Anda di halaman 1dari 25

MANAJEMEN KEUANGAN 1

“Manajemen Kas”

Disusun Oleh :

Anisa Rahma Fadila (190400045)


Azizah Tunnisa (190400042)
Devi Fitriyah (190400063)
Rizki Try Hendarto (190400039)
Salsabilla Paradibbah (190400091)

UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA

FAKULTAS EKONOMI

MANAJEMEN

2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat,
hidayah dan karunia-Nya makalah mengenai Manajemen Kas untuk memenuhi tugas
mata kuliah Manajemen Keuangan 1 dapat terselesaikan dengan baik. Sholawat serta
salam tetap tercurahakan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW yang telah
menunjukkan jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang yakni agama islam.

Dalam makalah ini akan menjelaskan tentang Manajemen Kas. Makalah ini meliputi
pengertian, aliran, beberapa faktor yang mempengaruhi persediaan kas dan masih
banyak lagi mengenai Manajemen Kas.

Demikian yang dapat disampaikan, mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca. Dan dalam penyusunan makalah ini saya sepenuhnya menyadari masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca agar kedepannya dapat tersusun dengan baik. Mohon maaf apabila ada salah
kata.

ii
Daftar Isi

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................................ii
BAB II.........................................................................................................................................................1
1. ALIRAN KAS DALAM PERUSAHAAN..................................................................................................1
2. MOTIF MEMILIKI KAS.............................................................................................................................4
3. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEDIAAN KAS.................................................................5
4. MODEL MANAJEMEN KAS (Definisi Kas dan Surat-surat Berharga Jangka Pendek)...............................6
Surat-surat berharga jangka pendek....................................................................................................7
5. ANGGARAN KAS...................................................................................................................................10
6. MENENTUKAN KAS OPTIMAL...............................................................................................................15
7. JENIS- JENIS SURAT BERHARGA JANGKA PENDEK................................................................................16
BAB III..........................................................................................................................................................22
PENUTUP.....................................................................................................................................................22
Kesimpulan.............................................................................................................................................22
Saran.......................................................................................................................................................22

iii
BAB II
PENJELASAN

1. ALIRAN KAS DALAM PERUSAHAAN


Aliran kas (cash flow) merupakan aliran pemasukan dan pengeluaran kas  
yang mengubah kondisi kas proyek atau perusahaan setiap periode pembukuan  (bulan,
triwulan,semester,atau tahun). Aliran kas masuk (cash inflows) dapat bersumber dari
aktifitas financing (bantuan pinjaman oleh pihak luar), hasil   penjualan produk,
ataupun investasi oleh pihak lain. Aliran kas keluar (cash   outflows) diakibatkan oleh
pembiayaan-pembiayaan yang dilakukan. Dengan demikian, aliran kas secara sederhana
merupakan pergerakan keluar dan masuknya   kas ke suatu bisnis atau proyek pada
periode tertentu sehingga menggambarkan  perubahan kondisi kas proyek atau bisnis
tersebut dari satu periode ke periode berikutnya. Selain itu, cash flows dapat juga
mewakili proyeksi aliran kas suatu   peluang bisnis atau investasi yang menggambarkan
jumlah dan saat terjadinya pemasukan (income atau revenue) dan pengeluaran
(expenditure atau cost) selama life   cycle dari proyek atau investasi tersebut.

Dalam dunia bisnis, aliran kas dapat digunakan sebagai indikator dalam
mengukur kekuatan finansial dan nilai suatu proyek atau bisnis dan merupakan
hal yang sangat menentukan bagi hidup matinya suatu perusahaan. Aliran kas
bersih   (net cash flow) sebuah bisnis selama periode tertentu dapat dihitung
berdasarkan perubahan jumlah kas yang dimiliki selama periode tersebut. Aliran
kas bersih bernilai positif apabila jumlah kas yang dimiliki bertambah selama
periode tersebut dan bernilai negatif apabila jumlah kas yang dimiliki berkurang.
Proyek, perusahaan, atau bisnis dengan aliran kas bersih yang positif
(pemasukan lebih besar dari pengeluaran) akan memiliki kemampuan untuk
melakukan re-investasi kelebihan kas yang dimiliki sehingga dapat menciptakan
tambahan aliran kas masuk dan keuntungan yang lebih besar.

Secara umum, aliran kas dapat dikelompokan sebagai berikut:


a. Aliran kas operasional (operational cash flows). Kelompok ini meliputi
kas   yang diterima (pemasukan) dan kas yang dibelanjakan
(pengeluaran) untuk aktifitas bisnis dari proyek atau perusahaan.
1
Pemasukan dapat bersumber dari hasil penjualan produk atau layanan
atau dari pinjaman untuk penguatan modal kerja (working  
capital).Pengeluaran meliputi antara lain pembayaran gaji pegawai
dan buruh,   pembelian bahan baku,biaya listrik dan sumber energi,
pemeliharaan dan perbaikan,biaya distribusi, dan biaya overhead.
Agar proyek atau perusahaan berada pada kondisi sehat dan
menguntungkan, nilai bersih dari aliran kas operasional harus positif.

b. Aliran kas investasi (investment cash flows) merupakan kas yang


diterima   dari penjualan asset berumur panjang, atau kas yang
dikeluarkan untuk belanja   modal seperti belanja untuk investasi,
akusisi, dan pembiayaan aset berumur panjang.
c. Aliran kas untuk pendanaaan (financing cash flows). Kelompok ini
terdiri atas kas yang diterima dari pinjaman dan penjualan saham, kas
yang dibayarkan sebagai dividen ke pemegang saham,kas yang
digunakan untuk membeli kembali saham   yang dipegang oleh pihak
luar, dan kas yang digunakan untuk pembayaran pokok pinjaman dan
bunga utang perusahaan.

