Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

EKONOMI MIGAS
“Diagram Cash Flow”

Dibuat Untuk Memenuhi Persyaratan


Mata Kuliah Ekonomi Migas Pada Semester V
Pada Program Studi Teknik Eksplorasi Produksi Migas

OLEH :

Sintya Sandra 1703027

Dosen Pengajar :
Dwi Putri Lestari, ST

PROGRAM STUDI TEKNIK EKSPLORASI PRODUKSI MIGAS


JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN
POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
2019
1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Menurut PSAK No.2 (2002 :5) Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar
kas atau setara kas. Laporan arus kas merupakan revisi dari mana uang kas
diperoleh perusahaan dan bagaimana mereka membelanjakannya. Laporan arus
kas merupakan ringkasan dari penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama
periode tertentu (biasanya satu tahun buku).

Cash flow atau dalam bahasa indonesia yang bisa disebut dengan Aliran Kas
ini termasuk kata-kata dalam bidang Akutansi yang tidak kami pelajari di jurusan
kami, Mungkin bagi teman-teman yang pernah mempelajari di Jurusan Akutansi
atau yang pernah menjalani aktivitas sebagai Enterpreneurship/Kewirausahaan
pasti saja pernah mendengar kata-kata cash flow ini, Cash Flow ini bisa disebut
juga dengan laporan keuangan/aliran kas sangat berguna bagi siapa saja yang
ingin membuka usaha, agar proses keuangan dalam suatu usaha tersebut dapat
terorganisir dan terkoordinir dengan baik, dan agar pimpinan suatu bidang tidak
bisa dibohongi dengan pegawai-pegawainya, maka sangat penting dibuatnya Cash
Flow.

Cash flow (aliran kas) merupakan sejumlah uang kas yang keluar dan yang
masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas
yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan
serta berapa saldonya setiap periode. Hal utama yang perlu selalu diperhatikan
yang mendasari dalam mengatur arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi
dana/uang yang kita miliki, kita simpan/investasikan.

Arus kas (cash flow) adalah suatu laporan keuangan yang berisikan
pengaruh kas dari kegiatan operasi, kegiatan transaksi investasi dan kegiatan
transaksi pembiayaan/pendanaan serta kenaikan atau penurunan bersih dalam kas
suatu perusahaan selama satu periode.
1.2. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Cash flow.
2. Untuk mengetahui Jenis dari Cash flow meliputi Future worth dan Annual
berdasarkan contoh soal.

1.3. Manfaat

1. Dapat mengaplikasikan Diagram Cash flow.


2. Dapat memacahkan kasus atau permasalahan yang bersangkutan dengan
diagram Cash flow single payment.

2. Tinjauan Khusus
2.1 Pengertian Cash flow
Cash flow (aliran arus) adalah sejumlah uang kas yang keluar dan yang
masuk sebagai akibat dari aktifitas perusahaan, dengan kata lain adalah aliran kas
yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan
serta berapa saldonya setiap periode.
Hal utama yang perlu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas
adalah memahami dengan jelas fungsi dana uang yang kita miliki, kita simpan
atau investasikan. Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi beberapa macam
yaitu:
1. Fungsi likuiditas
Yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan
dapat dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada
pengurangan investasi awal.
2. Fungsi anti inflasi
Yaitu dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya
beli dimasa datang dan dapat dicairkan dengan relatif cepat
3. Capital growth
Yaitu dana yang diperuntukan untuk penambahan perkembangan kekayaan
dengan jangka waktu relatif panjang.

Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat dibagi menjadi
tiga kelompok yaitu:
1. Aliran kas awal (Initial Cash Flow)
Merupakan aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaranuntuk kegiatan
investasi misalnya: pembelian tanah, gedung biaya pendahuluan dsb.
Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar (cash out Flow)
2. Aliran kas operasional (Operational Cash Flow)
Merupakan aliran kas yang berkaitan dengan operasional proyek seperti;
penjualan, biaya umum,dan administrasi. Oleh sebab itu aliran kas
operasional merupakan aliran kas masuk (cash in flow) dan aliran kas
keluar (cash out flow)
3. Aliran kas akhir (Terminal Cash Flow)
Merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa proyek (nilai
residu) seperti nilai sisa modal kerja atau nilai sisa proyek lainnya yaitu
penjualanperalatan proyek

