjalan kriteria sesuai apa yang ada dalam undang-
kearah yang lebih kreatif dan inovatif lagi. undang tersebut.

6. Aliansi dan kerjasama

8
Vol.1 No.1 31 Desember 2022

Kriteria-kriteria yang dimaksud tercantum


dalam pasal 6 di undang-undang tersebut yang Departemen Perindustrian dan Badan Pusat
menilai dari kekayaan aset atau penghasilan Statistika (BPS) menyampaikan kriteria
bersih tidak termasuk aset bangunan dan UMKM dapat dibedakan melalui jumlah
tanah. Dengan kriteria sebagai berikut: karyawan atau pekerja yang dimiliki, dimana
usaha mikro adalah unit usaha yang memiliki
a) Usaha mikro adalah unit usaha yang jumlah karyawan tetap sebanyak 4 orang,
memiliki penjualan tahunan paling usaha kecil memiliki karyawan anatra 5
banyak Rp. 300 juta dan aset yang sampai 19 orang, usaha menengah memiliki
dimiliki sebesar Rp. 50 juta belum karyawan dari 20 sampai dengan 99 orang dan
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha besar memiliki karyawan lebih dari 99
usaha. orang.
b) Usaha kecil adalah unit usaha yang UMKM merupakan kegiatan usaha yang
memiliki penjualan tahunan lebih dari Rp. sangat mendorong perekonomian di Indonesia
300 juta atau paling banyak Rp. 2,5 milyar yang tentunya dapat memperbaiki
dan aset yang dimiliki sebesar lebih dari perekonomian Indonesia di masa yang akan
Rp. 50 juta hingga maksimumnya Rp. 500 datang, dimana dapat kita lihat pada tahun
juta belum termasuk tanah dan bangunan 1999 UMKM berkontribusi pada GDP di
tempat usaha beroperasional. Indonesia sekitar 60% dengan data rincian
c) Usaha menengah adalah unit usaha atau 18% datang dari kontribusi usaha menengah
perusahaan yang memiliki hasil penjualan dan 42% datang dari usaha mikro dan kecil.
tahunan lebih dari Rp. 2,5 milyar atau Dapat kita lihat dengan besarnya kontribusi
paling maksimal Rp. 50 milyar dan yang diberikan para UMKM di Indonesia, ini
memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. bisa jadi kesempatan yang besar dalam
500 juta dan paling banyak Rp. 10 milyar memajukan perekonomian di negara kita.

World Bank menetapkan kriteria usaha mikro, Perekonomian daerah pada umumnya ditopang
kecil, dan menengah berdasarkan jumlah oleh kegiatan ekonomi berskala mikro, kecil
tenaga kerja, jumlah pendapatan, dan jumlah dan menengah. Unit usaha yang masuk dalam
aset. Kriteria usaha kecil dan menengah kategori usaha mikro, kecil dan menengah
menurut World Bank meliputi: (UMKM) merupakan urat nadi perekonomian
1. Micro Enterprise, dengan kriteria: daerah dan nasional (Hamid, 2010). Usaha
a. Jumlah karyawan kurang dari 10 Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
orang merupakan urat nadi perekonomian daerah dan
b. Pendapatan setahun tidak melebihi $ nasional. Secara umum UMKM dalam
100 ribu perekonomian nasional memiliki peran:
c. Jumlah aset tidak melebihi $ 100 ribu (1) Sebagai pemeran utama dalam
kegiatan ekonomi
2. Small Enterprise, dengan kriteria : (2) Penyedia lapangan kerja terbesar
a. Jumlah karyawan kurang dari 30 (3) Pemain penting dalam pengembangan
orang perekonomian lokal dan
b. Pendapatan setahun tidak melebihi $ pemberdayaan masyarakat
3 juta (4) Pencipta pasar baru dan sumber
c. Jumlah aset tidak melebihi $ 3 juta inovasi
(5) Kontribusinya terhadap neraca
3. Medium Enterprise, dengan kriteria: pembayaran.
a. Jumlah karyawan maksimal 300 Selain itu, UMKM juga memiliki peran
orang penting khususnya dalam perspektif
b. Pendapatan setahun hingga sejumlah kesempatan kerja dan sumber pendapatan bagi
$ 15 juta kelompok miskin, distribusi pendapatan dan
c. Jumlah aset hingga sejumlah $ 15 juta pengurangan kemiskinan, serta UMKM juga