Melalui informasi yang diperoleh dari aliran kas, kita dapat melakukan  
beberapa hal sebagai berikut: Menghitung nilai beberapa parameter finansial
yang dapat digunakan untuk menilai   untung-ruginya atau layak-tidaknya suatu
proyek atau bisnis. Data arus kas suatu   bisnis atau proyek dapat digunakan
sebagai input dalam model-model finansial seperti nilai bersih sekarang (net
present value), laju pengembalian modal (rate of return), dan laba tahunan
seragam ekuivalen (equivalent uniform annual profit). Mengevaluasi status
likuiditas suatu bisnis. Hal ini penting karena sebuah bisnis dapat menghadapi
masalah likuiditas (kekuarangan kas) dan gagal   walaupun bisnis tersebut dalam
kondisi yang menguntungkan.

Dalam konteks perencanaan dan evaluasi kelayakan suatu proyek atau   bisnis,
aliran keluar masuknya kas harus dapat diperkirakan secara akurat agar jumlah kas
yang akan dihasilkan oleh proyek atau bisnis tersebut melebihi jumlah kas yang harus
dikeluarkan. Dengan demikian, perkiraan pendapatan (earning forecast)   sangat  

2
penting dilakukan agar pengendali proyek atau managemen perusahaan dapat  
melakukan kontrol pembiayaan (cost control) secara akurat untuk menjamin aliran kas
bersih bernilai positif.

Metode dan contoh laporan aliran kas, yaitu:

a. Metode Cashflow langsung (Direct), metode langsung ini menggunakan


arus kas yang berasal dari kegiatan operasional yang diperinci menjadi
arus kas masuk dan arus kas keluar yang nantinya akan diperinci
kembali menjadi beberapa jenius penerimaan ataupun pengeluaran
dari arus kas perusahaan. Contohnya:

b. Metode Cashflow tidak langsung (inirect), metode tidak langsung pada


arus kas ditentukan dengan mengoreksi laba bersih yang dilaporkan di
laporan laba rugi perusahaan. Beberapa hal yang termasuk diantaranya
3
biaya penyusutan, laba atau rugi karena pelepasan investasi dan hal
lainnya. Metode tidak langsung merupakan rekonsiliasi dari laba bersih
yang diperoleh perusahaan. Contohnya:

2. MOTIF MEMILIKI KAS


Ada beberapa motif memiliki kas sebuah perusahaan. Kas merupakan
persediaan dana untuk keperluan-keperluan tertentu. Jumlah saldo kas yang
harus tersedia di dalam perusahaan sangat tergantung pada tiga motif.
Ketiga motif memiliki kas itu menurut Marihot Manulang (2005) adalah
sebagai berikut:
a. Motif Transaksi : Perusahaan membutuhkan uang kas untuk membayar
transaksi harian. Perluasan luas usaha akan berpengaruh pada transaksi
finansial. Kondisi itu secara otomatis juga akan menuntut kenaikan uang kas
yang dibutuhkan, antara lain untuk membayar bahan baku, upah, gaji,
4
asuransi, dan lain sebagainya. Persediaan kas yang cukup akan membuat
perusahaan dapat membayar transaksi-transaksi di atas tepat waktu.
b. Motif Spekulasi : Pada motif ini, memegang uang dimaksudkan untuk
memperoleh keuntungan dari kenaikan harga, baik harga barang ataupun
harga (nilai) uang itu sendiri. Hal ini bisa diilustrasikan dengan suatu
perusahaan penyuplai yang ingin menjual barang persediaannya dengan
diskon yang besar. Pembayaran kontan akan dianggap menguntungkan karena
dengan demikian perusahaan dapat melakukan penghematan harga bahan
produksi dan pada akhirnya akan menambah nilai profit.
c. Motif Berjaga-jaga : Pengusaha selalu memperhitungkan faktor
ketidakpastian dan melakukan tindakan berjaga-jaga untuk menjamin
likuiditas perusahaannya apabila penerimaan kas tidak sesuai dengan rencana
sebelumnya. Untuk itu, pengusaha harus berusaha memiliki kas yang dapat
menangani masalah itu.

3. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEDIAAN KAS

Faktor yang bisa mempengaruhi ketersediaan kas adalah jumlah penerimaan dan
pengeluaran kas.

Berikut adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi ketersediaan kas :

1. Berkurang atau bertambahnya aktiva lancar selain kas

Dengan berkurangnya aktiva lancar selain kas berarti akan menambah kas,

Contohnya terjadi karena adanya penjualan sehingga dari hasil penjualan tersebut
menjadi sumber kas bagi perusahaan.