2.2 Keterbatasan
Cash flow mempunyai keterbatasan-keterbatasan antara lain:
1. Komposisi penerimaan dan pengeluaran yang dimasukkan dalam cash flow
hanya yang bersifat tunai.
2. Perusahaan hanya berpusat pada target yang mungkin kurang fleksibel.
3. Apabila terdapat perubahan pada situasi internal ataupun eksternal dari
perusahaan dapat mempengaruhi estimasi arus kas masuk dan keluar yang
seharusnya diperhatikan, maka akan terhambat karena manager hanya akan
terfokus pada budjet kas, misalnya kondisi ekonomi sakarang yang kurang
stabil, terlambatnya customer dalam memenuhi kebutuhannya.

2.3 Manfaat
Adapun kegunaan didalam menyusun estimasi cash flow dalam perusahaan
sangat berguna bagi beberapa pihak terutama manajemen, diantaranya:
1) Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang berhubungan dengan
rencana keuangan perusahaan dan transaksi yang menyebabka perubahan
kas.
2) Sebagian dasar untuk menaksir kebutuhan dana masa yang akan datang dan
memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit.
3) Membantu manajer untuk mengambil keputusan kebijakan finansial.
4) Untuk kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar
kredit yang diberikan kepadanya.

2.4 Langkah-Langkah Penyusunan


Ada empat langkah dalam penyusunan cash flow:
1. Menentukan minimum kas
2. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
3. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk
menutupi defisit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga
4. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya
transaksi finansial dan budjet kas yang final

Cash flow memuat tiga bagian utama, yang terdiri dari:


1. Cash In Flow
Pada bagian ini mengidentifikasikan sumber-sumber dana yang akan
diterima, jumlah dananya dan waktu dalam periode tersebut, yang akan
dihasilkan berupa penjualan tunai, pejualan kredit yang akan menjadi
piutang, hasil penjualan aktiva tetap, dan penerimaan lainnya. Perincian kas
ini terdiri dari dua sifat yaitu; kontinyu dan intermitan.
2. Cash Out Flow
Pada bagian ini berhubugan dengan mengidentifikasikan semua kas yang
sudah diantisipasi, antara lain pembelian barang dagang baku, pembayaran
hutang, upah, administrasi, dan pengeluaran lainnya. Cash out flow
mempunyai dua sifat yang sama yaitu kontinyu dan intermitan.

3. Financing (pembiayaan)
Pada bagian ini menunjukkan besarnya net cash flow dan besarnya
kebutuhan dana jika terjadi defisit.

Pada laporan arus kas juga terdapat beberapa kegiatan (aktivitas) yang dibagi
menjadi:
Aktivitas operasi :
 Seluruh aktivitas yang berkaitan dengan operasi perusahaan dan tercantum
didalam laporan ikhtisar rugi laba.
 Aliran kas masuk (Cash In Flow)
a. Dari penjualan barang dan jasa
b. Dari pendapatan bunga hutang dari pihak lain dan difiden (bunga saham)
dari pihak lain
 Aliran kas keluar (Cash Out Flow)
a. Pembelian persediaan dari pemasok
b. Pembayaran gaji/upah karyawan
c. Pembayaran pajak
d. Pembayaran bunga pinjaman
e. Pembayaran lain-lain pengeluaran

2.5 Bunga
Menurut bahasa interest atau bunga adalah uang yang dikenakan atau
dibayar atas penggunaan uang.

Macam-macam suku bunga


 Suku bunga nominal
Dimana suku bunga nominal adalah rasio antara jumlah uang yang
dibayarkan kembali dengan jumlah uang yang dipinjam.
 Suku bunga riil
Selisih antara suku bunga nominal dengan laju inflasi, dimana suku bunga
riil menekankan rasio daya beli uang yang dibayarkan kembali terhadap
daya beli uang yang dipinjam.