9
Vol.1 No.1 31 Desember 2022

berperan dalam pembangunan ekonomi UMKM memiliki prespektif perkembangan


pedesaan. yang sangat pesat dimana kelompok ini dapat
bertambah jumlahnya dengan waktu singkat
UMKM adalah strategi yang sangat baik untuk dalam kondisi apapun, kelompok ini dapat
dipedayakan dan mengantisipasi goyahnya bertahan dan beradaptasi meskipun adanya
krisis ekonomi yang terjadi dengan melibatkan
perekonomian di masa depan terutama untuk
semua kelompok yang ada. Berikut ini adalah
memperkuat struktural ekonomi nasional. klasifikasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Kondisi saat ini akibat dari pandemi Covid-19 (UMKM):
membuat krisis perekonomian terjadi dan 1. Livelhood Activities, adalah UMKM
sangat mempengaruhi kestabilisasian ekonomi yang digunakan untuk mencari sebuah
nasional yang berdampak pada kegiatan- kesempatan kerja dengan tujuan untuk
kegiatan usaha besar yang terhambat, mendapatkan pendapatan sebagai
sementara UMKM dengan hambatan yang ada penyambung hidup (nafkah). Contohnya
masih bisa bertahan dan meneruskan kegiatan pedagang kaki lima.
bisnisnya dengan strategi yang memiliki 2. Micro Enterprise, adalah UMKM yang
adaptasi cepat. memiliki sifat pengrajin atau pencipta
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) produk baru namun belum memiliki
memiliki tujuan dan sasaran secara umum jiwa kewirausahaan. Contohnya
yaitu menjadi unit usaha yang tangguh dan pengrajin sapu lidi
mandiri serta berdaya saing tinggi sehingga 3. Small Dynamic Enterprise, adalah
dapat berperan penting dalam memproduksi UMKM yang telah memiliki jiwa
dan mendistribusikan kebutuhan pokok atau kewirausahaan dan mampu menjalankan
bahan baku serta dalam menangani pekerjaan yang bersifat subkontrak dan
permodalan untuk menghadapi persaingan ekspor. Contohnya Usaha KFC soka
bebas saat ini.
4. Fast Moving Enterprise, adalah UMKM
Beberapa keunggulan UMKM terhadap usaha yang telah memiliki segala kebutuhan
besar antara lain adalah sebagai berikut: untuk menjadi perusahan Besar, baik itu
1. Inovasi dalam menggunakan teknologi dari segi jiwa kewirausahannya maupun
telah terjadi dalam menciptakan suatu pendapatan yang telah memenuhi
produk yang unggul karakteristik perusahaan besar.
2. Memiliki hubungan manusia yang akrab
didalam perusahaan kecil untuk kinerja
C. Asas dan Tujuan UMKM
yang lebih baik.
Ada beberapa asas yang dijadikan landasan
3. Memiliki kemampuan untuk
oleh UMKM dalam menjalankan operasional
menciptakan dan menyerap lapangan
usaha. Asas-asas tersebut meliputi
kerja yang cukup luas
kekeluargaan, demokrasi ekonomi,
4. Memiliki kemampuan yang fleksibel kebersamaan, efisiensi berkeadilan,
dalam beradaptasi dengan keadaan yang berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
ada dan hambatan mudah dikondisikan kemandirian, keseimbangan kemajuan, dan
dalam mencari strategi baru. kesatuan ekonomi nasional (pasal 2 UU.
No.20 Tahun 2008). Lalu tujuan dari UMKM
5. Terdapatnya dinamisme manajerial dan sebagaimana termaktub dalam pasal 3 UU.
peran kewirausahaan. No.20 Tahun 2008 adalah menumbuhkan dan
mengembangkan usahanya dalam rangka
membangun perekonomian nasional
B. Klasifikasi UMKM
berdasarkan demokrasi ekonomi yang
berkeadilan.