Bertambahnya aktiva lancar dapat terjadi karena pembelian barang atau pembelian
barang yang membutuhkan dana.

2. Berkurang dan bertambahnya aktiva tetap

Berkurangnya aktiva tetap dapat diartikan bahwa sebagian dari aktiva tetap tersebut
dijual dan hasil dari penjualan tersebut dapat menambah kas perusahaan.

5
Bertambahnya aktiva tetap dapat terjadi karena pembelian aktiva tetap dengan
menggunakan kas sehingga penggunaan dari kas tersebut dapat mengurangi kas.

3. Bertambahnya dan berkurangnya setiap jenis hutang

Dengan bertambahnya hutang, baik hutang lancar atau hutang jangka panjang dapat
menambah kas yang diterima perusahaan.

Berkurangnya hutang, baik hutang lancar atau jangka panjang dapat terjadi karena
perusahaan melunasi atau mengangsur hutang tersebut dengan menggunakan kas
sehingga dapat mengurangi jumlah kas.

4. Bertambahnya modal

Bertambahnya jumlah modal dapat menambah kas misalkan karena emisi saham baru
dan hasil penjualan saham baru.

Berkurangnya modal dengan menggunakan kas dapat terjadi karena pemiliki


perusahaan mengambil kembali atau mengurangi modal yang tertanam di dalma
perusahaan sehingga jumlah kas berkurang.

5. Adanya keuntungan dan kerugian perusahaan

Bila perusahaan memperoleh keuntungan dari operasionalnya maka kas yang dimiliki
akan bertambah untuk perusahaan sehingga penerimaan kas bertambah.

Begitupun sebaliknya bila perusahaan mendapatkan kerugian dalam periode tertentu


dapat mengurangi jumlah kas karena perusahaan akan mengggunakan kas untuk
menutupi kerugian.

4. MODEL MANAJEMEN KAS (Definisi Kas dan Surat-surat Berharga Jangka Pendek)

Manajemen Kas (Cash Management) adalah suatu kumpulan kegiatan


perencanaan, perkiraan, pengumpulan, pengeluaran dan investasi kas dari suatu
perusahaan agar dapat beroperasi dengan lancar. Tanpa manajemen kas yang baik
sebuah perusahaan bisa mengalami kebangkrutan karena kekurangan kas, walaupun ia
menghasilkan profit.

Yang termasuk dalam kas (cash) :

6
Uang tunai dalam bentuk kertas/logam

Uang perusahaan yang disimpan di bank yang sewaktu-waktu dapat diambil

Cek yang diterima sebagai pembayaran dari pihak lain

Cek perjalanan(travell check) adalah yang diterbitkan oleh suatu bank untuk melayani
nasabah yang melakukan perjalanan jarak jauh.

Kasir cek adalah cek yang dibuat dan ditanda tangani oleh suatu bank,ditarik oleh bank
itu sendiri untuk melakukan pembayaran ke pihak lain

Wesel post: dapat dijadikan uang tunai pada saat diperlukan.

Yang tidak termasuk dalam kas (cash) :

Deposito berjangka/Time deposite : uang simpanan di bank yang hanya dapat diambil
setelah jangka waktu tertentu berakhir

Uang yang disediakan untuk tujuan-tujuan tertentu sehingga terikat penggunaannya


Contoh : Dana Pensiun

Cek mundur/Post date check : tidak dapat digolongkan ke dalam kas sebelum jangka
waktunya

Perangko

Surat-surat berharga jangka pendek


Pengertian surat berharga jangka pendek

Kelebihan uang kas dalam suatu perusahaan tidak akan menimbulkan pendapatan
karena itu kelebihan kas sebaiknya diinvestasikan selama masa tidak terpakainya kas
tersebut. Karena jangka watu tidak dipakainya kas relatif pendek, maka investasinya
juga dilakukan dalam bentuk atau dalam jangka pendek.

Investasi jangka pendek bisa dilakukan dalam bentuk deposito, sertifikiat bank atau
surat-surat berharga yaitu saham ( efek ekuitas) dan obligasi (efek Utang)

Pengaturan akutansi dan pelaporan investasi obligasi ( efek Utang) dan saham (efek
Ekuitas) diatur dalam PSAK No. 50. Menurut PSAK tersebut perusahaan harus
mengklasifikasikan investasi saham ke dalam salah satu dari tiga kelompok berikut ini :

Dimiliki hingga jatuh tempo ( Held to Maturity)


7
Efek ekuitas yang dibeli dan dimiliki sampai jatuh tempo harus diklasifikasikan dalam
kelompok “dimiliki hingga jatuh tempo”

Diperdagangkan ( Trading)

Efek yang dibeli dan dimiliki untuk dijual kembali dalam waktu dekat
harus diklasifikasikan ke dalam kelompok “diperdagangkan”. Investasi ini dilakukan
dengantujuan untuk mecari laba dari perbedaan harga jangka pendek

Tersedia untuk dijual (available for sale)

Efek yang tidak diklasifikasikan ke dalam dua kelompok tersebut harus dilasifikasikan
ke dalam kelompok “tersedia untuk dijual”