2.6 Single Payment


Single payment disebut cash flow tunggal dimana sejumlah uang ini sebesar
“P” (present) dijinjamkankan kepada seseorang dengan suku bunga sebesar “i”
(interest) pada suatu periode “n”, maka jumlah yang harus dibayar sesuai uang
pada periode “n” sebesar “F” (future). Nilai “F” akan di ekivalensi dengan “P”
saat ini pada suku bunga “i”. Dengan rumus:

Jika dibalik, misalnya F diketahui dan P yang dicari maka hubungan


persamaannya menjadi:

2.7 Annual Cash Flow (Uniform Series Payment)

Metode annual cash flow diaplikasikan untuk suatu pembayaran yang sama
besarnya tiap periode untuk jangka waktu yang lama, seperti mencicil rumah,
mobil, motor dan lainya. Grafik annual cash flow di gambarkan dalam bentuk
grafik dibawah ini:
2.8 Hubungan annual dan future

Dengan menguraikan bentuk annual dengan tunggal (single) dan selanjutnya


masing-masingnya itu diasumsikan sebagai suatu yang terpisah dan dijumlahkan
dengan menggunakan persamaan sebelumnya. Maka akan diperoleh rumus:

Hubungan future dengan annual

Hubungan annual dengan present (P)

Jika sejumlah uang present didistribusikan secara merata setiap periode akan
diperoleh besaran ekuilaven sebesar “A”, yaitu:

Hubungan present (P) dengan annual (A)

2.9 Cash Flow Gradient (Uniform Gradient Payment)


Cash flow gradient adalah cash flow dimana jumlah aliran uangnya
meningkat dalam jumlah tertentu setiap periode. Tipe dari cash flow gradient
terdiri dari:

 Cash flow arithmatic gradient

Yaitu jika peningkatannya dalam jumlah uang yang sama setiap periode
(peningkatan linier). Simbol yang biasa digunakan adalah “G”:

Cash flow geometric gradient

Yaitu jika peningkatan arus uangnya proposional dengan jumlah uang


periode sebelumnya, dimana hasil peningkatannya tidak dalam jumlah yang sama,
tetapi semakin lama semakin besar dan merupakan fungsi pertumbuhan. Simbol
yang biasa digunakan adalah “g”.
Contoh Soal
1. Seorang pegawai negeri memperhitungkan bahwa 15 tahun yang akan
datang anak akan pada sebuah perguruan tinggi , pegawai itu membutuhkan
uang sebesar Rp 35.000.000,- bila tingkat bunga adalah 5 %. Berapakah
uang yang harus di tabung dari sekarang ?
Jawab:
F = Rp 35.000.000,- , i = 5%, n = 15
P = (35.000.000) (p/f,5,15)
= (35.000.000) (0,4810)
= Rp 16.835.000,-

2. Mahasiswa menginginkan uang selama 4 tahun sebesar Rp 30.000.000,-


guna membiayai kuliah selama S-1, berapa uang yang harus disetor kepada
bank jika tingkat bunga di bank 15 % per tahun?
Jawab:
F = (30.000.000), i = 15 %, n = 4
P = (30.000.000)(P/F, i, n)
P = (30.000.000)(P/F, 15, 4)
= (30.000.000)(0.5718)
= Rp 17.154.000

3. Seorang pimpinan perusahaan akan mengganti mesin lama dengan mesin


baru karena mesin lama sudah tidak ekonomis lagi, baik secara teknis
maupun ekonomis . mengganti mesin lama dibutuhkan dana investasi
sebesar Rp 75.000.000,- mesin baru mempunyai ekonomis 5 tahun dengan
salvage value beradasarkan pengalaman pada akhir tahun kelima sebesar Rp
15.000.000,-. Berdasarkan pengalaman pengusaha. Cash in flow setiap
tahun diperkirakan sebesar Rp 20.000.000,- dengan biaya modal 18% per
tahun. Apakah penggantian mesin ini layak untuk dilakukan apabila dilihat
dari PV dan NPV?

Jawab:
4. Seorang mahasiswa membeli sebuah motor kredit dengan setoran kepada
delear resmi Cash in flow setiap bulan sebesar Rp 5.000.000,-. Dengan
jangka waktu yang di ambil mahasiwa selama 6 bulan. Sedangkan uang
yang diberikan orang tua sebesar Rp 50.000.000,-. Berapakah yang harus di
bayar untuk melunasi motor selama 6 bulan?
Jawab:

3. PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Cash flow (aliran kas) merupakan sejumlah uang kas yang keluar dan yang
masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas
yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan
serta berapa saldonya setiap periode.
2. Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi beberapa macam yaitu:
 Fungsi likuiditas
 Fungsi anti inflasi
 Capital growth
3. Mengetahui hubungan antara Future dan Annual

Anda mungkin juga menyukai