10
Vol.1 No.1 31 Desember 2022

tergolong besar untuk dimanfaatkan menjadi


suatu variabel pendukung yang sangat
D. Peran UMKM dalam Menggerakkan potensial. Namun harus dicermati lagi dalam
Ekonomi mengembangkan usaha kecil ini membutuhkan
pengelolaan manajemen yang konsisten dan
Kenyataan membuktikan bahwa selama krisis
perekonomian, UMKM mampu bertahan memiliki perencanaan yang matang untuk
menghadapi goncangan perekonomian. Selain digunakan sebagai strategi bila ada hambatan
UMKM tahan terhadap krisis, sektor UMKM yang akan datang di masa depan. Usaha kecil
nasional dikenal memiliki karakteristik positif harus memiliki pengetahuan untuk bekal
seperti sektor yang menyerap tenaga kerja dalam menjalankan usahanya agar dalam
yang besar, mengakomodasi peran masyarakat proses perjalanannya dapat meminimalisirkan
miskin dan dominan dalam struktur ekonomi. resiko kegagalan yang ada, juga memiliki
Berdasarkan data terakhir yang diperoleh, sistem pengelolaan produksi yang efisien dan
sektor tersebut memiliki jumlah pelaku usaha efektif serta melakukan inovasi atau terobosan
yang mencapai 51,3 juta unit usaha atau baru terhadap produk mereka sehingga daya
memiliki kontribusi sebesar 99%, menyerap saingnya tidak ketinggalan dan dapat
tenaga kerja 90,9 juta pekerja (97%),
mencapai suatu keberhasilan yang telah
menyumbang PDB sebesar Rp2.609 triliun
ditargetkan.
(55,6%), serta memberikan sumbangan devisa
sebesar Rp183,8 triliun atau 20% (Abiaqsa, Pandji Anoraga menerangkan didalam
2011). bukunya bahwa secara umum usaha mikro
memiliki karakteristik sebagai berikut:
UMKM mempunyai peran yang strategis 1. Memiliki sistem pembukuan yang
dalam menggerakkan pembangunan ekonomi jauh dari sistem pembukuan standar
nasional. Selain berperan dalam pertumbuhan dan terkadang pembukuannya jarang
ekonomi, menjaga kestabilan perekonomian, diperbarui jadi sulit menilai usahanya.
dan penyerapan tenaga kerja, UMKM juga 2. Memiliki persaingan usaha yang
berperan dalam pendistribusian hasil-hasil tinggi sehingga margin usahanya
pembangunan, mengembangkan dunia usaha, tergolong tipis.
dan penambahan APBN dan APBD melalui 3. Memiliki modal yang cukup dapat
perpajakan. Karena UMKM memiliki peran dikatakan terbatas.
penting dalam pengembangan usaha di 4. Memiliki pengalaman manajerial yang
Indonesia, dan juga merupakan cikal bakal cukup terbatas.
dari tumbuhnya usaha besar hendaknya sektor 5. Tidak mampu menekan biaya
ini dikarenakan memiliki skala ekonomi
memperoleh perhatian khusus tidak hanya dari yang kecil.
pemerintah dan investor, namun juga dari 6. Memiliki kemampuan pemasaran serta
pelaku UMKM itu sendiri serta pihak negosiasi yang tergolong terbatas.
perbankan. Perhatian dalam bentuk upaya 7. Sulit mendapatkan modal dari pasar
pengembangan UMKM harus dilaksanakan
modal dikarenakan sistem
secara terintegrasi dengan pembangunan
ekonomi nasional dan berkesinambungan. administrasinya belum mencapai
standar yang ada.