Motif Memegang Kas

Ada dua alasan utama memegang kas :

Motif Transaksi

Kas dipegang untuk motif transaksi memungkinkan perusahaan untuk memenuhi


kebutuhan kas yang muncul dalam kegiatan bisnis biasa. Transaksi meliputi arus kas
masuk (inflow) dan arus kas keluar (outflow). Arus kas masuk diantaranya meliputi
pendapatan dari penjualan dari core bisnisnya, penjualan asetnya, ataupun
pembiayaan-pembiayaan dari pinjaman. Sedangkan arus kas keluar diantaranya
meliputi pembayaran gaji pegawai, pembayaran hutang, pajak , dividen dan
sebagainya. Keseimbangan arus kas masuk dan keluar tidaklah selalu sama sehingga
diperlukan tingkat pegangan kas minimum sebagai buffer. Apabila perusahaan terlalu
sedikit kas balancenya berarti perusahaan kekurangan kasnya.

Motif Kompensasi

Kas balance dijaga di bank sebagai kompensasi jasa pelayanan bank yang diberikan ke
perusahaan berupa saldo minimum yang harus ada di rekening gironya.

Selain motif utama diatas, ada 2 motif memegang kas lain yaitu :

Motif Berjaga-jaga

8
Motif memegang kas ini berhubungan dengan mempertahankan saldo untuk digunakan
untuk memenuhi kebutuhan yang mungkin tapi belum jelas. Hal ini disebabkan karena
arus kas masuk dan arus kas keluar kurang dapat diperkirakan, dan tingkat
kepastiannya berbeda-beda di antara berbagai perusahaan dan industri..

Motif Spekulatif

Perusahaan menahan saldo kasnya dengan tujuan dapat memanfaatkan segala


kemungkinan dan kesempatan untuk mengambil keuntungan dari situasi yang
berpotensi menghasilkan laba. Misalnya dengan membeli secara murah barang-barang
yang kemungkinan di hari yang tak terduga harganya turun.

Model Saldo Kas / Model Manajemen Kas

Model Persediaan (Model Baumol)

William Baumol (1952) mengidentifikasikan bahwa kebutuhan akan kas dalam


perusahaan mirip dengan pemakaian persediaan. Apabila perusahaan memiliki saldo
kas yang tinggi, perusahaan akan mengalami kehilangan kesempatan untuk
menginvestasikan dana tersebut pada kesempatan investasi yang lain yang lebih
menguntungkan (sebaliknya).

Model Miller dan Orr

Miller dan Orr mengasumsikan bahwa aliran kas masuk dan keluar tidak konstan
(berfluktuasi). Miller dan Orr menentukan batas pengendalian atas dan batas
pengendalian bahwa serta saldo kas yang ditargetkan.

Model Beranek

Menurut Beranek, dalam menganalisis permasalahan manejemen kas, pengeluaran kas


dianggap terjadi sekali-kali dan bias dikendalikan secara langsung oleh manajemen
sementara pemasukan kas dianggap sulit dikendalikan dan terjadi terus-menerus.

Perbandingan antar Model

9
Perbedaan pokok antara model-model diatas terletak pada berbagai biaya yang
berpengaruh pada keputusan yang harus diambil.

Model Baumol dan Miller-Orr menekankan pada biaya-biaya yang timbul karena transfer
dari kas ke portofolio investasi, dan sebaliknya. Kedua model ini mengabaikan
alternative meminjam dan memusatkan pada pencairan surat berharga dalam rangka
menutup pengeluaran kas. Sedangkan,

Model Beranek lebih menekankan pada biaya-biaya yang timbul sebagai akibat
kekurangan kas (biaya pinjaman dari satu segi), sementara biaya transaksi hanya
dipertimbangkan secara tidak langsung. Model terakhir ini mengabaikan alternative
pencairan surat berharga untuk menutup pengeluaran kas.

Dari ketiga model ini , model yang paling mudah diterapkan adalah model Miller dan
Orr, karena aturan-aturan mainnya sangat sederhana.

5. ANGGARAN KAS

Anggaran kas dapat diartikan sebagai sebuah alat yang digunakan oleh
perusahaan untuk perkiraan arus kas. Di mana besaran arus kas yang diperkirakan
tersebut akan terjadi pada waktu atau periode tertentu. Sehingga ada yang disebut
dengan estimasi yang berlaku untuk penentuan arus kas, penentuan ini bertujuan untuk
mengetahui apakah anggaran perusahaan cukup atau tidak.

Penilaian anggaran ini akan diuji dan dikelola sehingga memberikan kepastian untuk
memenuhi kebutuhan operasional suatu perusahaan atau tidak.

Namun penggunaan anggaran kas sebagai alat ini hanya untuk memperkirakan dana
yang dibutuhkan dalam jangka waktu tertentu dengan tujuan untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan perusahaan.

Manajemen biasanya mengembangkan anggaran kas setelah anggaran penjualan,


pembelian, dan belanja modal dibuat.

Anggaran ini perlu dibuat sebelum anggaran kas untuk memperkirakan secara akurat
bagaimana kas aakan terpengaruh selama periode tersebut. Misalnya, manajemen perlu
mengetahui perkiraan penjualan sebelum dapat memperkirakan berapa banyak uang
tunai yang akan dikumpulkan selama periode tersebut.

10
Manajemen menggunakan anggaran kas untuk mengelola arus kas suatu perusahaan.
Dengan kata lain, manajemen harus memastikan perusahaan memiliki cukup uang tunai
untuk membayar tagihan ketika jatuh tempo.

Misalnya, penggajian harus dibayarkan setiap dua minggu dan utilitas harus dibayar
setiap bulan. Anggaran kas memungkinkan manajemen untuk memprediksi penurunan
pendek dalam saldo kas perusahaan dan memperbaiki masalah sebelum pembayaran
jatuh tempo.

Selain itu, alat yang digunakan perkiraan kas ini juga berguna untuk mengetahui
mengenai apakah perusahaan kekurangan atau kelebihan pada dana operasional
perusahaan. Di mana kelebihan dari uang tersebut di lihat selama periode
penganggaran.

Adapun tujuan dari alat ini adalah untuk memantau kondisi atau keadaan kas
perusahaan secara terus menerus. Bukan hanya itu, penganggaran kas juga membantu
dalam mengukur keberhasilan atas target yang sudah direncakan sebelumnya.

Cara Penyusunan Anggaran Kas

Selanjutnya adalah cara penyusunan dari penganggaran kas. Di mana dalam proses
penyusunan ini tentu diperlukan beberapa tahap sehingga anggaran tersebut bisa
tersusun dengan baik. Dalam artian bisa tersusun sesuai dengan apa yang diharapkan
oleh perusahaan. Maka dari itu, tahap-tahap tersebut harus diketahui terlebih dahulu.
Berikut cara penyusunan anggaran kas melalui beberapa tahap.

1. Tentukan arus kas masuk ke perusahaan dalam sebulan

Jenis analisis arus kas ini disebut sebagai persiapan dan analisis penganggaran kas. Ini
adalah bagian dari perkiraan keuangan jangka pendek perusahaan Anda.

Tentukan jumlah kas yang akan mengalir ke perusahaan dalam satu bulan. Jika Anda
baru memulai bisnis, Anda harus memiliki saldo awal dalam bentuk tunai yang ingin
Anda miliki setiap bulan.

Selain itu, bisnis juga perlu menentukan jumlah penjualan yang akan Anda miliki
selama bulan pertama. Penjualan harus mencakup penjualan tunai dan penjualan yang
Anda lakukan kepada pelanggan yang membayar secara kredit.

11
2. Tentukan arus kas keluar dari perusahaan dalam sebulan

Anda akan memiliki pengeluaran setiap bulan. Misalnya, bisnis perlu membeli alat tulis
atau perlengkapan kantor, membayar perawatan mobil dan bahan bakarnya, dan
membayar karyawan.

Pengeluaran bulanan lainnya termasuk biaya iklan dan juga pajak. Namun, ada juga
pengeluaran lain yang terjadi sesekali. Misalnya, pembelian peralatan komputer,
kendaraan, atau pengeluaran lain yang lebih besar.

3. Arus kas masuk harus lebih besar dari arus keluar

Setiap pebisnis tentu menginginkan aliran uang yang masuk ke perusahaan lebih besar
daripada jumlah uang yang mengalir keluar dari perusahaan.

Ini berarti bahwa arus kas masuk bulanan harus direncanakan dengan hati-hati dan arus
kas keluar juga harus diminimalkan. Jadi, Anda akan memiliki cukup uang untuk
menjalankan perusahaan Anda.

4. Saldo akhir untuk bulan pertama menjadi saldo akhir untuk bulan kedua

Salah satu aturan penting dan mendasar dalam membuat anggaran kas adalah
memasukkan saldo akhir untuk bulan pertama menjadi saldo awal untuk bulan kedua.

Setiap bulan, Anda mungkin harus menambahkan lebih banyak item ke analisis saat
bisnis Anda tumbuh.

Anda harus memutuskan saldo akhir minimum yang harus dimiliki perusahaan Anda
setiap bulan agar bisnis  dapat berjalan dengan baik.

5. Jika arus kas berubah negatif, Anda harus meminjam uang

Dalam bisnis, piutang atau uang pinjaman bukanlah konsep baru. Jika arus kas berubah
negatif, atau bisnis menghadapi defisit, tidak ada salahnya jika harus meminjam uang
untuk menutupi kekurangan kas untuk bulan itu.

Meminjam uang dapat dilakukan dari keluarga, teman, investor atau dari bank dan
lembaga keuangan lainnya. Jika arus kas bisnis positif pada bulan berikutnya, Anda
dapat membayar kembali pinjaman.

6. Konsisten dengan anggaran kas selama periode yang direncanakan

12
Terus lakukan anggaran kas setiap bulan. Usahakan agar pinjaman Anda seminimal
mungkin dan arus kas masuk Anda lebih besar dari arus keluar.

Ingat bahwa penganggaran kas hanyalah dokumen perencanaan keuangan tetapi


cobalah untuk konsisten dengan ini sebisa mungkin.