E. Karakteristik Usaha Mikro F. Kekuatan dan Kelemahan UMKM


Di Indonesia memiliki peluang yanng sangat Usaha mikro, kecil dan menengah memiliki
besar untuk mengembangkan usaha kecil yang keunggulan potensial yang dapat dijadikan
ada karena pasar yang dimiliki cukup luas, kekuatan dimasa mendatang. Adapun
bahan baku produksi juga mudah untuk kelebihan atau kekuatan UMKM sebagai
didapatkan serta sumber daya manusia yang berikut:

11
Vol.1 No.1 31 Desember 2022

1. Mampu menyediakan lapangan kerja permodalannya masih bersumber dari


dalam usaha industri kecil yang dana pribadi.
cukup besar, diperkirakan dapat
menyerap tenaga kerja sebesar 50% 2. Faktor Eksternal
dari lapangan pekerjaan yang Faktor eksternal adalah faktor penghambat
tersedia secara rata-rata yang ada. yang datang dari luar UMKM itu sendiri
dimana faktor ini datang dari sisi
2. Menciptakan wirausaha yang pengembang dan juga pihak monitoring
tegolong banyak dan memungkinkan yang masih kurang berkontribusi secara
untuk mendorong peluang orang- efektif untuk menunjang jalannya sistem
orang menjadi wirausaha sangat operasional mereka.
terbuka.
3. Memiliki manajemen yang sederhana Dari kedua faktor terebut muncul kesenjangan
dan fleksibel dengan keadaan pasar diantara faktor internal dan eksternal, yaitu
sehingga menciptakan segmentasi masih kurangnya standar manajerial yang ada
pasar yang cukup luas. dan mengakibatkan para pihak pengembang
4. Lebih memanfaatkan sumber daya atau investor seperti perbankan, BUMN atau
alam sekitar yang mana sebagian pun pihak pengembangan lainnya kurang
besar bahan bakunya dapat diambil percaya dalam membantu mereka menjadi
dari limbah industri besar jadi lebih pihak ketiga khususnya untuk aspek
bersifat ramah lingkungan. pemodalan. Disisi lain UMKM juga sulit
menentukan lembaga mana yang harus diambil
5. Memilliki kemampuan besar untuk
berkembang dikarenakan usaha kecil dikarenakan kurangnya informasi dan
dapat diinovasikan dengan mudah pengetahuan untuk mengambil keputusan yang
sehingga perkebangannya tergolong tepat bagi usaha mereka.
cepat.

Usaha mikro, kecil dan menengah miliki juga


kelemahan yang menjadi faktor penghambat
Strategi Pemulihan UMKM Pasca
berkembang usahanya, yang mana faktor Pandemi Covid-19
tersebut terdiri dari 2, yaitu: Pandemi Covid-19 yang terjadi sangat
1. Faktor Internal
memberikan dampak bagi pelaku usaha Kecil
Faktor internal adalah masalah dasar yang
terjadi dan muncul dari UMKM itu sendiri, dan memaksa mereka memutar otak untuk
yaitu diantaranya: mempertahankan bahkan memulihkan usaha
a. Kemampuan sumber daya manusia yang mereka. Para pelaku UMKM memperkuat
dimiliki masih cukup terbatas. sumber daya yang dimiliki melalui pendekatan
strategi RBV untuk memulihkan usaha mereka
b. Masih kurangnya kemampuan untuk dan dibantu dengan adanya kebijakan
memasarkan produk yang dimiliki pemerintah yang mewajibkan pelaksanaan
karena masih berfokusnya pada
Vaksinasi massal bagi semua masyarakat
produksi dikarenakan sulitnya untuk
mencari informasi untuk memasarkan sehingga keadaan sekarang menjadi lebih baik
produk mereka secara luas. dan pulih seperti biasanya.