Metode Anggaran Kas

Setelah mengetahui bagaimana tahap dalam penyusunan anggaran, maka selanjutnya


adalah mengetahui metode dari penganggaran kas tersebut. Berikut ini merupakan
paparan mengenai jenis-jenis atau bentuk dari anggaran kas.

1. Metode Penerimaan dan Pembayaran

Dengan metode ini, anggaran kas disusun berdasarkan kolom. Ada dua bagian. Bagian
pertama adalah tanda terima dan bagian kedua adalah pembayaran. Total penerimaan
ditambahkan dengan saldo awal kas dan dikurangi pembayaran untuk mendapatkan
saldo akhir kas. Jika penerimaan lebih dari pembayaran, ada surplus uang tunai pada
akhir bulan dan sebaliknya.

2. Metode Untung dan Rugi yang Disesuaikan

Metode ini juga disebut laporan arus kas. Jenis anggaran ini disiapkan untuk jangka
panjang. Ini memberikan lebih banyak rincian pendapatan dan pengeluaran sehubungan
dengan perencanaan jangka panjang.

Keuntungannya dianggap setara dengan kas. Meskipun, penerimaan dan pembayaran


tunai tidak menjadi pertimbangan tetapi hanya mempertimbangkan transaksi non tunai
untuk menyiapkan anggaran tunai dengan metode ini.

Keuntungan disesuaikan dengan menambahkan kembali depresiasi, provisi, stok,


pekerjaan dalam penyelesaian, penerimaan modal, penurunan debitur, peningkatan
kreditor dan dengan mengurangi dividen, pembayaran modal, peningkatan debitur,
peningkatan stok dan penurunan kreditor. Laba yang disesuaikan adalah saldo akhir
dari kas.

Informasi berikut ini diperlukan untuk menyiapkan anggaran kas berdasarkan metode
untung dan rugi yang disesuaikan.

13
1. Saldo pembukaan yang diharapkan.

2. Laba bersih untuk periode tersebut.

3. Perubahan aset lancar dan kewajiban lancar.

4. Penerimaan modal dan pengeluaran modal.

5. Pembayaran dividen.

3. Metode Neraca

Metode ini sangat mirip dengan metode untung dan rugi yang disesuaikan. Dengan
metode ini, semua item neraca dicatat pada sisi masing-masing kecuali kas.

Kemudian, neraca seimbang. Jika sisi kewajiban lebih berat dari sisi aset, angka
perimbangannya adalah kas di bank. Demikian juga, jika sisi aset lebih berat dari sisi
kewajiban, angka perimbangannya adalah overdraft yang merupakan perpanjangan
kredit dari bank yang diberikan ketika saldo dalam rekening mencapai nol.

Contoh Dari Anggaran Kas

Untuk contoh anggaran kas ini dapat dilihat dari adanya pendekatan yang
digunakan yaitu jangka pendek dan jangka panjang. Di mana untuk jangka pendek ini
merupakan anggaran yang digunakan dalam jangka 1 tahun. Pendekatan ini digunakan
sebagai melihat situasi keuangan terhadap kas keluar yang terjadi secara terus
menerus.

Selanjutnya untuk jangka panjang yang berlaku dalam jangka 5-10 tahun mendatang.
Dengan manfaat yang bisa diperoleh adalah untuk mengetahui bagaimana kemampuan
perusahaan. Kemampuan yang dimaksud untuk memberikan tambahan dana dari
sumber internal dan memperkirakan saldo kas akhir.

Demikian juga, anggaran kas memungkinkan manajemen untuk memperkirakan


sejumlah besar uang tunai. Memiliki sejumlah besar kas yang menganggur di rekening
bank sangat tidak ideal untuk perusahaan.

Paling tidak, uang ini harus diinvestasikan untuk mendapatkan jumlah bunga yang
wajar. Dalam kebanyakan kasus, kelebihan uang tunai lebih baik digunakan untuk
memperluas dan mengembangkan operasi baru daripada hanya menjadi dana
menganggur dan tidak menghasilkan apa apa untuk perusahaan. Anggaran kas
14
memungkinkan manajemen untuk memprediksi tingkat kas dan menyesuaikannya sesuai
kebutuhan.

6. MENENTUKAN KAS OPTIMAL

Kas merupakan salah satu unsur permodalan yang sangat berpengaruh terhadap
operasional perusahaan sehari-hari, oleh karena itu manajemen kas harus dilakukan
sedemikian rupa, sehingga kas yang tersedia tidak kurang ataupun berlebihan, karena
keduanya mempunyai akibat negatif bagi perusahaan. Kekurangan kas dapat
mengakibatkan tidak terbayarnya berbagai kewajiban yang pada akhirnya akan
menurunkan produktivitas kerja serta merugikan nama baik perusahaan di mata para
supplier perusahaan. Sebaliknya kas yang berlebihan menunjukkan bahwa perusahaan
kurang efektif dalam mengelola kas, yang berarti bahwa tingkat perputaran kas dalam
perusahaan tersebut rendah.

Maka untuk mengantisipasi agar perusahaan tidak kekurangan dana, dibuatlah


perencanaan keuangan dalam bentuk anggaran kas yang dapat membantu untuk
meminimalkan atau membatasi berbagai biaya yang dapat menyebabkan perusahaan
kesulitan likuiditas serta memacu dan merencanakan darimana perusahaan
memperoleh sumber pembiayaan atau pendapatan untuk memenuhi kewajiban
perusahaan baik pada pihak intern maupun ekstern. Selain itu, manajemen kas yang
baik dapat membantu manajer untuk lebih mengkoordinasi, mengontrol dan
menentukan arah perkembangan perusahaan. Oleh karena itu perencanaan keuangan
seperti pembuatan anggaran kas diharapkan dapat membantu mengelola keuangan
perusahaan dengan baik serta memberi perbaikan dan solusi mengenai masalah
keuangan yang dihadapi perusahaan

Seorang manajer keuangan harus dapat mengoptimalkan pemanfaatan uang kas yang
ada di perusahaannya serta menjaga posisi kas perusahaan supaya tidak berlebihan
atau kekurangan kas. Menurut Ridwan S.Sundjaja dan Inge Barlian dalam bukunya
“Manajemen Keuangan 1” (2003 : 65), aktivitas utama manajer keuangan adalah:

1. Membuat perencanaan dan analisa keuangan.

2. Membuat keputusan investasi.

15
3. Membuat keputusan pembiayaan.

Perencanaan keuangan merupakan aspek penting dari operasi dan sumber


penghasilan perusahaan karena memberikan petunjuk yang mengarahkan,
mengkoordinasikan dan mengontrol kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan.

7. JENIS- JENIS SURAT BERHARGA JANGKA PENDEK

Dalam praktiknya terdapat berbagai jenis surat berharga yang dapat dibeli
perusahaann. Masing-masing jenis memiliki keuntungan atau kelebihan tertentu
bandingkan dengan jenis lainnya. Berikut ini beberapa jenis surat berharga antara lain:

Akseptasi Bank

Akseptasi Bank, merupakan wesel yang dikeluarkan bank dan bank berjanji
untuk melakukan pembayaran wesel sesuai jangka pendek kepada pemegang akseptasi
bank sejumlah nilai nominalnya pada saat maturitas.

Deposito Berjangka

Deposito Berjangka, merupakan simpanan pada bank atas nama dengan jangka
waktu pencairannya 1, 3, 6, dan 12 bulan. Deposito berjangka diterbitkan dalam mata
uang rupiah maupun mata uang asing dengan tingkat bunga tertentu. Surat berharga ini
diterbitkan atas nama dan bunga dapat diambil tiap bulan atau pada saat jatuh tempo.
Kemudian pencairan deposito dapat dilakukan sesuai jatuh tempo.

Sertifikat Deposito

Sertifikat deposito, merupakan surat berharga yang diterbitkan oleh bank


dengan jangka waktu pencairannya 1, 3, 6, dan 12 bulan, baik dalam mata uang rupiah
maupun mata uang asing dengan tingkat bunga tertentu. Surat berharga ini diterbitkan
atas unjuk sehingga dapat diperjualbelikan (dipindahtangankan) setiap saat dan bunga
dapat diambil, di muka tiap bulan atau pada saat jatuh tempo.

Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

Sertifikat Bank Indonesia (SBI), merupakan surat berharga yang diterbitkan oleh
Bank Indonesia dengan tingkat suku bunga tertentu. Surat berharga ini dapat
diperjualbelikan.
16
Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)

Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), merupakan surat berharga yang diterbitkan
oleh bank-bank umum dengan tingkat suku bunga tertentu. Surat berharga pasar uang
ini juga dapat diperjualbelikan, apabila perusahaan memerlukan dana.

Saham

Saham, merupakan surat tanda kepemilikan perusahaan atas nama saham yang
dibelinya. Saham dapat diperjualbelikan (dipindahtangankan) kepada pihak lain.
Keuntungan dari saham berupa capital gaint dan dividend. Capital gaint merupakan
keuntungan yang diperoleh apabila harga yang dijual kembali lebih tinggi dari harga
beli dan besar kecilnya dividen yang diperoleh tergantung dari keuntungan perusahaan.
Apabila perusahaan untung, maka dividen yang diperoleh juga besar demikian pula
sebaliknya.

Obligasi

Obligasi, merupakan surat pengakuan utang yang dikeluarkan oleh pemerintah


maupun swasta. Pembelian obligasi akan memperoleh pendapatan berupa bunga sesuai
dengan kesepakatan dengan penerbit obligasi. Hanya saja besarnya bunga yang
dibayarkan kepada pemegang obligasi relatif tetap setiap bulannya.

17
The Baumal Model
William Baumol (1952) mengidentifikasikan bahwakebutuhan akan kas dalam
perusahaan mirip dengan pemakaian persediaan. Apabila perusahaan memiliki
saldo kas yang tinggi, perusahaan akan mengalami kehilangan kesempatan untuk
menginvestasikan dana tersebut pada kesempatan investasi yang lain yang lebih
menguntungkan (sebaliknya).