c. Produk yang dimiliki masih cenderung Beberapa Strategi UMKM:


sulit mendapatkan kepercayaan dari A. Inkubasi Bisnis
konsumen yang ada. Inkubasi bisnis adalah upaya pemberian
pelatihan dan pendampingan secara
d. Sumber modal yang dimiliki masih terstruktur dan terukur mulai dari proses
tergolong kecil dikarenakan sulitnya awal usaha dimulai hingga pelaku UMKM
mendapatkan investor dan

12
Vol.1 No.1 31 Desember 2022

dirasa sudah mampu mengelola usahanya Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021
secara mandiri dan profesional. Sasaran dari tentang Kemudahan, Perlindungan dan
inkubasi bisnis ada dua macam, yakni untuk pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro,
menciptakan pelaku usaha baru atau Kecil dan Menengah pasal 81 dimana melalui
mengembangkan usaha pemula yang PP tersebut diwajibkan mengalokasikan 40%
inovatif dan produktif. Inkubasi Bisnis akan nilai belanja barang/jasa Pemerintah Daerah
memberikan pelatihan dan pendampingan melalui pelaku UMKM.
secara berkelanjutan dari awal ide usaha
hingga usaha telah berjalan. Melalui program D. Strategi Prioritas
inkubasi bisnis tersebut diharapkan tercipta
Untuk mendapatkan strategi prioritas terkait
UMKM yang tahan dalam berbagai keadaan
pengembangan UMKM pada masa pandemi
serta krisis dan adaptif dengan perubahan
zaman karena memiliki dasar pengelolaan dan covid-19 diperlukan analisis lebih lanjut
perencanaan yang baik dalam hal modal, melalui metode Analytical Hierarchy Process
produksi hingga pemasaran. Sehingga dapat (AHP). tahap pertama yang dilakukan adalah
menjadi UMKM yang berkualitas secara dengan membentuk hierarki. Hierarki tersebut
produk maupun pelayanan. Selain itu juga terdiri atas tujuan, kriteria yang mendasari
dapat meningkatkan taraf usaha pelaku tujuan serta alternatif strategi untuk mencapai
UMKM dengan cara memperluas pasarnya tujuan tersebut. Elemen kriteria yang
dan menjalin kemitraan strategis antar pelaku digunakan adalah merupakan arah kebijakan
UMKM yang berdampak dan bermanfaat bagi pemberdayaan UMKM sesuai Peraturan
UMKM lainnya didukung akses pembiayaan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021 tentang
dan permodalan yang terjamin. Kemudahan, Perlindungan dan pemberdayaan
Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan
B. Digitalisasi Bisnis
Menengah yakni perluasan pasar, kemitraan
pandemi covid-19 mempercepat perubahan
strategis dan akses pembiayaan. Strategi yang
perilaku berbelanja masyarakat dari sistem
sesuai dengan arah kebijakan pemberdayaan
langsung di toko menjadi sistem online.
UMKM di Indonesia yakni perluasan pasar,
Sehingga digitalisasi bisnis UMKM yang
kemitraan strategis dan akses pembiayaan
diharapkan dapat dimanfaatkan oleh seluruh
merupakan inkubasi bisnis sehingga dapat
pelaku UMKM secara pribadi dengan
dijadikan sebagai strategi prioritas dalam
memperluas pemasaran melalui e-commerce
pengembangan UMKM pada masa pandemi
dengan memanfaatkan segala platform yang
covid-19.
ada maupun melalui program digitalisasi
bisnis yang dirancang Disnaker KUKM.
Pelayanan dan Sarana Prasaran Berbasis
Teknologi, solusi atau Strategi:
C. Pro-UMKM
1. Memberikan potongan harga atau promo
Strategi berikutnya adalah melalui program
discount
Pro-UMKM. Program Pro-UMKM merupakan 2. Menggunakan alat produksi automatis agar
segala bentuk dukungan yang dilakukan rasa tetap konsisten
pemerintah untuk membantu pengembangan 3. Melakukan konten menarik sekaliigus
UMKM pada masa pandemi covid-19. Dengan memasarkan produk melalui media sosial
begitu maka akan muncul dorongan bagi (whatssapp, facebook, tiktok, youtube &
masyarakat untuk lebih memilih berbelanja di instagram)
UMKM sekitarnya daripada ke toko swalayan 4. Memberikan penghargaan kepada
dan toko modern. Maka diharapkan akan pelanggan yang loyal
terjadi perputaran uang di tingkat bawah guna 5. Memberikan harga spesial kepada pembeli
menggerakkan roda perekonomian yang yang ingin bekerja sama
melambat akibat pandemi covid-19. Program
Pro-UMKM sebagai bentuk pelaksanaan

13
Vol.1 No.1 31 Desember 2022

Hasil kajian juga menemukan bahwa antara untuk tahun 2021, Pemerintah juga telah
UMKM yang melakukan pemasaran online menganggarkan PEN untuk mendukung
dengan pemasaran offline mengalami dampak UMKM dengan dana sebesar Rp 121,90 triliun
yang berbeda. Secara umum penjualan yang untuk menjaga kelanjutan momentum
dilakukan secara online lebih tangguh dalam pemulihan ekonomi.
penjualan dan laba. UMKM yang melakukan
pemasaran secara offline mengalami
penurunan laba sebesar 67%, sedangkan
UMKM yang melakukan pemasaran secara
KESIMPULAN
online mengalami penurunan laba sebesar
58%. Artinya UMKM yang telah Dampak Covid 19 terhadap UMKM meliputi 5
menggunakan pemasaran secara online lebih aspek yakni penjualan, laba usaha, modal
tahan dibandingkan dengan offline dalam usaha, pengurangan jumlah karyawan dan
bidang laba dengan selesih sebesar 9%. kelancaran pembayaran angsuran bank.
Kelima aspek tersebut sangat dipengaruhi oleh
aktivitas penjualan. Jika penjualan mengalami
Bantuan modal usaha, pelatihan dan penurunan maka akan berdampak pula pada
pendampingan model pemasaran digital, aspek yang lainnya.
pelatihan dan pendampingan pengemasan
produk. Diperlukan peran nyata dari
Kontribusi sektor UMKM terhadap
pemerintah, yaitu kolaborasi yang baik serta
pertumbuhan ekonomi sangat besar. UMKM
sinergitas antara pihak pemerintah/instansi
mampu menyerap jumlah tenaga kerja cukup
terkait dengan pelaku UMKM, sehingga
besar. Oleh karena itu, keberadaan UMKM
kondisi perekonomian dari pelaku UMKM
hendaknya terus diberdayakan. Dengan
dapat berangsur-angsur pulih. Sebagai
demikian diharapkan UMKM dapat
contohnya, pemerintah memfasilitasi
berkembang menjadi lebih baik dan memacu
tempat/menyediakan semacam showroom
tumbuhnya usaha usaha lainnya sehingga
beserta sarana dan prasarananya untuk
mampu meningkatkan kesejahteraan
membantu memasarkan produk-produk
masyarakat (Wiryanto, 2012).
mereka, membantu mempromosikan produk
asli.
Pandemi Covid-19 memberikan dampak
terhadap UMKM yaitu berdampak terhadap
.
penurunan pendapatan usaha mereka. Adapun
strategi pemulihan usaha yang dilakukan
UMKM pasca pandemi Covid-19 diantaranya
memperkuat sumber daya dalam segi
pelayanan dan memperkuat sumber daya
berupa sarana prasarana berbasis teknologi
dalam segi penjualan maupun produksi.
Dengan strategi tersebut para UMKM mampu
memulihkan usaha mereka dalam segi
Sumber: Kementrian BPPN/Bappenas pendapatan walaupun belum pulih seutuhnya.