•      Saldo kas optimal diperoleh pada saat opportunity costs sama dengan trading


costs

•      Opportunity Costs = Trading Costs

•      Kalikan kedua sisi dengan C

Contoh Soal: The Baumal Model

1.        Kebutuhan kas perusahaan selama satu bulan Rp 20 juta. Perusahaan


memperoleh kas dengan menjual surat berharga. Biaya transaksi perolehan kas
adalah Rp10 ribu. Sedangkan biaya beban tetap atau bagi hasil adalah berkisar 18%
per tahun, atau 1,5% per bulan.

•      Jumlah saldo kas

            C = (2 bT / i)

                = [(2 x 10.000 x 20.000.000) / 0,015]

                = 5.163.978

            Jika perusahaan menambahkan “saldo kas basi” sebesar Rp. 5.000.000,-

            Maka saldo kas baru sebesar Rp. 5.163.978 + Rp. 5.000.000,- = Rp.
10.163.978,00,-

18
The Miller-Orr Model

Miller dan Orr mengasumsikan bahwa aliran kas masuk dan keluar tidak konstan
(berfluktuasi). Miller dan Orr menentukan batas pengendalian atas dan batas
pengendalian bahwa serta saldo kas yang ditargetkan.

 Asumsi Miller dan Orr

1.      Aliran kas harian random dan sulit diramalkan

2.      Transfer dari dank e sekuritas epat

3.      Tren musiman dan siklis tidak dipertimbangkan

4.      Biaya pembelian dan penjualan sekuritas tetap

5.      Struktur termin tingkat bunga flat dan tingkat bunga tidak berubah

The Miller-Orr Model: Matematika

•      Dengan L, yang ditetapkan oleh perusahaan, the Miller-Orr model


menyelesaikan untuk Z dan H

•      Di mana σ2 adalah varians dari arus kas harian bersih.

•      Rata-rata saldo kas pada Miller-Orr model adalah

Average cash balance =

Implikasi dari The Miller-Orr Model:

•      Untuk menggunakan model Miller-Orr, Manajer harus melakukan empat hal:

      1. Tentukan batas kendali bawah dari saldo kas

      2. Estimasi standar deviasi dari arus kas harian

      3. Tentukan tingkat bunga

      4. Estimasi trading costs dari membeli dan menjual sekuritas.

19
*  Model mengklarifikasi isu mengenai manajemen kas:

*  Titik Z, berhubungan positif dengan trading costs, F dan berhubungan negatif


dengan tingkat bunga K.

*  Z dan rata-rata saldo kas berhubungan positif terhadap variabilitas arus kas.

Contoh Soal : The Miller-Orr Model

Deviasi aliran kas bersih harian Rp 2.000,00. Biaya modal 10 per tahun. Biaya
transaksi pembelian dan penjualan surat berharga sebesar Rp 100.000,-

Satu tahun 365 hari. Biaya modal per hari 0.1/365 =0.000274

Rumus

Z = (3 b σ2 /4 i)1/3

h=3Z

C = 4 Z/3

Keterangan:

Z = batas bawah yang akan dicari

b = biaya transaksi (tetap) pembelian / penjualan surat berharga

h = batas atas

σ2 =VARIAN ALIRAN KAS BERSIH HARIAN

C = rata rata saldo kas

Jawab

Z =[ 3 x 100.000 x 4.000.000/(4 x 0.000274) ] 1/3

Z = 103.071,00

h = Rp 103.071,00 x 3 = Rp 309.213,00,-

C = (4 x Rp 103.071) / 3 = Rp 137.428

20
Perbandingan antara Model

Perbedaan pokok antara model-model diatas terletak pada. Model Baumol dan
Miller-Orr menekankan pada biaya-biaya yang timbul karena transfer dari kas ke
portofolio investasi, dan sebaliknya. Kedua model ini mengabaikan alternative
meminjam dan memusatkan pada pencairan surat berharga dalam rangka menutup
pengeluaran kas.

Faktor Lain yang Mempengaruhi Target Saldo Kas

Pinjaman

•     Melakukan pinjaman sepertinya lebih mahal dibandingkan menjual surat


berharga.

•     Kebutuhan untuk meminjam akan tergantung pada keinginan manajemen


untuk memegang

saldo kas.

Saldo Kompensasi

·      Perusahaan mempunyai kas di bank sebagai kompensasi untuk pelayanan


bank.

·      Perusahaan besar memiliki ribuan accounts dengan beberapa lusin bank,


kadang hal ini membuat lebih masuk akan untuk membiarkan kas daripada
mengelola tiap account secara harian

21
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Kas merupakan simpanan berupa uang tunai di tangan maupun yang berada
pada pos pos lain yang sewaktu-waktu dapat di uangkan untuk memenuhi
kebutuhan finansial perusahaan. Oleh karena itu kas harus selalu ada dalam suatu
perusahaan untuk membayarkan kebutuhan-kebutuhan perusahaan yang mendadak
maupun di rencanakan, karena perusahaan tidak bisa terus mengandalkan sumber
dana dari luar untuk membiayai operasional perusahaan tersebut.

Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan kepada para pembaca pada
umumnya dan penulis pada khususnya dapat mengetahui. Memahami dari
menambah wawasan tentang Manajemen Kas dan dapat mengaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari.

22

Anda mungkin juga menyukai