Jumlah UMKM yangmelakukan strategi


Pemerintah telah menyediakan insentif online meningkat saat adanya Covid 19.
dukungan bagi UMKM melalui program kemampuan bertahan UMKM yang
Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di tahun melakukan penjualan online lebih kuat
2020 dan dilanjutkan di tahun 2021. Realisasi dibandingkan UMKM yang hanya melakukan
PEN untuk mendukung UMKM sebesar Rp penjualan offline. UMKM yang melakukan
112,84 triliun telah dinikmati oleh lebih dari penjualan online mengalami penurunan
30 juta UMKM pada tahun 2020. Sementara penjualan sebesar 60% dan mengalami
penurunan laba sebesar 58%. Sedangkan

14
Vol.1 No.1 31 Desember 2022

UMKM yang melakukan penjualan offline


mengalami penurunan penjualan sebesar 69%
dan mengalami penurunan laba sebesar 67%.

REFERENSI
Agus, N.E. (2020). Survei Kinerja UMKM di Masa Pandemi COVID-19

Ariani, A., & Utomo, M. N. (2017). Kajian Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan
Menengah (Umkm) Di Kota Tarakan. Jurnal Organisasi Dan Manajemen, 13(2), 99–118.

Devi nindya, S. eka. (2021). Analisis Strategi Pengembangan Pariwisata Pada Masa Pandemi Covid-
19 di Agro Belimbing Mayoketen Tulungagung. 7.

Kumala, Ratih & junaidi, A. (2020). Prosiding Seminar Stiami. (Vol. 7, Issue 2).

Haerul Anwar, (2022). Strategi Pemulihan UMKM Pasca Pandemi Covid 19 di Kota Tarakan. Skripsi.
Fakultas Ekonomi Universitas Borneo Tarakan.

Mesran, Krianto Sulaiman, O., Wijoyo, H., hendra Putra, S., Watriantos, R., Sinaga, R.,
Mardiana, R., gusandra Saragih, M., & Lily Indarto, stefani. (2020). Merdeka Kreatif di Era Pandemi
Covid-19 Suatu Pengantar.

Nabila, M. E., Natalia, D., & Fitriyani, N. T. (2020). Strategi UMKM berjuang di tengah pandemi
covid-19 (studi kasus pada UMKM Rentjana Coffee Roastery). 19, 264–269.

Nyoman Sutama, I., Haryadi, W., Rachman (2020). Manajemen Business Cycle Sebagai Basis
Peluang Usaha Pasca Covid-19: Suatu Strategi Pemulihan Ekonomi Masyarakat. In
Indonesian Journal of Social Sciences and Humanities (Vol. 1, Issue 2).

Saipul Anwar, R., & Putro, E. (2020). Strategi Pemulihan Ekonomi Desa Sukamekar pasca Pandemi
Covid-19.

Siagian, A. O., & Cahyono, Y. (2021). Strategi Pemulihan Pemasaran UMKM di Masa Pandemi
Covid-19 Pada Sektor Ekonomi Kreatif. Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi Bisnis, 3(1),
206–217.

Wahidah, Indah. Andi, M., P., Septiadi, M. C., R., & Fitria, Nur, S. H., & Raihan. A. (2020).
Pandemik Covid-19: Analisis Perencanaan Pemerintah dan Masyarakat dalam Berbagai
Upaya Pencegahan COVID-19 Pandemic: Analysis of Government and Community Planning
in Various Prevention Measures. Jurnal Manajemen Dan Organisasi (JMO), 11(3), 179–188.

Amri, A. (2020). Dampak Covid-19 Terhadap Umkm Di Indonesia. BRAND Jurnal Ilmiah
Manajemen Pemasaran, 2(1), 123-131.

Hadiwardoyo, W. (2020). Kerugian Ekonomi Nasional Akibat Pandemi Covid-19. BASKARA:


Journal of Business & Entrepreneurship, 2(2), 83-92.

Setyawati, I. (2018). Peran Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Dalam Perekonomian Nasional.

15
Vol.1 No.1 31 Desember 2022

Kajian Kebijakan Penanggulangan, Dampak COVID-19 terhadap UMKM, Survei Kebutuhan


Pemulihan Usaha Bagi UMKM Indonesi, Kementrian BPN/Bappenas, 2020.

16

Anda mungkin juga menyukai